tugas apsi

31
TUGAS ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JUDUL PROGRAM SIPEMARAH (Simulasi Pemantau Pelanggaran Lampu Merah) DIUSULKAN OLEH: MARIO BONARDO SARAGIH 09.111.0629 ( Angkatan 2009) CANDRA LAKSMANA TANJUNG 11.111.2719 ( Angkatan 2011 ) MUHAMMAD NURAZMY BAKTI 11.111.2557 ( Angkatan 2011 ) PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA

Upload: mario-bonardo

Post on 24-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

TUGAS ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

JUDUL PROGRAM

SIPEMARAH (Simulasi Pemantau Pelanggaran Lampu Merah)

DIUSULKAN OLEH:MARIO BONARDO SARAGIH 09.111.0629( Angkatan 2009)CANDRA LAKSMANA TANJUNG11.111.2719( Angkatan 2011 )MUHAMMAD NURAZMY BAKTI 11.111.2557( Angkatan 2011 )

PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKASTMIK - MIKROSKILMEDAN2014

DAFTAR ISIDAFTAR ISIiABSTRAKiiBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang1 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah2 1.3 Tujuan dan Manfaat2 1.4 Metodologi Pengembangan Sistem3

BAB II ANALISIS SISTEM 2.1 Analisis Sistem Sistem Pemantau Pelanggaran Lampu Merah42.1.1 Identifikasi Target Sistem4 2.1.2 Perancangan Sistem5 2.2 Business User9 2.3 Pemodelan Sistem Saat Ini102.4 Hasil Analisis12 2.5 Solusi Sistem13 2.6 Identifikasi Kebutuhan Sistem14

BAB III DESAIN SISTEM 3.1 Desain Data15 3.2 Kamus data16 3.3 Tabel16 3.5 ERD17 3.6 Desain Arsitektur 18 3.7 Desain Masukan dan Keluaran18 Rangkuman19Kesimpulan dan saran19Daftar pustaka.........................................................................................................................20

ABSTRAK

Sistem pemantau pelanggaran lampu merah adalah sebuah sistem untuk memantau aktivitas pengendara yang melakukan pelanggaran lampu merah atau rambu rambu lalu lintas.Sistem ini berfungsi atau berjalan ketika sang pengendara baik itu pengendara roda dua ataupun roda empat menerobos lampu merah sehingga alat inframerah yang ada di pembatas jalan zebra cross aktif dan mengirimkan sinyal pemberitahuan kepada pihak polisi bahwa ada seseorang ataupun pengendara yang melakukan pelanggaran.Kemudian sistem yang terintegrasi dengan CCTV ini mengambil data pelat pelanggar lampu merah untuk kemudian menjadi bukti pada pihak kepolisian bahwa pengendara tersebut melakukan pelanggaran.Pengendara yang melakukan pelanggaran tersebut akan diproses oleh Satuan Polisi Lalu Lintas.Setelah itu pengendara melakukan sidang dan membayar denda.Sistem ini perlu banyak sosialisasi supaya masyarakat paham untuk melakukan aturan tertib berlalu lintas sehingga tidak ada lagi pengendara yang menerobos lampu merah sehingga kecelakaan akibat kelalaian pengendara yang melanggar aturan rambu rambu lalu lintas menjadi berkurang.

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahZaman teknologi semakin berkembang dengan pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu juga dengan ilmu pengetahuan. Ilmu teknologi saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di negara Indonesia.Peranan teknologi informatika bagi kehidupan manusia sangat luar biasa bahkan hampir menyangkup berbagai aspek kehidupan.Contohnya dalam bidang teknologi, sekarang sudah banyak produk teknologi yang menggunakan program.Untuk proses pembuatan program tersebut, begitu pula di dalam bidang jaringan. Pengembangan di segi informatika, di Indonesia dapat dipastikan semakin lama akan menambah kemajuan teknologi di Indonesia dan negara ini dapat memanfaatkan sumber teknologi dengan teknik informatika.Dimasa depan semua kendaraan ditanamkan sebuah alat dan akan memakai sebuah sistem yang terintegrasi dengan database kepolisian, kendaraan juga akan semakin canggih,begitu juga pelanggaran lalu lintas juga akan semakin besar.Untuk mengantisipasinya maka dari itu dibuat suatu sistem dimana kendaraan tidak lagi dapat berfungsi normal ketika melanggar lalu lintasMenurut harian sumut bulan juli tahun 2012 terjadi 2804 pelanggaran lampu merah setiap harinya kemudian disusul dengan 678 kecelakaan tiap harinya.Kecelakaan ini umumnya disebabkan kelalaian pengemudi. Kecelakaan itu sendiri didominasi sepeda motor, menyusul minibus dan supir truk.Penciptaan sebuah sistem pemantau pelanggaran lampu merah inilah yang akan membantu setiap orang untuk lebih tertib dan disiplin dalam berkendara dijalan raya.

1.2 Rumusan MasalahAdapaun rumusan masalah dalam program simulasi pelangggaran lampu merah ini adalah:1. Bagaimana cara mengatasi banyaknya orang yang melanggar lampu merah?2 Bagaimana mengetahui seseorang yang melakukan pelanggaran lalu lintas ketika berkendara3 Penciptaan database yang akurat untuk setiap seseorang yang melanggar lampu merah

1.3 Tujuan Dan ManfaatTujuan dan manfaat dari program ini adalah1.Mengetahui pelanggaran lalu lintas 2.Mengurangi tingkat kecelakaan 3.Terciptanya masyarakat yang tertib berlalu lintas4.Terciptanya database yang akurat

1.4 Metodologi Pengembangan SistemMetode Pengembangan Sistem pemantauan pelanggaran lampu merah ini mengarah pada metode Waterfall ,adapun tahapan nya untuk perancangan sistem ialah sampai proses desain :

1. PersiapanPersiapan dilakukan dengan cara mempersiapkan semua informasi yang berkaitan dengan pelanggaran lampu merah.

2. AnalisisAnalisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi secara utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada dalam sistem yang terjadi dan identifikasi kebutuhan yang diharapkan.

3. DesainProses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan sistem pelanggaran lampu merah yang dapat diperkirakan sebelum melakukan tahapan akhir dari desain tersebut. Proses ini berfokus padas struktur data,data base kepolisian,serta interface dari desain sistem tersebut.

BAB II ANALISIS SISTEM

2. 1 Analisis Sistem Sistem Pemantau Pelanggaran Lampu MerahSistem Pemantauan Pelanggaran lampu merah adalah sebuah solusi baru untuk kepolisian. Sistem Pemantauan Pelanggaran lampu merah ini diharapkan bisa mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas di kota Medan, Sepertinya hal ini harus dapat direspon baik oleh masyarakat kota Medan.Karena setiap hari jumlah pelanggar lalu lintas semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Seperti menyerebot lampu merah, melanggar rambu-rambu lalu lintas yang sudah terpasang di jalan-jalan.. Oleh karena itu, sistem ini memberikan solusi untuk pihak kepolisian yaitu Sistem Pemantauan Pelanggaran lampu merah. Sistem ini adalah menggunakan sensor yang ada disetiap lampu merah. Apabila ada pengendara roda dua atau roda empat maka sensor ini akan bekerja secara otomatis dan juga mengggunakan kamera jadi setiap yang melanggar tidak dapat menghindari kesalahannya. Karena akan tertangkap kamera dan hasilnya akan terkirim ke data base kepolisian. Sehingga akan cepat terproses datanya dari pihak polisi.Sehingga nantinya jumlah pelanggaran di jalan mulai berkurang secara perlahan. Para pengendara yang melalui jalan ini akan tertib berlalu lintas karena adanya sistem ini para pengendara sadar apabila mereka melanggarnya maka akan mendapat sanksi yang terekam di sensor dan kamera yang ada di jalan ini.Sistem ini akan menjadi sebuah solusi yang sangat baik untuk mengurangi pelangaran-pelanggaran lampu merah yang dapat merugikan diri sendiri dan tentunya juga merugikan orang lain.Dan juga para pengendara sadar akan tat tertib berlalu lintas sehingga sistem ini dapat berjalan dengan efektif dan lancar. Oleh karena itu, antara para pengendara roda dua atau roda empat diharapkan kerja samanya agar sistem ini dapat memberikann dampak yang positif bagi semua masyarakat kota Medan

2.1.1 Identifikasi Target SistemSegmentasi pengguna sistem pemantau pelanggaran lampu merah adalah untuk masyarakat atau pengendara(pengguna) jalan sehingga nantinya sistem ini dapat berjalan dengan baik.Sistem ini butuh sosialisasi kepada masyarakat agar terciptanya sistem ini membantu pihak kepolisian untuk mengatasi pelanggaran lampu merah. 2.1.2 Perancangan SistemRancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan gambaran umum tentang sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan. Rancangan ini mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang dirancang secara rinci.

2.2Business UsersStruktur dalam business Users:1.Kepala Satuan Lalu Lintas2. Petugas satuan lalu lintas3.Masyarakat

2.2.1 Analisis JabatanA. Kepala Satuan Lalu LintasTugas dan wewenang:1.Pemimpin pengatur semua jalur lalu lintas2.Memimpin dan membina organisasi satuan lalulintas3.Melakukan pemantauan dan evaluasi program kerjas aturan lalulintas

B. Petugas Satuan Lalu LintasTugas dan wewenang :1.Memantau pelanggaran lalulintas2.Melayani masyarakat yang menyalahi aturan lalulintas3.Mencipatakan budaya tertib berlalulintas

C. MasyarakatTugas dan wewenang:1.Melaksanakan atau mematuhi peraturan yang diberikan2.Tertib berlalulintas3.Berkontribusi untuk menjalankan itikad baik aturan dari kepolisian

2.3 Pemodelan Sistem Saat IniProses Bisnis menggunakan DFD

2.4.Hasil AnalisisSimulasi pelanggaran lampu merah adalah suatu sistem untuk pemantauan seseorang yang melakukan pelanggaran lampu merah yang nantinya akan diterapkan di wilayah Medan karena banyaknya masyrakat yang melakukan pelanggaran lampu merah.Kecelakaan yang disebabkan kelalaian pengendara (Human Error) atas pelanggaran lampu merah tersebut membuat sistem ini akan segera mungkin difungsikan.Sehingga masyarakat dapat tertib berlalu lintas dan dapat mengurangi kemacetan karena disiplin dalam menaati peraturan yang diberikan.Sistem ini berfungsi melihat pengendara yang melakukan pelanggaran lampu merah.CCTV yang melihat pengendara yang menerobos akan ditangkap oleh cctv tersebut nantinya ketika jika sipengendara membantah jika ia menerobos lampu merah.Adapun sensor inframerah yang digunakan nantinya akan diterapkan oleh kendaraan baik sepeda motor,mobil,truk maupun kendaraan lainnya.Sebuah chip akan ditanamkan pada kendaraan tersebut yang membuat sensor infra merah jika sebuah kendaraan melakukan pelanggaran lampu merah.Sensor tersebut nantinya akan dipasang didekat lampu merah.Pengendara yang melakukan pelanggaran lampu merah nantinya akan masuk kedalam data base kepolisian untuk diproses hingga dikeluarkan surat pemanggilan tilang.

2.5 Solusi Sistem1. Dibentuknya sistem pemantau pelanggaran lampu merah.2. Dibentuk database yang up-to date untuk masing masing informasi tentang kendraan3. Sensor yang mampu mendeteksi pengendara yang melakukan pelanggaran yang akurat hingga 100 persen

2.6 Identifikasi kebutuhan sistem2.6.1 Kebutuhan fungsionalA. Pengguna : MasyarakatNo.Nama FungsiDeskriptif

1.Melihat berita acara tilangPelanggar melihat berita acara tilang

2.Membayar dendaMembayar ke bank dari hasil pengadilan

3.Menaati peraturan Melihat rambu rambu lalu lintas

B. Pengguna : Kepala dan Staf KepolisianNo.Nama FungsiDeskriptif

1.Melihat berita tilangMelihat isi dari fitur berita tilang

2.Memproses tilangMemproses data pelanggar lampu merah.

3.Mengupdate berita tilangMengisi form-form berita acara tilang

4.Melihat statistik & hasil berita tilangMelihat isi dari data pelanggar

5.Mencari data pelanggarMencari data-data pelanggar lampu merah

6.Mengikuti pengadilanMengikuti dan berpartisipasi dalam siding pengadilan

2.6.2 Kebutuhan non fungsionalNo.Nama FungsiDeskriptif kebutuhan

1.KetersediaanApakah layanan dapat diakses dalam 7 x 24 jam x 365 hari.

2.KeakuratanKeakuratan informasi yang diberikan sistem kepada Pelanggar

3.KeamananKeamanan yang menjamin kerahasiaan data.

4.KemudahanKemudahan membaca informasi yang diberikan sistem.

5.KeamananKeamanan database secara keseluruhan.

2.7 Gambaran Sistem Yang DiusulkanGambaran sistem mengguanakan DFD1.Diagram Konteks

DFD Level 0

DFD level 1

DFD Level 1.1

DFD Level 1.2

DFD Level 1.3

DFD Level 1.4

BAB IIIDESAIN SISTEM

3.1 Desain Data

A.Desain Sistem

Tahapan desain sistem ini memikirkan bagaimana menggambarkan sistem dari mendapatkan gambaran pada tahap analisis sistem. Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan kedalam sebuah representasi sebuah sistem yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum memulai membangun sistem

B. Proses Perancangan sistem :1. Menganalisa masalah dari pemakai (user), sasarannya adalah pengendra tentang kebutuhan-kebutuhan aturan lalu lintas2. Studi kelayakan, membandingkan alternatif-alternatif pemecahan masalah untuk menentukan jalan keluar yang paling tepat.3. Rancang sistem, membuat usulan pemecahan masalah secara logika dan mudah.4. Detail desain, melakukan desain sistem pemecahan masalah secara terperinci.5. Penerapannya yaitu memindahkan logika program yang telah dibuat dalam bahasa yang dipilih, menguji program, menguji data dan outputnya.6. Pemeliharaan dan evaluasi terhadap sistem yang telah diterapkan.

3.2 Kamus DataBerikut ini adalah kamus data yang terdapat pada sistem usulan SIPEMARAH :a. Petugas : nrp_petugas + nama_ptgs + pangkat_ptgs + id_kesatuanb. Pelanggaran : id_pelanggaran + nama_pelanggaran + dendac. Pelanggar : kode_plgr + no_sim + nama_plgr + alamat_plgr + ttl_plgr + gol_sim_plgr + no_kendaraan + merk_kendaraan + dendad. Berita Acara : id_beritaacara + waktu_acara + tempat_acara + nrp_ptgs + kode plgre. Kesatuan : id_kesatuan + nama_kesatuan + alamat_kesatuan

3.3 Tabel

Tabel PetugasFieldType Size Keterangan

nrp_petugasInteger 8 Nomor Register Petugas

nama_ptgsVarchar 50 Nama Petugas

pangkat_ptgsVarchar 25 Pangkat/Jabatan Petugas

id_kesatuanVarchar 10 Kode Kesatuan Petugas

Tabel PelanggaranField Tipe Size Keterangan

id_pelangggaran ineteger 3 Id Pelanggaran (Primary key)

nama_pelanggaran Varchar 1000 Nama pelanggaran

dendaInteger 7 Denda maksimal

Tabel PelanggarField Type Size Keterangan

kd_plggr integer 4 Kode pelanggar

no_sim integer 16 Nomor SIM pelanggar

nama_plgr Varchar 50 Nama Pelanggar

alamat_plgr Varchar 100 Alamat Pelanggar

ttl_plgr Varchar 50 Tempat Tanggal Lahir

gol_sim_plgr Char 1 Golongan SIM

no_kendaraanVarchar 8 Nomor Polisi Kendaraan

merek_kendaraan Varchar 20 Jenis/Merek Kendaraan

denda Integer 7 Denda Realisasi Pelanggar

Tabel Berita AcaraField Type Size Keterangan

id_beritaacara Integer 4 Id Berita Acara

waktu_acara Date 20 Waktu Berita Acara

tempat_acara Varchar 50 Tempat Penyelenggaraan

nrp_ptgs Integer 8 Nomor Register Petugas

kode_plgr

Varchar 16 Kode Pelanggar

Tabel KesatuanField Tipe Size Keterangan

id_kesatuan Varchar 10 Id Kesatuan (Primary key)

nama_kesatuan

Varchar 50 Nama kesatuan

alamat_kesatuan

Varchar 100 Denda maksimal

3.4 ERD Sistem Pemantau Pelanggaran Lampu Merah

3.5 Desain Arsitektur1. System EngineringA. Data ArsitekturSistem Pemantau Pelanggaran Lampu MerahUser:Pengguna jalan rayaBayar DendaSurat TilangKantor SATLANTASPos PemantauData Sources

B. Aplikasi ArsitekturInfra MerahStaf Kepolisian

CCTVData Center

Central Acces data baseServerDatabase

3.6 Desain Masukkan dan Keluaran

1. User Interfacea.bagian pengendara dan lampu lalu lintas

b.bagian pengendara yang terpantau CCTV

c.bagian pengendara yang melanggar lampu merah dan terlewati sinyal infra merah

2. Desain Masukkana.Input Lama Waktu Lampu Merah

Desain penginputan data lampu hijau dan kuningb.Input Gambar Pelanggar Lampu Merah

Desain penginputan gambar pelanggar lampu merah untuk plat kendaraan

3. Desain Keluaran

1.Desain surat berita acara tilang secara elektronik dari proses pelanggaran

2.Laporan statistik pelanggaran lampu merah

RANGKUMAN

Dari uraian tentang sistem pemantau pelanggaran lampu merah dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat memantau pengendara yang melakukan pelanggaran lampu merah sehingga para pelanggar tersebut dapat tertib berlalu lintas dan mematuhi peraturan rambu rambu lintas.Sistem ini nantinya dapat diterapkan oleh pihak kepolisian untuk kinerja yang lebih baik.Oleh karena itu sistem ini juga mempunyai peranan penting untuk memantau aktivitas pengendara dijalan raya.

KRITIK & SARANBanyaknya keluhan pengendara karena kurangnya sosialisasi tentang sistem pemantau pelanggaran lampu merah sehingga masyarakat kurang paham bagaimana sistem ini bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Sadeli,Muhammad.2011.Access untuk Orang Awam.Palembang:MaxikomJogiyanto,HM. 2005.Analisa dan Disain Sistem InformasiTerstruktur.Yogyakarta:Penerbit Andi

Jogiyanto, HM,2005.Analisa dan Disain Sistem Informasi Terstruktur.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Whitten,Jeffery L.2006.Metode Desain Dan Analisis Sistem. Edisi Ke-6Yogyakarta: Andi