endapan mineral

22
ENDAPAN MINERAL Pendahuluan Dalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan kepastian untukmenerangkan pengertian dari mineral tersebut. Karena memang belum didapatkan kesamaan pendapatoleh para ahli tentang hal ini. Namun pada umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasikyang disimpulkan sebelum tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisikompilasi, mineral adalah suatu zat yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifathomogen, memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentukgeometris tertentu. Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik, yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja. Dan pada defenisi kompilasi, mineral mempunyai ruanglimgkup yang lebih luas karena mencakup semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat-syaratdalam pengertian tersebut. Hal ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yangterbentuk karena penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara alamiah jugadigolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome. Mineral termasukdalam komposisi unsur murni dan garam-garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleksdengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).Mineralogi adalahilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral. Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat-sifat mineral, pendeskripsian mineral dan semua hal yang berkaitan dengan mineral Proses proses pembentukan endapan mineral – mineral baik yang memiliki nilai ekonomis,maupun yang tidak bernilai

Upload: adygella

Post on 17-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Endapan Mineral

TRANSCRIPT

ENDAPAN MINERAL

PendahuluanDalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan kepastian untukmenerangkan pengertian dari mineral tersebut. Karena memang belum didapatkan kesamaan pendapatoleh para ahli tentang hal ini. Namun pada umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasikyang disimpulkan sebelum tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami,bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisikompilasi, mineral adalah suatu zat yang terdapatdialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifathomogen, memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentukgeometris tertentu.Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik, yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja. Dan pada defenisi kompilasi, mineral mempunyai ruanglimgkup yang lebih luas karena mencakup semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat-syaratdalam pengertian tersebut. Hal ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yangterbentuk karena penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara alamiah jugadigolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome. Mineral termasukdalam komposisi unsur murni dan garam-garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleksdengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidaktermasuk).Mineralogi adalahilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral. Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat-sifat mineral, pendeskripsian mineral dansemua hal yang berkaitandengan mineralProsesproses pembentukan endapan mineralmineral baik yang memiliki nilai ekonomis,maupun yang tidakbernilai ekonomis sangat perludiketahui dan dipelajari mengenai prosespembentukan ,keterdapatan serta pemanfaatan dari mineral mineral tersebut. Mineralyang bersifat ekonomis dapatdiketahui bagaimana keberadaandan keterdapatannya denganmemperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasipenyelidikan , pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa keberadaan suatu endapan mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh,antara lain banyaknya dan distribusi unsurunsur kimia,aspek fisikadan biologis. Secaraumumnya prosespembentukanendapan mineral baikjenis endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasiyang diakibatkan oleh aktivitas magma ,dan endapan mineral ekonomis selain karena aktifitas magma,juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah adakarena suatu faktor.Kajian tentang genesa mineral membahas persoalan mineralisasi dari suatu endapan bijihyang terdapat di alam. Seperti halnya dengan endapan yang mengandung unsur Cu, Pb dan Zn yangbiasanyadialamterdapatdalamsuatulingkunganpengendapanyaitulingkunganmagmtik,hidrotermal (mesotermal) dan kontak metasomatis.Pertama, menyangkut genesa primer yangberhubunganeratdenganaktifitasmagma.Sedangkanbatuanintrusiyangmenguntungkandalam pembentukan bijih tembaga yaitu batuan sedang (intermediate igneous). Kedua, genesasekunder berhubungan erat dengan keberadaan mineral (Cu) di alam yang bersifat tidak stabilbila terkena pengaruh air dan udara.

ISI

Endapan bijih tembaga biasanya terdapat padalingkungan magmatik. Magma adalah suatu lelehan silikat panas yang terdiri dari bahan-bahan yang terlarut didalamnya, yaitu bahan volatile yang merupakan bahan mudah menguap dan bahan nonvolatile yaitu bahan yang tidakmenguap. Bahan volatile seperti : CO2, H2O, HF dan HCl. Bahan non volatile seperti : SiO2, Al, Fe, Ca, Mg, K dan unsur-unsur trace elemen seperti : Cu, Pb, Zn dan rare earthelement.Lingkungan yang memungkinkan terbentuknya tembaga (Cu) adalah lingkungan mesotermal, dimana suhu berkisar 200oC sampai 300oC(temperatur sedang). Endapan yang bercirikan endapan iniadalah endapan sulfida dari Fe, Pb, Zn dan Cu. Sedangkan mineral pengotornya adalah kuarsa, kalsit,rodokrosit dan siderit.Seperti yang telah kita ketahui, bahan galian merupakan material yang tersusun atas unsur-unsur kimia, mineral, dan bijih. Bahan galian atau material-material ini terbentuk melalu proses yangpanjang dan rumit. Tapi semua itu terjadi secara alami. Berikut ini ada enam cara terbentuknya bahan-bahan galian : Bahan Galian Magmatik, yaitu bahan galianyang terjadi dari magma dan bertempatdidalam atau berhubungan dan dekat dengan magma. Bahan Galian Pematit, yaitu bahan galian yang terbentuk didalam diatrema dan dalampembentukan instrusi (gangdan apofisa) Bahan Galian hasil pengendapan didasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutanpada batuan hasil pelapukan. Bahan Galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahangalian yang terkonsentrasi karenaproses pelarutan pada batuan hasil pelapukan. Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitubatuan sekitar magma berubah menjadi mineral ekonomik. Bahan Galian Hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku dicelah-celahstruktur lapisan bumi atau pada lapisanyang bersuhurelatif.

Genesa Bahan Galian

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan,komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapanbahangalian(geologiccontrols). Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan danpengolahan bahan galian tersebut(Gambar1)

Hubunganantaragenesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang adapada industri mineral

Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut dengan endapan primer(hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar(superficial processes) disebut dengan endapan sekunder (supergen).

KeterdapatanMineralBijihKerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi umum dari kerak bumi dan beberapa logam-logam lain mempunyai kuantitas kecil danumum terdapat pada batuan beku.

Tabel1Komposisielemen-elemenpenyusunkerakbumidanpadabatuanbeku(Sumber;Bateman, 1982)Elemen penyusun kerak bumiElemen %Berat%Atom%Volume

Okigen47,7160,594,24

Silikon27,6920,50,51

Titanium 0,260,30,03

Alumunium 8,076,20,44

Besi 5,051,90,37

Magnesium2,081,80,28

Kalsium 3,651,91,04

Sodium 2,752,51,21

Potassium2,581,41,88

Hidrogen 0,143,0

Logam logam yang umum yang ada pada batuan bekuElemen %Elemen %

Alumunium8,13Kobalt 0,0023

Besi5,00Rimbal0,0016

Magnesium 2,09Arsenik0,0005

Titanium0,44Uranium 0,0004

Mangan0,10Molibdenum 000025

Kromium 0,02Tungsten 0,00015

Vanadium 0,015Antimony 0,0001

Zink 0,011Air raksa0,00005

Nikel 0,008Perak0,00001

Tembaga 0,005Emas0,0000005

Timah 0,004Platinum 0,0000005

Pengertian bijih adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis, dan bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi (kandungan logam berharga pada endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tsb.Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan galian yangberhargaterkonsentrasisecaraalamiahpadakerakbumisampaitingkatminimum yangtertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya. Dalam Tabel 2 dapat dilihat beberapa bijih logam yangdapat diambil (diekstrak) dari mineral bijihnya,dan pada Tabel 3 dapat dilihat beberapaganguemineralyang merupakan mineral-mineral (dalam jumlah sedikit/kecil) yang terdapat bersamaan dengan mineral bijih dan relatif tidak ekonomis.Tabel 2.Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagaikomoditi logam (Sumber ; Bateman, 1982).Logam Mineral BijiKomposisi%LogamPrimer Supergenc

Emas Emas nativeAu100XX

kalaveritAuTc239X

silvanit(Au,Ag) Tc2-XX

PerakPerak nativeAg100XX

ArgentikAg2S87XX

SeragiritAgCI75X

BesiMagnetikFeO.Fe2O372X

Hematit Fe2O370XX

Limonit Fe2O3.H2O60X

Siderit FeCO348XX

TembagaTembaga Cu100XX

NativeCu5FeS463XX

Bornit CuSO4.3Cu(OH)262X

Brokhantit Cu2S80XX

Kalkosit CuFeS234XX

Kalkopirit CuS66XX

Kovelit Cu2O89X

Kuprit Cu9S578X

Digenit 3Cu2S.As2S548X

Enargit CuCO3.Cu(OH)257X

Malasit 2CuCO3.Cu(OH)255X

Azurit CuSiO3.Cu(OH)236X

Krisokola

Timbal (lead)GalenaPbS86X

ScrusitPbCO377X

Anglesit PbCO468X

Seng (zine)Sfalerit ZnS67X

Smitsonit ZnCO352

HemimorfitH2ZnSiO554X

ZinksitZnO80X

Timah KasiteritSnO278X?

Stannit Cu2S.FeS.SnS227X?

NikelPentlandit(Fe,Ni)S22X

GarneciritH2(Ni,Mg)SiO3.H2O-X

KromiumKromit FeO.Cr2O368X

Mangan Pirolusit MnO263XX

PsilomelanMn2O3.xH2O45XX

Braunit 3Mn2O3.MnSiO369?X

Manganit Mn2O3.MnSiO362X

Alumunium Bauksit Al2O3.2H2O39X

Antimon Stibnit Sb2S371X

Bismuth Bismuthit Bi2S381XX

Kobalt Smaltit CoAs228X

Cobaltit CoAsS35X

Air raksa Sinabar HgS86X

MolibdenumMolibdenit MoS260X

WulfenitPbMoO439X

TungstenWolframit(Fe,Mn) WO476X

Hucbnerit Mn WO476X

Scheelit Ca WO480X

Uranium Uraninit Combined UO250 85X

Putcblende Dan UO3X

Coffinit UsiO475X

Carnotit K22).2U2O360 U2O3X

Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentukdaribeberapatipe/jenismineral),danhanyabeberapayangmerupakanhomogen.DeretreaksiBowen(deret pembentukan mineral pada batuan) telah dimodifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H.Schneiderhohn, seperti terlihat pada Gambar 2

Gambar2.DiagramurutanpengendapanmineralSedangkan proses pembentukan mineralberdasarkan komposisi kimiawi larutan (konsentrasi suatuunsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari magma induk telah didesignoleh Niggli seperti terlihat pada Gambar 3

Gambar3.DiagramTemperatur-Konsentrasi-Tekanan(DiagramNiggli)GENESA ENDAPAN BIJIH TEMBAGA

Genesa Primer1. ProsesPembentukanEndapanMineralPrimer

intra-magmatic, bila endapan terletak di dalam daerah batuan bekuperi-magmatic, bila endapanterletak di luar (dekat batas) batuanbeku crypto-magmatic, bilahubunganantara endapandan batuanbeku tidakjelasapo-magmatic bilaletak endapantidak terlalujauh terpisahdaribatuan bekutele-magmatic, bila disekitarendapan mineral tidakterlihat (terdapat)batuan beku Bagaimana cara pengendapan terjadi terbentuk karena kristalisasi magma atau di dalam magmaterbentuk pada lubang-lubang yang telah adametosomatisme (replacement) yaitu :reaksi kimia antara batuan yang telah ada dengan larutanpembawa bijih Bentuk endapan, masif,stockwork, urat, atau perlapisan Waktu terbentuknya endapan syngenetic, jika endapan terbentuk bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan epigenetic, jika endapan terbentuk tidak bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan

1.1 FaseMagmatikCair(Liquid Magmatic Phase)Liquid magmatic phase

adalah suatu fase pembentukan mineral, dimanamineral terbentuk langsungpada magma (differensiasi magma), misalnya dengan caragravitational settling(Gambar 6). Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah kromit, titamagnetit, dan petlandit (lihat juga Gambar4). Fase magmatik cair ini dapat dibagi atas : Komponen batuan, mineral yang terbentuk akan tersebar merata diseluruh masa batuan. Contoh intandan platina. Segregasi, mineral yang terbentuk tidak tersebar merata, tetapi hanya kurang terkonsentrasi di dalambatuan. Injeksi, mineral yang terbentuk tidak lagi terletak di dalam magma (batuan beku), tetapi telah terdorongkeluar dari magma.1.2 FasePegmatitik(PegmatiticPhase)Pegmatit adalah batuan beku yang terbentukdari hasil injeksi magma. Sebagai akibatkristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma,maka cairan residual yang mobile akanterinjeksidan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork (Gambar 7)Kristal dari pegmatit akanberukuran besar, karena tidak adanya kontras tekanan dan temperaturantara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan dengan lambat. Mineral-mineral pegmatit antara lain :logam-logam ringan (Li-silikat, Be-silikat (BeAl-silikat), Al-richsilikat), logam-logam berat (Sn, Au, W, danMo), unsur-unsur jarang (Niobium, Iodium (Y), Ce, Zr,La, Tantalum, Th, U, Ti),batuan mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin rose, rosequartz,smoky quartz, rock crystal).

Gambar 6. Skematik proses differensiasi magma pada fase magmatik cair

Keterangan untuk Gambar 6:1. Vesiculation,Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), karbon dioksida(CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur (S) dan klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi,unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda.Gelombang (buih) cenderungnaik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium danpotasium.2. Diffusion,Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma denganmaterial dari batuanyang mengelilingi reservoirmagma, dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektifproses-proses mekanismedifferensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, prosesdiffusi dapatmenjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan disirkulasi dekatdinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain daridindingreservoar.3. Flotation,Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untukmemperkaya magma yangterletak pada bagianatas reservoar dengan unsur-unsur sodium danpotasium.4. Gravitational Settling,Mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi,cenderung memperkaya resevoir magmayang terletak disebelah bawahreservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan.Lapisan paling bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineralsilikat dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat yanglebih ringan.5. Assimilation of WallRock,Selama emplacement magma, batu yang jatuhdari dinding reservoirakan bergabung dengan magma. Batuanini bereaksi dengan magma atausecara sempurna terlarutdalam magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan sodium,

potasium dan silikon, magma akan berubah menjadu komposisi granitik.Jika batuan dindingkayaakan kalsium, magnesium dan besi,magma akan berubah menjadi berkomposisi gabroik.6. Thick Horizontal Sill,Secara umum bentuk inimemperlihatkan proses differensiasi magmatik asliyang membeku karena kontak dengan dinding reservoirl Jika bagian sebelah dalam memebeku,terjadiCrystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletakpada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.

1.3 FasePneumatolitik(PneumatolitikPhase)Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia darigas dan cairan dari magma dalam lingkungan yangdekat dengan magma. Dari sudutgeologi, ini disebut kontak-metamorfisme, karena adanya gejalakontak antara batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda.

Mineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak denganbatuan dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain : wolastonit (CaSiO3),amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit, topaz, aktinolit,turmalin, diopsit, dan skarn.

Gejala kontak metamorfisme tampak dengan adanya perubahan pada tepibatuan beku intrusi danterutama pada batuan yang diintrusi, yaitu: baking(pemanggangan) dan hardening(pengerasan).

Igneous metamorfismialah segala jenis pengubahan (alterasi)yang berhubungan dengan penerobosanbatuan beku. Batuan yang diterobos oleh masa batuan pada umumnya akan ter-rekristalisasi, terubah(altered), dan tergantikan (replaced). Perubahan ini disebabkan oleh panas dan fluida-fluidayangmemencar atau diaktifkan oleh terobosan tadi. Oleh karena itu endapan initergolong padametamorfisme kontak. Proses pneomatolitis ini lebih menekankan peranan temperatur dariaktivitasuap air.Pirometamorfisme menekankan hanya pada pengaruh temperatur sedangkanpirometasomatisme pada reaksi penggantian (replacement), dan metamorfisme kontak pada sekitarkontak. Letak terjadinya proses umumnya di kedalaman bumi,pada lingkungan tekanan dantemperatur tinggi.

Logam tembaga, proses genesanya berada dalam lingkungan magmatik, yaitu suatu proses yangberhubungan langsung dengan intrusi magma. Bila magma mengkristal maka terbentuklah batuanbeku atau produk-produk lain. Produk lain itu dapat berupa mineral-mineral yang merupakan hasilsuatu konsentrasi dari sejumlah elemen-elemen minor yang terdapat dalam cairan sisa.Pada keadaan tertentu magma dapat naikke permukaan bumi melalui rekahan-rekahan (bagianlemah dari batuan) membentuk terowongan (intrusi). Ketikamendekati permukaan bumii, tekananmagma berkurang yang menyebabkan bahan volatile terlepas dantemperatur yang turunmenyebabkan bahan non volatile akan terinjeksi kepermukaan lemah dari batuan samping (countryrock) sehingga akan terbentuk pegmatite danhidrotermal.Endapan pegmatite sering dijumpai berhubungan dengan batuan plutonik tapiumumnya granit yangkaya akan unsur alkali, aluminium, kuarsa dan beberapa muskovit dan biotit.Endapan hidrotermal merupakan endapan yang terbentuk dari proses pembentukan endapanpegmatite lebih lanjut, dimana larutanbertambah dingin dan encer. Cirri khasendapan hidrotermaladalah urat yang mengandung sulfida yang terbentuk karena adanya pengisian rekahan (fracture)atau celah pada batuan semula.Endapan bijih tembaga porfiri merupakan suatuendapan bijih tembaga yang mempunyai kadarrendah, tersebar relatif merata dengan jumlah cadangan yang besar. Endapan bahan galian ini erathubungannya dengan intrusi batuan Complex Subvolcanic Calcaline yang bertekstur porfitik. Padaumumnya berkomposisi granodioritik, sebagian terdeferensiasi ke batuan granitik dan monzonit.Bijih tersebar dalam bentuk urat-uratsangat halus yang membentuk meshed network sehinggaderajat mineralisasinya merupakan fungsi dari derajat retakanyang terdapat pada batuan induknya(hosted rock). Mineralisasi bijih sulfidanya menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan pola ubahan hidrotermal.

Zona pengayaan pada endapan tembaga porfir zonapelindian. Zonaoksidasi. Zonapengayaansekunder Zonaprimer.

Reaksi yang terjadi pada proses pengayaan tersebut adalah ::--> 5FeS2 + 14Cu2+ + 14SO42- + 12H2O 7Cu2S + 5Fe2+ + 2H+ + 17SO42-Sifat susunan mineral bijih endapan tembaga porfiri adalah: Mineralutama terdiri :pirit, kalkopiritdan bornit. Mineral ikutan terdiri : magnetit, hematite, ilmenit, rutil, enrgit, kubanit, kasiterit, kuebnit danemas. Mineral sekunder terdiri: hematite, kovelit, kalkosit,digenit dan tembaga natif.

Akibat dari pembentukannya yang bersal dariintrusi hidrotermal maka mineralisasi bijih tembagaporfiri berasosiasi dengan batuan metamorf kontakseperti kuarsit, marmer dan skarn.

Genesa Sekunder

Dalam pembahasan mineral yang mengalami proses sekunder terutama akanditinjau proses ubahan(alteration) yang terjadi pada mineral-mineral urat (vein). Mineral sulfida yang terdapat di alammudah sekali mengalami perubahan. Mineral yang mengalami oksidasi danberubah menjadi mineralsulfida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. Akhirnya didapatkan suatu massa yangberongga terdiri dari kuarsa berkaratyang disebut Gossan (penudung besi). Sedangkan materiallogam yang terlarut akan mengendap kembali padakedalaman yang lebih besar dan menimbulkanzona pengayaan sekunder.Pada zona diantara permukaan tanah dan muka air tanah berlangsung sirkulasi udara dan air yangaktif, akibatnya sulfida-sulfida akan teroksidasi menjadi sulfat-sulfat dan logam-logam dibawa sertadalam bentuk larutan, kecuali unsur besi.Larutan mengandung logam tidak berpindah jauh sebelumproses pengendapan berlangsung. Karbon dioksit akan mengendapkan unsur Cu sebagaimalakit danazurit. Disamping itu akanterbentuk mineral lain seperti kuprit, gunative, hemimorfit danangelesit.Sehingga terkonsentrasi kandungan logam dan kandungan kayabijih.Apabila larutan mengandung logam terus bergerak ke bawah sampai zona air tanah maka akanterjadi suatu proses perubahan dari proses oksidasi menjadiproses reduksi, karena bahan air tanahpada umumnya kekurangan oksigen. Dengan demikian terbentuklah suatu zona pengayaansekunderyang dikontrol oleh afinitas bermacam logam sulfida.Logam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana larutan mengandungtembaga (Cu) akan membentuk seperti pirit dankalkopirit yang kemudian menghasilkan sulfida- sulfida sekunder yang sangat kaya dengankandungan mineral kovelit dan kalkosit. Dengan caraseperti ini terbentuk zona pengayaan sekunder yang mengandung konsentrasi tembaga berkadartinggi bila dibanding bijih primer.Pembentukan bijih secara umum di alam melaluiproses-proses sebagai berikut: Pembekuan. Larutanpembawa bijihakan mengalamipembekuan akibatperubahantemperaturtekanan. Pelapukan. Akibat kontaknya dengan organisme dan atmosfer, maka batuan akanmengalamipelapukan. Sedimentasi. Akibat pelapukan yang terus-menrus maka massabatuan yang besar akan hancurdan tererosi kemudian tertransportasi ke daerah yang lebihlandai kemudian akan terjadi proses sedimentasi. Metamorfosa. Perubahan temperatur dan tekanan yang akan mengakibatkan mineral yangterkandung dalam suatu batuan akan terorientasi membentuk mineral baruakibat proses alterasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhipembentukan bijih : Perubahantemperatur. Perubahantekanan. Penambahanlarutansekunder Kondisimediatransportasi. Kondisikimiabatuaninduk. Aktifitastektonik.Tembaga adalah salah satu jenis mineral dari hasil suatu pertambangan. Dari hasil tambang itulahdilakukan pemisahan antara tembaga dengan tanah yang disebut bijih. Dari bijih Cu mulailah awalproses pembuatan tembaga. Biasanya bijih yang paling banyakditemukan di alam adalah bijihtembaga-besi sulfida (CuFeS2).Tahap pertama pembuatan tembaga yaitu melakukan flotasi (pengapungan). Dari flotasi inidihasilkan bijih pekat Cu. Kemudian bijih dipanggang agar besi sulfida berubah menjadi besi oksida.Setelah melalui proses pemanggangan bijih dileburkan terlebihdahulu sehingga mencair danterpisah menjadi 2 lapisan. Salah satu lapisan yang terdri dari Cu2S dan besi cair ini dipindahkan lalutiupkan udara sehingga reaksi redoks terjadidan menghasilkan tembaga yang mengandunggelembung SO2 beku (tembaga lepuh).Dari proses ini sudah terbentuk tembaga yangmengandung98-99% Cu disertai berbagai jenispengotor sehingga harus dibersihkan dahulu melalui proseselektrolisis.Prosespembersihandilakukandenganmenggunakantembagalepuhdianodadantembagamurnidi katoda, memakai larutan CuSO4.Selama proses elektrolisis, Cu dipindahkan dari kekatoda dengan potensial tertentu sehingga Cu murni bisadidapatkan.

KesimpulanEndapan biji tembaga biasanya terdapat pada lingkungan magmatik, lingkungan yang dapatmembentuk tembaga (Cu) adalah lingkungan mesotermal. Suhunya berkisar 200 derajat celcius 300 derajat celcius dengansedikit mangandung kuarsa,kalsil,redoktosil dansiderite. Ganesa endapan biji tembaga secara garisbesar di bagi 2kelompok, Ganesa primer dan ganesa sekunder. Ganesa primer logam tembagaproses ganesanya berada dalam lingkungan magmatik yaituproses yang berhubungan langsungdengan instrusimagma, ada 3 sifat susunan mineral biji tembaga porfiri, mineral utama,mineralikutan dan mineral sekunder. Ganesa sekunder dalam pembahasan mineral yangmengalami prosessekunder terutama akan di tinjau proses ubahan (alteration) yang terjadi pada mineral urat(vein).Pembentukan biji secara umum di alam melaluibeberapa proses: proses pelapukan, prosespembekuan, proses sedimentasi, proses metamorfosa.

Daftar Pustakahttp://kampungminers.blogspot.com/2013/03/mineralogi-endapan-bijih-tembaga-cu.htmlhttp://yefrichan.wordpress.com/2011/02/12/proses-pembuatan-tembaga/http://aghnanisme.blogspot.com/2012/10/tembaga-keberadaan-sifat-pembuatan-dan.htm