endapan porfiri1

31
Pembentukan sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat basa-ultra basa, kemudian membeku membentuk mineral-mineral silikat dan mineral bijih. Karena kondisi dan keadaan tertentu, terjadi proses pemisahan dan konsentrasi dari endapan mineral yang terbentuk. Early magmatic process Late magmatic process

Upload: oliz-adityaraka

Post on 15-Jul-2016

103 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

mnjkmm

TRANSCRIPT

Page 1: Endapan Porfiri1

Pembentukan sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat basa-ultra basa, kemudian membeku membentuk mineral-mineral silikat dan mineral bijih.

Karena kondisi dan keadaan tertentu, terjadi proses pemisahan dan konsentrasi dari endapan mineral yang terbentuk.

Early magmatic process Late magmatic process

Page 2: Endapan Porfiri1

Dissemination: jika tidak terjadi konsentrasi, maka mineral bijih yang terbentuk akan tersebar secara merata.

Segregation: jika terjadi diferensiasi kritalisasi maka mineral-mineral yang terbentuk bisa terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu.

Injection: jika terjadi penerobosan atau injeksi ke tempat lain maka mineral-mineral yang sudah terbentuk akan berpindah dan terkonsentrasi di tempat lain.

Page 3: Endapan Porfiri1
Page 4: Endapan Porfiri1

Residual Liquid Segregation: sebagian magma yang belum membentuk mineral, berupa sisa dari magma yang telah mengkristal pada early magmatic process akan membentuk mineral-mineral secara terkonsentrasi karena proses diferensiasi kristalisasi gravitasi

Residual Liquid Injection: magma yang tersisa setelah ealry magmatic process akan di injeksikan ke tempat lain yang keadaan tekanannya lebih rendah dan membentuk mineral-mineral secara terkonsentrasi.

Immiscible Liquid Separation And Accumulation: terjadinya penerobosan dan korosi larutan magma yang tersisa terhadap mineral-mineral yang telah terbentuk pada early magmatic process dan kemudian membentuk mineral-mineral berikutnya secara terkonsentrasi.

Injection: magma yang tersisa membawa mineral-mineral yang telah terbentuk pada early magmatic process ke tempat lain karena pengaruh injeksi dan terkonsentrasi bersama-sama mineral lain yang terbentuk kemudian.

Page 5: Endapan Porfiri1
Page 6: Endapan Porfiri1

Platina: pada batuan beku yang bersifat basa-ultra basa, misalnya norit, peridotit, atau batuan ubahannya.

Khromit: terdapat pada peridotit, anortosit, dan batuan basa.

Titanofercus, magnetit, dan ilmenit, terdapat pada gabbro, anortosit, dan endapan magnetit yang terjadi bersama-sama syenit

Tembaga-nikel: berasosiasi dengan norit dan endapan corundum yang terjadi bersama-sama nefelin syenit.

Intan: terjadi pada batuan kimberlit, jenis peridotit.

Timah: berasosiasi dengan batuan granit. Alumunium: berasosiasi dengan batuan

feldspatoid (nefelin, syenit).

Page 7: Endapan Porfiri1

Setelah proses-proses di atas terjadi, jika magma asalnya banyak mengandung unsur volatil, naka unsur-unsur volatil tersebut bersama larutan sisa, disebut larutan sisa magma, yang akan membentuk cebakan transisi ke pegmatite-pneumatolitis.

Apabila pembentukan endapan pegmatite-pneumatolitis sudah berakhir maka larutan sisa magmanya akan sangat encer karena tekanan gasnya sudah menurun dengan cepat. Larutan ini kemudian akan menbentuk cebakan hidrotermal

Page 8: Endapan Porfiri1

Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50 sampai >500C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992).

Hidrotermal

Greisen

PorfiriSkarn

EpitermalM.S.V

Page 9: Endapan Porfiri1
Page 10: Endapan Porfiri1

Suhu relatif rendah (50-250°C) dengan salinitas bervariasi Terbentuk pada

kedalaman dangkal ( <1 km) Pembentukan endapan epitermal terjadi pada batuan sedimen atau

batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusiv dekat permukaan atau ekstrusif, biasanya disertai oleh sesar turun dan kekar.

Zona bijih berupa urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih, seringkali terdapat pada pipa dan stockwork. Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement (penggantian).

Logam mulia terdiri dari Pb, Zn, Au, Ag, Hg, Sb, Cu, Se, Bi, U

Page 11: Endapan Porfiri1

Mineral bijih berupa Native Au, Ag, elektrum, Cu, Bi, Pirit, markasit, sfalerit, galena, kalkopirit, Cinnabar, jamesonite, stibnite, realgar, orpiment, ruby silvers, argentite, selenides, tellurides.

Mineral penyerta adalah kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, dickite, rhodochrosite, zeolit

Ubahan batuan samping terdiri dari  chertification (silisifikasi), kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi

Tekstur dan struktur yang terbentuk adalah Crustification (banding) yang sangat umum, sering sebagai fine banding, vugs, urat terbreksikan

Page 12: Endapan Porfiri1

Pada lingkungan tektonikbusur kepulauan (island arcs) busur benua aktif (active continental arcs)pada rifting zones

Page 13: Endapan Porfiri1

Endapan Epitermal akan memiliki karakteristik Endapan Epitermal akan memiliki karakteristik yang dapat dibedakan berdasarkan jenis fluidanya,yaitu yang dapat dibedakan berdasarkan jenis fluidanya,yaitu fluida yang mendekati netral fluida yang mendekati netral dan dan fluida yang mendekati fluida yang mendekati asamasam..

Ph Netral Ph Netral dianalogikan sebagai dianalogikan sebagai sistem Geothermal Aktifsistem Geothermal Aktif Ph Asam Ph Asam dianalogikan sebagai dianalogikan sebagai sistem hidrotermal

pada batas tubuh magma dekat permukaan.

Maka berdasarkan Mineralisasi dan Alterasi Endapan Maka berdasarkan Mineralisasi dan Alterasi Endapan Epitermal dapat dibedakan menjadi Epitermal dapat dibedakan menjadi Endapan Epitermal Endapan Epitermal High sulfidation High sulfidation dan dan Endapan Epitermal Low SulfidationEndapan Epitermal Low Sulfidation

Page 14: Endapan Porfiri1

Dicirikan:Hostrock berupa batuan vulkanik yang memiliki sifat asam-intermediet (ridasit-riolit,trakiandesit).Kontrol struktur berupa sesar regional atau intrusi subvulkanikKedalaman 300-600 mTemperatur 100-320 derajat celciusJenis fluida : salinitas rendah –tinggi,dominan fluida magmatikTipe Ubahan :Bagian luar (atas) merupakan zona argilik menengah + filik maupun propilitik dan Advanced Argilik.Pola Mineralisasi : Desiminasi, Replacment masif.Tekstur Mineralisasi : Vuggy dan kuarsa masif.

Page 15: Endapan Porfiri1

Dimensi Endapan : Lebih kecil dari Low sulfidation ,lebar vertikal <500 m.

Mineral Ubahan : pirofilit, alunit, diaspor, kaolinit, kristobalit,ilit,silika.

Mineral bijih : enargit-luzonit, tenantit, pirit, kovelit,native Au, elektum ± barit

Komoditi Logam Utama: Au,Ag,Cu

Page 16: Endapan Porfiri1

Dicirikan:Hostrock: Batuan vulkanik asam-intermediet( riolit-andesit) serta berasosiasi dengan batuan sedimen.Kontrol struktur Sesar lokal/regional atau rekahan Kedalaman 100-1400 mTemperatur 150-300 derajat celciusJenis fluida: salinitas rendah,dominan fluida meteorik.Tipe Ubahan : Filik hingga argilik menengah. Bagian luar merupakan zona propilitikPola Mineralisasi : stockwork dan urat.Tekstur Mineralisasi:Crustiform,collofrom,comb,vuggy,urat,stockwork.

Page 17: Endapan Porfiri1

• Dimensi Endapan : 12-190 km2, panjang bisa beberapa km, lebar vertikal 100-700 m

• Mineral Ubahan : serisit, adularia, klorit, silika, ilit,epidot, kalsit.

• Mineral bijih : galena, sfalerit, kalkopirit, pirit,arsenopirit, , tetrahedrit, native Au,Ag, elektrum ± barit,.

• Komoditi Logam Utama: Au,Ag.

Page 18: Endapan Porfiri1
Page 19: Endapan Porfiri1

Endapan porfiri adalah suatu endapan primer (hipogen) yang berukuran relatif besar dengan kadar rendah sampai medium, Pada umumnya dikontrol oleh struktur geologi, Secara spasial dan genetik berhubungan dengan intrusi porfiritik felsik sampai dengan intermediet

Page 20: Endapan Porfiri1

• Pembentukannya berkaitan dengan adanya intrusi pada kedalaman yang dalam ( 1/ 1,5 -5 km).

• Dengan temperatur berkisar antara 750-8500C• Intrusi dapat terjadi berkali-kali dan bersifat

asam hingga intermediet .• Batuan yang terkena efek alterasi-mineralisasi

terjadi secara luas dan alterasi terjadi secara pervasiv.

• Mineralisasi dapat terjadi dalam bentuk Disemenasi,Stockworks dan urat.

• Tipe alterasi : Potasik, Filik, Argilik , Profilitik (+/-) Advanced Argilik.

Page 21: Endapan Porfiri1

•Mineral yang terubah :Biotit, KF, kuarsa, serisit, pirit, ilit, epidot, klorit, kalsit kadang juga ada kaolinit dan alunit.•Mineral bijih utamanya : Kalkosit,Kalkopirit,Molibdenit,Bornit.•Komoditi Logamnya : Cu, Mo, Au, Sn, W.

Page 22: Endapan Porfiri1
Page 23: Endapan Porfiri1

Pada lingkungan tektonikbusur kepulauan (island arcs) busur benua aktif (active continental arcs)pada rifting zones

Page 24: Endapan Porfiri1

Endapan Porfiri Cu (± Au, Mo, Ag, Re, PGE) Endapan Porfiri Cu-Mo (± Au, Ag)E Endapan Porfiri Cu-Mo-Au (± Ag) Endapan Porfiri Cu-Au (± Ag, Mo)E Endapan Porfiri Mo (± W, Sn)E Endapan Porfiri Sn (± W, Mo, Ag, Bi, Cu, Zn,

In)

Page 25: Endapan Porfiri1

Lowell-Guibert membagi endapan porfiri menjadi beberapa zona bedasarkan asosiasi mineralnya, yaitu

•Potassic Zone – selalu hadir dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: K-felspar , biotit, dan atau klorit yang menggantikan K-felspar berasosiasi dengan mineral bijih seperti kalkopirit, bornit, kalkosit, molibdenit, emas dl. •Phyllic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh:  serisit, kuarsa, pirit dengan bentuk kuarsa biasanya dalam urat .Kemudian berasosiasi mineral bijih emas, kalkopirit dengan atau tanpa molibdenit.•Argillic Zone – tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: mineral lempung kaolinite dan montmorillonite dengan sedikit disseminated pirit. •Propylitic Zone - selalu ada dalam endapan porfiri. Zona alterasi terluar,dicirikan oleh: klorit, kalsit dan epidote (dominan). .

Page 26: Endapan Porfiri1
Page 27: Endapan Porfiri1

berdasarkan mineral bijihnya, endapan porfiri dibagi menjadi beberapa zona, yaitu:• Inner Zone – bersamaan dengan zona alterasi potasik. Mengandung sulfida, tapi paling banyak mengandung Molybdenum. Pyrite 2-5% dan rasio py/cp sekitar 3:1. Mineralisasi lebih banyak disseminated daripada stockwork.• Ore Zone – berada pada perbatasan zona potasik dan filik. Pyrite 5-10% dan rasio py/cp sekitar 2.5:1. Mineral bijih utama: chalcopyrite yang hadir sebagai stockwork veinlet. Mineral bijih lainnya: bornite, enargite and chalcocite.

Page 28: Endapan Porfiri1

Pyrite Zone – lebih banyak terdapat pada zona filik dan argilik. Kandungan pirit tinggi (10-15%) dan rasio py/cp sekitar 15:1. Mineralisasi hadir sebagai urat dan disseminasi.

Outer Zone – hadir bersamaan dengan propylitic zone. pirit dan mineralisasi tembaga sangat jarang. Sphalerite dan galena sangat umum dijumpai. Mineralisasi hadir berupa vein.

Page 29: Endapan Porfiri1

?San Manuel fault San Manuel segment

??Propylitic

Chl-epi-carbadul-alb? ?Phyllicq-ser-py

Potassicq-K-feld-bi

± ser ± anh

Argillicq-kaol-chl

chl-ser-epi-mag

qtz-ser chl-K-feld

Legendadul = adularia

ag = silveralb = albiteanh = anhydriteAu = goldbi = biotite

carb = carbonatechl = chloritecp = chalcopyriteepi = epidotegal = galena

kaol = kaoliniteK-feld = K-feldsparmag = magnetitemb = molybdenitepy = pyriteq = quartz

ser = sericitesl = sphalerite

chl

(a)

3000 ft0

Approximate1 km

(b) (c)

? ? ?Peripheralcp-gal-slAu-Ag

? ? ?

veins

veinsveins

veinletsveinlets

veinlets >disseminated

veinlets >disseminated

veinlets >disseminated disseminated

disseminated+

Microveinlets

Peripheralcp-gal-slAu-Ag

Lowpyriteshell

py 2%

Pyriteshell

py 10%cp 0.1-3%

mb tr

Oreshell

py 1%cp 1-3%mb 0.03

Low grade corelow total sulfide

cp-py-mbMag>py, cp

Mag> py

Mag + py

Page 30: Endapan Porfiri1
Page 31: Endapan Porfiri1