pitria wulan sari 6701144124 pis-14-05_tugas apsi
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KAMAR
PADA HOTEL PONTY BANDUNG
Oleh:
PITRIA WULAN SARI
6701144124
PROGRAM STUDI MANAJEMAN INFORMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL
BANDUNG
201
BAB I
1 PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang pesat dan telah merambah ke
berbagai sektor di kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi tersebut didukung
oleh semakin banyaknya perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang
semakin hari semakin canggih diciptakan untuk memenuhi tuntutan yang dihadapi oleh
kebutuhan manusia. Komputer salah satu perangkat teknologi yang canggih akhirnya terpilih
sebagai salah satu alternatif yang paling mungkin dalam membantu menyelesaikan pekerjaan
dan menangani arus informasi dalam jumlah yang besar. Namun peran komputer sebagai alat
yang canggih belum mencapai tingkat yang optimal jika tidak dirancang sebuah sistem yang
mampu membantu kerja sebagai proses dalam pengolahan data. Bersamaan dengan
perkembangan tersebut, teknologi informasi berbasis komputer merupakan salah satu alat
pengolah data yang wajib dimiliki oleh perusahaan atau instansi untuk menghasilkan
informasi yang terintegrasi secara tepat dan akurat.
Dengan kemajuan teknologi informasi inilah dapat dibentuk suatu sistem informasi
yang dapat membantu kegiatan operasional dari suatu perusahaan atau instansi yang
menerapkannya dengan baik. Sistem Informasi merupakan sekumpulan dari informasi yang
saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik, dimana terdiri dari beberapa
komponen pendukung diantara lain yaitu, hardware, software, prosedur, orang, basis data,
jaringan komputer dan juga komunikasi data. Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini
menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu
berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem yang digunakan di
perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan
yang cukup penting dalam bisnis mereka.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi yang pertama adalah
Mendukung Operasi Bisnis, yaitu mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan
pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan
bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan
Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai
fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
Yang kedua Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial, yaitu sistem informasi
dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan
lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan
kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi
akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna. Ketiga Mendukung Keunggulan Strategis, yaitu Sistem informasi yang dirancang
untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat menciptakan keunggulan
bersaing di pasar.
Sistem informasi ini sudah banyak digunakan di berbagai sektor, tak terkecuali di dunia
perhotelan pun menggunakannya demi kemajuan bisnisnya.
Dalam dunia perhotelan, sistem informasi ini mempunyai peranan yang cukup penting
untuk meningkatkan pelanggan pada suatu hotel. Contohnya, sebelum dibuatnya sistem
informasi pemasaran berbasis web pada suatu hotel, konsumen akan merasa kesulitan
mencari informasi mengenai hotel yang dia mau karena terbatasnya sistem pemasaran yang
ada pada hotel tersebut. Sehingga pengembangan suatu sistem informasi pada hotel memang
sangat diperlukan demi kemajuan hotel itu sendiri.
Hotel Ponty adalah salah satu hotel yang tumbuh dalam persaingan yang ketat diantara
tempat penginapan di sekitarnya. Hotel Ponty ingin meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
para tamu dengan cara meningkatkan sistem yang sedang berjalan dibagian pelayananya.
Adapun masalah umum yang sering dihadapi adalah masalah-masalah pelayanan seperti
pelayanan tamu, yaitu tamu harus membuang waktu dengan menunggu karena petugas
sedang menginput data tamu dengan cara pencatatan. Reservasi kamar yang belum
menggunakan sistem komputerisasi sehingga tamu harus menunggu ketika petugas sedang
mengecek apakah ada kamar yang masih kosong atau tidak. Masalah pembayaran, apabila
terjadi penambahan pesanan diluar biaya kamar masih menggunakan pencatatan ke dalam
sebuah nota.
Masalah yang paling spesifik dalam layanan reservasi kamar dengan datang langsung
sering menyebabkan resiko human error, yaitu terjadinya kekeliruan penulisan data dan
kesalahan dalam menjumlahkan total harga.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem informasi yang mampu mengintegrasikan serta
mengolah data reservasi hotel dan mengenai pelayanan kamar yang ditawarkan untuk
menunjang kegiatan operasional hotel.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dengan semakin banyaknya pelayanan yang dilakukan dan juga untuk pengembangan
usaha lebih lanjut, maka proses yang dilakukan secara manual sudah hampir tidak
memungkinkan lagi. Yang menjadi rumusan adalah bagaimana merancang dan membuat
sistem pelayanan pada Hotel Ponty.
1.1 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut saya mengidentifikasikan permasalahan sebagai bahan
penulisan adalah sebagai berikut :
a) Sistem Informasi pelayanan kamar pada Hotel Ponty masih menggunakan sistem
pencatatan.
b) Proses pengecekan kamar pada Hotel Ponty yang masih menggunakan catatan,
sehingga prosesnya membutuhkan waktu yang lama dalam mencari data kamar
yang kosong.
c) Lambatnya proses perhitungan pembayaran pada saat melakukan check out yang
disebabkan datanya belum terintegrasi dengan baik.
1.2 1.2.2 Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu
sebagai berikut :
a) Bagaimana menggambarkan sistem pelayanan kamar yang sedang berjalan pada
Hotel Ponty.
b) Bagaimana membuat sistem pelayanan kamar pada Hotel Ponty yang diusulkan.
c) Bagaimana menguji sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel Ponty yang
diusulkan.
d) Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel
Ponty yang diusulkan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1.3 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitan di Hotel Ponty Bandung yaitu untuk membuat sistem informasi
yang mengembangkan sistem lama supaya bisa diperbaharui dan mengatasi masalah -
masalah yang terjadi di Hotel Ponty.
1.4 1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan pengembangan penelitian yang dilakukan pada Hotel Ponty yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk menggambarkan sistem informasi pelayanan kamar yang sedang berjalan
pada Hotel Ponty.
2. Untuk membuat sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel Ponty yang
diusulkan.
3. Untuk melakukan pengujian terhadap sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel
Ponty yang diusulkan.
4. Untuk melakukan implementasi dari sistem informasi pelayanan pada Hotel Ponty
yang diusulkan.
1.4 Batasan Masalah
Pembuatan aplikasi pelayanan kamar pada hotel untuk receptionist dan tamu yang
mempunyai ruang lingkup atau batasan-batasan masalah, antara lain:
1. Aplikasi dapat memudahkan bagian receptionist dalam melayani dan memproses
data tamu.
2. Sistem Informasi Palayanan Kamar pada Hotel Ponty Bandung ini dikembangkan
dengan bahasa pemrograman Java NetBeans.
1.5 Metode Pengerjaan
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut :
a. Analisis
Pada tahapan ini dilakukan pengamatan kebutuhan sistem yang
dibutuhkan system Aplikasi Pelayanan Kamar pada Hotel. Dalam tahap
sistem digunakan metode - metode yaitu metode observasi dan metode
wawancara.
b. Desain Sistem
Pada tahap ini data informasi yang telah terkumpul dibuatkan desain.
Perancangan desain dilakukan dengan pembuatan flowmap, selanjutnya
pembuatan Data Flow Diagram (DFD), dan terakhir pembuatan Entity
Relationship Diagram (ERD), struktur tabel, dan desain input dan output
untuk dibuat aplikasi selanjutnya.
c. Penulisan Kode Program
Menerjemahkan model perancangan ke dalam bentuk yang dapat di
mengerti oleh mesin (komputer) dengan menggunakan perangkat
implementasi tertentu.
d. Pengujian Program
Memeriksa kebenaran logika internal dan fungsi perangkat lunak untuk
menemukan kesalahan-kesalahan, dan memastikan bahwa perangkat lunak
yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan
sebelumnya.
e. Penerapan Program
Dalam tahapan ini aplikasi yang di kembangkan di terapkan dalam
Aplikasi Pelayanan Kamar pada Hotel.
1.6 Jadwal Pengerjaan
1.5 Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan
Aktivitas Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Inisiasi
Analisis
Desain
Developing
Testing
Implementasi
2 BAB II
3 DASAR TEORI
Pada landasan teori akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan dibahas sebagai sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam
penyusunan suatu sistem informasi pelayanan yang akan dibangun.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem
sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen.
Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi
yang cepat, tepat dan akurat.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekan
kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen. Pemahaman sistem dengan
pendekatan prosedur, “yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan
sebagai berikut: “Pendekatan Sistem merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-
elemen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan
pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedurnya”.
Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan
dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan dan bekerja
sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto dalam bukunya sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya yaitu; system abstrak (abstract system), system fisik (physical
system), system tertentu (deterministic system), system tak tentu (probabilistic system),
system tertutup (close system) dan system terbuka (open system).
a. Sistem tak tentu adalah system yang sifatnya tidak dapat diprediksi dengan pasti,
contoh arisan.
b.Sistem abstrak adalah system yang berupa gagasan atau ide yang tidak tampak secara
fisik, contoh teologia.
c. Sistem fisik adalah system yang sifatnya tampak secara fisik contoh akuntansi,
computer, produksi, sekolah, transportasi.
d.Sistem tertentu adalah system yang beroperasi dengan sebuah tingkah laku yang dapat
diprediksi, interaksi antara bagian dapat diketahui dengan pasti, sistem computer sudah
diprogramkan.
e. Sistem tertutup adalah system yang tidak bertukar informasi, reaksi kimia dalam
tabung.
f. Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi
oleh lingkungan, perdagangan.
2.1.3 Karakteristik Sistem
Menyangkut karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2005:3-5), berpendapat bahwa
sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkunan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang
lingkup dari sistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa perawatan(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari bahan atau energi yang diolah dan di klasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem
Pengolah adalah mesin atau mekanisme yang digunakan mengubah masukan menjadi
keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting karena disinilah proses perubahan
dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan tujuan sistem.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem pasti memilik sasaran atau tujuan (goal). Tujuan merupakan hal akhir
yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang
menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Menurut Raymond Mcleod (1995 : 9) di dalam buku Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 8)
mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih bearti
bagi penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non
komputer atau kombinasinya. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka
informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak menajemen dalam mengambil
keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkannya.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu
sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak
hanya digunakan oleh satu orang pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan
oleh dua hal manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi
tersebut.
2.2.1 Pengertian Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) sumber informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggabarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data
mentah diproses atau diolah.
Abdul Kadir (2003 : 31) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi,
menurut McFadden “informasi sebagai data yang telah diperoses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang untuk menggunakan data tersebut”. Menurut Davis “
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya
dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang”.
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat memberikan informasi
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolah data dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
3.1 Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber : Analisis dan Sistem Informasi[2,p. 4])
2.2.3 Kualitas Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) Kualitas informasi (quality of
information) sangat dipengaruhi atau ditentukan beberapa hal sebagai berikut. :
1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap
kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.
Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian
masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagi bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu
dilaksanakan , dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan
informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar /
sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem
yang diinginkan oleh user.
3. Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual tinggi, serta
biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut
Input(Data)
Proses Pengolahan Data
Output(Informasi)
juga mampu memberikan dampak yang luar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan
teknologi informasi.
5. Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang
sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.
6. Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat
dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.
2.3 Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen
di dalam pengembalian keputusan. Pertanyaanya adalah dari mana informasi tersebut bisa di
dapatkan. Informasi dapat di peroleh dari sistem informasi (information system atau di sebut
dengan processing systems).
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luhar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.
Menurut Azhar Susanto (2004:55) Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub - sub
sistem baik phisik maupun non phisik yang saling behubungan satu sama dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
berguna.
Menurut Edhy Susanto (2004:4), Informasi merupakan pengolahan data sehingga menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau tidak langsung pada
saat yang akan datang.
Dari definisi - definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
merupakan komponen - komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas
didalam perusahaan.
Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogyanto sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut
juga dengan blok bangunan. Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi untuk
membentuk satu kesatuan untukmencapai sasaran. Komponen / blok tersebut yaitu:
1. Komponen Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem Informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output ( komponen Keluaran)
Produk atau hasil akhir dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen Basis Bata
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Komponen Kontrol
Komponen kontrol merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi
gangguan terhadap sistem informasi.
Dari ke enam komponen diatas harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan.
Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada maka sistem informasi tidak bisa
menjalankan fungsinya, yaitu pengolahan data yang menghasilkan informasi yang akurat
tepat waktu dan relevan.
2.4 Definisi Hotel
Perhotelan merupakan salah satu bisnis industri pariwisata yang sangat komplek dengan
bermacam ragam variasi disiplin ilmu dan dinamika lingkup pekerjaanya. Hotel sendiri
memiliki arti suatu bsinis jasa atau pelayanan yang dijalankan dengan bangunan yang
menyediakan akomodasi yang dikelola secara komersial yang disediakan bagi setiap orang
untuk memperoleh pelayanan, baik kamar , untuk penginapan dan juga untuk makan dan
minum, serta fasilitas pelayanan jasa lainya.
Dalam perkembangannya, Hotel didefinisikan:
1. Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para
tamu, makanan dan minuman serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dan dikelola
secara professional untuk mendapatkan keuntungan (profit).
2. Hotel adalah sebuah akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap
orang untuk memperoleh penginapan dan pelayanan berikut makan dan minum (SK
Menteri Perhubungan No.Pm.10/Pw.301/Phb.77).
3. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh area
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan atau penginapan, makan,minum serta jasa
lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (SK Menparpostel
No.Km.34/NK.103/MPPT).
Dan menurut buku Himpunan Peraturan Usaha Akomodasi “ Hotel adalah salah satu
jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
pelayanan penginapan,makanan dan minuman, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola
secara komersil serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan
menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi”.
Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa:
“Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang dikelola secara komersil yang menyediakan
fasilitaas pelayanan penginapan, makan dan minum kepada para tamu yang tinggal untuk
sementara waktu . Jadi dapat diartikan bahwa dimanapun lokasinya, berapapun jumlah
kamar, bagaimanapu bentuk bangunan dan fasilitasnya serta apapun motivasi kehadiran
tamunya, asal telah memliki unsur-unsur pokok yang dimaksud, bangunan atau badan
tersebut sudah dikatakan hotel.
2.5 Pengertian Kamar
Kamar merupakan sebuah ruangan yanng didalamnya terdapat fasilitas yang
diperuntukan untuk tamu yang melakukan check-in di hotel tersebut.
2.6 Definisi Pelayanan
Menurut Kotler (2008:83) pengertian pelayanan yaitu setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Menurut Fandy Tjiptono (2012:4) pelayanan (service) bisa dipandang sebagai sebuah
sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operations yang kerap kali tidak
tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan
service delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula
front office atau frontstage).
2.7 Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian komputer atau
komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang terhubung menjadi sebuah
jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki banyak desain atau arsitektur diantaranya
adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan area Network), dan Wan (Wide
Area Network).
2.7.1 Definisi Jaringan Komputer
Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan
saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan
utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer
memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan
berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir (2003 : 346).
2.7.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer
Jaringan yang secara umum yang kita kenal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1.Local Area Network
LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung,
atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus
yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya
menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun ada juga yang tidak menggunkan
kabel atau disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari
10 Mbps sampai 1 Gbps.
2. Metropolitan Area Network
MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar 10-45
Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam satu kota atau kampus
yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk MAN. Jaringan seperti ini
umunya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio,
Namun ada juga yang menggunkan jalur sewa (leased line).
3. Wide Area Network
Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan antar
benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.
4. Internet
Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk
jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang
berinteraksi dan berbagi informasi.
2.7.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau
sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum
dipakai adalah :
1. Topologi Jaringan Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran
harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-
1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya
jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga
relatif mahal dalam pengoperasiannya. Di bawah ini gambar topologi jaringan mesh
yang terdapat pada gambar 2.2
3.2 Gambar 2.2 Toplogi Jaringan Mesh
(Sumber : http://sutiyono31.blogspot.com/makalah-topologi.html [1])
2. Topologi Jaringan Bintang (Star)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat.
Biladibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan
jaringanyang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban
yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat
kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Di bawah ini gambar topologi
jaringan bintang (Star) yang terdapat pada gambar 2.3
3.3 Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bintang (Star)
(Sumber : http://sutiyono31.blogspot.com/makalah-topologi.html [1])
3. Topologi Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi
dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan
secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada
topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan
komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus
tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada
sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan bus yang terdapat
pada gambar 2.4
3.4 Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus
(Sumber : http://sutiyono31.blogspot.com/makalah-topologi.html [1] )
4. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.Topologi ini
biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.
Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin
ke atas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok
digunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan
pohon (Tree) yang terdapat pada gambar 2.5
3.5 Gambar 2.5 Topologi Tree
(Sumber : http://sutiyono31.blogspot.com/makalah-topologi.html [1])
5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi
star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu
lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi
bintang dalam lingkaran star-wired ring. Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Topologi Jaringan Ring (cincin)
(Sumber : http://sutiyono31.blogspot.com/makalah-topologi.html [1] )
2.7.4 Pengertian Client/Server
Menurut Fahrial dan Hamri ( 2010:224 ) Server adalah komputer yang menyediakan
fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer
yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan
tipe client-server disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas
kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation
2.8 Konsep Basis Data
Pengertian database atau basis data menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129)
sebagai berikut :
1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar)
yang tersimpan dalam magnetic disk, optic disk, magnetic drum, atau media
penyimpanan yang lainya.
2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat
“batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian,
peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).
Database atau basisdata yang merupakan kumpulan data-data yang saling
berhubungan dengan yang lainya, tersimpan dalam simpanan luar komputer dan
membutuhkan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasi atau
menghubungkanya. Kumpulan database dengan perangkat lunak aplikasi yang
berbasis database tersebut dinamakan Database Management System (DBMS).
DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program
komputer yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Tujuan
pengolahan data dalam database adalah agar dapat memperoleh atau menemukan
kembali data yang ingin dicari dengan cepat mudah selain itu juga pengolahan
data dan tujuan tujuan yang lainya. Berikut tujuan database :
6. Kecepatan dan kemudahan
7. Efisien ruang penyimpanan
8. Keakuratan
9. Ketersediaan
10. Kelengkapan
11. Keamanan
12. Kebersamaan pemakai[2]
2.9 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam
merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Pada perancangan aplikasi
pelayanan jasa service dan pembelian ini perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah
Oracle Developer Suite 6i dan Oracle Database Enterprise
10g berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut :
2.9.1 Pengenalan Oracle
Tiga dekade yang lalu Larry Ellison melihat ada kesempatan emas saat dia
mengerjakan deskripsi protoype database relasional. Bersama dua orang pendiri lainnya yaitu
Bob Miner dan Ed Oates mereka mengkomersilkan model database
relasional menggunakan SQL.
Perkembangan permrograman yang dikeluarkan oleh produk oracle sangatlah cepat
dan karena perkembangannya tersebut, maka setiap perusahaan banyak menggunakan jasa
dari perusahaan oracle ini. Mulai hanya penggunaan databasenya saja, membuat aplikasi dan
bahkan support juga untuk aplikasi web. Saat ini oracle telah menjadi standar khusus untuk
pembangunan aplikasi dan database enterprise.
2.9.1.1 Oracle Database 10g Enterprise Edition
Oracle Database 10g merupakan database pertama dirancang untuk komputasi grid,
cara yang paling fleksibel dan hemat biaya untuk mengelola informasi perusahaan. Database
10g memotong biaya manajemen sambil memberikan kualitas pelayanan tertinggi. Oracle
Database Enterprise Edition menawarkan skalabilitas industri terkemuka dan kehandalan
dalam menyimpan database serta konfigurasi sistem tunggal.
2.9.1.2 Oracle Developer Suite 6i
Oracle Developer Suite 6i adalah produk untuk membuat suatu aplikasi yang cukup
lengkap dan sangat mudah digunakan. Oracle Developer terdiri ini atas subproduk untuk
membuat aplikasi sebagai berikut :
1. Oracle Form
Oracle Form berguna untuk mengakses sebuah table dengan fasilitas seperti pada
umumnya, yaitu menampilkan, memasukkan, mengubah, dan menghapus data. Selain itu,
juga form dapat memproses sebuah perhitungan dalam sebuah table dan dapat dalam range
atau bagian tertentu
2. Oracle Report
Sebuah report adalah tampilan halaman yang berorientasi menampilkan data di mana
user dapat memilih data apa yang akan ditampilkan, dalam bentuk bagaimana, tetapi user
tidak dapat mengubah data tersebut. Sebuah report berorientasi untuk dicetak atau hanya
untuk dilihat dalam display. Dalam Oracle Developer terdapat tool untuk mengenerate report
yang sangat bagus dan powerfull. Dengan report desain dapat dirancang sebuah tampilan
report, data apa saja yang akan disajikan tanpa harus melakukan pemrograman mendalam.
Tipe-tipe report yang dapat ditampilkan dalam Oracle Developer :
1. Tabular
Digunakan untuk menampilkan data dari table secara sederhana. Apa yang ada di
table akan ditampilkan begitu saja, sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. Mailing Label
Digunakan untuk menampilkan record secara berulang-ulang di masing -masing
halaman di area yang telah didefinisikan. Seperti saat mencetak label surat untuk
dikirimkan ke banyak client, di mana alamat client berbeda-beda, tetapi mempunyai
field sama, yaitu alamat.
3. Form letter
Digunakan untuk menampilkan sebuah area kosong yang dapat diisi oleh suatu
record yang dikehendaki.
4. Master-master
Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih secara bersamaan di
mana tidak ada relasi antara satu dan lainnya.
5. Master-Detail
Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih secara bersamaan
dimana terjadi relasi di antara kelompok record tersebut.
6. Matrix atau Crosstab
Digunakan untuk menampilkan perpotongan antara pertemuan dua record sehingga
menghasilkan suatu nilai.
7. Data File
Digunakan untuk mentransfer data ke tool yang berbeda.
4 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
A. Kebutuhan Fungsionalitas
Adapun kebutuhan fungsional sistem pelayanan kamar adalah sebagai berikut :
1. Dalam sistem ini, tamu dapat melakukan pemesanan dan proses pembayran dengan lebih
cepat dan akurat.
2. Dalam sistem ini, pihak receptionist dapat lebih mudah melakukan transaksi dengan
tamu.
3. Dalam sistem ini, membantu meningkatkan kinerja setiap karyawan hotel untuk
melaksanakan tugasnya.
B. Flow Map
Flowmap merupakan diagram alir dokumen yang digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara entity yang terlibat berupa aliran-aliran dokumen
yang ada. Berikut ini adalah flowmap dari sistem reservasi hotel yang berjalan:
Gambar 3.1 Flowmap sistem pemesanan melalui telepon yang di usulkan pada Hotel
Ponty
Gambar 3.2 Flowmap sistem Check In yang di usulkan pada Hotel Ponty
Gambar 3.3 Flowmap sistem layanan restoran yang di usulkan pada Hotel Ponty
Gambar 3.4 Flowmap sistem Check Out yang di usulkan pada Hotel Ponty
C. USE CASE & SKENARIO
Gambar 3.5 Use Case
SKENARIO USE CASE MELAKUKAN PEMESANAN
Use Case : Melakukan pemesanan
Aktor : Tamu
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk melakukan pemesanan kamar bagi
tamu .
Pra Kondisi : Petugas sudah mengetahui tamu
Pos Kondisi : Seluruh tamu sudah ada di tempat
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Datang ke hotel
2. Melakukan pemesanan kamar
3. Muncul kamar kosong
4. Memilih kamar
5. Booking hotel
SKENARIO USE CASE MENDAFTARKAN
Use Case : Mendaftarkan
Aktor : Petugas
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menedaftarkan calon mahasiswa
baru.
Pra Kondisi : Petugas sudah mengetahui mahasiswa baru
Pos Kondisi : Data calon maba dan data nilai terimpan
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melihat data pribadi dan data nilai
calon mahasiswa baru
2. Menekan “daftar”
3. Memvalidasi proses daftar
4. Memberikan no. regristrasi
SKENARIO USE CASE MEMILIH KAMAR
Use Case : Memilih
Aktor :Tamu
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk tamu agar dapat memilih kamar.
Pra Kondisi : Tamu sudah mengetahui Receptionist
Pos Kondisi : Tamu harus sudah melihat kamar yang kosong
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Menampilkan daftar kamar kosong
2. Memilih kamar kosong
3. Menampilkan total pembayarn
1.
SKENARIO USE CASE MELAKUKAN PEMBAYARAN
Use Case : Melakukan pembayaran
Aktor : Tamu
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk melakukan pembayaran kepada
receptionist.
Pra Kondisi : Tamu sudah memilih kamar.
Pos Kondisi : Tamusudah mengetahui total pembayaran
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melihat total pembayaran yang
harus dibayar
2. Klik menu pembayaran
3. Menampilkan total pembayarn
4. Melakukan pembayaran
5. Menampilkan tanda sukses
SKENARIO USE CASE MELAKUKAN PENGAMBILA KUNCI
Use Case : Pengambilan kunci
Aktor : Tamu
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk melakukan pengambilan kunci bagi
tamu.
Pra Kondisi : sudah ada di tempat recptionist
Pos Kondisi : Tamu sudah melakukan pembayaran.
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melakukan pembayaran
2. Memberikan kartu identitas
3. Menampilkan sukses
4. Melakukan pengambilan kunci
SKENARIO USE CASE MENGECEK KAMAR KOSONG
Use Case : Mengecek
Aktor : Receptionist
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk melakukan pengecekan terhadap
kamar kosong.
Pra Kondisi : Tamu sudah dating
Pos Kondisi : tamu sudah melakukan pemesanan
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melihat kamar yang kosong
2. Melakukan konfirmasi
3. Menampilkan daftar kamar ksoong
SKENARIO USE CASE MENULIS DATA TAMU YANG MEMESAB
Use Case : Menulis data
Aktor : Receptionist
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk menulis data tamu yang melakukan
pemesanan
Pra Kondisi : Tamu sudah memilih kamar
Pos Kondisi : Tamu sudah memilih kamar
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. menampilkan form data pemesanan
kamar hotel
2. mengisi data pemesanan
3. klik tanda “simpan”
4. menampilkan form pembayaran
SKENARIO USE CASE PEMBAYARAN
Use Case : Pembayaran
Aktor : Receptionist
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk memberikan total pembayara kepada
receptionist
Pra Kondisi : Receptionist sudah mengetahui tamu
Pos Kondisi : Tamu sudah mengisi data pemesanan.
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. menampilkan total pembayaran
2. melakukan pembayaran
3. menampilkan data pembayaran yang
sudah dibayar.
SKENARIO USE CASE MEMBERIKAN KUNCI KAMAR
Use Case : Memberikan kunci kamar
Aktor : Receptionist
Deskripsi : Proses ini adalah sebuah kegiatan untuk memberikan kunci kamar kepada
tamu.
Pra Kondisi : Receptionist sudah mengetahui tamu.
Pos Kondisi : Tamu sudah membayar uang pemesanan.
Skenario :
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Menampilkan data pembayaran
2. memberikan kunci kamar
3. melakukan konfirmasi penyerahan
D. ACTIVITY DIAGRAM
Gambar 3.6 Activity Diagram
Mulai mwlakukan pemesanan decision apabila melakukan pemesanan ada maka
selesai, apabila tidak ada maka tidak dapat mengisi data dan apabila ada maka tamu
dapat mengisi data lalu bisa melakukan pembayaran. Jika sudah maka pihak
receptionist memberikan kunci kamar.
E. SEQUENCE DIAGRAM
Gambr 3.7 Sequence Diagram
F. CLASS DIAGRAM
Gambar 3.8 Class Diagram
G. ERD
Gambar 3.9 Entity Relationship Diagram (ERD)