tugas 2 sistran fix
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat besar di dunia yang
memiki lebih dari tujuh belas ribu pulau dengan total wilayah sekitar 735.355 (tujuh ratus tiga
puluh lima ribu tiga ratus lima puluh lima) mil persegi. Indonesia menempati peringkat keempat
dari sepuluh negara berpopulasi terbesar di dunia, tepatnya sekitar dua ratus dua puluh juta
jiwa penduduk. Dengan kondisi populasi yang sangat besar, hal itu menyebabkan munculnya
suatu masalah yang sering kita jumpai sehari-hari, yaitu kemacetan.
Di Indonesia, kemacetan seakan –akan sudah menjadi makanan sehari-hari yang tidak
dapat kita hindari. Saat akan berangkat kerja, berangkat ke sekolah, dan sebagainya, kita sering
kali terjebak oleh kemacetan. Akibatnya, kita terlambat datang tepat waktu ke tempat yang kita
tuju.
Untuk mengatasi terjadinya kemacetan, pemerintah Indonesia berinisiatif untuk
menyediakan sarana transportasi umum baru yang memungkinkan untuk setidaknya
mengurangi kemacetan. Sarana transportasi umum baru diyakini dapat untuk mengurangi
kemacetan, karena dengan adanya sarana transportasi umum baru pemerintah berharap
masyarakat dapat memanfaatkan sarana transportasi baru tersebut sebagai sarana alternatif
untuk berpergian dari suatu tempat ke tempat lain dengan nyaman, murah, dan cepat. Dengan
adanya sarana transportasi umum baru ini setidaknya sebagian masyarakat yang sebelumnya
sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan sarana transportasi
umum. Salah satu sarana transportasi umum baru yang disediakan pemerintah ini adalah Bus
Rapid Transit atau yang biasa disingkat BRT.
Dengan adanya sarana transportasi umum baru (BRT), pemerintah perlu untuk
mengatur kembali lalu lintas yang ada agar arus transportasi yang ada berjalan dengan baik dan
lancar.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis akan membahas tentang apa saja yang
menyebabkan terjadinya kemacetan, apa itu Bus Rapid Transit dan macam-macamnya, serta
kebijakan pengaturan lalu lintas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatur kelancaran
arus lalu lintas akibat adanya Bus Rapid Transit.
1.2. Tujuan Studi
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membahas tentang apa saja yang
menyebabkan terjadinya kemacetan, apa itu Bus Rapid Transit dan macam-macamnya, serta
kebijakan pengaturan lalu lintas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatur kelancaran
arus lalu lintas akibat adanya Bus Rapid Transit.
BAB II
TEORI DAN PERMASALAHAN
2.1. Review Teori
Sistem merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara suatu variable atau
komponen dengan variabel atau komponen yang lain. Sedangkan transportasi adalah kegiatan
pemindahan penumpang dan atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam
transportasi terdapat unsur pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas
penumpang dan atau barang dengan atau tanpa alat angkut.
Transportasi atau pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut jasa
angkutan. Jasa angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan angkutan yang bermacam-
macam jenisnya sesuai banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api,
jasa penerbangan, jasa angkutan bus dan lain-lain). Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah
satu faktor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegunaan
lainnya.
Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi hal
itu dilakukan untuk mencapai tujuan lain, oleh karena itu, permintaan atas jasa transportasi
disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan
akan komoditi atau jasa lain.
Pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari :
Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan
suatu kegiatan (misalnya bekerja, sekolah).
Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Transportasi memiliki lima unsure ,yakni:
1. Manusia
Manusia berperan sebagai subjek atau pelaku dari transportasi yang akana
memanfaatkan moda transportasi untuk melakukan aktifitasnya, manusia juga berperan
sebagai pengatur sistem transportasi agar masih bisa digunakan sesuai dengan fungsi
dan manfaatnya.
2. Barang
Barang menjadi objeck pengangkutan, pengiriman barang ke beberapa tempat dengan
alasan pemasaran sangatlah memerlukan moda transportasi, tidak hanya untuk
pemasaran namun juga mobilitas lalin yang dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.
3. Kendaraan
Kendaraan sebagai alat atau moda transportasi berperan penting untuk mengantarkan
dan memindahkan objek transportasi dari satu tepat ke tempat yang lain.
4. Jalan
Jalan merupakan suatu unsure yang penting dalam transportasi, jalan menjadi jalur
lewatnya moda transportasi, jalan akan menghubungkan suatu tmpat dengan tempat
lainya guna memperlancar proses perangkutan dan mobilitas.
5. Organisasi
Suatu sistem pasti membutuhkan suatu organisasi yang mengatur dan bekerja untuk
menjamin bahwa suatu sistem tersebut berjalan dengan baik tanpa ada gangguan atau
permasalahan di dalamnya, di Indonesia, pihak yang memiliki kewenangan sebagai
organisasi pengatur transporttasi baik darat, laut maupun udara adalah Departemen
Perhubungan RI.
Lima unsur yang telah disebutkan di atas bekerja dan saling berpengaruh satu sama lain untuk
terlaksananya transportasi yang baik, nyaman dan terjamin.
Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara
penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang
atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami maupun buatan atau
rekayasa. Sistran diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi penumpang dan
barang dapat dilakukan secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu, dengan
mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan dan kelancaran, serta efisiensi atas waktu
dan biaya.
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang
baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk.
Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman,
aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk
melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain. Setiap sistem BRT
pasti menggunakan sistem improvantasi yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi
dengan sistem BRT yang lain. Hasil dart sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih
menikmati keamanan dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara, di Eropa
dan Australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di Indonesia, sedangkan negara
lain memanggilnya quality bus atau servis bus mudah saat mencapai kualitas tinggi.
2.2. Kondisi / Situasi / Kasus
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat besar di dunia yang
memiki lebih dari tujuh belas ribu pulau dengan total wilayah sekitar 735.355 (tujuh ratus tiga
puluh lima ribu tiga ratus lima puluh lima) mil persegi. Indonesia menempati peringkat keempat
dari sepuluh negara berpopulasi terbesar di dunia, tepatnya sekitar dua ratus dua puluh juta
jiwa penduduk.
Di sisi lain, penduduk Indonesia membutuhkan alat transportasi untuk berpindah
tempat dari satu tempat ke tempat lain, dan kebanyakan dari mereka memilih untuk
menggunakan kendaraan pribadi, hal itu menyebabkan munculnya suatu masalah yang sering
kita jumpai sehari-hari karena jumlah kendaraan yang sangat banyak, masalah tersebut yaitu
kemacetan.
Selain hal di atas masih ada penyebab lainnya seperti :
Arus kendaraan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan Adanya kecelakaan yang menyebabkan gangguan kelancaran karena masyarakat yang
menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas
Terjadi banjir sehingga memperlambat kendaraan Ada perbaikan jalan Adanya bagian jalan tertentu yang longsor Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti adanya isyarat sirene bencana
alam Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, seperti : berjalan lambat
di lajur kanan, dan sebagainya Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut
Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas
Selain itu juga mempunyai banyak dampak negatif seperti :
Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih tinggi Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek,
radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi,
dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal Meningkatkan stress pengguna jalan Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya
BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
3.1. Pembahasan
Untuk mengatasi terjadinya kemacetan, pemerintah Indonesia berinisiatif untuk
menyediakan sarana transportasi umum baru yang memungkinkan untuk setidaknya
mengurangi kemacetan. Sarana transportasi umum baru diyakini dapat untuk mengurangi
kemacetan, karena dengan adanya sarana transportasi umum baru pemerintah berharap
masyarakat dapat memanfaatkan sarana transportasi baru tersebut sebagai sarana alternatif
untuk berpergian dari suatu tempat ke tempat lain dengan nyaman, murah, dan cepat. Dengan
adanya sarana transportasi umum baru ini setidaknya sebagian masyarakat yang sebelumnya
sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan sarana transportasi
umum. Salah satu sarana transportasi umum baru yang disediakan pemerintah ini adalah Bus
Rapid Transit atau yang biasa disingkat BRT.
Berikut adalah beberapa Bus Rapid Transit yang telah beroperasi di Indonesia :
1). Trans Jakarta BRT - JAKARTA
Transjakarta atau umum disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat
atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem
TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan Busway telah dimulai sejak tahun
1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan
arus lalu-lintas (contra flow) supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan
dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas. Meskipun Busway di Jakarta meniru negara lain
(Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak.
Sehingga kalau dulu orang selalu melihat ke Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu
dipelajari masalah dan cara penanggulangannya.
Saat ini Transjakarta sudah memiliki 12 Koridor dari 15 Koridor yang direncanakan.
Untuk tiket TransJ sudah ada kartu berlangganan E-ticket bekerja sama dengan 5 Bank dengan
sistem potong saldo dan tinggal Tap di E-gate yg tersedia. Kedepannya kartu ini akan
digabungkan dengan moda KRL, Monorail (2016) , MRT (2018) dan kopaja/Metromini.
2). Trans Jogja BRT - YOGYAKARTA
Trans Jogja adalah sebuah sistem transportasi bus cepat, murah dan ber-AC di seputar
Kota Yogyakarta, Indonesia. Trans Jogja merupakan salah satu bagian dari program penerapan
Bus Rapid Transit (BRT) yang dicanangkan Departemen Perhubungan. Sistem ini mulai
dioperasikan pada awal bulan Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan, Pemerintah Provinsi DIY.
Motto pelayanannya adalah "Aman, Nyaman, Andal, Terjangkau, dan Ramah lingkungan".
Sistem yang menggunakan bus (berukuran sedang) ini menerapkan sistem tertutup,
dalam arti penumpang tidak dapat memasuki bus tanpa melewati gerbang pemeriksaan, seperti
juga TransJakarta. Selain itu, diterapkan sistem pembayaran yang berbeda-beda: sekali jalan,
tiket berlangganan pelajar, dan tiket berlangganan umum. Ada tiga macam tiket yang dapat
dibeli oleh penumpang, yaitu tiket sekali jalan (single trip), dan tiket umum berlangganan. Tiket
ini berbeda dengan karcis bus biasa karena merupakan kartu pintar (smart card). Karcis akan
diperiksa secara otomatis melalui suatu mesin yang akan membuka pintu secara otomatis.
Penumpang dapat berganti bus tanpa harus membayar biaya tambahan, asalkan masih dalam
satu tujuan.
Pengelola Trans Jogja adalah PT Jogja Tugu Trans, sebagai wujud konsorsium empat
koperasi pengelola transportasi umum kota dan pedesaan di Yogya (Koperasi Pemuda Sleman,
Kopata, Aspada, dan Puskopkar) dan Perum DAMRI.
3). Trans Batik Solo BRT (BST) - SURAKARTA
Batik Solo Trans merupakan BRT yang ada di Surakarta. Sebelum BST beroperasi adalah
bus Damri A. Semenjak BST beroperasi bus Damri (jalur A) dipindah ke jalur B dan BST
beroperasi di jalur A. Bus BST melayani jurusan Berangkat dari Palur - Jurug - UNS - RS Muwardi
- Pasar Gede - Gladak - Kustati - Gading - Sraten - Jamsaren - Tipes - Bayangkara - Baron -
Gendengan - Purwosari - Kleco - Pabelan - Kartosuro. Kembali Kartosuro - Pabelan - Kleco -
Purwosari - RS Kasih Ibu - Gendengan - SGM - Sriwedari - Nonongan - LP - Gladak - Balai Kota -
Pasar Gede - RS Muwardi - UNS - Jurug - Palur. Rencananya bus ini akan menggunakan kartu
pintar untuk membayar ongkos bus, namun sementara ini masih memakai karcis yang langsung
dilayani oleh kondektur. Saat ini jumlah halte BST ada 35 rencananya 51 halte. Untuk umum
RP.3000,- dan pelajar RP.1500,-. Saat ini Batik Solo Trans juga melayani penumpang hingga
Bandara Adi Sumarmo.
4). Trans Semarang BRT - SEMARANG
Trans Semarang adalah sebuah layanan angkutan massal yang meniru TransJakarta. Saat
ini Trans Semarang telah membuka 1 Koridor, yaitu Koridor 1 jurusan Mangkang - Penggaron.
Trans Semarang pernah diujicobakan pada 2 Mei 2009, bertepatan dengan hari jadi kota
Semarang. Setelah ujicoba itu kabar peluncuran Trans Semarang tak pernah terdengar lagi.
Setelah sekian lama tak terdengar, akhirnya Trans Semarang diluncurkan pada tanggal 18
September.
5). Trans Sarbagita BRT - DENPASAR DAN SEKITARNYA
Trans Sarbagita ternyata merupakan salah satu bagian dari kajian cukup lama, yakni di
tahun 1998, dan tertuang dalam Bali Urban Infrastructure Program (BUIP) yang
merekomendasikan adanya sistem transportasi terintegrasi sebagai sarana pendukung
perkotaan di Bali. Kajian tersebut lantas berhenti sebatas proyek percontohan karena Bali saat
itu dinilai belum terlalu macet.
Masyarakat cenderung masih memilih transportasi pribadi karena halte Trans Sarbagita
yang telah dibangun di beberapa titik pinggir kota dianggap terlalu jauh dari tempat kerja
ataupun lokasi tujuan mereka. Adanya trayek angkutan pengumpan (feeder) akan sangat
berguna untuk menggerakkan penumpang dari rumah masing-masing menuju halte, dan
sebaliknya, dari halte menuju lokasi kerja. Menjawab kebutuhan itu, pemerintah memang telah
merencanakan trayek feeder ini secara bertahap dengan memadukan angkutan kota yang
disubsidi khusus dan rencananya akan dimulai di 2012 nanti dengan prosedur yang sama
dengan sistem Trans Sarbagita, yaitu tetap mengantarkan penumpang setiap 15 menitnya
tanpa perlu menunggu muatan penuh.
6). Trans Metro Bandung BRT - BANDUNG
Trans Metro Bandung adalah bus rapid transit di kota Bandung yang diresmikan pada
tanggal 22 Desember 2008. Trans Metro Bandung telah mengoperasikan koridor pertama yaitu
koridor Cibeureum - Cibiru sejauh 16 km. Terdapat 16 halte di jalur Trans Metro Bandung. Bus
koridor I ini hanya melewati Jalan By Pass Soekarno Hatta. Bus ini juga diharapkan akan
mengurangi jumlah angkot dan solusi kemacetan di Kota Bandung. TMB ini menjadi proyek
patungan antara pemerintah kota Bandung dengan Perum II DAMRI Bandung dalam
memberikan layanan transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang
terjamin serta tepat waktu ke tujuan.
7). Trans Pakuan BRT - BOGOR
Bus Trans Pakuan adalah bus rapid transit di kota Bogor yang diresmikan pada tanggal 3
Juni 2007 melayani koridor Baranangsiang-Terminal Bubulak sejauh 14 Km dalam waktu kurang
lebih 45 menit,terdapat sekitar 16 halte di jalur ini, tarifnya adalah Rp 3000 ,sejak kenaikan
BBM. Bus kota ini sangat mirip dengan Trans Jakarta, hanya berhenti di halte-halte saja. Yang
membedakan hanyalah bus ini tidak menggunakan jalur khusus dan menggunakan Bus jenis
3/4. Bus ini juga diharapkan akan mengurangi jumlah angkot dan solusi kemacetan di kota
bogor ,jalur trayek ini juga direncanakan diperpanjang hingga ciawi dan direncanakan juga
pembuatan koridor baru yaitu Terminal Bubulak-Terminal Tanah Baru (sedang direncanakan)
dan semenjak awal November halte utama bus ini dipindahkan dari Poll Bus menuju
Cidanghiang,sekitar 50 meter dari terminal bus Baranangsiang.
8). Trans Bandar Lampung BRT - BANDAR LAMPUNG
Bus Rapid Trans (BRT) yang kini mulai dilirik oleh berbagai kota untuk dijadikan sebagai
moda transportasi terpadu yang lebih modern, dengan tujuan menciptakan transportasi yang
aman dan nyaman bagi masyarakat. Diawali dengan Trans Jakarta yang dimiliki oleh Ibu Kota,
kini BRT telah dikembangkan oleh kota-kota lain, salah satunya Bandar Lampung.
Selama 4 hari yaitu 14-17 November 2011 akhirnya moda transportasi ini di uji cobakan
di kota ini. Kini masyarakat bandar lampung akan menikmati moda transportasi yang lebih
modern ini dalam 7 koridor. Untuk tahap awal ini akan dijalnkan 2 koridor. Semoga dapat
benar-benar menjadi transportasi yang aman dan nyaman, juga tentunya mengurangi
kemacetan yang ada di kota ini.
9). Trans Musi BRT - PALEMBANG
Pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan
digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans
Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan
tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur
laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.
10). Trans Metro Pekanbaru BRT - PEKANBARU
Trans Metro Pekanbaru adalah sarana angkutan umum massal di kota Pekanbaru,
merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan secara bertahap dan terprogram bagi
masyarakat. Pada awal operasional Bis Trans Metro Pekanbaru mendapat bantuan dari
Kementrian Perhubungan berjumlah 20 unit untuk 2 koridor pertama.
Bis TRANS METRO PEKANBARU menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan
sehingga bisa mengurangi tingginya polusi, berkapasitas 33 penumpang duduk dan 32
penumpang berdiri serta dilengkapi AC, informasi tempat pemberhentian halte secara
elektronik dan juga mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang. Setiap 10 menit
sekali bis TRANS METRO PEKANBARU berhenti di tiap-tiap halte dan tidak harus menunggu
penumpang penuh, karena sopirnya digaji bulanan tetap, bukan harus mengejar setoran untuk
mendapatkan gaji seperti yang terjadi pada bus-bus kota pada umumnya. Itulah kelebihan bis
TRANS METRO PEKANBARU jika dibandingkan dengan angkutan umum lainnya.
11). Trans Kawanua BRT - MANADO
Tahun 2012 ini, Perusahan Umum (Perum) Damri siap mengelola Bus Rapid Transit (BRT)
atau Bus Trans Kawanua (BTK) di Kota Manado. Demikian dikatakan Walikota Manado GS Vicky
Lumentut, mengingat Pemkot Manado tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk mengelola
angkutan massal tersebut. Lanjut dikatakan Walikota, hingga saat ini BRT tidak dimaksimalkan
sebagaimana mestinya. Jadi terkesan hanya dipinjam pakaikan kepada warga kota. Padahal
bantuan pemerintah pusat itu sangat perlu dimanfaatkan, untuk memberikan kontribusi bagi
daerah.
Dengan adanya Bus Rapid Transit, maka pemerintah perlu untuk mengatur kembali lalu lintas yang telah ada agar arus transportasi dapat berjalan dengan lancar. Salah satu kebijakan pemerintah dalam pengaturan lalu lintas yang baru adalah penyediaan jalur khusus untuk Bus Rapid Transit, yang disertai dengan undang-undang, salah satu undang-undang tersebut adalah Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 287 ayat (1) yang mengatur tentang jalur khusus Bus Rapid Transit, dan bagi setiap orang yang melanggar akan dikenakan Minimal denda sebesar Rp. 500.000.
3.2. Kesimpulan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan
banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang
baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan
penduduk.
Penyebab kemacetan anatara lain, jumlah kendaraan pribadi yang terlalu banyak, Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan, Arus kendaraan yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan, Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan, Pengaturan
lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas, dan sebagainya.
Bus Rapid Transit yang bila disingkat menjadi BRT adalah sebuah sistem transportasi
yang menggunakan armada bus untuk melayani para pengguna jasanya. Sistem bus rapid
transit memiliki kualitas pelayanan yang dirasa lebik baik dari kualitas servis bus lain, seperti
pelayanan yang nyaman, aman, cepat dan tepat waktu. BRT biasanya dikelola oleh perusahaan-
perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dengan memiliki jalur khusus atau proritas
utama di jalan raya.
Beberapa Bus Rapid Transit yang telah beredar di Indonesia diantaranya adalah Trans
Jakarta BRT – Jakarta, Trans Jogja BRT – Yogyakarta, Trans Batik Solo BRT (BST) – Surakarta,
Trans Semarang BRT – Semarang, Trans Sarbagita BRT – Denpasar dan sekitarnya, Trans Metro
Bandung BRT – Bandung, Trans Pakuan BRT – Bogor, Trans Bandar Lampung BRT – Bandar
lampung, Trans Musi BRT – Palembang, Trans Metro Pekanbaru BRT – Pekanbaru, serta Trans
Kawanua BRT – Manado.
Kebijakan pemerintah untuk mengatur kelancaran Bus Rapid Transit yaitu dengan
disediakannya jalur khusus untuk Bus Rapid Transit dan didukung Undang-Undang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 287 ayat (1) yang mengatur tentang jalur
khusus Bus Rapid Transit, dan bagi setiap orang yang melanggar akan dikenakan Minimal denda
sebesar Rp. 500.000.