modul-pengembangan karier penilik

Upload: agus-sujarwo-putro-wijatmoko

Post on 09-Jul-2015

519 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN KARIER PENILIK PAUDNI

TUJUAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Tujuan penyusunan bahan ajar ini adalah sebagai SUPLEMEN kebutuhan materi peningkatan kamampuan Pendidik dan Tenaga Kependidikan khususnya Penilik Paudni. Substansi bahan ajar ini adalah tentang pengembangan Karier Penilik. Penilik adalah Tenaga Kependidikan. Keberadaannya sangat dibutuhkan karena hal terbut sangat menunjang pelaksanaan program-program Paudni. Turunnya regulasi berupa

Permenpan dan Rb No 14 tahun 2010 telah merubah orientasi berfikir penilik. Perubahan orientasi dari sekedar

melaksanakan penilikan saat ini adalah sebagai pengendali mutu pendidikan. Perubahan inilah yang berkonsekuensi terhadap perlunya reorientasi berpikir penilik Paudni

sehingga bahan ajar ini sangat diperlukan bagi pengembangan karier penilik.

PETUNJUK PENGGUNAAN Sebelum mempelajari bahan ajar ini, anda perlu memahami Permenpan dan RB No. 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya serta beberapa regulasi lain yang terkait dengan tugas-tugas penilik. Semoga Bermanfaat

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 1

Substansi Bahan Ajar : Dewasa ini karir merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Bahkan sebagian besar waktu, tenaga dan pemikiran banyak tercurah ke hal-hal yang berkaitan dengan karir. Karir secara sangat terbatas sering dikaitkan dengan pekerjaan dan jabatan yang ujungujungnya memberikan penghasilan. Padahal karir tidak sesederhana itu. Karir lebih dari sekedar memperoleh pekerjaan dan jabatan. Karir memiliki perspektif jangka panjang dan terkait dengan tujuan hidup. Karir sangat berkaitan dengan perkembangan personal seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan hidup. Mengingat nilai strategisnya, karir perlu direncanakan secara baik. Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa arah hidup kita sangat ditentukan oleh tiga keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama keputusan untuk memiliki bidang pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua keputusan untuk memilih pasangan hidup kita dan ketiga keputusan untuk memilih karir (dalam arti sempit sering diartikan memilih bidang pekerjaan). Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncaanakan sebelumnya untuk memilih apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khususnya dalam pembahasan ini akan diulas masalah Perencanaan Karir Penilik PAUDNI. Merencanakan karir secara baik akan menentukan kita dalam meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kontribusi dalam kesuksesan hidup. Karir sesungguhnya bukan sesuatu yang kita dapatkan, namun karir adalah sesuatu yang harus diciptakan dan sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat perlu dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan. Sarah Berry seorang konsultan karir mengatakan bahwa merencanakan karir itu bagaikan kita melihat melalui telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha meneropongnya dan mengendalikannya untuk terlihat lebih dekat. Jadi perencanaan karir dapat dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikannya sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan.Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 2

Jadi karir lebih dari sekedar rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan. Karir sesuatu yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingin kita capai. Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue menyebutkan bahwa perencanaan karir adalah process by which an individual formulates career goals and develops a plan for reaching those goals. Mereka membedakannya dengan apa yang disebut pengembangan karir yaitu an ongoing, formalized effort by an organization that focuses on developing and enriching the organizations human resources in light of both the employees and the organizations need. Hal penting yang perlu kita kutip dari pemahaman diatas adalah perencanaan karir merupakan otoritas individu sedangkan pengembangan karir merupakan otoritas organisasi dengan mempertimbangkan secara bersama-sama kebutuhan karyawan dan kebutuhan organisasi. Jadi sesungguhnya perencanaan karir berdimensi lebih luas dibandingkan dengan pengembangan karir. Perencanaan karir sangat berkaitan dengan perencanaan jangka panjang karyawan itu sendiri yang tidak dibatasi dalam suatu organisasi tertentu termasuk di jajaran kementerian Pendidikan Nasional. A. Pengertian Karier Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere diartikan sebagai perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, yang pekerjaan dimaksud atau jabatan pekerjaan seseorang. yang Biasanya pekerjaan adalah mendapatkan

imbalan berupa gaji maupun uang. Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 3

Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Karier adalah perjalanan yang dilalui oleh seseorang selama hidupnya. Menurut Handoko, karier adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang (2000;123). Dengan demikian karier menunjukkan perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Soetjipto, dkk (2002 : 276) karir merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi sebagian orang merupakan suatu tujuan hidup. Para pakar lebih sering mendefinisikan karir sebagai proses suatu konsep yang tidak statis dan final. Mereka cenderung mendefinisikan karir sebagai perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi. Perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru, dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut. Haneman et al. (1983) mengatakan bahwa Perjalanan karir seorang pegawai dimulai pada saat ia menerima pekerjaan di suatu organisasi. Perjalanan karir ini mungkin akan berlangsung beberapa jam saja atau beberapa hari, atau mungkin berlanjut sampai 30 atau 40 tahun kemudian. Perjalanan karir ini mungkin berlangsung di satu pekerjaan di satu lokasi, atau melibatkan serentetan pekerjaan yang tersebar di seluruh negeri atau bahkan di seluruh dunia. Konsep karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif atau negatif). Karena itu karir ada yang baik, ada pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkanPengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 4

dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, karir si A sebagai pelukis cukup baik dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik, dan sebagainya. Apapun artinya, karir amatlah penting bagi pegawai maupun bagi organisasi. Menurut Walker (1980), bagi pegawai, karir bahkan dianggap lebih penting dari pada pekerjaan itu sendiri. Seorang pegawai bisa meninggalkan pekerjaannya jika merasa prospek keriernya buruk. Sebaliknya, pegawai mungkin akan tetap rela bekerja di pekerjaan yang tidak disukainya asal ia tahu ia mempunyai prospek cerah dalam karirnya. dan Sebaliknya, bagi organisasi, akan kejelasan membawa perencanaan pengembangan karir pegawai

manfaat langsung terhadap efisiensi manajemen. Dikemukakan oleh Walker (1980) bahwa turn over pegawai cenderung lebih kecil di perusahaan-perusahaan yang sangat memperhatikan pengembangan karir pegawainya. Di samping itu, penanganan karir yang baik oleh organisasi akan mengurangi tingkah frustasi yang dialami oleh pegawai serta meningkatkan motivasi kerja mereka. Oleh karena itu, manajemen karir bukan hanya menjadi kewajiban bagi organisasi, tetapi juga merupakan kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk sukses mencapai karir yang baik. Karir sebagai sarana untuk membentuk seseorang menemukan secara jelas keahlian, nilai, tujuan karir dan kebutuhan untuk pengembangan, merencanakan tujuan karir, secara kontinyu mengevaluasi, merevisi dan meningkatkan rancangannya. Untuk mancapai proses karir yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Penilik bertanggungjawab terhadap karirnya sendiri. 2. Keahlian karyawan Penilik didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri. 3. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa ada tekanan.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 5

4. Menggunakan continous improvement untuk menumbuhkan pribadinya. 5. Sukses dijabarkan dengan baik oleh diri karyawan sendiri. Jadi Karier adalah proses, dimana tentu ada cara dan jalur untuk mengembangkannya termasuk Penilik PAUNDI. B. Siapakah Penilik PAUDNI itu? Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) No. 14 tahun 2010 tentang jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya, penilik adalah tenaga kependidikan dengan tugas utama melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI). Sebagai tenaga kependidikan, tentu peran penilik tersebut sangat strategis. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat 5 menjelaskan bahwa Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sangat jelas sekali bahwa adanya dan diangkatnya penilik adalah untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dijelaskan lebih lanjut pada Pasal 29 bawah Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Jika kita cermati pasal 29 diatas, sebagai tenaga kependidikan, kita tidak menemukan kata yang berhubungan dengan tugas penilik secara langsung. Apakah kepenilikan sama dengan pengawasan. Terhadap kepentingan ini kita mesti melihat regulasi yang lain, yaitu Peraturan Pemerintah bahwa; No. 19 tahun 2005. Pasal 40 ayat (1) menyebutkan Pengawasan pada pendidikan nonformal

dilakukan oleh penilik satuan pendidikan. Berdasarkan pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah tersebut, jelas bahwa tugas penilik adalah sama dengan tugas pengawas, yaitu melakukan pengawasan

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 6

khususnya dibindang penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal. 1. Makna Tugas Pengawasan dan Pengendalian Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya tujuan pengawasan yang kurang yang baik tentunya baik akan bagi menghasilkan memuaskan,

organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Jika pada program formal petugas pengawasan disebut pengawas, pada program non formal dan informal petugas pengawas disebut penilik. Namun dalam ilmplementasi tugas penilik, pada Permenpan dan RB No. 14 tahun 2010 tugas pengawasan tersebut dikatakan sebagai pengendali mutu. Apakah sama antara pengawas dan pengendali mutu tersebut? Kata pengawasan dan pengendalian berasal dari kata yang sama yaitu controling. Apabila kita mepelajari buku-buku manajemen, bahwa fungsi pengendalian itu sebenarnya ada dan menempati peran yang sangat penting, tetapi umumnya disenafaskan dengan fungsi pengawasan, tetapi dapat pula diterjemahkan sebagai pengendalian. Dalam kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1990) kata pengawasan berasal dari kata awas yang diartikan dapat melihat baik-baik, tajam penglihatan, sedangkan kata pengendalian berasal dari kata kendali yang berarti menguasai kendali, memegang pimpinan, memerintah. Jadi pengawasan diartikan penilikan dan penjajagan, penilikan dan pengarahan kebijakan jalannya pemerintahan. Sedangkan pengendalian diartikan sebagai proses, cara, berasal dari kata kendali yang berarti menguasai kendali, memegang penilikan pimpinan, dan memerintah. penilikan Jadi dan pengawasan pengarahan diartikan kebijakan penjajagan,

jalannya pemerintahan. Sedangkan pengendalian diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mengendalikan, pengawasan atas kemajuan (tugas) dan membandingkan hasil dan sasaran secara teratur dan menyesuaikan usaha (kegiatan) dengan hasil pengawasan.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 7

Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata kendali berarti kekang, pengendalian berarti pemimpin atau orang yang mengendalikan. Tak dapat diragukan lagi bahwa pengendalian mempunyai kewenangan yang lebih terhadap obyek yang diawasi. Dalam praktek manajamen, perbedaan sedang itu pada tinjauan korektif. Dalam tindakan mengendalikan korektif itu kecenderungan mengadakan tindakan korektif itu sudah terkandung, dalam pengertian pengawasan, merupakan proses kelanjutan. Jadi pengendalian adalah pengawasan plus tindakan korektif. Dalam praktek perbedaan tersebut sering hanya dilihat pada formalitas saja. Seorang pengawas tidak mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan korektif tersebut, meskipun sifatnya hanya sebagai saran sedangkan tindakan korektif yang sebenarnya diberikan secara formal pimpinan. Berdasarkan pengawasan adalah penjelasan untuk diatas mengenai pengawasan dan pengendalian, maka jelas perbedaan antara kedua kata itu. Hasil dari mengetahui, sedangkan pengendalian adalah langsung memberikan arah kepada obyek yang dikendalikan. Jadi dalam hal pengendalian mempunyai kewenangan lebih terhadap obyek yang dikendalikan, jika di bandingkan dengan kewenangan pengawasan terhadap obyek yang diawasi. Dalam praktek manajemen perbedaan itu sebenarnya jelas sekali, dimana letak perbedaanya ada pada tindakan korektif. Jadi pengendalian adalah pengawasan ditambah tindakan korektif, atau dapat pula dinyatakan bahwa pengawasan adalah pengendalian dikurangi tindakan korektif. 2. Fungsi Peran Pengendalian Seperti kita ketahui bahwa fungsi pengendalian adalah proses dari manajemen, oleh karena fungsi pengendalian sangat menentukan pelaksanaan rencana. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal saling mengisi karena : 1. Fungsi pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan. 2. Pengendalian hanya dapat dilakukan jika ada perencananaan atau rencana.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 8

3. Pelaksanaan 4. Tujuan Peranan baru

rencana

akan

berjalan

dengan

baik,

jika

pengendalian dilaksanakan dengan baik. diketahui tercapai sangat dengan baik, baik setelah atau pengendalian atau pengukuran dilakukan. pengendalian menentukan buruknya pelaksanaan suatu rencana, dengan demikian proses pengendalian merupakan proses untuk mengukur kemajuan kearah tujuan, memungkinkan mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat waktunya untuk mangambil tindakan perbaikan sebelum terlambat. Seperti dikemukakan oleh Sujamto (1983:27), sebagai berikut : Pengendalian adalah segala kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki serta sesuai pula dengan segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Adapun menurut George. R Terry yang dikutip oleh Hasibuan (1996:246), sebagai berikut : Pengendalian dapat didefinisikan sebagai suatu proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan standar 3. Pentingnya pengendalian Mutu Program Pembahasan tentang pengendalian mutu program pendidikan nonformal sebagai bagian atau jalur dalam pendidikan nasional tidak terlepas dari pengendalian dalam bidang bisnis, hal ini disebabkan banyak dikembangkan dan banyak diterapkan dalam bidang bisnis sampai batas tertentu. Ada beberapa persamaan antara pendidikan termasuk pendidikan nonformal dengan industri. Suatu industri memproduksi suatu barang, sedangkan pendidikan memproduksi lulusan. Jenis dan kualitas barang yang diproduksi industri harus memenuhi standar mutu agar diterima dan mampu bersaing di pasaran, demikian juga dengan pendidikan, macam dan kualitas lulusan harus sesuai dan memenuhi tuntutan penggunan. Industri menggunakan karyawan sebagai operator untuk Page 9 dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

menjalankan mesin-mesin produksi yang berkerja secara mekanistis, tetapi pendidikan tidak memperlakukan pendidik (tutor, instruktur, pendidik PAUD), sebagai operator, melainkan sebagai perencana, pendorong, pengarah, fasilitator, evaluator, motivator serta nara sumber dalam memberikan didikan, bimbingan, asuhan, pengajaran dan pelatihan yang bersifat dinamis, dengan kata lain pengendalian mutu program merupakan suatu keharusan yang harus dipahami oleh semua pihak, karena pengendalian mutu akan berkaitan dengan kepuasan dari pengguna.(stake holder). Memberikan kepuasan kepada pengguna atas pelaksanaan program-program nonformal dan informal ini tidaklah mudah dan ini merupakan tugas berat bagi seorang penilik. Oleh karenanya pemerintah berupaya melindungi dan memberikan jaminan kepada penilik atas tugas tersebut. Guna memotivasi penilik atas tugas berat tersebut, maka pemerintah memberikan jaminan terhadap karier penilik sebagaimana dinyatakan dalam Permenpan dan Rb No. 14 tahun 2010 pada pasal 3 ayat (2) berikut: (2) Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Sebagaimana telah dijelaskan dibagian akhir dari pembahasan tentang karier diatas, bahwa untuk mancapai proses karir yang baik seorang penilik perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Penilik bertanggungjawab terhadap karirnya sendiri. Keahlian karyawan Penilik didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa ada tekanan. Menggunakan continous improvement untuk menumbuhkan pribadinya. Sukses dijabarkan dengan baik oleh diri karyawan sendiri

C. Bertangungjawab terhadap Karier Sendiri

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 10

Karier adalah tanggung jawab individu orang yang bersangkutan (penilik). Namun demikian pemerintah memberikan arahan dan pijakan yang telah disesuaikan dengan tugas pokok serta fungsi penilik tersebut. Karier penilik dimulai sejak Pegawai Negeri Sipil tersebut menduduki posisi dan jabatannya sebagai seorang penilik. Jenjang karier dan jabatan seorang penilik menurut Permenpan dan RB No. 14 tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Penilik Pertama Jabatan ini diduduki oleh seorang penilik ketika orang tersebut pertamakali menyandang gelar penilik. Jabatan ini biasanya dicirikan dengan Pangkat Penata Muda dan Golongan III b. Angka kredit minimal yang harus dimiliki oleh penilik dalam jabatan ini adalah 150. 2. Penilik Muda Setelah seseorang mampu mengumpulkan angka kredit paling tidak 50 untuk diakumulasikan dengan angka kredit pada jabatan pertama (150) jadi 200, maka seorang penilik memiliki hak untuk kenaikan pangkat dan jabatannya menjadi Penilik Muda. Penilik muda ini memiliki Pangkat Penata dengan golongan III c. Untuk kenaikan pangkat dan golongan berikutnya, seorang penilik harus mampu mengumpulkan angka kredit sebanya 100 point jadi memiliki 300point, yaitu untuk pangkat Penata Tingkat I dengan golongan IIId namun masih pada jabatan yang sama. 3. Penilik Madya Penilik madya adalah mereka yang telah mampu mencapai pangkat Pembina, Pembina Tingkat I golongan Iva dan Pembina utama muda golongan IVb. Karier ini bisa ditempuh oleh seorang penilik dengan mengumpulkan point angka kredit hingga berjumlah 400, 550 dan 700. 4. Penilik Utama Penilik utama diperuntukkan bagi mereka yang mampu mengumpulkan angka kredit hingga 850 poin. Penilik dengan angka kredit tersebut berada pada pangkat Pembina Utama Madya dengan golongan IVc.Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 11

Demikianlah karier dan jenjang jabatan yang seharunya bisa dicapai oleh seorang Penilik. Namun demikian sebagaimana subjudul diatas, hal tersebut sangat tergantung kepada upaya individu masing-masing penilik, karena setiap kinerja penilik akan terlihat dari point yang didapatkan pada setiap pelaksanaan pekerjaannya. Point-point tersebut disebut sebagai Angka Kredit. Point angka kredit didapatkan oleh seorang penilik dengan pelaksanaan tugas dan atau kegiatankegiatan yang tertuang dalam Permenpan dan RB No. 14 tahun 2010. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut juga sangat dipengaruhi oleh keahlian dan didasarkan pada usahanya sendiri. D. Pengaruh Keahlian Penilik sendiri. Tugas penilik PAUDNI telah sangat jelas terurai dalam Permenpan dan RB No. 14 tahun 2010, yaitu Penilik adalah tenaga kependidikan dengan tugas utama melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan anak usia dini (PAUD) pendidikan kesetaraan dan keaksaraan serta kursus pada jalur Pendidikan Nonformal Dan Informal (PNFI). Panduan pelaksanaan tugas itupun juga telah diuraikan berdasarkan jenjang jabatan . Pada pasal 12 ayat (1)dijelaskan sebagai berikut: (1)Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit, terdiri dari: a. Unsur utama; dan b. Unsur penunjang. (2) Unsur utama, terdiri dari: a. Pendidikan; b. Pengendalian mutu program PNFI; c. Evaluasi dampak program PNFI; dan d. Pengembangan profesi. (3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok Unsur utama pendidikan tidak akan dibicarakan dahulu disini, akan tetapi untuk unsur utama, pelaksanaan kegiatan-nya dapat dijabarkan kedalam pelaksanaan sub-sub unsur sebagai berikut:Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

berdasar pada usaha perjuangannya

Page 12

1. Penjelasan Unsur Utama Penilik 1.1 Penilik Pertama a. Menyusun rencana kerja tahunan pengendalian mutu sebagai anggota b. Menyusun rencana kerja triwulan pengendalian mutu satuan PNFI c. Membuat instrumen pemantauan program PNFI d. Mengumpulkan data pemantauan pelaksanaan program PNFI e. Menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan program PNFI f. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai sebagai anggota g. Menyusun laporan hasil pemantauan h. Membuat instrumen penilaian berdasarkan standarpendidikan i. j. Melaksanakan,menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian program pada satuan PNFI Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran perorangan k. Menyusun laporan triwulan l. Menyusun laporan tahunan sebagai anggota rencana tahunan pengendalian mutu sebagai 1.2 Penilik Muda a. Menyusun anggota b. Menyusun rencana kerja triwulan pengendalian mutu satuan PNFI c. Membuat instrumenprogram pemantauan program PNFI d. Mengumpulkan data pemantauan pelaksanaan PNFI e. Menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan program PNFI f. Membuat desain diskusi terfokus hasil pemantauan g. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai anggota h. Menyusun laporan hasil pemantauanPengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

program pada satuan PNFI

program

Page 13

i. j.

Membuat

instrumen penilaian program pada satuan PNFI

berdasarkan standar pendidikan Melaksanakan ,menganalisis,dan melaporkan hasil penilaian program pada satuan PNFI k. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan l. tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran perorangan Menyusun laporan triwulan m. Menyusun laporan tahunan sebagai anggota 1.3 Penilik Madya a. Menyusun rencana tahunan pengendalian mutu sebagai ketua atau anggota b. Menyusun PNFI c. Membuat instumen pemantauan program PNFI d. Mengumpulkan data program PNFI e. Menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan program PNFI f. Melaksanakan diskusi ketua atau anggota g. Menyusun laporan hasil pemantauan h. Membuat instrument penilaian program berdasarkan standar pendidikan i. j. Melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian program pada satuan PNFI Melakukan pembimbing dan dan dengan sasaran kelompok k. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNFI dalam melakukan penelitian atau l. pengembangan, pembelajaran, pelatihan atau pembimbingan dengan sasaran program Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga dan pembinaan kependidikan PNFI dalam pembinaan kepada pendidik tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan pada satuan PNFI terfokus hasil pemantauan sebagai rencana triwulan pengendalian mutu program

menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran danPengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 14

tehnologi informasi untuk kegiatan pembelajaran ,pelatihan , bimbingan, dengan sasaran perorangan m. Menyusun laporan triwulan n. Menyusun laporan tahunan sebagai ketua atau anggota 1.4 Penilik Utama a. Menyusun rencana tahunan pengendalian mutu PNFI terfokus hasil pemantauan sebagai pemantauan sebagai pada satuan PNFI melaporkan hasil sebagai ketua atau anggota b. Melaksanakan diskusi anggota c. Melaksanakan diskusi terfokus hasil anggota d. Membuat instrumen e. Melaksanakan penilaian program berdasarkan standar pendidikan , menganalisis, dan penilaian program pada satuan PNFI f. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan penelitian atau pengembangan,pembelajaran, pelatian, atau pembimbingan dengan sasaran kelompok g. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNFI dalam melakukan penelitian atau pengembangan pengembangan, pembelajaran, pelatihan , pembimbingan dengan sasaran kelompok h. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNFI dalam menggunakan dan mengembangkan informasi sasaran ke lompok i. j. l. Menyusun laporan triwulan Menyusun laporan tahunan sebagai ketua atau anggota Menyusun instrument evaluasi dampak program PNFI media untuk pembelajaran kegiatan dan tehnologi kegiatan

pembelajaran,pembelajaran, pelatian, dan bimbingandengan

k. Menyusun desain evaluasi dampak program PNFI PNFI

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 15

m. Melaksanakan dan menyusun laporan hasil evaluasi dampak program PNFI n. Menyiapkan bahan prestasi o. Melakukan presentasi hasil evaluasi dampak program PNFI Selain kegiatan diatas, yang mana masing-masing jabatan telah memiliki deskripsi kegiatan masing-masing, namun demikian untuk lebih memotivasi penilik dalam berkarya, penilik pada seluruh jenjang tersebut diberikan peluang untuk berusaha semaksimal mungkin terhadap peningkatan dan percepatan karier mereka yaitu melalui kegiatan yang dijelaskan pada pasal 9 ayat (2) sebagai berikut: Penilik Pertama sampai dengan Penilik Utama yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang tugas Penilik diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. 2. Pengembangan Profesi Penilik a. sub unsur membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang PAUD NI 1) membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian , survey dan evaluasi di bidang PAUD NI yang dipublikasikan. a) dalam bentuk buku yang di terbitkan dan diedarkan secara nasional (1) kriteria (a) memiliki ISBN; (b) diterbitkan oleh lembaga penerbit yang berbadan hukum, memiliki dewan redaksi, memiliki izin dari pejabat yang berwenang dengan dicetak paling sedikit 20 eksemplar dan disebarluaskan; (c) diedarkan dan digunakan secara nasional atau disebarluaskan paling sedikit dua provinsi; (d) buku yang disusun membahas tentang PAUD NI (e) isi (f) buku terdiri beberapa bab dan penulisan sesuai tulis/ilmiah sekurang-kurangnya berisikan dengan kaidah ilmiah; karya pendahuluan,isi,penutup dan daftar pustaka; (g) bukan plagiasi.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 16

(2) Bukti fisik (a) buku asli. (b) bukti distribusi yang disahkan oleh penjabat yang berwenang; (c) surat pernyataan keaslian(bukan plagiasi); (d) surat pernyataan menyusun buku dari pejabat yang berwenang (3) Pemberian angka kredit (a) angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 12,5; (b) apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x12,5 =7,5 untuk penulis utama dan 40%x12,5 = 5,0 untuk penulis pembantu. (c) apa bila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x12,5=6,25 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x12,5=3,125 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kredit nya adalah 40%x12,5=5,0 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x12,5=2,5 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit. Tabel 1. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiahNo 1 2 3 Jumlah penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu Pembantu Utama Pembantu Pembantu Pembantu %angka kredit 100%x12,5 60%x12,5 40%x12,5 50%x12,5 25%x12,5 25%x12,5 40%x12,5 20%x12,5 25%x12,5 20%x12,5 Angka kredit 12,5 7,5 5,0 6,25 3,125 3,125 5,0 2,5 2,5 2,5

1 2 1 2 3

4

4 orang

(4) pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 17

b)

Dalam masajalah ilmiah yang diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (1) Kriteria a. Masajalah ilmiah yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang relevan, kementrian/lembaga/instansi terkait, atau perguruan tinggi b. Memuat hasil penelitian, kajian, ide/gagasan iliah dalam bidang PAUDNI c. Diakui oleh lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam bentuk ISSN d. Bukan plagiasi (2) Bukti Fisik (a) Majalah asli atau foto copy (naskah, cover, dan daftar isi) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. (b) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk setiap karya sebesar 6.0 (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60% x 6,0 = 3,6 untuk penulis utama dan 40% x 6,0 = 2,4 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari 3 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 50% x 6,0 = 3,0 untuk penulis utama dan masing-masing 25% x 6,0 = 1,5 untuk penulis pembantu. (d) Apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40% x 6,0 = 2,4 untuk penulis utama dan masing-masing 20% x 6,0 = 1,2 untuk penulis pembantu. (e) Apabila jumlah penulis lebih dari 4, maka penulis kelima dan seterusnya tidak diberikan angka kredit.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 18

Tabel 2. Contoh Pembagian Angka Kredit Penulisan Karya Ilmiah yang dimuat pada majalah. No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. 2) membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian , survey dan evaluasi di bidang PAUD NI yang tidak dipublikasikan. a) dalam bentuk buku (1) kriteria (a) Karya tulis/ilmiah tersebut membahas tentang PAUDNI; (b) Karya tulis/ilmiah telah direviu oleh sekurang-kurangnya dua orang sejawat penilik, dimana salah seorang diantaranya memiliki jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi yang dibuktikan dengan daftar hadir dan notulen pertemuan; (c) Karya tulis/ilmiah mendapat rekomendasi dari pejabat pada instansi tempat tugas penilik; (d) Karya tulis/ilmiah sekurang-kurangnya terdiri dari 15.000 kata. (e) Karya tulis/ilmiah buka berupa skripsi, tesis atau disertasi; % AK 100 % x 60 60 % x 6,0 40 % x 6,0 50 % x 6,0 25 % x 6,0 25 % x 6,0 40 % x 6,0 20 % x 6,0 20 % x 6,0 20 % x 6,0 AK 6,0 3,6 4,2 3,0 1,5 1,5 2,4 1,2 1,2 1,2

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 19

(f) karya

tulis/ilmiah

sekurang-kurangnya masalah,masalah,

memuat acuan

latar teori,

belakang,

perumusan

hipotesis atau pertanyaan penelitian, metode penelitian, hasil dan pembahasan, berkesinambungan dan saran, serta daftar pustaka; (g) bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) buku asli atau foto copy yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) bukti penyerahan buku sekurang-kurannya pada perpustakaan daerah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (c) surat pernyataan keaslian(bukan plagiasi); bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 8,0; (b) apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x8,0 =4,8 untuk penulis utama dan 40%x8,0 = 3,2 untuk penulis pembantu. (c) apa bila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x8,0=4,0 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x8,0=2,0 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x8,0=3,2 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x8,0=1,6 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 3. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 Jumlah Penulis 1 orang Penulis Utama % AK 100 % x 8,0 AK 8,0

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 20

2 3

2 orang 3 orang

Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2

60 % x 8,0 40 % x 8,0 50 % x 8,0 25 % x 8,0 25 % x 8,0 40 % x 8,0 20 % x 8,0 20 % x 8,0 20 % x 8,0

4,8 3,2 4,0 2,0 2,0 3,2 1,6 1,6 1,6

4

4 orang

Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3

(4) pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b) dalam bentuk makalah ilmiah (1) kriteria (a) Makalah tersebut membahas tentang PAUDNI; (b) Makalah sekurang-kurangnya terdiri dari 3.000 kata. (c) Disajikan dalam forum ilmiah yang dibuktikan dengan sertifikat presentasi dan/atau surat permintaan sebaga nara sumber / penulis makalah (d) bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Makalah asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) Sertifikat presentasi dan/atau surat pernyataan sebagai nara sumber/penulis makalah (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 4,0; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x4,0 =2,4 untuk penulis utama dan 40%x4,0 = 1,6 untuk penulis pembantu.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 21

(c) apa bila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x4,0=2,0 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x4,0=1,0 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x4,0=1,6 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x4,0=0,8 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 4. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 % AK 100 % x 4,0 60 % x 4,0 40 % x 4,0 50 % x 4,0 25 % x 4,0 25 % x 4,0 40 % x 4,0 20 % x 4,0 20 % x 4,0 20 % x 4,0 AK 4,0 2,4 1,6 2,0 1,0 1,0 1,6 0,8 0,8 0,8

(4) pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. 3) Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dibidang PAUDNI yang dipublikasikan a) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional (1) kriteria (a) Diterbitkan oleh lembaga penerbit yang berbadan hukum;

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 22

(b) Diedarkan

dan

digunakan

secara

nasional

atau

disebarluaskan paling sedikit dua provinsi; (c) Buku tersebut membahas PAUDNI (d) Karya tulis/ilmiah sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, isi, penutup dan daftar pustaka (e) Bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Buku asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) Bukti distribusi yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 7,0; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x7,0 =4,2 untuk penulis utama dan 40%x7,0 = 2,8 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x7,0=3,5 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x7,0=1,75 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x7,0=2,8 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x7,0=1,4 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 5. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang Penulis Utama Utama % AK 100 % x 7,0 60 % x 7,0 AK 7,0 4,2

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 23

Pembantu 3 3 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) Pelaksana

40 % x 7,0 50 % x 7,0 25 % x 7,0 25 % x 7,0 40 % x 7,0 20 % x 7,0 20 % x 7,0 20 % x 7,0

2,8 3,5 1,75 1,75 2,8 1,4 1,4 1,4

Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b) Dalam majalah ilmiah yang diakui LIPI (1) kriteria (a) Majalah ilmiah yang diterbitkan oleh asosiasi profesi, kementrian/lembaga/instansi tinggi; (b) Diakui oleh LIPI; (c) Bukan plagiasi. (2) Bukti fisik Masajalah asli atau foto copy (naskah, cover, dan daftar isi yang disahkan oleh pejabat berwenang) (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 3,5; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x3,5 =2,1 untuk penulis utama dan 40%x3,5 = 1,05 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x3,5=1,05 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x3,5=0,525 untuk penulis pembantu; 50%x3,5=1,75 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x3,5=0,875 untuk penulis terkait, atau perguruan

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 24

(e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 6. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) Pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. c) Dalam majalah/media cetak dan elektronik (1) kriteria (a) Majalah/media masa cetak dan elektronik redaksi serta berbadan hukum; (b) Bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Majalah/media masa cetak (Kepala Dinas Pendidikan asli atau foto copy (naskah, atau pejabat yang diberi cover, dan daftar isi) yang disahkan oleh pejabat berwenang wewengan oleh Kepala Dinas (b) Print out naskah unduhan (download) dari website yang disyahkan oleh pejabat berwenang (Kepala Dinas ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga yang mengelola dan memiliki tim % AK 100 % x 3,5 60 % x 3,5 40 % x 3,5 50 % x 3,5 25 % x 3,5 25 % x 3,5 40 % x 3,5 20 % x 3,5 20 % x 3,5 20 % x 3,5 AK 3,5 2,1 1,05 1,75 0,875 0,875 1,05 0,525 0,525 0,525

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 25

pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinas) (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai cukup a. Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 1,0; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x1,0 =0,6 untuk penulis utama dan 40%x1,0 = 0,4 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x1,4=0,5 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x1,0=0,25 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x2,0=0,4 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x1,0=0,20 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 7. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 % AK 100 % x 1,0 60 % x 1,0 40 % x 1,0 50 % x 1,0 25 % x 1,0 25 % x 1,0 40 % x 1,0 20 % x 1,0 20 % x 1,0 20 % x 1,0 AK 1,0 0,6 0,4 0,5 0,25 0,25 0,4 0,20 0,20 0,20

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 26

b. Pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. 4) Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dibidang PAUDNI yang tidak dipublikasikan a) Dalam bentuk buku (1) kriteria (a) Buku tersebut membahas tentang PAUDNI (b) Buku telah direviu oleh sekurang-kurangnya dua orang sejawat penili, dimana salah seorang diantaranya memiliki jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi yang dibuktikan dengan daftar hadir dan notulen; (c) Mendapatkan rekomendasi dari pejabat pada instansi terkait; (d) Buku sekurang-kurangnya terdiri dari 15.000 kata; (e) Sistematika (f) Bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Buku asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) Bukti penyerahan buku sekurang-kurangnya pada perpustakaan daerah yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 2,5; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x2,5 =1,5 untuk penulis utama dan 40%x2,5 = 1,0 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x2,5=1,25 untuk penulis buku sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, isi, penutup dan daftar pustaka;

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 27

utama dan masing-masing 25%x2,5=0,625 untuk penulis pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x2,5=1,0 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x2,5=0,5 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 8. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan

No 1 2 3

Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang

Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2

% AK 100 % x 2,5 60 % x 2,5 40 % x 2,5 50 % x 2,5 25 % x 2,5 25 % x 2,5 40 % x 2,5 20 % x 2,5 20 % x 2,5 20 % x 2,5

AK 7,0 1,5 1,0 1,25 0,625 0,625 1,0 0,5 0,5 0,5

4

4 orang

Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3

(4) Pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b) dalam bentuk makalah ilmiah (1) kriteria (a) Makalah tersebut membahas tentang PAUDNI; (b) Makalah sekurang-kurangnya terdiri dari 3.000 kata. (c) Disajikan dalam forum ilmiah dan dihadiri oleh pakar terkait (d) bukan plagiasi.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 28

(2) Bukti fisik (a) Makalah asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) Sertifikat presentasi dan/atau surat pernyataan sebagai nara sumber/penulis makalah (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 2,5; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x2,5 =1,5 untuk penulis utama dan 40%x2,5 = 1,0 untuk penulis pembantu; (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah pembantu; (d) Apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x2,5=1,0 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x2,5=0,5 untuk penulis pembantu; (e) Apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 8. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 % AK 100 % x 2,5 60 % x 2,5 40 % x 2,5 50 % x 2,5 25 % x 2,5 25 % x 2,5 40 % x 2,5 20 % x 2,5 AK 7,0 1,5 1,0 1,25 0,625 0,625 1,0 0,5 50%x2,5=1,25 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x2,5=0,625 untuk penulis

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 29

Pembantu 2 Pembantu 3 (4) pelaksana

20 % x 2,5 20 % x 2,5

0,5 0,5

Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b. sub unsur penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya dibidang PAUDNI 1) Menterjemahkan/menyadur PADUNI yang dipublikasikan a) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasiponal (1) kriteria (a) Diterbitkan oleh lembaga penerbit yang berbadan hukum; (b) Diedarkan dan sebarluaskan sekurang-kurangnya di dua propinsi; (c) Buku sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, isi, penutup dan daftar pustaka (d) Bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Buku asli hasil terjemahan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinasi); (b) Bukti pengiriman yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang (Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinas); (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 7,0; (b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x7,0 =4,2 untuk penulis utama dan 40%x7,0 = 2,8 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x7,0=3,5 untuk penulis utamaPengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

buku

atau

karya

ilmiah

dibidang

Page 30

dan

masing-masing

25%x7,0=1,75

untuk

penulis

pembantu; (d) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x7,0=2,8 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x7,0=1,4 untuk penulis pembantu; (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 10. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan

No 1 2 3

Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang

Penulis Utama Utama Pembantu Utama

% AK 100 % x 7,0 60 % x 7,0 40 % x 7,0 50 % x 7,0

AK 7,0 4,2 2,8 3,5 1,75 1,75 2,8 1,4 1,4 1,4

Pembantu 1 25 % x 7,0 Pembantu 2 25 % x 7,0 4 4 orang Utama 40 % x 7,0 Pembantu 1 20 % x 7,0 Pembantu 2 20 % x 7,0 Pembantu 3 20 % x 7,0(4) Pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b) Dalam majalah ilmiah yang diakui LIPI (1) kriteria

(a) Majalahilmiah yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang relevan, kementrian / lembaga / instansi terkait, atau perguruan tinggi. (b) Diakui oleh LIPI dalam bentuk ISSN;

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 31

(c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai cukup (2) Bukti fisik (a) Majalah ilmiah asli atau foto copy hasil terjeahan/saduran (naskah, cover, dan daftar isi) yang disahkan oleh pejabat berwenang (kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh kepala Dinas); (b) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai cukup (3) Pemberian angka kredit (f) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 3,5; (g) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x3,5 =2,1 untuk penulis utama dan 40%x3,5 = 1,05 untuk penulis pembantu. (h) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah pembantu; (i) apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x3,5=1,05 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x3,5=0,525 untuk penulis pembantu; (j) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 11. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 % AK 100 % x 3,5 60 % x 3,5 40 % x 3,5 50 % x 3,5 25 % x 3,5 AK 3,5 2,1 1,05 1,75 0,875 50%x3,5=1,75 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x3,5=0,875 untuk penulis

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 32

Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) Pelaksana

25 % x 3,5 40 % x 3,5 20 % x 3,5 20 % x 3,5 20 % x 3,5

0,875 1,05 0,525 0,525 0,525

Semua jenjang jabatan fungsional penilik. 2) Menterjemahkan/menyadur a) Dalam bentuk buku (1) kriteria (a) Bku tersebut membahas tentang PAUDNI (b) Buku telah direviu oleh sekurang-kurangnya dua orang sejawat penilik; dimana salah seorang diaantaranya memiliki jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi yang dibuktikan dengan daftar hadir dan notulen; (c) Mendapat rekomendasi dari pejabat pada instansi terkait (Kepaka Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinas) (d) Buku sekurang-kurangnya terdiri dari 15.000 kata (e) Bukan plagiasi (2) Bukti fisik (a) Buku asli hasil terjemahan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang (Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinasi); (b) Bukti pengiriman yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang (Kepala Dinas Pendidikan atau pejabat yang diberi wewenang oleh Kepala Dinas); (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) bermeterai secukupnya (3) Pemberian angka kredit (a) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 3,0; buku atau karya ilmiah dibidang PADUNI yang tidak dipublikasikan

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 33

(b) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x3,0 =1,8 untuk penulis utama dan 40%x3,0 = 1,2 untuk penulis pembantu. (c) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50%x3,0=1,5 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x3,0=0,75 untuk penulis pembantu; (d) Apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x3,0=1,2 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x3,5=0,6 untuk penulis pembantu;\ (e) apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 12. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) Pelaksana Semua jenjang jabatan fungsional penilik. b) dalam bentuk makalah ilmiah (1) kriteria (a) Makalah tersebut membahas tentang PAUDNI; % AK 100 % x 3,0 60 % x 3,0 40 % x 3,0 50 % x 3,0 25 % x 3,0 25 % x 3,0 40 % x 3,0 20 % x 3,0 20 % x 3,0 20 % x 3,0 AK 3,5 1,8 1,2 1,5 0,75 0,75 1,2 0,6 0,6 0,6

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 34

(b) Makalah sekurang-kurangnya terdiri dari 3.000 kata. (c) Disajikan dalam forum ilmiah yang dibuktikan dengan undangan dan daftar hadir peserta (d) bukan plagiasi. (2) Bukti fisik (a) Makalah asli yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; (b) Surat undangan dan daftar hadir peserta forum ilmiah; (c) Surat pernyataan keaslian (bukan plagiasi) dari yang bersangkutan bermeterai cukup (3) Pemberian angka kredit (f) Angka kredit diberikan untuk satu karya sebesar 1,5; (g) Apabila terdiri dari 2 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 60%x1,5 =0,9 untuk penulis utama dan 40%x1,5 = 0,6 untuk penulis pembantu; (h) Apabila terdiri dari tiga orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah pembantu; (i) Apabila terdiri dari 4 orang penulis, maka pembagian angka kreditnya adalah 40%x1,5=0,6 untuk penulis utama dan masing-masing 20%x1,5=0,3 untuk penulis pembantu; (j) Apabila jumlah penulis lebih dari empat orang, maka penulis ke lima dan seterusnya, tidak di berikan angka kredit Tabel 13. Contoh pembagian angka kredit penulisan karya ilmiah yang tidak dipublikasikan No 1 2 3 Jumlah Penulis 1 orang 2 orang 3 orang Penulis Utama Utama Pembantu Utama Pembantu 1 % AK 100 % x 1,5 60 % x 1,5 40 % x 1,5 50 % x 1,5 25 % x 1,5 AK 1,5 0,9 0,6 0,75 0,35 50%x1,5=0,75 untuk penulis utama dan masing-masing 25%x1,5=0,35 untuk penulis

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 35

Pembantu 2 4 4 orang Utama Pembantu 1 Pembantu 2 Pembantu 3 (4) pelaksana

25 % x 1,5 40 % x 1,5 20 % x 1,5 20 % x 1,5 20 % x 1,5

0,35 0,6 0,3 0,3 0,3

Semua jenjang jabatan fungsional penilik. C. Sub unsur pembuatan buku pedoman /petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis di bidang PAUDNI a) Kreteria (1) Memuat ketentuan tentang pengendalian mutu dan/atau pelaksanaan program PAUDNI secara rinci. (2) Dapat dijadikan acuan dalam pengendalian mutu dan / atau pelaksanaan program PAUDNI. b) Bukti fisik (1) Buku pedoman/petunjuk pelaksanaan petunjukteknis di bidang yang disyahkan 3. Kegiatan Penunjang pelaksanaan tugas Penilik 1. pengajaran/pelatihan di bidang pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PNFI; 2. keikutsertaan dalam seminar/lokakarya di bidang PNFI; 3. partisipasi aktif dalam penerbitan buku/majalah di bidang PNFI; 4. studi banding di bidang pengendalian mutu program PNFI; 5. keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Penilik; 6. perolehan penghargaan/tanda jasa/tanda kehormatan/satya lancana karya satya; 7. keanggotaan dalam organisasi profesi jabatan fungsional Penilik; dan 8. perolehan ijazah/gelar kesarjanaan lainnya. pengendalian mutu dan atau pelaksanaan program PAUDNI asli atau foto copy

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 36

Penjelasan mengenai unsur dan sub unsur kegiatan penilik diatas, merupakan penjabaran rinci yang seharusnya menjadi peluang penilik untuk dapat meningkatkan karir mereka. E. Mekanisme Perencanaan Karir Penilik Ada beberapa tahap yang perlu kita lakukan dalam proses perencanaan karir pegawai. Tahap tersebut yaitu : 1) Analisa

kebutuhan karir individu; 2) Pemetaan karir individu; 3) Penilaian kinerja undividu; 4) Identifikasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan karir. 1. Analisis Kebutuhan Karir Individu Analisis kebutuhan karir individu, dalam hubungannya dengan karir pegawai, adalah proses mengidentifikasi potensi (kekuatan) dan kelemahan yang dimiliki oleh seorang pegawai, agar dengan demikian karir pegawai yang bersangkutan dapat direncanakan dan dikembangkan sebaik- baiknya. Pada dasarnya, analisis kebutuhan karir individu ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu atasan langsung dan pegawai itu sendiri. Kedua belah pihak ini harus bekerja sama sebaik-baiknya sehingga kebutuhan karir pegawai dapat di identifikasi sebaik- baiknya. 2. Pemetaan Karir Individu Jika analisis kebutuhan karir individu sudah dilakukan, maka hal ini diharapkan telah melahirkan profil (gambaran) yang lengkap tentang seorang pegawai. Jika hal ini telah tercapai, maka peta kerier pegawai tersebut seharusnya sudah dapat dibuat. Jadi, pemetaan karir individu adalah suatu proses untuk menggambarkan prospek karir seorang pegawai termasuk penjelasan tentang tingkat kesiapan di pegawai itu untuk memangku jabatan tertentu. 3. Penilaian Kinerja Individu Pemetaan karir individu tidak menjamin seorang pegawai untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan. Jelasnya, peta tersebut masih harus dibuktikan secara empiris (nyata) apakah pegawai

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 37

tersebut benar-benar punya bakat dan kemampuan yang menunjang jabatan-jabatan yang tersebut dalam peta keriernya. Penilaian kinerja individu sesungguhnya merupakan usaha untuk mencari bukti-bukti nyata tentang kualitas kinerja seorang pegawai. Tentu saja bukti-bukti nyata yang didapat dari proses penilaian kinerja tidak hanya berguna untuk keperluan pembinaan karir pegawai, tetapi juga untuk keperluan lain seperti menentukan bonus, mencari masukan untuk menentukan suatu kebijakan, dan lain-lain. 4. Identivikasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan karir Dikatakan bahwa suatu jabatan tidak datang begitu saja kepada seorang pegawai, tetapi si pegawai itulah yang harus berusaha mencapai jabatan yang dicita-citakannya. Hal ini tentu dapat mengundang perdebatan pro-kontra untuk menentukan sikap mana yang paling benar. Pegawai sebaiknya tidak perlu memusingkan prospek karirnya sendiri, ataukah yang si pegawai harus cukup ambisius untuk mengejar karirnya sendiri ? Yang jelas baik organisasi maupun pegawai bersangkutan mempunyai kewajiban untuk berusaha agar perjalanan karir pegawai tidak tersendat, apalagi mandeg. Jawaban untuk pertanyaan ini mungkin akan berupa sederetan kegiatan yang harus dilakukan oleh si pegawai, misalnya : Kursus bahasa Inggris Magang di divisi pemasaran Berpartisipasi dalam prospek riset pemasaran Menghadiri seminar dan lokakarya tentang pemasaran Merancang strategi pemasaran Kesimpulannya, si pegawai harus dibantu sedemikian rupa agar dari hari ke hari ia semakin dekat dengan tujuan karir yang telah dipetakan (diramalkan) sebelumnya. Hanya dengan demikian proses perencanaan karir benar-benar mempunyai makna, baik bagi organisasi, maupun bagi si pegawai sendiri.

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 38

F. Evaluasi 1. Apa yang anda ketahui tentang Karir? 2. Landasan hukum mana, yang mendasari perlunya pengembangan karir bagi Penilik 3. Sebutkan beberapa regulasi yang mendukung tugas-tugas kepenilikan? 4. Menurut anda apa hubungan antara konsep karier bagi penilik dengan mekanisme pengajuan kredit bagi penilik? 5. Sebutkan jenjang karier yang mesti dilalui oleh penilik selama menjalankan tugasnya?

Pengembangan Karier Penilik PAUDNI-2011

Page 39