tugas etika worldcom
DESCRIPTION
Etika WorldComTRANSCRIPT
Pendahuluan
Disepanjang tahun 2002 telah terjadi penurunan indeks-indeks harga saham gabungan (IHSG) di
berbagai bursa dunia, sehingga terlihat bagaikan sebuah orkestra, hampir semua sama-sama turun.Hal
ini dikarenakan para pemerhati pasar melihat adanya ketidakberesan pada salah satu perusahaan
terpercaya di Amerika Serikat, yaitu adanya skandal laporan keuangan WorldCom. Kejadian tersebut
menyebabkan runtuhnya kepercayaan para investor di pasar saham Amerika Serikat, sehingga
menyebabkan menurunnya harga-harga saham ke angka terendah pada pasar saham dunia khususnya
di Amerika Serikat dalam lima tahun terakhir. Ironisnya, kejadian tersebut seperti melahirkan efek
beruntun (domino), yaitu berupa rentetan kejatuhan IHSG di berbagai bursa dunia. Kejatuhan tersebut
membuat gerah para investor, yang kemudian mempermalukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat
George W Bush. Sehingga, Kongres Amerika Serikat juga bereaksi dengan menuntut keras perusahaan-
perusahaan di Amerika Serikat yang melakukan skandal untuk segera membersihkan diri, atau dihukum
secara tegas.
Salah satu perusahaan yang diharuskan membersihkan diri adalah WorldCom. WorldCom sendiri
merupakan perusahaan nomor dua di Amerika Serikat dalam bidang telekomunikasi, WorldCom terlibat
rekayasa keuangan milyaran dollar. Presiden Bush menilainya sebagai sebuah perbuatan yang sangat
keterlaluan, sehingga berjanji untuk mengusut tuntas skandal yang mengguncang korporasi Amerika ini.
Pantas saja dapat dikatakan demikian, karena dalam laporan pembukuannya, WorldCom
mengumumkan keuntungan sebesar $ 3,8 milyar AS antara periode Januari 2001 - Maret 2002. Ternyata
hal tersebut murni rekayasa akuntansi keuangan.Hal ini kemudian telah menjadi rekayasa terbesar
sepanjang sejarah.Karena WorldCom menggelembungkan laba $ 3,8 milyar AS.
Dalam rangka menyelamatkan perusahaan, WorldCom memberhentikan 17.000 karyawannya
karena dianggap menjadi beban, serta memecat Chief Financial Officer (CFO), Scott D. Sullivan yang
dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja
mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya.. Penipuan itu telah menenggelamkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan di Amerika Serikat.Sehingga Kurs dollar AS menjadi
ambruk.Skandal WorldCom ini juga menyeret auditor ternama internasional, Arthur Andersen, karena
telah menutupi dan tidak melaporkan laporan keuangan palsu WorldCom
Profil Perusahaan
Long Distance Discount Services, Inc (LDDS) pada awalnya berdiri di Hattiesburg, Mississippi
pada tahun 1983. Kemudian pada tahun 1985 Bernard Ebbers LDDS dipilih menjadi CEO nya. Perusahaan
LDDS go public pada tahun 1989 melalui merger dengan Advantage Companies Inc, sejak saat itu nama
perusahaan diganti menjadi LDDS WorldCom pada tahun 1995, dan kemudian diganti lagi menjadi
WorldCom pada tahun 2003.
Pertumbuhan perusahaan WorldCom yang paling utama didorong oleh akuisisi terhadap
perusahaan - perusahaan telekomunikasi lainnya yang terjadi selama tahun 1990an dan mencapai
puncaknya dengan dengan mengakuisisi MCI pada tahun 1998. Diantaranya perusahaan yang bergabung
atau dibeli oleh WorldCom adalah Advanced Communications Corp pada tahun 1992, Metromedia
Communication Corp pada tahun 1993, Resurgens Communications Group pada tahun 1993, IDB
Communications Group, Inc pada tahun 1994, Williams Technology Group, Inc pada tahun 1995, dan
MFS Communications Company pada tahun 1996.
Akuisisi MFS termasuk UUNET Technologies, Inc, yang telah diakuisisi oleh MFS lama sebelum
merger dengan WorldCom.Pada februari 1998, WorldCom melakukan pembelian online CompuServe
yang merupaka pelopor dari perusahaan induk Blok H & R nya. WorldCom kemudian mempertahankan
Compuserve. Divisi Layanan Jaringan, menjual layanan online untuk America Online dan menerima
pembagian jaringan AOL & ANS. Pada tanggal 10 November 1997, WorldCom dan MCI Communications
mengumumkan merger senilai $37 milyar untuk membentuk MCI WorldCom, sehingga hal ini menjadi
merger terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 September 1998 perusahaan baru MCI WorldCom mulai dibuka untuk bisnis.
Pada 5 Oktober 1999 Sprint Corporation dan MCI WorldCom mengumumkan perjanjian merger antara
dua perusahaan sebesar $ 129 milyar. Namun pada tanggal 13 Juli 2000 dewan direksi dari kedua pihak
perusahaan bertindak untuk mengakhiri merger.Hal ini karena mendapat larang dari pemerintah
Amerika Serikat, sebab perjanjian kerjasama dua perusahaan telekomunikasi besar tersebut dianggap
merupakan bagian praktik monopoli.Kini MCI WorldCom menamai dirinya dengan WorldCom tanpa
Sprint Corp yang menjadi bagian dari perusahaan. Perusahaan dengan kode saham Wcom di bursa
Nasdaq ini telah memiliki sekitar hamper 80.000 pegawai yang tersebar diseluruh dunia dan sebanyak
8.300 diantaranya adalah pegawai yang tinggal di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Permasalahan
1. Skandal WorldCom
Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan
yang disebabkan oleh pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak.Nilai saham juga
terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan
sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan
cara mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang mereka tempuh. Yang pertama, mereka
membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Dan
yang kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun
pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”. Dan dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah
diklasifiksi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002
berdasarkan data WorldCom $14,7 milyar pad tahun 2001 disajikan sebagai biaya dengan memindahkan
akun beban kepada akun modal, WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau laba. WorldCom
mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi
karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
Dalam laporannya pada 25 Juni Worldcom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih
dari $ 3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal beban jaringan adalah beban yang
dibayar oleh Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan
biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dilaporkan sekitar $ 3,005 milyar telah salah diklasifiksi pada
tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama tahun 2002.berdasarkan data
Worldcom $14,7 milyar pad tahun 2001 disajikan sebagai biaya.
Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan
pendapatan atau laba.Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah,
sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi.
Kalau hal itu tidak terdeteksi praktek ini akan berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam
tahun-tahun brikutnya. Karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan.secara esensi
beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biyanya dalam
beberapa tahun dimasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.
Staf akuntan Worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada Maret 2002 SEC
meminta data dari perusahaan berupa item-item yang berhubungan dengan Laporan Keuangan.
Termasuk didalamnya :
a. Komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah
b. Sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan dalam skala besar
c. Kebijakan akuntansi untuk merger
d. Pinjaman kepada CEO
e. Integrasi sistem komputer Worldcom dengan MCI
f. Analisis ekspektasi pendapatan saham WC
Pada tanggal 1 Juli 2002 worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan di Worldcom juga
diinvestigasi atau diperiksa.Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar
biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh
dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan. Pada 8 Agustus, Worldcom mengakui bahwa mereka telah
menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Dakwaan yang dilaporkan pada tanggal 28 agustus
adalah bahwa akun cadangan dikurangi untuk menutupi biaya jaringan yang telah dikapitalisasi.
2. Skandal CEO Bernard Ebbers
CEO Bernard Ebbers menjadi sangat kaya dari kenaikan harga sahamnya di saham WorldCom
umum. Namun, pada tahun 2000, industri telekomunikasi memasuki masa krisis yang menyebabkan
WorldCom mengalami kemunduran serius, menyebabkan pemerintah AS melalui Departemen
Kehakiman memaksa perusahaan ini untuk membatalkan rencana merger dengan Sprint pada
pertengahan 2000. Pada saat itu, saham WorldCom menurun dan Ebbers berada di bawah tekanan
tinggi dari bank untuk menutupi kewajiban kekurangan margin pada saham WorldCom-nya yang
digunakan untuk membiayai jenis usaha yang lainnya, seperti kayu, kapal pesiar.
Oleh karena itu selama tahun 2001, Ebbers membujuk para dewan direksi WorldCom untuk
memberinya kredit korporasi dan jaminan lebih dari AS $ 400 juta untuk menutupi kewajiban margin
tersebut. Permohonan ini dikabulkan karena para dewan direksi berharap bahwa pinjaman yang diminta
CEP Ebbers tersebut akan mencegah Ebbers untuk menjual sejumlah besar saham WorldCom pada
akhirnya akibat tekanan di harga pasar saham yang kian anjlok. Namun, akhirnya strategi ini gagal dan
Ebbers digulingkan sebagai CEO pada bulan April 2002 dan digantikan oleh John Sidgmore, mantan CEO
UUNET Technologies, Inc.
Skandal akuntansi di dalam tubuh perusahaan ini sendiri dimulai sejak pertengahan tahun 1999
dan terus berlanjut hingga Mei 2002. Di bawah Bernard Ebbers (CEO), Scott Sullivan (CFO), David Myers
(Pengawas) dan Buford "Buddy" Yates (Direktur Jenderal Akuntansi) memanipulasi laporan akuntansi
perusahaan, membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan WorldCom yang hakikatnya
mengalami penurunan dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan profitabilitas palsu untuk
menopang harga saham WorldCom di pasar saham. Penipuan itu dilakukan terutama dalam dua cara :
1. Underreporting 'line cost` (biaya interkoneksi dengan perusahaan telekomunikasi lainnya)
dengan memanfaatkan biaya-biaya pada neraca daripada fakta pengeluaran mereka.
2. Menggelembungkan pendapatan dengan memasukkan catatan akuntansi palsu dari "alokasi
dana perusahaan yang belum diisi".
Pada tahun 2002, sebuah tim audit internal WorldCom bekerja secara rahasia, menyelidiki dan
menggali kemana alokasi dana perusahaan yang hilang sebesar $ 3,8 milyar. Hingga pada akhirnya,
mereka menemukan jawabannya bawa dana perusahaan tersebut telah diselewengkan oleh CEO dan
rekan-rekan kerjanya untuk memperkaya diri mereka sendiri diluar standar pendapatan seharusnya.
Segera kemudian komite audit perusahaan dan dewan direksi diberitahu oleh para audit mengenai
masalah penipuan akuntansi ini. Tidak lama kemudian, mereka segera memanggil dan memecat CFO
Scott Sullivan, dan David Myers segera mengundurkan diri.Kemudian pada tahun 2001, Arthur Andersen
dan US Securities and Exchange Commission (SEC) meluncurkan sebuah investigasi masalah ini pada
tanggal 26 Juni 2002. Sehingga pada akhir tahun 2003, diperkirakan bahwa total aset perusahaan ini
ternyata telah diselewengkan oleh CEO mereka sekitar $ 11 miliar.
Akibat masalah besar yang diakibatkannya, pada 15 Maret 2005 Bernard Ebbers dinyatakan
bersalah dari semua tuduhan, karena telah terbukti melakukan kecurangan, konspirasi dan pengajuan
dokumen palsu dengan regulator-semua terkait dengan skandal akuntansi AS $ 11 miliar di perusahaan
telekomunikasi yang dia dirikan. Dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara. Pejabat WorldCom lainnya
seperti mantan CFO Scott Sullivan dituntut dengan hukuman pidana dalam kaitannya pada tanggal 2
Maret 2004 untuk tuduhan penipuan sekuritas, konspirasi dan mengajukan laporan palsu. Sedangkan
mantan pengawas keuangan David Myers juga telah mengaku bersalah atas penipuan sekuritas,
konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, dan mengajukan laporan palsu pada tanggal 27
September, 2002. Mantan direktur akuntansi Buford Yates juga telah mengaku bersalah atas konspirasi
dan tuduhan penipuan pada 7 Oktober , 2002). Mantan-mantan manajer akuntansi Betty Vinson dan
Troy Normand juga mengaku bersalah atas konspirasi dan penipuan sekuritas pada tanggal 10 Oktober
2002.
Pada 13 Juli 2005 Bernard Ebbers menerima hukuman yang akan membuat dia dipenjara selama
25 tahun. Pada saat vonis dijatuhkan, Ebbers telah berusia 63 tahun.Pada tanggal 26 September 2006,
Ebbers menyerahkan diri ke Biro Penjara Federal penjara di Oakdale, Louisiana, Federal Lembaga
Pemasyarakatan Oakdale untuk mulai menjalani hukuman.
3. Pihak-pihak yang Terkait
1) Bernard Ebbers.
Sebagai CEO WorldCom, Bernard Ebbers meminjam uang kepada perusahaannya untuk membeli
saham WorldCom. Namun, kenyataannya uang perusahaan tersebut digunkan untuk
kepentingannya sendiri bukan untuk membeli kembali saham WorldCom]
2) Cynthia Cooper
Salah satu auditor internal WorldCom danmenjabat sebagai vice presiden yang mengetahui adanya
sesuatu yang tidak beres dengan laporan keuangan WorldCom
3) Arthur Endersen
Sebagai Auditor Eksternal Independen merupakan pihak yang seharusnya menjungjung tinggi
independensi, dan profesionalisme, telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat dengan tidak melaporkan temuan audit yang
dimanipulasi oleh WorldCom.
Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal Worldcom. Dia menyetujui tindakan manipulasi karena :
- Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang dilakukan
tidak diungkapkan dalam opini auditor.
- Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di
KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan WorldCom.
Arthur Andersen menyulap biaya sewa yang seharusnya merupakan biaya operasional rutin
yang akan mengurangi pendapatan pada tahun yang sama menjadi biaya investasi, sehingga bisa
disebar untuk jangka 10 tahun. Biaya yang disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-
800 juta. Dengan manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar
pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, kalau manajemen WorldCom
melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah informasi yang
menyesatkan para investor dan kreditor.
4) Scott D. Sullivan Sebagai CFO WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak
seharusnya.
5)Dewan Direksi Menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan
Mencegah manipulasi yang dilakukan manajemen
6) Staff Akuntan WorldCom
Dalam hal ini akuntan WorldCom sangat berperan aktif dalam skandal yang terjadi.Berikut adalah
beberapa alasan akuntan Worldcom mau diajak bekerja sama dalam memanipulasi laporan
keuangan yaitu :
- Money : Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka mau
bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan.
- Pressure : Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan keuangan. Yang mana jika
tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
- Culture : Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh
penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan
tidak turun drastis.
- Internal Controll : Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi
dan kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
- Chance : Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana dalam hal ini semua
pihak dari manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat diajak bekerja sama untuk
memanipulasi LK perusahaan.
- Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di worldcom tidak
berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka bersedia untuk
melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi akuntansi.
7) Mr Cooper
Ketua komite audit mempertanyakan mengenai beban operasi sebagai biaya modal. Bukan hanya
biaya akan tetapi pengakuan belanja modal digunakan untuk meningkatkan laba.
8) Mr Buford "Buddy" Yates
Memasuki pengakuan bersalah untuk penipuan sekuritas dan konspirasi dan setuju untuk bekerja
sama dalam pemalsuan laporan keuangan WorldCom
9) David F. Myers
Memasuki pengakuan bersalah dengan tiga tuduhan kejahatan penipuan di September 26, 2002
10) Wistle Blower
Whistle Blower berani maju untuk memberitahukan tentang kegiatan yang terjadi pada skandal
worldom tersebut, yaitu Whistle Blower membocorkan kejahatan pihak internal perusahaan. 11)
Manajemen WorldCom Manajemen WorldCom dalam skandal WorldCom berperan dalam
menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara:
- Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga
dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya
dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Hal ini
mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang sebenarnya didapat
oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $
3.85 M
- Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan
yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk
memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan
praktik ini, Worldcom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
Kode Etik yang dilanggar
- Dalam kasus WorldCom, Arhur Andersen selaku Auditor eksternal tidak menjalankan tugasnya
sesuai dengan prosedur, karena tidak melaporkan laporan temuan audit yang telah dimanipulasi
oleh perusahaan WorldCom
- Adanya hubungan Arthur Andersen dengan Scott D. Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja
KAP Arthur Andersen sebelum bergabung dengan WorldCom
- Rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS dapat terealisasi karena dibantu oleh pihak
eksternal Arthur Andersen dan Staff akuntansi perusahaan WorldCom
- Beberapa SPE digunakan untuk menghasilkan keuntungan palsu, menyembunyikan kerugian, dan
mengurangi biaya pada laporan keuangan.
- CEO WorldCom menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya.
Kesimpulan
Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan raksasa dalam
bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan Internet (ISP) terbesar di dunia ini melibatkan
seorang auditor ternama yaitu Arthur Andersen LLC.
Akibat adanya pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika
yang menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan
penipuan terhadap WorldCom.
Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang buruk.
Untuk menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan, sehingga
kinerjanya jadi kelihatan baik. Cara yang sebenarnya terbilang elementer tapi ditutup-tutupi oleh
auditor eksternal perusahaan itu, Arthur Andersen LLC.
Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat
keserakahan pada Bernard J. Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam uang perusahaan
untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) tetapi dalam kenyataanya
digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard J. Ebbers tidak bias mengembalikan
pinjaman tersebut dan diketahui pula bahwa Scott D. Sullivan, CFO WorldCom, dengan sengaja telah
memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12
miliar) ke pos yang tak seharusnya. Sehingga sang CFO pun langsung dipecat. Akan tetapi, investor
publik dan kreditor telanjur kehilangan dana besar, sekaligus makin memupuskan kepercayaan publik.
Salah satu sebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari eksekutif senior
yang didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif yang dimaksud adalah sistem
stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang mereka kelola. Sebab lain
dari kegagalan adalah kurangnya independensi akuntan dan analis keuangan. Ketidak akuratan dari
data-data keuangan sering kali juga tidak ”tertangkap” oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan
menjadi pertanyaan.
Sumber :
https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom/
http://goreplay.blogspot.co.id/2011/03/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom.html
http://bintannurul10.blogspot.co.id/2014/11/kasus-worldcom_23.html
Etika Profesi Dan Tata Kelola Korporat
Tugas Individu
Studi Kasus Etika
Pada WorldCom
Disusun oleh :
Peggy Anna Theodora Ambarita
(PPAk-0118-13)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015