flavonoid cardioprotective-kelompok v.docx

44
FLAVONOID CARDIOPROTECTIVE Anti Trombosis Anti apoptosis Anti arittmia AMELIA FEBRIANI 1206179170

Upload: aghnat-firasyan

Post on 07-Aug-2015

130 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

FLAVONOID CARDIOPROTECTIVEAnti TrombosisAnti apoptosisAnti arittmia

AMELIA FEBRIANI1206179170

Page 2: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

ANTI TROMBOSIS

• studi epidemiologi menunjukkan adanya korelasi terbalik antara diet asupan flavonoid dengan kejadian kematian akibat penyakit jantung koroner• Efek kardioprotektif ini berdasarkan atas aktivitas antiplatelet, dimana trombosis memegang peranan penting dalam pembentukkan dan perkembangan klinis ateroslerosis dan penyakit jantung koroner. • Pada jalur siklooksigenase, produksi tromboksan A2 memegang peranan penting dalam agregasi platelet. Efek antiagregasi utama flavonoid yaitu dengan menghambat pembentukan tromboksan A2.

Page 3: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

• Beberapa flavonoid khusus memblokir siklooksigenase atau lipooksigenase, sedangkan yang lain memblokir kedua enzim tersebut.

• Beberapa flavonoid secara signifikan dapat menghambat adhesi, agregasi dan sekeresi platelet.

• Flavonoid yang memliki efek antitrombotik antara lain quercetin, kaempferol, dan myricetin yang terbukti inhibitor efektif agregasi trombosit pada anjing dan monyet (Nijveldt, 2001; Nandave, 2005).

• Beberapa tanaman yang memiliki aktivitas antitrombotik (antiagregasi platelet, antiaterosklerosis)

Page 4: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OK

Page 5: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OKSinonim

C. bohea Griff., C. theifera Dyer, Thea assamica Mast, T. cochinchinensis Lour., T. cantoniensis

Lour., T. chinensis Sims., T. viridis Linn

Nama DaerahJawa: Teh (Jawa), Nteh (Sunda); Nusa Tenggara: Rembiga (Sasak), kore (Bima), Krokoh (Flores);

Kapauk (Roti); Sulawesi: Rambegan(Bugis).

Nama AsingInggris: Tea; Cina: Pu erh cha; Perancis: thè;

Jerman: teestrauch;Itali: Te; India: cha da; Jepang: ocha

Page 6: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OKDeskripsi

Tanaman :Tumbuhan berhabitus perdu sampai pohon kecil, batang tegak atau sedikit bengkok dengan tinggi sampai 10 m. Helaian daun tunggal, terletak spiralis, berseling atau kadang tersebar, bentuk helaian daun elips sampai memanjang, runcing di bagian pangkal, helaian tipis liat sampai seperti kulit, ujung runcing atau meruncing, tepi bergerigi dan lebih keras dibandingkan bagian daun lainnya, daun-daun di ujung berbulu halus karena banyak trikoma daun, ukuran helaian daun 6-18 x 2-6 cm, warna hijau, permukaan hijau mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warnanya putih cerah dengan banyak benang sari berwarna

kuning, harum.)

Page 7: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OKBuahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua cokelat kehitaman. Biji keras, 1-3. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Berbunga sepanjang tahun. (Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink, 1962)Simplisia :Daun tunggal berbentuk lonjong memanjang dengan pangkal daun runcing, bergerigi. Tangkai daun pendek, panjang 0,2-0,4 cm, panjang daun 6,5-15 cm, lebar daun 1,5-5,0 cm. Daun tidak berbau, tidak berasa, lama kelamaan kelat. (Anonim,1989

Page 8: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OK

Kandungan KimiaAlkaloid purin (metil santin): kafein, teobromin, teofilin;

Saponin triterpen: aglikon baringtogenol C, R1-baringenol; Katekin: epikatekin, epigalokatekin,

epigalokatekin galat, teaflavin, tearubigen; Flavonoid: kuersetin, kaemferol, mirisetin; Derivat asam kafeat: asam klorogenat dan teogalin; Minyak atsiri: linalool,

2-metil-hepta-2-en-6-on, α-ionon dan α-ionon. (Gruenwald et.al, 2004)

Page 9: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Kandungan Kimia

Page 10: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OKEfek FarmakologiEfek kardioprotektif dari teh hijau juga ditunjukkan dalam beberapa studi hewan uji.Teh hijau (1,7 mg catechin / hari / tikus selama 14 minggu) [30] dan EGCG / epigallocatechin-3- gallate (10mg/kg untuk 21 dan 42 hari) menunjukkan dapat mengurangi perkembangan aterosklerosis dan kemajuan perkembangan lesi aterosklerotik pada tikus hiperkolesterolemia defesiensi apolipoprotein E.

Konsumsi teh hijau dalam air minum (yang mengandung catechin 3,5 g / L) selama dua minggu dapat menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi rawan stroke spontan Baru-baru ini, kami telah dilaporkan bahwa pemberian teh hijau (300mg/kgbb) selama 4 minggu dapat menghambat disfungsi jantung pada tikus diabetes dengan meningkatkan stres oksidatif dan profil lipid.

)

Page 11: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OK• Studi in vitro memberikan bukti bahwa katekin yang

merupakan komponen utama dalam teh hijau yang memiliki efek kardioprotektif. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EGCG arteri akut meningkatkan aliran brakialis mediated dilation pada subyek dengan disfungsi endotel. Dalam studi lain, pemberian epigallocatechin menunjukkan perbaikan arus arteri bronkial pada orang dewasa yang sehat. (Velayutham, 2008

Page 12: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OK

KontraindikasiHati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui dikarenakan kandungan kafein pada daun teh dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi. (Gruenwald

et.al, 2004)  

PeringatanKafein pada daun teh dapat merangsang susunan

saraf pusat, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan

insomnia. Konsumsi jangka panjang daun teh dengan kadar tanin tinggi dapat menyebabkan anemia

defisiensi besi.Penggunaan produk yang mengandung simplisa daun

teh harus disertai olahraga teratur dan diet rendah kalori dan rendah lemak. (Roth, 2010)

Page 13: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OK

Efek yang Tidak DiinginkanAlergi, laksansia, konstipasi dan gangguan

pencernaan lainnya akibat konsumsi berlebihan daun teh karena kandungan tanin dan asam klorogenat

(Mills, 2005)   

Interaksi ObatKandungan kafein dapat mengganggu kerja obat

antihipertensi, meningkatkan kadar plasma karbamasepin, dipiridamol dan klosapin. Kadar tanin tinggi dapat menggangu absorbsi obat serta zat besi.

Penggunaan bersamaan efedra dengan teh dapat meningkatkan kejadian hipertensi serta stimulasi SSP

(Susunan Syaraf Pusat). Teh juga dapat meningkatkan resiko pendarahan jika digunakan bersamaan dengan obat-obat antikoagulan dan

antiplatelet.(Roth ,2010)

Page 14: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Camellia sinensis (L.) OKToksisitas

Secara umum dinyatakan aman (Generally known as save/GRAS). Konsumsi berlebihan daun teh (lebih dari 300 mg kafein atau 5 cangkir minuman teh per

hari) dapat menyebabkan gelisah, tremor dan peningkatan refleks. Tanda awal keracunan adalah muntah dan kejang perut. Akan tetapi tidak mungkin

menyebabkan keracunan yang fatal. (Gruenwald et.al, 2004)

 Penyiapan dan Dosis

Secara tradisional digunakan cara seduhan. Sebanyak 1 sendok teh serbuk daun teh kering diseduh dengan 200 mL air panas, diminum 2-5

cangkir/hari.  

Page 15: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.

Page 16: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.Sinonim

T. rumphii Boerl., T. tuberculata (Lamk)Beaumae ex Heyne. (dePadua, 1999)

 Nama Daerah

Sumatera: Bratawali; Jawa: Andawali (Sunda), antawali, daun gadel, bratawali, putrawali (Jawa);

Nusatenggara: Antawali (Bali). (Anonim, 1978) 

Nama Asing: Malaysia: Akar putarwali, petawali (Peninsular), daun

akar wali (Sarawak). Filipina: Makabuhay, meliburigan (Mindanao), paliaban (Bisaya),

panyawan vine (Visayas). Kamboja: Bandaul pech. Laos: Khua kao ho. Thailand: Boraphet (central).

Vietnam: D[aa]y th[aaf]n th[oo]ng, d[aa]y k[ys] ninh, d[aa]y c[os]c.

Page 17: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.DeskripsiTumbuhan:

Habitus berupa perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 cm, berkutil-kutil yang rapat, pepagannya mudah terkelupas. Daun bertangkai, panjang sampai

16 cm, bentuknya seperti jantung atau agak membundar telur tetapi berujung runcing, lebar 6-13 cm. Perbungaan berbentuk tandan semu dengan 1-3 bunga bersama-sama, menggantung panjang 7-25

cm. Bunga (jantan) bergagang pendek 3-4 mm, kelopak 6, hijau panjang lebih kurang 3,5 mm, daun

mahkota 3, panjang lebih kurang 8 mm. Simplisia:

Simplisia batang brotowali berupa potongan batang, warna hijau kecoklatan, permukaan tidak rata, bertonjolan, beralur-alur membujur, lapisan luar mudah terkelupas, tidak berbau dan rasa sangat

pahit.

Page 18: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.Kandungan KimiaBoropetol B, borapetosida B,C&F, jatrorhizin, magnoflorin, palmatin, protoberberin, tembolarin, diosmetin, sikloeukalenol, sikloeukalenon, N-asetilnornusiferin, N-formil-annonain, N-formil-nornusiferin, N-trans-ferunil-tiramin, N-cis-feruloil-tiramin, glikosida furanoditerpen yang berasa pahit, tinotuberida, tinosporin dan tinosporidina. (Koh, 2009; Anonim, 2004)Batang brotowali mengandung: flavone o-glycosides (apigenin), picroretoside, berberine, palmatine, picroretine, dan resin

Page 19: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.Efek FarmakologiAterosklerosis merupakan patologi yang berhubungan dengan stres oksidatif dan peradangan. Pencegahan aterosklerosis dapat dicapai dengan menghalangi proses oksidasi dan peradangan yang terjadi pada sel-sel endotel. Tinospora cispa dapat mencegah stres oksidatif dan peradangan yang disebabkan oleh hidrogen peroksida (H2O2) dan tumor necrosis factor (TNF)-α. Sel endotel vena umbilikalis manusia (HUVECs) dikultur pada sebelum diberi perlakuan oleh TCAE (Tinospora crispa aqueous extract/ ekstrak air batang brotowali) dan TCME (Tinospora crispa methanolic extract/ ekstrak metanol batang brotowali) pada berbagai konsentrasi (100, 200, 400 dan 600 mg / ml). Setelah 30 menit inkubasi, H2O2 atau TNF-α (10 ng / ml) diberikan pada HUVECs. HUVECs dipanen setelah 24 jam dan diuji untuk CAT (ezim catalase) , SOD (superoxide dismutase), GPX (glutathione peroxidase), MDA, ICAM-1, VCAM-1 dan NO kit.

Page 20: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.

Hasil penelitian menunjukkan TCAE dan TCME memiliki efek modulasi aktivitas CAT, SOD dan GPX yang

diinduksi H2O2. Level MDA berkurang dengan perlakuan TCAE dan TCME selama 24 jam. Selain itu, TCAE dan

TCME menunjukkan efek penghambatan sekresi dari ICAM-1, VCAM-1 yang diinduksTNF-α sementara sekresi NO meningkat. Oleh karena itu, hasil ini menunjukkan

efek perlindungan dari ekstrak T. crispa pada stres oksidatif yang disebabkan oleh induksi oksidatif H2O2 dan induksi peradangan TNF-α. (Kamarazaman, 2012)

Page 21: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.Ekstrak metanol batang brotowali konsentrasi 1 mg/mL mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak air dan kloroform batang brotowali pada konsentrasi yang sama. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara mengukur kadar fenolat total, flavonoid total serta kemampuan meredam radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Penentuan kadar fenolat total dilakukan dengan metoda Folin-Ciocalteu, dan diukur sebagai asam galat ekivalen per 1 g ekstrak (Gallic Acid Equivalent/GAE). Hasil menunjukkan ekstrak metanol batang brotowali secara bermakna memiliki kadar fenolat total terbesar yaitu 255,33 ± 10,79 mg GAE/g dibandingkan dengan ekstrak air (79,00 ± 10,00 mg GAE/g) dan kloroform (172,33 ± 22,30 mg GAE/g). Penentuan kadar flavonoid total dilakukan dengan metoda Dowd dan diukur sebagai jumlah mg kuersetin ekivalen (Quercetin equivalent/QE) per 1 g ekstrak .

Page 22: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.

Uji kemampuan meredam radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) ekstrak air, metanol dan kloroform pada rentang kadar 10-100 μg/mL menunjukkan semakin tinggi kadar maka persentase peredaman radikal bebas semakin meningkat. Hanya ekstrak metanol yang menunjukkan nilai IC50 yaitu sebesar 12 µg/mL dan persentase peredaman radikal bebas dapat meningkat hingga 100%, yang setara dengan vitamin C. (Ibrahim, 2011)

Page 23: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.

KontraindikasiWanita hamil dan menyusui Efek yang Tidak DiinginkanBrotowali dapat meningkatkan resiko disfungsi hati yang ditandai dengan peningkatan enzim hati tetapi bersifat reversibel, apabila pemberian brotowoli dihentikan. (Koh, 2009) Peringatan:Tidak dianjurkan untuk wanita hamil Interaksi ObatPemberian ekstrak brotowali menunjukkan peningkatan inhibisi ezim sitokrom P450 3A4 (CYP3A4) sebesar 61,3%.

Page 24: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Tinospora crispa L.Toksisitas:Dikategorikan aman. Toksisitas akut ekstrak etanol batang brotowali pada mencit, pada dosis tertinggi 4 g/kg BB (setara dengan serbuk kering simplisia 28,95 g/kg BB), tidak menunjukkan gejala toksisitas. Akan tetapi tidak disarankan untuk penggunaan jangka lama karena dapat menggangu fungsi hepar dan ginjal, dan bila ada tanda-tanda pengaruh buruk pada hepar atau ginjal, penggunaannya harus segera dihentikan. 6 Penyiapan dan DosisSecara tradisional: 15 g batang segar brotowali, direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit, didinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sehari tiga kali sama banyak pagi, siang dan sore.

Page 25: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

ANTI APOPTOSIS• Apoptosis merupakan mekanisme sel-otonom

(bunuh diri) yang terdiri dari serangkaian kompleks biokimia untuk memerintahkan peristiwa yang diatur oleh satu kelompok gen. Efek apotosis merupakan efek terpenting dari aktivitas kardioprotektif flavonoid.

• Infark miokard muncul dari beragam penyebab, termasuk cedera kumulatif dari episode iskemik, yang akhirnya terjadi kematian sel, yang dsebabkan oleh apoptosis. Bukti menunjukkan bhawa stress oksidatif, peningkatan kalsium dan penurunan energi dan iskemia / reperfusi merupakan stimulator apoptosis pada miokardium.

• Serangkaian studi terbaru telah menunjukkan bahwa flavonoid menghambat apoptosis dalam jaringan miokard dan melindungi sel normal. Meskipun flavonoid menghambat apoptosis, tetapi mekanisme di balik ini tetap tidak jelas

Page 26: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq.

Page 27: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. SinonimO. stamineus Benth., O. grandiflorum auct. Non Terrac., O. grandiflorus Bold., O. spicatus BBS. (dePadua, 1999; Anonim, 1980)

Nama DaerahSumatera: Kumis kucing (Melayu); Jawa: Kumis kucing (Sunda), remujung, se-salaseyan (Jawa), soengot koceng (Madura). (Anonim, 1980)

Nama AsingInggris: Java tea; Perancis: Tea de java; Malaysia: Kumis kucing; Thailand: Yaa nuat maeo; Filipina: Balbas-pusa, kapling gubat; Kamboja: Kapen prey; Laos: Hnwad meew; Vietnam: R[aa]u m[ef]o

Page 28: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. Deskripsi TanamanHabitus berupa terna berkayu, pada pangkal sering bercabang, disana berakar kuat; tinggi 0,4-1,5 m. Batang berambut pendek. Tangkai daun 0,4-3 cm; helaian daun bulat telur, ellips atau memanjang, dengan pangkal berbentuk baji, di atas pangkal yang bertepi rata bergigi kasar, dapat dikatakan gundul, 2-10 x 1-5 cm. Karangan semu banyak, terpisah, berbunga 6, terkumpul menjadi tandan ujung. Daun pelindung kecil. Tangkai bunga pendek. Kelopak berambut pendek, panjang 5,5-7,5 mm; taju atau hampir sampai pangkal tabung berakhir dengan 2 rusuk, bulat telur terbalik dan lebih lebar daripada taju lainnya; taju samping dengan ujung runcing, ungu; kedua taju bawah terpanjang, runcing, pada pangkal berlekatan pendek. Mahkota berbibir 2; tabung lurus dan sempit; bibir atas bertaju 3, lebar dengan taju tengah yang bergigi 2, berbalik ke belakang; bibir bawah lurus menjulang ke depan. Kepala sari ungu. Bakal buah gundul. Kelopak buah lebih kurang 1 cm panjangnya; buah keras memanjang, berkerut halus.

Page 29: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. • Kandungan Kimia• Flavonoid: 7,3’,4’-tri-O-metilluteolin, sinensetin,

eupatorin, salvigenin, ladanein, tetrametilskutelarein, 6-hidroksi-5,7,4’-trimetoksiflavon, 5-hidroksi-6,7,3’,4’-tetrametoksiflavon; Diterpen: Ortosifol A, ortosifol B, ortosifol K, ortosifol L, ortosifol M, dan ortosifol N, norstaminon A, neoortosifol A. orthosiphol O, ortosifol P, ortosifol Q, norortosifonolid A, orthosiphol F-J, staminol A, staminol B, staminolakton A, staminolakton B, norstaminol A; Derivat asam kafeat: Asam rosmarinat, asam kafeat; Minyak atsiri: β-kariofilen, δ-kadinen, β -selinen dan α-guaien; Komponen lain: asam oleanolat, asam ursolat, asam betulinat, β-sitosterol, vomifoliol, aurantinamid asetat

Page 30: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. • Simplisia• Simplisia berupa serpihan daun dan tangkai baik

bersama maupun terpisah, warna hijau kecoklatan, bau aromatik, rasa agak asin, agak pahik dan kelat. Daun bentuk bundar telur, lonjong, belah ketupat, memanjang atau bentuk lidah tombak, ujung lancip atau tumpul, panjang 2-12 cm, lebar 1-8 cm. Tangkai daun persegi, warna agak ungu, panjang kurang lebih 1 cm. Helai daun dengan tepi bergerigi kasar tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi tajam dan menggulung ke bawah, ujung daun dan pangkal daun meruncing. Tulang daun menyirip halus dan bercabang sedikit. .

Page 31: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. • Efek Farmakologi• uji aktivitas apotosis ekstrak metanol-air (CAME)

dan fraksi heksan (heksana (HF), kloroform (CF), n-butanol (NBF), etil asetat (EAF) dan air (WF) daun Orthosiphon stamineus Benth(OS).

• Hasil menunjukkan daun brotowali dapat mengurangi oksidasi β-karoten oleh hidroperoksida. Kematian sel dapat dihambat dengan pemberian daun brotowali dengan aktivitas tergantung dosis. Caspase-3 dan fitur morfologi menunjukkan adanya aktivitas anti-apoptosis dari daun kumis kucing. Tanaman ini tidak hanya meningkatkan ekspresi Bcl-2, tetapi dapat juga menurunkan ekspresi Bax, dan akhirnya mengurangi H2O2 yang diinduksi apoptosis. (Abdelwahab et.al, 2011)

Page 32: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. • Kontra IndikasiHipersensitif terhadap kandungan senyawa aktif. Penderita kasus edema yang disebabkan karena gangguan fungsi hati dan ginjal. (Gruenwald et.al , 2007)

• PeringatanTidak dianjurkan untuk anak-anak, dewasa dibawah 18 tahun, ibu hamil, dan menyusui. (Gruenwald et.al , 2007) • Efek yang Tidak DiinginkanTidak ada efek samping yang berbahaya bagi kesehatan pada penggunaan secara benar sesuai dosis terapi. (Gruenwald et.al , 2007)

• Interaksi ObatBelum diketahui

Page 33: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq. • ToksisitasLD50 ekstrak metanol daun kumis kucing secara oral pada tikus lebih besar dari 5 g/kg BB. (Tezuka et.al, 2000) Sedangkan LD50 ekstrak etanol daun kumis kucing secara intra peritoneal pada mencit adalah 19,6 g/kg BB. (Bradley, 2006)Pengujian efek mutagenik pada Salmonella (TA97a, TA98, TA100 dan TA1535) dan juga mikronukleos tikus tidak menimbulkan efek genotoksik • Penyiapan dan DosisDosis harian: Seduhan 6-12 g daun kumis kucing dalam 150 mL air panas, saring setelah 10 menit dan diharuskan untuk mengkonsumsi air putih minimal 2 L/hari. (Gruenwald et.al, 2007)

Page 34: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Ginkgo biloba L.• Deskripsi Tanaman:Merupakan tanaman tua (kuno), berasal dari Cina, sudah dibudidayakan dibeberapa negara, dengan tinggi mencapai 35 meter. Daun seperti kipas, permukaan halus, tangkai panjang, memiliki dua lobus dengang tulang daun menonjol dan menyebar. Biji berwarna kuning, apabila sudah matang memiliki bau tidak sedap, lapisan tengah mengeras dan bagian luar berdaging.

• Simplisia:Simplisia berupa daun bentuk kipas , bagian ujung sering berlekuk, warna hijau abu-abu, menjadi kekuningan dimusim gugur, permukaan atas halus dan warna lebih gelap daripada bawah. Beberapa pustaka mensyaratkan kandungan total flavonoid 22,0-27,0%, terpen lakton 2,8-3,4% dan billobalide 2,6-3,2%. Persyaratan lain adalah kandungan asam ginkgolat (suatu fenolalkil) tidak boleh lebih dari 5 ppm.•

Page 35: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx
Page 36: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Ginkgo biloba L.• Kandungan Kimia• Terpen terutama ginkgolida A,B, C,J dan M

(perbedaan terutama pada posisi gugus hidroksil) yang merupakan diterpen trilakton, bilobalide (seskuiterpen trilakton, tidak stabil pada pH>7), kaemferol, kuersetin, isoramnetin, ginkgetin, bilobetin, katekin, prosianidin, asam ginkgolat. Konsentrasi terpen lakton dalam daun tergantung pada asal simplisia dan musim

• struktur kimia kaemferol

Page 37: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Ginkgo biloba L.• Efek Farmakologi• Efek kardioprotektif ekstrak ginkgo biloba

diakibatkan beberapa aktivitas yang terjadi, antra lain sebagai antioksidan, antiplatelet, antiapoptosis dan meningkatkan aliran darah dengan pelepasan oksida nitrit dan prostaglandin serta efek vasodilatasi 

• Ekstrak ginkgo biloba (EGb761) memliki memiliki efek perlindungan terhadap beberapa penyakit. Kardiotoksisitas doxorubicin (DOX) telah dilaporkan berhubungan dengan kerusakan oksidatif. DOX diberikan sebagai i.p. tunggal dosis (20 mg/kg) pada tikus jantan dewasa dan ekstrak ginkgo biloba EGb761 (dosi 100 mg/ kg/hari) p.o selama 15 hari berturut-turut, mulai 10 hari sebelum injeksi DOX.

• Hasil menunjukkan pemberian ekstrak ginkgo biloba dapat memperbaiki kerusakan oksidatif akibat induksi doxorubin melalui mekanisme anti-apoptosis, antioksidan, dan antiinflamasi. (El Boghdady, 2012)

Page 38: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Ginkgo biloba L.KontraindikasiTidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui, anak-anak serta penderita gangguan koagulasi atau platelet, hemofilia, seizures dan hipersensitifitas terhadap tanaman ini. (Roth, 2010) Efek Yang tidak DiinginkanSakit kepala, ansietas, mual, muntah, diare serta reaksi hipersensitif (Roth, 2010)

Penyiapan dan DosisBiasanya digunakan dalam bentuk eksrak yang sudah disandardisasi (kadar tepen lakton trilakton 6% dan flavon glikosida 24%) dengan dosis 120-240 mg/hari, 2-3 kali.Untuk multiple sklerosis dan penyakit arteri: 40-80 mg, 3 x sehari, ekstrak ginkgo terstandar (Roth, 2010)

Page 39: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Ginkgo biloba L.Interaksi Obat

1. Pemberian bersamaan Ginkgo biloba dengan obat-obat antikoagulan, platelet inhibitor, salisilat dapat meningkatkan resiko pendarahan.

2. Ginkgo dapat menurunkan efek obat-obat antikonvulsan jika diberikan bersamaan

3. Pemberian Buspiron, fluoxetine secara bersamaan dengan ginkgo biloba dapat menyebabkan hypomania

4. Ginkgo biloba dapat mempengaruhi obat-obat yang dimetabolisme oleh sitokrom p450

5. Pemberian bersamaan Ginkgo biloba dengan obat-obat MAO inhibitor dapat meningkatkan aktivitas obat –obat tersebut (Roth, 2010)

Page 40: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

• Chrisantemum morifolium

ANTI ARITMIA

Page 41: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Chrisantemum morifolium

• Kandungan Kimia• Chrisantemum morifolium telah

diindentifikasi mengandung delapan flavonoid dan 68 minyak atsiri. Luteolin-7 glucosida dan kursitirn merupakan kandungan flavonoid terbanyak (85%), sedangkan humulene dan ledene merupakan kandungan terbaesar dari minyak atsirinya (masing-masing 16,3 % dan 19%) (Sun, Hua, Ye, Zheng, & Liang, 2010)

Page 42: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Chrisantemum morifolium

• Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium Ramat, memiliki aktivitas antiaritmia pada tikus yang diinduksi aritmia yang disebabkan iskemia oleh aconitine (30µg/kgbb, secara i.v). Hasil menunjukkan Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium Ramat secara signifikan menurunkan jumlah dan durasi takikardia ventrikel (ventricular tachycardi/VT), menunda terjadinya ketukan ventrikel prematur (ventricular premature beats /VPB) dan VT yang disebabkan oleh aconitine. Skor Aritmia dari kelompok Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium lebih rendah dibanding kelompok yang diberi aconitine

Page 43: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

• Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium secara nyata memperpanjang ERP dan meningkatkan VFT pada hati tikus terisolasi perfusi selama iskemia dan reperfusi. Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium memperpanjang aktivitas durasi potensial pada 50% dan 90% dari repolarisasi otot ventrikel kanan papilaris dan menurunkan tingkat maksimal munculnya upstroke potensial aksi, tetapi tidak mempengaruhi potensi istirahat, amplitudo potensial aksi.

Chrisantemum morifolium

Page 44: Flavonoid Cardioprotective-kelompok v.docx

Chrisantemum morifolium

• Ekstrak etil asetat Chrysanthemum morifolium dapat mengurangi kerentanan miokard dan memberikan efek antiaritmia yang disebabkan oleh aconitine atau iskemia / reperfusi, yang mungkin terkait dengan perpanjangan atas durasi potensial aksi dan periode refrakter efektif yang meningkatkan stabilitas elektrofisiologi dari myocardiium.

• (Zhang et.al, 2009)