syok hipo

Upload: retna-gumilang

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 syok hipo

    1/14

    LAPORAN PENDAHULUAN

    SYOK HIPOVOLEMIK 

     

    1. A. Pengertian

    Syok hipovolemik disebut juga syok preload yang ditamdai dengan menurunnya volume

    intravaskuler oleh karena perdarahan. Syok hipovolemik juga bisa terjadi karena kehilangan

    cairan tubuh yang lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume

    intraventrikel kiri pada akhir distol yang akibatnya juga menyebabkan menurunnya curah

     jantung (cardiac output). Keadaan ini juga menyebabkan terjadinya mekanisme kompensasi

    dari pembuluh darah dimana terjadi vasokonstriksi oleh katekolamin sehingga perfusi makin

    memburuk. Pada luka bakar yang luas terjadi kehilangan cairan melalui permukaan kulit

    yang hangus atau di dalam lepuh. Muntah hebat atau diare juga dapat mengakibatkankehilangan cairan intravaskuler. Pada obstruksi ileus dapat terkumpul beberapa liter cairan di

    dalam usus. Pada diabetes atau penggunaan diuretic kuat dapat terjadi kehilangan cairan

    karena dieresis yang berlebihan. Kehilangan cairan juga dapat ditemukan pada sepsis berat

     pancreatitis akut atau peritonitis purulenta difus. Pada syok hipovolemik jantung akan tetap

    sehat dan kuat kecuali jika miokard sudah mengalami hipoksia karena perfusi yang sangat

     berkurang. !espon tubuh terhadap perdarahan tergantung pada volume kecepatan dan lama

     perdarahan. "ila volume intravaskuler berkurang tubuh akan selalu berusaha

    mempertahankan perfusi organ#organ vital (jantung dan otak) dengan mengorbankan perfusi

    organ yang lain seperti ginjal hati dan kulit akan terjadi perubahan#perubahan hormonal

    melalui system rennin#angiotensin#aldosteron system $%& dan system saraf simpatis.

    'airan interstitial akan masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan volume

    intravascular dengan akibat terjadi hemodilusi (dilusi plasma protein dan hematokrit) dan

    dehidrasi interstitial. %engan demikian tujuan utama dalam mengatasi syok perdarahan

    adalah menormalkan kembali volume intravascular dan interstitial. "ila deficit volume

    intravascular hanya dikoreksi dengan memberikan darah maka masih tetap terjadi deficit

    interstistial dengan akibatnya tanda#tanda vital yang masih belum stabil dan produksi urin

    yang berkurang. Pengambilan volume plasma dan interstitial ini hanya mungkin bila

    diberikan kombinasi cairan koloid (darah plasma detran dan sebagainya) dan cairan garam

    seimbang.

     

    DERAJAT SYOK 

    a) Syok !ingan

    Penurunan perfusi hanya pada jaringan dan organ non vital seperti kulit lemak otot rangka

    dan tulang. aringan ini relatif dapat hidup lebih lama dengan perfusi rendah tanpa adanya

     perubahan jaringan yang menetap (irreversible). Kesadaran tidak terganggu produksi urin

    normal atau hanya sedikit menurun asidosis metabolik tidak ada atau ringan.

     b) Syok Sedang

  • 8/18/2019 syok hipo

    2/14

    Perfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati usus ginjal). *rgan#organ ini

    tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama seperti pada lemak kulit dan otot. Pada

    keadaan ini terdapat oliguri (urin kurang dari +, mg-kg-jam) dan asidosis metabolik. $kan

    tetapi kesadaran relatif masih baik.

    c) Syok "erat

    Perfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. Mekanisme kompensasi syok beraksi untuk

    menyediakan aliran darah ke dua organ vital. Pada syok lanjut terjadi vasokontriksi di semua

     pembuluh darah lain. erjadi oliguri dan asidosis berat gangguan kesadaran dan tanda#tanda

    hipoksia jantung (/K0 abnormal curah jantung menurun).

     

    1. B. Etiologi

    Syok hipovolemik disebabkan oleh penurunan volume darah efektif. Kekurangan volumedarah sekitar 1, sampai , persen biasanya akan menyebabkan penurunan tekanan darah

    sistolik2 sedangkan deficit volume darah lebih dari 3, persen umumnya fatal. Syok setelah

    trauma biasanya jenis hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan (internal atau eksternal)

    atau karena kehilangan cairan ke dalam jaringan kontusio atau usus yang mengembang

    kerusakan jantung dan paru#paru dapat juga menyokong masalah ini secara bermakna. Syok

    akibat kehilangan cairan berlebihan bias juga timbul pada pasien luka bakar yang luas (john

    a.bos4ick1556733).

    Syok hipovolemik yang dapat disebabkan oleh hilangnya cairan intravaskuler misalnya

    terjadi pada7

    1) Kehilangan darah atau syok hemoragik karena perdarahan yang mengalir keluar tubuh

    seperti hematotoraks ruptura limpa dan kehamilan ektopik terganggu.

    ) rauma yang berakibat fraktur tulang besar dapat menampung kehilangan darah yang

     besar. Misalnya fraktur humerus menghasilkan ,++81+++ ml perdarahan atau fraktur femur

    menampung 1+++81,++ ml perdarahan.

    9) Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan protein

     plasma atau cairan ekstraseluler misalnya pada7

    0astrointestinal7 peritonitis pankreatitis dan gastroenteritis.

    !enal7 terapi diuretik krisis penyakit $ddison.

    :uka bakar (kombustio) dan anafilaksis.

    Pada syok konsumsi oksigen dalam jaringan menurun akibat berkurangnya aliran darah yang

    mengandung oksigen atau berkurangnya pelepasan oksigen ke dalam jaringan. Kekurangan

    oksigen di jaringan menyebabkan sel terpaksa melangsungkan metabolisme anaerob dan

    menghasilkan asam laktat. Keasaman jaringan bertambah dengan adanya asam laktat asam

     piruvat asam lemak dan keton (Stene#0iesecke 1551). ;ang penting dalam klinik adalah pemahaman kita bah4a fokus perhatian syok hipovolemik yang disertai asidosis adalah

  • 8/18/2019 syok hipo

    3/14

    saturasi oksigen yang perlu diperbaiki serta perfusi jaringan yang harus segera dipulihkan

    dengan penggantian cairan. $sidosis merupakan urusan selanjutnya bukan prioritas utama

    (444.medicastore.com).

     

    1. C. Manie!ta!i Klini" 

    Manifestasi klinis tergantung pada penyebab syok (kecuali syok neurogenik) yang meliputi 7

    1. Sistim pernafasan 7 nafas cepat dan dangkal

    . Sistim sirkulasi 7 ekstremitas pucat dingin dan berkeringat dingin na#

    di cepat dan lemah tekanan darah turun bila kehilangan darah menca#

     pai 9+. Sistim kulit-otot 7 turgor menurun mata co4ong mukosa lidah kering.

    ?ndividu dengan syok neurogenik akan memperlihatkan kecepatan denyut jantung

    yang normal atau melambat tetapi akan hangat dan kering apabila kulitnya diraba.(444.medicastore.com)

    Syok secara klinis didiagnosa dengan adanya gejala#gejala seperti berikut7

    1) &ipotensi7 tekanan sistole kurang dari 6+ mm&g atau $! (tekanan arterial rata#rata)

    kurang dari >+ mm&g atau menurun 9+< lebih

    ) *liguria7 produksi urin kurang dari + ml-jam.

    Perfusi perifer yang buruk misalnya kulit dingin dan berkerut serta pengisian kapiler yang

     jelek. 0ejala syok hipovolemik cukup bervariasi tergantung pada usia kondisi premorbid besarnya volume cairan yang hilang dan lamanya berlangsung. Kecepatan kehilangan cairan

    tubuh merupakan faktor kritis respons kompensasi. Pasien muda dapat dengan mudah

    mengkompensasi kehilangan cairan dengan jumlah sedang dengan vasokonstriksi dan

    takhikardia. Kehilangan volume yang cukp besar dalam 4aktu lambat meskipun terjadi pada

     pasien usia lanjut masih dapat ditolerir juga dibandingkan kehilangan dalam 4aktu yang

    cepat atau singkat.

    $pabila syok telah terjadi tanda#tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia penurunan

    darah lebih dari 1, mm&g dan tidak segera kembali dalam beberapa menit. $dalah penting

    untuk mengenali tanda#tanda syok yaitu7

    http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/

  • 8/18/2019 syok hipo

    4/14

    v Kulit dingin pucat dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu

     berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.

    v akhikardia7 peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis

     penting untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi

    mengurangi asidosis jaringan.

    v &ipotensi7 karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan

    curah jantung vasokonstriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan

    tekanan darah. $utoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun

    tidak di ba4ah @+ mm&g.

    v *liguria7 produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. *liguria

     pada orang de4asa terjadi jika jumlah urin kurang dari 9+ ml-jam.

    Pada penderita yang mengalami hipovolemia selama beberapa saat dia akan menunjukkan

    adanya tanda#tanda dehidrasi seperti7 (1) urunnya turgor jaringan2 () Mengentalnya sekresioral dan trakhea bibir dan lidah menjadi kering2 serta (9) "ola mata cekung.

    $kumulasi asam laktat pada penderita dengan tingkat cukup berat disebabkan oleh

    metabolisme anaerob. $sidosis laktat tampak sebagai asidosis metabolik dengan celah ion

    yang tinggi. Selain berhubungan dengan syok asidosis laktat juga berhubungan dengan

    kegagalan jantung (decompensatio cordis) hipoksia hipotensi uremia ketoasidosis diabetika

    (hiperglikemi asidosis metabolik ketonuria) dan pada dehidrasi berat

     

    1. D. Patoi!iologi

    Menurut patofisiologinya syok terbagi atas 9 fase yaitu 7

    1. Aase Kompensasi

    Penurunan curah jantung (cardiac output) terjadi sedemikian rupa sehingga timbul gangguan

     perfusi jaringan tapi belum cukup untuk menimbulkan gangguan seluler. Mekanisme

    kompensasi dilakukan melalui vasokonstriksi untuk menaikkan aliran darah ke jantung otak

    dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke tempat yang kurang vital. Aaktor humoral

    dilepaskan untuk menimbulkan vasokonstriksi dan menaikkan volume darah dengankonservasi air. Bentilasi meningkat untuk mengatasi adanya penurunan kadar oksigen di

    daerah arteri. adi pada fase kompensasi ini terjadi peningkatan detak dan kontraktilitas otot

     jantung untuk menaikkan curah jantung dan peningkatan respirasi untuk memperbaiki

    ventilasi alveolar. Calau aliran darah ke ginjal menurun tetapi karena ginjal mempunyai cara

    regulasi sendiri untuk mempertahankan filtrasi glomeruler. $kan tetapi jika tekanan darah

    menurun maka filtrasi glomeruler juga menurun.

    1. Aase Progresif 

    erjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu mengkompensasi kebutuhan tubuh. Aaktor

    utama yang berperan adalah jantung. 'urah jantung tidak lagi mencukupi sehingga terjadigangguan seluler di seluruh tubuh. Pada saat tekanan darah arteri menurun aliran darah

  • 8/18/2019 syok hipo

    5/14

    menurun hipoksia jaringan bertambah nyata gangguan seluler metabolisme terganggu

     produk metabolisme menumpuk dan akhirnya terjadi kematian sel. %inding pembuluh darah

    menjadi lemah tak mampu berkonstriksi sehingga terjadi bendungan vena vena balik

    (venous return) menurun. !elaksasi sfinkter prekapiler diikuti dengan aliran darah ke jaringan

    tetapi tidak dapat kembali ke jantung. Peristi4a ini dapat menyebabkan trombosis kecil#kecil

    sehingga dapat terjadi koagulopati intravasa yang luas (%?' D %isseminated ?ntravascular'oagulation). Menurunnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan pusat vasomotor

    dan respirasi di otak. Keadaan ini menambah hipoksia jaringan. &ipoksia dan anoksia

    menyebabkan terlepasnya toksin dan bahan lainnya dari jaringan (histamin dan bradikinin)

    yang ikut memperjelek syok (vasodilatasi dan memperlemah fungsi jantung). ?skemia dan

    anoksia usus menimbulkan penurunan integritas mukosa usus pelepasan toksin dan invasi

     bakteri usus ke sirkulasi. ?nvasi bakteri dan penurunan fungsi detoksikasi hepar memperjelek

    keadaan. %apat timbul sepsis %?' bertambah nyata integritas sistim retikuloendotelial rusak

    integritas mikro sirkulasi juga rusak. &ipoksia jaringan juga menyebabkan perubahan

    metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik. $kibatnya terjadi asidosis metabolik terjadi

     peningkatan asam laktat ekstraseluler dan timbunan asam karbonat di jaringan.

    1. Aase ?revesibel

    Karena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas sehingga tidak dapat diperbaiki.

    Kekurangan oksigen mempercepat timbulnya ireversibilitas syok. 0agal sistem

    kardiorespirasi jantung tidak mampu lagi memompa darah yang cukup paru menjadi kaku

    timbul edema interstisial daya respirasi menurun dan akhirnya anoksia dan hiperkapnea

    (444.els.co.id).

     

    1. E. Ko#$li"a!i

    . Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang

     berkepanjangan.

    9. Sindrom distress pernapasan de4asa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler

    karena hipoksia.

    3. %?' (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang

    luas sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.

     

    Ee" Dari S%o" Sel&ler

    Saat sel#sel tubuh kekurangan pasokan darah dan oksigen maka kemampuan metabolisme

    energy pada sel#sel tersebut akan terganggu. Metabolisme energy pada sel#sel tersebut akan

    terganggu. Metabolisme terjadi di dalam tempat nutrient secara kimia4i dipecahkan dan

    disimpan dalam bentuk $P (adenosine tripospat). Sel#sel menggunakan simpanan energy ini

    untuk melakukan berbagai fungsi seperti transport aktif kontraksi otot sintesa biokimia dan

    melakukan fungsi seluler khusus seperti konduksi impuls listrik.

    http://www.els.co.id/http://www.els.co.id/

  • 8/18/2019 syok hipo

    6/14

    Pada keadaan syok sel#sel tidak mendapat pasokan darah yang adekuat dan kekurangan

    oksigen dan nutrient karena sel#sel harus menghasilkn energy melalui anaerob dan nutrient

    karena sel#sel harus menghasilkan energy melalui anaerob. Metabolisme ini menghasilkan

    tingkat energy yang rendah dari sumber nutrient dan lingkungan intraseluler yang bersifat

    asam. Karena perubahan ini fungsi sel menurun. Sel membengkak dan membrannya menjadi

    lebh permiabel sehingga memungkinkan elektrolit dan cairan untuk merembes dari dalamsel. Pompa kalium#natrium menjadi terganggu. Struktur sel (mitokondria dan lisosom)

    menjadi rusak dan terjadi kematian sel

     

    Re!$on Va!"&ler

    *ksigen melekat pada molekul hemoglobin dalam sel#sel darah merah dan diba4a ke sel#sel

    tubuh melalui darah. umlah oksigen yang dikirimkan ke sel#sel bergantung pada aliran darah

    ke area spesifik dan pada konsentrasi oksigen. %arah secara continue didaur ulang kembali

    melalui paru#paru untuk direoksigenasi dan untuk menyingkirkan produk#produk akhirmetabolism seluler seperti karbondioksida. *tot jantung memberikan pompa yang

    dikeluarkan untuk mengeluarkan darah segar yang dioksigenasi ke luar jaringan tubuh.

    Baskulatur dapat berdilatasi dan berkontraksi sesuai dengan mekanisme pengatur pusat dan

    local. Mekanisme pengaturan pusat menyebabkan dilatasi dan konstriksi vaskuler untuk

    mempertahankan tekanan darah yang adekuat. Mekanisme pengaturan local disebut sebagai

    otoregulasi menyebabkan vasodilatasi-vasokontriksi dalam berespon terhadap bahan kimia

    yang dilepaskan oleh sel#sel yang mengkomunikasikan kebutuhannya akan oksigen dan

    nutrient.

     

    Pengat&ran Te"anan Dara'

    iga komponen utama system sirkulatori yaitu7 volume darah pompa jantung dn vaskulatur

    harus berespon secara efektif terhadap kompleks system umpan balik neural kimia4i dan

    hormonal untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat dan akhirnya memberikan

     perfusi jaringan.

    Mekanisme utama yang mengatur tekanan darah melalui baroreseptor (tekanan darah)

    terletak pada sinus karotis dan arkus aorta. !eseptor tekanan ini menghantarkan impuls ke

     pusat saraf simpatik yang terletak di medulla otak. Pada kejadian turunnya tekanan darahketokolamin (epinefrin dan norepinefrin) dilepaskan dari medulla adrenal yang menyebabkan

     peningkatan frekuensi jantung dan vasokontriksi dengan demikian memulihkan tekanan

    darah.

    Maka dapat disimpulkan bah4a volume darah yang adekuat pompa jantung yang efektif dan

    vaskulatur yang efektif penting untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi jaringan.

    ika salah satu dari ketiga komponen ini gagal tubuh dapat mengkompensasi dengan

    meningkatkan kerja kedua komponen lain. ika mekanisme kompensasi tidak mampu lagi

    mengkompensasi system yang gagal maka jaringan tubuh tidak memperoleh perfusi yang

    adekuat dan syndrome syok dimulai. Kecuali jika intervensi cepat dilakukan syok akan

     berlanjut dan menyebabkan kegagalan organ dan kematian ("runner E Suddarth++1).

  • 8/18/2019 syok hipo

    7/14

     

    1. (. Pe#eri"!aan Pen&n)ang

    . Pada anamnesis Pasien mungkin tidak bisa di4a4ancara sehingga ri4ayat sakit

    mungkin hanya didapatkan dari keluarga teman dekat atau orang yang mengetahuikejadiannya cari 7 !i4ayat trauma (banyak perdarahan atau perdarahan dalam perut)

    !i4ayat penyakit jantung (sesak nafas) !i4ayat infeksi (suhu tinggi) !i4ayat

     pemakaian obat ( kesadaran menurun setelah memakan obat)

    9. Pemeriksaan fisik Kulit

    3. Suhu raba dingin (hangat pada syok septik hanya bersifat sementara karena begitu

    syok berlanjut terjadi hipovolemia). Carna pucat (kemerahan pada syok septik

    sianosis pada syok kardiogenik dan syok hemoragi terminal)

    "asah pada fase lanjut syok (sering kering pada syok septik).

    ,. ekanan darah

    >. &ipotensi dengan tekanan sistole F 6+ mm&g (lebih tinggi pada penderita yang

    sebelumnya mengidap hipertensi normal atau meninggi pada a4al syok septic)

    @. Status jantung

    6. akikardi pulsus lemah dan sulit diraba.

    5. Status respirasi

    1+. !espirasi meningkat dan dangkal (pada fase kompensasi) kemudian menjadi lambat

    (pada syok septik respirasi meningkat jika kondisi menjelek)

    11. Status Mental

    1. 0elisah cemas agitasi tampak ketakutan. Kesadaran dan orientasi menurun sopor

    sampai koma. Aungsi 0injal *liguria anuria (curah urin F 9+ ml-jam kritis)

    19. Aungsi Metabolik 

    13. *+. $sidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan (pada a4al syok septik dijumpai

    alkalosis metabolik kausanya tidak diketahui). $lkalosis respirasi akibat takipnea.

    Sirkulasi ekanan vena sentral menurun pada syok hipovolemik meninggi pada syok

    kardiogenik. Keseimbangan $sam "asa

    Pada a4al syok p* dan p'* menurun (penurunan p'* karena takipnea

     penurunan p* karena adanya aliran pintas di paru). Pemeriksaan Penunjang %arah

    (&b &mt leukosit golongan darah) kadar elektrolit kadar ureum kreatinin glukosa

    darah. $nalisa gas darah /K0.

     

  • 8/18/2019 syok hipo

    8/14

    1. ,. Penatala"!anaan 

    1. Pastikan jalan nafas pasien dan nafas dan sirkulasi dipertahankan. "eri

     bantuan ventilator tambahan sesuai kebutuhan.

    . Perbaiki volume darah sirkulasi dengan penggantian cairan dan darah cepatsesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload jantung memperbaiki

    hipotensi dan mempertahankan perfusi jaringan.

    1) Kateter tekan vena sentra dimasukkan dalam atau didekat atrium kanan untuk bertindak 

    sebagai petunjuk penggantian cairan. Pembacaan tekanan vena sentral kontinu ('BP)

    memberi petunjuk dan derajat perubahan dari pembacaan data dasar2 kateter juga sebagai alat

    untuk penggantian volume cairan darurat.

    ) arum atau kateter ?B diameter besar dimasukkan kedalam vena perifer. %ua atau lebih

    kateter mungkin perlu untuk penggantikan cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan

    hemodinamik2 penekanan pada penggantian volume.

    • "uat jalur ?B diameter besar dimasukkan ke vena periver. %ua tau lebih kateter

    mungkin perlu untuk penggantian cairan cepat dan pengembalian ketidakstabilan

    hemodinamik2 penekanan pada penggantian volume.

    • $mbil darah untuk spesimen2 garis darah arteri pemeriksaan kimia golongan darah

    dan pencocokan silang dan hemtokrit.

    • Mulai infus ?B dengan cepat sampai 'BP meningkat pada tingkat pada tingkat yang

    memuaskan diatas pengukuran dasar atau sampai terdapat perbaikan pada kondisiklinis pasien.

    9) ?nfus larutan !inger :aktat digunakan pada a4al penangana karena cairan ini

    mendekati komposisi elektrolit plasma begitu juga dengan osmolalitasnya sediakan 4aktu

    untuk pemeriksaan golongan darah dan pencocokkan silang perbaiki sirkulasi dan bertindak

    sebagai tambahan terapi komponen darah.

    3) Mulai tranfusi terapi komponen darah sesuai program khususnya saat kehilangan darah

    telah parah atau pasien terus mengalami hemoragi.

    ,) Kontrol hemoragi2 hemoragi menyertai status syok. :akukan pemeriksaan hematokritsering bila dicurigai berlanjutnya perdarahan

    >) Pertahankan tekanan darah sistolik pada tingkat yang memuaskan dengan memberi

    cairan dan darah sesuai ketentuan.

    1. Pasang kateter urine tidak menetap7 catat haluaran urine setiap 1,#9+ menit volume

    urine menunjukkan keadekuatan perfusi ginjal.

    . :akukan pemeriksaan fisik cepat untuk menentukan penyebab syok.

  • 8/18/2019 syok hipo

    9/14

    9. Pertahankan surveilens kepera4atan terus menerus terhadap pasien total#tekanan

    darah denyut jantung pernafasan suhu kulit 4arna 'BP /K0 hematokrit &b

    gambaran koagulasi elektrolit haluaran urine#untuk mengkaji respon pasien terhadap

    tindakan. Pertahankan lembar alur tentang parameter ini2 analisis kecenderungan

    menyatakan perbaikan atau pentimpangan pasien.

    3. inggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan

    mendorong aliran darah vena kembali kejantung (posisi ini kontraindikasi pada pasien

    dengan cidera kepala). &indarkan gejala yang tidak perlu.

    ,. "erikan obat khusus yang telah diresepkan (misalnya inotropik seperti dopamen)

    untuk meningkatkan kerja kardiovaskuler.

    >. %ukung mekanisme devensif tubuh

    1) enangkan dan nyamankan pasien7 sedasi mungkin perlu untuk menghilangkan rasa

    kha4atir.

    ) &ilangkan nyeri dengan ke4aspadaan penggunaan analgesik atau narkotik.

    9) Pertahankan suhu tubuh.

    • erlalu panas menimbulkan vasodilatasi yang merupakan mekanisme kompensasi

    tubuh dari vasokontriksi dan meningkatnya hilangnya caiiran karena perspirasi.

    • Pasien yang mengalami septik harus dijaga tetap dingin7 demam tinggi meningkatkan

    efek metabolik selular terhadap syok.

     

    1. H. A!&'an Ke$era-atan

    Pengkajian emergency nursing secara umum terdiri dari 7 primary survey sekundery survey

    dan tersier survey. Primery survey meliputi7 air4ay breathing circulation disability dan

    eposure. Sekundery survey meliputi pengkajian fisik. Sedangkan tersier survey dilakukan

    selain pengkajian primery dan sekundery survey semisal ri4ayat penyakit keluarga.

    1. Primari survay

    Pemeriksaaan jasmaninya diarahkan kepada diagnosis cidera yang mengancam nya4a dan

    meliputi penilaian dari $"'%/. Mencatat tanda vital a4al (baseline recordings) penting

    untuk memantau respon penderita terhadap terapi. ;ang harus diperiksa adalah tanda#tanda

    vital produksi urin dan tingkat kesadaran. Pemeriksaan penderita yang lebih rinci akan

    menyusul bila keadaan penderita mengijinkan. Metode pengkajian dalam primary survey ini

    yaitu7 cepat ermat dan tepat yang dilakukan dengan melihat (look) mendengar (listen) dan

    Merasakan (feel).

    a) $ir4ay dan breathing

  • 8/18/2019 syok hipo

    10/14

    Prioritas pertama adalah menjamin air4ay yang paten dengan cukupnya pertukaran ventilasi

    dan oksigenasi. %iberikan tambahan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen lebih

    dari 5,

  • 8/18/2019 syok hipo

    11/14

    dalam menilai perfusi otak mengikuti perkembangan kelainan neurologi dan meramalkan

     pemulihan.perubahan fungsi sistem saraf sentral tidak selalu disebabkan cidera intra kranial

    tetapi mungkin mencerminkan perfusi otak yang kurang. Pemulihan perfusi dan oksigenasi

    otak harus dicapai sebelum penemuan tersebut dapat dianggap berasal dari cidera intra

    kranial.

    ,LAS,O2 COMA SCALE

    Ke#a#$&an #e#1&"a #ata0

    Spontan 3

    %engan perintah 9

    %engan nyeri

    idak berespon 1

    Ke#a#$&an Motori" 

    %engan perintah >

    Melokalisasi nyeri ,

    Menarik area yang nyeri 3

    Aleksi abnormal 9

    /kstensi

    idak berespons 1

    Ke#a#$&an Ver1al

    "erorientasi ,

    "icara membingungkan 3

    Kata#kata tidak tepat 9

    Suara tidak dapat dimengerti

    idak ada respon 1

    ("runner E Sudarth++17 +51)

    d) /posure 8 pemeriksaan lengkap

  • 8/18/2019 syok hipo

    12/14

    Setelah mengurus prioritas#prioritas untuk menyelamatkan ji4anya penderita harus

    ditelanjangi dan diperiksa dari ubun#ubun sampai jari kaki sebagai bagian dari mencari

    cidera.

    e) %ilasi lambung 8 dikompresi.

    %ilatasi lambung sering kali terjadi pada penderita trauma khususnya pada anak#anak dan

    dapat mengakibatkan hipotensi atau disritmia jantung yang tidak dapat diterangkan biasanya

     berupa bradikardi dari stimulasi saraf fagus yang berlabihan. %istensi lambung membuat

    terapi syok menjadi sulit. Pada penderita yang tidak sadar distensi lambung membesarkan

    resiko respirasi isi lambung ini merupakan suatu komplikasi yang bisa menjadi fatal.

    %ekompresi lambung dilakukan dengan memasukan selamh atau pipa kedalam perut melalui

    hidung atau mulut dan memasangnya pada penyedot untuk mengeluarkan isi lambung.

     =amun 4alaupun penempatan pipa sudah baik masih mungkin terjadi aspirasi.

    f) Pemasangan kateter urin

    Katerisasi kandung kenving memudahkan penilaian urin akan adanya hematuria dan evaluasi

    dari perfusi ginjal dengan memantau produksi urine. %arah pada uretra atau prostad pada

    letak tinggi mudah bergerak atau tidak tersentuh pada laki#laki merupakan kontraindikasi

    mutlak bagi pemasangan keteter uretra sebelum ada konfirmasi kardiografis tentang uretra

    yang utuh.

    1. Sekunderisurvey

    &arus segera dapat akses kesistem pembulu darah. ?ni paling baik dilakukan dengan

    memasukkan dua kateter intravena ukuran besar (minimun 1> gaguage) sebelumdipertimbangkan jalur vena sentral kecepatan aliran berbanding lurus dengan empat kali

    radius kanul dan berbanding terbalik dengan panjangnya (hukum poiseuille). Karena itu

    lebih baik kateter pendek dan kaliber besar agar dapat memasukkan cairan terbesar dengan

    cepat.

    empat yang terbaik untuk jalur intravena bagi orang de4asa adalah lengan ba4ah atau

     pembulu darah lengan ba4ah. Kalau keadaan tidak memungkinkan pembuluh darah periver

    maka digunakan akses pembuluh sentral (vena#vena femuralis jugularis atau vena subklavia

    dengan kateter besar) dengan menggunakan tektik seldinger atau melakukan vena seksi pada

    vena safena dikaki tergantung tingkat ketrampilan dokternya. Seringkali akses vena sentral

    didalam situasi ga4at darurat tidak bisa dilaksanakan dengan sempurna atau pu tidak seratus persen steril karena itu bila keadaan penderita sedah memungkinya maka jalur vena sentral

    ini harus diubah atau diperbaiki.

    uga harus dipertimbangkan potensi untuk komplikasi yang serius sehubungan dengan usaha

     penempatan kateter vena sentral yaitu pneumo# atau hemotorak pada penderita pada saat itu

    mungkin sudah tidak stabil.

    Pada anak#anak diba4ah > tahun teknik penempatan jarum intra#osseus harus dicoba

    sebelum menggunakan jalur vena sentral. Aaktor penentu yang penting untuk memilih

     prosedur atau caranya adalah pengalaman dan tingkat ketrampilan dokternya.

  • 8/18/2019 syok hipo

    13/14

    Kalau kateter intravena telah terpasang diambil contoh darah untuk jenis dan crossmatch

     pemerikasaan laboratorium yang sesuai pemeriksaan toksikologi dan tes kehamilan pada

    4anita usia subur. $nalisis gas darah arteri juga harus dilakukan pada saat ini. Aoto torak

    haris diambil setelah pemasangan 'BP pada vena subklavia atau vena jugularis interna untuk

    mengetahui posisinya dan penilaian kemungkinan terjadinya pneumo atau hemotorak.

    $dapun pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pada kulit tekanan darah status

     jantung status respirasi status mental dan fungsi ginjal(oliguri anuria).

     

    1. ersierisurvey

    ;ang dilakukan pada tersiery survey antara lain7

    1. !i4ayat Kesehatan

    . !i4ayat trauma (perdarahan)

    9. !i4ayat penyakit jantung

    3. !i4ayat penyakit infeksi

    ,. !i4ayat pemakaian obat

    >. &asil laboratorium

    @. Aungsi metabolic

    $sidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan (pada a4al syok septic dijumpai alkalosis

    metabolic)

    1. Keseimbangan asam#basa

    Pada a4al syok P* dan P'* menurun (penurunan P'* karena takipnea penurunan P*

    karena adanya aliran pintas ke paru).

    erapi a4al cairan

    :arutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi a4al. enis cairan ini mengisi

    intravaskuler dalam 4akti singkat dan juga menstabilkan volume vaskuler dengan cara

    menggantikan kehilangan cairan berikutnya kedalam ruang intersisial dan intraseluler.

    :arutan !inger :aktat adalah cairan pilihan pertama. =a'l fisiologis adalah pilihan kedua.

    Calaupun =a': fisiologis merupakan pengganti cairan terbaik namun cairan ini memiliki

     potensi untuk terjadinya asidosis hiperkloremik. Kemungkinan ini bertambah besar bila fungi

    ginjalnya kurang baik.

     

    1. I. Diagno!a Ke$era-atan

  • 8/18/2019 syok hipo

    14/14

    1. 0angguan pola nafas tidak efektif b-d penurunan ekspansi paru.

    . Perubahan perfusi jaringan b-d penurunan suplay darah ke jaringan.

    9. =yeri b-d penurunan suplai oksigen ke otak 

    3. 0angguan keseimbangan cairan b-d mual muntah.

    ,. 0angguan pola eliminasi urine b-d *liguria.

    >. Kurangnya pengetahuan b-d kurangnya informasi mengenai pengobatan.

    @. ?ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

    6. 0angguan pertukaran gas berhubungan dengan dispnea

    5. =utrisi kurang dari kebutuhn tubuh berhubungn dengan mual dan muntah

     penurunan pemasukan oral

    1+. &ipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada

    hipotalamus