bab ii landasan teori 2.1.peningkatan kemampuan … · 2017. 2. 2. · landasan teori ....

18
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier Perencanaan Karier (career planning) menurut Super (dalam Sukardi, 1997) adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja. Perencanaan yaitu suatu proses untuk merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, maka seseorang akan bisa menetukan langkah-langkah maupun cara untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Simamora (2001), perencanaan karier merupakan proses untuk menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan dan konsekuensi-konsekuensi, mengidentifikansi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karier dan penyusunan program kerja, pendidikan dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karier. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perencanakan karier adalah serangkaian pekerjaan, jabatan, dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja dan menyusun program kerja dimasa mendatang guna menyiapkan tujuan karier dan informasi tentang dunia kerja. Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya, dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang, dan kurang tekun. Kemampuan perencanaan karier adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam proses memahami potensi diri (bakat, minat, keyakinan, nilai) terhadap peluang-peluang, kesempatan dan pilihan-pilihan, serta mengidentifikasi tujuan yang berkaitan dengan karier.

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier

2.1.1. Definisi Perencanaan Karier

Perencanaan Karier (career planning) menurut Super (dalam Sukardi,

1997) adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan

kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja. Perencanaan yaitu

suatu proses untuk merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai serta

bagaimana cara untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, maka

seseorang akan bisa menetukan langkah-langkah maupun cara untuk mencapai

tujuan tersebut. Menurut Simamora (2001), perencanaan karier merupakan proses

untuk menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan,

kendala-kendala, pilihan-pilihan dan konsekuensi-konsekuensi, mengidentifikansi

tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karier dan penyusunan program kerja,

pendidikan dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat

pengembangan guna menyediakan arah, waktu dan urutan langkah-langkah yang

diambil untuk meraih tujuan karier. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa perencanakan karier adalah serangkaian pekerjaan, jabatan,

dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja dan menyusun program kerja

dimasa mendatang guna menyiapkan tujuan karier dan informasi tentang dunia

kerja.

Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan

apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya,

kemampuannya, dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai

dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang

bergairah dalam bekerja, kurang senang, dan kurang tekun. Kemampuan

perencanaan karier adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam proses

memahami potensi diri (bakat, minat, keyakinan, nilai) terhadap peluang-peluang,

kesempatan dan pilihan-pilihan, serta mengidentifikasi tujuan yang berkaitan

dengan karier.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

8

2.1.2. Teori Perencanaan Karier

Teori Donald E Super (dalam Sukardi, 1997) perkembangan karier

(Developmental career) menitik beratkan pada proses perkembangan karier, yang

berfokus pada pertumbuhan dan arah dari sejumlah persoalan karier individu

sepanjang rentang hidupnya. Perkembangan minat, kecakapan, daya tahan, dan

nilai-nilai akan berlangsung pada masa remaja. Sehubungan dengan

perkembangan yang mengarah kepada kematangan karier, maka individu pada

masa remaja ini perlu dibekali dengan pengetahuan tentang pengambian

keputusan dan informasi jabatan.

Super (Sharf, 1992) mengasumsikan perkembangan karier merupakan peran

individu dalam dunia yang mereka tempati. Ia juga menjelaskan bahwa peran

individu mencakup pengaruh dari hasil belajar, layanan kelompok, peluang, kerja,

dan keluarga bagi perkembangan karier sepanjang hidup.Teori Super

mengemukakan teorinya tentang pemilihan karier sebagai implementasi dari

konsep diri. Menurut teori Super yang berkaitan dengan pemilihan karier adalah

sebagi berikut:

a. individu itu mempunyai kualifikasi atau wewenang untuk banyak bidang

pekerjaan.

b. Setiap bidang pekerjaan menuntut pola karakteristik kecakapan dan ciri-ciri

pribadi.

c. Meskipun konsep diri individu dan situasi sosial berubah, proses pemilihan

tetap berlangsung sejalan dengan pertumbuhan, mulai dari tahap eksplorasi,

pemantapan, pemilihan dan penurunan.

d. Pola-pola karier (tingkat, urutan, dan durasi pekerjaan) berkaitan dengan

tingkat sosial-ekonomi orang tua, kecakapn, kepribadian, dan kesempatan).

e. Perkembangan vokasional (karier) sebagai implementasi konsep diri

merupakan hasil interaksi antara pembawaan, faktor fisik, kesempatan peran-

peran tertentu, dan dukungan dari teman sebaya dan orang yang memiliki

kelebihan.

f. Keterpaduan antara variable individu dan lingkungan, antara konsep diri, dan

tantangan realitas dibuat melalui kesempatan bermain peran dan fantasi.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

9

g. Kepuasan tergantung pada kesempatan memperoleh kepuasan kebutuhan

pribadi, dan situasi kerja yang memberikan kesempatan bermain peran.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut lahirlah konsep Super yang berkaitan

dengan peran-peran hidup (life roles) dan tahap-tahap perkembangan

(developmental tasks).

a. Peran-peran hidup (life roles)

Konsep yang dikembangkan dalam teori Super salah satunya adalah

konsep tentang peran hidup (life roles). Super mendefinisikan pda enam peran

hidup yang utama, yaitu anak-anak (child), pelajar (student), aktifitas diwaktu

luang (lisure), warga masyarakat (citizen), pekerja (worker), dan peran dalam

keluarga (homemaker). Peran dalam aktivitas dalam waktu luang, pelajar dan

anak-anak merupakan informasi penting bagi anak-anak, sedangkan peran

pekerja, warga masyarakat, dan rumah tangga (dalam konsep tanggung jawab

masing-masing peran) sangatlah minim. Baru pada tahap remaja peran warga

masyarakat dan pekerja dapat menjadi peran penting, tetapi tetap dalam batas

tertentu. Pada tahap ini bekerja sering dihubungkan secra tidak langsung untuk

pengetahuan tentang karier. Pada masa dewasa fungsi dan kemampuan dalam

memilih peran hidup menjadi unsur penting dalam perkembangan karier,

khususnya sejak menginjak masa remaja akhir.

Keenam peran utama individu yang disebut oleh Super terkenal dengan istilah

“pelangi karier kehidupan” (the life career rainbow). Dimensi longitudinal dari

gambar tersebut menunjukkan rentangan kehidupan “mexicycle”, yang mencakup

tahap-tahap perkembagan karier dari tahap pertumbuhan (growth) sampai dengan

kemunduran (decline).

b. Tahap perkembangan

Penggunaan istilah “perkembangan” dalam karier mempunyai makna khusus

karena mengimplikasikan bahwa individu terlibat dalam suatu proses jangka

panjang untuk membuat keputusan-keputusan karier dari banyak pilihan, yang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

10

masing-masing pilihan itu dipengaruhi oleh banyak orang dan faktor, berbagai

kondisi, serta kebutuhan-kebutuhan dan sifat-sifat pribadi individu itu sendiri.

Super (Manrihu, 1992) meringkas konsep life stages ke dalam 12 proposisi

perkembangan karier sebagi berikut:

1. Individu berbeda dalam kemampuan-kemampuan, minat-minat, dan

kepribadian-kepribadiannya.

2. Dengan sifat-sifat yang berbeda, individu mempunyai kewenangan untuk

melakukan sejumlah pekerjaan.

3. Masing-masing pekerjaan menuntut pola khas kemampuan, mina, dan sifat-

sifat kepribadian.

4. Preferensi dan kompensi vokasional dapat berubah sesuai dengan situasi

kehidupan.

5. Proses perubahan dapat dirangkum dalam satu rangkaian tahap kehidupan.

6. Sifat dan pola karier ditentukan oleh taraf sosioekonomik, kemampuan

mental, dan kesempatan yang terbuka, dan karakteristik kepribadian individu.

7. Perkembangna karier adalah fungsi dari kematangan biologis dan realitas

dalam perkembangan konsep diri.

8. Faktor yang banyak menentukan dalam perkembangan karier adalah

perkembangan dan implementasi konsep diri.

9. Proses pemilihan karier merupakan hasil perpaduan antara faktor individual

dan faktor sosial, serta antara konsep diri dan kenyataan.

10. Keputusan karier tergantung pada dinamika individu menemukan jalan keluar

yang memadai bagi kemampuan , minat, sifat, kepribadian dan nilai.

11. Taraf keputusan yang individual diperoleh dari pekerjaan sebanding dengan

tingkat dinamika mereka telah sanggup mengimplementasikan konsep dirinya.

12. Pekerjaan dan okupasi menyediakan suatu fokus untuk organisasi kepribadian

baik pria maupun wanita.

Dalam teori rentang hidup dari Super terdapat suatu konsep yang disebut

dengan kematangan karier (career maturity) kematangan karier (career maturity)

merupakan tema sentral dalam teori perkembangan karier masa hidup (life span

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

11

career developmental) yang dicetuskan oleh Super. Super memperkenalkan dan

mempopulerkan konsep tentang kematangan karier setelah penelitiannya tentang

pola karier ditahun 1950-an. Kematangan karier ( career maturity) didefinisikan

sebagai kesesuaian antara perilaku karier dengan individu dengan perilaku karier

yang diharapkan pada usia tertentu disetiap tahap.

Berdasarkan pada uraian tersebut dapat dimaknai bahwa kematangan

karier remaja dapat diukur dari dimilikinya indikator-indikator kematangan karier

sebagai berikut:

Pertama, aspek perencanaan karier (career planning). Aspek ini meliputi

indikator-indikator berikut: 1) mempelajari informasi karier; 2) membicarakan

karier dengan orang dewasa; 3) mengikuti pendidikan tambahan (kursus) untuk

menambah pengetahuan tentang keputusan karier; 4) berpartisipasi dalam

kegiatan ekstrakurikuler; 5) mengikuti pelatihan-pelatihan berkaitan dengan

pekerjaan yang diinginkan; 6) mengetahui kondisi pekerjaan yang diinginkan; 7)

mengetahuai persyaratan pendidikan untuk pekerjaan yang diiginkan; 8) dapat

merencanakan apa yang harus dilakukan setelah tamat sekolah; 9) mengetahui

cara dan kesempatan memasuki dunia kerja yang diinginkan; dan 10) mampu

mengatur waktu luang secara efektif.

Kedua, aspek eksplorasi karier (career exploration). Eksplorasi karier

didefinisikan sebagi keinginan individu untuk mengeksplorasi atau melakukan

pencarian informasi terhadap sumber-sumber informasi karier. Eksplorasi karier

merupakan waktu ketika individu mengupayakan agar dirinya memiliki

pemahaman yang lebih terutama tentang informasi pekerjaan, alternatif-alternatif

karier, pilihan karier dan mulai bekerja. Aspek ini mencakup indikator-indikator

sebagia berikut: 1) berusaha menggali dan mencari informasi karier dan berbagai

sumber (guru BK, orang tua, orang yang sukses, dan sebagainya); 2) memiliki

pengetahuan tentang potensi diri, diantarannya bakat, minat, intelegensi,

kepribadian, nilai-nilai, dan prestasi; 3) memiliki cukup banyak informasi karier.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

12

Ketiga, pengetahuan tentang membuat keputusan karier (world of work

information). Menurut Super (Sharf 1993) konsep ini memiliki dua komponen

dasar, yaitu: pertama hubungan dengan tugas perkembangan ketika individu harus

mengetahui minat dan kemampuan dirinya, mengetahui cara orang lain

mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan mengetahui

alasan orang lain berganti pekerjaan. Kedua, konsep yang berkaitan dengan

pengetahua tentang tugas-tugas pekerjaan dalam satu vokasional dan perilaku-

perilaku dalam bekerja.

Keempat, aspek pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih

disukai (knowledge of prepared accupational group). Aspek ini terdiri dari

indikator-indikator berikut: 1) memahami tugas dari pekerjaan yang diinginkan;

2) mengetahui sarana yang dibutuhkan dari pekerjaan yang diinginkan; 3)

mengetahui persyaratan fisik dan psikologis dari pekerjaan yang diinginkan; 4)

mengetahui minat-minat dan alasan-alasan yang tepat dalam memilih pekerjaan.

Kelima, aspek realism keputusan karier (realism). Realism keputusan

karier adalah perbandingan antara kemampuan individu dengan pilihan pekerjaan

secara realistis (Super dalam Sharf 1992). Aspek ini terdiri dari indikator-

indikator sebagai berikut; 1) memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan

dan kelemahan diri berhubungan dengan pilihan karier yang diinginkan; 2)

mampu melihat faktor-faktor yang akan mendukung atau menghambat karier

yang diinginkan; 3) mampu melihat kesempatan yang ada berkaitan dengan

pilihan karier yang diinginkan; 4) mampu memilih salah satu alternatif pekerjaan

dari berbagai pekerjaan yang beragam; 5) dapat mengembangkan kebiasaan

belajar dan bekerja secara efektif.

Keenam, orientasi karier (career orientation). Orientasi karier

didefinisikan sebagi skor total dari; 1) sikap terhadap karier; 2) keterampilan

membuat keputusan karier; dan 3) informasi dunia kerja.

Sikap terhadap karier terdiri dari perencanaan dan eksplorasi karier. Keterampilan

membuat kepusan karier terdiri dari kemampuan menggunakan pengetahuan dan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

13

pemikiran dalam membuat keputusan karier. Informasi tetang dunia kerja terdiri

atas memiliki informasi tentang pekerjaan tertentu dan memiliki informasi tentang

orang lain dalam dunia kerjannya.

2.1.3. Tujuan Perencanaan Karier

Menurut Super (dalam Winkel dan Hastuti 2004: 683) tujuan perencanaan

karier adalah sebagai berikut:

a. Aspek psikologi

Ditinjau dari aspek psikologi, perencanaan karier bertujuan agar perwujudan

diri setiap siswa sesuai dengan kemampuan intelektual, kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki, bakat, minat, kebutuhan, perasaan, nilai,

kepribadian, dan tujuan dirinya.

b. Aspek fisiologi

Perencanaan karier bertujuan agar perwujudan diri siswa selaras dengan

kondisi fisik yang diperlukan untuk memperoleh keberhasilan dalam

perjalanan hidup menuju kearah karier yang dicita-citakan.

c. Aspek sosiologis

Perencanaan karier bertujuan agar perwujudan diri setiap siswa selaras dengan

kemampuan intelektual yaitu kemampuan yang menunjang efektifitas

interaksi dengan orang lain seperti keterampilan ekpresi diri, memahami

pengaruh orang lain, mencapai rasa aman bersama orang lain, keterampilan

memecahkan masalah-masalah kehidupan seperti mendapatkan pekerjaan,

mengatur waktu, persiapan berkeluarga dan memahami nilai-nilai kehidupan.

d. Aspek ekonomi

Perencanaan karier bertujuan agar perwujudan diri setiap individu selaras dan

seimbang dengan kondisi ekonomi yang dimiliki, pola-pola hidup dan

pekerjaan yang diharapkan.

e. Aspek spiritual

Perencanaan karier bertujuan agar perwujudan diri setiap siswa sesuai dengan

kaidah-kaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

14

Bimbingan karier merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan

konseling. Bimo Walgito (2004) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karier

adalah untuk membantu para siswa agar:

1. Dapat memahami dan menilai diri sendiri, terutama yang berkaitan dengan

potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap,

dan cita-cita.

2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada

dalam masyarakat.

3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang

ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang

diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan usaha

dirinya yang sekarang dengan masa depan.

4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh

dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat

mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

5. Siswa dapat merencanakan masa depannya, serta menemukan karier dan

kehidupannya yang serasi dan sesuai.

Bimbingan karier merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri,

memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui

dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk

pekerjaan itu. Peserta didik dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu

pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.

Apabila terdapat hambatan-hambatan maka hambatan-hambatan apa yang

sekiranya ada dan bagaimana cara mengatasi hambatan yang mungkin ada.

2.1.4. Aspek-aspek Perencanaan Karier

Menurut Super (dalam Winkel dan Hastuti 204-644) aspek-aspek

perencanaan karier adalah:

a. Membuat struktur gambaran diri

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

15

Membuat struktur gambaran diri artinya sebagai kegiatan untuk mengetahui

kondisi dirinya, baik secara intelektual, eksternal, akademik, kemampuan

dalam bidang lain dan pengembangan bakat dan minat siswa yang nantinya

digunakan sebagai informasi dan referensi dalam perencanaan karier.

b. Mengembangkan struktur gambaran diri

Struktur gambaran diri yang telah diperoleh kemudian dikembangkan dan

dikelola sehingga diperoleh gambaran sementara karier yang dicita-citakan.

c. Mempertimbangkan alternatif

Berdasarkan pengembangan dan pengelolaan struktur gambaran diri seperti

yang dijabarkan diatas, diharapkan siswa dapat mempertimbangkan alternatif

yang dicita-citakan. Pertimbangan ini sangat penting untuk merencanakan

karier masa depan.

d. Mengambil keputusan

Berdasarkan pertimbangan alternatif, siswa diharapkan mampu mengambil

keputusan secara matang guna untuk mewujudkan perencanaan kariernya

dimasa depan.

2.2.Bimbingan Kelompok

2.2.1. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah salah satu teknik bimbingan yang berusaha

membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai

dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya, dan

dilaksanakan dalam situasi keompok. Bimbingan kelompok bersifat pencegahan

dan pengembangan dan berorientasi pada pencapaian tujuan. Layanan bimbingan

kelompok merupakan suatu bantuan untuk mengatasi permasalahan peserta didik

yang memanfaatkan dinamika kelompok yang bertujuan menggali dan

mengembangkan potensi diri individu. Bimbingan kelompok adalah layanan

bimbingan yang diberikan dalam kelompok (Prayitno, 1996). Bimbingan

kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam

situasi kelompok (Romlah,2002). Bimbingan kelompok ditunjukkan untuk

mencegah timbulnya masalah pada peserta didik dan mengembangkan potensi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

16

pada peserta didik. Menurut Sukardi (2002) layanan bimbingan kelompok adalah

layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik bersama-sama memperoleh

bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing atau konselor)

yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai

pelajar, anggota kelompok, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk

mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

2.2.2. Tahap-Tahap dalam Bimbingan Kelompok

Berikut ini adalah tahap-tahap dalam bimbingan kelompok menurut Prayitno

(1996) yaitu sebagi berikut:

1. Tahap pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap

memasukkan diri kedalamam kelompok. Para anggota saling memperkenalkan

diri dan juga mengungkapkan tujuan atau harapan-harapan yang ingin dicapai.

Memberi penjelasan tentang bimbingan kelompok sehingga masing-masing

anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan

kelompok dilaksanakan serta menjelaskan aturan main yang akan diterapkan

dalam bimbingan kelompok. Jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya,

mereka akan mengerti bagaimana cara penyelesaikannya.

2. Tahap peralihan

Tahap kedua merupakan jembatan antara tahap pertama dan tahap ketiga.

Para anggota dapat segera memasuki tahap ketiga dengan penuh kemauan dan

kesukarelaan. Para anggota enggan memasuki tahap kegiatan kelompok yang

sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Dalam keadaan seperti ini pemimpin

kelompok, dengan gaya kepemimpinannya yang khas, membawa para nggota

kelompok pada tahap kegiatan. Adapun yang dilaksanaakan pada tahap ini

yaitu:

a. Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

17

b. Menawarkan atau mengamati apakan para anggota sudah siap menjalani

kegiatan pada tahap selajutnya.

c. Membahas suasan yang terjadi.

d. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota kelompok

e. Bila perlu kembali kepada beberapa aspek berikutnya.

3. Tahap kegiatan

Tahap ini merupakan tahap inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek

yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek

tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok.

Ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin kelompok dalam tahap

ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan

tetapi tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguasaan serta

penuh empati. Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan

yaitu sebagia berikut:

a. Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah dan topik

bahasan.

b. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu.

c. Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.

d. Kegiatan selingan

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya.

Masalah atau topik yang disarankan, dipikirkan dan dialami oleh anggota

kelompok. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukankan secara

mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan

dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,

pemikiran atupun perasaan.

4. Tahap pengakhiran

Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama

bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang

telah dicapai seyogyannya mendorong kelompok itu harus melakukan

kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

18

kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti

melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali untuk melakukan

kegiatan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap ini yaitu:

a. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera

diakhiri.

b. Pemimpin dan anggota kelompok megemukakan kesan dan hasil-hasil

kegiatan.

c. Membahas kegiatan lanjutan.

d. Mengemukakan pesan dan harapan

Setelah kegiata kelompok memasuki pada tahap pengakhiran,

kegiatan kelompok hendaknya diputuskan pada pembahasan dan

penjelasan tentang apakah para anggota mampu menerapkan hal-hal

yang mereka pelajari (dalam suasana kelompok) pada kegiatan mereka

sehari-hari.

2.2.3. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Tujuan bimbingan kelompok menurut Prayitno (2004) adalah sebagi berikut:

a. Tujuan umum

Tujuan umum layann bimbingan kelompok adalah berkembangnya

sosialisasi peserta didik, khusunya kemampuan komunikasi anggota

kelompok. Kemampuan bersosialisasi atau berkomunikasi seseorang sering

terganggu oleh perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang tidak

obyektif, sempit dan terkukung serta tidak efektif. Melalui bimbingan

kelompok diharapkan hal-hal yang menganggu atau menghimpit perasaan

dapat diungkupkan, diringankan memalui berbagai cara, pikiran yang buntu

atau beku dicairkan dan didinamiskan melalui masukan dan tanggapan baru,

persepsi yang menyimpang atau sempit diluruskan diperluas memalui

pencairan pikiran, sikap yang tidak efektif kalau perlu diganti dengan yang

baru yang lebih efektif. Melalui kondisi dan proses berperasaan, berfikir,

berpersepsi, dan berwawasan terarah, luwes dan luas serta dinamis

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

19

kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi dan bersikap dapat dikembangkan.

Selain tujuan tersebut yaitu untuk mengentaskan masalah klien dengan

memanfaatkan dinamika kelompok.

b. Tujuan khusus

Bimbingan kelompok dimaksud membahas topik-topik tertentu. Melalui

dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong

pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang

menunjang diwujudkannya tingkahlaku yang lebih efektif. Dalam hal ini

kemampuan berkomunikasi verbal dan non verbal ditingkatkan.

Sedangkan tujuan bimbingan kelompok menurut Bennet ( Romlah, 2001)

yaitu sebagai berikut:

a. Member kesempatan pada peserta didik belajar hal-hal yang penting yang

berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah

pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.

b. Memberi layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok.

c. Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekomonis dan

efektif dari pada melalui kegiatan bimbingan individual.

d. Untuk melaksanakan konseling individu secara lebih efektif.

2.2.4. Manfaat Layanan Bimbingan Kelompok

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2004) manfaat layanan bimbingan

kelompok adalah sebgai berikut:

a. Mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa, denagn

memberi layanan bimbingan kelompok dapat bertemu dengan banyak siswa

dan dapat mengerti perkembangan siswa.

b. Memberi informasi yang dibutuhkan oleh siswa, dengan berkontak dengan

banyak siswa, dapat mengetahui yang dibutuhkan oleh siswa sehingga kita

dapat memberikan informasi.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

20

c. Siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, setelah pemberian

informasi.

d. Siswa dapat menerima dirinya setelah menyadari bahwa teman-temannya

sering mengadapi persoalan, kesulitan dan tantangan yang kerap kali sama

dan lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri bila berada dalam

kelompok, dan hal ini yang dimaksud lebih terbuka dalam berkomunikasi.

e. Diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama.

f. Lebih menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh

seorang teman dari pada yang dikemukankan oleh seorang konselor.

Sedangkan menurut Sukardi (2008) manfaat layanan bimbingan kelompok

adalah sebagai berikut:

a. Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan

berbagai hal yang terjadi disekitarnya.

b. Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat dan cukup luas tentang berbagai

hal yang mereka bicarakan.

c. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka

yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.

d. Menyusun program-pragram kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap

hal yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.

e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan

hasil sebagaimana yang mereka programkan semula.

2.2.5. Teknik-Teknik Layanan Bimbingan Kelompok

Romlah (2001) menyebutkan beberapa teknik yang dapat diterapkan atau

dilakukan dalam bimbingan kelompok yaitu sebagai berikut:

a. Pemberian informasi atau ekspositori

Pemberian penjelasan oleh seseorang pembicara kepada sekelompok

pendengar. Bias juga diberikan secara tertulis misal pada papan bimbingan,

majalah sekolah, rekaman, selembaran, video dan film.

b. Diskusi kelompok

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

21

Diskusi kelompok adalah percakapan yang sudah direncanakan antara tiga

orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk

memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan seorang pemimpin.

c. Pemecahan masalah

Teknik pemecahan masalah mengajarkan bagaimana pada individu

memecahkan masalah secara sistematis.

d. Permainan peran

Istilah permainan peran mempunyai empat macam arti, yaitu: (1) sesuatu yang

bersifat sandiwara, diman pemain memainkan peran sesuai dengan lakon yang

sudah ditulis, dan memainkannya dengan tujuan hiburan; (2) sesuatu yang

bersifat sosiologis, atau pola-pola perilaku yang ditentukan oleh norma-norma

sosial; (3) suatu perilaku tiruan atau perilaku tipuan dimana seseorang

berusaha memperbodoh orang lain dengan jalan berperilaku berlawanan

dengan apa yang sebenarnya diharapkan, dirasakan atau diinginkan; dan (4)

sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana individu memerankan

situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainnya

pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-keterampilan,

menganalisis perilaku, atau menunjukkan orang lain bagaimana perilaku

seseorang atau bagaimana seseorang harus bertingkah laku.

e. Permainan simulasi

Bermain simulasi adalah suatu aktivitas yang menyenangkan , ringan, bersifat

kompetitif, atau kedua-duannya. Permainan simulasi adalah permainan yang

dimaksudkan untuk merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam

kehidupan yang sebenarnya.

f. Teknik menciptakan suasana kekeluargaan

Dimana siswa dan guru menciptakan suasana yang nyaman seperti ketika

mereka berada dirumah sehingga siswa tidak akan malu dalam berbicara

dihadapan teman dan guru.

g. Karyawisata

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

22

Kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah untuk mengunjungi obyek-obyek

yang ada kaitanya dengan bidang studi yang dipelajari siswa, dan dilakukan

dengan tujuan belajar secara khusus.

Dari beberapa teknik diatas tidak semua teknik akan digunakan dalam

layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perencanan karier, teknik

yang digunakan adalah yang sesuai atau membantu dalam meningkatkan

perencananan karier.

2.2.6. Kerangka Berfikir

Perencanaan Karier (career planning) menurut Super (dalam Sukardi,

1997) adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan

kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja. Perencanaan yaitu

suatu proses untuk merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai serta

bagaimana cara untuk mencapainya. Dengan perencanaan yang matang, maka

seseorang akan bisa menetukan langkah-langkah maupun cara untuk mencapai

tujuan tersebut. Dengan begitu perserta didik memerlukan bimbingan dalam hal

karier dalam merencanakan karier peserta didik agar menjadi lebih matang.

Bimbingan karier dapat diberikan melalui bimbingan kelompok.

Menurut Sukardi (2002) layanan bimbingan kelompok adalah layanan

yang memungkinkan sejumlah peserta didik bersama-sama memperoleh bahan

dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing atau konselor) yang

berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai pelajar,

anggota kelompok, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk

mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Melalui layanan bimbingan kelompok yang diberikan diharapkan peserta

didik memperoleh informasi mengenai karier, agar peserta didik lebih mampu

merencanakan kariernya sehingga perencanaan karier lebih matang. Kerangka

pemikiran tersebut dapat digambarkan pada gambar 2.3. sebagai berikut:

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

23

Gambar 2.3. Kerangka Berfikir

Peserta didik kurang merencanakan

kariernya dengan matang

Bimbingan kelompok

Peserta didik mampu meningkatkan perencanaan

kariernya dengan matang

Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa peserta didik yang kurang mampu

dalam merencanakan kariernya akan diberikan layanan bimbingan kelompok,

agar peserta didik mampu merencanakan kariernya dengan matang, sesuai dengan

bakat dan minat yang dimilikinya.

2.2.7. Penelitian yang Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Listiana (2006) meneliti tentang “

Keefektifan Bimbingan Kelompok dalam Perencanaan Karier SMA Negeri 1

Kudus mengemukakan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk perencanaan

karier peserta didik yang ditunjukkan dengan nilai hitung Z=4,264 > nilai table

Z=1,94.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Deni Novia Aggraeni

(2012) dengan judul Peningkatan Perencanaan Karier Melaui Layanan Bimbingan

Kelompok Pada Siswa Kelas X-BB SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa Tahun

Pelajaran 2011/2012 menunjukkan peserta didik sebelum mendapat layanan

bimbingan kelompok memiliki skor rata-rata 129.75, setelah mendapatkan

layanan bimbingan kelompok memiliki skor rata-rata 130.25. sehingga dapat

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Peningkatan Kemampuan … · 2017. 2. 2. · LANDASAN TEORI . 2.1.Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier . 2.1.1. Definisi Perencanaan Karier . Perencanaan

24

disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok berpengaruh cukup singnifikan

terhadap peserta didik dalam meningkatkan perencanaan karier.

2.2.8. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

Ada peningkatan yang signifikan perencanaan karier peserta didik kelas XI

PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga melalui bimbingan kelompok.