sap pandan wangi

24
SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAGEMEN DIET KHUSUS UNTUK PASIEN CKD ON HD DI RSUD DR. SOETOMO RUANG PANDAN WANGI SURABAYA DISUSUN OLEH : Siti Afifaturochmah 131011110 Adanan 131011116 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Upload: siti-afifaturochmah

Post on 26-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dtrdyfuig

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Pandan Wangi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAGEMEN DIET KHUSUS UNTUK PASIEN CKD ON HD

DI RSUD DR. SOETOMO RUANG PANDAN WANGI

SURABAYA

DISUSUN OLEH :

Siti Afifaturochmah 131011110

Adanan 131011116

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2013

Page 2: Sap Pandan Wangi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Managemen Diet Khusus untuk Pasien CKD on HD

Sasaran : Pasien di ruangan pandan wangi (Ny. S) yang mengalami CKD V

Hari/tgl : Selasa, 11 Juni 2013

Tempat : Ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo Surabaya

Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR Angkatan 2010

Waktu : Pukul 09.00 WIB

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, sasaran penyuluhan dapat

memahami managemen diet pasien CKD on HD

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran penyuluhan dapat:

1. Mengetahui jenis makanan yang dianjurkan untuk pasien CKD on HD

2. Memahami tentang pentingnya nutrisi khusus berkaitan dengan proses

penyakitnya.

3. Meningkatkan motivasi untuk menjalankan diet khusus untuk pasien CKD

on HD

III. Materi

1. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan untuk pasien CKD on HD

2. Pentingnya nutrisi untuk proses penyembuhan maupaun pencegahan

komplikasi penyakit.

IV. Metode

Ceramah dan tanya jawab

V. Media

Leaflet

VI. Pengorganisasian

Penyaji : Siti Afifaturochmah

Moderator : Adanan

Pembawa Acara : Annisaa Zahra F

Observer dan Notulen : Gamaliel Bayu dan Sofiana Salim

Page 3: Sap Pandan Wangi

VII. Pelaksanaan

No.Tahap dan

WaktuKegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta

1. 10 menit

sebelum

acara

dimulai

1. Petugas menyiapkan daftar hadir

untuk peserta penyuluhan

2. Petugas membagikan leaflet

kepada peserta penyuluhan

1. Peserta

penyuluhan

mengisi daftar

hadir

2. Peserta

penyuluhan

menerima

leaflet

2. Pendahuluan

5 menit

Pembukaan:

1. Mengucapkan salam dan

memperkenalkan diri

2. Menjelaskan kontrak waktu dan

mekanisme kegiatan

3. Menyampaikan tujuan dan

maksud dari penyuluhan

4. Menyebutkan materi penyuluhan

yang akan diberikan

1. Menjawab

salam dan

memfokuskan

perhatian pada

pembawa acara

2. Mendengarkan

kontrak

pembelajaran

3. Mendengarkan

tujuan dari

penyuluhan

4. Mendengarkan

materi yang

penyuluhan

diberikan

2. Kegiatan inti

20 menit

Pelaksanaan:

1. Menggali pengetahuan dan

pengalaman sasaran penyuluhan

mengenai riwayat kebiasaan

makan sebelum sakit.

1. Memberikan

pendapat

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

Page 4: Sap Pandan Wangi

2. Menjelaskan materi:

a. Menjelaskan jenis-jenis

makanan yang dianjurkan

untuk pasien CKD.

b. Pentingnya nutrisi untuk proses

penyembuhan maupaun

pencegahan komplikasi

penyakit.

3. Memberikan kesempatan untuk

peserta mengajukan pertanyaan

untuk materi yang belum

dipahami

4. Menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh sasaran penyuluhan

3. Peserta

mengajukan

pertanyaan

tentang materi

yang kurang

dipahami

4. Mendengarkan,

memperhatikan,

dan dapat

memahami

penjelasan

3. Penutup

5 menit

Evaluasi:

1. Menanyakan kembali materi yang

telah disampaikan

2. Penyuluh menyimpulkan materi

yang sudah disampaikan

1. Para peserta

menjawab

pertanyan yang

diberikan

penyuluh

2. Para peserta

mendengarkan

kesimpulan

materi yang

disampaikan

VIII. Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan

b. Pembuatan SAP dan leaflet dilakukan 3 hari sebelumnya

c. Peserta di tempat yang telah ditentukan.

d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan

saat penyuluhan dilaksanakan

Page 5: Sap Pandan Wangi

2. Kriteris Proses

a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan

c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA

d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description

3. Kriteria Hasil

a. Peserta yang datang sejumlah 10 orang atau lebih

b. Acara yang dimulai tepat waktu

c. Audience mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan

d. Peserta mampu menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh

Page 6: Sap Pandan Wangi

MATERI PENYULUHAN

MANAGEMEN DIET KHUSUS UNTUK PASIEN CKD

A. Pengertian Gagal Ginjal Kronik atau CKDGagal Ginjal Kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif

dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).Penyakit Ginjal Kronik dinyatakan juga sebagai suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

Penyebab dari gagal ginjal kronis secara umum disebabkan oleh diabetes melitus dan hipertensi yang diperkirakan menyebabkan 26-43% dari gagal ginjal kronis. Kondisi lain yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis adalah adanya inflamasi (radang), immunological (autoimmun) atau penyakit keturunan yang berhubungan dengan ginjal. Pada beberapa kasus, pasien dengan gagal ginjal kronis diikuti dengan gagal ginjal akut.

Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai laju filtrasi glomerulus yang lebih rendah, seperti terlihat pada tabel 1. Klasifikasi tersebut membagi penyakit ginjal kronik dalam lima stadium.

Tabel 1. Laju Filtrasi Glomerulus dan Stadium Penyakit Ginjal Kronik

B. PENYEBAB MALNUTRISI PADA GAGAL GINJALTingginya angka prevalensi malnutrisi terjadi pada pasien dengan

gagal ginjal. Beberapa survey menunjukkan bahwa 40% pasien dengan

Stadium Fungsi Ginjal Laju Filtrasi Glomerulus(ml/menit/1,73m2)

Risiko Meningkat Normal > 90 (Terdapat faktor risiko)

Stadium 1 Normal / meningkat > 90 (Terdapat kerusakan ginjal, proteinuria)

Stadium 2 Penurunan ringan 60 – 89

Stadium 3 Penurunan sedang 30 – 59

Stadium 4 Penurunan berat 15 – 29

Stadium 5 Gagal ginjal <>

Page 7: Sap Pandan Wangi

gagal ginjal mengalami malnutrisi terutama Protein-Energi malnutrisi. Penyebab malnutrisi ini disebabkan oleh berbagai faktor (multifaktor), akan tetapi survey menunjukkan bahwa penyebabnya adalah intake makanan yang kurang. Indikator status gizi seperti turunnya intake makanan dan masa otot merupakan salah satu penyebab secara independent terhadap kematian 12 bulan lebih dini. Komplikasi gastrointestinal (saluran cerna) sering terjadi pada pasien yang menyebabkan turunnya intake makanan dan malnutrisi. Pengobatan komplikasi gastrointestinal dapat memperbaiki status gizi pada pasien.

Meskipun secara tradisional indikator malnutrisi, seperti turunnya masa otot atau serum protein dihubungkan dengan peningkatan kematian, beberapa penelitian dilakukan untuk menunjukkan apabila status gizi baik, maka tingkat kematian pasien dapat dicegah. Penurunan masa otot atau protein serum dapat menyebabkan respon fase akut yang berhubungan dengan kondisi kesakitan. Sebagai tambahan, kondisi kesakitan dapat menyebabkan meningkatnya sitokin penyebab inflamasi dan menyebabkan malnutrisi serta peningkatan angka kematian. Peningkatan status gizi pada pasien gagal ginjal dari beberapa penelitian menunjukkan perbaikan pada pasien dan memperlama umur pasien.

Pengaturan diet yang terlalu ketat pada pasien gagal ginjal dapat menyebabkan malnutrisi pada pasien gagal ginjal. Diet ginjal; yang membatasi asupan protein, garam, kalium, phosphor dan air semakin menyebabkan malnutrisi dan rendahnya intake makanan. Intervensi diet seharusnya tidak terlalu ketat sebelum status gizi dan kebiasaan makan diketahui serta pasien gagal ginjal sudah jelas membutuhkan pembatasan diet. Selain itu, beberapa hal perlu diperhatikan dalam menyebabkan abnormalitas elektrolit seperti rendahnya kontrol terhadap glukosa, penggunaan kalium dalam pengganti garam, atau obat yang menyebabkan hyperkalemia. Sehingga pembatasan diet harus memperhatikan beberapa faktor diatas.

Pasien dengan dialisis biasanya akan menyebabkan peningkatan serum leptin dan serum mediator fase akut seperti IL-6 dan TNF (Tumor Necrosis Factor). Mediator ini dihubungkan dengan anorexia dan penurunan intake makanan pada pasien dengan gagal ginjal. Selain itu, uremia juga merupakan faktor lainnya yang dapat menyebabkan turunnya nafsu makan dan intake makanan.

Penyebab malnutrisi lainnya pada pasien gagal ginjal adalah meningkatnya kehilangan zat gizi. Pada pasien dialisis, akan terjadi kehilangan asam amino sebanyak 6-12 gram, 2-3 gram peptida dan sedikit protein per sesi dialisis. Selama dialisis peritoneal, pasien akan mengalami

Page 8: Sap Pandan Wangi

kehilangan asam amino sebesar 2-4 gram, tetapi pada realitanya kehilangan ini meningkat menjadi 8-9 gram (termasuk 5-6 gram albumin). Pasien dengan dialisis peritoneal akan mengalami kehilangan protein total sebesar 15 gram per sesi dialisis. Pengeluaran ini akan terus meningkat sampai peritonitis diobati.

Pasien dengan dialisis juga dapat kehilangan protein akibat dari sampling darah untuk check laboratorium. Pasien dengan kadar Hb yang normal, akan mengalami kehilangan protein sebesar 16 gram setiap 100 mL darah diambil dari tubuh.

Malnutrisi pada pasien gagal ginjal juga dapat disebabkan karena aktivitas bakteri pada usus dan meningkatnya katabolisme tubuh. Studi kohort yang dilakukan pada 22 pasien dengan dengan gagal ginjal kronis, 36% pasien mengalami overgrowth bakteri di dalam usus. Pasien dengan gagal ginjal selalu dihadapkan dengan "anabolism challanged". Meningkatnya reactan acute-phase pada pasien gagal ginjal dan dialisis akan mengtambahan yang menggambarkan katabolisme dalam tubuh pasien. Beberapa data hasil penelitian menunjukkan aktivitas dari ubiquitine-proteasome akan menyebabkan proteolitik pada jaringan otot yang merupakan jalur primer dalam katabolisme protein. Acidosis pada pasien gagal ginjal akan menghambat aktivitas osteoblast dan meningkatkan aktiovitas osteoclast yang menyebabkan osteodystrophy pada pasien gagal ginjal.

C. DIALISIS PADA GAGAL GINJAL

Dialisis atau cuci darah merupakan salah satu metode untuk

memperlama umur pasien gagal ginjal. Selain itu, dialisis dapat digunakan

untuk memperlama waktu pasien gagal ginjal sebelum dilakukan

transplantasi ginjal. Dialisis juga dapat mengembalikan keseimbangan

cairan dan elektrolit. Dialisis bekerja dengan cara menyingkirkan kelebihan

cairan dan sampah dari darah melalui proses difusi,osmosis dan

uktrafiltrasi. Dialisis ini menggunakan dialysate, cairan yang sama dengan

komposisi plasma darah normal, yang ditransport ke dalam kompartement

diantara membran semipermeable. Membran semipermeabel ini berfungsi

sebagai filter atau penyaring dimana molekul kecil seperti glukosa dan urea

dapat menembus membran melalui pori-pori pada membran sedangkan

molekul besar tidak dapat menembus membran ini.

Pada hemodialisis, sebuah tabung yang kecil yang dapat membawa

darah ke dalam sebuah alat yang disebut dengan dialyzer yang dibuat dari

material yang berfungsi sebagai membran semipermeabel. Pada peritoneal

dialisis, membran semipermeabel ini diganti oleh peritoneal membran pada

Page 9: Sap Pandan Wangi

tubuh yang banyak mengandung pembuluh darah dan dapat digunakan

untuk menyaring darah. Peritoneal ini terletak diperut yang kaya akan

pembuluh darah. Cara kerja dari hemodialisis peritoneal ini adalah dialysate

diinfuskan ke dalam cateter yang akan masuk ke dalam ruangan peritoneal.

Ruangan ini merupakan ruang antara abdomen dekat dengan usus halus.

Pada prosedur yang umum digunakan, continous ambulatory peritoneal

dialysis (CAPD), dialysate masih tertinggal di cavitas peritoneal selama 4-6

jam dan sesudahnya dihisap dan diganti dengan dialysate yang baru. Secara

umum larutan dialysate diganti 4 kali setiap harinya dan membutuhkan

sekitar 30 menit untuk penghisapan dan penggantian dengan yang baru.

D. DIET PADA GAGAL GINJAL

1. TUJUAN DIETa. Gagal Ginjal Kronis :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal denganmemperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.

2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum yang tinggi.3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan

memperlambat penurunan laju filtrasi glomerulus.b. Gagal Ginjal dengan Dialisis :

1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar pasien dapat melakukan aktivitas normal.

2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.

2. SYARAT DIET

a. Gagal Ginjal Kronis :1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.2. Protein rendah, yaitu 0,6 – 1,5 g/kgBB. Sebagian harus bernilai

biologik tinggi.3. Lemak cukup, yaitu 20 – 30 % dari kebutuhan energi total.

Diutamakan lemak tidak jenuh ganda4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi jumlah

energi yang diperoleh dari protein dan lemak.5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau

anuria. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1 – 3 g.6. Kalium dibatasi (40 – 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium

darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.

Page 10: Sap Pandan Wangi

7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan pernafasan (± 500 ml).

8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan tambahan suplemen asam folat, vitamin B6, C, dan D.

b. Gagal Ginjal dengan Dialisis :1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada pasien

Hemodialisis (HD) maupun Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250 – 500 g/minggu) untuk mengurangi risiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (Lean Body Mass).

2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1 – 1,2 g/kgBB ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kgBB ideal/hari pada CAPD. 50% protein hendaknya bernilai biologik tinggi.

3. Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.4. Karbohidrat cukup, yaitu 55 – 75 % dari kebutuhan energi total.5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/24 jam,

yaitu :a. 1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tip ½ liter urin (HD)b. 1 – 4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g

untuk tiap ½ liter urin (CAPD)6. Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/24 jam,

yaitu :a. 2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tip ½ liter urin (HD)b. 3 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk

tiap ½ liter urin (CAPD)7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu diberikan suplemen

kalsium.8. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 – 750 ml.9. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam

bentuk formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahan suplemen terutama vitamin larut air seperti asam folat, vitamin B6, dan C.

E. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

a. Gagal Ginjal KronisAda tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:

Page 11: Sap Pandan Wangi

1. Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 50 kg.

2. 2). Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 60 kg.

3. 3). Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 65 kg.

Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial murni.

Bahan 30 g protein 35 g protein 40 g protein

Makananberat

(g) urt berat (g) urtberat

(g) urt

beras 100 11/2 gls nasi 150 2 gls nasi 1502 gls nasi

telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr

daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 751 ptg sdg

sayuran 100 1 gls 150 11/2 gls 150 11/2 gls

pepaya 200 2 ptg sdg 200 2 ptg sdg 2002 ptg sdg

minyak 35 31/2 sdm 40 4 sdm 40 4 sdmgula pasir 60 6 sdm 80 8 sdm 100 10 sdmsusu bubuk 10 2 sdm 150 3 sdm 20 4 sdmkue RP*) 150 2 sdm 150 3 porsi 150 3 porsimadu 20 2 sdm 20 2 sdm 30 3 sdmagar-agar 1 porsi 1 porsi 1 porsi

Tabel 2. Bahan Makanan Sehari GGK

30 g protein 35 g protein 40 g proteinEnergi (kkal) 1729 2086 2265Protein (g) 30 35 41Lemak (g) 57 70 75Karbohidrat (g) 263 327 356Kalsium (mg) 262 336 385Besi (mg) 10 11 11.7Vitamin A (RE) 27403 32999 33085Tiamin (mg) 0.4 0.5 0.5Vitamin C (mg) 182 191 192Fosfor (mg) 497 623 702Natrium (mg) 195 216 275Kalium (mg) 1277 1387 1590

Page 12: Sap Pandan Wangi

Tabel 3. Nilai Gizi GGK

Pembagian Bahan Makanan Sehari GGKDiet Rendah Protein 40

Pagi Siang

Beras 50 g = 3/4 gls nasi beras 50 g = 3/4 gls nasi

telur ayam 50 g = 1 btr daging 50 g = 1 ptg sdg

Sayuran 50g =1/2 gls sayuran 50 g = 1/2 gls

Minyak 10 g = 1 sdm pepaya 100 g = 1 ptg sdg

gula pasir 10 g = 1 sdm minyak 15 g = 11/2 sdm

Madu 30 g = 3 sdm gula pasir 20 g = 2 sdm

susu bubuk 20 g = 4 sdm

Pukul 10.00/21.00 Malam

Kue RP 50 g = 1 porsi beras 50 g = 3/4 gls nasi

gula pasir 20 g = 2 sdm ayam 25 g = 1 ptg kcl

sayuran 50 g = 1/2 gls

Pukul 16.00 pepaya 100 g = 1 ptg sdg

Kue RP 50 g = 1 porsi minyak ikan 15 g = 11/2 sdm

gula pasir 10 g = 1 sdm gula pasir 20 g = 2 sdm

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan/Dibatasi

Sumber karbohidrat nasi, bihun, jagung, kentang,

makaroni, mi, tepung-tepungan,singkong, ubi, selai, madu, permen

Sumber protein telur, daing, ikan , ayam, susukacang-kacangan dan hasil olahannya

seperti tempe dan tahu

Sumber lemak minyak jagung, minyak kacangkelapa, santan, minyak kelapa;

tanah, minyak kelapa sawit, minyak

margarin, mentega biasa dan lemak

kedelai; margarin dan mentega hewan

Sumber vitamin semua sayuran dan buah, kecuali sayuran dan buah tinggi

Page 13: Sap Pandan Wangi

dan kalium pada

Mineral pasienn dengan hiperkalemia pasien dengan hiperkalemia

dianjurkan yang mengandung

kalium rendah/sedang

Tabel 4. Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan GGKContoh Menu SehariPagi siang Malamnasi goreng nasi nasitelur ceplok capcay goreng ayam gorengKatimun daging bistik setup buncisSusu pepaya setup nenasMadu puding saos caramelPukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00kue klepon ubi kue cantik manis kue pepe/lapisSirup teh sirup

b. Gagal Ginjal dengan DialisisDiet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialisis biasanya harus direncanakan perorangan.Berdasarkan berat badan dibedakan 3 jenis diet dialisis:1. Diet dialisis I, 60 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 50 kg2. Diet dialisis II, 65 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 60 kg3. Diet dialisis III, 70 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan ± 65 kgAtau secara spesifik menyatakan kebutuhan gizi perorangan ( termasuk kebutuhan natrium dan cairan)

Bahan 60 g protein 65 g protein 70 g protein

Makanan berat (g) urt berat (g) urtberat

(g) urt

Beras 200 3 gls nasi 200 3 gls nasi 22031/4 gls nasi

maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm

telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr

Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg

Page 14: Sap Pandan Wangi

bsr

Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 501 ptg sdg

Tempe 75 3 ptg sdg 100 4 ptg sdg 1004 ptg sdg

sayuran 200 1 gls 200 2 gls 200 2 gls

pepaya 300 3 ptg sdg 300 3 ptg sdg 3003 ptg sdg

minyak 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm

gula pasir 50 5 sdm 50 5 sdm 50 5 sdm

susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm

Susu 100 1/2 gls 100 1/2 gls 100 1/2 gls

Tabel 5. Bahan Makanan Sehari CKD on HD

Waktu dan 60 g protein 65 g protein 70 g protein

Bahan Makananberat

(g) urtberat

(g) urtberat

(g) urt

Pagi beras 50 3/4 gls nasi 50 3/4 gls nasi 60 3/4 gls nasitelur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btrsayuran 50 1/2 gls 50 1/2 gls 50 1/2 glsgula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdmminyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Pukul susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm10,00 gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

pepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg

Siang beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasidaging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg bsrtempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdgsayuran 75 3/4 gls 75 3/4 gls 75 3/4 glspepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdgminyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Pukul maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm16,00 susu 100 1/2 gls 100 1/2 gls 100 1/2 gls

gula pasir 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm

Page 15: Sap Pandan Wangi

Malam beras 75 1 gls nasi 75 1 gls nasi 75 1 gls nasiayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdgtempe 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdgsayuran 75 3/4 gls 75 3/4 gls 75 3/4 glspepaya 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdgminyak 10 1 sdm 10 1 sdm 10 1 sdm

Tabel 6. Pembagian Bahan Makanan Sehari CKD on HD

Page 16: Sap Pandan Wangi

DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA

UNIVERSITAS AIRLANGGA ANGKATAN 2010

DI RUANG PANDAN WANGI RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO

SURABAYA TANGGAL 04 JUNI 2013

NO NAMA ALAMAT TTD

Page 17: Sap Pandan Wangi

DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN MAHASISWA

UNIVERSITAS AIRLANGGA ANGKATAN 2010

DI RUANG PANDAN WANGI RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO

SURABAYA TANGGAL 11 JUNI 2013

NO NAMA PERTANYAAN JAWABAN

Page 18: Sap Pandan Wangi

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA

UNIVERSITAS AIRLANGGA ANGKATAN 2010

DI RUANG PANDAN WANGI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 11 JUNI 2013

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil

a. Kontrak waktu dan

tempat diberikan 4

hari sebelum acara

dilakukan ( )

b. Pembuatan SAP dan

leaflet dilakukan 7

hari sebelumnya

( )

c. Peserta di tempat

yang telah

ditentukan ( )

d. Pengorganisasian

penyelenggaraan

penyuluhan

dilakukan sebelum

dan saat penyuluhan

dilaksanakan ( )

a. Peserta antusias

terhadap materi

penyuluhan ( )

b. Peserta mendengarkan

dan memperhatikan

penyuluhan ( )

c. Pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan POA

( )

d. Pengorganisasian

berjalan sesuai dengan

job description ( )

a. Peserta yang datang

sejumlah 10 orang atau

lebih ( )

b. Acara yang dimulai

tepat waktu ( )

c. Audience mengikuti

kegiatan sesuai dengan

aturan yang telah

dijelaskan ( )

d. Peserta mampu

menjawab dengan

benar 75% dari

pertanyaan penyuluh

( )