teori perencanaan

10
1 TEORI PERENCANAAN oleh: Muhammad Arief Noviady 1 (NIM : 1320511005) I. KONSEP DASAR PERENCANAAN Pada mata kuliah Perencanaan Pembangunan Partisipatif, kita harus mampu memahami dengan baik dan benar mengenai konsep dasar perencanaan dan perencanaan pembangunan. Pemahaman tentang ilmu ini menjadi dasar bagi kita didalam membuat sebuah perencanaan yang akan dibuat oleh perencana. Berbagai pendapat dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan dan perencanaan pembangunan. Pada bagian ini kita akan mengupas secara ilmiah dari dua konsep dasar tersebut yang dimulai dari pendapat berbagai sumber dan para ahli untuk kemudian disimpulkan sendiri oleh penulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisia kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah- langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pada literatur-literatur ilmiah, para ahli menjelaskan berbagai pengertian dan definisi yang disesuaikan dengan kajian dan pemahamannya masing-masing. Menurut Diana Conyers & Peter Hills (An Introduction to Development Planning in the Third World, 1964), perencanaan adalah proses yang berkesinambungan yang terdiri dari keputusan- keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang. 1 Mahasiswa Magister Perencanaan Pembangunan Program Tailormade Angkatan X, Universitas Andalas Padang.

Upload: muhammad-arief-noviady

Post on 20-Oct-2015

303 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

I. KONSEP DASAR PERENCANAANII. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Perencanaan

1

TEORI PERENCANAAN

oleh:Muhammad Arief Noviady1

(NIM : 1320511005)

I. KONSEP DASAR PERENCANAAN

Pada mata kuliah Perencanaan Pembangunan Partisipatif, kita harus mampu

memahami dengan baik dan benar mengenai konsep dasar perencanaan dan

perencanaan pembangunan. Pemahaman tentang ilmu ini menjadi dasar bagi kita

didalam membuat sebuah perencanaan yang akan dibuat oleh perencana. Berbagai

pendapat dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan dan perencanaan

pembangunan. Pada bagian ini kita akan mengupas secara ilmiah dari dua konsep dasar

tersebut yang dimulai dari pendapat berbagai sumber dan para ahli untuk kemudian

disimpulkan sendiri oleh penulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar

rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses,

perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan

keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,

proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui

analisia kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-

langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk

menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Pada literatur-literatur ilmiah, para ahli menjelaskan berbagai pengertian dan

definisi yang disesuaikan dengan kajian dan pemahamannya masing-masing. Menurut

Diana Conyers & Peter Hills (An Introduction to Development Planning in the Third World,

1964), perencanaan adalah proses yang berkesinambungan yang terdiri dari keputusan-

keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada,

dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.

1 Mahasiswa Magister Perencanaan Pembangunan Program Tailormade Angkatan X, Universitas AndalasPadang.

Page 2: Teori Perencanaan

2

Sedangkan menurut M.L. Jhingan (1984) seorang ahli perencanaan pembangunan

bangsa India memberikan definisi yaitu perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai

tujuan untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan

sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencanaan Pusat.

Menurut pendapat ahli lainnya yaitu George R. Terry (1975) mengemukakan

perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta

menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan

untuk mencapai suatu hasil tertentu.

Michel T. Todaro (Economic Development, 7th ed. Addison Wesley Publishing Company,

Reading, Massachusets, etc. 2000), perencanaan merupakan “suatu upaya pemerintah

secara sengaja untuk melakukan koordinasi pengambilan keputusan ekonomi dalam

jangka panjang untuk mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung tingkat

pertumbuhan dari beberapa variabel utama perekonomian nasional”.

Cuningham menyatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan

menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan

datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan

kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan

digunakan dalam penyelesaian.

Disamping pendapat para ahli luar negeri tersebut, ada beberapa pendapat ahli

dalam negeri yang menjelaskan definisi dan arti perencanaan, diantaranya:

1. Menurut Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau

pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.

2. Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-

fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk

melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.

3. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk

memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.

4. Siagian (1994:108), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan

secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang

dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.

Page 3: Teori Perencanaan

3

5. Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa perencanaan dalam arti luas adalah

proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan

untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi dan arti perencanaan sebagaimana disebutkan oleh para ahli di atas,

penulis mencoba membagi tingkatan definisi tersebut yaitu:

1. Pertama : tidak ada faktor pembatas, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu

tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan

tersebut.

2. Kedua: ada faktor pembatas internal, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu

tujuan yang dapat dicapai setelah memperhatikan faktor-faktor pembatas dalam

mencapai tujuan tersebut, memilih dan menetapkan langkah-langkah untuk mencapai

tujuan tersebut.

3. Ketiga: ada faktor pembatas internal, eksternal yang berpengaruh dalam

pencapaian tujuan tersebut, di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tujuan

yang dapat dicapai setelah memperlihatkan pembatas internal dan eksternal, memilih

serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Keempat: faktor pembatas ketiga internal, eksternal pengaruhnya cukup besar serta

pengendaliannya, di mana perencanaan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi

saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan,

memperkirakan faktor pembatas, menetapkan tujuan sasaran yang diperkirakan

dapat dicapai, serta mencari langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Disamping penjelasan definisi dan arti perencanaan, pemahaman lainnya yang

menyangkut perencanaan juga perlu diketahui, misalnya pembagian jenis perencanaan,

proses perencanaan, langkah-langkah perencanaan dan fungsi perencanaan. Berikut

uraiannya secara singkat.

Perencanaan dapat dibagi atas beberapa jenis yang disesuaikan dengan maksud

dan penjelasannya. Berdasarkan orientasi tujuannya, perencanaan dapat dikelompokkan

ke dalam 3 jenis perencanaan, yaitu:

1. Perencanaan Strategis;

2. Perencanaan Taktis; dan

3. Perencanaan Operasional.

Page 4: Teori Perencanaan

4

Berdasarkan kepentingannya, perencanaan terbagi atas:

1. Perencanaan Makro dan Perencanaan Mikro

2. Perencanaan Publik dan Perencanaan Privat

3. Perencanaan Sektoral dan Perencanaan Komprehensif

4. Perencanaan Nasional dan Perencanaan Regional

Dalam penjabarannya (Rustiadi, 2008 h.340), di dalam proses perencanaan dikenal

berbagai nomenklatur-nomenklatur seperti visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program, proyek, aktivitas, dan lain-lain. Di dalam pemanfaatannya, istilah-istilah

tersebut sering saling dipertukarkan secara tidak konsisten dan bahkan cenderung

membingungkan (ambiguous), sehingga dapat menggangu proses pembangunan. Visi,

tujuan dan sasaran adalah istilah-istilah yang menjelaskan mengenai unsur perencanaan

(hal yang ingin dicapai) sedangkan misi dan aktivitas adalah istilah-istilah mengenai

unsur perencanaan yang kedua (cara untuk mencapai). Kemudian strategi, program dan

proyek merupakan suatu set kumpulan komponen perencanaan hingga pelaksanaannya

(mencakup dua unsur perencanaan) dalam suatu struktur tertentu.

Langkah-langkah Perencanaan, yaitu:

1. Menentukan tujuan; menetapkan hasil-hasil yang diharapkan yang menunjukkan titik

akhir dari apa yang akan dilakukan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan dari

strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, program dan anggaran.

2. Mengembangkan premis; asumsi tentang lingkungan dimana rencana akan

dijalankan. Premis meliputi peramalan (forecast), kebijakan dasar perusahaan, dan

rencana perusahaan yang telah ada.

3. Menentukan alternatif-alternatif tindakan dan mengevaluasi alternatif tersebut.

4. Memilih salah satu alternatif yang terbaik.

5. Menerapkan rencana dan mengevaluasi hasilnya.

Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi dari perencanaan sebagai berikut:

1. Perencanaan sebagai Pengarah.

2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian.

3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya.

4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas.

Page 5: Teori Perencanaan

5

Sebuah perencanaan walaupun telah dilakukan dengan proses perencanaan yang

baik, tetapi sering kali terjadi kegagalan perencanaan. Kegagalan perencanaan biasanya

terjadi bukan karena adanya perencanaan itu melainkan dapat bersumber pada berbagai sebab

lainnya, yaitu:

Pertama, penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena informasinya kurang

lengkap atau metodologinya belum dikuasai, atau perencanaannya sejak

semula memang tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana.

Dalam hal terakhir ini, biasanya pengaruh politis terlalu besar sehingga

pertimbangan-pertimbangan teknis perencanaan diabaikan;

Kedua, perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti

seharusnya. Dengan demikian, kegagalan yang terjadi adalah karena tidak

berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya. Penyebabnya, dapat karena

aparat pelaksana yang tidak siap atau tidak kompeten, tetapi dapat juga karena

rakyat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnnya;

Ketiga, perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi

dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara

berkembang. Misalnya, orientasi semata-mata pada pertumbuhan yang

menyebabkan makin melebarnya kesenjangan. Dengan demikian, yang keliru

bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik

perencanaan itu;

Keempat, karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia

sampai yang paling kecil sekalipun. Perencanaan di sini tidak memberikan

kesempatan berkembangnya prakar sa individu dan pengembangan kapasitas

serta potensi masyarakat secara penuh. Sistem ini bertentangan dengan hukum

penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.

Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat

(centrally planned system).

Page 6: Teori Perencanaan

6

II. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih lanjut perlu juga kita pahami makna dan arti dari perencanaan

pembangunan. Pada bagian ini diuraikan pendapat para ahli tentang apa itu perencanaan

pembangunan, hingga bagian lainnya yang menjelaskan perencanaan pembangunan.

Menurut Arthur W. Lewis (1965), Perencanaan pembangunan sebagai suatu

kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan unutk merangsang masyarakat dan

swasta untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif.

Menurut M. L. Jhingan (1984), menyatakan bahwa Perencanaan pembangunan

pada dasarnya merupakan pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja

oleh suatu penguasa (pemerintah) pusat untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan

tertentu di dalam jangka waktu tertentu pula.

Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan menurut Tjokroamidjojo (1996) diuraikan

sebagai berikut:

a. Suatu perencanaan pembangunan adalah usaha yang diceminkan dalam rencana

untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap (steady social economy

growth). Hal ini dicerminkan oleh dalam usaha peningkatan produksi nasional,

berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif.

b. Usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan perkapita. Laju

petumbuhan ekonomi yang positif, yaitu setelah dikurangi dengan laju pertumbuhan

penduduk menunjukkan pula kenaikan pendapatan per kapita.

c. Usaha mengadakan perubahan struktur ekonomi yang mendorong peningkatan

struktur ekonomi agraris menuju struktur industri.

d. Adanya perluasan kesempatan kerja.

e. Adanya pemerataan pembangunan yang meliputi pemerataan pendapatan dan

pembangunan antara daerah.

f. Adanya usaha pembinaan lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang

kegiatan pembangunan.

g. Upaya membangun secara bertahap dengan berdasar kemampuan sendiri/nasional.

h. Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan

Page 7: Teori Perencanaan

7

rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan

yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan

Daerah.

Ada Lima TUPOKSI (Tujuan Pokok dan Fungsi) dari Perencanaan Pembangunan

yaitu:

Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan

Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, waktu dan

fungsi pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan.

Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, dan adil.

Ada empat tahapan dalam proses perencanaan pembangunan yaitu:

1. Tahap Penyusunan Rencana;

2. Tahap Penetapan Rencana;

3. Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana; dan

4. Tahap Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Rencana.

Jenis perencanaan pembangunan dapat dilihat dari berbagai sisi yaitu:

NO. SIFAT JENIS

1. Menurut Jangka Waktunya Perencanaan Jangka Panjang Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan Jangka Pendek

2. Menurut Sifat Perencanaan dengan Komando Perencanaan dengan Rangsangan

3. Menurut Sumber Daya Perencanaan Keuangan Perencanaan Fisik

4. Menurut Tingkat Keleluasaan Perencanaan Indikatif Perencanaan Imperatif

5. Menurut Sistem Ekonomi Perencanaan pembangunan dalam sistemkapitalis

Perencanaan pembangunan dalam sistemkomunis

Perencanaan pembangunan dalam sistemcampuran

6. Menurut Cara Pelaksanaan Perencanaan Sentralistik Perencanaan Desentralistik

Page 8: Teori Perencanaan

8

NO. SIFAT JENIS

7. Menurut Pendekatannya(Permendagri No. 54 Tahun2010, Pasal 6)

Perencanaan Pembangunan Teknokratis Perencanaan Pembangunan Partisipatif Perencanaan Pembangunan Politis Perencanaan Pembangunan Top-down dan

bottom-upSumber : dihimpun dari berbagai sumber, yaitu: http://cassiouvheyaa.wordpress.com/2011/07/10/37/ ,

Permendagri No. 54 Tahun 2010 dan sumber lainnya.

Unsur Pokok Perencanaan Pembangunan

Dalam melakukan pembangunan, harus memiliki perencanaan yang matang dan mantap,

agar pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna. Dalam perencanaan

pembangunan, tentunya ada unsur-unsur pokok yang harus dimiliki yaitu seperti sebagai

berikut:

1. Mengetahui Locus: mengerti, mengetahui, dan memahami kondisi umum daerah

yang dijadikan sasaran pembangunan.

2. Memiliki Visi dan Misi pembangunan: pelaksanaan pembangunan harus tetap

fokus, sehingga harus bersandar pada visi dan misi yang telah ditetapkan

sebelumnya, mengenai untuk apa, siapa, dan mengapa pembangunan itu harus

dilaksanakan.

3. Mempunyai sasaran dan target pembangunan: mengetahui tindakan nyata yang

akan dilakukan serta jangka waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang ingin dicapai.

4. Memiliki strategi pembangunan: bertujuan agar pelaksanaan berjalan secara

kronologis serta, mengutamakan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, dengan

tepat dan terarah. Berikut merupakan contoh strategi pembangunan seperti, strategi

menyeluruh dan strategi parsial, strategi fokus dan strategi campuran.

5. Adanya prioritas pembangunan: hal ini bertujuan agar tercipta pengoptimalisasian

terhadap pencapaian sasaran pembangunan dengan dana dan sumberdaya yang

terbatas.

6. Memiliki program dan kegiatan pembangunan yang jelas: sebagai bentuk intervensi

dari pemerintah dengan menggunakan sejumlah sumberdaya, termasuk dana dan

tenaga dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan.

Page 9: Teori Perencanaan

9

KESIMPULAN

Dengan bersumber dari berbagai definisi dan arti Perencanaan sebagaimana yang

telah dijelaskan di atas, maka penulis mencoba menguraikan sebuah pemahaman tentang

PERENCANAAN. Dimana perencanaan tersebut harus memuat kaedah-kaedah yaitu:

1. Elemen yang harus terkandung dalam kata “PERENCANAAN” adalah mengandung

arti “memilih”. Hal tersebut mengandung makna bahwa perencanaan harus mampu

memilih satu pilihan, karna tidak semua kebijakan dapat dilakukan sekaligus. Kata

“memilih” ini dapat berupa: a) memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai

kondisi yang lebih baik; dan b) memilih cara/kegiatan untuk mencapai

tujuan/sasaran.

2. Perencanaan sebagai alat untuk “mengalokasikan Sumber Daya”. Perencanaan harus

dapat memutuskan, agar berbagai potensi (SDA, SDM, Modal, dll) dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin. Pengembangan teknologi dari kekuatan

sumberdaya manusia menjadi muatan penting dalam perencanaan.

3. Perencanaan sebagai alat untuk “mencapai tujuan/sasaran”. Ada tujuan dan sararan

yang hendak dicapai dari sebuah perencanaan.

4. Perencanaan berhubungan dengan “waktu” (masa yang akan datang), berarti ada

ketidak pastian. Perencanaan sangat berkaitan dengan proyeksi/prediksi masa yang

akan datang, penjadualan kegiatan, monitoring dan evaluasi.

5. Perencanaan harus mempertimbangkan “nilai-nilai keberlanjutan” (sustainable).

Untuk Perencanaan Pembangunan sejalan dengan elemen yang termuat pada

perencanaan di atas, namun ada unsur yang perlu ditambahkan bahwa adanya dominasi

kebijakan pemerintah (policy) untuk menetukan sebuah tujuan yang disesuaikan dengan

Visi dan Misi Pembangunan, dengan mengedepankan 4 pilar pembangunan yaitu Pro

Growth, Pro Job, Pro Poor dan Pro Environment.

Daftar Pustaka

Johannes Parlindungan Siregar. Unsur dan Proses Perencanaan. Perencanaan Wilayah danKota. Universitas Brawijaya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Page 10: Teori Perencanaan

10

Nana Abdul Aziz, Bambang Supriyono, MR. Khairul Muluk. Jurnal Ekonomi Pembangunan:Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Pendekatan Sistem Lunak (SoftSystem).

http://cassiouvheyaa.wordpress.com/2011/07/10/37/ diakses tanggal 25 Februari 2014.

Kementerian Keuangan RI. 2013. Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dan Postur APBN 2014.Kementerian Keuangan RI.

Soekartawi. 1990. Prinsip Dasar Perencanaan Pembangunan. Jakarta: CV. Rajawali.

Syafrizal. 2014. Perencanaan Pembangunan Daerah (Dalam Era Otonomi).