tgs psi kelompok

Upload: arif-setiawan

Post on 14-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hijdfhihididi

TRANSCRIPT

BAB 3. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB 3. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANA. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis dengan bertambah berat, panjang, dan pematangan fungsi-fungsi fisik lainnya. Contoh: Bayi bertambah berat dan tingginya. Jika bayi tidak terjadi pertumbuhan berat dan tinggi berarti pertumbuhan pada bayi tersebut mengalami gangguan. Pertumbuhan lebih menekankan pada perubahan aspek jasmani atau fisik kearah yang lebih baik.

Perkembangan adalah perubahan dan kompleksitas fungsi fisik dan psikis. Contoh: Otak bertambah berat artinya terjadi pertumbuhan, otak bertambah fungsinya dan bertambah kompleks, fungsi-fungsi syaraf otak berarti terjadi perkembangan. B. FASE- FASE PERKEMBANGAN Fase Perkembangan adalah tahap-tahap perkembangan manusia mulai dari dalam kandungan sampai meninggal dunia.

Menurut penulis fase-fase perkembangan manusia dibagi atas enam fase, yaitu: 1. Fase Prenatal yaitu fase dalam kandungan ibu 2. Fase Bayi (umur 0-2 tahun)3. Fase Anak-anak (umur 2-12 tahun)4. Fase Remaja (umur 13-20 tahun), dibagi atas tiga tingkatan yaitu: remaja awal (13-15 tahun), remaja tengah (16-18 tahun), remaja akhir (19-20 tahun)5. Fase Dewasa (umur 21-60 tahun), terdiri atas3 golongan yaitu dewasa awal (21-35 tahun), dewasa tengah (36-50 tahun), dewasa akhir (51-60 tahun)6. Masa Lanjut Usia (umur 61 tahun samapai akhir hayat). C. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Tugas Perkembangan adalah sejumlah tugas atau kemampuan fisik dan psikis tertentu yang harus dilakukan atau diselesaikan pada periode perkembangan tertentu. Contoh: Usia remaja awal (12-15 tahun), tugas-tugas perkembangan (kemampuan fisik dan psikis) apa yang sudah bisa dijalaninya. Tugas-tugas perkembangan tersebut sesuai dengan norma-norma masyarakatnya dan nilai-nilai budaya setempat.

Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya atau kematangan (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan pada aspek fisik maupun psikis. Sistematis, artinya perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh: kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki dan paha. Contoh yang lain: keinginan remaja untuk tertarik jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ seksualnya.Progresif, artinya perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan bertambah baik karena kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contoh: terjadinya perubahan proporsi ukuran fisik anak dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar, dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai pada yang komplek misalnya bahasa anak makin banyak kata-katanya.Kontinu (berkesinambungan), artinya perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan dan berurutan tidak terjadi secara insidental. Contoh: untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak. Tugas Perkembangan Masa Infasi (0-14 hari) yaitu:Fase penyesuaian diri dengan lingkungan baruBelajar menyusu air susu ibu (ASI)Belajar minum susu dengan botol.

Tugas Perkembangan Masa Bayi (3 minggu2 tahun) yaitu:Melatih fungsi motorik tangan, kaki dan badanTengkurapMerespons rangsanganMerangkakBelajar berdiri dan berjalanBelajar berbicara mengucapkan satu suku kata, satu kata dan seterusnya.

Tugas Perkembangan Masa Anak-anak (2-12 tahun) yaitu:Belajar kontak atau komunikasi dengan orang lainBelajar bicara dua, tiga kata dan seterusnya Belajar meloncat, jongkok dan lariMulai bergaul dengan teman sebayanyaBelajar untuk bersosialisasi dengan lingkungan rumah, sekolah dan masyarakatAdanya keinginan untuk mandiri seperti memasang baju, sepatu, mandi dan makan sendiriPada masa anak adalah masa menyelesaikan prasekolah dan sekolah dasar. Pada masa ini keinginan rasa ingin tau menjadi lebih besar, ingin mencoba dan anak mulai menemukan diri sendiri. Usia sekitar tiga tahun adalah masa yang harus nama, anak banyak bertanya, mulai membangkang atau menantang.

Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja, meliputi:Mencarikan memantapkan identitas diriMencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebayaMencari peran sosial sebagai pria atau wanitaMencapai perkembangan fisik dan menggunakan secara efektifMencapai kemandirian emosionalMempersiapkan kelanjutan studi atau karirMulai tertarik pada lawan jenisMencapai tingkah laku yang bertanggung jawabMengembangkan keterampilan intelektualMemperoleh seperangkat nilai dan norma-norma hidupBeriman dan bertakwa kepada AllahMencapai kematangan fungsi seksual.Tugas-tugas Perkembangan Masa Dewasa, meliputi:Mencapai kemandirian ekonomi atau bekerjaMenjalani kehidupan berkeluargaMencapai kematangan emosi Menjalani pengembangan karirMenjalani kehidupan sosial diluar pekerjaan sehari-hariMeningkatnya keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Tugas-tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut, meliputi:Menikmati masa pensiunMeningkatnya aktifitas sosialMenjalin hubungan sosial yang mantap dengan keluargaMeningkatnya persiapan hidup diakhiratMeningkatnya keimanan dan ketakwaan kepada Allah.Ada beberapa manfaat bagi perawat dan pendidik mengetahui tugas-tugas perkembangan tertentu, antara lain:Sebagai pendoman bagi perawat atau pendidik untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan mana yang seharusnya dilakukan dan tugas-tugas perkembangan mana yang sudah dilaksanakan. Bila ada satu atau beberapa tugas pekembangan yang belum terlaksana dan hal ini terdeteksi lebih awal, maka akan lebih mudah mencari solusinya.Sebagai petunjuk bagi individu (misalnya yang sudah remaja) untuk mengetahui apa saja yang diharapkan masyarakat pada usia-usia tertentu.Sebagai motivator bagi individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok-kelompok tertentu pada usia-usia tertentu.D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANBanyak teori atau aliran yang membahas tentang perkembangan manusia. Teori-teori tersebut adalah:Teori NativismeTeori Nativisme berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh natives (pembawaan) atau keturunan. Jika pembawaan atau keturunannya baik maka baik pula perkembangannya. Sebaliknya, jika pembaurannya buruk, maka perkembangan anaknya menjadi buruk pula. Tokoh utama teori ini adalah Arthur Schopenhaner (1788-1860) seorang filsuf Jerman. Aliran filsafat nativisme disebut juga aliran pestimistis, karena menganggap pesimis terhadap usaha-usaha pendidikan.Teori Empirisme atau LingkunganTeori Empirisme atau Lingkungan bertentangan dengan Teori Nativisme Tokoh teori ini adalah Jhon Locke (1632-1707). Menurut teori empirisme perkembangan manusia ditentukan oleh empiris (pengalaman) atau lingkungan. Aliran ini lebih berpengaruh pada pemikir Amerika Serikat yang melahirkan aliran filsafat yang disebut Environmentalisme dan aliran psikologi lingkungan yang disebut Enviromental Psychology. Teori empirisme berpendapat bahwa perkembangan anak ditertentukan oleh pengaruh pengalaman dan pendidikan.

3.Teori KovergensiTeori Kovergensi berpendapat bahwa faktor yang memengaruhi perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan, yang keduanya sama-sama mempunyai peranan yang penting. Faktor Hereditas tidak akan berkembang tanpa adanya faktor pendidikan (lingkungan). Begitu pula sebaliknya, faktor lingkungan juga tidak berarti apa-apa tanpa adanya potensi (bawaan) dari anak.

E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIALPengertianTeori Kepribadian yang terkenal dalam dunia psikologi adalah teori perkembangan psikososial yang dikembangkan oleh Erik Erikson. Teori Erikson menggambarkan dampak pengalaman sosial diseluruh fase kehidupan manusia yang dimulai setelah kelahiran sampai dengan lanjut usia. Erikson menyebutkan hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial merupakan perwujudan dari dinamika kepribadian.

Tahapan Perkembangan PsikososialTahapan Perkembangan Psikososial menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahap yaitu bagian bersifat biologis dan dibagian bersifat sosial. Kedelapan tahapan tersebut, antara lain:

Tahapan Perkembangan PsikososialTahap Perkembangan:

Bayi (0-1 tahun)

Anak usia dini (1-3 tahun)

Usia pra sekolah (4-5 tahun)

Usia sekolah (6-11 tahun)

Remaja (12-18 tahun)

Dewasa muda (21-40 tahun)

Dewasa (41-65 tahun)

Lanjut usia (65 tahun keatas)Komponen-komponen Dasar

Percaya vs Tidak Percaya / Curiga

Otonomi vs Rasa Malu dan Keraguan

Inisiatif vs Merasa Bersalah

Rajin vs Inferioritas

Identitas vs Krisis Identitas

Intimasi vs Isolasi

Generativitas vs Stagnasi

Integritas Ego vs KeputusasaanPeran Perawat dalam Perkembangan Psikososial

Perawat dapat menggunakan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, rehabilitator, edukator, dan konsultan untuk membantu individu memperoleh keseimbangan dalam pencapaian tiap tahapan perkembangan psikososial. Melalui proses keperawatan yang dimulai dari tahap pengkajian sampai evaluasi, perawat diharapkan dapat memahami tiap tahapan perkembangan psikososial, hingga akhirnya perawat dapat menentukan masalah praktis yang dialami individu pada pencapaian tugas perkembangan. Setelah itu, perawat mampu mengembangkan strategi pengajaran sesuai dengan tahapan perkembangan psikososial tersebut. Pencapaian nilai positif yang difasilitasi oleh perawat akan dapat mengurangi terjadinya risiko krisis yang menggagalkan pencapaian tujuan ditiap tahapan tumbuh kembang.