makalah profesi keguruan administrasi pendidikan.docx

22
PROFESI KEGURUAN “Administrasi Pendidikan” Dosen pengajar: Kelompok 3 Istemrariyah Zulfa A1E313552 Noor Aida Septiana A1E313569 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: zulfavds

Post on 24-Sep-2015

283 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

makalah administrasi pendidikan

TRANSCRIPT

PROFESI KEGURUANAdministrasi Pendidikan

Dosen pengajar:

Kelompok 3Istemrariyah ZulfaA1E313552 Noor Aida SeptianaA1E313569

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI SI PGSDBANJARMASIN20154

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan kepada kami sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW., para sahabat dan seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman.Selama penyusunan makalah ini, penulis telah mendapat bantuan dari berbagai pihak,Serta ucapan terima kasih juga penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Akhirnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan.kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami selanjutnya.

Banjarmasin, Maret 2015Penulis

DAFTAR ISIKata PengantariDaftar IsiiiBAB I PENDAHULUAN1A. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C. Tujuan Penulisan1BAB II PEMBAHASAN3

BAB III PENUTUP8A. Kesimpulan8B. Saran9DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiyaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dan konsep administrasi pendidikan ?2. Apa sajakah fungsi administrasi pendidikan ?3. Bagaimanakah lingkup bidang garapan administrasi pendidikan menengah ?4. Apakah peranan guru dalam administrasi pendidikan ?

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep administrasi pendidikan.2. Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan.3. Untuk mengetahui lingkup bidang garapan administrasi pendidikan menengah.4. Untuk mengetahui peranan guru dalam administrasi pendidikan.

BAB IIPEMBAHASANADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUANA. Pengertian Administrasi Pendidikan Dengan menggunakan analogi pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan dengan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya kita dapat memahaminya dengan lebih baik.Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud. Tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, beberapa lama, beberapa orang yang diperlukan dan beberapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.Pengertian ini kelihatannya sulit, tetapi sebenarnya tidak demikian. Sekolah dasar itu merupakan suatu keseluruhan yang memproses murid menjadi lulusan. Dalam melihat sekolah itu sebagai suatu sistem kita harus melihat; a) Masukannya, yaitu bahan mentah yang berasal dari luar sistem (lingkungan) yang akan diolah sistem; dalam sistem sekolah dasar masukan ini adalah anak-anak yang masuk sekolah dasar itu; b) Prosesnya, yaitu kegiatan sekolah beserta aparatnya untuk mengolah masukan menjadi keluaran. Untuk melaksanakan proses ini harus ada sumber, baik tenaga, saran dan prasarana, uang maupun waktu. Sumber ini seringkali dinamakan masukan instrumental; dan c) Keluaran, yakni masukan yang telah diolah melalui proses tertentu. Dalam hal ini berupa lulusan.Jika kita melihat administrasi pendidikan sebagai sistem, maka kita berusaha melihat bagian-bagian sistem itu serta interaksinya satu sama lain. Bagian-bagian itu sering juga disebut dengan komponen.Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut lain, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing ngarso mangun karso dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tuuan pendidikan. Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan yang mudah. Setiap saat kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap saat administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan. Ketujuh, administrasi pendidikan juga dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain. Jika dalam kerjasama pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerjasama itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau apa yang dimaui teman sekerjanya.Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intiny adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan. Pengertian yang demikian tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi dengan pengertian di atas, selalu memerlukan kegiatan pencatatan..B. Konsep Administrasi Pendidikan Untuk memahami konsep-konsep yang erat hubungannya denga administrasi pendidikan disekolah kita perlu menelusuri konsep sistem pendidikan nasional itu.a) Sistem Pendidikan NasionalBarangkali cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi sistem pendidikan nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Supaya otentik dan tidak keliru, ada baiknya dikutip langsung Bab I Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang tersebut, sebagai berikut:Sistem pendidikan nasional adalah satu kesatuan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.Dalam penjelasan undang-undang tersebut, dikemukakan bahwa sebutan sistem pendidikan nasional merupakan perluasan dari pengertian sistem pengajaran nadsional yang termasud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tidak membatasi pada pengajaran saja, melainkan meluas ke`pada masalah yang berhubungan dengan pembentukan manusia indonesia. Beberapa hal lain yang kita temukan mengenai sistem pendidikan nasional dalam Undang-Undang itu adalah : a.Sistem pendidikan nasional merupakan alat dan sekaligus tujuan yang sangat penting dalam mencapai cita-cita nasionalb.Sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh dan terpadu. Semesta diartikan sebagai terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku di seluruh wilayah negara, menyeluruh diartikan sebagai mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dan terpadu diartikan sebagai kesalingterkaitan sistem pendidikan nasional itu dengan seluruh usaha `pembangunan nasionalc.Pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri P dan K ( UUS~PN No.2/89 ~Pasal 49 ). Dari pengertian itu dapat dikemukakan unsur-unsur penting dalam sistem pendidikan yang akan kita pakai sebagai titik tolak pembahasan.Pertama, sistem pendidikan nasional mempunyai satuan dan kegiatankedua, sistem pendidikan nasional adalah alat dan tujuan dalam mencapai cita cita pendidikan nasional. Ketiga, sebagai suatu sistem, pendidikan nasional harus dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan yang ada dinusantara. Unsur-unsur yang membentuk sistem ini saling berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Jika kita mengacu kepada penjelasan Undang-Undang Nomor 2/1989, maka dapat kita temukan bahwa ciri sistem pendidikan nasional itu adalah :a. Berakar kepada kebudayaan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945b. Merupakan suatu kebulatan yang dikembangkan dalam usaha mencapai tujuan nasionalc. Mencakup jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah d. Mengatur jenjang, kurikulum, penetapan kebijaksanaan, tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah dan masyarakat, kebebasan penyelenggaraan pendidikan, serta kemudahan untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan peserta didik.Unsur-unsur sistem pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 2/1989 itu dapat dibedakan atas :a. Unsur I : Dasar, Fungsi, dan tujuan sistem ( Bab I )b. Unsur II : Norma yang dipakai dalam sistem ( Bab III, X, XI, XII, XIII, Bab XVIII, XV, XVI, Bab XIX, Bab XX )c. Unsur III : Jenjang pendidikan ( Bab V )d. Unsur IV : Peserta didik ( Bab VI )e. Unsur V : Tenaga Ke`pendidikan ( Bab VIII )f. Unsur VI : Sumber daya `pendidikan ( Bab VIII )g. Unsur V : Kurikulum ( Bab IX )h. Unsur VII : Organisasi ( Bab XIV, XV )

b) Sekolah sebagai Bagian Sistem Pendidikan NasionalTelah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, terdiri dari program pendidikan enam tahun disekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama ( PP Nomor 1990 ). Bentuk satuan pendidikan dasar terdiri atas sekolah dasar dan sekolah dasar luar biasa. Jika kita bicara tentang sekolah menengah, maka kita berbicara tentang dua jenjang sekolah, karena sekolah menengah pertama berada di jenjang pendidikan dasar, sedangkan sekolah di atas sekolah menengah pertama berada pada jenjang pendidikan menengah. Program pendidikan S1 dan LPTK, dirancang untuk mengajar pada jenjang pendidikan menengah, meskipun dengan kurikulum yang fleksibel ( luwes ) lulusan S1 itu juga mampu mengajar pada jenjang pendidikan dasar.Didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah,pendidikan menengah didefinisikan sebagai pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar. Pendidikan menengah mempunyai bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas: a. Sekolah menengah umum b. Sekolah menengah kejuruan c. Sekolah menengah keagamaan d. Sekolah menengah kedinasane. Sekolah menengah luar biasa

C. Fungsi Administrasi PendidikanPada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu. Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai proses perangkaian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.a. Tujuan Pendidikan MenengahTujuan institusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional. Di dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 2, disebutkan bahwa: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Tujuan sekolah menengah merupakan bagian dari tujuan pendidikan di atas. Di dalam PP No. 29 Tahu 1990 itu, tidak kita temukan tujuan dari berbagai jenis sekolah menengah secara rinci. Namun demikian, kita dapat menemukan contoh rinciantujuan sekolah menengah itu di dalam kurikulum sekolah menengah tahun 1975. Tujuan itu khusus SMA mencakup bidang pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.

b. Proses sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan MenengahAgar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan menengha dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan siklus, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu.

D. Lingkungan Bidang Garapan Administrasi Pendidikan MenengahDari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan menengah pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan menengah dengan merancang, mengadakan, dan memamfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan menengah memberikan arah kegiatan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu. Tujuan pendidikan menengah juga merupakan landasan kegiatan administrasi pendidikan menengah tersebut.Bila diamati lebih lanjut ada beberapa hal yng penting yang menjadi ciri organisasi sekolah, termasuk pendidikan menengah. Ciri itu adalah:a. Adanya interaksi (saling pengaruh) antara berbagai unsur sekolah. Interksi itu mempunyai tujuan, pola, dan aturan. Yang dimaksud dengan tujuan adalah suatu yang ingin dicapai sekolah melalui kerja sama antarunsur itu. b. Interaksi antarunsur disekolah c. Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah sangat banyak.

E. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan.Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiyaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa: Tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola dan satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru. Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan kegiatan administrasi disekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier yang ditempuhnya nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola satuan pendidikan yang lain.

BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanAdmisitrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berao lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.Lingkup pembicaraan tentang administrasi pendidikan itu juga tergantung pada aras (level ) tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat kelas sampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin meluas cakupannya makin banyak yang terlibat dan makin kompleksnya permasalahannya.Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat penting karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan itu dapat membatunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.

B.SaranSebagai orang yang menggeluti duania pendidikan, marilah kita bersama untuk memperbaiki dan mau ikut ber`partisipasi dalam kegiatan administrasi sekolah.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi, 1988. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Ditjen Dikti.Culbertson, j. 1982. Educational administration and planning at a crossroads in knowledge development. Nigeria: Universitas of Ibadan. 1982.Departemen dalam negeri, dep. Pendidikan dan kebudayaan, dan dep. Keuangan. 1983. Petunjuk administrasi program pengajaran. Jakarta: depdikbud.Departemen pendidikan dan kebudayaan RI. 1990. Peraturan pemerintah republic Indonesia no. 28 tahun 1990 tentang pendidikan menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.