tugas besar etika

71
ETIKA PRANATA PEMBANGUNAN DEDY SUBANGKIT 09/288581/TK/35940

Upload: rizkibhaskara

Post on 14-Apr-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

arsitektur

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Besar Etika

ETIKA PRANATA PEMBANGUNAN

DEDY SUBANGKIT09/288581/TK/35940

Page 2: Tugas Besar Etika

ETIKA

‘Etika’ berasal dari kata ethos yaitu bahasa yunani yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Atau konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Page 3: Tugas Besar Etika

Definisi menurut tokohMartin (1993) adalah the disepline which can act as the performance index or reference for our control system. Oleh itu, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur hubungan pergaulan manusia dalam kelompok sosialnya.

Drs. O. P. Simorangkir : etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandan dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H. Burhanudin Salam : cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

Page 4: Tugas Besar Etika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

•Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.•Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak•Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Page 5: Tugas Besar Etika

Tujuan etika

adalah untuk mendapatkan konsep mengenai penilaian baik buruk manusia sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan dalam bermasyarakat yang berlaku pada masyarakat tersebut. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa

Page 6: Tugas Besar Etika

Pengertian profesi : pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Profesional : orang yang mempunya profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang professional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu kahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi atau untuk senang-sengan atau untuk mengisi waktu luang

Profesi

Page 7: Tugas Besar Etika

Melibatkan kegiatan intelektualMenggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khususMemerlukan persiapan professional yang alam dan bukan sekedar latihanMemerlukan latiahan dalam jabatan yang berkesinambunganMenjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanenMementingkan layanan di atas keuntungan pribadiMempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin eratMenentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik

Syarat suatu profesi

Page 8: Tugas Besar Etika

Adanya pengetahuan khusus yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun

Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi

Mengabdi pada kepentingan masyarakat

Ada izin khusus untuk menjalakan suatu profesi

Kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Ciri Profesi

Page 9: Tugas Besar Etika

keprofesian

Mendalami dan mengembangkan suatu profesi tertentuKeprofesian dibagi menjadi dua:1. Keprofesian marginal

sering dianggap sebagai profesi yang terpinggirkan. Hal ini dikarenakan terdapat profesi lain yang lebih potensial secara finansial. Contoh: petani, nelayan, tukang parkir, guru

2. Keprofesian ekstremdianggap potensial. Contoh: dokter, arsitek,

Page 10: Tugas Besar Etika

Karakteristik profesi

1. KETRAMPILAN YANG BERDASARKAN PENGETAHUAN TEORITIS

2. ASOSIASO PROFESIONAL3. PENDIDIKAN YANG EKSTENSIF4. UJIAN KOMPETENSI5. PELATIHAN INSTITUSIONAL6. LISENSI7. OTONOMI KERJA8. KODE ETIK9. Mengatur diri10.Layanan publik dan altruisme11.Status dan imbalan tinggi

Page 11: Tugas Besar Etika

Etika profesi

Suatu profesi menuntut untuk menguasai suatu keahlian tertentu. Namun profesi apabila tidak dibarengi dengan kesadaran untuk pelayanan masyarakat maka dapat berakibat buruk. Contoh kasus: seprang ahli komputer yang seharusnya membantu masyarakat bisa saja memperbanyak aplikasi komersil untuk diperjualbelikan yang merugikan produsen.oleh karena itu dibutuhkan adanya kode etik pada setiap profesi.

Page 12: Tugas Besar Etika

Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.

Page 13: Tugas Besar Etika

Tujuan etika profesi

1. menjunjung tinggi martabat profesi.2. menjaga dan memelihara kesejahteraan para

anggota.3. meningkatkan pengabdian para anggota profesi.4. meningkatkan mutu profesi. 5. meningkatkan mutu organisasi profesi.6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan

terjalin erat.8. Menentukan baku standarnya sendiri.

Page 14: Tugas Besar Etika

Fungsi kode etik

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.

Page 15: Tugas Besar Etika

Macam profesi

1. Profesi spesifikberagam profesi yang membutuhkan

sertifikasi sesuai pada bidangnya umumnya suatu profesi yang memberikan peayanan manusia. Sertifikasi diberikan oleh suatu organisasi tertentu yang berkaitan, contoh: guru, dokter, arsitek, psikolog dan apoteker.2. Profesi umum

tidak membutuhkan sertifikasi. Contoh: wiraswasta, pedagang

Page 17: Tugas Besar Etika

Organisasi arsitektur

Untuk melindungi profesi arsitek, dibentuklah organisasi atau asosiasi profesi. Organisasi profesi yang dibentuk pertama kali merupakan asosiasi artis, asosiasi arsitek yang pertama kali terbentuk adalah Royal Institute of British Architects (RIBA) pada tahun 1834. RIBA memiliki kepentingan dalam standarisasi pendidikan arsitektur, status, dan etika bisnis dalam arsitektur, termasuk juga mengatur standarisasi fee untuk jasa arsitek. The American Institute of Architects (AIA) terbentuk dua puluh tiga tahun kemudian, yaitu di tahun 1857.

Page 18: Tugas Besar Etika
Page 19: Tugas Besar Etika

A. LATAR BELAKANG

Arsitektur merupakan perpaduan antara Seni dan Teknologi, dimana keduanya selalu mengalami perubahan, kemajuan dan pengembangan.

Agar dapat menjamin kompetensi secara terus menerus, para arsitek diwajibkan melakukan proses belajar seumur hidup  untuk menjaga, memelihara, meningkatkan atau menambah pengetahuan dan keterampilan. Hal ini menjadi sangat penting agar Arsitek Indonesia jangan sampai terbelakang dalam teknologi mutakhir, metoda praktek dan masalah-masalah sosial serta ekologi yang terbaru demi menjaga kepentingan masyarakat umum.

Page 20: Tugas Besar Etika

B. Tujuan

– Mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan dasar arsitek profesional.

– Meningkatkan penguasaan arsitek pada pengetahuan dan ketrampilan baru seiring kemajuan teknologi ilmu pengetahuan.

– Meningkatkan tanggung jawab arsitek pada profesinya sebagai penyedia jasa pada masyarakat

– Menempatkan arsitek profesional Indonesia dalam tingkat kompetensi yang diakui secara internasional.

Page 21: Tugas Besar Etika

Standarisasi arsitekC. Persyaratan Sertifikasi Keahlian Arsitek

1. Arsitek Utama•Telah mengikuti penataran Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek•Telah mengikuti minimum 4 Penataran Keprofesian•Telah menangani 10 proyek tata olah lengkap•Pengalaman kerja minimum 12 tahun2. Arsitek Madya•Telah mengikuti penataran Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek•Telah mengikuti minimum 2 Penataran Keprofesian yang berbeda•Telah menangani 6 proyek tata olah lengkap•Pengalaman kerja minimum 5 tahun3. Arsitek Pratama•Telah mengikuti penataran Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek•Telah menangani 3 proyek tata olah lengkap•Pengalaman kerja minimum 2 tahun

Page 23: Tugas Besar Etika
Page 24: Tugas Besar Etika

Adalah organisasi internasional keprofesian arsitek yang bertujuan: “to unite the architects of the world without regard to nationality, race, religion, or architectural doctrine, and to federate their national organisations.”

Yang sekarang telah berkembang menjadi organisasi yang melingkupi organisasi arsitek profesional di +124 negara.

Page 25: Tugas Besar Etika

Tujuan UIA 2009 – 2011

UIA dan UNESCO menciptakan dan mempromosikan Piagam UNESCO UIA tentang Pendidikan Arsitektur. Bertujuan untuk memberikan label UIA kepada program studi arsitektur yang sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan

Page 26: Tugas Besar Etika

Requirements of Architects

1. Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to be environmentally sustainable;

2. Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and human sciences;

3. Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design;

4. Adequate knowledge of urban design, planning, and the skills involved in the planning process;

5. Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate buildings and the spaces between them to human needs and scale;

6. An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design;

Page 27: Tugas Besar Etika

7. Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in particular in preparing briefs that account for social factors;

8. Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project;

9. Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with building design;

10. Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate;

11. Necessary design skills to meet building users’ requirements within the constraints imposed by cost factors and building regulations;

12. Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning;

13. Adequate knowledge of project financing, project management, and cost control.

Page 28: Tugas Besar Etika
Page 29: Tugas Besar Etika

SIA mengajak semua arsitek di Singapura baik yang memiliki Biro maupun independen untuk menjadi anggota Institut sebagai

sertifikasi mereka. 

Dengan misi dan Tujuan:

 "to champion excellence in architecture and the built environment" and fulfill the vision to make"Singapore an Architecture Capital". Together

we can achieve.

Page 30: Tugas Besar Etika

Setiap arsitek di SIA memiliki semacam kode nomor yang diharuskan olehnya mengupdate perkembangan arsitekturalnya dengan kode nomor tersebut.

Dengan verifikasi dan level yang berbeda beda (hampir sama dengan IAI). Jika arsitek sudah bisa terupgrade naik level, maka dia bisa mengupgrade kearsitekannya dengan login melali web SIA dengan scan scan data data yang diperlukan.

Page 31: Tugas Besar Etika

SIA memiliki 9 kategori keanggotaan:

Honorary Fellow Member Fellow (Life) Member Fellow Member Fellow (Retired) Member Corporate Member Corporate (Retired) Member Associate Member Student Member Allied Member

Page 32: Tugas Besar Etika

Kewajiban umumStandar Etika 1.1 PENGABDIAN DIRI

Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.

Standar Etika 1.2 PENGETAHUAN DAN KEAHLIANArsitek senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dan keahlian serta sikap profesionalnya sesuai dengan nilai-nilai moral maupun spiritual.

Standar Etika 1.3 STANDAR KEUNGGULAN Arsitek selalu berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan mutu karyanya, antara lain melalui pendidikan, penelitian, pengembangan, dan penerapan arsitektur.

Standar Etika 1.4 WARISAN ALAM, BUDAYA, DAN LINGKUNGAN Arsitek sebagai budayawan selalu berupaya mengangkat nilai-nilai budaya melalui karya, serta wajib menghargai dan membantu pelestarian, juga berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya yang tidak semata–mata menggunakan pendekatan teknis-ekonomis, tetapi juga menyertakan asas pembangunan berkelanjutan

KODE etik arsitek

Page 33: Tugas Besar Etika

Standar Etika 1.5 NILAI HAK ASASI MANUSIA Arsitek wajib menjunjung tinggi hak–hak asasi manusia dalam setiap upaya menegakkan profesinya. Kaidah Tata Laku 1.501 Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, arsitek bersikap tidak membeda-bedakan seseorang/golongan atas dasar penilaian ras/suku, agama, kebangsaan, cacat, atau orientasi gender.Standar Etika 1.6 ARSITEKTUR, SENI, DAN INDUSTRI KONSTRUKSI Arsitek bersikap terbuka dan sadar untuk memadukan arsitektur dengan seni-seni terkait dan selalu berusaha menumbuh-kembangkan ilmu dan pengetahuan dalam memajukan proses dan produk industri konstruksi.

Page 34: Tugas Besar Etika

Kewajiban kepada masyarakatStandar Etika 2.1 TATA LAKU Arsitek wajib menjunjung tinggi tatanan hukum dan peraturan terkait dalam menjalankan kegiatan profesinya.Standar Etika 2.2 PELAYANAN UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT UMUM Arsitek selayaknya melibatkan diri dalam berbagai kegiatan masyarakat, sebagai bentuk pengabdian profesinya, terutama dalam membangun pemahaman masyarakat akan arsitektur, fungsi, dan tanggung jawab arsitek.

Page 35: Tugas Besar Etika

Kewajiban terhadap pengguna jasaStandar Etika 3.1 KOMPETENSI Tugas arsitek harus dilaksanakan secara profesional dengan penuh tanggung jawab, kecakapan, dan kepakaran.Standar Etika 3.2 KERAHASIAAN Arsitek wajib mengemban kepercayaan yang telah diberikan oleh pengguna jasa kepada dirinya.Standar Etika 3.3 KEJUJURAN DAN KEBENARAN Arsitek wajib berlaku jujur dan menyampaikan kegiatan profesionalnya serta senantiasa memperbaharui setiap informasi tentang penugasan yang sedang dikerjakan kepada pengguna jasa.Standar Etika 3.4 PERBEDAAN KEPENTINGAN Arsitek wajib menghindari terjadinya pertentangan atau perbedaan kepentingan dalam kegiatan profesinya dan senantiasa secara terbuka menyampaikan semua konflik kepentingan.

Page 36: Tugas Besar Etika

Kewajiban terhadap profesiStandar Etika 4.1 KEJUJURAN DAN KEADILAN Arsitek wajib menjalankan profesinya dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keadilan.Standar Etika 4.2 CITRA DAN INTEGRITAS Arsitek berkewajiban meningkatkan citra dan integritas keprofesiannya melalui tindakan-tindakan keteladannya dan memastikan agar lingkungan profesinya serta karyawannya selalu menyesuaikan perilakunya dengan kode etik ini.Standar Etika 4.3 PENGEMBANGAN DIRI

Arsitek harus senantiasa mengembangkan diri. Standar Etika 4.4 KEMITRAAN

Arsitek bermitra hanya dengan orang yang memiliki kompetensi yang memadai/sepadan di bidangnya.

Page 37: Tugas Besar Etika

Kewajiban terhadap teman sejawatStandar Etika 5.1 SEMANGAT KESEJAWATAN

Atas dasar semangat kesejawatan, arsitek wajib saling mengingatkan dengan cara silih asih, asuh, dan asah.

Standar Etika 5.2 PENGAKUAN KESEJAWATAN Arsitek tidak dibenarkan akan berusaha menggusur arsitek lain dari suatu penunjukan pekerjaan.

Standar Etika 5.3 IMBALAN JASA SEPADAN Arsitek dihargai sesuai dengan lingkup cakupan jasa yang diberikannya/diselesaikannya.

Page 38: Tugas Besar Etika

Standar Etika 5.4 PARTISIPASI DALAM SAYEMBARA Arsitek dibenarkan berpartisipasi dalam suatu sayembaraperancangan arsitektur hanya apabila kaidahnya adil, jujur, dan sesuai format yang diakui IAI.Standar Etika 5.5 PENILAIAN ATAS ARSITEK LAIN Arsitek hendaknya tidak akan melecehkan karya arsitek lain dengan tujuan untuk menguntungkan pihak tertentu dengan cara tidak adil, dalam forum terbuka atau media massa.

Page 39: Tugas Besar Etika

Quality Assurance : suatu prosedur untuk pencapaian mutu atau pemenuhan standar mutu dengan membuat sistem pemastian mutu yang menjamin secara kualitas dengan suatu sistem kerja Bchmarkingen : suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian kemudian dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul sehingga sebagai hasilnya akan ada kinerja kompetitif unggul.

Global Thinking : suatu pemikiran memampukan untuk melihat peluang yang tidak dilihat oleh orang lain dan memiliki sikap mental positif seperti:  kreatif, inovatif, ulet, sabar, tabah, dan mereka memiliki keterbukaan untuk melakukan relasi positif dengan pihak lain atas dasar kepercayaan yang kemudian jika dihadapkan pada kondisi tertentu akan menghasilkan sesuatu yang berarti.

Page 40: Tugas Besar Etika

Konsep Filosofis : suatu prinsip mendasar yang menjadi landasan ataupun juga batasan dalam perkembangan selanjutnya, sering juga disebut sebagai gambar atau citra diri yang telah dirancang dan ditetapkan untuk selalu dipegang teguh dan dilakukan, serta sebagai standar kemampuan mengenal diri.

Strategi : suatu konsep atau kerangka berpikir yang ditujukan untuk pencapaian target dengan menerapkan atau menyertakan ide-ide kreatif maupun inovasi dalam penyusunannya yang akan mempermudah eksekusinya kemudian. Implementasi : suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan/strategi  program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk desain sistem

Page 41: Tugas Besar Etika
Page 42: Tugas Besar Etika

engineer(1) Kode Etik Insinyur Indonesia dan Etika profesi Keinsinyuran- Mengembangkan dan mewujudkan tanggung jawab kecendekiaan dan kepedulian profesi keinsinyuran kepada bangsa, negara, dan komunitas internasional.- Menghayati serta mematuhi Kode Etik Insinyur Indonesia dan tata laku profesi yang berlaku.- Memahami, menerapkan, serta mengembangkan wawasan dan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan.- Mengemban tanggungjawab profesional atas tindakan dan karyanya.(2) Keterampilan dalam Pekerjaan Keinsinyuran Profesional- Melaksanakan pekerjaan yang bersifat kecendekiaan dan beragam.- Menguasai, memelihara, mengembangkan, dan memutakhirkan keahlian dalam bidang pekerjaan dan kejuruannya.- Memahami dan menerapkan metoda-metoda perekayasaan.- Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah penjaminan mutu- Memilih dan menerapkan penggunaan perangkat perekayasaan dan teknologi yang tepat-guna.- Melaksanakan uji-coba, pengukuran, dan kaji-nilai (evaluasi)

KOMPETENSI ENGINEER & ARSITEK

Page 43: Tugas Besar Etika

(3) Perencanaan dan perancangan Keinsinyuran- Menjelaskan dan merumuskan kebutuhan perencanaan dan/atau perancangan.- Membuat usulan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan /atau perancangan.- Melaksanakan pekerjaan perencanaan dan/atau perancangan sesuai usulan yang telah dipilih.- Melaksanakan kaji-nilai atas hasil rancangan- Menyiapkan dokumen penunjang.- Menjaga keutuhan tata identifikasi rancangan sepanjang proses pekerjaan.(4) Pengelolaan Pekerjaan Keinsinyuran dan Kemampuan Komunikasi- Menerapkan kaidah-kaidah manajemen atas diri sendiri.- Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan pekerjaan keinsinyuran.- Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah kepemimpinan dalam pekerjaan keinsinyuran.- Berkomunikasi dengan efektif.- Mengelola informasi keinsinyuran.(5) Pendidikan dan Pelatihan- Mengembangkan program pendidikan dan/atau pelatihan keinsinyuran.- Melaksanakan program pendidikan dan/atau pelatihan keinsinyuran.(6) Penelitian, Pengembangan dan Komersialisasi- Melakukan penelitian.- Merumuskan konsep pengembangan hasil penelitian.- Menemu-kenali dan mengusahakan sumber daya untuk pengembangan hasil penelitian.- Melakukan kaji pasar untuk produk hasil penelitian dan pengembangan.- Mengkomersialkan hasil penelitian dan pengembangan.

Page 44: Tugas Besar Etika

(8) Produksi/Manufaktur- Merencanakan proses manufaktur/produksi.- Menjaga dan mengawasi program penjaminan mutu- Melaksanakan tugas pengoperasian, pengendalian, dan optimasi proses.- Melaksanakan tugas pengelolaan persediaan- Mengukur kinerja produksi(9) Bahan Material dan Komponen- Merumuskan kebutuhan dan penggunaan bahan material atau komponen khusus.- Menetapkan sumber bahan baku pengadaan bahan material atau komponen.- Mengawasi penyiapan atau pengadaan bahan material atau komponen.- Menilai sifat bahan material atau komponen.- Memilih cara pemeliharaan mutu bahan material atau komponen.(7) Konsultansi Perekayasaan dan/atau Pekerjaan Konstruksi/Instalasi- Melaksanakan tugas konsultansi perekayasaan keinsinyuran.- Menyiapkan, melaksanakan, dan memantau pelelangan dan kontrak untuk pekerjaan konstruksi/instalasi.- Melaksanakan pekerjaan konstruksi/instalasi.- Melaksanakan tugas dan kegiatan pengelolaan kerja lapangan.- Melaksanakan uji kinerja (commissioning).

Page 45: Tugas Besar Etika

(10) Manajemen Usaha dan Pemasaran Teknik- Mengelola sumber-daya keinsinyuran.- Mengelola sumber-daya manusia- Melaksanakan pengelolaan kewira-usahaan, keuangan, dan hukum/kontraktual.- Mengelola keterangan produk (product knowledge) untuk barang/jasa keinsinyuran- Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pemasaran barang/jasa keinsinyuran- Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pelayanan purna-jual.- Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan umum keinsinyuran untuk mendorong sektor pembangunan.- Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan investasi teknis.(11) Manajemen Pembangunan dan Pemeliharaan Aset- Merumuskan kebijaksanaan dan melaksanakan tugas pengaturan teknis untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.- Melaksanakan tugas pengadaan aset.- Melaksanakan tugas pengendalian dan optimasi aset.- Melaksanakan atau mengawasi tugas pemeliharaan aset.- Merencanakan dan melaksanakan penghapusan aset.

Page 46: Tugas Besar Etika

arsitek1. Perancangan ArsitekturKemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan2. Pengetahuan ArsitekturPengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia3. Pengetahuan SeniPengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur4. Perencanaan dan Perancangan KotaPengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perancanaan itu5. Hubungan antara Manusia, Bangunan dan LingkunganMemahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia6. Pengetahuan Daya Dukung LingkunganMenguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan7. Peran Arsitek di MasyarakatMemahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial

Page 47: Tugas Besar Etika

8. Persiapan Pekerjaan PerancanganMemahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek perancangan9. Pengertian Masalah Antar-DisiplinMemahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung10. Pengetahuan Fisik dan Fisika BangunanMenguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat11. Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan BangunanMenguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan12. Pengetahuan Industri Kontruksi dalam PerencanaanMenguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh13. Pengetahuan Manajemen ProyekMenguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan pengendalian biaya pembangunan

Page 48: Tugas Besar Etika

Arah pendidikan arsitektur Indonesia

Menurut saya Indonesia memiliki potensi untuk bersaing dengan negara lain dan tidak dapat dipandang sebeblah mata. Sebaiknya proses belajar dengan cara repetisi dan mencari inovasi sehingga menghasilkan citra baru tidak melupakan dan meninggalkan buadaya dan ciri khas lokalnya Selain itu Indonesia memiliki banyak peluang untuk arsitek. Karena Indonesia merupakan negara berkembang yang akan membutuhkan seorang ahli dalam pembangunan maupun perancangan.Namun Pada masa pendidikan, calon arsitek kurang dilibatkan dalam praktek sehingga kurang memahami proyek secara benar sesuai yang terjadi di lapangan

.

Page 49: Tugas Besar Etika

PERBEDAAN ARSITEKTURLUAR NEGERI & INDONESIA

Page 50: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONAL

Kemampuan verbalKemampuan GrafisKemampuan RisetBerpikir ktirisDasar-Dasar PerancanganKolaborasiPerilaku ManusiaKeragaman ManusiaSejarah dan Preseden

STANDAR KOMPETENSI

KEPEKAAN

Page 51: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONAL (UIA)

Tradisi Nasional dan RegionalTradisi BaratTradisi Non-BaratPelestarian LingkunganAksesibilitasKondisi TapakSistem Keteraturan FormalSistem StrukturSistem Penyelamatan dari BangunanSistem Sampul BangunanSistem Lingkung BangunanSistem Pelayanan BangunanIntegrasi Sistem BangunanTanggung jawab Hukum

PEMAHAMAN

Page 52: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONAL (UIA)

Keluhan terhadap Peraturan BangunanBahan Bangunan & PenerapannyaEkonomi Bangunan & PengendalianPengembangan Detil RancanganDokumentasi GrafisPerancangan KomprehensifPersiapan ProgramKonteks Hukum Praktek ArsitekturOrganisasi & Manajemen PraktekKontrak & DokumentasiPemagangan ProfessionalWawasan Peran ArsitekKondisi Masa Silam & KiniEtika & Penilaian Profesional

PEMAHAMAN

Page 53: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONALNEGARA LAIN

INGGRIS (RIBA)

Di Inggris Raya, program pendidikan (full time course in architecture) dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian pertama, apabila ditempuh secara normal, berlangsung selama tiga tahun dan mereka yang telah lulus tahap ini akan memperoleh gelar kehormatan, untuk selanjutnya meneruskan dengan satu tahun pengalaman magang.

Bagian kedua berlangsung selama dua tahun, dan peserta yang telah menyelesaikan tahap ini akan memperoleh gelar Diploma atau Bachelor of Architecture. Pada bagian dua ini, seringkali diberlakukan sela waktu antara tahun ketiga dan keempat bagi siswa untuk mengambil program magang pada biro arsitek yang terdaftar pada RIBA.

Pada bagian tiga, siswa menyelesaikan ujian praktik profesional (professional practice examination),yang seringkali berlangsung paruh-waktu selama periode kedua pemagangan. Pada akhir masa tujuh tahun ini, siswa diperkenankan mendaftar secara resmi sebagai arsitek melalui Architects Registration Council of the United Kingdom (ARCUK) dan mengajukan keanggotaan pada asosiasi profesional yang diakui RIBA.

Page 54: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONALNEGARA LAIN

AMERIKA SERIKAT

Gelar arsitek profesional diberikan hanya kepada lulusan sekolah arsitektur yang terakreditasi oleh National Architectural Accrediting Board (NAAB) atau Badan Akreditasi Arsitektur Nasional. Gelar profesional umumnya diperoleh melalui lima tahun program strata satu—Bachelor of Architecture. Beberapa sekolah menawarkan program Master of Architecture selama dua tahun bagi lulusan program arsitektur strata satu dan setara, atau tiga sampai empat tahun bagi lulusan disiplin ilmu lainnya. Untuk memperoleh lisensi profesi, diperlukan juga pengalaman kerja—dengan periode tertentu—serta melewati ujian yang diselenggarakan oleh Architect Registration Examination (ARE).

Page 55: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INTERNASIONALNEGARA LAIN

AUSTRALIA

Belajar 3-2-2 (3 tahun sarjana muda, 2 tahun magang, 2 tahun pendidikan profesi)."

Page 56: Tugas Besar Etika

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INDONESIA

4 TAHUN KULIAH (144-160 SKS)1 TAHUN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI (20-24 SKS), SESUAI KEBIJAKAN UNIVERSITASPROSES STUDIO BERKELANJUTAN SELAMA KULIAHKENAGGOTAAN IAI ( SETELAH EVALUASI DEWAN KEPORFESIAN DAN LISENSI ARSITEK)TAHUN KE 2 - ANGGOTA LISENSI CTAHUN KE 4 – ANGGOTA LISENSI BTAHUN KE 8 – ANGGOTA LISENSI C

Page 57: Tugas Besar Etika

Pranata pembangunan bidang permukiman :-Tanah-Pembiayaan-Kelembagaan

Page 58: Tugas Besar Etika

Tanah

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang menjamin perlindungan hak-hak atas tanah yang dimiliki pemilik tanah, dalam pelepasan hak atas tanah didasarkan pada asas kesepakatan, memberikan landasan bagi setiap kegiatan pembangunan di bidang perumahan dan permukiman untuk terjaminnya kepastian dan ketertiban hukum tentang penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Page 59: Tugas Besar Etika

pembiayaanHUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN UNDANG - UNDANG NO.4 tahun 1992 tentang Perumahan & PemukimanBab 2 Asas dan TujuanTujuan penataan perumahaan dan pemukiman :• Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat• Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur• Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang rasional• menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan bidangbidang lain.

Page 60: Tugas Besar Etika

kelembagaan

Di samping itu, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, juga memberikan landasan bagi pembinaan perangkat kelembagaan di daerah dalam rangka penyerahan urusan pemerintahan di daerah dengan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab dengan titik berat pada daerah tingkat II.

Page 61: Tugas Besar Etika

pendekatanFisik dan non fisik

Page 62: Tugas Besar Etika

Pendekatan fisik & non fisik

• Desain arsitektur pada prinsipnya merupakan upaya memecahkan masalah kehidupan yang berkaitan dengan ruang sebuah bangunan.

• Masalah yang harus dipecahkan dalam desain

arsitektur berkaitan dengan masalah fisik dan non fisik

Page 63: Tugas Besar Etika

Masalah Fisik

Masalah fisik berkaitan dengan kondisi ruang yang

terdiri atas unsur lantai, dinding, plafon, perabot,

utilitas seperti jendela untuk memasukan cahaya alam,

ventilasi untuk mengalirkan udara alami, pintu untuk

mengakses hubungan antar-ruang, mekanikal dan

elektrikal seperti saluran perlistrikan dan pemipaan

Page 64: Tugas Besar Etika

Masalah non fisik berkaitan dengan faktor manusia

seperti kondisi psikologis, sosial dan budaya yang

membentuk persepsi-persepsi dan perasaan terhadap

suasana ruang tertentu

Masalah non - Fisik

Page 65: Tugas Besar Etika

TRIDAYA :-Human-livehoods-Environment

Page 66: Tugas Besar Etika

Human

Melalui daya manusia, dilaksanakan proses penyadaran untuk menumbuhkan pengertian, pengetahuan, kepedulian dan rasa memiliki dari peserta proyek atau kelompok binaan terhadap permasalahan yang dihadapi. Mereka difasilitasi untuk mendapatkan akses ke sumber daya pembangunan yang tidak mereka miliki.

Page 67: Tugas Besar Etika

livehoods

Melalui daya usaha, penerima manfaat proyek diberi bekal pengetahuan dan keterampilan usaha yang dapat membantu upaya-upaya peningkatan pendapatan.

Page 68: Tugas Besar Etika

Environment

melalui daya lingkungan komunitas yang terkena dampak proyek diajak untuk mengenali sumber permasalahan yang dihadapi dengan melakukan survei kampung sendiri atau self-assessment survey. Hasil survey dipaparkan dalam acara rembug warga. Dari hasil rembug warga kemudian diputuskan prioritas pembangunan komponen prasarana dan sarana lingkungan, yang hasilnya berupa Rencana Tindak Komunitas atau Community Action Plan. Melalui proses penyadaran (diseminasi dan sosialisasi, rembug warga, dan fasilitasi), pengorganisasian dan pengelolaan komunitas (lembaga akar rumput), serta pendampingan, maka hasil pembangunan diharapkan dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Page 69: Tugas Besar Etika

Kesimpulan

Untuk menjadi seorang arsitek harus mengerti dan memahami standar profesionalisme arsitek di Indonesia yang sudah dijabarkan di atas.karna sangat berguna agar kebutuhan klien dan pembangunan yang terjadi di Indonesia menjadi tertata dan terarah sekaligus tercipta suatu kesinambungan antara arsitek dan klien maupu antar arsitek .Dengan memenuhi semua persyaratan yang telah dijabarkan di atas memungkinkan arsitek di Indonesia dapat terus memberikan yang terbaik

Page 70: Tugas Besar Etika

Harapan

Harapan saya selaku mahasiswa arsitektur, agar para arsitek di Indonesia tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepuasan sendiri tanpa mempedulikan dampak yang ditimbulka dari sebuah karya (bangunan yang dibuat) terhadap lingkunan dan ekosistem sekitar. Tetapi bisa mengerti dan memahami etika seperti yang sudah dijabarkan diatas.Selain itu saya juga berharap semoga budaya lokal dan ciri khas indonesia tidak hanya dikenal oleh arsitek namun melainkan juga dapat dikenal luas oleh dunia arsitektur internasional

Page 71: Tugas Besar Etika

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etikahttp://www.scribd.com/doc/8365104/PENGERTIAN-

ETIKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Profesihttp://

books.google.co.id/books?id=GCxDe_unisoC&pg=PA98&lpg=PA98&dq=profesi+marginal&source=bl&ots=pz72M_ZRYW&sig=7ziRN-CZbBKP1DqquWbB9rMXoCo&hl=en&sa=X&ei=I4IMT6bqJYjmrAfIq_TFBA&redir_esc=y#v=onepage&q=profesi%20marginal&f=false

http://www.iai-banten.org/2010/02/04/profesi-arsitek-di-indonesia/http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur