pemilu alternatif bung hatta

38
Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: INSPIRASI dari Buku Demokrasi Kita, karya Bung Hatta Tanpa Partai, Murah, Mudah dan Lebih Demokratis

Upload: zaid-perdana

Post on 20-Jun-2015

1.121 views

Category:

News & Politics


3 download

DESCRIPTION

Pemilu Bung Hatta: Tanpa Partai, Murah, Mudah dan Lebih Demokratis. Setelah banyak kekecewaan dengan kinerja partai dan kinerja pemimpin hasil Pemilu dan Pilkada selama ini, tidak salah untuk kembali belajar ke masa silam, dimana kekecewaan ini pernah dialami oleh Bung Hatta yang melihat Pemilu Multi Partai tahun 1955 hanya menghasilkan elit pemimpin yang korup dan lebih mementingkan partai daripada rakyat. Hal itu juga yang membuat bung Hatta mundur dari wapres tahun 1956. Bung Hatta memberikan jalan keluar dengan gagasan DEMOKRASI KITA-nya, yang turunannya dapat dioperasionalisasi dalam Pemilu ala Bung Hatta.

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta:

INSPIRASI dari Buku Demokrasi Kita, karya Bung Hatta

Tanpa Partai, Murah,

Mudah dan Lebih Demokratis

Page 2: Pemilu Alternatif Bung Hatta

LATAR BELAKANG

(Kondisi Pemilu Saat Ini)

Page 3: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Berbagai Kerusuhan Pemilu Kada Banyaknya

kerusuhan pilkada, a.l: Sumbawa Barat Flores Timur, NTT Mojokerto, Jatim Papua, 17 Tewas Samosir, Sumut Kab Karo, Sumut Kota Sibolga, Sumut Konawe Selatan,

Sulteng Tana Toraja, Sulsel Soppeng, Sulsel Gayo Alas, Aceh dan banyak lagi

Page 4: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu yang MAHAL

Biaya KPU Biaya

KandidatBiaya Partai

Page 5: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Biaya KPU (Membebani APBN dan APBD)

Biaya untuk KPU: KPU Nasional KPU seluruh Provinsi KPU seluruh Kabupaten dan

Kota

Sumber KPU: Biaya Pemilukada 2010 s/d

2014

(15 Trilyun) Biaya Pemilu 2009:

49,7 Trilyun

Page 6: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Biaya Partai

Kepengurusan di:33 propinsi, 350an Kab/Kota dan 2500an Kecamatan

Keanggotaan:minimal 1000 orang di tiap cabang.

Selain sulit, syarat itu butuh biaya sangat tinggi

Karena Previlage dan berbiaya tinggi,

Partai malah menjadi lembaga transaksi bisnis politik

..

Tidak semua partai bisa ikut pemilu

Ada syarat sulit, yakni:

Page 7: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Biaya Kandidat (Pemilu 2009)

LegislatifEksekutif

DPRD Kab- Kota 150 - 250 jt

DPRD Provinsi 700an jt

DPR Nasional > 1.5 Milyar

Bupati-Walikota 5 – 25 Milyar

Gubernur 50 – 100 Milyar

Presiden > 1.5 Trilyun

Page 8: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Dampak Pemilu Biaya Mahal

Bagi yang KalahBagi yang Menang

Bayar Hutang Stress atau Bunuh Diri

Bayar Hutang Balik Modal Ambil keuntungan

(Korupsi)

Page 9: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Perilaku Pejabat Hasil Pemilu dan Pilkada

Untuk DPRD, izin pemeriksaan terkait berbagai kasus a.l:

korupsi, penipuan, penganiayaan,

perzinahan,

perjudian, hingga pembunuhan

Page 10: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu yang Sulit

Sulit untuk distribusi logistik ke seluruh pelosok tanah air negara kepulauan Indonesia

Page 11: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu yang Sulit Dilaksanakan

Sulit untuk Verifikasi DPT

Page 12: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Kebutuhan Mencari Pemilu Alternatif

Mahfud MD: “……………., kita perlu mencari berbagai ALTERNATIF terkait pelaksanaan Pilkada mendatang”

Pada Seminar Nasional MK: “Evaluasi Praktek Pilkada”, Januari 2012

Page 13: Pemilu Alternatif Bung Hatta

PENDAHULUAN

Page 14: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Ingatkah anda bahwa:

Sila ke – 4 Pancasila, menyatakan:

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam PERMUSYAWARATAN

dan PERWAKILAN”

Page 15: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Bung Hatta menyatakan: Demokrasi BARAT berdasarkan kepada

Individualisme.

Demokrasi KITA berdasarkan kepada Kolektivisme. Sifat pertamanya, mengambil keputusan dengan

MUSYAWARAH MUFAKAT, merupakan DASAR untuk DEMOKRASI POLITIK.

Sifat keduanya, TOLONG MENOLONG dan GOTONG - ROYONG, merupakan dasar untuk DEMOKRASI EKONOMI.

- dari buku Demokrasi Kita, hal 69.

Page 16: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Bung Hatta menyatakan: Pemerintahan diatur dengan PERWAKILAN

melalui RAPAT - RAPAT, yang sekecil-kecilnya di DESA hingga yang sebesar-besarnya yaitu Dewan Rakyat Indonesia.

Demikianlah Dasar Demokrasi Indonesia menurut dasar Kedaulatan Rakyat

BADAN – BADAN PERWAKILAN dibangun mulai dari level DESA, kemudian ke kecamatan, kabupatan-kota, keresidenan hingga NASIONAL.

- dari buku Demokrasi Kita

Page 17: Pemilu Alternatif Bung Hatta

BAGAIMANA PROSES PEMILU ALA BUNG HATTA

Page 18: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu Alternatif

Warga memilih seseorang di RW/Dusun/Kampung untuk menjadi perwakilan di level

Desa/Kelurahan

Musyawarah Mufakat untuk pilih wakil (di antara mereka)

ke Kecamatan

Musyawarah atau Pemilu Langsung di Level RW/Dusun/Kampung

Perwakilan Level Desa – Kelurahan/ Nagari/Pasirah

Musyawarah Mufakat untuk pilih wakil (di antara mereka) ke Kabupaten - Kota

Perwakilan Level Kecamatan

Page 19: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Musyawarah – Mufakat Menunjuk Wakil (diantara mereka) ke Level Nasional

Perwakilan Level Kabupaten/Kota

Perwakilan Level Nasional

Perwakilan Level Propinsi Musyawarah – Mufakat

Menunjuk Wakil (diantara mereka) ke Level Provinsi

Pemilu Alternatif (Cont…)

Page 20: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Mengapa pemilu berbasis di level Desa-Kelurahan?

Karena:

Ruang DESA - KELURAHAN cukup kecil

sehingga sesama WARGA

LEBIH SALING MENGENAL

Sehingga Rakyat dapat lebih mudah

untuk:

mengetahui, menelusuri dan memverifikasi

secara langsung/tidak langsung

siapa orang-orang yang terpercaya atau tidak.

Karena

Rakyat akan lebih mudah menjangkau

(mempengaruhi atau bahkan memecat) wakil rakyatnya

di (dan melalui) Desa – Kelurahan masing-masing.

..

Page 21: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Apa Maksud Pemilu Tidak Wajib Partai?

Bukan berarti tidak boleh ada partai

Bahkan partai lokal maupun regional boleh dibentuk

Siapapun, baik pribadi maupun dengan lembaga, pake partai ataupun tidak, boleh ikut bertanding menjadi kandidat

Yang penting, semua kandidat harus bertanding melalui DESA – KELURAHAN masing-masing.

Page 22: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Apa Maksud Pemilu Murah?

Tidak perlu biaya kampanye besar, karena WILAYAH KAMPANYE hanya seluas DESA - KELURAHAN

Tidak perlu BIAYA DAFTAR PARTAI

Tidak perlu Biaya KPU di APBN/APBD, karena ‘KPU’ dibentuk, berada, dan dibiayai oleh masyarakat di masing2 Desa-Kelurahan.

Tidak perlu biaya mahal untuk memilih perwakilan maupun eksekutifcukup dengan musyawarah perwakilan.

Tidak perlu biaya mahal untuk MENCOPOT (dan MENGGANTI) legislatif maupun eksekutif, cukup dengan musyawarah perwakilan.

Page 23: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilihan Pemimpin yang Mudah

Musyawarah – Mufakat

Mudah karena PEMILU LANGSUNG hanya di level DESA – KELURAHAN

Mudah karena untuk memilih perwakilan KECAMATAN hingga NASIONAL cukup dengan musyawarah perwakilan saja

Mudah karena untuk memilih eksekutifcukup dengan musyawarah perwakilan saja

Mudah karena untuk MENCOPOT dan MENGGANTI legislatif maupun eksekutif cukup dengan MUSYAWARAH DEWAN PERWAKILAN YANG MEMILIHNYA.

Page 24: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Mengapa Pemilu di Desa - Kelurahan Lebih Mudah?

MUDAH (dan MURAH) untuk: Distribusi logistik

pemilu (kertas, tinta dan kotak suara)

Verifikasi Daftar Pemilih Tetap (DPT),

Verifikasi kecurangan pemilu maupun

Penyelesaian konflik pasca pemilu.

Rusuh karena SULIT untuk verifikasi kecurangan pemilu

Page 25: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Maksud Sistem Lebih Demokratis?

Dewan Perwakilan di level bawah

bisa mencopot/mengganti anggota dewan di level atas yang mereka pilih/utus.

Dewan paling bawah yang paling berkuasa.

Rakyat bisa menjangkau / memecat Wakil Rakyat di Desa – Kelurahan masing2.

Rakyat memiliki saluran memperjuangkan kepentingan

melalui rantai wakil rakyat dari Desa - Kelurahan hingga Nasional

Sehingga rakyat banyak (melalui Desa – Kelurahan masing2) akan memiliki

jangkauan yang LEBIH KUAT

atas keputusan publik

daripada Pemilik Modal Besar.

Demokratis = Rakyat Berkuasa

Page 26: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Saringan Berlapis Hasilkan Wakil Rakyat Terpercaya

Memilih wakil rakyat di DESA -KELURAHAN

akan mendapatkan figur-figur

DIKENAL dan TERPERCAYA

Selanjutnya

mereka memilih perwakilan TERPERCAYA

(di antara mereka)

sebagai utusan ke level kecamatan,

begitu seterusnya hingga level nasional.

Pada akhirnya sistem ini

secara BERLAPIS akan MENYARING

sekumpulan orang wakil rakyat

PALING TERPERCAYA (wakil rakyat nasional)

DP Kecamatan

DPR Nasional

DPR Desa - Kelurahan

DP Provinsi

DPR Kabupaten -Kota

Page 27: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Sistem Pemilihan yang dapat mencegah Devide et

Impera pada NKRI

Page 28: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu Saat Ini: Penyebab Devide et Impera

Page 29: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu Saat Ini: Tidak Ada Ikatan antar Lembaga Negara

R A K Y A T

DPR Level Kabupaten -Kota

DP Level Provinsi

DPR Level Nasional

Eksekutif Level Nasional

Eksekutif Level Provinsi

Eksekutif Level Kabupaten - Kota

No Direct Connection

No Direct Connection

No Direct Connection

No Direct Connection

No Direct Connection

DPR Level Kabupaten -Kota

Eksekutif Level Kabupaten - Kota

No Direct Connection No Direct

Connection

P E M I L I H A N L A N G S U N G

Page 30: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Pemilu Langsung = Tidak ada ikatan antar Lembaga Karena semua pemilihan dengan ‘Pemilihan

Langsung’, maka tidak terjadi ikatan (no connection) antar lembaga negara, yakni: antara legislatif se level, antara legislatif antar level, antara legislatif dengan eksekutif, antara eksekutif se level, maupun antara eksekutif antar level.

DPR Level Kabupaten -Kota

DP Level Provinsi

DPR Level Kabupaten -Kota

R A K Y A T

Pemilihan Langsung

No Direct Connection

No Direct Connection

Page 31: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Bandingkan dengan Pemilu Bung Hatta:

Page 32: Pemilu Alternatif Bung Hatta

R A K Y A T

DP Kecamatan

DPR Nasional

DPR Desa - Kelurahan

Eksekutif Nasional

DP Provinsi

DPR Kabupaten -Kota

Eksekutif Provinsi

Eksekutif Kabupaten - Kota

Eksekutif Kecamatan

Eksekutif Kelurahan

Top-Down GovermentBottom up

Legislatif

Dire

ct

Conn

ectio

n

Dire

ct

Conn

ectio

n

Indirect Connection

Indirect Connection

Ada Ikatan Antar Lembaga

Direct Connection

Page 33: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Adanya Ikatan Antar Lembaga Antar Wilayah membuat hubungan yang kuat antar kelembagaan

negaraMenelaah Adanya Ikatan Antar Lembaga,

menggunakan konsep 2 mode network

dari Social Network Analysis

Page 34: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Adanya Ikatan antar Lembaga Legislatif

Ada ikatan antara legislatif antar level

Ada ikatan antara legislatif se-level

Page 35: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Cara Memilih Pemimpin yang Khas Budaya Indonesia

Agar masyarakat DESA-KELURAHAN,

terutama di PEDALAMAN,

tidak menggunakan

cara pemilihan yang ASING

dan DIPAKSAKAN

dari luar konteks pengertian mereka.

Agar memberi kesempatan

budaya dan nilai-nilai asli setempat

untuk digunakan dalam pemilihan pemimpin.

Dengan mengaktifkan 1.128 suku di 76.613 desa,

dengan berbagai adat cara pemilihan pemimpinnya,

yang khas,

Cara pemilihan pemimpin yang BELUM TENTU sesuai dengan budaya

asli setempat

akan berdampak pada

budaya dan nilai asli setempat

terlibat dalam

perkembangan dan cara

demokratisasi khas Indonesia.

Page 36: Pemilu Alternatif Bung Hatta

So…?

Apakah sistem Pemilu Bung Hatta akan menghasilkan PEMIMPIN Indonesia yang lebih baik?

Page 37: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Bagaimana jika Pemilu Bung Hatta dijadikan Pemilu Indie 2014??

So…?

Page 38: Pemilu Alternatif Bung Hatta

Lalu bagaimana, teman?

Jika dianggap bagus, mohon menyebarkan gagasan ini minimal KEPADA 3 rekan anda.

Kira-kira bagaimana cara untuk merealisasikannya?

Mari membincangkannya, teman.

Hubungi kami: Zaid Nasution (0812.207.377.38) atau Harum Marpaung (0821.606.49.292) E.mail: [email protected]