trigger neurologi
DESCRIPTION
neurologiTRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
MODUL NEUROLOGI
TRIGGER 1
OLEH :
KELOMPOK TUTORIAL XIX
Fasilitator : dr. Ruth Evelin Margareth Sp. An
Ketua : Nia Siska Putri (13-182)
Sekretaris : Leni Aria Nasta (13-184)
Anggota : Fitri meuthia (13-181)
Ilham Daryl Fathurrozi (13-186)
Rony Arzal (13-187)
Sofia Mutiara (13-188)
Niva Aulia (13-189)
Riri Anggraini (13-190)
Yusi Afrianti (10-154)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2015
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan diskusi kelompok trigger 1 pada Modul Penyakit Dalam
ini tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, terselesaikannya laporan diskusi ini tentu saja bukan karena
kemampuan kami semata-mata. Kami ucapkan terimakasih banyak atas bimbingan dari dr.
Ruth evelin Margareth Sp.An dan terima kasih kepada anggota kelompok tutorial 19 yang
telah bekerja sama dalam diskusi kelompok.
Dalam penyusunan laporan diskusi ini, kami menyadari terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan laporan diskusi kami di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kami mohon maaf
jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja yang kami lakukan.
Demikianlah, terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Padang, 19 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
STEP I
1. GCS : glas gow coma scale
2. Soporous: tingkat kesadaran yang dapat dibangunkan dengan rangsangan kasar dan terus
menenrus
3. Pupil isokor: kedua bentuk pupil yang sama
4. Hemiparesis:kelemahan pada salah satu sisi tubuh
5. Dolls eye:sebuah tanda klinis untuk mengevaluasi fungsi otak
6. Lumbal punksi:pengambilan cairan cerebro spinal dengan memasukkan jarum keruang sub
aranoid
7. Cairan Serebro spinal:cairan yang berada di otak dan sterna serta ruang sub aranoid yang
mengelilingi otak dan medula spinalis
STEP II
1. Analisa kasus
2. Cara membaca pemeriksaan neurologis GCS
3. Apa arti dari ditemukan tanda rangsangan
4. Apa hubungan batuk dan sesak nafas dengan penyakit yang dialami pak usman
5. Apa yang menyebabkan pak usman mengalami kehilangan kesadaran
6. Diagnosa pada pak usman
7. Penatalaksanaan dari trigger
STEP III
- Nama : Usman
- Umur : 25 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
Anamnesa
KU : penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu
RPS:
- Demam tinggi sejak 3 hari yang lalu
- Batuk
- Sesak nafas
- Nyeri kepala
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Soporous
Vital sign : TD =110/80 suhu=39,8oC (hipertensi)
Frekuensi nadi = 108x/m (takikardi)
Frekuensi nafas = 30x/m (tacipnea)
Pemeriksaan neurologis
1.GCS = E2 M5V2 (cedera kepala sedang)
2.Tanda rangsangan meningeal (+)
Mata = pupil isofor (normal)
Refleks pupil positif menurun pada kedua bola mata
Dolss eye bergerak (normal)
Hemiparesis (-)
Refleks patologis (-)
Pemeriksaan labor
Leukosit = 25.000/mm3 (leukositosis)
LCS = sel=750/ul
Protein =200 mg/dl (N=45 mg/dl) meningkat
Glukosa=30 mg/dl (N=50-75 mg/dl) menurun
GDS=150 mg/dl (normal)
2.GCS = E2 M5 V2
E (eye)=respon membuka mata 2 (terhadap nyeri)
M (motor)=respon motorik 5 (melokalisir nyeri)
V (verbal)=respon verbal 2 (suara yang tidak dapat dimengerti)
3. ada peradangan pada meningen
4. Bakteri masuk
Pertahan tubuh
Menempel pada mukosa
Masuk dalam pembuluh darah
Menuju aliran darah ke otak
STEP IV
STEP V
1. Analisa kasus
2. Diagnosa
- Etiologi
- Patofisiologi kesadaran menurun
3. Diagnosa Banding
4. Penatalaksanaan
5. Komplikasi
STEP VII
1. Anamnesa :
- Nama : Usman
- Umur : 25 tahun
- Jenis kelamin : laki-laki
KU : penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu
- RPS : - Demam tinggi sejak 3 hari yang lalu
- Batuk
- Sesak nafas
- Nyeri kepala
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Soporous
- TD =110/80 suhu=39,8oC (hipertensi)
- Frekuensi nadi = 108x/m (takikardi)
- Frekuensi nafas = 30x/m (tacipnea)
- Suhu 39,8 C
- GCS G2M5V2
- Rangsangan meningeal (+)
- Pupil isotor (sama besar)
- Reflex pupil positif menurun pada kedua mata
- Doll’s eye bergerak
- Hemiparesis (-)
- Refleks patologis (-)
Pemeriksaan penunjang
-
- Pemeriksaan labor rutin : leukosit 25.000/mm (leukositosis)
- Lumbal pungsi : cairan serebrospinal (hasil warna keruh, sel 7500/ul ,j protein 200mg/dl ,
glukosa 30 mg/dl , kurang dari setengah GDS
2. Menegakkan diagnosa
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, tn usman (25
thn) di diagnosa dengan meningitiss bakterial (piogenik)
Meningitis Bakerial
Paling sering di sebabkan oleh satu dari 3 organisme berikut:
- Meisseria meningitis (meningo kokus)
- Hemophilus influenza (tipe B)
- Streptococcus pneumonia ( pneumokokus)
Micobacterium tuberculosis dapat ditemukan pada kelompok beresiko spesifik misalnya
pasien immunocompromised
Gambaran klinis :
- Nyeri kepala hebat di sertai keku leher dan punggung
- Muntah
- Foto fobia
- Penurunan kesadaran dan kejang
- Demam, takikardi, syok
- Tanda – tanda neurologis :
Meningismus (kaku kuduk saat leher di fleksikan, tandanya : nyeri dan tahanan
terhadap ekstensi lutut pasif dengan panggul dalam keadaan fleksi
Penurunan tingkat kesadaran
Peningkatan tekanan intra kranial
Palsi nervus kranialic dan tanda neurologis