toksikologi
DESCRIPTION
Koas tahun 2012-2014TRANSCRIPT
BIMBINGAN KOAS TOKSIKOLOGIDra. Suhartini, Apt., SU
dr. Idha Afianti Wira Agni, MKes
Tujuan Pembelajaran Bimbingan toksikologiMampu menjelaskan mekanisme kerja racun
(CO, CO2, Arsen, Sianida, Organophosphat, NAPZA, Obat-obat lain)
Mampu menjelaskan intoksikasi Mampu menjelaskan pengambilan sampel,
pengawetan, pelabelanMampu menjelaskan hasil dan interpretasiMampu mengelola obat-obat sesuai aspek
medikolegal
mekanisme kerja racunJenis racun
AnorganikOrganikGasRacun lain
Sifat racunCara masuk racun kedalam tubuhDaya kerja racun didalam tubuh
Mekanisme kerja racun1. Hambatan / gangguan pada sistem enzym.
Contoh : -Arsen } SH group enzym-Mercuri }-Sianida Cytochrom oxidase
2. Gangguan transport oksigen extracellulerContoh : -CO (Carbon monoksida)
3. Inaktivasi Acetyl Choline EsteraseContoh : -Insektisida Organo Phosphat
-Carbamate4. Gangguan pada organ target:
- Napza- obat-obat lain
Faktor-faktor yg mempengaruhi kerja racun
A. Cara pemberian :Racun gas perinhalasiRacun padat peroralRacun cair peroral, injeksi
B. Keadaan tubuh :-Umur-Keadaan umum-Habituation-Hipersensitifitas
Faktor-faktor yg mempengaruhi kerja racunc. Racunnya sendiri :
-Dosis-Konsentrasi (racun efek lokal)-Bentuk racun-Synergisme :
AddisiPotensiasi
-Antagonisme
Daya kerja racun
1. Lokal / Setempat.-Iritasi ringan –berat-Luka EtsaContoh : * Racun korosif * H2SO4Pekat
2. Umum ( sistemik ).Diabsorbsi --> Pered. Darah --> target organContoh : -alkohol-Narkotika
3. Kombinasi lokal & sistemik.Contoh : -Asam Oksalat-Mercury khlorida
Cara kejadian keracunan
1. Sengajaa. Bunuh diri Indonesia : racun serangga (insektisida); LN : -CO-Obat-obatan-Kombinasi
b. Pembunuhan Dgn racun yg tdk BAU, RASA, WARNA.
2. Tidak sengaja-Umumnya karena kecelakaan.-Kurang mengerti akan bahayanya-Terjadi mulai dari lingkungan :* Rumah tangga* Dll.
intoksikasi
Kecelakaan Tidak sengaja/tidak tahuSengaja bunuh diri, pembunuhan
Dokter Para medis memahamiTenaga medis intoksikasi
Intoksikasi
Suatu kondisi dimana seseorang kemasukan racun dan memperlihatkan gejala keracunan
Penggunaan racun sudah sangat lama, dulu hukuman mati dengan pemberian racun sianida
Yang membedakan racun atau bukan adalah dosis dan maksud pemberian suatu zat
pengambilan sampel
Pengambilan sampel sesuai kasusPenganiayaanPenjeratan px Patologi anatomiGantung diriTenggelam px DiatomPembusukan px larva parasitologiKeracunan px toksikologiInfantisida px tes apung paru
pengawetan
Pengawetan sesuai sampel yang diambil
Patologi anatomi formalin 10 %Toksikologi alkohol 96 %(kecuali
hal khusus)Larva sebagian formalin 10 %,
sebagian tanpa pengawetDiatomTes apung paruMuntahan tanpa pengawetSisa barang bukti
Persyaratan pengiriman barang buktiBarang bukti yang mau dikirim perluPembungkusan /pewadahan barang bukti Pengawet jika perluPelabelan barang bukti: no, nama, jenis,
jumlah, tgl, dr pengirim, ttSurat permintaanBerita acara pengiriman barang buktiBerita acara penerimaan barang bukti
hasil dan interpretasiPada suatu kasus dimungkinkan :
tanpa pemeriksaan penunjangMemerlukan satu pemeriksaan penunjangLebih dari satu pemeriksaan penunjang
Peredaran narkotika dan psikotropika:Terdaftar Dep kes
Wajib dilengkapi dokumen sah
Penyaluran : importir, pabrik obat, Pedagang Besar Farmasi, apotik,
instalasi pemerintah, Rumahsakit, lembaga ilmu
pengetahuan
Penyerahan Narkotika dan Psikotropika
Apotik, RS, puskesmas, balai pengobatan hanya menyerahkan pada
pasien berdasar resep dokter
Apotik hanya dpt menyerahkan kpd: apotik lain, RS, puskesmas, balai
pengobatan, dokter dan pasien
Penyerahan Narkotika dan PsikotropikaDokter
- saat menjalankan praktek terapi dan diberikan melalui suntikan;
- menolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan;
- menjalankan tugas didaerah terpencil yang tidak ada apotek.
Dokter menyerahkan narkotika dan psikotropika hanya dapat diperoleh dari apotek.
Kewajiban dokter :
Membuat resep sesuai indikasi, Menyimpan dan memberikan laporan
narkotika dan psikotropika yang digunakan untuk pelayanan (suntikan, oral) kepada Pemerintah (DepKes).
Menyimpan rahasia medis pasien, meskipun pasien adalah penyalahguna obat(dokter tidak dapat memberikan informasi).
Hanya dapat membuka rahasia medis didalam pengadilan (perintah hakim)
Pengobatan dan rehabilitasi :Untuk kepentingan pengobatan dan atau
perawatan, dapat memiliki, menyimpan dan atau membawa narkotika dan psikotropika yang diperoleh secara sah
Pengguna narkotika dan psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan berkewajiban untuk ikut serta dalam pengobatan dan atau perawatan, dilakukan pada fasilitas rehabilitasi
Rehabilitasi dimaksudkan untuk memulihkan dan atau mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosialnya.
(UU RI No. 35 th 2009 tentang Narkotika)