endapan greisen

16
Laboratoriom Bahan Galian Sie NIM : 111.110.104 Plug : 5 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber dari endapan mineral biji adalah masalah klasik dari geologi, dan telah menjadi perdebatan selama lebih dari 3 abad. Lebih tepatnya, sebagian besar masalah belum terpecahkan, untuk mineral bijih banyak memerlukan bentuk sam asal dalam cara yang berbeda. Beberapa metode sangat nyata dari yang lainnya . Tidak ada misteri, contohnya proses mekanik yang menunjukan akumulasi di suatu tempat di bagian hulu, atau reaksi kimia yang menyebabkan besi menjadi bagian dari tanah yang berlumpur atau aluminium yang terkonsentrasi dalam bauksit. Tapi dari masalah dari mana asal bijih muncul bersamaan dengan tingkat kesulitan tertentu. Terutama mineral yang terbentuk pada temperature yang lebih tinggi daripada temperature normal di permukaan bumi. Pada endapan mineral ini kita arahkan perhatian. Kebanyakan endapan mineral terbentuk pada temperature yang sedang sampai temperature tinnggi berasosiasi dengan batuan beku, dan asalnya sangat berhubungan dengan proses magmatik. Beberapa mineral bijih dapat terakumulasi langsung dari proses Nama : Luthfian Azmi Ibadi 1

Upload: arsarcanum

Post on 27-Oct-2015

378 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

Page 1: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sumber dari endapan mineral biji adalah masalah klasik dari geologi,

dan telah menjadi perdebatan selama lebih dari 3 abad. Lebih tepatnya,

sebagian besar masalah belum terpecahkan, untuk mineral bijih banyak

memerlukan bentuk sam asal dalam cara yang berbeda. Beberapa metode

sangat nyata dari yang lainnya . Tidak ada misteri, contohnya proses mekanik

yang menunjukan akumulasi di suatu tempat di bagian hulu, atau reaksi kimia

yang menyebabkan besi menjadi bagian dari tanah yang berlumpur atau

aluminium yang terkonsentrasi dalam bauksit. Tapi dari masalah dari mana

asal bijih muncul bersamaan dengan tingkat kesulitan tertentu. Terutama

mineral yang terbentuk pada temperature yang lebih tinggi daripada

temperature normal di permukaan bumi. Pada endapan mineral ini kita arahkan

perhatian.

Kebanyakan endapan mineral terbentuk pada temperature yang sedang

sampai temperature tinnggi berasosiasi dengan batuan beku, dan asalnya sangat

berhubungan dengan proses magmatik. Beberapa mineral bijih dapat

terakumulasi langsung dari proses difernsiasi magma: horizon dari kromit

ditemukan dalam lapisan intrusi mafic. Seperti di Bushfield, daerah di Afrika

Selatan, sebagai contohnya. Lebihnya adalah endapan logam yang dalam

transportasinya dilakukan oleh air danterlarut dalam cairan dan suatu saat akam

terakumulasi menjadi suatu lapisan endapan yang kita temukan. Salah satu

sumber air yang mengandung material residu dari proses kristalisai magma.

Sumber dari logam yang mungkin dari hujan meteorit atau air laut yang

bersirkulasi pada kedalaman yang tinggi atau didekat tubuh intrusi. Atau air

yang terperangkap dalam suatu formasi sediment. Atau sebagai volatile yang

perpecah dari prose metamorfisme. Apapun sumber mereka larutan yang

memiliki temperatur hangat ini disebut fluida hidrotermal, dan mineral bijih

yang mungkin terendapkan adalah mineral bijih hidrotermal.

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 1

Page 2: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

BAB II

ISI

II.1. Pengertian

Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat granoblastik

kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris antara lain topaz,

tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik alterasi metasomatik

dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).

Gambar.1.  Skema Model Endapan Greisen

System endapan greisen merupakan system endapan bijih yang terbentuk pada

fase post magmatik suatu pembekuan magma. Fase post magmatik merupakan

fase dimana batuan sudah membeku dan mengahasilkan fluida sisa pembekuan

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 2

Page 3: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

magma yang didominasi fase gas, kemuadian fluida inilah yang akan bereaksi

dengan batuan samping. Proses ini juga diistilahkan sebagai fase Penumatolitis.

Lebih jauh dalam suatu endapan mineral dimana fluidahidrotermal menjadi

salah satu faktor pengontrolnya maka fluidahidrotermal ini dapat di bagi

menjadi dua yaitu fase gas dan fase cair. Pada fase gas inilah yang disebut

sebagai fase penumatolitis dan fase cair sebagai fase hidrotermal.

Sistem endapan greisen biasanya beraosiasi dengan beberapa unsur yaitu Sn,

W, Mo, Be, Bi, Li dan F. Sistem ini dapat terbentuk dalam dua tipe yaitu

endogreisen dimana fluida tetap didalam batuan granitiknya tipe ini juga

disebut sistem tertutup. Kemudian tipe eksogreisen dimana fluida keluar

melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan samping tipe ini juga disebut

sebagai sistem terbuka.

Untuk endapan timah yang berkaitan dengan intrusi granit dan greisen sangat

tergantung dari faktor tipe granitnya. Tipe Granit dapat dibedakan menjadi  dua

tipe  yaitu granit tipe S dan granit tipe I. Untuk granit yang biasanya berkaitan

dengan endapan timah adalah granit tipe S. Hal ini berkaitan dengan geokimia

magma pembawa timah.

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 3

Page 4: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

Pada I tipe (magnetite series)  yang kaya akan Fe , kandungan Sn pada magma

akan tergantikan oleh Fe dan Ti untuk membentuk mineral sperti Sphen,

magnetite, dan Hornblend, sehingga  tidak akan cukup untuk membentuk

endapan timah yang ekonomis. Sedangkan pada S  tipe (Ilmenit series) yang

tidak kaya akan Fe, Sn tidak akan tergantikan oleh Fe dan Ti  sehingga

memungkinkan untuk dapat terbentuk endapan Sn.

Berdasarkan Shcherba (1970) greisen dapat di bedakan menjadi tiga tahap 

yaitu tahap fase alkali , fase gresenisasi, dan fase pengendapan pada urat. Pada

fase alkali yang terjadi adalah proses alkali metasomatisme yang menghasilkan

alterasi berupa albitisasi dan mikrilonisasi. Albitisasi merupakan hasil dari Na-

Metasomatisme dimana yang terjadi adalah penggantian unsur K ( K-feldspar )

contoh pada mineral albit menjadi Na. Biasanya pada zona alterasi ini

berasosiasi dengan mineral berupa Nb,Ta,Sn,W, Li dan Bl.Sedangkan  untuk

alterasi Mikrolinisasi merupakan hasil dari K-Metasomatisme yaitu

penggantian unsur K oleh Na. Biasanya zona Alterasi ini berkaitan dengan

asosiasi Rb,Li,dan Za.

Pada fase greisenisasi biasanya yang terjadi adalah yang bekerja adalah proses

H-Metasomatisme.  Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit

atau kadang-kadang muncul berupa stockwork.Mineralisasi muncul secara

irregular (tidak beraturan) yang terkonsentrasi pada sekitar zona kontak. Host

rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang.

Sedangkan untuk fase urat dimana kontrol struktur sangat berpengaruh , fluida

yang berasal dari sisa pembekuan magma akan mengisi rekahan-rekahan yang

ada dalam batuan samping membetuk sustem urat (vein).

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 4

Page 5: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

II.2. Genesa dan Proses

Genesa Endapan Greisen

Terbentuk pada kontak bagian atas antara intrusi granit, kadang-kadang

muncul berupa stockwork.

Mineralisasi muncul secara irregular (tidak beraturan) yang

terkonsentrasi pada sekitar zona kontak.

Host rock menunjukkan komposisi granitik dan berkembang sampai

kedalaman 10-100 m sebelum bergradasi menuju zona alterasi

feldspatik (albitization-microclinization) dan batuan granit (fresh

granite).

Fluida pegmatitik sering migrasi pada bagian atas intrusi dan kadang-

kadang mengisi sebagai intrusi-intrusi (stock) di sepanjang batas tubuh

greisen.

Endapan timah greisen kemungkinan terbentuk pada bagian atas suatu

pluton granit yang kontak dengan batuan yang impermeable sehingga

terakumulasi mineral-mineral sebagai produk dari kristalisasi awal.

Gambar 2. Endapan Greisen

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 5

Page 6: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

Menurut Shcherba (1970) rangkaian peristiwa greisenisasi meliputi satu

tahap awal alkalin, satu vtahap greisenisasi dan satu tahap pengendapan

lapisan. Smirnov (1976) membagi rangkaian transformasi mineralogi di

lingkungan endogreisen menjadi satu tahap progresif dan satu tahap regresif,

sebagai reaksi terhadap suhu dan rezim-rezim pH. Di lingkungan endogreisen

tahap-tahap awal di lambangkan oleh metasomatisme alkali,dimana albitisasi

mengambil peran penting. Pada umumnya, sistem-sistem greisen berkembang

dengan cara menurunkan rasio-rasio alkali/H-, sehingga mengakibatkan

destabilisasi k-feldspar, plagioclase dan mika, dan menyebabkan tahap greisen

sensu stricto dengan penggantian mineral-mineral ini oleh kwarsa dan

kelompok-kelompok muscovite. Dalam beberapa kasus muscovite dapat

menjadi sangat kasar dan membentuk selvage-selvage monomineral yang tebal

di sepanjang retakan-retakan. Komposisi mika umum lainnya yang dihasilkan

oleh cairan-cairan greisenisasi meliputi Lithian Siderophyllite,protolithionite,

zinnwaldite dan lepidolite (kinnaird,1985). Proses silisifikasi biasanya

berlangsung selama dan setalah greisenisasi, dan sudah di buktikan oleh

beberapa kali penggantian dan melimpahnya kwarsa yang sangat banyak.

Menurut karakterisriknya muscovite menggantikan feldspar dan biotite, dan

reaksinya (dengan menganggap Al sebagai yang tak bergerak atau tak

berubah ) dapat di tulis sebagai berikut :

3 (KalSi3O8) + 2H+ = Kal3(Si3O10)(OH)2 + 2K- + 6SiO2 ;

microline muscovite

3K(Fe,Mg,Ti)3AlSi3O10(OH)2 + 2OH+ = Kal3Si3O10(OH)2 +2K++6SiO2

microline muscovite

+ 9(Fe2+ ,Mg 2+ ,Ti4+ ) + 12H2O ;

3KFe3AlSi3O10(OH)2 + 2HCl = Kal3Si3O10(OH)2 + 3Fe3O4 + 6SiO2

biotite muscovite

+ 2KCl + 3H2 .

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 6

Page 7: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

Dalam hal ini tak lepas kaitannya dengan memfokuskan perhatian pada

peran yang mungkin di mainkan oleh reaksi-reaksi tersebut di atas, dalam

rangka melepaskan logam-logam ke sistem. Shcherba (1970), misalnya,

memperhatikan bahwa plagiloclase dan mika merupakan “pembawa utama

logam-logam tipis”, memperhatikan lepasnya unsur-unsur logam dari tempat-

tempat asalnya, di dalam kisi-kisi mineral pembentuk batuan ini terjadi selama

proses greisenisasi berdasarkan hadirnya jenis F dan Cl di dalam fluida.

Taylor (1979) menguraikan tentang kandungan Sn dari tahap-tahap

mineral batuan granit stanniferous (230-260 ppm sphene,15-80 ppm ilmenite,

50-500 ppm biotite) ; sedangakn menurut Eugster (1984), ilmuenite dapat

mengandung hingga 1000 ppm Sn, 100 ppm Mo,60 ppm W,1000 ppm Nb, dan

biotite 1000 Sn, 10 ppm W, 60 ppm Mo,dan 100 ppm Nb.Eugster (1984) dan

Barsukov (1957) menegaskan bahwa konversi biotite ke muscovite (lihat

reaksi-reaksi diatas ) sangat penting bagi peristiwa terjadinya endapan-endapan

Sn-W, dengan menekankan peran yang dimainkan oleh biotite dan muscovite

sebagai “tuan rumah yang sangat baik” bagi unsur-unsur seperti Sn,W,Mo dan

sebagainya. Pelepasan unsur-unsur ini dari kisi-kisi mika untuk membentuk

mineral-mineral bijih di buktikan oleh hadirnya mineral-mineral sulfida dan

oksida di dalam patahan-patahan dan/atau retakan-retakan mika yang sangat

kecil pada batuan granit greisennisasi (Pirajno, 1982). Taylor (1979)

menerangkan bahwa “ akibat wajar untuk konsep ini harus berupa bahwa di

lingkungan-lingkingan sisten Sn yang lebih rendah batuan-batuan yang

berubah harus habis pada nilai-nilai Sn “. Bahkan di New Zealand sudah di

temukan kasus seperti ini untuk batuan granit greisenisasi (Pirajno,1982).

Hubungan stuktural antara cupola-cupola greisenisasi dan batuan-

batuan daerah pedalaman yang melingkupi, serta tingkat retakannya,

menentukan jenis sistem endogreisen dan eksogreisen. Jenis-jenis perubahan

greisen di dalam cupola (endogreisen) dan pada batu-batuan daerah pedalaman

di atas dan di sekitar batu-batuan granit greisen di perlihatkan pada gambar 9.2.

Cupola greisen yang terdapat di dalam suatu rangkaian sedimenter yang

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 7

Page 8: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

mengandung batuan-batuan pelitic psammatic akan membentuk aureole dari

metamorfisme kontak, biasanya dapat diketahui oleh kehadiran biotite

porphyroblastic dan lebih dekat ke kontak-kontak,cordierite. Retakan-retakan

berbintik merupakan suatu ciri umum pada rangkaian-rangkaian sedimenter

yang terganggu oleh batuan-batuan granit. Greisenisasi membentuk kelompok-

kelompok mineral thermal yang sangat banyak dan pada kebanyakan kasus di

cirikan oleh nukleasi muscovite, albite dan tourmaline secara lokal. Sericite,

albite dan adularia kwarsa, kesemuanya dapat terjadi di sepanjang retakan-

retakan, dapat di hubungkan dengan bahan lapisan kwarsa yang mengandung

sulfida dan oksida (misalnya pyrite, chalcopyrite, Cassiterite, wolframite,

Scheclite, arsenopyrite, molybdenite dan sebagainya).

Pada batuan-batuan mafic, greisenisasi dicirikan oleh kehadiran

chlorite-talc, phlogopite-actinolite, quartz-plagioclase dan quartz-muscovite.

Meskipun skarns yang khas biasanya di hubungkan dengan sistem-sistem

porphyry, beberapa skarns di hubungkan secara spesial dan ginetik dengan

sistem-sistem yang ada kaitanya dengan greisen dimana semua gradasi dapat

diamati ( Rose dan Burt, 1979 ). Perubahan greisen pada batuan karbonat

biasanya berlangsung setelah melewati proses skarnifikasinya. Larutan-larutan

greisen di netralkan setelah kontak dengan carbonate lithologi, seperti jenis

anionic (misal F, OH) di tentukan oleh Ca dan Al untuk membentuk fluorite

dan topaz.

II.3. Ciri-Ciri Alterasi Endapan Greisen

Pada endapan greisen, sering ditemukan mineral-mineral dengan

unsur berat seperti korondum, kuarsa, muskovit dan topas namun sedikit

dijumpai turmalin, rutil, flourit, kasiterit, wolframit dan magnetit. Adapun

himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit) dengan

sejumlah mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh

alterasi metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam

Sutarto, 2004).

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 8

Page 9: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

II.4. Contoh Lokasi dan Mineral Logam

Endapan greisen meliputi endapan-endapan yang terbentuk pada

sistem-sistem yang kaya akan F di lingkungan Bushveld Igneous Complex di

antara benua anorogenik di Afrika Selatan, endapan-endapan eksogreisen

Damara Orogen di Namibia, endapan-endapan Sn-W di lingkungan-lingkungan

yang ada hubungannya dengan peristiwa konvergen (Panasqueira di portugal,

Southwest England dan Cornwall), dan sistem-sistem endogreisen serta

eksogreisen yang kompleks di Tasmania.

Gambar 3. Wolframite

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 9

Page 10: Endapan Greisen

Laboratoriom Bahan Galian Sie Endapan Mineral

NIM : 111.110.104Plug : 5

BAB III

KESIMPULAN

Greisen merupakan istilah yang definisikan sebagai suatu agregat

granoblastik kuarsa dan muscovit (atau lepidolit) dengan mineral aksesoris

antara lain topaz, tourmalin dan flourite yang dibentuk oleh post-magmatik

alterasi metasomatik dari granit (Best, 1982; Stemprok, 1987).

Pada endapan greisen, sering ditemukan mineral-mineral dengan

unsur berat seperti korondum, kuarsa, muskovit dan topas namun sedikit

dijumpai turmalin, rutil, flourit, kasiterit, wolframit dan magnetit. Adapun

himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit) dengan

sejumlah mineral asesori seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk oleh

alterasi metasomatik post-magmatik granit (Best, 1982, Stempork, 1987, dalam

Sutarto, 2004).

Endapan greisen meliputi endapan-endapan yang terbentuk pada

sistem-sistem yang kaya akan F di lingkungan Bushveld Igneous Complex di

antara benua anorogenik di Afrika Selatan, endapan-endapan eksogreisen

Damara Orogen di Namibia, endapan-endapan Sn-W di lingkungan-lingkungan

yang ada hubungannya dengan peristiwa konvergen (Panasqueira di portugal,

Southwest England dan Cornwall), dan sistem-sistem endogreisen serta

eksogreisen yang kompleks di Tasmania.

Nama : Luthfian Azmi Ibadi 10