tugas akar wangi 03

31
AKAR WANGI (Andropogon zizanoides. urban) Memenuhi Persyaratan Tugas Pustaka Farmakognosi II Tahun Akademik 2009/2010 Oleh TITIAN DARU ASMARA TUGON 10060307035 FARMASI A PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: putri-andini

Post on 07-Aug-2015

443 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Akar Wangi 03

AKAR WANGI

(Andropogon zizanoides. urban)

Memenuhi Persyaratan Tugas Pustaka Farmakognosi II

Tahun Akademik 2009/2010

Oleh

TITIAN DARU ASMARA TUGON

10060307035

FARMASI A

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG

2009

Page 2: Tugas Akar Wangi 03

Akar Wangi(Vitiveria zizanioides (L,) Nash. Ex, Small)

I. Aspek Botani

A. Nama dengan authornya

Nama latin : Vitiveria zizanioides (L,) Nash. Ex, Small

Sinonim : Andropogon zizanioides Urban, Andropogon squarrosus Hackel,

Andropogon muricatus Retz.

Nama daerah : Useur (Gayo); Hapias, Usar (Batak); Akar babau (Minangkabau);

Akar banda (Timor); Iser, Morwastu (Sumatera Utara); Usa,

Urek usa (Makasar); Janur, Narawastu, Usar (Sunda); Larasetu,

Larawastu, Rarawestu (Jawa). Karabistu (S.), Lorowistu (B.),

Rowistu (B.) (Madura); Gara ma kusu batuwi (Ternate); Bara ma

kusu batai (Tidore); Tahele (Gorontalo); Anggarawastu, Padang

babad sanur . P. resi, P.candana ( Balqis).

Nama simplisia : Vitiveriae Radix ( akar wangi ), Oleum Vitiveriae aetheriae

( minyak akar wangi).

B. Klasifikasi botani

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Vetiveria

Spesies : V.zizanoides

Page 3: Tugas Akar Wangi 03

C. Ciri morfologi

Gambar 1. Makroskopik akar wangi

Pemerian :

Warna coklat kekuningan atau coklat muda pucat, bau khas aromatik,

harum ,rasa tawar.

Ciri makroskopik :

Rumput cegak tahunan, kuat membiak dan akhirnya merupakan rumpun-

rumpun besar, tinggi 1,50 hingga 2,50 m; dengan susunan akar yang kuat

mengembang dan berbau wangi semu-semu keras; batangnya tegak ataupun

menghampar ditanah pada pangkalnya serta berbiak akar, daun-daunnya

panjang, ciut, agak kaku, berwarna hijau seban dan tak berbau harum jika memar;

malai yang agak besar, hijau atau berwarna menjadi lembayung serta berselera

lembut itu terpadu pada ranting-ranting berupa bulir yang segenapnya

mewujudkan malai cukup besar. Di sekitar Jakarta dan di pulau kangean rumput

ini didapati tumbuh liar antara 5 dan 100 meter diatas permukaan laut, di tanah

yang lembab utau bencah dimusim hujan dan mengisat kering benar di musim

kemarau; kultivarnya yang tak berkotek ( dan jarang berguna) itu didapati hingga

Page 4: Tugas Akar Wangi 03

ketinggian kurang lebih 900 m di atas permukaan laut, acapkali di pinggir

perairan (Backer). (Hyene,K,1988)

Gambar 2. Mikroskopik akar wangi

Page 5: Tugas Akar Wangi 03

Ciri mikroskopik :

Pada penampang melintang akar tampak epidermis terdiri dari 1 lapis sel

bentuk segi empat, pada epidermis terdapat bulu akar terdiri dari 1 sel. Parenkim

korteks terdiri beberapa lapis sel berisi butir pati, diantaranya terdapat beberapa

lapis serabut sklerenkim, rongga udara besar tersusun melingkar dan sel miyak,

dibawah parenkim terdapat endodermis, terdiri dari 1 lapis sel dengan penebalan

U dan berlignin, empulur terdiri dari parenkim, diantaranya terdapat beberapa

lapis serabut sklerenkim dan trakea yang besar.

Gambar 3. Serbuk akar wangi

Serbuk : warna coklat muda. Fragmen pengenal adalah parenkim, serabut

sklerenkim, bulu akar terdiri dari 1 sel, trakea dengan penebalan noktah dan

bentuk Y, endodermis dengan penebalan U, warn kuning, butir pati dan sel

minyak.

Page 6: Tugas Akar Wangi 03

D. Kegunaan tumbuhan dan cara pemakaiannya- Manfaat bagian tanaman (akar) :

Bau mulut (obat kumur), dan Rematik (obat luar).

- Ramuan dan takaran :

Napas/Mulut bau

- Ramuan :

Akar wangi beberapa potong, daun Sirih segar, 2 lembar, herba Pegagan segar 1

genggam, buah Kapulaga 6 butir, air 110 ml.

- Cara pembuatan :

Dibuat infus.

- Cara pemakaian :

Untuk berkumur 2 kali sehari, tiap kali pakai 100 ml Bila perlu dapat diencerkan

dengan air hangat, sebagian dapat ditelan karena tidak berbahaya.

- Budidaya :

Pemberitaan tentang pembudidayaan rumput ini sangat sedikit sekali. Dalam

budidaya besar di jawa menurut Publicate No.4 (1920) dari Afd. Handel hanya

ditanam di perkebunan satu di Surabaya dan satu lagi di Madiun, semuanya

meliputi tanaman murni seluas 25,5 ha dan tanaman campuran 2,8 ha.

Vorderman (Madoereesche planten No.162/210 ) mengemukakan dekat

Slopeng rumput ini ditanam penduduk di pinggir-pinggir bendang jagung.

Rumput inipun banyak didapati di sekitar Garut dan di Kedu sekitar Wonosobo.

Di Jawa Barat ia pun ditanam sepanjang aliran (air) guna mencegah erosi dan di

perkebunan teh guna melindungi tebing-tebing sengkedan. Rumput ini tidak

berguna sebagai makanan ternak karena kerasnya, nilainya itu hanya pada

akarnya yang wangi dan baru dapat dipanen setelah berumur satu tahun dan tidak

sebelumnya sekalipun tumbuh lebat. Setelah akar dibongkar, dicuci dan

dikeringkan di bawah naungan yang menyebabkan berwarna coklat kemerah-

merahan. Baunya yang sering disebut dengan harum basi digunakan untuk

wewangian pakaian, dapat digunakan juga dalam pembuatan arak obat dan

rebusannya sebagai penangas peluh, akar wangi ini juga merupakan salah satu

barang dagangan rempah-rempah. Minyak atsiri yang terkandung di dalam akar

Page 7: Tugas Akar Wangi 03

wangi ini dipakai secara tak tercampur ataupun digunakan sebagai perekat ikat

(Fixatif) karena sifat atsirinya yang rendah itu, dalam pembuatan wangi-wangian

(parfum) dan dinyatakan sangat penting bagi sabun mandi bermutu tinggi. Mutu

akar yang di budidayakan di sini maupun minyak yang diperoleh dari akar wangi

ini lebih tinggi daripada yang dihasilkan di negeri-negeri lain. (Hyene,K,1988)

TTabel1

Tabel 1. Ekspor Akar Wangi Berdasarkan Kutipan Statistik Pabean ( dalam Kg)

Minyak atsiri yang terkandung dalam tumbuhan akar wangi selain berguna

seperti yang telah disebutkan juga terbukti mampu menolak serangan nyamuk

Aedes albopictus pada konsentrasi 20 % dan pada durasi waktu pemaparan selama

1 jam. (Anggoro,2003)

E. Aktivitas Farmakologi

TahunDaerah Asal

Jakarta Cirebon Semarang Surabaya Pasuruan Cilacap

1918 - - 146 2.291 - -

1919 63.549 - - 2.471 - -

1920 50.520 - - 43 - -

1921 14.604 - - - - -

1922 21.611 5.165 - 15 1.240 -

1923 33.506 - - 7.362 1.792 4000

1924 43.579 - 578 27.201 - -

1925 129.629 - 2.099 11.667 - -

Page 8: Tugas Akar Wangi 03

Berkhasiat sebagai dioforetik. Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan

ekstrak akar wangi terbukti efektif untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti

dan Anopheles aconitus. Uji toksitas yang dilakukan menunjukkan, ekstrak akar

wangi dengan konsentrasi 0,20%, dan 0,25% mampu membunuh larva nyamuk

Aedes aegypti kurang lebih dalam waktu dua jam.

Nyamuk Anopheles aconitus merupakan vektor dari penyakit malaria.

Umumnya masyarakat menggunakan repelen untuk menghindari gigitan nyamuk.

Saat ini yang paling sering dipakai repelen adalah DEET, namun bersifat korosif

yang menyebabkan dermatitis dan encephalopati bila dipakai terus menerus. Oleh

karena itu penggunaan repelen yang bersifat alami jauh lebih aman yaitu dengan

memanfaatkan tanaman penghasil bahan anti nyamuk yaitu Akar wangi. Minyak

atsiri Akar wangi memiliki aroma khusus yang tidak disukai dan sangat dihindari

nyamuk karena mengandung vetivenat, vetiverol, vetiveron, dan vetivenol.

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan

post test only control group design yang dilakukan dengan cara mengoleskan

minyak atsiri Akar wangi pada tangan, dimana digunakan konsentrasi 20%, 40%,

60%, 80%, 100%. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diolesi minyak atsiri

Akar wangi. Tangan kemudian dimasukkan dalam kurungan nyamuk, dimana tiap

kurungan terdapat 25 ekor nyamuk Anopheles aconitus. Hasil data penelitian

dianalisa dengan menggunakan uji Anova Oneway untuk mengetahui perbedaan

yang signifikan antara kelompok control dan kelompok perlakuan.

Pada penelitian ini didapatkan daya proteksi sebesar 58,18 %, 61,87 %,

63,87%, 66,92 %, 72,5% pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% pada jam

keenam. Sedangkan repellent dikatakan efektif apabila hingga jam keenam daya

proteksi masih diatas 90%.

II. Aspek Kimia dan ProduksiA. Senyawa kimia yang terkandung

CAS-Nr. 68129-81-7

Bezeichnung : Vetiverol

Englisch Name : VETIVEROL

Page 9: Tugas Akar Wangi 03

Synonyma : Vetiverol;lignolia;vetivenol;1,2,3,3a,4,5,6,8a-

Octahydro-2-isopropylidene-4,8-dimethyl-6-azulenol;Vetivol

CBNumber : CB2254045

Summenformel : C15H24O

Molgewicht : 220.35

MOL-Datei : 68129-81-7.mol

Struktur Vetiverol

Selain vetiverol ada beberapa senyawa minyak atsiri yang terkandung dalam

tanaman akar wangi diantaranya adalah asam vetivenat, vetiveron, vetivone, β-

vetivone dan vetivenol yang pada saat ini belum dapat dibuat secara sintetis,

sehingga dipasar dunia minyak akar wangi dari Indonesia dikenal dengan nama

Java Vetiver Oil.

CBNumber : CB81481396Chemical Name : vetivoneMolecular Formula : C15H22OMOL File : Mol file

CBNumber : CB81474435Chemical Name : β-vetivone

Molecular Formula : C15H24OMOL File : Mol file

B. Produk yang dijual di pasaran

Minyak ini mempunyai aroma yang lembut dan halus yang dihasilkan oleh

ester dari asam vetivenat serta senyawa vetiverone dan vetivenol yang saat ini

belum dapat dibuat secara sintetis. Minyak akar wangi digunakan secara luas

Page 10: Tugas Akar Wangi 03

untuk pembuatan parfum, kosmetika, pewangi sabun dan obat-obatan, serta

pembasmi dan pencegah serangga. Di Indonesia, tanaman akar wangi telah lama

dikenal sebagai komoditas ekspor. Sekitar 90% produksi minyak akar wangi

Indonesia diekspor, dengan rata-rata volume ekspor dalam lima tahun terakhir

sebanyak 80 ton atau seperempat dari total produksi dunia yang diperkirakan

mencapai 300 ton setiap tahunnya.

Contoh produknya :

Obat

Nama Minyak : Akar wangiNama Dagang : Vetiver OilNama Tanaman : Vetiveria zizanoidesKhasiat : Dioforetik

Gambar 3. Obat dari akar wangi

Kerajinan

Gambar 4. Kerajinan dari akar wangi

Page 11: Tugas Akar Wangi 03

Aneka kerajinan dari akar wangi seperti kura-kura, gajah, naga dll telah

dibuat pengrajin di Graha Seni sejak 1990.

Masyarakat mengenal akar wangi sebagai pewangi atau pengharum

pakaian Namun jika akar wangi dijadikan bahan membuat kerajinan, tentu itu

cerita berbeda. Dan para pengrajin yang ada di usaha kerajinan Graha Seni

Gunungkidul bisa membuat cerita tentang kerajinan akar wangi menjadi

kenyataan.

Harga kerajinan

Produk kerajinan akar wangi ini mempunyai harga yang bervariasi.

Misalnya untuk harga gantungan kunci bisa dibeli dengan harga Rp.7500,00-

Rp.10.000,00. Sementara untuk harga produk kerajinan akar wangi berbentuk

hewan tergantung pada besar kecilnya produk yang dibeli. Produk kura-kura kecil

akan dijual Rp10 ribu-Rp30 ribu. Sementara untuk bentuk besar dijual diatas

Rp30 ribu. Harga tersebut berlaku juga untuk produk gajah. Jangan salah.

Walaupun bahannya dari akan wangi, pengrajin di Graha Seni berani menjual

produknya dengan harga yang mahal juga. Untuk produk kerajinan akar wangi

berbentuk kuda berukuran sedang, pengrajin akan menjual dengan harga Rp400

ribu. Bahkan harga Rp2,5 juta dikenakan untuk produk kuda berukuran jumbo.

Kebanyakan pembelian kerajinan dari akar wangi ini digunakan sebagai souvenir.

Omset perdagangan kerajinan akar wangi ini perbulannya bisa mencapai Rp10-15 juta. Keinginan pengrajin sebenarnya ingin lebih meningkatkan omsetnya. Namun begitu dengan omset sebesar itu sudah membuat pengrajian puas.

Gambar 5. Kerajinan berbentuk kuda dari akar wangi

Page 12: Tugas Akar Wangi 03

Kerajinan akar wangi berbentuk kuda seperti ini bisa, ukuran jumbonya bisa mencapai harga Rp2,5 juta.

Kerajinan berupa tas dan peralatan lainnya :

Gambar 6. Peralatan dan souvenir dari akar wangi

Sabun lulur putri kraton

Negara Asal : Indonesia

Page 13: Tugas Akar Wangi 03

Harga : Rp. 22.500

Cara Pembayaran : Transfer Bank (T/T)

Kemas & Pengiriman : plastik

Keterangan: Lulur mandi rempah Putri Kraton terbuat dari rempah-rempah

pilihan yang sejak jaman dahulu kala telah digunakan oleh putrid-putri kerajaan

untuk memlihara kecantikan agar tetap terjaga sepanjang masa. Ahli kecantikan

kraton mendapatkan rumusan ini dari hasil penelitiannya sehingga mereka dapat

menentukan dan menetapkan formula yang efektif secara alami.

Sabun Lulur Putri Kraton terbuat dari: Temugiring, temulawak, kunir

putih, daun sirih, akar wangi, sintok, susu skim dan butiran oriza sativa ini

berkhasiat untuk membersihkan kulit, menjadikan kulit halus, kenyal dan putih

cemerlang, serta menjaga kelembaban dan daya tahan kulit. Dan juga

mengandung protein alami yang dapat memperlambat kerutan halus pada kulit

wajah. Selain itu, sabun lulur putrid kraton juga memiliki kandungan anti bakteri

untuk mencegah terjadinya jamur kulit.

Sabun Cellulite

Negara Asal : Indonesia

Harga : Retail.Rp 12500

Kemas & Pengiriman : 100g

Keterangan : Terbuat dari VCO, Olive Gardenia oil, akar wangi,

Coffe, Extrak camomile, tampa penambahan bahan kimia. sangat bagus untuk

kulit yang bercellulite, sabun ini akan mengikis Cellulite anda sedikit demi sedikit

dengan keharuman rempah.

Parfum

Page 14: Tugas Akar Wangi 03

Kata parfum berasal dari bahasa latin, “per“ berarti melalui dan “fumum“

berarti asap. Raw material yang sering digunakan dalam pembuatan parfum

adalah bahan-bahan alami–bunga-bunga, rerumputan, rempah-rempah, buah-

buahan, kayu, akar-akaran, resin, balsam, dedaunan getah dari karet dan hewan–

sebaik sumber seperti alkohol, petrochemical, coal dan tar coal.

Selain digunakan sebagai zat pewangi pada pembuatan parfum, kosmetik,

dan sabun, juga berfungsi sebagai zat pengikat. Minyak ini penting artinya karena

berbau tipe oriental yang kuat. Minyak akar wangi baik untuk campuran minyak

atsiri lain terutama dengan minyak cendana, nilam, dan mawar.

C. Standard kualitas simplisia dan ekstrak

Kebenaran Bahan

Kebenaran bahan atau tumbuhan akar wangi ini dapat dilakukan dengan cara

identifikasi :

1. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna coklat

kehitaman.

2. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N; terjadi warna coklat

muda.

3. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes asam klorida P; terjadi warna colat

kehijauan.

4. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan asam asetat encer P; terjadi

warna coklat lemah.

5. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes ammonia (25%) P; terjadi warna kuning

kecoklatan.

Page 15: Tugas Akar Wangi 03

6. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v

dalam etanol P; terjadi warna coklat muda.

7. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan kalium hiroksida P 5% b/v;

terjadi warna kuning.

8. Pada 2 mg serbuk akar tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v;

terjadi warna coklat lemah.

9. 1 g serbuk akar maserasi dengan 20 ml eter selam 2 jam, saring. Ambil 5 ml

filtrat, uapkan, pada residu tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes

asam sulfat P; terjadi warna merah, violet, lalu menjadi hijau.

10. 300 mg serbuk akar dengan 5 ml methanol P panaskan di atas penangas air selama

2 menit, dinginkan, saring, cuci dengan methanol P sampai diperoleh 5 ml filtrate.

Pada titik pertama dan kedua tutulkan 40 µl filtrate, pada titik ketiga tutulkan 5 µl

zat warna I LP, elusi dengan dikloroetana P pada jarak rambat 15 cm, keringkan

lempeng di udara selama 10 menit, elusi lagi dengan benzene P dengan arah sama

dan jarak rambat sama. Keringkan lempeng, amati dengan sinar biasa dan

ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan pereaksi anisaldehida-asam sulfat

LP. Panasi pada suhu 110oC selama 10 menit. Setelah itu diamati lagi pada sinar

biasa dan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogram tampak bercak dengan

warna dan hRx sebagai berikut :

No. hRx

Dengan sinar biasa Dengan Sinar UV 366 nm

Tanpa

Pereaksi

Dengan

Pereaksi

Tanpa

Pereaksi

Dengan

Pereaksi

1. 13-17 - - - Floresensi biru

2. 36-40 - Floresensi biru - Floresensi biru

3. 45-49 - Floresensi biru - Floresensi biru

4. 86-89 - Floresensi biru - -

Tabel 2. Hasil Kromatogram Serbuk Akar Wangi

Page 16: Tugas Akar Wangi 03

Catatan: Harga hRx dihitung terhadap bercak warna merah diamati dengan sinar

biasa atau warna ungu dengan sinar ultraviolet 366 nm. Harga hRx bercak warna

merah lebih kurang 73.

Standar Mutu Minyak Akar Wangi

Tabel 3. Standar Mutu Minyak Akar wangi

Sumber : SNI 06-2386-1991  

Karakteristik    Nilai  Bobot jenis pada 20oC  :  0,9780 - 1,0380 Warna  :  Kuning muda sampai coklat merah Indeks bias pada 20oC  :  1,5130 - 1,5280 Zat asing  :  Negatif Bilangan ester  :  5 – 25 Bilangan ester setelah asetilasi  :  100 – 125 Kelarutan  :   1:1 jernih dan seterusnya

Page 17: Tugas Akar Wangi 03

Uji Kemurnian

Berdasarkan hasil penelitian tanaman akar wangi didapat uji kemurnian seperti

berikut :

- Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 1%.

- Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 6%.

- Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 7%.

Untuk meningkatkan kualitas minyak dan nilai jualnya, bisa dilakukan

dengan beberapa proses pemurnian baik secara fisika ataupun kimia. Dari beberapa

hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian bisa meningkatkan kualitas

minyak tersebut, terutama dalam hal warna, sifat fisikokimia dan kadar komponen

utamanya.

Teknologi Pemurnian

Proses pemurnian bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,

yaitu secara fisika dan kimia. Hal ini terkait dengan sifat minyak atsiri yang terdiri

dari berbagai komponen kimia dan secara alami terbentuk pada tanaman sesuai

dengan tipe komponen yang berbeda dari setiap tanaman (Davis et al.,2006). Proses

pemurnian secara fisika bisa dilakukan dengan mendistilasi ulang minyak atsiri

yang dihasilkan (redestillation) dan distilasi fraksinasi dengan pengurangan

tekanan. Untuk proses secara kimia dengan 1) adsorpsi menggunakan adsorben

tertentu seperti bentonit, arang aktif, zeolit, 2) menghilangkan senyawa terpen

(terpeneless) untuk meningkatkan efek flavoring, sifat kelarutan dalam alkohol

encer, kestabilan dan daya simpan dari minyak, dan 3 ) larutan senyawa pembentuk

kompleks seperti asam sitrat, asam tartarat (Sait dan Satyaputra, 1995 )

Dalam proses secara fisika, yaitu metode redestilasi adalah menyuling

ulang minyak atsiri dengan menambahkan air pada perbandingan minyak dan air

sekitar 1:5 dalam labu destilasi, kemudian campuran didestilasi. Minyak yang

dihasilkan akan terlihat lebih jernih. Hasil penyulingan ulang terhadap minyak

nilam dengan metode redestilasi, ternyata dapat meningkatkan nilai transmisi

(kejernihan) dari 4 % menjadi 83,4 %, dan menurunkan kadar Fe dari 509,2 ppm

menjadi 19,60 ppm (Purnawati, 2000). Untuk distilasi fraksinasi akan jauh lebih

baik karena komponen kimia dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya

Page 18: Tugas Akar Wangi 03

(Sulaswaty dan Wuryaningsih, 2001). Komponen kimia yang terpisah sesuai

dengan golongannya.

Adsorpsi adalah proses difusi suatu komponen pada suatu permukaan atau

antar partikel. Dalam adsorpsi terjadi proses pengikatan oleh permukaan adsorben

padatan atau cairan terhadap adsorbat atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul

lainnya (Anon, 2000). Untuk proses tersebut, bisa digunakan adsorben, baik yang

bersifat polar (silika, alumina dan tanah diatomae) ataupun non polar (arang aktif)

(Putra, 1998). Secara umum proses pemurnian secara kimia sesuai dengan diagram

alir dibawah ini :

Gambar 7. Diagram alir pemurnian dengan adsorben

Pengkelatan adalah pengikatan logam dengan cara menambahkan senyawa

pengkelat dan membentuk kompleks logam senyawa pengkelat (Ekholm et al.,

2003). Proses pengkelatan dilakukan dengan cara yang sama dengan adsorpsi hanya

dengan mengganti adsorben dengan senyawa pengkelat. Senyawa pengkhelat yang

cukup dikenal dalam proses pemurnian minyak atsiri, antara lain asam sitrat, asam

malat, asam tartarat dan EDTA (Karmelita, 1997; Marwati et al., 2005; Moestafa et

al., 1990). Proses pengikatan logam merupakan proses keseimbangan pembentukan

kompleks logam dengan senyawa pengkelat. Berarti proses pengkelatan

Minyak +Adsorben

Pengadukan dengan pemanasan selama 15 menit

Penyaringan

Minyak

Page 19: Tugas Akar Wangi 03

dipengaruhi oleh konsentrasi senyawa yang ada. Secara umum keseimbangan

reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Metode penghilangan senyawa terpen atau terpenless biasa dilakukan

terhadap minyak atsiri yang akan digunakan dalam pembuatan parfum, karena

minyak yang dihasilkan akan memberikan aroma yang lebih baik (Hernani et al.,

2002; Sait dan Satyaputra, 1995). Ada dua cara penghilangan terpen, yaitu dengan

adsorpsi menggunakan kolom alumina menggunakan eluen tertentua dan ekstraksi

menggunakan alkohol encer.

Hasil pemurnian minyak

Minyak Akar Wangi

Minyak akar wangi (Vetiveria zizanoides), termasuk dalam famili

Graminae, biasanya tumbuh didaerah tropis seperti India, Tahiti, Haiti dan

Indonesia (khususnya Jawa) (Anon, 2006). Tanaman ini selain mengandung minyak

atsiri, juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah erosi, vegetasi konservasi karena

bentuk akarnya yang kuat (Emmyzar et al., 2000). Minyak akar wangi banyak

digunakan dalam industri  parfum, bahan kosmetik, obat-obatan, antiseptik,

afrodisiak, sedativ, tonik dan bisa dimanfaatkan sebagai biopestisida (Anon, 2006;

Kamal and Ashok, 2006; Emmyzar et al., 2000). Komponen utama dari minyak

akar wangi adalah senyawa golongan seskuiterpen (3-4 %), seskuiterpenol (18-25

%) dan seskuiterpenon seperti asam benzoat, vetiverol, vetiverol, furfurol, α dan β

vetivone, vetivene dan vetivenil vetivenat (Anon, 2006; Kamal and Ashok, 2006;

Emmyzar et al., 2000).

Pemurnian terhadap minyak akar wangi yang bermutu rendah (berwarna

kehitaman) dengan menggunakan bentonit 2 % akan meningkatkan mutu minyak

dalam hal peningkatan kejernihan dari 46 % menjadi 88 % berarti terjadi perubahan

warna minyak dari coklat gelap menjadi kuning kecoklatan.

Page 20: Tugas Akar Wangi 03

Tabel 4. Hasil pemurnian minyak menggunakan bentonit 2%

Karakteristik Minyak kasar Minyak hasil pemurnian

Standard SNI

Rendemen (%) - 81,5 -Warna Coklat gelap Kuning kecoklatan Kuning muda

sampai coklatTransmisi (%) 46 88 -

Bobot jenis 0,980 1,0041 0,978-1,038Indek bias 1,520 1,519 1,513-1,582

Putaran optik + 20o + 34o + 15o - + 45o

Kelarutan dalam alcohol 95 %

Larut 1:1 Larut 1:1 1:1 jernih

Bilangan ester 16 16,4 5-25

Bilangan ester setelah disetilasi

105 135 100-150

Kadar logam:Fe (ppm)Zn (ppm)

2,76 2,13

2,53 1,96

Kadar vetiverol (%) 48,67 49,18

Page 21: Tugas Akar Wangi 03

Standarisasi minyak atsiri pada akar wangi dilakukan dengan destilasi uap

air tanaman yang telah kering akan menghasilkan minyak atsiri dengan kualitas

sesuai dengan rentang kualitas. (Guenther,1990)

Tanaman akar wangi pada kondisi kering memberikan rendemen yang lebih

besar dibandingkan dengan kondisi segar, karena proses keluarnya minyak atsiri dari sel

secara osmosis yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Parameter Hasil destilasi uap air Guenther (1990)

Indeks bias (200C) 1,519 ± 0,0016 1,510-1,530

Berat jenis (150C) 0,9935 ± 0,0099 0,985-1,045

Tabel 5. Standarisasi Minyak Atsiri Akar Wangi Hasil Destilasi Uap Air

(Anggoro,2003)

Penyulingan minyaknya menurut pemberitaan Schimmel bulan oktober

1913 tidaklah mudah sehingga penyulingannya dikerjakan di Eropa.

III. Pustaka

Heyne,K. 1988. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid 1. hal : 197-199 . terjemahan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta : Yayasan Sarana

Wana Jaya.

Anggoro,A.B. 2003. Daya Repelan dan Daya Iritasi Minyak Atsiri Akar Wangi

(Vetivera Zizanoides (L. Nogh.) Terhadap Nyamuk Aedes Albopictus,

Jurnal Obat Bahan Alam Vol 3 No.2. Hal 56. Surabaya : Sekretariat

Jurnal Obat Bahan Alam Fakultas Farmasi Universitas katolik Widya

Mandala.

Guenther, E., 1987. Minyak Atsiri. Diterjemahkan oleh Ketaren, S. Jilid 1. Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta, 286-288 ; 296-297.

Ditjen POM Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI hal 292-293.

Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

http://www.akarwangi.co.cc/ diakses pada tanggal 03 desember 2009

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=269 dan

Page 22: Tugas Akar Wangi 03

http://id.wikipedia.org/wiki/Akar_wangi diakses pada tanggal 03 desember 2009

http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_DE_CB2254045.html

diakses pada tanggal 02 Januari 2010