tak halusinasi 2

15
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI A. Topik Stimulasi persepsi: Halusinasi B. Latar Belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan klien mampu mengenal dan mengontrol halusinasi. 2. Tujuan khusus a. Klien mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik  b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara beraktifitas d. Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menggunakan obat sesuai program/ jadwal

Upload: muhammad-hafizi

Post on 04-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 1/15

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI

A. Topik

Stimulasi persepsi: Halusinasi

B. Latar Belakang

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan

gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan

klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan

kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi denganlingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat

tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang

mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari

halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak

mengganggu anggota kelompok yang lain.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan klien mampu

mengenal dan mengontrol halusinasi.

2. Tujuan khusus

a. Klien mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara

menghardik

b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara beraktifitas

d. Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menggunakan obat

sesuai program/ jadwal

Page 2: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 2/15

Page 3: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 3/15

Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan

menjijikkan.

f. Halusinasi sinestetik

Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir

3. Tingkatan Halusinasi

a. Tingkat I

1) Memberi rasa nyaman

2) Tingkat Orientasi sedang

3) Unsur umum halusinasi merupakn suatu kesenangan

b. Tingkat IIMenyalahkan

c. Tingkat III

1) Mengontrol tingkat keemasan berat

2) Penglaman senserorik ( halusinasi ) tidak dapat ditolak lagi

d. Tingkat IV

1) Klien sudah dikuasi oleh halusinasi

2) Klien panik

4. Fase-Fase Halusinasi

a. Fase Pertama

Disebut juga fase comforting yaitu fase menyenangkan. Pada tahap ini

masuk dalam golongan nonpsikotik. Karakteristik: klien mengalami

stress, cemas, perasaan perpisahan, rasa bersalah, kesepian yang

memuncak, dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan

memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong

sementara.

b. Fase Kedua

Disebut juga fase condemming atau ansietas berat. Pengalaman sensori

yang menjijikkan dan menakutkan. Klien mulai lepas kendali dan

Page 4: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 4/15

mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang

diekspresikan. Fase ini bersifat psikotik ringan.

c. Fase Ketiga

Adalah fase controlling. Klien mengalami ansietas berat dan pengalaman

sensorik menjadi berkuasa. Klien berhenti menghentikan perlawanan

kesepian jika sensori halusinasi berhenti. Fase ini bersifat psikotik.

d. Fase Keempat

Disebut juga f ase Conquering . Klien mengalami panik dan umumnya

menjadi melebur dalam halusinasi. Pengalaman sensori menjadi

mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasi. Karakteristik :halusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah, dan memarahi

klien.

5. Tanda dan gejala

a. Berbicara sendiri

b. Tersenyum atau tertawa sendiriDisorientasi

c. Pikiran cepat berubah – ubah

d. Bersikaap seperti mendengar

e. Konsentrasi rendah

f. Berhenti berbicara di tengah-tengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu

g. Kekacauan alur piker

h. Respon tidak sesuai

6. Penyebab dari Halusinasi

Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual : halusinasi yaitu

isolasi social : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk

menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan

orang lain (Rawlins,1993).

7. Akibat dari Halusinasi

Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat beresiko

mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai.

Page 5: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 5/15

E. Sesi – sesi Terapi Aktivitas Kelompok.

Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Perilaku Kekerasan dibagi dalam 5 sesi, yaitu:

a. Sesi I : mengenal halusinasi

b. Sesi II : Kemapuan menghardik halusinasi

c. Sesi III : Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan.

d. Sesi IV : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

e. Sesi V : Mengntrol halusinasi dengan minum obat

F. Klien

1. Karakteristik/KriteriaKlien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah :

a. Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).

2. Proses Seleksi

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yng masuk kriteria.

d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAKPK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAKPK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan

aturan main dalam kelompok.

G. Kriteria Hasil

Evalusi Struktur

a. Kondisi lingkungsn tenang, dilakukan di tempat tertutup, dan memungkinkan

klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.

b. Klien dan terapis duduk bersama membentuk setengah lingkaran.

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.

Page 6: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 6/15

d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik.

e. Leader, co-leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

Evalusi Proses

a. Leder dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.

c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab

dalam antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompokyang berfungsi sebagai evaluator kelompok.

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.

H. Pengorganisasian

1. Waktu

Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Sabtu, 23 November 2013

b. Waktu : 10.00 sampai selesai

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

d. Terapi kelompok (25 menit)

e. Penutup (10 menit)

f. Tempat : Ruang Ramin

g. Jumlah klien : 7 orang

2. Tim Terapis

a. Leader: Rahimah

Tugas :

1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.

2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.

Page 7: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 7/15

4. Memimpin diskusi kelompok.

b. Co. Leader: Juairiah

Tugas :

1. Membuka acara.

2. Mendampingi leader

3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.

4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader menutup acara diskusi.

c. Fasilitator: Dewi Rahmiyati, A. Rijali ilmi, M. Hafizi, Sumardi segar, Ryan

sumantri.

Tugas :1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota

kelompok untuk aktif mengikuti jalannya herapi.

d. Observer: Eka Yulia Agustina

1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang

tersedia )

2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,

hingga penutupan.

3. Metode dan Media

Alat:

1. Papan tulis

2. Spidol

3. Buku catatan dan pulpen

Metode:

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/simulasi

Page 8: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 8/15

I. PROSES PELAKSANAAN

Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

Tujuan

1. Klien memahami pentingnya bercakkap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah munculnya halusinasi

2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

Setting

1) Terapis dan klien duduk bersama dalam setengah lingkaran

2) Tempat tenang dan nyaman.

Keterangan :

: Leader

: Coleader

: Pasilitator

Page 9: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 9/15

: Klien

: Observer

Alat

a. Spidol dan whiteboard atau papan tulis

b. buku catatan dan pulpen

Metode a. Diskusi dan Tanya jawab.

b. Bermain peran atau simulasi.

Langkah Kegiatan

a. Persiapan

1) Orientasi

a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Salam terapeutik

a. Salam dari terapis kepada klien

b. Perkenalkan nama panggilan terapis kepeda klien

c. Menanyakan nama panggilan semua klien

3) Evaluasi /validasi

a. Menanyakan perasaan klien saat ini

b. Menanyakan masalah yang dirasakan

4) Kontrak

a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu

mengenal suara-suara yang didengar.

b. Terapis menjelaskan aturan main berikut.

Page 10: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 10/15

Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin

kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Tahap kerja

1. Terapis menjelaskan pentinganya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mengontrolo dan mencegah halusinasi

2. Terpis meminta tiapklien menybutkan orang yang biasa dan bisa diajak

bercakap-cakap.

3. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan

bisa dilakukan.

4. Terapis memperagakan cara bercakap- cakap bila halusinasi muncul “suster,ada suara diteling, saya mau ngobrol dengan suster” atau “suster saya maungobrol tentang kapan saya boleh pulang ”.

5. Terapis meminta klien untuk memperagakan dengan orang di sebelah nya.

6. Berikan pujian atas keberhasilan klien.

7.

Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak Lanjut

Terapis meminta klien untuuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan

perasaanya jika terjadi halusinasi.

c. Kontrak yang akan datang

Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mencegah halusinasi dengan

bercakap-cakap, mengontrol halusinasi dengan minum obat

Menyepakati waktu dan tempat.

Page 11: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 11/15

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang divaluasi ada;ah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk

stimulasi persepsi halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai

berikut.

Sesi 4: TAKStimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang yang biasa diajak bicara

2 Memperagakan percakapan

3 Menyusun jadwal kegiatan

4 Menyebutkan tiga cara mengontrol danmencegah halusinasi

Petunjuk

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,

situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klientidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 4.

Page 12: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 12/15

Klien belum mampu secara lancer bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan

klien bercakap-cakap dengan perawat klien lain diruang perawat.

Sesi 5: Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

Tujuan

1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat.

2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat

3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

Tahap kerja

a. Terapis menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh

karna obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab

kambuh

c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu

memakannya. Buat daftar di whitlboard.

d. Menjelaskan 5 benar minum obat

e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat secara bergiliran

f. Berikan pujian pada klien yang benar

g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat. Catat di whitlboard

h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat. Catat di

whitlboard

i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu mencegah

minum obat.

j. Menjelaskan akibat tidak petuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi

k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan

kerugian tidak patuh minum obat

l. Member pujian tiap kali klien benar

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Page 13: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 13/15

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung, khususnya saat pada tahap kerja.

Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien

yang di harapkan menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat,

dan akibat tidak patuhnya minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 5: TAKStimulasi persepsi: Halusinasi

Kemampuan patuh minum oabta untuk mencegah halusinasi

No Nama klien Menyebutkan 5 benar cara minumobat

Menyebutkankeuntungan minumobat

Menyebutkan akibattidak patuh minumobat

1

2

3

4

5

67

Petunjuk

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,

situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klien

tidak mampu.Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang imiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi

Page 14: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 14/15

4. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat minum obat dan

akibat tidak patuh minum obat. Anjurka klien dengan cara yang benar.

Page 15: Tak Halusinasi 2

8/13/2019 Tak Halusinasi 2

http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 15/15

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta: EGC.

Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Writer Fandri Samudra Labels: Keperawatan Jiwa