syok hipo
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 syok hipo
1/14
LAPORAN PENDAHULUAN
SYOK HIPOVOLEMIK
1. A. Pengertian
Syok hipovolemik disebut juga syok preload yang ditamdai dengan menurunnya volume
intravaskuler oleh karena perdarahan. Syok hipovolemik juga bisa terjadi karena kehilangan
cairan tubuh yang lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume
intraventrikel kiri pada akhir distol yang akibatnya juga menyebabkan menurunnya curah
jantung (cardiac output). Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya mekanisme kompensasi
dari pembuluh darah dimana terjadi vasokonstriksi oleh katekolamin sehingga perfusi makin
memburuk. Pada luka bakar yang luas terjadi kehilangan cairan melalui permukaan kulit
yang hangus atau di dalam lepuh. Muntah hebat atau diare juga dapat mengakibatkankehilangan cairan intravaskuler. Pada obstruksi ileus dapat terkumpul beberapa liter cairan di
dalam usus. Pada diabetes atau penggunaan diuretic kuat dapat terjadi kehilangan cairan
karena dieresis yang berlebihan. Kehilangan cairan juga dapat ditemukan pada sepsis berat
pancreatitis akut atau peritonitis purulenta difus. Pada syok hipovolemik jantung akan tetap
sehat dan kuat kecuali jika miokard sudah mengalami hipoksia karena perfusi yang sangat
berkurang. !espon tubuh terhadap perdarahan tergantung pada volume kecepatan dan lama
perdarahan. "ila volume intravaskuler berkurang tubuh akan selalu berusaha
mempertahankan perfusi organ#organ vital (jantung dan otak) dengan mengorbankan perfusi
organ yang lain seperti ginjal hati dan kulit akan terjadi perubahan#perubahan hormonal
melalui system rennin#angiotensin#aldosteron system $%& dan system saraf simpatis.
'airan interstitial akan masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan volume
intravascular dengan akibat terjadi hemodilusi (dilusi plasma protein dan hematokrit) dan
dehidrasi interstitial. %engan demikian tujuan utama dalam mengatasi syok perdarahan
adalah menormalkan kembali volume intravascular dan interstitial. "ila deficit volume
intravascular hanya dikoreksi dengan memberikan darah maka masih tetap terjadi deficit
interstistial dengan akibatnya tanda#tanda vital yang masih belum stabil dan produksi urin
yang berkurang. Pengambilan volume plasma dan interstitial ini hanya mungkin bila
diberikan kombinasi cairan koloid (darah plasma detran dan sebagainya) dan cairan garam
seimbang.
DERAJAT SYOK
a) Syok !ingan
Penurunan perfusi hanya pada jaringan dan organ non vital seperti kulit lemak otot rangka
dan tulang. aringan ini relatif dapat hidup lebih lama dengan perfusi rendah tanpa adanya
perubahan jaringan yang menetap (irreversible). Kesadaran tidak terganggu produksi urin
normal atau hanya sedikit menurun asidosis metabolik tidak ada atau ringan.
b) Syok Sedang
-
8/18/2019 syok hipo
2/14
Perfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati usus ginjal). *rgan#organ ini
tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama seperti pada lemak kulit dan otot. Pada
keadaan ini terdapat oliguri (urin kurang dari +, mg-kg-jam) dan asidosis metabolik. $kan
tetapi kesadaran relatif masih baik.
c) Syok "erat
Perfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. Mekanisme kompensasi syok beraksi untuk
menyediakan aliran darah ke dua organ vital. Pada syok lanjut terjadi vasokontriksi di semua
pembuluh darah lain. erjadi oliguri dan asidosis berat gangguan kesadaran dan tanda#tanda
hipoksia jantung (/K0 abnormal curah jantung menurun).
1. B. Etiologi
Syok hipovolemik disebabkan oleh penurunan volume darah efektif. Kekurangan volumedarah sekitar 1, sampai , persen biasanya akan menyebabkan penurunan tekanan darah
sistolik2 sedangkan deficit volume darah lebih dari 3, persen umumnya fatal. Syok setelah
trauma biasanya jenis hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan (internal atau eksternal)
atau karena kehilangan cairan ke dalam jaringan kontusio atau usus yang mengembang
kerusakan jantung dan paru#paru dapat juga menyokong masalah ini secara bermakna. Syok
akibat kehilangan cairan berlebihan bias juga timbul pada pasien luka bakar yang luas (john
a.bos4ick1556733).
Syok hipovolemik yang dapat disebabkan oleh hilangnya cairan intravaskuler misalnya
terjadi pada7
1) Kehilangan darah atau syok hemoragik karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh
seperti hematotoraks ruptura limpa dan kehamilan ektopik terganggu.
) rauma yang berakibat fraktur tulang besar dapat menampung kehilangan darah yang
besar. Misalnya fraktur humerus menghasilkan ,++81+++ ml perdarahan atau fraktur femur
menampung 1+++81,++ ml perdarahan.
9) Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein
plasma atau cairan ekstraseluler misalnya pada7
0astrointestinal7 peritonitis pankreatitis dan gastroenteritis.
!enal7 terapi diuretik krisis penyakit $ddison.
:uka bakar (kombustio) dan anafilaksis.
Pada syok konsumsi oksigen dalam jaringan menurun akibat berkurangnya aliran darah yang
mengandung oksigen atau berkurangnya pelepasan oksigen ke dalam jaringan. Kekurangan
oksigen di jaringan menyebabkan sel terpaksa melangsungkan metabolisme anaerob dan
menghasilkan asam laktat. Keasaman jaringan bertambah dengan adanya asam laktat asam
piruvat asam lemak dan keton (Stene#0iesecke 1551). ;ang penting dalam klinik adalah pemahaman kita bah4a fokus perhatian syok hipovolemik yang disertai asidosis adalah
-
8/18/2019 syok hipo
3/14
saturasi oksigen yang perlu diperbaiki serta perfusi jaringan yang harus segera dipulihkan
dengan penggantian cairan. $sidosis merupakan urusan selanjutnya bukan prioritas utama
(444.medicastore.com).
1. C. Manie!ta!i Klini"
Manifestasi klinis tergantung pada penyebab syok (kecuali syok neurogenik) yang meliputi 7
1. Sistim pernafasan 7 nafas cepat dan dangkal
. Sistim sirkulasi 7 ekstremitas pucat dingin dan berkeringat dingin na#
di cepat dan lemah tekanan darah turun bila kehilangan darah menca#
pai 9+. Sistim kulit-otot 7 turgor menurun mata co4ong mukosa lidah kering.
?ndividu dengan syok neurogenik akan memperlihatkan kecepatan denyut jantung
yang normal atau melambat tetapi akan hangat dan kering apabila kulitnya diraba.(444.medicastore.com)
Syok secara klinis didiagnosa dengan adanya gejala#gejala seperti berikut7
1) &ipotensi7 tekanan sistole kurang dari 6+ mm&g atau $! (tekanan arterial rata#rata)
kurang dari >+ mm&g atau menurun 9+< lebih
) *liguria7 produksi urin kurang dari + ml-jam.
Perfusi perifer yang buruk misalnya kulit dingin dan berkerut serta pengisian kapiler yang
jelek. 0ejala syok hipovolemik cukup bervariasi tergantung pada usia kondisi premorbid besarnya volume cairan yang hilang dan lamanya berlangsung. Kecepatan kehilangan cairan
tubuh merupakan faktor kritis respons kompensasi. Pasien muda dapat dengan mudah
mengkompensasi kehilangan cairan dengan jumlah sedang dengan vasokonstriksi dan
takhikardia. Kehilangan volume yang cukp besar dalam 4aktu lambat meskipun terjadi pada
pasien usia lanjut masih dapat ditolerir juga dibandingkan kehilangan dalam 4aktu yang
cepat atau singkat.
$pabila syok telah terjadi tanda#tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia penurunan
darah lebih dari 1, mm&g dan tidak segera kembali dalam beberapa menit. $dalah penting
untuk mengenali tanda#tanda syok yaitu7
http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/
-
8/18/2019 syok hipo
4/14
v Kulit dingin pucat dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu
berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.
v akhikardia7 peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis
penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi
mengurangi asidosis jaringan.
v &ipotensi7 karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan
curah jantung vasokonstriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan
tekanan darah. $utoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun
tidak di ba4ah @+ mm&g.
v *liguria7 produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. *liguria
pada orang de4asa terjadi jika jumlah urin kurang dari 9+ ml-jam.
Pada penderita yang mengalami hipovolemia selama beberapa saat dia akan menunjukkan
adanya tanda#tanda dehidrasi seperti7 (1) urunnya turgor jaringan2 () Mengentalnya sekresioral dan trakhea bibir dan lidah menjadi kering2 serta (9) "ola mata cekung.
$kumulasi asam laktat pada penderita dengan tingkat cukup berat disebabkan oleh
metabolisme anaerob. $sidosis laktat tampak sebagai asidosis metabolik dengan celah ion
yang tinggi. Selain berhubungan dengan syok asidosis laktat juga berhubungan dengan
kegagalan jantung (decompensatio cordis) hipoksia hipotensi uremia ketoasidosis diabetika
(hiperglikemi asidosis metabolik ketonuria) dan pada dehidrasi berat
1. D. Patoi!iologi
Menurut patofisiologinya syok terbagi atas 9 fase yaitu 7
1. Aase Kompensasi
Penurunan curah jantung (cardiac output) terjadi sedemikian rupa sehingga timbul gangguan
perfusi jaringan tapi belum cukup untuk menimbulkan gangguan seluler. Mekanisme
kompensasi dilakukan melalui vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah ke jantung otak
dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke tempat yang kurang vital. Aaktor humoral
dilepaskan untuk menimbulkan vasokonstriksi dan menaikkan volume darah dengankonservasi air. Bentilasi meningkat untuk mengatasi adanya penurunan kadar oksigen di
daerah arteri. adi pada fase kompensasi ini terjadi peningkatan detak dan kontraktilitas otot
jantung untuk menaikkan curah jantung dan peningkatan respirasi untuk memperbaiki
ventilasi alveolar. Calau aliran darah ke ginjal menurun tetapi karena ginjal mempunyai cara
regulasi sendiri untuk mempertahankan filtrasi glomeruler. $kan tetapi jika tekanan darah
menurun maka filtrasi glomeruler juga menurun.
1. Aase Progresif
erjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu mengkompensasi kebutuhan tubuh. Aaktor
utama yang berperan adalah jantung. 'urah jantung tidak lagi mencukupi sehingga terjadigangguan seluler di seluruh tubuh. Pada saat tekanan darah arteri menurun aliran darah
-
8/18/2019 syok hipo
5/14
menurun hipoksia jaringan bertambah nyata gangguan seluler metabolisme terganggu
produk metabolisme menumpuk dan akhirnya terjadi kematian sel. %inding pembuluh darah
menjadi lemah tak mampu berkonstriksi sehingga terjadi bendungan vena vena balik
(venous return) menurun. !elaksasi sfinkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke jaringan
tetapi tidak dapat kembali ke jantung. Peristi4a ini dapat menyebabkan trombosis kecil#kecil
sehingga dapat terjadi koagulopati intravasa yang luas (%?' D %isseminated ?ntravascular'oagulation). Menurunnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan pusat vasomotor
dan respirasi di otak. Keadaan ini menambah hipoksia jaringan. &ipoksia dan anoksia
menyebabkan terlepasnya toksin dan bahan lainnya dari jaringan (histamin dan bradikinin)
yang ikut memperjelek syok (vasodilatasi dan memperlemah fungsi jantung). ?skemia dan
anoksia usus menimbulkan penurunan integritas mukosa usus pelepasan toksin dan invasi
bakteri usus ke sirkulasi. ?nvasi bakteri dan penurunan fungsi detoksikasi hepar memperjelek
keadaan. %apat timbul sepsis %?' bertambah nyata integritas sistim retikuloendotelial rusak
integritas mikro sirkulasi juga rusak. &ipoksia jaringan juga menyebabkan perubahan
metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik. $kibatnya terjadi asidosis metabolik terjadi
peningkatan asam laktat ekstraseluler dan timbunan asam karbonat di jaringan.
1. Aase ?revesibel
Karena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas sehingga tidak dapat diperbaiki.
Kekurangan oksigen mempercepat timbulnya ireversibilitas syok. 0agal sistem
kardiorespirasi jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup paru menjadi kaku
timbul edema interstisial daya respirasi menurun dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea
(444.els.co.id).
1. E. Ko#$li"a!i
. Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang
berkepanjangan.
9. Sindrom distress pernapasan de4asa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler
karena hipoksia.
3. %?' (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang
luas sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.
Ee" Dari S%o" Sel&ler
Saat sel#sel tubuh kekurangan pasokan darah dan oksigen maka kemampuan metabolisme
energy pada sel#sel tersebut akan terganggu. Metabolisme energy pada sel#sel tersebut akan
terganggu. Metabolisme terjadi di dalam tempat nutrient secara kimia4i dipecahkan dan
disimpan dalam bentuk $P (adenosine tripospat). Sel#sel menggunakan simpanan energy ini
untuk melakukan berbagai fungsi seperti transport aktif kontraksi otot sintesa biokimia dan
melakukan fungsi seluler khusus seperti konduksi impuls listrik.
http://www.els.co.id/http://www.els.co.id/
-
8/18/2019 syok hipo
6/14
Pada keadaan syok sel#sel tidak mendapat pasokan darah yang adekuat dan kekurangan
oksigen dan nutrient karena sel#sel harus menghasilkn energy melalui anaerob dan nutrient
karena sel#sel harus menghasilkan energy melalui anaerob. Metabolisme ini menghasilkan
tingkat energy yang rendah dari sumber nutrient dan lingkungan intraseluler yang bersifat
asam. Karena perubahan ini fungsi sel menurun. Sel membengkak dan membrannya menjadi
lebh permiabel sehingga memungkinkan elektrolit dan cairan untuk merembes dari dalamsel. Pompa kalium#natrium menjadi terganggu. Struktur sel (mitokondria dan lisosom)
menjadi rusak dan terjadi kematian sel
Re!$on Va!"&ler
*ksigen melekat pada molekul hemoglobin dalam sel#sel darah merah dan diba4a ke sel#sel
tubuh melalui darah. umlah oksigen yang dikirimkan ke sel#sel bergantung pada aliran darah
ke area spesifik dan pada konsentrasi oksigen. %arah secara continue didaur ulang kembali
melalui paru#paru untuk direoksigenasi dan untuk menyingkirkan produk#produk akhirmetabolism seluler seperti karbondioksida. *tot jantung memberikan pompa yang
dikeluarkan untuk mengeluarkan darah segar yang dioksigenasi ke luar jaringan tubuh.
Baskulatur dapat berdilatasi dan berkontraksi sesuai dengan mekanisme pengatur pusat dan
local. Mekanisme pengaturan pusat menyebabkan dilatasi dan konstriksi vaskuler untuk
mempertahankan tekanan darah yang adekuat. Mekanisme pengaturan local disebut sebagai
otoregulasi menyebabkan vasodilatasi-vasokontriksi dalam berespon terhadap bahan kimia
yang dilepaskan oleh sel#sel yang mengkomunikasikan kebutuhannya akan oksigen dan
nutrient.
Pengat&ran Te"anan Dara'
iga komponen utama system sirkulatori yaitu7 volume darah pompa jantung dn vaskulatur
harus berespon secara efektif terhadap kompleks system umpan balik neural kimia4i dan
hormonal untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat dan akhirnya memberikan
perfusi jaringan.
Mekanisme utama yang mengatur tekanan darah melalui baroreseptor (tekanan darah)
terletak pada sinus karotis dan arkus aorta. !eseptor tekanan ini menghantarkan impuls ke
pusat saraf simpatik yang terletak di medulla otak. Pada kejadian turunnya tekanan darahketokolamin (epinefrin dan norepinefrin) dilepaskan dari medulla adrenal yang menyebabkan
peningkatan frekuensi jantung dan vasokontriksi dengan demikian memulihkan tekanan
darah.
Maka dapat disimpulkan bah4a volume darah yang adekuat pompa jantung yang efektif dan
vaskulatur yang efektif penting untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi jaringan.
ika salah satu dari ketiga komponen ini gagal tubuh dapat mengkompensasi dengan
meningkatkan kerja kedua komponen lain. ika mekanisme kompensasi tidak mampu lagi
mengkompensasi system yang gagal maka jaringan tubuh tidak memperoleh perfusi yang
adekuat dan syndrome syok dimulai. Kecuali jika intervensi cepat dilakukan syok akan
berlanjut dan menyebabkan kegagalan organ dan kematian ("runner E Suddarth++1).
-
8/18/2019 syok hipo
7/14
1. (. Pe#eri"!aan Pen&n)ang
. Pada anamnesis Pasien mungkin tidak bisa di4a4ancara sehingga ri4ayat sakit
mungkin hanya didapatkan dari keluarga teman dekat atau orang yang mengetahuikejadiannya cari 7 !i4ayat trauma (banyak perdarahan atau perdarahan dalam perut)
!i4ayat penyakit jantung (sesak nafas) !i4ayat infeksi (suhu tinggi) !i4ayat
pemakaian obat ( kesadaran menurun setelah memakan obat)
9. Pemeriksaan fisik Kulit
3. Suhu raba dingin (hangat pada syok septik hanya bersifat sementara karena begitu
syok berlanjut terjadi hipovolemia). Carna pucat (kemerahan pada syok septik
sianosis pada syok kardiogenik dan syok hemoragi terminal)
"asah pada fase lanjut syok (sering kering pada syok septik).
,. ekanan darah
>. &ipotensi dengan tekanan sistole F 6+ mm&g (lebih tinggi pada penderita yang
sebelumnya mengidap hipertensi normal atau meninggi pada a4al syok septic)
@. Status jantung
6. akikardi pulsus lemah dan sulit diraba.
5. Status respirasi
1+. !espirasi meningkat dan dangkal (pada fase kompensasi) kemudian menjadi lambat
(pada syok septik respirasi meningkat jika kondisi menjelek)
11. Status Mental
1. 0elisah cemas agitasi tampak ketakutan. Kesadaran dan orientasi menurun sopor
sampai koma. Aungsi 0injal *liguria anuria (curah urin F 9+ ml-jam kritis)
19. Aungsi Metabolik
13. *+. $sidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan (pada a4al syok septik dijumpai
alkalosis metabolik kausanya tidak diketahui). $lkalosis respirasi akibat takipnea.
Sirkulasi ekanan vena sentral menurun pada syok hipovolemik meninggi pada syok
kardiogenik. Keseimbangan $sam "asa
Pada a4al syok p* dan p'* menurun (penurunan p'* karena takipnea
penurunan p* karena adanya aliran pintas di paru). Pemeriksaan Penunjang %arah
(&b &mt leukosit golongan darah) kadar elektrolit kadar ureum kreatinin glukosa
darah. $nalisa gas darah /K0.
.
-
8/18/2019 syok hipo
8/14
1. ,. Penatala"!anaan
1. Pastikan jalan nafas pasien dan nafas dan sirkulasi dipertahankan. "eri
bantuan ventilator tambahan sesuai kebutuhan.
. Perbaiki volume darah sirkulasi dengan penggantian cairan dan darah cepatsesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload jantung memperbaiki
hipotensi dan mempertahankan perfusi jaringan.
1) Kateter tekan vena sentra dimasukkan dalam atau didekat atrium kanan untuk bertindak
sebagai petunjuk penggantian cairan. Pembacaan tekanan vena sentral kontinu ('BP)
memberi petunjuk dan derajat perubahan dari pembacaan data dasar2 kateter juga sebagai alat
untuk penggantian volume cairan darurat.
) arum atau kateter ?B diameter besar dimasukkan kedalam vena perifer. %ua atau lebih
kateter mungkin perlu untuk penggantikan cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan
hemodinamik2 penekanan pada penggantian volume.
• "uat jalur ?B diameter besar dimasukkan ke vena periver. %ua tau lebih kateter
mungkin perlu untuk penggantian cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan
hemodinamik2 penekanan pada penggantian volume.
• $mbil darah untuk spesimen2 garis darah arteri pemeriksaan kimia golongan darah
dan pencocokan silang dan hemtokrit.
• Mulai infus ?B dengan cepat sampai 'BP meningkat pada tingkat pada tingkat yang
memuaskan diatas pengukuran dasar atau sampai terdapat perbaikan pada kondisiklinis pasien.
9) ?nfus larutan !inger :aktat digunakan pada a4al penangana karena cairan ini
mendekati komposisi elektrolit plasma begitu juga dengan osmolalitasnya sediakan 4aktu
untuk pemeriksaan golongan darah dan pencocokkan silang perbaiki sirkulasi dan bertindak
sebagai tambahan terapi komponen darah.
3) Mulai tranfusi terapi komponen darah sesuai program khususnya saat kehilangan darah
telah parah atau pasien terus mengalami hemoragi.
,) Kontrol hemoragi2 hemoragi menyertai status syok. :akukan pemeriksaan hematokritsering bila dicurigai berlanjutnya perdarahan
>) Pertahankan tekanan darah sistolik pada tingkat yang memuaskan dengan memberi
cairan dan darah sesuai ketentuan.
1. Pasang kateter urine tidak menetap7 catat haluaran urine setiap 1,#9+ menit volume
urine menunjukkan keadekuatan perfusi ginjal.
. :akukan pemeriksaan fisik cepat untuk menentukan penyebab syok.
-
8/18/2019 syok hipo
9/14
9. Pertahankan surveilens kepera4atan terus menerus terhadap pasien total#tekanan
darah denyut jantung pernafasan suhu kulit 4arna 'BP /K0 hematokrit &b
gambaran koagulasi elektrolit haluaran urine#untuk mengkaji respon pasien terhadap
tindakan. Pertahankan lembar alur tentang parameter ini2 analisis kecenderungan
menyatakan perbaikan atau pentimpangan pasien.
3. inggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan
mendorong aliran darah vena kembali kejantung (posisi ini kontraindikasi pada pasien
dengan cidera kepala). &indarkan gejala yang tidak perlu.
,. "erikan obat khusus yang telah diresepkan (misalnya inotropik seperti dopamen)
untuk meningkatkan kerja kardiovaskuler.
>. %ukung mekanisme devensif tubuh
1) enangkan dan nyamankan pasien7 sedasi mungkin perlu untuk menghilangkan rasa
kha4atir.
) &ilangkan nyeri dengan ke4aspadaan penggunaan analgesik atau narkotik.
9) Pertahankan suhu tubuh.
• erlalu panas menimbulkan vasodilatasi yang merupakan mekanisme kompensasi
tubuh dari vasokontriksi dan meningkatnya hilangnya caiiran karena perspirasi.
• Pasien yang mengalami septik harus dijaga tetap dingin7 demam tinggi meningkatkan
efek metabolik selular terhadap syok.
1. H. A!&'an Ke$era-atan
Pengkajian emergency nursing secara umum terdiri dari 7 primary survey sekundery survey
dan tersier survey. Primery survey meliputi7 air4ay breathing circulation disability dan
eposure. Sekundery survey meliputi pengkajian fisik. Sedangkan tersier survey dilakukan
selain pengkajian primery dan sekundery survey semisal ri4ayat penyakit keluarga.
1. Primari survay
Pemeriksaaan jasmaninya diarahkan kepada diagnosis cidera yang mengancam nya4a dan
meliputi penilaian dari $"'%/. Mencatat tanda vital a4al (baseline recordings) penting
untuk memantau respon penderita terhadap terapi. ;ang harus diperiksa adalah tanda#tanda
vital produksi urin dan tingkat kesadaran. Pemeriksaan penderita yang lebih rinci akan
menyusul bila keadaan penderita mengijinkan. Metode pengkajian dalam primary survey ini
yaitu7 cepat ermat dan tepat yang dilakukan dengan melihat (look) mendengar (listen) dan
Merasakan (feel).
a) $ir4ay dan breathing
-
8/18/2019 syok hipo
10/14
Prioritas pertama adalah menjamin air4ay yang paten dengan cukupnya pertukaran ventilasi
dan oksigenasi. %iberikan tambahan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen lebih
dari 5,
-
8/18/2019 syok hipo
11/14
dalam menilai perfusi otak mengikuti perkembangan kelainan neurologi dan meramalkan
pemulihan.perubahan fungsi sistem saraf sentral tidak selalu disebabkan cidera intra kranial
tetapi mungkin mencerminkan perfusi otak yang kurang. Pemulihan perfusi dan oksigenasi
otak harus dicapai sebelum penemuan tersebut dapat dianggap berasal dari cidera intra
kranial.
,LAS,O2 COMA SCALE
Ke#a#$&an #e#1&"a #ata0
Spontan 3
%engan perintah 9
%engan nyeri
idak berespon 1
Ke#a#$&an Motori"
%engan perintah >
Melokalisasi nyeri ,
Menarik area yang nyeri 3
Aleksi abnormal 9
/kstensi
idak berespons 1
Ke#a#$&an Ver1al
"erorientasi ,
"icara membingungkan 3
Kata#kata tidak tepat 9
Suara tidak dapat dimengerti
idak ada respon 1
("runner E Sudarth++17 +51)
d) /posure 8 pemeriksaan lengkap
-
8/18/2019 syok hipo
12/14
Setelah mengurus prioritas#prioritas untuk menyelamatkan ji4anya penderita harus
ditelanjangi dan diperiksa dari ubun#ubun sampai jari kaki sebagai bagian dari mencari
cidera.
e) %ilasi lambung 8 dikompresi.
%ilatasi lambung sering kali terjadi pada penderita trauma khususnya pada anak#anak dan
dapat mengakibatkan hipotensi atau disritmia jantung yang tidak dapat diterangkan biasanya
berupa bradikardi dari stimulasi saraf fagus yang berlabihan. %istensi lambung membuat
terapi syok menjadi sulit. Pada penderita yang tidak sadar distensi lambung membesarkan
resiko respirasi isi lambung ini merupakan suatu komplikasi yang bisa menjadi fatal.
%ekompresi lambung dilakukan dengan memasukan selamh atau pipa kedalam perut melalui
hidung atau mulut dan memasangnya pada penyedot untuk mengeluarkan isi lambung.
=amun 4alaupun penempatan pipa sudah baik masih mungkin terjadi aspirasi.
f) Pemasangan kateter urin
Katerisasi kandung kenving memudahkan penilaian urin akan adanya hematuria dan evaluasi
dari perfusi ginjal dengan memantau produksi urine. %arah pada uretra atau prostad pada
letak tinggi mudah bergerak atau tidak tersentuh pada laki#laki merupakan kontraindikasi
mutlak bagi pemasangan keteter uretra sebelum ada konfirmasi kardiografis tentang uretra
yang utuh.
1. Sekunderisurvey
&arus segera dapat akses kesistem pembulu darah. ?ni paling baik dilakukan dengan
memasukkan dua kateter intravena ukuran besar (minimun 1> gaguage) sebelumdipertimbangkan jalur vena sentral kecepatan aliran berbanding lurus dengan empat kali
radius kanul dan berbanding terbalik dengan panjangnya (hukum poiseuille). Karena itu
lebih baik kateter pendek dan kaliber besar agar dapat memasukkan cairan terbesar dengan
cepat.
empat yang terbaik untuk jalur intravena bagi orang de4asa adalah lengan ba4ah atau
pembulu darah lengan ba4ah. Kalau keadaan tidak memungkinkan pembuluh darah periver
maka digunakan akses pembuluh sentral (vena#vena femuralis jugularis atau vena subklavia
dengan kateter besar) dengan menggunakan tektik seldinger atau melakukan vena seksi pada
vena safena dikaki tergantung tingkat ketrampilan dokternya. Seringkali akses vena sentral
didalam situasi ga4at darurat tidak bisa dilaksanakan dengan sempurna atau pu tidak seratus persen steril karena itu bila keadaan penderita sedah memungkinya maka jalur vena sentral
ini harus diubah atau diperbaiki.
uga harus dipertimbangkan potensi untuk komplikasi yang serius sehubungan dengan usaha
penempatan kateter vena sentral yaitu pneumo# atau hemotorak pada penderita pada saat itu
mungkin sudah tidak stabil.
Pada anak#anak diba4ah > tahun teknik penempatan jarum intra#osseus harus dicoba
sebelum menggunakan jalur vena sentral. Aaktor penentu yang penting untuk memilih
prosedur atau caranya adalah pengalaman dan tingkat ketrampilan dokternya.
-
8/18/2019 syok hipo
13/14
Kalau kateter intravena telah terpasang diambil contoh darah untuk jenis dan crossmatch
pemerikasaan laboratorium yang sesuai pemeriksaan toksikologi dan tes kehamilan pada
4anita usia subur. $nalisis gas darah arteri juga harus dilakukan pada saat ini. Aoto torak
haris diambil setelah pemasangan 'BP pada vena subklavia atau vena jugularis interna untuk
mengetahui posisinya dan penilaian kemungkinan terjadinya pneumo atau hemotorak.
$dapun pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pada kulit tekanan darah status
jantung status respirasi status mental dan fungsi ginjal(oliguri anuria).
1. ersierisurvey
;ang dilakukan pada tersiery survey antara lain7
1. !i4ayat Kesehatan
. !i4ayat trauma (perdarahan)
9. !i4ayat penyakit jantung
3. !i4ayat penyakit infeksi
,. !i4ayat pemakaian obat
>. &asil laboratorium
@. Aungsi metabolic
$sidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan (pada a4al syok septic dijumpai alkalosis
metabolic)
1. Keseimbangan asam#basa
Pada a4al syok P* dan P'* menurun (penurunan P'* karena takipnea penurunan P*
karena adanya aliran pintas ke paru).
erapi a4al cairan
:arutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi a4al. enis cairan ini mengisi
intravaskuler dalam 4akti singkat dan juga menstabilkan volume vaskuler dengan cara
menggantikan kehilangan cairan berikutnya kedalam ruang intersisial dan intraseluler.
:arutan !inger :aktat adalah cairan pilihan pertama. =a'l fisiologis adalah pilihan kedua.
Calaupun =a': fisiologis merupakan pengganti cairan terbaik namun cairan ini memiliki
potensi untuk terjadinya asidosis hiperkloremik. Kemungkinan ini bertambah besar bila fungi
ginjalnya kurang baik.
1. I. Diagno!a Ke$era-atan
-
8/18/2019 syok hipo
14/14
1. 0angguan pola nafas tidak efektif b-d penurunan ekspansi paru.
. Perubahan perfusi jaringan b-d penurunan suplay darah ke jaringan.
9. =yeri b-d penurunan suplai oksigen ke otak
3. 0angguan keseimbangan cairan b-d mual muntah.
,. 0angguan pola eliminasi urine b-d *liguria.
>. Kurangnya pengetahuan b-d kurangnya informasi mengenai pengobatan.
@. ?ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
6. 0angguan pertukaran gas berhubungan dengan dispnea
5. =utrisi kurang dari kebutuhn tubuh berhubungn dengan mual dan muntah
penurunan pemasukan oral
1+. &ipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus