tugas endapan bijih porphyry

Upload: richo-periyanto

Post on 31-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jh

TRANSCRIPT

ENDAPAN BIJIH PORPHYRY

Porphyry (tembaga) adalah endapan mineral mengandung sebaran tembaga, yang terdapat pada batuan beku plutonik (monzonit kuarsa,granodiorit, diorit dan tonalit). Endapan epithermal terbentuk pada kedalaman dangkal (< 1 km) dan dalamkisaran suhu 50-250C."epithermal" (lebih dangkal/dingin) sedangkan "porphyry" (endapan lebih dalam/panas).

1.Endapan Porphyry terdiri dari : Porphyry tembaga (Cu-Mo-Au-Ag) Porphyry tembaga Porphyry tembaga-Molibdenum Porphyry tembaga-Emas-(Perak) Porphyry timah (Sn-W-Ag-Bi)2. Jenis mineral

Porfiri tembagaChalcopyrite, Pyrite, Chalcocite, Bornite, Molybdenite, Galena, Magnetite, Gold, Copper Porfiri timahArsenopyrite, Frankeite, Pyrrhotite, Sphalerite, Chalcopyrite, Galena, Stannite,FluoriteTetrahedrite-Tennantite dan Sheelite.

3. Tipe alterasi

Porfiri tembaga- Propylitic (Chlorite, epidote, carbonate, pyrite dll)- Argillic ( Illite, smectite, kaolinite dll)- Phyllic/Sericitization- Potassic Porfiri timah- Propylitic- Argillic- Phyllic/Sericitization- Tourmalinization4. Tectonic setting

Metallogenic Province yang relatif memanjang dan dangkal yang berasosiasi dengan sabuk (jalur) orogenik.

a. Endapan tembaga porfiriAndesitic stratovolcanoes yang berhubungan dengan subduksi pada tatanan tektonik busur kepulauan dan busur benua.

b. Endapan molibdenum porfiri An-orogenic batuan granit yang terbentuk pada kerak benua, khususnya pada zona regangan.

c. Beberapa endapan Porfiri Mo, Porfiri W-Mo dan Porfiri Sn terbentuk pada kerak benua yang sangat tebal yang berhubungan dengan collosion.

5. Fluida Bijih

a. Fluid inclusionKisaran: 250-750C dengan salinitas 15-70 wt.% pada sistem orthomagmatik, jenis airnya adalah air magmatik dan air meteoric.

b. Sumber metalProduk sampingan dari kristalisasi magmatic (incompability element). Metal dan sulfur berasal dari batuan samping.

6. Kontrol Mineralisasi

Endapan porfiri terbentuk dan berhubungan erat dengan intrusi-intrusi epizonal dan mesozonal. Pada intrusi felsik dicirikan dengan keberadaan tekstur-tekstur tertentu, seperti comb-quartz. Hubungan yang erat antara aktivitas magma dan mineralisasi hidrothermal dicirikan dengan keberadaan mineral-mineral pada intrusi dan breksi hydrothermal.

7. Karakteristik Mineralisasi

Dalam skala endapan bijih (ore deposits), beberapa tipe mineralisasi berupa veins, vein sets, stockworks, fractures, 'crackled zones' and breccia pipes pada umumnya berasosiasi dengan struktur. Secara regional, suatu kompleks endapan porfiri yang memiliki nilai ekonomis biasanya dicirikan oleh tingginya tingkat kerapatan mineralized veins and fractures. Jumlah/konsentrasi veinlets tersebut akan semakin besar dengan bertambahnya permeabilitas batuan induk (host rock) sepanjang berlangsungnya proses mineralisasi.Komposisi mineralogi suatu endapan porfiri secara umum cukup bervariasi. Kehadiran pirit (FeS2) sebagai mineral sulfida yang dominan dapat mencirikan endapan porfiri Cu, Cu-Mo dan Cu-Au (Ag), yang menunjukkan tingginya porsi sulfur yang terdapat dalam endapan. Sebaliknya, pada endapan porfiri Sn, W dan Mo akan memperlihatkan kandungan sulfur dan mineral-mineral sulfida yang rendah, dimana kehadiran mineral-mineral oksida akan lebih dominan.

8. Zona Alterasi

Sisi terdalam (inner zone)

Umumnya zona potassic yang dicirikan oleh kehadiran biotite and/or K-feldspar ( amphibole magnetite anhydrite).

Sisi terluar (outer zone)

Umumnya merupakan propylitic alteration yang mengandung quartz, chlorite, epidote, calcite and, locally, albite berasosiasi dengan pyrite. Zona-zona phyllic alteration (quartz +sericite + pyrite) dan argillic alteration (quartz + illite + pyrite kaolinite smectite montmorillonite calcite) dapat terbentuk sebagai zona-zona yang erletak diantara zona potassic and propyli.

TUGAS GEOLOGI FISIKENDAPAN PORPIRI

Disusun oleh :RIKO PERIYANTONIM. DBD 109 034

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN2013