endapan sekunde1

11
ENDAPAN SEKUNDER Endapan sekunder adalah Endapan yang terbentuk dari konsentrasi bahan galian berharga (bijih) akibat adanya pengendapan kembali dari perombakan batuan asal melalui proses-proses pelapukan (kimia atau mekanis), Transportasi, sorting (pelindian/leaching), dan Proses pengkayaan supergen sehingga menghasilkan endapan bijih tertentu. Mineral ini berkaitan dengan dengan batuan sedimen, dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound). Kebanyakan endapan stratabound berasal dari diagenesa. Cebakan stratabound terbentuk ketika larutan hidrotermal menerobos dan bereaksi dengan sedimen halus (muddy). Reaksi antara butiran sedimen dan larutan menyebabkan pengendapan mineral bijih. Biasanya pengendapan mineral bijih sebelum sedimen menjadi batuan.Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat. Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter berdasarkan sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber metal dibagi dua yaitu Endapan supergen

Upload: gilang-giandi

Post on 24-Apr-2015

196 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

f CV FD

TRANSCRIPT

Page 1: ENDAPAN SEKUNDE1

ENDAPAN SEKUNDER

Endapan sekunder adalah Endapan yang terbentuk dari konsentrasi

bahan galian berharga (bijih) akibat adanya pengendapan kembali dari

perombakan batuan asal melalui proses-proses pelapukan (kimia atau mekanis),

Transportasi, sorting (pelindian/leaching), dan Proses pengkayaan supergen

sehingga menghasilkan endapan bijih tertentu.

Mineral ini berkaitan dengan dengan batuan sedimen, dibentuk oleh

pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun

dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti

lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound).

Kebanyakan endapan stratabound berasal dari diagenesa. Cebakan stratabound

terbentuk ketika larutan hidrotermal menerobos dan bereaksi dengan sedimen

halus (muddy). Reaksi antara butiran sedimen dan larutan menyebabkan

pengendapan mineral bijih. Biasanya pengendapan mineral bijih sebelum

sedimen menjadi batuan.Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena

proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan

endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat.

Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter

berdasarkan sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber

metal dibagi dua yaitu

Endapan supergen

Endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan atau bijih

primer), Selama berlangsung pengangkatan dan erosi. suatu endapan bijih

terangkat di dekat permukaan, kemudian mengalami proses pelapukan,

pelindian (leaching), maupun oksidasi pada mineral-mineral bijih. Proses

tersebut menyebabkan banyak unsur logam (Cu2+, Pb2+, Zn2+ dll.) akan

terlarut (umumnya sebagai senyawa sulfat) dalam air yang bergerak ke

dalam air tanah atau bahkan sampai ke kedalaman dimana proses oksidasi

tidak berlangsung. Daerah dimana terjadi proses oksidasi disebut sebagai

zona oksidasi. Sebagian larutan yang mengandung logam-logam yang

terlarut bergerak terus hingga di bawah muka air tanah, kemudian logam-

Page 2: ENDAPAN SEKUNDE1

logam tersebut mengendap kembali membentuk sulfida sekunder. Zona ini

dikenal sebagai zona pengkayaan supergen.

Endapan hipogen

Endapan yang metalnya berasal dari aktivitas magma/epithermal. Zona

ini terletak di bawah zona pengkayaan supergen dimana mineralisasi primer

tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindian. Logam yang paling

banyak terbentuk karena proses ini adalah tembaga (Cu)

Sedangkan berdasarkan host-rock (dengan pengendapan batuan sedimen)

dibagi dua, yaitu :

Endapan singenetik (endapan yang terbentuk bersamaan dengan

terbentuknya batuan)

Endapan epigenetik (endapan mineral terbentuk setelah batuan ada).

1. Proses pembentukan endapan sekunder

1.1 Mineral Bijih Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil

Pelapukan Permukaan dan Transportasi.

Dalam pembentukan endapan sekunder secara proses kimia terdapat

proses disperse kimia . disperse kimia adalah Proses dimana unsur-unsur

berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru. Disperse kimia

terjadi dikarenakan material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya

dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan

bercampur dengan material lain.

Dalam hal ini ada dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia

sekunder. Dispersi geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam

kerak bumi, meliputi proses penempatan unsur-unsur selama pembentukan

endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana tubuh bijih terbentuk. Dispersi

geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi,

meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang

biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan

pengendapan.

Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau

ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas unsur sangat

mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang rendah cenderung berada

dekat dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas tinggi

Page 3: ENDAPAN SEKUNDE1

cenderung relatif jauh dari tubuh bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat

kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu dalam kondisi asam akan

mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa akan mempunyai

mobilitas rendah.

Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder

pada endapan lateritik. Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber

oksigen dari udara atau air permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai

batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral tertentu akan larut

dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada

zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna

kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini

adalah endapan nikel laterit.

Gambar 1.1Model Endapan Nikel Laterit

2. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik

Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan

pemecahan dari residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut

pengendapan tergantung oleh besar butir dan berat jenis disebut sebagai

Page 4: ENDAPAN SEKUNDE1

endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au, kasiterit,

magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum, rutil, dsb.

Berdasarkan tempat dimana diendapkan, plaser atau mineral letakan

dapat dibagi menjadi :

2.1 Endapan plaser eluvium

diketemukan dekat atau sekitar sumber mineral bijih primer. Mereka

terbentuk dari hanya sedikit perjalanan residu (goresan), material

mengalami pelapukan setelah pencucian. Sebagai contoh endapan

platina di Urals.

Gambar 2.1Model endapan platina di Lewlyriny

2.2 Plaser alluvium

ini merupakan endapan plaser terpenting. Terbentuk di sungai bergerak

kontinu oleh air, pemisahan tempat karena berat jenis, mineral bijih yang

berat akan bergerak ke bawah sungai. Intensitas pengayaan akan didapat

kalau kecepatan aliran menurun, seperti di sebelah dalam meander, di

kuala sungai dsb. Contoh endapan tipe ini adalah Sn di Bangka dan

Belitung. Au-plaser di California.

Page 5: ENDAPAN SEKUNDE1

Gambar 2.2Model keterjadian endapan emas placer

3. Plaser laut/pantai, endapan ini terbentuk oleh karena aktivitas gelombang

memukul pantai dan mengabrasi dan mencuci pasir pantai. Mineral yang

umum di sini adalah ilmenit, magnetit, monasit, rutil, zirkon, dan intan,

tergantung dari batuan terabrasi.

4. Fossil plaser, merupakan endapan primer purba yang telah mengalami

pembatuan dan kadang-kadang termetamorfkan. Sebagai contoh

endapan ini adalah Proterozoikum Witwatersand, Afrika Selatan,

merupakan daerah emas terbesar di dunia, produksinya lebih 1/3 dunia.

Emas dan uranium terjadi dalam beberapa lapisan konglomerat.

Mineralisasi menyebar sepanjang 250 km. Tambang terdalam di dunia

sampai 3000 meter, ini dimungkinkan karena gradien geotermis disana

sekitar 10 per 130 meter.

3. Lingkungan Endapan Sekunder

3.1 Lingkungan Darat

Batuan klastik yang terbentuk pada iklim kering dicirikan oleh

warna merah akibat oksidasi Fe dan umumnya dalam literatur disebut “

red beds”. Kalau konsentrasi elemen logam dekat permukaan tanah atau

di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan terjadi

konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian (leaching/pelindian)

meresap bersama air tanah yang kemudian mengisi antar butir sedimen

klastik. Koloid bijih akan alih tempat oleh penukaran kation antara Fe dan

mineral lempung atau akibat penyerapan oleh mineral lempung itu sendiri.

Page 6: ENDAPAN SEKUNDE1

3.2 Lingkungan Laut

Kejadian cebakan mineral di lingkungan laut sangat berbeda

dengan lingkungan darat yang umumnya mempunyai mempunyai

pasokan air dengan kadar elemen yang tinggi dibandingkan kandungan di

laut. Kadar air laut mempunai elemen yang rendah. Sebagai contoh kadar

air laut untuk Fe 2 x 10-7 % yag membentuk konsentrasi mineral logam

yang berharga hal ini dapat terjadi kalau mempunyai keadaan yang

khusus (terutama Fe dan Mn) seperti :

a. Adanya salah satu sumber logam yang berasal dari pelapukan batuan

di daratan atau dari sistem hidrotermal bawah permukaan laut.

b. Transport dalam larutan, mungkin sebagai koloid. Besi adalah logam

yang dominan dan terbawa sebagai Fe(OH) soil partikel.

c. Endapan di dalam cebakan sedimenter, sebagai Fe(OH)3, FeCO3

atau Fe-silikat tergantung perbedaan potensial reduksi (Eh).

Bijih dalam lingkungan laut ini dapat berupa oolit, yang dibentuk oleh

larutan koloid membungkus material lain seperti pasir atau pecahan fosil. Bentuk

kulit yang simetris disebabkan perubahan komposisi (Fe, Al, SiO2). Dengan

pertumbuhan yang terus menerus, oolit tersebut akan stabil di dasar laut dimana

tertanam dalam material lempungan karbonatan yang mengandung beberapa

besi yang bagus. Di dasar laut mungkin oolit tersebut reworked. Dengan hasil

keadaan tersebut bijih besi dan mangan sebagai contoh ferromanganese

nodules yang sekarang ini menutupi daerah luas lautan.

Page 7: ENDAPAN SEKUNDE1

4. Faktor Pembentukan endapan sekunder

Terjadinya endapan atau cebakan mineral sekunder dipengaruhi empat

faktor yaitu :

sumber dari mineral, metal atau metaloid,

supergene atau hypogene (primer atau sekunder),

erosi dari daerah mineralisasi

biokimia akibat bakteri, organisme seperti endapan diatomae, batubara,

dan minyak bumi,

magma dalam kerak bumi atau vulkanisme (hypogene).

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: ENDAPAN SEKUNDE1

Syah, Iman, 2011, “ Cebakan Stratabound” Blogspot. Diakses tanggal 28

April pukul 00.00 WIB

http://imansyahprescription.blogspot.com/2011_05_01_archive.html

Angga, 2010, “ Endapan Sedimen Residual” Blogspot. Diakses tanggal 28

April pukul 00.00 WIB http://angghajuner.blogspot.com/2010/10/endapan-

sedimen-residual.html

Arfian,Irfan, 2012 ”Proses Pembentukan Endapan ” Blogspot. Diakses

tanggal 28 April pukul 00.00 WIB

http://panpanciii.blogspot.com/2012/10/gbg-proses-pembentukan-

endapan.html

Sudarmono, Djuki, (2007), “Diktat Ganesa Bahan Galian”, Jurusan Teknik

Pertambangan, Universitas Sriwijaya. Hal 28-31.

Sapiie, Benyamin, dkk. anonim. Geologi Fisik. Bandung: ITB. Badgley, P.C., 1965, Structural Methods For The Exploration Geologist,

Oxford Book Co., 280 p ( p 5)

Wijaya Hadi, 2011, blogspot, “Endapan Mineral” Diakses tanggal 28 April

pukul 00.00 WIB

http://hadiwijayatambang.blogspot.com/2011/05/endapan-mineral.html