tugas bandara fix

8
PERKEMBANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINAGKABAU - PADANG NGAKAN BHASKARA KOTTEN 1361121028 LEVI ROGER LU PERREIRA 1361121010 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2016

Upload: ngakanbhaskarakotten

Post on 06-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 1/7

PERKEMBANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINAGKABAU -

PADANG

NGAKAN BHASKARA KOTTEN 1361121028

LEVI ROGER LU PERREIRA 1361121010

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2016

Page 2: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 2/7

Bandara Internasional Minangkabau –  Padang

SEJARAH

Bandar Udara Internasional Minangkabau (kode IATA: PDG, kode ICAO: WIPT) atau biasa

disingkat BIM adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera Barat

yang melayani penerbangan-penerbangan dari dan ke Kota Padang. Bandara ini berjarak

sekitar 24 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang

Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun

pada tahun 2001, dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara

Tabing. BIM merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.

Pada tahun 2006, bandar udara ini ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempatembarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, dan sebagian

Jambi. Sejak 1 Juli 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II

hingga pukul 24.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.

Pembangunan

Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara Tabing

yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan setelah 34

tahun lamanya digunakan. Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001 dengan

menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6 miliar

Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International Coorporation (JICB).

Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O. dari Jepang, dan Adhi Karya

dari Indonesia.

Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan

pacu sepanjang 2.750 meter dengan lebar 45 meter. Penerbangan domestik dan internasional

dilayani oleh terminal seluas 12.570 m² yang berkapasitas sekitar 2,5 juta penumpang setiap

tahunnya. Bandar udara ini adalah bandara kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang

pembangunannya dilakukan dari awal. Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan

dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai pada tahun 2010. Setelah semua tahap selesai

pengerjaannya, panjang landasan bandara ini akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang

juga dilengkapi denganlandasan penghubung (taxiway) paralel di sepanjang landasan.

Page 3: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 3/7

 

Akses 

Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat diakses baik menggunakan kendaraan

 pribadi, maupun kendaraan umum sepertibus dan taksi yang beroperasi setiap hari dari KotaPadang dan kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu adapula bus Damri yang melayani rute

BIM — Pasar Raya dan bus Tranex Mandiri rute BIM — Lubuk Begalung. Selama tahun 2011,

 jumlah penumpang di bandara ini telah mencapai 1,3 juta, dua kali lipat lebih dari yang

ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 622.000 penumpang. Sejalan dengan perkembangan

 bandara, pemerintah daerah telah membangun jalan layang di perempatan jalan masuk

menuju bandara, yang disusul dengan pelebaran ruas jalan Tabing — Duku sepanjang 10 km

yang merupakan bagian dari ruas jalan Padang — Bukittinggi.

Di sisi lain, PT (Persero) Kereta Api berencana menambah jalur kereta api baru sepanjang 4,2

km dari Stasiun Simpang Haru, Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau. Untuk

itu, satu set railbus atau kereta api jalur pendek telah didatangkan untuk melayani rute ini.Railbus buatan PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun dengan kapasitas 150 penumpang

tersebut sampai di Stasiun Simpang Haru pada 31 Desember 2012 dan diangkut melalui

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 9 Desember 2012 menuju Pelabuhan Teluk Bayur,

Padang. Namun, karena belum rampungnya infrastruktur, railbus ini untuk sementara akan

dioperasikan sebagai angkutan wisata dari Padang menuju Stasiun Pariaman sampai

 pembangunan rel baru menuju Bandara Internasional Minangkabau selesai dibangun.

Tertunda dari target semula karena ketiadaan anggaran pembebesahan lahan, rute kereta api

 baru yang akan menghubungkan Kota Padang dengan bandara ditargetkan akan rampung

 pada tahun 2015 mendatang.

Bandara baru di Ketaping yang diberi nama Bandara Internasional Minangkabau(BIM) telah dioperasikan sejak 22 juli 2005. bandara ini didesign dengan arsitetur tradisional

Minangkabau dengan ciri khas Bagonjong atau atap berbentuk tanduk dan interior terminal

 penumpang yang dihiasi dengan ukiran Minangkabau tradisional sebagai aksen interior

modern yang penuh imajinasi.

Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara pertama dan satu  –  satunya

di negara ini bahkan di dunia yang menggunakan nama etnik sebagai nama bandaranya.

Fasilitas pendukungnya yang semuanya menggunakan nama dan istilah Minang dan gedung

terminal penumpangnya merupakan gedung terbesar di Indonesia dengan arsitektur

Minangkabau.

Bandara Internasional Minangkabau terletak 23 km dari pusat Kota Padang,

menempati lahan seluas ± 427 hektare sebagai pintu gerbang utama Sumatera Barat. Bandara

ini mulai dibangun tahun 2001 menggantikan Bandara Tabing yang telah beroperasi selama

34 tahun. Dipindahkannya Bandara Tabing ke Bandara Internasional Minangkabau karena

sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan. Bandara baru

yang pembangunannya menghabiskan dana sekitar 9,4 miliar Yen yang merupakan pinjaman

lunak dari Japan Bank Internasional Coorporation (JICB) dan APBN sekitar Rp. 97,6 miliar

(10%-nya) melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni JO dari Jepang serta Adhi Karya

dari Indonesia.

Page 4: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 4/7

Jumlah penerbangan yang melayani rute dari dan ke Bandara Internasional

Minangkabau seperti di Bandara Tabing menghubungkan Padang dengan Jakarta, Medan,

Batam dan Pekanbaru untuk domestik, sedangkan untuk pelayanan transportasi udara ke luar

negeri (internasional) yaitu Singapura dan Kualalumpur. Hingga saat ini tercatat sebanyak

sepuluh maskapai penerbangan nasional dan dua maskapai penerbangan asing beroperasi di

Bandara Internasional Minangkabau. Bandara Internasional Minangkabau dapat menampung

 pesawat udara berbadan lebar seperti A 330 atau MD 11 dan kelengkapan fasilitas yang jauh

 berbeda dengan Bandara Tabing dapat lebih menggairahkan aktifitas penerbangan di bandara

ini.

Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara kedua setelah Bandara

Soekarno-Hatta Cengkareng yang pembangunannya benar  –  benar dari awal. Rencana induk

(masterplan) bandara ini akan dibangun dalam tiga fase, fase keduanya akan dimulai pada

tahun 2010. bila seluruh fase telah diselesaikan panjang landasan Bandara Internasional

Minangkabau akan bertambah hingga 3.600 meter yang dilengkapi dengan parallel taxiway

disertai dengan pembangunan fasilitas pendukung lainnya, seperti gedung terminal penumpang. Mengingat kondisi saat ini, jumlah penumpang yang sudah mencapai 1,3 juta

 pertahun, sudah dua kali lipat lebih dari yang direncanakan dulu, yang menargetkan 622.000

 penumpang pertahun untuk dapat dipenuhi pada tahun 2010. Bandara Internasional

Minangkabau harus secepatnya dikembangkan agar dapat menampung peningkatan jumlah

 penumpang dan barang dimasa yang akan datang, sehingga kenyamanan dan kepuasan

 pengguna jasa dapat tercapai.

Bersamaan dengan pembangunan bandara, Pemerintah daerah membangun sebuah

 jembatan layang (fly over) di perempatan jalan masuk ke bandara, yang sampai saat ini belum selesai pengerjaannya, serta pelebaran ruas jalan Tabing  –   Duku sepanjang 10 km

yang terletak pada ruas jalan Padang  –   Bukit Tinggi. Dengan status jalan Nasional ini,

merupakan bagian dari upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang bertujuan

disamping untuk meningkatkan kapasitas pelayanan mobilitas penumpang dan barang, juga

dalam rangka menunjang Bandara Internasional Minangkabau. PT. (Persero) Kereta Api juga

 berencana membuka akses kereta api masuk ke Bandara Internasional Minangkabau dengan

menambah rel baru sepanjang 4 km masuk ke bandara ini. nantinya dengan dukungan

 prasarana yang memadai, Bandara Internasional Minangkabau mudah dicapai dengan

 bermacam moda transportasi. Untuk public transportation saat ini baru tersedia bus dan taksi

yang melayani rute Bandara Internasional Minangkabau – 

 Kota Padang dan kota – 

 kota laindi Sumatera Barat.

Bandara Internasional Minangkabau membuka peluang besar bagi pertumbuhan

ekonomi Sumatera Barat, yang sekaligus merupakan tantangan baru yang harus dihadapi.

Dalam konsep ekonomi pembangunan, prasarana publik harus lebih dulu dipersiapkan.

Karena nantinya prasarana pendukung lainnya akan terstimulator dengan sendirinya.

Sumatera barat memiliki keunggulan dari segi alam dan Budayanya serta pendidikan yang

tinggi, menjadi suatu prospek yang bagus untuk mengembangkan perekonomian Sumatera

 barat. Terlebih lagi dari segi pariwisata Sumatera Barat yang memang cukup potensial untuk

menumbuh kembangkan daerah.

Page 5: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 5/7

Berikut fasilitas –  fasilitas yang terdapat di BANDARA INTERNASIONAL

MINANGKABAU :

1. Fasilitas di Sisi Udara (Airside)

a. Landasan pacu (runway : 2.750 x 45 m2)

 b. Landasan penghubung (taxiway) : 2 x 30 m2 dan 1 x 23 m2

c. Apron pesawat penumpang : 315 x 120 m2 (8 bh pesawat B 737)

d. Apron perawatan pesawat udara : 13.009 m2

e. PKP-PK : Category IX

2. Fasilitas di Terminal Penumpang

a. Ticket Sales Counter : 9 buah

 b. Check in counter : 17 buah

c. Kapasitas ruang tunggu

· Domestik : 400 seat

· Internasional : 150 seat

d. Garbarata (Aviobridge) : 2 buah

e. Handycapped Elevator

(Lift penyandang cacat) : 3 buah

f. Escalator (tangga jalan) : 2 buah

g. Baggage conveyor : 5 unit

h. Trolleys (kereta dorong) : 100 buah

i. Restaurant, coffe shop, bookshop, souvenir shop dan wartel

 j. Toilet umum & Toilet khusus untuk penyandang cacat (divable people)

k. Musholla

l. Comercial/Business Lounge

m. Nursey Room (ruangan menyusui)

n. Smoking room

o. Anjungan Pengantar (waving gallery)

3. Fasilitas Lain

a. Sistem Pengolahan Limbah : Incinerator Sewerage Treatment System

 b. DPPU

· Refeuler : 3 x 25 kilo liter

· Fuel Tank : 3 x 500 kilo liter

c. Power Supply (PLN) : 3.115 KVA

d. Back-Up Generator Set : 2 x 1.000 KVA

e. Telephone : 95 SST dan PABX system

4. Fasilitas Transportasi Bandara

a. Taksi : 150 unit dengan sistem meter

 b. Bus AC : 20 Unit

c. Tarif Bus jauh dekat : Rp. 18.000.-

Page 6: Tugas Bandara Fix

8/17/2019 Tugas Bandara Fix

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-bandara-fix 6/7

Control Tower

Apron