surat untuk menteri riset dan teknologi, bapak dr.ir.h.gusti muhammad hatta, ms

6
PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Bismillaahirrahmaanirrahiim Bogor, 22 November 2012 Kepada. Menteri Riset dan Teknologi Prof.Dr.Ir.H.Gusti Muhammad Hatta, MS Di Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia Gedung II BPP Teknologi Jalan MH Thamrin 8, Jakarta 10340 Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh. Teriring salam dan do’a mudah-mudahan Bapak senantiasa dalam naungan ridha Allah SWT sehingga segala aktivitas yang dikerjakan dapat mengantarkan diri pada kesuksesan. Aamiin. Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan kepedulian saya dan cinta saya terhadap negeri tercinta ini dengan sebuah tindakan kecil mengirim surat kepada Bapak dengan maksud memberikan ide atau gagasan yang berhubungan dengan “Konservasi Non-Hayati” melalui Kementrian Riset dan Teknologi. Kenapa surat ini saya tujukan kepada Bapak selaku Menristek dan bukan ditujukan kepada Kementrian Kehutanan yang jelas terkait dengan “konservasi” atau Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian ESDM yang pastinya juga berperan serta dalam upaya konservasi terutama jika itu menyangkut tentang sumber daya non hayati. Tetapi sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk berpikir kreatif, saya mencoba untuk berpikir out of box dengan menghubungkan konservasi dengan upaya teknologi. Sebelumnya, mungkin Bapak telah paham paradigma yang sedang terjadi ditengah masyarakat mengenai kelangkaan berbagai sumber daya seperti air, minyak bumi, mineral dan sebagainya. Upaya-upaya pemerintah pun telah dilakukan untuk memperlampat laju kelangkaan tersebut, tetapi sampai saat ini upaya tersebut belum terlalu berhasil karena berbagai faktor. Bapak Menteri yang saya hormati, tujuan yang sesungguhnya ingin saya paparkan melalui surat ini karena latar belakang Bapak sebagai cendekia ilmu pengetahuan di bidang Kehutanan yang tentunya sangat paham mengenai arti pentingya konservasi untuk

Upload: naimmah-nuraini

Post on 25-May-2015

275 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Surat untuk Menteri Riset dan Teknologi, Bapak Dr.Ir.H.Gusti Muhammad Hatta, MS

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Bogor, 22 November 2012

Kepada.Menteri Riset dan Teknologi Prof.Dr.Ir.H.Gusti Muhammad Hatta, MSDiKementerian Riset dan Teknologi Republik IndonesiaGedung II BPP Teknologi Jalan MH Thamrin 8, Jakarta 10340

Assalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.

Teriring salam dan do’a mudah-mudahan Bapak senantiasa dalam naungan ridha Allah SWT sehingga segala aktivitas yang dikerjakan dapat mengantarkan diri pada kesuksesan. Aamiin.

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan kepedulian saya dan cinta saya terhadap negeri tercinta ini dengan sebuah tindakan kecil mengirim surat kepada Bapak dengan maksud memberikan ide atau gagasan yang berhubungan dengan “Konservasi Non-Hayati” melalui Kementrian Riset dan Teknologi. Kenapa surat ini saya tujukan kepada Bapak selaku Menristek dan bukan ditujukan kepada Kementrian Kehutanan yang jelas terkait dengan “konservasi” atau Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian ESDM yang pastinya juga berperan serta dalam upaya konservasi terutama jika itu menyangkut tentang sumber daya non hayati. Tetapi sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk berpikir kreatif, saya mencoba untuk berpikir out of box dengan menghubungkan konservasi dengan upaya teknologi.

Sebelumnya, mungkin Bapak telah paham paradigma yang sedang terjadi ditengah masyarakat mengenai kelangkaan berbagai sumber daya seperti air, minyak bumi, mineral dan sebagainya. Upaya-upaya pemerintah pun telah dilakukan untuk memperlampat laju kelangkaan tersebut, tetapi sampai saat ini upaya tersebut belum terlalu berhasil karena berbagai faktor. Bapak Menteri yang saya hormati, tujuan yang sesungguhnya ingin saya paparkan melalui surat ini karena latar belakang Bapak sebagai cendekia ilmu pengetahuan di bidang Kehutanan yang tentunya sangat paham mengenai arti pentingya konservasi untuk kelangsungan hidup umat manusia. Bidang ilmu “silvikultur” yang Bapak dalami selama ini pasti akan berujung pula untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang seharusnya kaya raya karena sumberdaya yang melimpah, tetapi justru semakin lama semakin terpuruk dengan berbagai kelangkaan yang terjadi.

Bapak Menteri yang saya hormati, perkenankan saya memaparkan ide atau gagasan saya untuk upaya konservasi sumberdaya non hayati di Indonesia dengan mengkaitkan dengan Kementrian Riset dan Teknologi. Sebagai negara yang memiliki banyak anak muda yang cerdas dan berkemauan keras, maka hal yang perlu dilakukan pertama kali dalam upaya konservasi tersebut adalah menyadarkan anak muda sebagai generasi penerus dengan upaya-upaya pengembangai teknologi kreatif yang berhubungan dengan lingkungan. Secara tidak langsung, kegiatan yang dilakukan oleh Kementrian Riset dan teknologi setiap tahunnya yaitu HARTEKNAS (Hari Teknologi Nasional) dimana semua pesertanya adalah generasi muda bangsa ini dengan ide cemerlangnya menghasilkan berbagai mahakarya yang nantinya bermanfaat untuk masyarakat. Upaya-upaya seperti itu yang harus selalu dipertahankan oleh Kementrian Riset dan Teknologi sebagai lembaga pemerintahan yang turut berperan serta dalam upaya riset yang identik dengan ilmu pengetahuan. Peran serta generasi muda akan sangat menentukan tercapainya upaya-upaya konservasi untuk kedepannya ditambah dengan semangat pengembangan teknologi yang banyak diminati oleh generasi muda sekarang ini.

Ide dan gagasan yang pastinya melibatkan generasi muda yang saya pikirkan ini sebenarnya adalah sebuah ide jangka panjang yang sangat mungkin untuk dapat direalisasikan dengan semangat generasi muda untuk kehidupan yang lebih baik.

Melalui Kementrian Riset dan Teknologi, saya berharap bahwa Bapak selaku Menteri Ristek bersedia menghimpun berbagai stakeholder yang terutama lembaga-lembaga dibawah Kementrian Riset dan Teknologi untuk

Page 2: Surat untuk Menteri Riset dan Teknologi, Bapak Dr.Ir.H.Gusti Muhammad Hatta, MS

berperan aktif mengadakan kegiatan yang bertemakan Teknologi dan Riset yang ditujukan untuk generasi muda. Dengan diaadakannya kegiatan tersebut, akan didapat banyak calon-calon cendekia teknologi dari anak muda Indonesia. Hal tersebut nantinya akan menjadi program berkelanjutan dimana Kemenristek harus mem-follow up mereka agar tetap menghasilkan ide-ide kreatif dalam bidang teknologi. Secara tidak langsung, perbaikan SDM akan semakin terjaga kualitasnya apabila ditangani dan dijamin oleh lembaga pemerintahan.

Setelah penghimpunan generasi-generasi muda yang memiliki SDM unggul, maka selanjutnya adalah upaya untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Indonesia yang kaya akan potensi alam bisa dikembangkan menjadi sebuah ide kreatif yang berhubungan tentang konservasi terutama sumber daya non hayati yang dari waktu ke waktu tidak mungkin di tinggalkan masyarakat. Berbagai upaya yang mungkin sudah membuahkan hasil atau sudah bisa dirasakan manfaatnya adalah dengan cara substitusi energi menjadi energi alternatif yang sumber dayanya masih melimpah di alam. Tetapi, substitusi yang banyak dilakukan tersebut masih dirasa kurang efektif untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Maka, hal yang efektif dan efisien adalah pengembangan teknologi yang bisa menaungi semua lapisan masyarakat.

Secara umum kelangkaan yang dikhawatirkan oleh masyarakat adalah kelangkaan bahan bakar dan kelangkaan energi seperti listrik. Maka, disini saya mencoba untuk memberikan ide atau gagasan dengan dua alternatif masing-masing yang menjadi fokus keresahan masyarakat, yaitu tentang bahan bakar dan energi.

Pertama untuk ide mengenai kelangkaan bahan bakar bisa dilakukan dengan pengembangan teknologi jangka panjang yang akan dikembangkan oleh generasi muda yang telah di follow up oleh Kemenristek sebelumnya. Pengembangan teknologi jangka panjang tersebut meliputi perbaikan mesin-mesin kendaraan yang diciptakan secara efektif dan efisien dalam penggunaan bahan bakarnya. Pengembangan teknologi mesin yang saya maksudkan adalah sesuatu yang terkesan masih abstrak tetapi sangat potensial untuk dikembangkan. Pengembangan teknologi ini bisa melibatkan seluruh akademika permesinan untuk berlomba-lomba menciptakan alat yang efisien dalam penggunaan bahan bakar. Tetapi, sebuah teknologi permesinan bisa sangat efektif apabila dalam penggunaan energinya bisa dinikmati oleh semua orang. Maksud saya adalah dalam pengembangan teknologi permesinan ini bisa menghimpun energi yang menjadi tumpuan hidup semua orang, yaitu cahaya matahari.

Cahaya matahari sampai saat ini masih menjadi sumber kehidupan bagi semua manusia. Dengan fakta hal tersebut bahwa kekuatan matahari bisa memberikan kita manfaat yang besar, maka dari itu alangkah bergunanya jika kemampuan itu lebih dieksplor untuk kepentingan semua makhluk hidup. Dari Kementrian Riset dan Teknologi saya berharap agar berkenan menghimpun semua ahli-ahli mekanik untuk melakukan riset tentang pemanfaatan energi matahari sebagai bahan baku utama untuk mesin-mesin kendaraan. Bukan tidak mungkin bahwa suatu saat hal tersebut bisa dicapai seiring dengan kemajuan intelektualitas generasi muda bangsa Indonesia sekaligus ditunjang dengan teknologi yang semakin maju. Energi matahari yang memberi sumber kehidupan harus bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal dalam memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas.

Hal lain yang menjadi fokus dalam penyampaian gagasan ini adalah mengenai sumber daya energi listrik yang semakin lama penggunaan menjadi over load seiring dengan perkembangan industri. Fakta yang memprihatinkan dengan terliharnya kekontrasan antara kota yang dipenuhi dengan gemerlap lampu yang membutuhkan berjuta watt setiap harinya dengan desa-desa pedalaman yang di zaman secanggih inipun belum bisa merasakan keindahan malam dan kemudahan menjalankan aktivitas dengan bantuan energi listrik. Indonesia sekali lagi dengan kekayaan sumber daya alamnya terlihat memprihatinkan dengan keadaan rakyatnya yang masih terbatas dan terlihat nyatanya kesenjangan sosial yang sampai saat ini semakin memprihatinkan.

Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengkonservasi agar energi listrik tidak cepat punah salah satunya adalah dengan cara penghematan. Tetapi, banyak upaya yang diusahakan pemerintah untuk menggalakkan program hemat listrik pada kenyataannya itu banyak yang menganggap sebagai angin lalu.

Kembali lagi dalam mempertahankan adanya energi listrik agar bertahan lama dan bisa menyentuh lapisan masyarakat yang paling bawah maka caranya adalah dengan mengembangkan teknologi yang bertenaga besar sehingga dengan sendirinya mereka akan mendapatkan supply listrik. Satu-satunya cara yang bisa dicapai adalah

dengan pembangunan nuklir. Hal yang selalu tertunda dan hanya menjadi sebuah perencanaan tak berujung keputusan ini harus segera direalisasikan. Berbagai paradigma yang muncul dimasyarakat harus segera terjawab dengan menunjukkan peran yang sangat besar dari pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut. Bapak Menteri yang terhormat tentunya lebih mengetahui apa fungsi yang bisa dihasilkan dari pembangkit nuklir tersebut, maka dari itu

Page 3: Surat untuk Menteri Riset dan Teknologi, Bapak Dr.Ir.H.Gusti Muhammad Hatta, MS

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORsaya berharap dari Kementrian Riset dan Teknologi menjalin kerjasama dengan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) untuk mulai merencanakan pembangunan nuklir di Indonesia. Kerjasama yang tentunya sangat mungkin untuk dilaksanakan ini harus bisa memahamkan masyarakat tentang keresahannya selama ini yang paling ditakutkan karena masalah radiasi. Mungkin hal tersebut tidak bisa dihindari, tetapi segala kemungkinan tersebut bisa diperkecil risikonya karena Indonesia mempunyai ilmuwan-ilmuwan hebat dibidang nuklir yang selama ini hanya disia-siakan sehingga mereka lebih memilih untuk merintis karir di negara lain. Dengan merangkul semua elemen yang berhubungan dengan ahli-ahli nuklir maka implementasi tersebut rasanya tidak sulit untuk segera direalisasikan.

Dengan nuklir maka semua kota dan desa pedalaman itupun dapat merasakan indahnya malam dan kemudahan untuk menggunakan berbagai peralatan elektronikpun lebih mudah. Semua ilmu yang dan potensi dari Allah SWT seharusnya tidak kita sia-siakan dengan persepsi-persepsi yang salah. Karunia dari semua potensi yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk mensejahterakan rakyat kecil. Di bumi ini terutama di Indonesia begitu banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kesejateraan bersama. Seperti firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah 164 :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.

Bapak Menteri yang terhormat, mungkin sekian ide dan gagasan yang dapat saya sampaikan sebagai generasi muda yang mencintai bangsanya, dan kepedulian saya terhadap konservasi yang nantinya akan bermanfaat bagi kesejahteraan semua orang. Besar harapan saya agar Bapak berkenan menimbang apa yang menjadi pemikiran saya. Besar harapan bangsa ini apabila pemimpin seperti Bapak bisa secara aktif memperjuangkan nasib-nasib rakyat kecil dengan kearifan ilmu yang telah bapak dapatkan dari dalam negeri maupun dari negeri tulip Belanda bisa diimplementasikan untuk membantu rakyat kita.

Demikian surat ini saya tulis dengan segala kerendahan hati sebagai bentuk pengabdian saya kepada bangsa ini dan sebagai orang yang sangat mengagumi Bapak. Mohon maaf apabila banyak kata-kata yang kurang berkenan dihati Bapak Menteri. Dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan terimakasih atas berkenannya Bapak membaca surat dari saya.

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi wabarakatuh

Hormat saya,

Na’immah Nur’Aini (NIM. J3B112044)