tugas filsafat pendidikan.docx

8
TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN MAKALAH ALIRAN ESSENSIALISME NAMA : SYAHRIANA NIM: 1214040009 KELAS: PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar b!a"a#$ Filsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat atau para filosof kurun !aktu "engan obek hi"up "i "unia# telah melahirkan berbagai ma$am pan"angan% Pan"angan & pan"angan para filosof tersebut# a"akalan'a satu " 'ang lain han'a bersifat saling menguatkan# tetapi ti"ak arang pula 'ang

Upload: fitha-febrilia-rully

Post on 06-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Filsafat pendidikan

TRANSCRIPT

TUGAS FILSAFAT PENDIDIKANMAKALAHALIRAN ESSENSIALISME

NAMA : SYAHRIANANIM: 1214040009KELAS: PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSARI. PENDAHULUAN1. Latar belakangFilsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat atau para filosof sepanjang kurun waktu dengan objek hidup di dunia, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Pandangan pandangan para filosof tersebut, adakalanya satu dengan yang lain hanya bersifat saling menguatkan, tetapi tidak jarang pula yang berbeda atau berlawanan. Hal ini antara lain disebabkan terutama oleh pendekatan yang dipakai oleh filosof berbeda-beda, walaupun objek permasalahannya sama. Karena perbedaan dalam sistem pendekatan itu, maka kesimpulan yang dihasilkannya menjadi berbeda beda pula, bahkan tidak sedikit yang saling berlawanan.Dalam filsafat terdapat berbagai aliran, seperti aliran Esensialisme. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat memiliki berbagai macam aliran, maka dalam filsafat pendidikan akan kita temukan juga berbagai macam aliran.Esensialisme muncul pada zaman Renaissans, dengan ciri ciri utamanya yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaan ini terutama dalam memberikan dasar berpijak mengenai pendidikan yang penuh dengan fleksibelitas serba terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterikatan dengan doktrin tertentu. Bagi esensialisme, pendidikan yang berpijak pada landasan demikian mudah goyah dan kurang terarah. Oleh sebab itu esensialisme berpandangan bahwa pendidikan hendaknya berpijak pada nilai nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan dan arah yang jelas.Adapun aliran Esensialisme dalam filsafat pendidikan akan kita bahas pada makalah ini.2. PERMASALAHANDari perkembangan pemikiran para filosof yang berbeda dalam menanggapi segala sesuatu, maka muncullah berbagai macam karakteristik pemikiran pemikiran yang kemudian menjadi sebuah ciri khas dari seorang filosof sebagai hasil pemikiran tertinggi. Sejarah mencatat bahwa dalam pertumbuhan dan perkembangan filsafat terdapat berbagai macam perbedaan yang jelas dari masing masing tokoh filsafat.Begitu pula halnya dengan filsafat pendidikan, bahwa dalam sejarahnya telah melahirkan berbagai pandangan atau aliran. Dimana sebuah pemikiran manusia tidak akan pernah final ketika memikirkan sesuatu yang masih mungkin bisa dipikirkan. Oleh sebab itu, dunia filsafat pendidikan pun mempunyai berbagai pandangan ataupun aliran yang berbeda.Dalam hal ini, ada masalah masalah dalam aliran Esensialisme, yaitu bagaimana latar belakang munculnya aliran Esensialisme, hakikat aliran Esensialisme, prinsip prinsip pendidikan menurut aliran Esensialisme, dan prinsip prinsip kurikulum aliran Esensialisme.

II. PEMBAHASANa. Pengertian Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaannya yang utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, di mana serta terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme. Dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing. Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-konsep pikir yang disebutesensialisme, karena itu timbul pada zaman itu, esensialisme adalah konsep meletakkan sebagian ciri alam pikir modern. Esensialisme pertama-tama muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis abad pertengahan. Maka, disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman. Realisme modern, yang menjadi salah satu eksponen essensialisme, titik berat tinjauannya adalah mengenai alam dan dunia fisik, sedangkan idealisme modern sebagai eksponen yang lain, pandangan-pandangannya bersifat spiritual. John Butler mengutarakan ciri dari keduanya yaitu, alam adalah yang pertama-tama memiliki kenyataan pada diri sendiri, dan dijadikan pangkal berfilsafat. Kualitas-kualitas dari pengalaman terletak pada dunia fisik. Dan disana terdapat sesuatu yang menghasilkan penginderaan dan persepsi-persepsi yang tidak semata-mata bersifat mental. Dengan demikian disini jiwa dapat diumpamakan sebagai cermin yangmenerima gambaran-gambaran yang berasal dari dunia fisik, maka anggapan mengenai adanya kenyataan itu tidak dapat hanya sebagai hasil tinjauan yang menyebelah, berarti bukan hanya dari subyek atau obyek semata-mata, melainkan pertemuan keduanya. Idealisme modern mempunyai pandangan bahwa realita adalah sama dengan substansi gagasan-gagasan (ide-ide). Dibalik dunia fenomenal ini ada jiwa yang tidak terbatas yaitu Tuhan, yang merupakan pencipta adanya kosmos. Manusia sebagai makhluk yang berpikir berada dalam lingkungan kekuasaan Tuhan. Menurut pandangan ini bahwa idealisme modern merupakan suatu ide-ide atau gagasan-gagasan manusia sebagai makhluk yang berpikir, dan semua ide yang dihasilkan diuji dengan sumber yang ada pada Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi dan dilangit, serta segala isinya. Dengan menguji dan menyelidiki semua ide serta gagasannya maka manusia akan mencapai suatu kebenaran yang berdasarkan kepada sumber yang ada pada Allah SWT

b.Hakikat Aliran EsensialismeAliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan kebudayaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan kebaikannya bagi kehidupan manusia. Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga diwarnai oleh pandangan pandangan dari penganut aliran idelialisme dan realisme.Esensialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai nilai kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang telah teruji oleh segala zaman kondisi dan sejarah. Kebudayaan demikian ialah esensia yang mampu pula mengemban hari kini masa depan dan umat manusia.Esensialisme merupakan perpaduan ide ide filsafat idealisme dan realisme. Dan praktik praktik filsafat pendidikan Esensialisme dengan demikian menjadi lebih kaya dibandingkan jika ia hanya mengambil posisi yang sepihak dari salah satu aliran yang ia sintesakan itu.c.Prinsip prinsip pendidikan menurut aliran EsensialismePrinsip prinsip pendidikan yang didasarkan pada aliran Esensialisme antara lain :1.Belajar pada dasarnya melibatkan kerja keras dan kadang kadang dapat menimbulkan keseganan dan menekankan pentingnya prinsip disiplin. Terhadap pandangan progresivisme yang menekankan minat pribadi, mereka menerimanya sebagai konsep untuk berbuat namun minat yang paling tinggi dan dapat lebih bertahan tidak diperoleh sejak awal atau sebelum belajar namun timbul melalui usaha keras.2.Inisatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak. Peranan guru dalam menjebatani antara duni orang dewasa dengan dunia anak. Guru telah disiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas di atas sehingga guru lebih berhak membimbing murid muridnya.3.Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah ditentukan. Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh guru. Esensialisme mengakui bahwa pendidikan akan mendorong individu merealisasikan potensialitasnya tetapi realisasinya harus berlangsung dalam dunia yang bebas dari perorangan. Karena itu sekolah yang baik adalah sekolah yang berpusat kepada masyarakat atau Society Centered School sebab kebutuhan dan minat sosial diutamakan. Minat individu di hargai namun diarahkan agar siswa tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri.4.Sekolah harus mempertahankan metode metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental. Esensialisme mengakui bahwa metode pemecahan masalah Problem Soving ada faedahnya, namun bukan suatu prosedur untuk melaksanakan bagi seluruh proses belajar.5.Tujuan akhir dari pendidikan ialah untuk meningkatkan kesejahteraan umum, karena dianggap merupakan tuntunan demokrasi yang nyata.d.Prinsip prinsip Kurikulum EsensialismeKurikulum dalam pandangan esensialisme hendaknya merupakan kurikulum yang terintegrasi dan antara satu mata pelajaran dengan mata yang lain tidak boleh dipisahkan, kurikulum dapat diumpamakan sebagai bangunan rumah yang mempunyai empat bagian:a.UniversumPengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala manifestasi hidup manusia. Diantaranya adalah adanya kekuatan kekuatan alam, asal usul tata surya, dan lain lainnya. Basis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang diperluas.

b.SivilisasiKarya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup manusia. Dengan sivilisasi, manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap lingkungannya, mengejar kebutuhan, serta hidup aman dan sejahtera.c.KebudayaanKebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenia, kesusastraan, agama, penafsiran, dan penilaian mengenai lingkungan.d.KepribadianPembentukan kepribadian dalam arti riil yang tidak bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaknya diusahakan agar faktor faktor fisik, fisiologi, emosional dan intelektual sebagai keseluruhan, dapat berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.[5]Robert Ulich berpendapat bahwa meskipun pada hakikatnya kurikulum disusun secara fleksibel karena perlu mendasarkan atas pribadi anak, fleksibilitas tidak tepat diterapkan pada pemahaman mengenai agama dan alam semesta. Untuk ini perlu diadakan perencanaan dengan keseksamaan dan kepastian.Butler mengemukakan bahwa sejumlah anak untuk tiap angkatan baru haruslah dididik untuk mengetahui dan mengagumi Kitab Suci. Sedangkan Demihkevich menghendaki agar kurikulum berisikan moralitas yang tinggi.Realisme mengumpamakan kurikulum sebagai balok-balok yang disusun dengan teratur satu sama lain yaitu disusun dari paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks.Susunan ini dapat diutarakan ibarat sebagai susunan dari alam, yang sederhana merupakan fundamen at au dasar dari susunannya yang paling kompleks. Jadi bila kurikulum disusun atas dasar pikiran yang demikian akan bersifat harmonis.

III. ANALISISDari penjelasan materi di atas, dapat ditarik analisis pada makalah ini, yaitu agar dalam pendidikan masih tetap mempertahankan metode metode yang sudah tradisional. Sehingga metode yang sudah tradisional tidak hilang dan juga dapat digunakan untuk membentuk disiplin mental. Aliran ini juga mengajak agar mempertahankan kebudayaan yang sudah ada.IV. KESIMPULANAliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan kebuyaan lama warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan kebaikannya bagi kehidupan manusia. Dasar dari aliran Esensialisme ini adalah pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian serba ilmiah dan materialistik, selain itu juga diwarnai oleh pandangan pandangan dari penganut aliran idealisme dan realisme. Dimana konsep konsepnya tentang pendidikan sedikit banyak ikut diwarnai oleh konsep konsep idealisme dan realisme.Tujuan umum dari aliran Esensialisme adalah membentuk pribadi bahagai dunia dan akhirat dan isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu mengarahkan kehendak manusia.V. PENUTUPDemikian makalah aliran Esensialisme ini kami buat, semoga isi dalam kandungan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kekurangan dalam makalah aliran Esensialisme ini, itu merupakan suatu kekhilafan dari kami.