tugas fix!!!!!!!

25
1. DEFINISI OBAT ANTIKANKER Obat antikanker adalah obat yang diberikan dengan tujuan membunuh sel-sel kanker dengan obat-obatan atau dengan bahan kimia yang dapat menghentikan siklus kehidupan sel kanker dan juga dapat menghambat dan menghancurkan inti sel untuk membelah diri. Tetapi ada beberapa obat anti kanker yang bekerja tidak selektif, dimana obat ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker tetapi juga sel-sel lain yang ada di dalam tubuh kita. Seperti contoh yaitu dalam pengobatan kemotherapi. Selain berefek terhadap sel kanker, kemotherapi juga berefek terhadap sel normal yang mempunyai tingkat pertumbuhan cepat seperti folikel rambut, mukosa saluran cerna, sistem reproduksi (sel indung telur dan sel sperma) dan jaringan pembentuk darah. Sitostatika yang diberikan akan terkumpul pada jaringan tertentu (missal : tumor) menyebabkan toksisitas (keracunan) yang khas dengan akibat kerusakan serius pada orang tersebut. Apabila toksisitas terlalu berat dapat mengancam kehidupan sehingga pasien meninggal. 2. JENIS – JENIS OBAT ANTI KANKER Secara umum pembagian obat-obat antikanker adalah sebagai berikut:

Upload: diah-somawardani

Post on 02-Jul-2015

571 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS FIX!!!!!!!

1. DEFINISI OBAT ANTIKANKER

Obat antikanker adalah obat yang diberikan dengan tujuan membunuh sel-sel

kanker dengan obat-obatan atau dengan bahan kimia yang dapat menghentikan siklus

kehidupan sel kanker dan juga dapat menghambat dan menghancurkan inti sel untuk

membelah diri. Tetapi ada beberapa obat anti kanker yang bekerja tidak selektif, dimana

obat ini tidak hanya membunuh sel-sel kanker tetapi juga sel-sel lain yang ada di dalam

tubuh kita.

Seperti contoh yaitu dalam pengobatan kemotherapi. Selain berefek terhadap sel

kanker, kemotherapi juga berefek terhadap sel normal yang mempunyai tingkat

pertumbuhan cepat seperti folikel rambut, mukosa saluran cerna, sistem reproduksi (sel

indung telur dan sel sperma) dan jaringan pembentuk darah. Sitostatika yang diberikan

akan terkumpul pada jaringan tertentu (missal : tumor) menyebabkan toksisitas

(keracunan) yang khas dengan akibat kerusakan serius pada orang tersebut. Apabila

toksisitas terlalu berat dapat mengancam kehidupan sehingga pasien meninggal.

2. JENIS – JENIS OBAT ANTI KANKER

Secara umum pembagian obat-obat antikanker adalah sebagai berikut:

a. ALKYLATING AGENTS

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu :

1) Mekloretamin

Indikasi : Penyakit Hodgkin, Limfusar, Karsinoma Mama, dan Karsinoma Ovarium.

2) Siklofosfamid

Indikasi : Leukemia Limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non Hodgkin,

Mieloma Multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, Ovarium, Paru, Serviks, Testis,

Jaringan Lunak atau Tumor Wilm.

3) Melfalan

Indikasi : Mieloma Multiple, Kanker Payudara, Ovarium.

Page 2: TUGAS FIX!!!!!!!

4) Klorambusil

Indikasi : Leukimia Limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan Limfoma non Hodgkin

5) Trietilenmelamin

Indikasi : Penyakit Hodgkin, Limfosarkoma, Retinobalstoma, Leukimia Kronik,

Tumor Payudara dan Ovarium.

6) Trietilentriofosforamid

Indikasi : Penyakit Hodgkin, Limfosarkoma, Retinolblastoma, Tumor Payudara dan

Ovarium.

7) Prokarbazin

Indikasi : Limfoma Hodgkin.

8) Busulfan

Indikasi : Leukimia Mielositik Kronik.

9) Karmustin

Indikasi : Melanoma Malignum, Mieloma multiple.

10) Lomustin

Indikasi : Karsinoma Paru dan Kolorektal, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin dan

Karsinoma Renal.

11) Semustin

Indikasi : Karsinoma Paru Lewis, Melanoma Malignum, Tumor Otak Metastatik,

Limfoma non Hodgkin dan Neoplasma saluran cerna.

12) Streptozosin

Indikasi : Karsinoma Pankreas.

13) Sisplatin

Indikasi : Kanker Testis, Ovarium, Esofagus, Paru, Kolon.

14) Karboplatin

Indikasi : Kanker Ovarium lanjut.

Page 3: TUGAS FIX!!!!!!!

b. ANTIMETABOLITS

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit yaitu :

1) Floksuridin

Indikasi : Leukimia Limfostik Akut dan Kronik, Leukimia Granulositik Akut dan

Kronik, Koriokarsinoma.

2) Fludarabin

Indikasi : Leukemia Limfositik Kronik, Limfoma non Hodgkin.

3) Gemsitabin

Indikasi : Kanker paru, Pankreas dan Ovarium.

4) Methotrexat

Indikasi : Leukimia Limfositik Akut, Kariokarsinoma, Kanker Payudara, Leher dan

Kepala, Paru, Sarkoma Osteogenik.

5) Pemetrexed

Indikasi : Mesotelioma, Kanker Paru.

6) Sitarabin

Indikasi : Termasuk zat paling aktif untuk Leukemia dan juga untuk Limfoma.

c. PLANT ALKALOIDS

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkaloid yaitu :

1. Alkaloid vinka

Alkaloid vinka bersungsi untuk menghancurkan benang spindle sehingga pembelahan

sel terhenti pada metaphase (benang spindel terbentuk dari mikrotubul pada

metaphase). Perhentian pada metafase menyebabkan kematian sel. Selain itu juga

dapat mengganggu inkorporasi uridin menjadi mRNA. Contoh :

a. Vinkristin dan vinblastin

Merupakan senyawa antimitotik dengan mengadakan depolimerisasi mikrotubul

yang merupakan bagian penting dari sitoskeleton dan benang spindel. Dapat

berikatan secara spesifik dengan mikrotubular protein tubulin dalam bentuk

dimmer, bentuk dimmer inilah yang menyebabkan terminasi mikrotubul sehingga

depolimerisasi terjadi. Hal ini menyebabkan proses mitosis tertahan di metafase.

Page 4: TUGAS FIX!!!!!!!

b. Vinorelbin

Dapat mengakibatkan hambatan mitosis.

2. Alkaloid Podofilin

Bekerja dengan menghambat topoisomerase II, sehingga terjadi kerusakan DNA

(DNA terdegradasi), penghambatan transport nukleotida, dan penghambatan transport

elektron di mitokondrial.. Contoh: Etoposida dan Teniposida. Kedua senyawa ini

memblok sel pada fase akhir S-G2

3. Alkaloid Taksan

Bekerja dengan mekanisme yang sama dengan alkaloid vinka, merupakan spindle

poison. Contohnya adalah paklitaksel dan dosetakel.

d. ANTIBIOTICS

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antibiotik yaitu :

1) Vinkristin (VCR)

Indikasi : Leukimia Limfositik Akut, Neuroblastoma, Tumor Wilms,

Rabdomiosarkoma, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin.

2) Vinblastin (VLB)

Indikasi : Penyakit Hodgkin, Limfosarkoma, Kariokarsinoma dan Tumor Payudara.

3) Paklitaksel

Indikasi : Kanker Ovarium, Payudara, Paru, Leher dan Kepala.

4) Etoposid

Indikasi : Kanker Testis, Paru, Payudara, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin,

Leukimia Mielositik Akut.

5) Irinotekan, Topotekan

Indikasi : Karsinoma Ovarium, Karsinoma Paru Sel Kecil, Karsinoma Kolon.

6) Daktinomisin ( AktinimisinD)

Indikasi : Kariokarsinoma, Tumor Wilms, Testis, Rabdomiosarkoma, Sarkoma Kaposi

Page 5: TUGAS FIX!!!!!!!

7) Antrasiklin: Daunorubisin, Doksorubisin, Mitramisin

Indikasi : Leukimia Limfositik dan Mielositik Akut, Sarkoma Ostiogenik, Limfoma

Hodgkin dan non Hodgkin, Leukemia Akut, Karsinoma Payudara.

8) Antrasenedion : Mitoksantron

Indikasi : Leukemia Mielositik Akut, Kanker Prostat dan Payudara.

9) Bleomisin

Indikasi : Kanker Paru, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin.

10) Mitomisin

Indikasi : Kanker Lambung

e. HORMONAL

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormonal yaitu :

1) Prednison

Indikasi : Leukemia Limfositik Akut dan Kronik, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin,

Tumor Payudara.

2) Hidroksiprogesteron kaproat

Indikasi : Karsinoma Payudara dan Endometrium.

3) Medroksiprogesteron asetat

Indikasi : Tumor Endometrium.

4) Dietilstilbestrol

Indikasi : Karsinoma Prostat dan Payudara.

5) Tamoksifen

Indikasi : Tumor Payudara.

6) Flutamid

Indikasi : Karsinoma Prostat.

7) Mitotan, aminoglutetimid

Indikasi : Karsinoma Kortek Adrenal, Karsinoma Payudara.

8) Leuprolid

Indikasi : Karsinoma Prostat.

Page 6: TUGAS FIX!!!!!!!

9) Anastrozol, Letrozol

Indikasi : Karsinoma Payudara.

f. MISCELLANEOUS ANTI Ca

Jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan miscellaneous anti Ca yaitu :

1. Hidroksiurea

Merupakan analog urea yang dapat menghambat sintesis DNA.

2. Mitotane

Menyebabkan regresi (kemunduran) pertumbuhan tumor dan menghilangkan sekresi

steroid adrenal yang berlebihan.

3. Asparaginase

Asparaginase beraksi secara tidak langsung dengan mengkatabolik asparagin menjadi

asam aspartat dan ammonia, juga menurunkan level glutamine dalam darah. Hal ini

menyebabkan penghambatan sintesis protein karena sel neoplastik membutuhkan

asparagin, sehingga proliferasi sel terhenti.

4. Amsacrine

Menginterkalasi pasangan basa DNA.

5. Mitoxantrone

Berikatan dengan DNA sehingga rantai DNA putus dan sintesis DNA dan RNA

terhambat.

3. MEKANISME KERJA OBAT ANTIKANKER

Mekanisme kerja dari obat – obat anti kanker yaitu :

a. ALKYLATING AGENTS

Mekanisme penghambatan pertumbuhan sel kanker oleh golongan alkilator secara

umum adalah membentuk ion karbonium (alkil) yang sangat reaktif, kemudian gugus

alkil ini akan berikatan kovalen silang pada konstituen sel yang nukleofilik. N7 dari

guanin adalah nukleofilik kuat sehingga guanin merupakan basa purin utama yang

Page 7: TUGAS FIX!!!!!!!

teralkilasi. Guanin biasanya terdapat dalam tautomer keto dan dapat berikatan dengan

sitosin, namun karena posisi N7 pada guanine teralkilasi, maka akan terbentuk

tautomer enol. Sehingga menyebabkan terjadinya pasangan basa yang abnormal yaitu

basa guanine berpasangan dengan basa Timin, dan terjadi miscoding.

Alkilator sebagai antikanker pada siklus sel dibagi ke dalam beberapa sub golongan,

yaitu :

1. Nitrogen Mustard

Nitrogen mustard berikatan dengan residu guanin dari DNA sehingga terjadilah

perubahan afinitas gugus pada DNA (dari sitosin ke timin), depurinasi akibat

kerusakan DNA mungkin juga terjadi. Senyawa pengalkil yang bifungsional dapat

berikatan secara kovalen dengan 2 gugus (residu guanin) asam nukleat pada

untaian yang berbeda, terjadilah ikatan silang (cross linking) sehingga terjadi

kerusakan pada fungsi DNA

2. Etilenimin

Etilenimin memiliki mekanisme aksi seperti mustard nitrogen. Contoh dari obat

kelompok ini adalah trietilenatiofosforamida (tiotepa) dan trietilenamelamina

(TEM/tretamine).

3. Alkil Sulfonat

Mekanisme kerja dari ester asam sulfonat berlangsung disebabkan oleh hidrolisis

yang mengalami terjadi pemisahan O-R dan gugus alkil (R’) ditransfer ke substrat.

Yang termasuk kelompok ini adalah busulfan (myleran) dan dimetil myleran.

4. Nitrosourea

Lipofilitas tinggi, dapat menembus Blood Brain Barrier, biasa digunakan untuk

tumor otak. Mekanisme aksi membentuk ikatan silang (cross link) pada DNA.

Contohnya: Karmustin dan Lomustin

Page 8: TUGAS FIX!!!!!!!

5. Metilhidrazin

a. Prokarbazin

Merupakan turunan metilhidrazin yang bekerja sebagai antikanker non-spesifik

pada siklus sel. Mekanisme aksi belum jelas diketahui, tetapi diduga

mengalkilasi asam nukleat, namun obat ini dapat menghambat sintesis DNA,

RNA, dan protein, memperlama interfase, dan menyebabkan kromosom rusak.

Metabolisme oksidatif dari obat ini oleh enzim mikrosomal menghasilkan

azokarbazine dan H2O2 yang menyebabkan terputusnya rantai DNA.

b. Dakarbazin

Diaktifkan dahulu oleh metabolisme oleh enzim mikrosomal hati menjadi

diazomethane yang memiliki metal karbonium yang bersifat sitotoksik.

Mekanisme aksinya dengan memetilasi sel kanker. Dakarbazin dapat

membunuh sel pada semua fase.

6. Platinum

a. Sisplatin

Merupakan metal inorganik yang mampu membunuh sel pada semua siklus

pertumbuhannya. Mekanisme aksi : menghambat biosintesis DNA dan berikatan

dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink).

b. Karboplatin

Merupakan analog platinum generasi kedua. Mekanisme aksi : menghambat

bosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang

(crosslink).

c. Oksaliplatin

Merupakan analog platinum generasi ketiga. Mekanisme aksi : mengikat DNA

sehinga DNA berubah bentuk.

Page 9: TUGAS FIX!!!!!!!

b. ANTIMETABOLITS

Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis DNA dan RNA melalui

penghambatan pembentukan asam nukleat dan nukleotida. Antipurin dan antipirimidin

mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukan nukleosida, sehingga

mengganggu berbagai reaksi penting dalam sel kanker. Penggunaannya sebagai obat

antikanker didasarkan pada metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel

kanker daripada sel normal. Dengan demikian penghambatan sintesis DNA lebih

tinggi daripada terhadap sel kanker. Antimetabolit untuk antikanker pada siklus sel

dibagi menjadi tiga sub antimetabolit, yaitu :

1. Analog Purin

a. Merkaptopurin

Menghambat sejumlah enzim interkonversi purin. Merkaptopurin merupakan

inhibitor kompetitif dari enzim yang menggunakan senyawa purin sebagai substrat.

b. Tioguanin.

Menghambat interkonversi nukleotida purin, penurunan sintesis guanine

intraselular, mengganggu pembentukan sintesis DNA dan RNA.

c. Fludarabin fosfat

Mengganggu sintesis DNA dengan menghambat DNA polymerase dan

ribonukleotida reduktase

d. Kladibrin

Menyebabkan perbaikan DNA terganggu, sehingga DNA pecah

Page 10: TUGAS FIX!!!!!!!

2. Analog pirimidin

a. Flourourasil

Merupakan pengganti urasil, dikonversi menjadi metabolit aktif. Selain itu,

flourourasil juga diubah menjadi floururidin monofosfat (FUMP) yang dapat

langsung mengganggu sintesis RNA.

b. Sitarabin

Sitarabin adalah suatu nukleosid sintetik yang merupakan analog pirimidin.

Mekanismenya adalah menghambat DNA polymerase sehingga sintesis DNA

diblok. Sitarabin diubah menjadi nukleosida yang berkompetisi dengan metabolit

normal untuk dikorporasikan ke dalam DNA. Sehingga akan terjadi

ketidakseimbangan sterik yang berakibat penghambatan peletakan basa pada rantai

nukleotida.

c. Gemsitabin

Gemsitabin merupakan analog nukleosida, biasanya berperan sebagai flourourasil

dan analog lain dari pirimidin. Bekerja dengan mengganti salah satu blok yang

membangun asam nukleat, yaitu sistidin selama proses replikasi DNA. Gemsitabin

difosforilasi agar aktif oleh enxim deoksisitidin kinase lalu oleh nukleotida kinase

diubah menjadi nukleotida difosfat dan trifosfat yag dapat menghambat sintesis

DNA.

d. Azacitidine

Azacitidine menhambat orotidilat sintetase sehinga produksi pirimidin dihambat.

3. Analog asam folat

Analog asam folat membasmi sel ke dalam fase S, terutama pada fase pertumbuhan

yang pesat. Namun dengan efek penghambatan terhadap sintesis RNA dan protein,

metotreksat hanya menghambat sel fase S sehingga bersifat self-limiting terhadap

efek farmakologinya.

Page 11: TUGAS FIX!!!!!!!

c. PLANT ALKALOIDS

Mekanisme kerjanya adalah menghambat mitosis (Spindle poisons) dan

mempengaruhi mikrotubulus yang berperan dalam proses mitosis. Alkaloid untuk

antikanker pada siklus sel dibagi menjadi tiga sub, yaitu :

1. Alkaloid vinka

Alkaloid vinka bersungsi untuk menghancurkan benang spindle sehingga

pembelahan sel terhenti pada metaphase (benang spindel terbentuk dari

mikrotubul pada metaphase). Perhentian pada metafase menyebabkan kematian

sel. Selain itu juga dapat mengganggu inkorporasi uridin menjadi mRNA.

Contoh :

a. Vinkristin dan vinblastin

Merupakan senyawa antimitotik dengan mengadakan depolimerisasi mikrotubul

yang merupakan bagian penting dari sitoskeleton dan benang spindel. Dapat

berikatan secara spesifik dengan mikrotubular protein tubulin dalam bentuk

dimmer, bentuk dimmer inilah yang menyebabkan terminasi mikrotubul sehingga

depolimerisasi terjadi. Hal ini menyebabkan proses mitosis tertahan di metafase.

b. Vinorelbin

Dapat mengakibatkan hambatan mitosis.

2. Alkaloid Podofilin

Bekerja dengan menghambat topoisomerase II, sehingga terjadi kerusakan DNA

(DNA terdegradasi), penghambatan transport nukleotida, dan penghambatan

transport elektron di mitokondrial.. Contoh: Etoposida dan Teniposida. Kedua

senyawa ini memblok sel pada fase akhir S-G2

3. Alkaloid Taksan

Bekerja dengan mekanisme yang sama dengan alkaloid vinka, merupakan spindle

poison. Contohnya adalah paklitaksel dan dosetakel.

Page 12: TUGAS FIX!!!!!!!

d. ANTIBIOTICS

1. Daktinomisin

Mekanisme aksi: Berikatan kuat dengan DNA untai ganda dengan cara berinterkalasi

antara pasangan basa guanine-sitosin yang berdekatan. Akibatnya terjadi hambatan

sintesis RNA yang dependent DNA.

2. Aktinomisin

Mekanisme aksi : Berikatan dengan DNA membentuk kompleks yang sangat stabil,

namun RNA Polimerase  tidak dapat beraktivitas pada kompleks DNA-aktinomisin

tersebut, sehingga replikasi DNA tidak terjadi.Aktinomisin juga menyebabkan

transkripsi terhambat. Pada konsentrasi rendah, rRNA secara selektif dapat dihambat

karena adanya degenerasi nucleolus.

3. Bleomisin

Mekanisme aksi: Mengikat DNA dan menyebabkan satu atau kedua rantai pecah

setelah pembentukan radikal bebas dan penghambatan sintesis DNA. Termasuk CCS

karena bleomisin menyebabkan sel terhenti pada fase G2.

4. Mitomisin

Mekanisme aksi: Obat ini akan teraktivasi melalui enzim sitokrom P-450 akan

menghasilkan suatu alkilator yang dapat melakukan ikatan silang dengan DNA.

e. HORMONAL

Pemberian inhibitor hormon menimbulkan ketidakseimbangan hormon-hormon dalam

badan. Ternyata hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan sel-sel kanker dalam jaringan-

jaringan yang peka terhadap hormon. Mekanisme kerja inhibitor hormon ini adalah

hormon akan berikatan dengan reseptor protein (estrogen, progesteron, kortikosteroid,

androgen) pada sel kanker.

Page 13: TUGAS FIX!!!!!!!

f. MISCELLANEOUS ANTI Ca

Dibagi menjadi lima sub, yaitu :

1. Hidroksiurea

Merupakan analog urea yang dapat menghambat sintesis DNA.

2. Mitotane

Menyebabkan regresi (kemunduran) pertumbuhan tumor dan menghilangkan sekresi

steroid adrenal yang berlebihan.

3. Asparaginase

Asparaginase beraksi secara tidak langsung dengan mengkatabolik asparagin menjadi

asam aspartat dan ammonia, juga menurunkan level glutamine dalam darah. Hal ini

menyebabkan penghambatan sintesis protein karena sel neoplastik membutuhkan

asparagin, sehingga proliferasi sel terhenti.

4. Amsacrine

Menginterkalasi pasangan basa DNA.

5. Mitoxantrone

Berikatan dengan DNA sehingga rantai DNA putus dan sintesis DNA dan RNA

terhambat.

Page 14: TUGAS FIX!!!!!!!

4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OBAT ANTIKANKER (KEMOTERAPI)

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat – obatan yang

bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel – sel kanker.

Manfaat kemoterapi antara lain :

Pengobatan

Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis

kemoterapi atau dengan beberapa jenis kemoterapi.

Kontrol

Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan kanker agar

tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

Mengurangi gejala

Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi yang

diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti

meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil

ukuran kanker pada daerah yang diserang.

Efek samping kemoterapi timbul karena obat – obat kemoterapi sangat kuat dan

tidak hanya membunuh sel – sel kanker, tetapi juga menyerang sel – sel sehat terutama

sel – sel yang berproliferasi dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang

dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa

timbul antara lain :

Lemas

Merupakan efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau

perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus

hingga akhir pengobatan.

Page 15: TUGAS FIX!!!!!!!

Mual dan muntah

Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu

ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat

dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum, selama atau sesudah

pengobatan kemoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.

Gangguan Pencernaan

Beberapa jenis obat kemoterapi dapat menyebabkan diare. Bahkan ada yang

menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat.

Sariawan

Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau

infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.

Rambut Rontok

Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu

setelah kemoterapi dimulai.

Otot dan Saraf

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari

tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki.

Page 16: TUGAS FIX!!!!!!!

5. PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT ANTIKANKER

(KEMOTERAPI)

Dalam hal pemberian obat antikanker, perawat memiliki beberapa peranan penting

yaitu :

a. Perawat harus mengetahui syarat-syarat pemberian obat Kemoterapi yaitu:

Perawat harus mengetahui keadaan umum pasien, dimana keadaan pasien

harus cukup baik

Penderita cukup mengerti terhadap pengobatan dan mengetahui efek samping

yang akan terjadi setelah dilakukan pengobatan.

b. Perawat harus mengetahui prosedur-prosedur pemberian obat Kemoterapi yang

terdiri dari:

1. Persiapan Pasien antara lain :

Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan Lab, Evaluasi status mental,

Riwayat medis, Riwayat medikasi, Riwayat keluarga

Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta waktu

pemberian obat sebelumnya.

Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.

Informed concernt (persetujuan antara pasieen untuk dilakukan

pengobatan)

Siapkan obat sitostatika yang dilakukan oleh staf farmasi dan

dilakukan di ruangan yang tertutup.

2. Perawat harus mengetahui cara pemberian pengobatan kemoterapi yaitu:

Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan,

cara pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.

Menggunakan proteksi yang sesuai, agar terlindungi dari percikan-

percikan obat kemoterapi karena obat kemoterapi merupakan jenis

obat keras.

Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik

Page 17: TUGAS FIX!!!!!!!

Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah

daerah tusukan infus

Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik

(primperan, zofran, kitril secara intra vena) karena dampak dari

pemberian kemoterapi adalah menyebabkan mual dan muntah.

Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %

Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe

pump) sesuai program

Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%

Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong

plastik dan diikat serta diberi etiket.

Buka gaun (alat proteksi) kemudian rendam dengan deterjen. Bila

disposible masukkkan dalam kantong plastik kemudian diikat dan

diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.

Catat semua prosedur

Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah

jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi.

3. Perawat wajib memberikan informasi mengenai efek samping setelah

dilakukan kemoterapi yaitu:

Rambut rontok / menipis (bersifat sementara).

Mual / muntah (tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering).

Sembelit (berikan makanan tinggi serat).

Diare (hindari makanan yang pedas / asam serta makanan kaya

serat).

Stomatitis / sariawan / gomen (pelihara kebersihan mulut)

Penurunan daya tahan tubuh (hindari sumber-sumber infeksi).

Perubahan kulit : kering, gatal (jaga kebersihan kulit).

4. Perawat melakukan Evaluasi pada pasien setelah dilakukan kemoterapi :

Page 18: TUGAS FIX!!!!!!!

Evaluasi kemajuan klinik setelah pemberian obat

Mengamati adanya efek samping

Evaluasi tehnik yang digunakan