tugas endapan mineral

45
TUGAS ENDAPAN MINERAL MINERAL NON LOGAM DAN KEGUNAANNYA DALAM INDUSTRI Disusun Oleh: Fandy Fahreza 21100113120023 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: fandyfahreza

Post on 19-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

belum fix

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Endapan Mineral

TUGAS

ENDAPAN MINERAL

MINERAL NON LOGAM DAN KEGUNAANNYA DALAM

INDUSTRI

Disusun Oleh:

Fandy Fahreza

21100113120023

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

APRIL 2015

Page 2: Tugas Endapan Mineral

Tugas Endapan Mineral

1. Fluospar

Merupakan mineral yang tersusun atas kalsium florida CaF2, yang

termasuk dalam mineral halida. Memiliki kristal isometris.

Biasanya digunakan sebagai

- untuk pembuatan lensa-lensa guna menghindari adanya aberasi sferis dan

aberasi chromatis (spherical and chromatical aberation).

- untuk alat optic terutama untuk pembuatan prisma – prisma bagi

spektograf karena memerlukan bahan yang dapat meneruskan sinar ultra

violet dan infra merah.

Gambar Fluospar

2. Grafit

Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan

1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun,

serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia

mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan

dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.

Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen,

dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya

berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan

dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,

mudah ditemukan, dan opak.

Page 3: Tugas Endapan Mineral

Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik

awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual.

Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat

ini Indonesia masih megimpor grafit.

3. Gambar Grafit

4. Fireclay

Fire clay adalah mineral yang terdiri dari mineral kaolinit yang bentuk

kristalnya tidak sempurna, dengan mengandung sedikit mika atau ilit,

kuarsa, dan mineral lempung yang bersifat lunak dan tidak mempunyai

perlapisan. Lempung tersebut mempunyai nilai PCE >19, sehingga tahan

terhadap suhu tinggi (>15000 C) tanpa adanya pembentukan masa gelas.

Fireclay terbentuk karena soil yang tertimbun oleh sedimen lain di daratan

atau cekungan lakustrin ataupun delta yang umumnya mengandung

batubara.

Penggunaan fire clay terutama untuk refraktori, isolator, dll.

Potensi fireclay terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Page 4: Tugas Endapan Mineral

Gambar Fireclay

5. Kaolin

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung

dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau

agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat

(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.

Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses

pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik.

Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit,

dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan

air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.

Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5, berat

jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang

rendah, serta pH bervariasi. Potensi dan cadangan kaolin yang besar di

Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau

Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera,

Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

Page 5: Tugas Endapan Mineral

Gambar Kaolin

6. Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika

(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses

pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih

merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama,

seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa

oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.

Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3,

Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih bening atau warna

lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala Mohs),

berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal hexagonal, panas

sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000C.

Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang

meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan.

Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca,

semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide

bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan

ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan,

bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi

lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan,

Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung.

Page 6: Tugas Endapan Mineral

Gambar Pasir Kuarsa

7. Kristal Kuarsa

Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di

bumi. Terdiri dari banyak warna dan bentuk, tetapi selalu mempunyai

sebuah kilap kaca dan mempunyai kekerasan 7. Kuarsa juga dapat

berwarna coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna

hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung

di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan mineral kuarsa ini maka

akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-

macam.

Biasanya digunakan sebagai

- dalam bentuk komparator bagi perlengkapan mikroskop polarisasi.

- untuk perlengkapan di radio mengingat sifat piezoelektrisitetnya.

- untuk pembuatan lampu.

Gambar Kuarsa

Page 7: Tugas Endapan Mineral

8. Diatomit

Diatomit atau tanah diatomea adalah suatu batuan sedimen silika,

yang secara geologi terbentuk dari akumulasi dan pengendapan kulit atau

kerangka diatomea (fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang

bersel tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin. Diatomea

berasosiasi dengan elemen pengotor dan bervariasi, baik jenis maupun

jumlahnya. Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu abu vulkanik, larutan

garam, lempung, senyawa karbonat, pasir silica, dan unsur organik

lainnya.

Diatomit mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah,

dan abrasif, densitas ruah 0,5 – 1 ton/m3, berat jenis, 2 – 2,3, porositas <

90%, dan kandungan cangbangl 1,7 – 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 –

0,4 mm. Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan tetapi ada

juga yang berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang

tergantung dari unsur pengotornya. Secara kimia, komposisi utama

diatomit adalah silika, tetapi ada unsure lainnya seperti alumina, besi

oksida, magnesium, sodium, potassium oksida, titanium oksida, fosfat, dan

kalsium oksida.

Potensi endapan diatomea di Indonesia tersebar di berbagai tempat,

antara lain di Sumatera Utara, Pulau Jawa, dan Maluku Utara.

Gambar Diatomit

Page 8: Tugas Endapan Mineral

9. Diaspor

Memiliki rumus kimia AIO(OH) dengan sisten kristal orthorombik,

pada alterasi sendiri merupakan produk dari corundum dan ditemukan

granular dalam batu gamping dan batuan kristalin lainnya. umumnya

digunakan sebagai sumber aluminium.

Gambar Diaspore

10. Korundum

Korundum yang terbaik dikenal untuk varietas permata nya, Ruby dan

Sapphire. Ruby dan Sapphire secara ilmiah mineral yang sama tetapi

hanya berbeda warna. Ruby adalah varietas merah, dan Sapphire adalah

varietas yang meliputi semua warna lain, meskipun warna yang paling

populer dan terhormat Sapphire biru. Sapphire juga hanya digunakan

untuk menggambarkan berbagai permata, jika tidak maka hanya disebut

Korundum.

Korundum adalah mineral yang sangat keras, tangguh, dan stabil.

Untuk semua tujuan praktis, itu adalah mineral yang paling sulit setelah

Diamond, sehingga mineral yang paling sulit kedua. Hal ini juga

dipengaruhi oleh asam dan lingkungan yang paling. Korundum coklat

tembus dan Emery adalah bentuk paling umum dari Korundum. Ini adalah

bentuk cukup umum, dan karena kekerasan besar mereka dan prevalensi

adalah abrasive paling menguntungkan. Istilah industri "ampelas"

Page 9: Tugas Endapan Mineral

menggambarkan abrasive Korundum berasal dari berbagai Emery yang

ditambang khusus untuk penggunaannya sebagai abrasif. Erosi dapat

menyebabkan Emery runtuh dan membentuk pasir, yang dapat disebut

"pasir hitam".

Korundum mudah disintesis, dan abrasive Korundum banyak yang

sintetis. Permata sintetis juga mudah dibuat dengan menambahkan jejak

warna tertentu memproduksi unsur-unsur untuk solusi Korundum, dan

membiarkan larutan memadat menjadi sebuah Boule, atau sintetis, belum

diproses "mineral" dengan bentuk tertentu. Proses ini disebut proses

Verneuil.

Ruby dan batu permata Sapphire mungkin memiliki warna artifisial

ditingkatkan atau diperdalam melalui perlakuan panas bila digunakan

sebagai permata. Beberapa batu biru gelap dari daerah tertentu juga dapat

dibuat warna biru cerah yang diinginkan.

Gambar Korundum

11. Silimanit

Silimanit bisa juga disebut Bucholzite merupakan suatu polimorf

dengan dua mineral yang lain yakni kianit dan andalusit yang berasal dari

golongan yang sama yakni golongan silikatan. Suatu polimorf adalah

dimana mineral-mineral tersebut memiliki ikatan kimia yang sama satu

sama lain, yang membedakan ketiganya yakni struktur hablur atau biasa

disebut sistem kristal yang dimiliki masing-masing mineral. Variasi yang

Page 10: Tugas Endapan Mineral

unik dari silimanit disebut " fibrolite ". Mineral Silimanit termasuk

kedalam pelitic rocks ( yakni batu yang mengandung unsur Si, Al,

Fe,Mg,K, Ca,Na ).

Mineral silimanit umumnya berbentuk prismatik pendek, kompak atau

bisa juga ditemukan dalam bentuk granular. Silimanit biasanya ditemukan

dengan bentuk massif yang berserat (benang – benang, contoh : asbestos ).

Mineral silimanit merupakan mineral hasil ubahan atau biasa disebut

sebagai mineral alterasi yang dapat terbentuk oleh adanya proses

metamorfisme dari suatu batuan. Silimanit umum digunakan sebagai

mineral indeks pada batuan metamorf. Dan pada umumnya juga banyak

terdapat pada batuan metamorf yang jenisnya gneis dan sekis dan juga

terdapat pada batuan pegmatit.

Pada umumnya digunakan di dalam manufaktur sebagai bahan

porselin untuk refraktori. dari busi dll, sebagai suatu batu-permata dan

sebagai spesimen-spesimen mineral.

Gambar Silimanit

12. Kianit

Kianit merupakan salah satu mineral silikat yang termasuk dalam

kelas nesosillicates. Kianit adalah sebuah polymorph dari silimanit dan

andalusit.

Kianit ini memiliki keunikan pada kekerasannya yang bisa berbeda

antar spesimennya. Hal inilah yang dapat dijadikan sebagai salah satu

aspek dalam pengidentifikasiannya di lapangan. Kianit ini sering

ditemukan pada batuan metamorf, kianit ini terbentuk oleh pengaruh

Page 11: Tugas Endapan Mineral

dominan dari tekanan yang asngat besar, dan biasa ditemukan pada batuan

yang mengalami deformasi yang kuat. Kianit ini termasuk mineral yang

memiliki derajat meramorfosa yang tinggi.

Banyak digunakan untuk pembuatan porselin yang tahan suhu tinggi,

seperti untuk pembuatan busi, untuk kepentingan laboratorium dan lain-

lain.

Gambar Kyanit

13. Andalusit

Andalusit adalah suatu polimorf dengan dua mineral yang lain; kianit

dan silimanit. Suatu polimorf adalah suatu mineral bahwa ilmu kimia yang

sama hanya suatu struktur hablur yang berbeda dengan yang lain, atau

yang lain, mineral. Suatu variasi yang unik dari andalusit disebut

"chiastolite". Itu berisi tanah liat coklat atau hitam dan/atau material yang

inclusioned mengandung zatarang di dalam kristal. Pemasukan-pemasukan

ini diatur di dalam bentuk-bentuk simetris yang reguler. Biasanya mereka

adalah dalam wujud suatu salib atau X.

banyak digunakan untuk pembuatan porselin yang tahan suhu tinggi,

seperti untuk pembuatan busi, untuk kepentingan laboratorium dan lain-

lain.

Page 12: Tugas Endapan Mineral

Gambar Andalusite

14. Magnesit

Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya

1,74, cukup kuat dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara

tetapi tidak tahan terhadap air laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral

yang mengandung magnesium tercatat sebanyak 244 buah. Magnesit dapat

ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan

batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,

kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-

mineral lain yang sering ditemukan bersama magnesium adalah talk,

limonit, opal, dan kalsit.

Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi

secara utuh terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn

dan Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.

Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen

sorel, bahan isolasi, pertanian, peternakan, industri karet, dll.

Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi dengan batuan ubahan,

sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan ubahan

tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit adalah dolomit

(Ca Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O, dan

brukit (Mg (OH) 2.

Page 13: Tugas Endapan Mineral

Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI. Aceh, Sumatera

Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur, Sulawesi Tengah,

Maluku, Irian Jaya.

Gambar Magnesit

15. Dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni

secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3%

CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis

meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai

x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena

umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping,

kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga

pengotor, terutama ion besi.

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan

kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00,

bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar

dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas

kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi)

dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur

magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya,

Page 14: Tugas Endapan Mineral

batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batugamping

dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan

batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini

sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk

suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena

banyak terdapat di alam.

Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang

cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah

sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh

lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Gambar Dolomit

16. Spinel

Memiliki rumus kimia MgAl2O4 Merupakan mineral metamorf yang

ditemukan di batugamping dan dolomit marmer dan memiliki silika yang

rendah dan alkali batuan beku

Umumnya spinnel digunakan sebagai perhiasan. Spinel banyak

ditemukan di Negara Sri Lanka, Myanmar, Madagaskar, Pakistan, Brazil,

Australia, Swedia , Turki, Rusia, Tanzania, Afghanistan, Birma, Thailand

dan Amerika Serikat.

Page 15: Tugas Endapan Mineral

Gambar Batu Spinel

17. Zirkon

Zirkon adalah mineral milik kelompok nesosilicates . Nama kimianya

adalah zirkonium silikat dan rumus kimia yang sesuai adalah Zr Si O.

Sebuah rumus empiris umum menunjukkan beberapa dari berbagai

substitusi adalah zirkon (Zr 1-y, REE y) (SiO 4) 1-x (OH) 4x-y. Zirkon

dalam bentuk silikat mencair dengan unsur-unsur yang tidak kompatibel

terkonsentrasi dan menerima kekuatan tinggi bidang elemen ke dalam

strukturnya. Sebagai contoh, hafnium hampir selalu hadir dalam jumlah

berkisar antara 1 sampai 4%. Struktur kristal zirkon adalah tetragonal

sistem kristal . Warna alami dari zirkon bervariasi antara berwarna hijau,

kuning-keemasan, merah, coklat, biru, dan spesimen tak berwarna yang

menunjukkan kualitas permata adalah pengganti populer untuk berlian ;

spesimen ini juga dikenal sebagai "berlian Matura".

Zircon terbentuk sebagai mineral ikutan (accessory mineral) pada

baatuan yang terutama mengandung Na-feldpar, seperti bataun beku asam

(granit dan syenit) dan bataun metamorf (gneiss dan skiss). Secara

ekonomis, zircon ditemukan dalam bentuk butiran (ukuran pasir), baik

yang terdapat pada sedimen sungai maupun sedimen pantai. Pada

umumnya zircon terkosentrasi bersama-sama mineral titanium (rutil dan

ilmenit), monazite dan mineral berat lainnya.

Page 16: Tugas Endapan Mineral

Penggunaan zircon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri

(non-logam), maupun mineral logam (Gambar 3). Pasaran zircon dunia

sebagian besar digunakan sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak

(foundri), bata tahan api (refraktor), keramik dan gelas, kimia zirconium,

dan lain-lain

Gambar Zirkon

18. Bentonit

Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung

monmorillonit dalam dunia perdagangan dan termasuk kelompok

dioktohedral. Penamaan jenis lempung tergantung dari penemu atau

peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri dan lain-lain.

Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-

munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller's Earth. Activated

clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya

pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara

itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool

dari lemak.

Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Tipe Wyoming (Na-bentonit – Swelling bentonite)

Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila

dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air.

Page 17: Tugas Endapan Mineral

Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan

terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan

kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat

diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+).

b. Mg, (Ca-bentonit – non swelling bentonite)

Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam

air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah

diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan

kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi

pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan

magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-

abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses

pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu.

Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi (filler),

lumpur bor, sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah

bercampur dengan air. Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai

bahan penyerap.

Untuk lumpur pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain,

yaitu atapulgit, sepiolit dan lempung lain yang telah diaktifkan.

Dengan penambahan zat kimia pada kondisi tertentu, Ca-bentonit

dapat dimanfaatkan sebagai bahan lumpur bor setelah melalui pertukaran

ion, sehingga terjadi perubahan menjadi Na-bentonit dan diharapkan

terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi mineral tersebut Agar

mencapai persyaratan sebagai bahan lumpur sesuai dengan spesifikasi

standar, perlu ada penambahan polimer. Hal itu dapat dilakukan melalui

aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor.

Page 18: Tugas Endapan Mineral

Gambar Bentonit

19. Batufosfat

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen

dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor

dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of

lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5.

Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya

terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama

proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi

dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan

sienit.

Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan

kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros).

Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite

[ CaAl 3 (PO4) 2 (OH) 5. H2O], dan millisite (Na,K) .CaAl6 (PO4) 4

(OH) 9.3 H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih

kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.

Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak

larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat

dengan menambahkan asam .

Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %.

Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan

N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O).

Page 19: Tugas Endapan Mineral

Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena

tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan.

Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan.

Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta

ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di

Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara,

Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera

Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.

Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya,

kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga

untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5

meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat.

Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi

struktur geologi total diketahui.

Gambar Batufosfat

Bahan Industri

1. Chalk

batu kapur disebut sebagai batu gamping. Batu kapur dapat terjadi

dengan berbagai cara, yaitu dengan cara mekanik, cara biologi dan cara

kimia. Cara mekanik terjadi pada saat unsur mineral yang tertranspor air

melalui sungai dan terjadi sedimentasi atau pengendapan. Umumnya batu

kapur cara ini terdapat di sungai-sungai baik di hulu maupun di hilir. Cara

kimia batu kapur terbentuk dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan

Page 20: Tugas Endapan Mineral

tertentu dalam air tawar atau asin dari mineral-mineral organik dan

anorganik kemudian terakumulasi dan terendapkan pada suatu cekungan

yang berfungsi sebagai “cekungan” geologi. kemudian terjadi Up-Lifting

atau pengangkatan formasi batuan sehingga batu kapur yang asalnya

terdapat di bawah endapan danau dan sungai yang besar terangkat

sehingga letaknya menjadi berada di sebuah gunung dan bukit.

Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak

digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara

lain untuk bahan bangunan, bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk

pertanian, bahan keramik, bahan pembuatan semen dan pembuatan karbid.

Gambar Chalk

2. Kaolin

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung

dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau

agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat

(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.

Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses

pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik.

Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit,

dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan

air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.

Page 21: Tugas Endapan Mineral

Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5, berat

jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang

rendah, serta pH bervariasi. Potensi dan cadangan kaolin yang besar di

Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau

Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera,

Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

Gambar Kaolin

3. Feldspar

Merupakan mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai

kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen

dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral

lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila

ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian

silikon oleh aluminium.

Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, felspar

secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium

felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar

(CaAl2Si2O8) dan barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara

mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar.

Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari

variasi komposisi natrium felspar dan kalsium felspar

Plagioklas felspar hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah

yang kembar (lamellar twinning) bila sayatan tipis mineral tersebut dilihat

secara mikroskopis. Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya

Page 22: Tugas Endapan Mineral

komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral

felspar yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas tersebut. Na-

plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit,

sienit). Andesin dan oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti

diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit biasanya sebagai

komponen batuan basa (gabro) dan anortosit.

Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan

berdasarkan suhu ristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas,

mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah). Keempat mineral mempunyai

rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama) ditemukan pada batuan

beku asam seperti granit dan sienit, selain itu ditemukan pula pada batuan

metamorfosis dan hasil re-work pada batuan sedimen.

Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun

demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan felspar yang memiliki

kandungan (K2O + Na2O) > 10%. Selain itu, material pengotor oksida

besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan

felspar diusahakan sesedikit mungkin.

Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu

gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral

ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai

spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas

merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan,

terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.

Berbicara mengenai potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran

material ini terdapat hampir di seluruh negeri dengan bentuk endapan

berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain tergantung jenis

endapan, primer atau sekunder.

Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan

cadangan terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible)

masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.

Page 23: Tugas Endapan Mineral

Gambar Feldspar

4. Soapstone

Soapstone (juga dikenal sebagai steatit atau soaprock) adalah bedak -

sekis , yang merupakan jenis batuan metamorf . Hal ini sebagian besar

terdiri dari mineral bedak dan dengan demikian kaya magnesium . Hal ini

dihasilkan oleh dynamothermal metamorfosis dan metasomatism , yang

terjadi di daerah di mana lempeng tektonik yang subduksi , mengubah batu

oleh panas dan tekanan, dengan masuknya cairan, tetapi tanpa mencair. Ia

telah menjadi media untuk ukiran selama ribuan tahun.

Petrologis, soapstone terdiri dominan dari bedak , dengan jumlah yang

bervariasi dari klorit dan amfibol (biasanya tremolite, anthophyllite, dan

magnesiocummingtonite ), dan melacak ke minor-FeCr oksida . Mungkin

schistose atau masif. Soapstone dibentuk oleh metamorfosis ultrabasa

protoliths (misalnya dunit atau serpentinit ) dan metasomatism dari

mengandung silika dolostones

Tukang las dan perakit menggunakan soapstone sebagai penanda

karena ketahanan terhadap panas, tetap terlihat ketika panas diterapkan. Ini

juga telah digunakan selama bertahun-tahun oleh penjahit, tukang kayu,

dan pengrajin lainnya sebagai alat menandai, karena tanda yang terlihat

dan tidak permanen.

Page 24: Tugas Endapan Mineral

Soapstone dapat digunakan untuk membuat cetakan untuk pengecoran

objek dari logam ringan, seperti timah atau perak . Batu lunak mudah

diukir dan tidak rusak oleh pemanasan. Permukaan licin soapstone

memungkinkan obyek jadi untuk dengan mudah dihilangkan.

Gambar Soapstone

5. Batuzeolit

Zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi, dengan

unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Senyawa ini

berstruktur tiga dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh

molekul air.

Mineral zeolit yang paling umum dijumpai adalah klinoptirotit, yang

mempunyai rumus kimia (Na3K3)(Al6Si30O72).24H2O. Ion Na+ dan K+

merupakan kation yang dapat dipertukarkan, sedangkan atom Al dan Si

merupakan struktur kation dan oksigen yang akan membentuk struktur

tetrahedron pada zeolit. Molekul-molekul air yang terdapat dalam zeolit

merupakan molekul yang mudah lepas.

Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan tufa asam berbutir

halus dan bersifat riolitik dengan air pori atau air meteorik

Penggunaan zeolit adalah untuk bahan baku water treatment,

pembersih limbah cair dan rumah tangga, untuk industri pertanian,

peternakan, perikanan, industri kosmetik, industri farmasi, dan lain-lain.

Page 25: Tugas Endapan Mineral

Zeolit terdapat di beberapa daerah di Indonesia yang diperkirakan

mempunyai cadangan zeolit sangat besar dan berpotensi untuk

dikembangkan, yaitu Jawa Barat dan Lampung

Gambar Batuzeolit

6. Asbes

Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi

dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan

hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)

H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit,

aktinolit dan tremolit. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari

molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X,

sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.

Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil.

Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan,

juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya

dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang

berukuran panjang hingga yang halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :

1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

- Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong

asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam

kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.

Page 26: Tugas Endapan Mineral

- Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa

uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit

kawat listrik.

2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

- Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding,

lantai, alat-alat kimia dan listrik

- Asbes untuk atap;

- Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator

panas dan listrik;

- Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam

isolasi, gasket, ketel, dan tanur;

- Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat

halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.

Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah

dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya

yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit

termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan

jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.

Gambar Asbes

7. Grafit

Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan

1 – 2 (skala Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun,

serta tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia

Page 27: Tugas Endapan Mineral

mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan

dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.

Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen,

dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya

berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan

dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak,

mudah ditemukan, dan opak.

Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik

awal, kontak magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, dan residual.

Belum ditemukan daerah yang berpotensi di Indonesia. Sampai saat

ini Indonesia masih megimpor grafit.

Gambar Grafit

8. Mika

Mika adalah nama golongan dari mineral-mineral hydrous potassium

alumunium silicate yang bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam

komposisi kimia dan sifat fisiknya. Mika dapat terbelah-belah dalam

lembaran-lembaran tipis,liat,fleksibel,elastic,dan sukar terbakar.

Dialam mika umumnya berbentuk Kristal-kristal kecil,tetapi kadang-

kadang ada juga Kristal mika yang lebar nya 10-20cm ataupun diatas

50cm.Warna mika umumnya: putih,kuning,merah,jingga,hijau,abu-

abu,hitam,dan ambar.

Page 28: Tugas Endapan Mineral

Beberapa contoh mineral mika antara lain: muscovite,

paragonne ,lepidolite ,zinnwaldite, biotite, vermiculite(H2KAl3(SiO4)3),

dan phlogopite (H2KMg 3Al(SiO4)4)

Penyelidikan terhadap deposit mika dapat dilakukan dengan

penyelidikan keadaan geologi didaerah yang diduga terdapatnya mika

tersebut.Kemudian dilakukan pemboran sumur-sumur,parit-parit,dan

lobang-lobang eksplorasi. Lalu hasil dari contoh-contoh pemboran itu

diteliti dilaboratorium melalui analisa kimia dan analisa mikroskopis bijih.

Sedangkan, Penambangan mika dapat dilakukan dengan cara open pit

mining(penambangan terbuka) dan pengambilannya dapat dilakukan

dengan bucket.Tetapi, penambangan dengan cara underground juga sering

dilakukan di Kanada dengan kedalaman lebih dari 500 feet.Dalam

penambangan ini harus dijaga supaya mika jangan sampai terbuka,

misalnya hati-hati melakukan pemboran dan peledakan deposit mika.

Mika biasanya digunakan untuk isolasi alat-alat listrik,misalnya untuk

tabung-tabung radio ,alat komunikasi ,magneto condenser ,alat-alat

radar ,busi kapal terbang,setrika listrik,dll.

Mika yang digiling biasanya digunakan untuk pembuatan dinding

kertas,cat,benda dari karet,salju pohon natal,jaringan pipa e-mail,dan

benda plastis.Pemakaian lainnya untuk membuat papan mika dan untuk

menutupi retakan lobang pada pengeboran minyak bumi.

Gambar Mika

9. Batugamping

Page 29: Tugas Endapan Mineral

Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu

secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu

kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari

pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau

ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur

dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam,

tergantung keberadaan mineral pengotornya.

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu

kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable

karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3).

Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau

dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit

(Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan

kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-

lain.

Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir

merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu

kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.

Gambar Batugamping

Page 30: Tugas Endapan Mineral

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/01/batu-kapur-dan-potensi-

cadangannya- indonesia/ (diakses pada 22 April 2015, 21.00)

http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/07/manfaat-mineral.html

(diakses pada 22 April 2015, 21.00)

http://icthoslabs.blogspot.com/2013/02/bahan-mentah-batu-sabun-soapstone-

juga.html (diakses pada 22 April 2015, 21.00)

http://kampungminers.blogspot.com/2012/09/zircon.html (diakses pada 22 April

2015, 21.00)

http://lamhotbelajargeologi.blogspot.com/2012/04/mineral-silimanit.html (diakses

pada 22 April 2015, 21.00)

http://pustakatambang.blogspot.com/2011/10/mika.html (diakses pada 22 April

2015, 21.00)

http://pustakatambang.blogspot.com/2012/01/corundum.html (diakses pada 22

April 2015, 21.00)

http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Potensi.asp (diakses pada 22 April 2015,

21.00)

Page 31: Tugas Endapan Mineral

023

Page 32: Tugas Endapan Mineral

003