tugas bab v.docx

30
RESUME METODELOGI PENELITIAN Penelitian Kualitatif Disusun oleh: KELOMPOK 9 Desi Yunita Sari ( 12221013) Ida Parida (12221031) Dosen Pembimbing: Win Afgani, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2015

Upload: ida-farida

Post on 06-Feb-2016

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas BAB V.docx

RESUME METODELOGI PENELITIAN

Penelitian Kualitatif

Disusun oleh:

KELOMPOK 9

Desi Yunita Sari ( 12221013)

Ida Parida (12221031)

Dosen Pembimbing:

Win Afgani, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2015

Page 2: tugas BAB V.docx

PENELITIAN KUALITATIF

I. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

A. Konsep Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif (qulitatif research) bertolak dari filsafat

kontriktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,

interaktif dan suatu petukaran pengalaman social yang diinterprestasikan

oleh individu-individu. Para peneliti percaya bahwa kenyataan merupakan

suatu konstruksi social, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok

memperoleh dan member makna terhadap kesatuan-kesatuan tertentu

apakah itu peristiea-peristiwa, orang-orang, proses-proses, atau objek-

objek. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-

fenomena social dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah

orang yang diajak berwawancara, observasi, diminta memberikan data,

pendapat, pemikiran, persepsinya. 1

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi

langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokmen-dokumen,

teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman, dll. Strategi penelitian

bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk

mendapatkan data yang valid.2

B. Karakteristik Penelitian Kualitatif 3

1. Kajian naturalistik: melihat situasi nyata yang berubah secara alamiah,

terbuka, tidak ada rekayas pengontrolan variabel.

2. Analisis induktif: mengungkap data kusus, detail, untuk menemukan

kategori, dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan

terbuka.

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm.94.2 Ibid, hlm. 95.3 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 3: tugas BAB V.docx

3. Holistik: totalitas fenomena dipahami sebagai system yang kompleks,

keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.

4. Data kualitatif: deskipsi rinci dalam, persepsi pengalaman orang.

5. Hubungan dan persepsi pribadi: hubungan akrab peneliti-informn,

persepsi dan pengalaman pribai peneliti penting untuk pemahaman

fenomena-fenomena.

6. Dinamis: perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel.

7. Orientasi keunikan: tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam

konteks social-historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat.

8. Empati netral: subjektif murni, tidak dibuat-buat.

C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif

Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek

yang diteliti sementara penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan

fenomena yang diteliti. penelitian kuantitatif menggunakan instrument-

instrumen formal, standard an bersifat mengukur, sementara penelitian

kualitatif menggunakan peneliti sebagai instrument. Peneliti melaksanakan

peran social interaktif,. Peran peneliti bervariasi dari mulai yang sangat

tradisional hubungan yang netral denga responden sampai dengan

partisipasi aktif, sesuai dengan pendektan yang digunakan. Penelitian

menekankan pentingnya pengumpulan data menggunakan orang yang

terampildan telah disiapkan secara sempurna, daripada menggunakan

instrument tunggal.4

Hal lain yang juga sangat penting dalam enelitian kualitatif adalah

pandangan bahwa kehidupan manusia sanggat dipengaruhi oleh seting

dimana hal tersebut berlangsung. Penelitian kuantitatif memandang

peneliti lepas dari situasi yang diteliti. perbedaan antara penelitian

kualitatif dengan penelitian kuantitatif, bukan sekedar perbedaan secara

teknis, tetapi juga perbedaan secara mendasar.keuanya bertolak dari

pandangan filsafat yang berbeda tentang kenyataan, memiliki asumsi dan

4 Ibid, hlm. 95-96.

Page 4: tugas BAB V.docx

pendekatan yang berbeda pula dalam mengkaji kenyataan. Penelitian

kuantitatif menekankan kaidah-kaidah penelitian eksperimental, walaupun

untuk penelitian yang non eksperimental kaidah-kaidah tersebut

mendaptkan beberapa penyesuaian.5

D. Tujuan dan Pertanyaan Penelitian

Secara umum penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu:

menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore),dan

menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Punya makna

yang hamper sama dengan hal iti adalah menguji atau memahami (to

examine or to understand), dan menemukan atau mengembangkan(to

discover or to generate). Banyak penelitian kualitatif yang ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan dan mengungkapkan.6

E. Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 7

PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF

1. Menekankan hipotesis jadi

yang dirumuskan semula

2. Menekankan definisi

operasional yang dirumuskan

sebelumnya.

3. Data diubah menjadi skor

numeric.

4. Menekankan pengukurn dan

penyempurnaan skor yang diperoleh

dari

5. Pengukura validitas melalui

rangkaian perhitungan statistic.

1. Menekankan hipotesis

yang berkembang dalam

pelaksanaan penelitian.

2. Meneknkan definisi dalam

konteks tau perkembangan

penelitian.

3. Menekankan deskripsi

naratif.

4. Menekankan pada asumsi

bahwa keajengan inferensi cukup

kuat.

5. Pengukuran validitas

5 Ibid, hlm. 96.6 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.7 Ibid, hlm. 97.

Page 5: tugas BAB V.docx

6. Menekankan teknik acak

untuk mendapatkan sampel

representative.

7. Menekankan prosedur

penelitian yang baku.

8. Menekankan desain untuk

pengontrolan variabel ekstranus.

9. Menekankan desain

pengontrolan khusus untuk menjaga

bias dalam prosedur penelitian.

10. Menekankan rngkuman statistic

dalam hasil penelitian.

11. Menekankan penguraian fenomena

kompleks menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil.

12. Menekankan manipulasi aspek,

situasi, kondisi dalam mengkji

fenomena yang kompleks.

melalui cek silang dari sumber

informasi.

6. Menekankan informan

ekspert untuk mendapatkan sampel

purposive.

7. Menekankan prosedur

penelitian deskriptif naratif.

8. Menekankan analisis logis

dalam pengontrolan variabel

ekstranus.

9. Menekankan kejujuran

peneliti dalam pengontrolan

prosedur bias.

10. Menekankan rangkuman naratif

dalam hasil penelitian.

11. Menekankan deskripsi holistic

dari fenomena-fenomena yang

kompleks.

12. Menekankan sifat alamiah dari

fenomena-fenomena yang terjadi.

F. Macam-macam Tujuan dan Contoh Pertanyaan Penelitian Kualitatif 8

TUJUAN PENELITIAN ILUSTRASI PERTANYAAN

PENELITIAN

1. Deskriptif eksploratori

Menguji fenomena baru atau

fenomena yang baru sedikit

Apa yang terjai dalam situasi

sosial?

Apa kategori dan teman-teman

8 Ibid, hlm. 98.

Page 6: tugas BAB V.docx

diketahui.

Menemukan tema-tema yang

bermakna menurut partisipan.

Mengembngkan konsep, model,

atau hipotesis lebih detil, yang

berguna bagi penelitian lebih

lanjut.

2. Deskriptif eksplanatori

Menggambarkan dan menjelaskan

pola-polayang terkait denga

fenomena.

Mengidentifikasi hubungan-

hubungan yang mempengaruhi

fenomena

3. Emansipatori

Menciptakan kesempatan dan

kemauan untuk berinisiatif dalam

kegiatan sosial

yang bermakna menurut partisipan.

Bagaimana pola-pola tersebut

berhubungan sehingga membentuk

proposisi atau memberikan

penjelasan.

Peristiwa, kepercayaan dan atau

kebijakan apa yanag

mempengaruhi fenomena-

fenomena tersebut?

Bagaimana partisipan menjelaskan

fenomena-fenomena.

Bagaiman apertisipan

menggambarkan dan menjelaskan

masalah yang mereka hadapi dan

mengambil tindakan yang positif.

II. Desain Penelitian Kualitatif

A. Desain Studi Kasus

Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus

dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan

ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-

fenomena lainnya. Penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang

matang untuk menentukan tempat, partisipan dan memulai pengumpulan

data.. rencana ini bersifat emergen atau berubah dan berkembang sesuai

dengan perubahan dalam temuan dilapangan. Desain yang berubah atau

emergen tersebut bersifat sirkuler karena penentuan sampel yang bersifat

Page 7: tugas BAB V.docx

purposive, pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara simultan

dan merupakan langkah yang bersifat interaktif bukan terpisah-pisah.9

Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam sekala kecil,

kelompok yang memiliki kekhususan, keunggulan, inovasi, atau bias juga

bermasalah. Kelompok yang diteliti merupakan stuan sosial budaya yang

bersifat alamiyah dan saling berinteraksi secara indifidual ataupun

kelompok. Kadang-kadang kelompok yang diteliti adalah sub kelompok

yang memiliki kelainan atau perbedaan dengan kelompok besarnya, kelas

yang sangat lambat, mata pelajaran yang tidak disukai siswa atau prestasi

belajarnya rendah, kelompok siswa yang memperlihatkan kelainan, dsb.10

B. Kegunaan Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa kegunaan: 11

1. Bagi pengembangan teori.

Penelitian kualitatif dengan studi ksusnya sangat cocok untuk

melakukan pengungkapan dan penemuan. Studi pengungkapan

(exsploratori studies) berkenaan dengan sesuatu topic yang pada

penelitian terdahulu hanya memberikan hasil-hasil yang sangat terbatas,

studi ini selanjutnya diarahkan pada penemuan-penemuan yang lebih

lanjut. Studi lanjut ini diarahkan pada menjabarkan konsep,

mengembangkan suatu model, preposisi atau hipotesis.

2. Sumbangan bagi penyempurnaan praktik.

Penelitian kualitatif menghasilakn deskripsi dan analisis tentang

kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting. Studi-studi kasus

yang dilakukan secara terpisah dan dalam kurun waktu yang berbeda,

tentang focus-fokus masalah, kegiatan atau program yang sama dapat

menjadi masukan yang sangat berharga bagi enyempurnaaan praktik.

3. Sumbangan bagi penenetuan kebijakan.

9 Ibid, hlm. 99.10 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.11 Ibid, hlm. 100-101.

Page 8: tugas BAB V.docx

Hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan sumabangan bagi

perumusan, implementasi dan perubahan kebijakan. Beberapa studi

kasus difokuskan pada proses informal perumusan dan

implementasikebijakan dalam tatanan yang berbeda, dengan nilai buday

yang berbeda-beda juga, untuk menjelaskan hasil-hasil kebijakan

tersebut.

4. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial.

Studi kasus dapat difokuskan pada pengalaman-pengalaman dalam

kehidupan antar ras dan kelompok etnik, kelas sosial, peranan jender.

5. Sumbangan bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan

penelitian biasa.

C. Sampel Perposif

Sampel purposive (purposive sample) berbeda dengan sampel

probabilitas yang menekankan kesempatan sejumlah besar objek untuk

menjadi sampel dari populasi, sampel ini memfokuskan pada informan-

informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat

mendalam. Kekuatan dari sampel purposive adalah dari sedikit kasus

yang diteliti secara mendalam memberikan banyak pemahaman tentang

topic, seperti halnya sampling probabilitas yang diambil secara random

berdasarkan statistic dapat mewakili populasi.12

D. Pemilihan Lokasi

Pemilihan likasi atau site location berkenaan dengan penentuan

unit, bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat didalam

kegiatan atau peristiwa yang akan diteliti. pemilihan lokasi perlu

dirumuskan dengan jelas, terutama dalam tema atau focus-fokus

penelitian yang kompleks.13

12 Ibid, hlm. 101.13 Ibid, hlm. 102.

Page 9: tugas BAB V.docx

E. Penentuan Sampel Komprehensif

Penentuan sampel secara komprehensif (comprehensive sampling)

merupakan proses pemilihan sampel dengan mempertimbangkan semua

sumber informasi, partisipan , kelompo, situasi, peristiwa. Sumber-

sumber informasi diperhitungkan agar tidak ada kemungkinan satuan

penelitian yang teabaikan.14

F. Penentuan Sampel Variasi Maksimum

Penentuan sampel dengan variasi maksimum ditujukan untuk

mendapatkan perbedaan persepsi partisipan secara maksimum. Meskipun

dari penentuan sampel secar komprehensif telah ditemukan kelompok-

kelompok sumber data, tetapi diantara sumber-sumber data tersebut

masih terdapat variasi. Agar diperoleh persepsi yang menyeluruh perlu

diambil sampel dengan variasi secara maksimum.15

G. Penentuan Sampel Jaringan

Penentuan sampel jarinag (network sampling) disebut juga sampel

bola salju (snow ball sampling), adalah penentuan sampel dengan

mengguanakan partisipan lain untuk melengkapi informasi dari partisipan

yang terdahulu.16

H. Penentuan Sampel Tipe Khusus

Penentuan sampel tipe khusus atau sampling by case type

merupakan pemilihan sampel dengan mengambil kasus-kasus yang

memiliki kekhasan atau keistimewaan.17

I. Ukuran Sampel

14 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.15 Ibid, hlm. 102-103.16 Ibid, hlm. 103.17 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 10: tugas BAB V.docx

Penelitian kualitatif melihat penentuan sampel sebagai suatu proses

yang dinamis, bertahap, sebagai tim, tidak ditetapka sebelumnya sacara

pasti. Sampel Penelitian kualitatif dapat berkisar dari satu sampai dengan

40 orang bahkan lebih. 18

III. Validitas Desain Kualitatif

Validitas desain menunjukkan tingkat kejelasan fenomenahasil

penelitian sesuai dengan kenyataan. Penelitian kualitatif memiliki asumsi,

desain dan metode yang berbeda dengan penelitian kuantitatif, dengan

demikian kriteria validitasnya juga memiliki perbedaan.19

A. Validitas Desain

Validitas desain penelitian kualitatif menunjukkan sejauh mana

tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna

yang sesuai antara partisipan dengan peneliti.20

B. Strategi untuk Menungkatkan Validitas

Validitas tersebut dapat tercapai melaluikombinasi dari sepuluh

strategi peningkatan validitas yaitu:21

1. Pengumpulan data yang relatif lama: memungkinkan analisis dan

melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan kesesuaian

antara temuan dengan kenyataan.

2. Strategi multi metode: memungkinkan melakukan paduan beberapa

teknik pengumpulan data.

3. Bahasa partisipan kata demi kata: mendapatkanrumusan kutipan yang

rinci.

4. Deskriptor inferensi yang rendah: pencatatan yang lengkap dan detil

baik untuk sumber situasi maupun orang.

5. Peneliti beberapa orang: persetujuan data deskriptif data yang

dikumpulkan oleh tim peneliti.

18 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.19 Ibid, hlm. 103-104.20 Ibid, hlm. 104.21 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 11: tugas BAB V.docx

6. Pencatat data mekanik: menggunakan perekam foto, audio dan video.

7. Partisipan sebagai peneliti: menggunakan catatan dari partisispan

berbentuk diari, catatan anekdot untuk melengkapi.

8. Pengecekan anggota: pengecekan data oleh sesama anggota selama

pengumpulan dan analisis data.

9. Reviu oleh partisispan : bertanya kepada partisipan untuk mereviu

data, melakukan sintesis semua hasil wawancara dan observasi.

10. Kasus-kasus negatif: mencari, mencatat, menganalisis, melaporkan

data dari kasus-kasus negatif atau yang berbeda dengan pola yang ada.

C. Subjektifitas dan Refleksifitas

Penelitian kualitatif bersifat subjektif dan refleksif. Dalam

penelitan kualitatif tidak digunakan instrumen standart tetapi, penelti

berperan sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbaldiperkaya

dan diperdalam dengan hasil penglihatan, pendengaran, persepsi, dan

penghayatan dari peneliti. Peneltian kualitatif melibatkan segi-segi

subjektif, tetapi tidak berarti penliti bebas menafsirkan apa yang ia lihat,

dengar dan rasakan semau dia, dia harus jujur atau disiplin terhadap

dirinya.22

Penelitian juga bersifat refleksif. Refleksifitas merupakan

pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses penelitian.

Walaupun penelitian ini bersifat subjektifitas, namun penelitian ini juga

bersifat objektifitas tetapi berbeda dengan peneltian kuantitatif.

Objektifitas dalam Penelitian kualitatif berarti jujur , peneliti mencatat

apa yang dilihat, didengar, ditangkap, dirasakan berdasarkan persepsi dan

keyakinan dia tidak dibuat-buat atau direka-reka.23

D. Subjektivitas Interpersonal

22 Ibid, hlm. 105.23 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 12: tugas BAB V.docx

Dalam penelitian yang bersifat interaktif, keterampilan membina

hubungan interpersonal memegang peranan penting. Keterampilan ini

meliputi kemampuan menumbuhkan kepercayaan, menjaga hubungan

baik, tidak menilai, menghormati norma situasi, memiliki sensitifitas

terhadap isu-isu etika.dalam interaksi yang bersifat tatap muka suasana

perasaan antar kedua pihak memegang peranan penting. Data yang

diperoleh tetap valid meskipun bersifat khusus dan dipengaruhi oleh

kehadiran peneliti. Kemungkinan bias dapat diperkecil dengan waktu

penelitian yang cukup lama menggunakan teknik pengumpulan data yang

bermacam-macam.24

E. Strategi untuk meningkatkan refleksifitas

Untuk meningkatkan refleksifitas dalam pengumpulan data peneliti

dapat dilakukan beberapa cara:25

1. Memilih teman yng dapat mempermudah analisis dan interpretasi

data.

2. Memuat catatan harian.

3. Jurnal lapangan.

4. Catatan tentang pertentangan etika,keputusan dan tindakan dalam

jurnal lapangan.

5. Teknik pengelolaan, pengumpulan, pengkodean, pengelompokkan.

6. Melakukan kegiatan konfirmasi formal.

7. Melakukan kritik diri dengan mengajukan tentang peranan dan

kegiatan dalam seluruh proses peneltian.

F. Perluasan Temuan Kualitatif

Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi analitis tentang

fenomena-fenomena secara murni yang bersifat informatif dan berguna

24 Ibid, hlm. 106.25 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 13: tugas BAB V.docx

bagi masyarakat, peneliti, pembaca dan partisipan. Ada sepuluh

komponen desain yang mempengaruhi perluasan temuan:26

1. Peranan peneliti dalam menjalin hubungan sosial dengan

partisipan.

2. Pemilihan informan.

3. Konteks sosial

4. Strategi pengumpulan data.

5. Strategi analisis data.

6. Narasi murni.

7. Kekhasan .

8. Premis-premis analitis.

9. Penjelsan alternatif.

10.Kriteria lain setelah penelitian yakni: etnografi, fenomenologi,

studi kasus, teori dasar, tradisi kritis.

G. Etika Penelitian

Penelitian kualitatif membutuhkan kehati-hatian berkenaan dengan

prinsip-prinsip etika baik berkenaan dengan fokus penelitian,

pengumpulan data yang bersifat tatap muka, desain yang berkembang,

hubungan timbal balik dengan partisipan. Etika penelitian kualitatif sama

dengan peneltian kuantitatif berkenaan dengan informasi yang dicari

kejujura, kerahasiaan, tidak menyakiti subjek, dan nama baik. Penelitian

kualitatif harus lebih berhati-hati dibandingkan dengan peneliti

kuantitatif karena peneliti masuk ke dalam kehidupan

kasus,menggunakan desain yang lentur, pengumpulan data yang bersifat

tatap muka dengan teknik wawancara mendalam, data yang dihimpun

bukan hanya fakta dan objektif tetapi data subjektif, persepsi, sikap dan

kehidupan partisipan menggunakan desain yang berubah.27

26 Ibid, hlm. 107.27 Ibid, hlm. 108.

Page 14: tugas BAB V.docx

H. Standar Kelayakan

Desain penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa kriteria

untuk dinilai layak sebagai desain yang baik.28

1. Apakah studi hanya memfokuskan pada satu fenomena dan apakah

fokus masalah telah dirumuskan dengan jelas dan terbatas?

2. Apakah cara pencarian,tujuan, pertanyaan peneliti dan desain

dirumuskan dengan jelas?

3. Apakah teknik penentuan sampel purposif untuk mengindentifikasi

kasus yang kaya informaso yang telah dirumuskan ? apakah

strategi penentuan sampel telah dirumuskan jelas agar diperoleh

kelompok atau kasus yang kaya dengan informasi?

4. Apakah ukuran sampel minimal telah ditentukan, apakah ukuran

sampel secara logis dapat memberikan data tentang fenomena

dalam waktu yang tersedia?

5. Apaka desain yang disajikan secara detil untuk menjamin validitas,

apaka strategi pengumpulan data seperti pengumpulan data yang

cukup lama, pengumpulan data yng deskriptif secara cermat dan

ksus negatif telah dirumuskan?

6. Apakah strategi pengumpulan data yang bervariasi telah

dirumuskan? Apakah peneliti punya pengetahuan dan pengalaman

dalam melaksanakan strategi tersebut?

7. Apakaj desain yang berkembang yang telah dirumuskan?

8. Strategi mana yang dirancang peneliti unutk melakukan

refleksifitas?

9. Komponen desain mana yang dimasukkan untuk melakukan

penggunaan dan peluasan temuan?

10.Apakah peneliti telah merumuskan upaya-upaya untuk menjamin

kerahasiaan, nama baik partisipan, dan prinsip-prinsip etika

lainnya.

IV. Strategi Multi Metode

28 Ibid, hlm. 108-109.

Page 15: tugas BAB V.docx

Umumnya penelitian kualitatif menggunakan strategi multi

metode. Penelitian kualitatif didasarkan atas asumsi bahwa data dapat

dilengkapi dan disempurnakan sepanjang proses peneltian. Desai

penelitian kualitatif juga bersifat emerse, berubah, berkembang,

disesuaikan dan disempurnakan. Penelti kualitatif menggunakan

kombinasi metode-metode tersebut sebagai strategi bukan sebagai metode

tunggal atau metode linear yang langkah-langkahnya diikuti secara kaku.29

Dalam penelitian ini satu metode umpanya wawancara sebagai

fokus diperkuat atau dilengkapi dengan metode lain. Dengan demikian

dalam pelaksanaaan pengumpulan data. Peneliti menentukan satu metode

yang paling tepat, efisien, fisibel, dan aman metode lain sebagai

pelengkapnya.30

A. Masalah Bayangan

Masalah bayangan adalah suatu rumusan masalah yang bersifat

umum tentang partisipan yang dinyatakan dalam suatu pernyataan.

Apa yang terjadi? Mengapa dan bagaimana terjadinya? . masalah

dalam peneltian kualitatif dapat diambil dan berbagai sumber seperti:

kegiatan sehari-hari, pengalaman pribadi, teori-teori, idiologi, filsafat,

penelitian terdahulu, masalah dan pikiran-pikiran orang diluar

pendidikan. Syarat esensial, urgen dan bermakna merupakan tiga hal

pokok dalam pemilihan masalah. Masalah yang dirumuskan pertama

hanya merupakan masalah bayangan yang bersifat tentatif sebab

dalam proses peneltian selanjutnya ditemukan masalah yang lebih

esensial, urgen dan bermakna.31

B. Reformulasi pertanyaan

Selama proses ini berjalan , fokus masalah atau pertanyaan-

pertanyaan penelitian perlu direformulasikan, sejalan dengan yang

diperoleh dari lapangan. Penelitian kualitatif menggunakan

29 Ibid, hlm. 109.30 Ibid, hlm. 110.31 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 16: tugas BAB V.docx

pendekatan campuran tentang penggunaan teori dalam penelitian.

Secara umum, teori dapat mempengaruhi pertanyaan penelitian dalam

dua hal: 1) dalam pengembangan pertanyaan 2) memberikan kerangka

pikir dalam perumusan pertanyaan awal.peneliti yang melakukan

penelitian dari sudut tertentu sebaiknya secara eksplisit menyatakan

hal tersebut. Para peneliti yang memasuki lapangan dengan beberapa

kerangka pikir akan lebih mudah memahami peristiwa dan

memperluasnya untuk mendapatkan makna yang ada didalamnya.32

C. Peranan peneliti

Ada beberapa peranan yang dapat dimainkan peneltiti dalam

penelitian kualitatif:33

1. Pengamat penuh berada diluar situasi yang diamati dan tidak ada

hubungan sama sekali antara pengamat dan yang diamati.

2. Pengamat sebagai partisipan penuh, pengamat ikut serta dalam

semua kegiatan kelompok yang diamati dan melakukan tugas-

tugas sebagaimana anggota kelompok melakukannya.

3. Pengamat dari dalam, pengamat mempunyai peranan tertentu di

dlam kegiatan yang diamati, melakukan pengamatan sambil

mengerjakan tugasnya dalam kelompok.

4. Pengamat partisipatif, pengamat berada dalam kegiatan kelompok

dia menciptakan peranan-peranan sendiri tnpa lebur dalam

kepentingan kegiatan kelompok yang diamati.

5. Pewawancara mendalam, peneliti menjalin hubungan partisipan

dan mengadakan wawancara mendalam berkenaan dengan

kegiatan yang datanya dikumpulkan.

6. Peneltii partisipatif, peneliti melakukan dua fungsi meneliti dan

ikut serta dalam kegiatan yang diteliti.

D. Interview Mendalam

32 Ibid, hlm. 110-111.33 Ibid,hlm. 111-112.

Page 17: tugas BAB V.docx

Interview mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang terbuka, yang memungkinkan responden

memberikan jawan secar luas. Pertanyaan diarahkan pada

mengungkap kehidupan responden, konsep, persepsi, peranan dan

kegiatan peristiwa-peristiwa yang dialami berkenaan dengan fokus

yang diteliti. Pertanyaannya bervariasi dalam berbagai format:

aplikasi, isi, urutan pertanyaan.34

E. Macam –macam Interview

Interviu dapat dilakukan dengan: interview informal,

menggunakan pedoman interview, dan interview terbuka

standar.interview informal adalah wawancara pembicaraan yang tidak

formal. Dan berlangsung secara alamiah, dan tidak sengaja difokuskan

kepada hal-hal tertentu.interview menggunakan pedoman interview,

interview dilaksanakan berpegang menggunakan pedoman yang telah

disiapkan sebelumnya. Interview terbuka berstandar juga mempunyai

pedoma, juga mempunyai pertanyaan-pertanyaannya bersifat terbuka,

tetapi telah tersusun dan dirumuskan secara standart.35

Interview dengan informan kunci adalah interview mendalam yang

dilakukan dengan orang yang mempunyai pengetahuan, status dan

keterampilan berkomunikasi yang ingin memberikan sumbangan yang

diteliti. Interview dengan informan elit adalah orang-orang yang

sangat menguasai bidang yang akan diteliti baik dari sisi organisasi

maupun kegiaatn maupun program-programnya.36

F. Pertanyaan Interview

Isi pertanyaan interview berbeda-beda sesuai masalah, tujuan,

kerangka teori yang digunakan dalam pemilihan partisipan. Ada enam

macam pertanyaan interview:37

34 Ibid, hlm. 112.35 Ibid, hlm. 112.36 Ibid, hlm 113.37 Nana Syaodih Sukmadinata, loc.cit.

Page 18: tugas BAB V.docx

1. Pertanyaan tentang pengalaman atau kegiatan, mengungkap apa

yang telah atau biasa dilakukan oleh responden selama peneliti

tidak hadir.

2. Pertanyaan tentang pendapat atau nilai.

3. Pertanyaan tentang perasaan.

4. Pertanyaan tentang pengetahuan.

5. Pertanyaan tentang penginderaan

6. Pertanyaan tentang latar belakang.

V. Langkah- Langkah Pengumpulan dan Analisis data

Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif bersifat

interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih.

Secara umum langkah-langkahnya adalah;38

1. Perencanaan

Perencanaan meliputiperumusan dan pembatasan masalah serta

merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada

kegiatan pengumoulan data. Kemudian melakukan situasi penelitian,

satuan dan lokasi yang dipilih serta informan-informan sebagai sumbe

data.

2. Memulai pengumpulan data

Sebelum pengumpulan data dimulai peneliti menciptakan

hubungan baik , kepercayaan yang baik serta hubungan yang akrab

denganindividu-individu dan kelompok yang mnjadi sumber data.

Pengumpulan data melalui interview dilengkapi dengan data pengamatan

dan data diokumen.

3. Pengumpulan data dasar

Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar-benar melihat

mendengarkan dan membaca, merasakan apa yang ada dengan penuh

perhatian. Sementara pengumpulan data terus berjalan , analisi data mulai

38 Ibid, hlm. 114-115.

Page 19: tugas BAB V.docx

dilakukan dan keduanya terus berdampingan sampai tidak ditemukan data

baru lagi. Setelah pola-pola dasar terbentuk peneliti mengidentifikasi ide-

ide dan fakta-fakta yang membutuhkan penuatan dalam fase penutup.

4. Pengumpulan data penutup

Pengumpulan data berakhir setelah peneliti meninggalkan lokasi

penelitian dan tidak melakukan pengumpulan data lagi. Akhir masa

penelitian terkait dengan masalah kedalaman dan kelengkapan data yang

diteliti. Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan semua

informasi yang dibutuhkan atau tidak ditemukan lagi data baru.

5. Melengkapi

Langkah melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil

analisis data dan menyusun cara menyajikannya. Analisis data dimulai

dengan menyusun fakta-fakta temuan lapangan. Hasil analisi data berupa,

diagram, tabel dan gambar-gambar yang diinterpretasikan dan

dikembangkan menjadi proposisi dan prinsip-prinsip.

Page 20: tugas BAB V.docx

DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.