tak halusinasi new
TRANSCRIPT
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
I. Latar Belakang
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan
atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan
klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok
yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Menur Surabaya
khususnya Ruang Gelatik sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
II. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang
terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
III. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
IV. Sesi yang digunakan
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
V. Klien
Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
VI. Kriteria Hasil
Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
VII. Antisipasi Masalah
Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh
klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
VIII. Pengorgnisasian
a. Jumlah klien : orang
b. Petugas :
Leader
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer :
Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
Fasilitator :
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
IX. Metode
1) Diskusi
2) Bermain peran/stimulasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI )
SESI I
A. Tujuan : Klien dapat mengenal halusinasi
B. Pemilihan Pasien
- Klien halusinasi yang sudah kooperatif
- Klien yang berada di ruang gelatik
C. Setting Tempat
Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Leader
: Observer
: Co-leader
D. Pengorganisasian
a. Tempat : Ruang Gelatik
Hari/Tanggal : Jumat, 3 februari 2012
Jam : WIB
a. Leader : MegiyanwarCo-leader : Heri setyo utomo.Observer : Deddy pratamaFasilitator : Hanafi
- Moh Ramli
E. Langkah Kegiatan
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan
nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
4) Lama kegiatan 45 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di kertas hvs
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
NoNama Klien
Menyebut Isi
Halusinasi
Menyebutkan Waktu terjadi
Halusinasi
Menyebut Situasi
Halusinasi Muncul
Menyebut Perasaan saat berhalusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu,
situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu
dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI )
SESI II
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
B. Pemilihan Pasien
- Klien halusinasi yang sudah kooperatif
- Klien yang berada di ruang gelatik
C. Setting Tempat
Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Leader
: Observer
: Co-leader
D. Pengorganisasian
a. Tempat : Ruang Gelatik
Hari/Tanggal : Jumat, 3 februari 2012
Jam : WIB
b. Leader : MegiyanwarCo-leader : Heri setyoObserver : Deddy pratamaFasilitator : - Hanafi
- Moh Ramli
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2) Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader
b) Lama kegiata 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya.
b. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
c. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
d. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
i. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi,
pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik Halusinasi
No Aspek yang dinilaiNama Klien
1
2
3
4
Menyebutkan cara yang selama ini
digunakan untuk mengatasi
halusinasi
Menyebutkan efektivitas cara yang
digunakan
Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik
Memperagakan cara menghardik
halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik
halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI )
SESI III
A. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi
B. Pemilihan Pasien
- Klien halusinasi yang sudah kooperatif
- Klien yang berada di ruang Gelatik
C. Setting Tempat
Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Leader
: Observer
: Co-leader
D. Pengorganisasian
a. Tempat : Ruang Gelatik
Hari/Tanggal : Jumat, 3 februari 2012
Jam : WIB
b. Leader : MegiyanwarCo-leader : Hery setyoObserver : Deddy pratamaFasilitator : - Hanafi
- Moh ramli
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di
pelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghadrik halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi
dengan melakukan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
1. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi
b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir
yang sama di whiteboard
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan
formulir dan terapis menggunakan whiteboard
e. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
bercakap- cakap.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
F. Formulir Dan Dokumentasi.
Formulir yang dievaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan
NO ASPEK YANG DINILAINAMA KLIEN
1 Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakuakan2 Mempergakan kegiatan yang biasa dilakukan
3 Menyusun jadwal kegiatan harian
4 Menyebutkan 2 cara mengontrol halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika
klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi III. Klien mampu memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal.
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI ( HALUSINASI )
SESI IV
A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
B. Pemilihan Pasien
- Klien halusinasi yang sudah kooperatif
- Klien yang berada di ruang Gelatik
C. Setting Tempat
Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Leader
: Observer
: Co-leader
D. Pengorganisasian
a. Tempat : Ruang Gelatik
Hari/Tanggal : Jumat, 3 februari 2012
Jam : WIB
b. Leader : megiyanwarCo-leader : Heri setyoObserver : Deddy pratamaFasilitator : Hanafi
- Moh ramli
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah}untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a.Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa
dan bisa diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
”suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
di sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di
latih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi IV: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No Aspek yang dinilaiNama klien
1 Menyebutkan orang yang diajak bicara
2 Memperagakan percakapan
3 Menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan
harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain.
Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk
mencegah halusinasi.