syaiful yazan, muhammad hatta p-issn 2442-3041; e-issn

11
MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 Nomor 1, Januari April 2018, halaman 57 67 Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math PENERAPAN PERSAMAAN LINEAR BENTUK DASAR PADA PEMBELAJARAN PROGRAM LINEAR SMA KELAS XI MIPA THE APPLICATION OF THE LINEAR EQUATION OF BASIC FORMS IN THE INSTRUCTION OF LINEAR PROGRAM IN SMA CLASS XI SCIENCE Syaiful Yazan, Muhammad Hatta SMA Negeri 1 Martapura, SMA Negeri 1 Martapura [email protected], [email protected] Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar program linear dengan menerapkan persamaan linear bentuk dasar pada peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura. Lebih jauh ingin mengetahui proses pembelajaran, nilai hasil belajar program linear, dan respon peserta didik. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura yang berjumlah 37 orang. Semua peserta didik menerima pembelajaran program linear dengan menerapkan persamaan linear bentuk dasar, menjadi objek pengamatan, mengisi angket, mengikuti tes pada akhir siklus I dan II, dan sebagian diwawancarai. Data yang didapat dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) peningkatan hasil belajar sebesar 15% dari rerata 84,63 pada tes siklus I, menjadi 97,33 pada siklus II, dengan demikian penerapan persamaan linear bentuk dasar dapat meningkatkan hasil belajar program linear peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura Tahun Pelajaran 2015/2016, (2) dari proses pembelajaran, menunjukkan psikomotorik atau keterampilan peserta didik sangat baik, dan (3) respon peserta didik terhadap pembelajaran program linear dengan menerapkan persamaan linear bentuk dasar dikategorikan sangat baik. Peserta didik berharap: (1) agar persamaan linear bentuk dasar dikembangkan, dan pada topik/bahasan matematika atau mata pelajaran lainnya juga menerapkan cara-cara yang lebih mudah, (2) meskipun penerapan persamaan linear memberi kemudahan, tetap harus teliti dan mengikuti konsep. (3) guru hendaknya lebih meningkatkan layanan kepada peserta didik dengan mengatur kecepatan pembelajaran, mengelola penggunaan papan tulis atau media tayang, dan memberi contoh serta soal yang lebih banyak serta bervariasi khususnya dalam soal cerita. Kata Kunci: persamaan linear bentuk dasar, grafik Abstract. This classroom action research aims to enhance the learning’s result of linear program by applying the linear equation of basic forms in XI MIPA 3 students of SMA Negeri 1 Martapura. Futher more, want to see the proccess of instruction, the value results of learning linear program, and the students’ respons. The subject of this research is the class XI MIPA 3 student of SMA Negeri 1 Martapura that consist of 37 students. All the students have received the linear program learning by applying the linear equation of basic forms, became the object of the observations, filled the questionnaire, answered the test of first and second cycle, and some of them being interviewed. The collected data has been analysed descrivtively. The study’s result shows: (1) the enhancement of learning result is 15%, from the average 84,63 at the first cycle, becomes 97,33 at the second cycle, it means the application of the linear equotion of basic forms can enhances the learning result of linear program of XI MIPA 3 student at SMA Negeri 1 Martapura in the lesson year 2015/2016, (2) from the instruction process, indicats that the psychomotor of the students are very good, and (3) the respons of the students to the linear program learning by applying linear equotion of basic forms are in very good catagorized. The respondents hope: (1) the linear equotion of basic forms should be developed, and in the other topics of mathematics and also the other learning subjects could be applying the simple ways, (2) althought the application of linear equotion of basic form is simple, it should be done carefully and following the concept. (3) the teacher should enhance the service to the students by managing the learning’s speed, the using of whiteboard or screen, and give more examples and variated problems, particulary in problem solving. Keywords: linear equation of basic forms, graph Cara Sitasi: Yazan, S., & Hatta, M. (2018). Penerapan persamaan linear bentuk dasar pada pembelajaran program linear SMA kelas XI MIPA. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 57-67. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018 57 brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

Volume 4 Nomor 1, Januari – April 2018, halaman 57 – 67

Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math

PENERAPAN PERSAMAAN LINEAR BENTUK DASAR PADA PEMBELAJARANPROGRAM LINEAR SMA KELAS XI MIPA

THE APPLICATION OF THE LINEAR EQUATION OF BASIC FORMS IN THEINSTRUCTION OF LINEAR PROGRAM IN SMA CLASS XI SCIENCE

Syaiful Yazan, Muhammad HattaSMA Negeri 1 Martapura, SMA Negeri 1 Martapura

[email protected], [email protected]

Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar program linear denganmenerapkan persamaan linear bentuk dasar pada peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura. Lebihjauh ingin mengetahui proses pembelajaran, nilai hasil belajar program linear, dan respon peserta didik. Subjekpenelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura yang berjumlah 37 orang. Semuapeserta didik menerima pembelajaran program linear dengan menerapkan persamaan linear bentuk dasar, menjadiobjek pengamatan, mengisi angket, mengikuti tes pada akhir siklus I dan II, dan sebagian diwawancarai. Data yangdidapat dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) peningkatan hasil belajar sebesar 15%dari rerata 84,63 pada tes siklus I, menjadi 97,33 pada siklus II, dengan demikian penerapan persamaan linearbentuk dasar dapat meningkatkan hasil belajar program linear peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1Martapura Tahun Pelajaran 2015/2016, (2) dari proses pembelajaran, menunjukkan psikomotorik atauketerampilan peserta didik sangat baik, dan (3) respon peserta didik terhadap pembelajaran program linear denganmenerapkan persamaan linear bentuk dasar dikategorikan sangat baik. Peserta didik berharap: (1) agar persamaanlinear bentuk dasar dikembangkan, dan pada topik/bahasan matematika atau mata pelajaran lainnya jugamenerapkan cara-cara yang lebih mudah, (2) meskipun penerapan persamaan linear memberi kemudahan, tetapharus teliti dan mengikuti konsep. (3) guru hendaknya lebih meningkatkan layanan kepada peserta didik denganmengatur kecepatan pembelajaran, mengelola penggunaan papan tulis atau media tayang, dan memberi contoh sertasoal yang lebih banyak serta bervariasi khususnya dalam soal cerita.

Kata Kunci: persamaan linear bentuk dasar, grafik

Abstract. This classroom action research aims to enhance the learning’s result of linear program by applying thelinear equation of basic forms in XI MIPA 3 students of SMA Negeri 1 Martapura. Futher more, want to see theproccess of instruction, the value results of learning linear program, and the students’ respons. The subject of thisresearch is the class XI MIPA 3 student of SMA Negeri 1 Martapura that consist of 37 students. All the students havereceived the linear program learning by applying the linear equation of basic forms, became the object of theobservations, filled the questionnaire, answered the test of first and second cycle, and some of them being interviewed.The collected data has been analysed descrivtively. The study’s result shows: (1) the enhancement of learning result is15%, from the average 84,63 at the first cycle, becomes 97,33 at the second cycle, it means the application of thelinear equotion of basic forms can enhances the learning result of linear program of XI MIPA 3 student at SMANegeri 1 Martapura in the lesson year 2015/2016, (2) from the instruction process, indicats that the psychomotor ofthe students are very good, and (3) the respons of the students to the linear program learning by applying linearequotion of basic forms are in very good catagorized. The respondents hope: (1) the linear equotion of basic formsshould be developed, and in the other topics of mathematics and also the other learning subjects could be applying thesimple ways, (2) althought the application of linear equotion of basic form is simple, it should be done carefully andfollowing the concept. (3) the teacher should enhance the service to the students by managing the learning’s speed, theusing of whiteboard or screen, and give more examples and variated problems, particulary in problem solving.

Keywords: linear equation of basic forms, graph

Cara Sitasi: Yazan, S., & Hatta, M. (2018). Penerapan persamaan linear bentuk dasar pada pembelajaranprogram linear SMA kelas XI MIPA. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 57-67.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

57

brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

Page 2: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

Sebelum dilakukan penelitian ini,peneliti telah melakukan tes materi programlinear terhadap 37 peserta didik, hasilnyabelum maksimal, baru mencapai rerata 67,10.Pada saat itu, peneliti melaksanakanpembelajaran materi program linear dengancara biasa. Hal inilah yang mendorongpeneliti untuk mencari jalan untukmemudahkan peserta didik dalam menanganimateri program linear agar hasil belajarnyalebih optimal.

Terdapat sejumlah hal yang harusdiperhatikan dalam menangani programlinear, yakni: 1) Persamaan danpertidaksamaan linear (garis lurus), 2) Sistempertidaksamaan linear, 3) Grafik-grafik linearmaupun sistem pertidaksamaan linear, dan 4)Mencari nilai maksimum atau minimumfungsi tujuan. Semua ini bertolak daripemahaman garis lurus, lebih khusus lagipersamaan atau fungsi garis lurus. Denganmemahami secara baik tentang garis lurus,terutama persamaan dan grafiknya akansangat membantu dalam penanganan programlinear. Oleh karena itu, peneliti mengajukanpenerapan “persamaan linear bentuk dasar”untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaranprogram linear. Dengan penerapan ini,diharapkan berdampak positif terhadap prosespembelajaran, dapat meningkatkanketerampilan, antusias, dan perbaikan nilaipeserta didik.

Rumusan masalah pada penelitian iniadalah:a. Bagaimanakah proses pembelajaran

dengan menerapkan persamaan linearbentuk dasar dalam pembelajaranprogram linear, meliputi:1) Dinamika, keaktifan, dan antusiasme

peserta didik.2) Unjuk kerja, keterampilan peserta

didik.

b. Bagaimanakah nilai belajar programlinear peserta didik.

c. Bagaimanakah respons peserta didik,khususnya terkait belajar program lineardengan menerapkan persamaan linearbentuk dasar, dan matematika padaumumnya.

Tinjauan Pustaka

a. Persamaan Linear Bentuk DasarAdapun yang dimaksud persamaan

linear bentuk dasar adalah jika ax + by = c danab = c, maka bentuk ini disebut persamaanlinear bentuk dasar. Contoh 2x + 3y = 6merupakan bentuk dasar karena 2.3 = 6,sebaliknya 2x + 3y = 12 bukan merupakanbentuk dasar, karena 2.3 ≠ 12.

Selanjutnya untuk melihat hubunganpersamaan linear bentuk dasar dan grafiknya,diberikan grafik berikut:

Gambar 1. Grafik Garis + =Titik potong dengan sumbu y adalah(0,m) dan x adalah (n, 0), persamaan

garisnya dicari sebagai berikut:Jika (x , y ) = (n, 0) dan (x , y ) = (0,m),maka dengan rumus= ; atau y − y = (x −x ), diproses

m

n x

y

0mx + ny = mn

Vol. 4 No. 1, Januari - April 201858© STKIP PGRI Banjarmasin

Penerapan Persamaan Linear Bentuk Dasar pada Pembelajaran Program Linear SMA Kelas XI MIPA

Page 3: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

y − 0 = (x − n) y = (x − n) −ny = mx −mn mx −mn = −ny mx + ny = mn

Bentuk mx + ny = mn penulis istilahkandengan persamaan linear bentuk dasar.Bentuk inilah yang dikembangkan danditerapkan dalam pembelajaran programlinear. Sembarang persamaan linear dapatdibuat bentuk dasarnya dan diterapkankhususnya dalam menangani grafiknya.Dalam hal ini jika + = ; ≠ ,bukan bentuk dasar dan jika + =adalah bentuk dasarnya, maka berlaku:= = ; = , = , sehingga bentuk

dasar dari + = adalah + = ,

jadi = , = , dan = .

Contoh 2 + 3 = 12, bentuk dasarnyaadalah 4 + 6 = 24.

Gambar 2. Contoh Konversi Persamaan Linear kePersamaan Linear Bentuk Dasar

b. Penerapan persamaan linear bentukdasar

1) Menentukan Persamaan Linear dari GrafikGaris yang Diberikan

Contoh, berdasarkan grafik garis berikuttentukan persamaannya.

Jawab: 7 + 3 = 21 dari 7 kali 3Gambar 3. Contoh Menyatakan Persamaan

Linear dari Grafik Garis yang Diberikan; TitikPotong Terhadap Sumbu x dan y Diketahui

2) Menggambar Grafik Garis dari PersamaanLinear yang Diberikan

Contoh, buat grafik garis 4 + 3 = 24.Jawab:4 + 3 = 24 bukan bentuk dasar,bentuk dasarnya 8 + 6 = 48, makagrafiknya

Gambar 4. Contoh Menggambar Grafik Garis dariPersamaan Linear yang Bukan Bentuk Dasar

73 x

y

0

8 + 6 = 48 4 + 3 = 2486 x

y

0 24 ∶ 4 = 624 ∶ 3 = 8

2 + 3 = 124 + 6 = 2412 ∶ 3 = 4 12 ∶ 2 = 6

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

59

Page 4: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

Praktisnya, pada bentuk + =untuk mencari titik potong pada sumbu ,

bagi dengan koefisien , yakni , 0 , dan

untuk mencari titik potong pada sumbu ,

bagi c dengan koefisien , yakni 0, . Pada4 + 3 = 24, titik potong terhadap sumbuadalah 24 bagi 4, yakni (6, 0) dan titik potongterhadap sumbu adalah 24 bagi 3, yakni(0,8).

Dengan demikian diharapkan siswadapat menerapkan konsep persamaan linearbentuk dasar ketika menghadapi persoalanseperti menentukan sistem pertidaksamaanlinear dari grafik yang diarsir berikut:

Gambar 5. Contoh Grafik Daerah Penyelesaianyang Ditanyakan Sistem Pertidaksamaannya

Selanjutnya dapat juga untukmemfasilitasi penyelesaian soal programlinear dalam bentuk soal cerita (problemsolving) seperti:“Sebuah agen penjual peralatan kebugaran(fitness) menyediakan dua tipe peralatan.Harga satu set peralatan kualitas biasaRp1.600.000,00 dan yang mewahRp2.000.000,00. Agen hanya mampumembeli 25 unit dan modal tersediaRp48.000.000,00. Keuntungan yang diraihuntuk setiap unit peralatan tipe biasa adalahRp600.000,00 dan yang mewahRp700.000,00 . Berapa banyak peralatan yang

dijual agen untuk setiap tipenya agardiperoleh laba maksimum”.

Tentunya dalam hal ini perlumenentukan atau menggambar grafik daerahpenyelesaian dari sistem pertidaksamaanlinear dari fungsi-fungsi kendalanya dan jugamenunjukkan garis selidik dari fungsitujuannya.

Selanjutnya untuk penerapanpersamaan linear bentuk dasar dalammenangani permasalahan matematika yanglain, seperti dalam transformasi geometriyang melibatkan garis, bagus juga ditunjangdengan keterampilan praktis merumuskanpersamaan garis seperti penjelasan berikut:

1) Menentukan Persamaan Linear yangGradien dan Sebuah Titik yang DilewatiDiberikan

Contoh, tentukan persamaan garisbergradien 4 melalui (3,5).Jawab:a. Cara biasa

Dengan rumus − = ( − ),dalam hal ini ( , ) = (3,5) dan= 3, sehingga− 5 = 3( − 3)− 5 = 3 − 9= 3 − 4

b. Cara lain pertamaJika gradiennya 3 pasti persamaangaris dalam bentuk eksplisitnya= 3 ….Karena melalui (3,5), jika kitamasukkan bentuknya menjadi5 = 3.3…. atau 5 = 9….Supaya benar, 9 harus dikurangi 4,maka bentuk = 3 …. menjadi =3 − 4

86 10

62−20− 2

Vol. 4 No. 1, Januari - April 201860© STKIP PGRI Banjarmasin

Penerapan Persamaan Linear Bentuk Dasar pada Pembelajaran Program Linear SMA Kelas XI MIPA

Page 5: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

c. Cara lain keduaPersamaan garis bentuk implisit += , gradienya − , sehingga jika

gradiennya 3 atau , maka

persamaannya adalah 3 − = ⋯,dan karena melalui (3,5) jikadimasukkan menjadi 3.3 − 5 = 4,berarti bentuk 3 − = ⋯ menjadi3 − = 4,

2) Menentukan Persamaan Linear BerdasarkanDua Titik yang Diberikan

Contoh, tentukan persamaan garis melalui(2,5) dan (4, 8).

Jawab:

Dengan gradien sama dengan = , tentu

masalah ini dapat diselesaikan dengan salahsatu dari cara “1)” yang telah dibahassebelumnya, misal cara “c”, sehingga3 − 2 = −4 dari 3.2 − 2.5 = 6 − 10 = −4atau 3.4 − 2.8 = 12 − 16 = −4

c. Keberhasilan Proses PembelajaranTuntutan pada pembelajaran program

linear seperti mengidentifikasi persamaanatau pertidaksamaan linear, menggambargrafik atau daerah penyelesaian sistempertidaksamaan, menentukan perpotonganantar garis, membuat garis selidik danmemeriksa sejumlah titik kritis yangdiperkirakan memberikan nilai maksimumatau minimum, sungguh membutuhkan prosesdan waktu yang cukup banyak, dan ini bisamenjadi beban bagi peserta didik, kalau tidakmalah menjadi hal yang membosankan.Sementara itu, Aqib & Murtadlo (2016, hal.1) menyatakan bahwa pembelajaranseharusnya merupakan kegiatan yangdilakukan untuk menciptakan suasana atau

memberikan pelayanan agar peserta didikbelajar.

Penerapan persamaan linear bentukdasar pada penelitian ini adalah sebagai salahsatu strategi untuk membantu memudahkanpeserta didik dalam menangani persoalanyang terkait dengan program linear, ataubahkan materi pelajaran lainnya yangberhubungan dengan garis. Sudjana (dalamRohani, 2004, hal. 34) menjelaskan bahwastrategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik”yang digunakan pendidik dalammelaksanakan proses pembelajaran(pengajaran) agar dapat mempengaruhi parapeserta didik mencapai tujuan pengajaransecara lebih efektif dan efisien. Selanjutnya,sebagaimana yang dirangkum oleh Marsigit(2008) dari berbagai sumber, bahwakeberhasilan pembelajaran matematika cukupbanyak, yakni:1) Sikap positif terhadap matematika2) Mengembangkan kreativitas dan seni

mengerjakan matematika3) Mengembangkan kemampuan berpikir

logis4) Mengembangkan proses/prosedur

matematika5) Melakukan percobaan-percobaan

matematika6) Memahami pentingnya bilangan dan

penerapannya7) Memahami pentingnya geometri dan

penerapannya8) Menemukan pola-pola matematika9) Menemukan hubungan-hubungan

matematika10) Mempunyai keterampilan memecahkan

masalah matematika11) Memahami konsep-konsep atau

pengertian matematika12) Mempunyai kepekaan terhadap persoalan

matematika di luar kelas

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

61

Page 6: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

13) Berusaha secara kontinu dan terus menerusdalam mengembangkan matematika

14) Mampu mengomunikasikan hasil-hasilpekerjaan matematika

15) Mampu mengembangkan dirinya sebagaiseorang peneliti untuk meneliti matematika

16) Mampu bekerja secara mandiri danindependen dalam memecahkan persoalanmatematika

17) Toleran dalam bekerja sama untukmemecahkan masalah matematika

18) Mampu menggunakan masalah-masalahdalam kehidupan sehari-hari untukmenggali persoalan matematika

19) Mampu menggunakan matematika untukmemecahkan persoalan sehari-hari

20) Mencoba menularkan atau memberikanpengetahuan atau keterampilan matematikakepada orang lain.

21) Memperoleh hasil atau nilai yang tinggiuntuk ujian atau tes matematika

22) Mempunyai pengalaman mengikutiberbagai lomba matematika termasukolimpiade

Oleh karena itu, sedikit banyakmelalui penerapan persamaan linear bentukdasar pada penelitian ini, sejumlah komponenindikator keberhasilan pembelajaranmatematika seperti di atas dapat dipenuhi.Namun secara khusus pada penelitian ini,indikator keberhasilan proses pembelajarandibatasi pada: 1) dinamika, keaktifan, danantusiasme peserta didik, 2) unjuk kerja,keterampilan peserta didik, 3) nilai tes, dan 4)respons peserta didik, yang mana ini dapatmemberikan gambaran antusiasme sekaligusharapan mereka untuk pengembanganpembelajaran lebih lanjut.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas (classroom action research),yang dilakukan untuk memecahkan masalahpembelajaran program linear di kelassehingga diharapkan hasil belajar programlinear peserta didik meningkat. Penelitian inijuga termasuk penelitian deskriptif, sebabmenggambarkan penerapan persamaan linearbentuk dasar dalam penanganan masalahprogram linear.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui:a. Observasi untuk mengamati dinamika,

keaktifan, antusiasme, dan unjuk kerjapeserta didik.

b. Tes uraian untuk mengumpulkan datamengenai: 1) pemahaman konsep pesertadidik tentang program linear, dan secaralebih khusus terhadap persamaan linearbentuk dasar, dan 2) unjuk kerja atauketerampilan peserta didik.

c. Angket untuk mengumpulkan data responspeserta didik terhadap penerapanpersamaan linear bentuk dasar. Dalam halini berbentuk angket skala likert denganlima kategori jawaban: 1) Sangat Setuju(SS) , 2) Setuju (S) , 3) Ragu-ragu (R), 4)Tidak Setuju (TS), dan 5) Sangat TidakSetuju (STS). Data yang diperolehdianalisis dan ditafsirkan dengan acuansebagaimana berikut:

Tabel 1. Interpretasi Angket Skala Likert

Interval Nilai Interpretasi≥ + 32 Sangat Baik+ 12 ≤ < + 32 Baik− 12 ≤ < + 12 Cukup− 32 ≤ < − 12 Kurang< − 32 Sangat Kurang

Vol. 4 No. 1, Januari - April 201862© STKIP PGRI Banjarmasin

Penerapan Persamaan Linear Bentuk Dasar pada Pembelajaran Program Linear SMA Kelas XI MIPA

Page 7: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

Keterangan:X = Skor RespondenMi (Rata-rata Ideal) =12 (Skor Maksimal + Skor Minimal)SBi (Simpangan Baku Ideal) =16 (Skor Maksimal − Skor Minimal)Skor Maksimal = ,

dengan Jumlah butir angket atauresponden dan jumlah kategori (dalam halini = 5, skor maksimal = N.5)

Skor Minimal = ,dengan Jumlah butir angket atauresponden.

(Ekawati, Estina, Sumaryanta, 2011,hal. 35-37)

d. Wawancara untuk melengkapi data tentangrespon dan harapan peserta didik dalampembelajaran program linear denganmenerapkan persamaan linear bentukdasar. Komunikasi langsung melaluiwawancara penting dilakukan untukmemperoleh informasi tentang pandangan,gagasan, dan perasaan subjek penelitian(Sumaryanta, 2015, hal. 25).

Indikator keberhasilan dalampenelitian ini meliputi aspek kognitif,psikomotorik, dan afektif, sebagaimanauraian berikut:

a. Hasil Belajar Kognitif1) Secara individual , peserta didik

dikatakan tuntas jika mendapatkan nilaiminimal 80 (sesuai KKM).

2) Secara klasikal, dikatakan tuntas jika85% dari jumlah seluruh peserta didiktelah mendapat nilai lebih besar atausama dengan 80 dari materi yang diajarkan.

3) Peningkatan nilai hasil belajar programlinear dianggap berhasil, hipotesis yangdiajukan diterima, jika terjadi

peningkatan nilai tes, minimal 10% darisiklus pertama ke siklus kedua dan telahtuntas secara klasikal pada siklus kedua.

b. Hasil Belajar PsikomotorikPsikomotorik atau keterampilan siswa

dikatakan sangat baik jika mampumengerjakan soal dalam rentang waktu yangdisediakan dengan nilai minimal 80 (sesuaiKKM).

c. ResponRespon peserta didik dikategorikan

sangat baik jika skor yang diperoleh samadengan atau lebih besar dari 40.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil

a. Siklus I (Pertama)1) Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan yangmeliputi:a) Pembuatan perangkat belajar berupa

rencana pembelajaran untuk pertemuanke-1, 2, dan 3.

b) Koordinasi dengan guru bidang studi yangbertindak sebagai pengamat (observer)dalam proses belajar mengajar.

c) Menyiapkan tes awal secara tertulis untukmengetahui kemampuan awal pesertadidik dalam pokok bahasan programlinear.

d) Menyiapkan alat observasi dan dokumentasikegiatan.

2) Pelaksanaan TindakanDiawali dengan tes awal selama

sekitar 1 jam pelajaran (45 menit). Tes inibertujuan melihat gambaran awal kompetensipeserta didik terkait dengan program linear.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

63

Page 8: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

Dari enam buah soal kebanyakan pesertadidik hanya dapat menyelesaikan rata-ratatiga nomor soal, dengan tingkat kebenaranbaru sekitar 30%.

Pembelajaran dilanjutkan sesuairencana pembelajaran dan berdasar hasilevaluasi tes diagnostik, bagian-bagian yangmasih bermasalah bagi peserta didikmendapat penekanan khusus, yakni:a) Persamaan dan pertidaksamaan linear

berikut grafiknya.b) Sistem persamaan dan pertidaksamaan

linear berikut grafiknya.c) Pengertian persamaan linear bentuk dasar

termasuk juga pertidaksamaan bentukdasar.

d) Hubungan persamaan atau pertidaksamaanlinear bentuk dasar dan grafiknya.

e) Menerapkan bentuk dasar baik dalammencari sistem pertidaksamaan linear darigrafik yang disajikan atau melukis daerahpenyelesaian dari sistem pertidaksamaanlinear yang diberikan.

Pada pertemuan ketiga dilakukan tessiklus I, dengan serapan materi sekitar 75%,materi tersisa tentang mencari nilaimaksimum/minimum dari model matematikaprogram linear dan pemecahan masalah(problem solving) terkait program linear.Materi tersisa ini diberikan setelah siklus Idan secara keseluruhan materi akan diujikanpada tes di siklus II.

3) Hasil ObservasiSecara umum peserta didik nampak

antusias, terlibat aktif dalam pembelajarandan berlomba untuk mencoba menyelesaikansoal-soal yang diberikan, terutama saatmencoba memakai persamaan linear bentukdasar untuk memecahkan soal-soal baikmencari persamaan, pertidaksamaan linear

maupun sebaliknya, menggambar grafiknya.Namun demikian masih terdapat sejumlahpeserta didik yang belum begitu aktif, nampakbingung dengan persamaan linear bentukdasar yang ditawarkan. Hasil pengamatan inimenjadi perhatian untuk dicermati lebihlanjut, setidaknya hingga hasil tes pada siklusI diperoleh.

4) Hasil EvaluasiPeserta didik yang mendapat nilai

minimal 80 (KKM, Kriteria KetuntasanMinimal,) sebanyak 25 orang (68%),dinyatakan tuntas, dua orang mendapat nilaimaksimal (100), dan 12 orang (32%) masih dibawah KKM, belum tuntas. Adapun reratanyabaru 84,63. Pada siklus I ini belum mencapaiketuntasan belajar secara klasikal. Olehkarena itu, sebelum melaksanakan siklusberikutnya dilakukan upaya remedial berupaperbaikan terlebih dahulu dengan melakukanbimbingan baik secara umum (klasikal),maupun secara khusus (individual) kepadapeserta didik yang mendapatkan nilai kurangdari 80. Setiap peserta didik mendapatkankomentar atau catatan tentang pencapaian danbagian apa yang harus dia perbaiki. Selain itudimintakan agar para peserta didik salingberbagi, yang sudah menguasai pelajaranmembantu peserta didik lainnya yang masihbelum menguasai. Untuk menunjang ini telahdibuat kelompok belajar, setiap kelompok 4atau 5 orang dengan ketua kelompok diambildari peserta didik yang nilai tes siklus Itergolong dari kelompok tertinggi.

5) Hasil RefleksiBerdasarkan hasil evaluasi dan

observasi terhadap tindakan pada siklus I,maka diberikan tindakan pada siklus II dalamrangka perbaikan, yakni:

Vol. 4 No. 1, Januari - April 201864© STKIP PGRI Banjarmasin

Penerapan Persamaan Linear Bentuk Dasar pada Pembelajaran Program Linear SMA Kelas XI MIPA

Page 9: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

a) Pembelajaran disiapkan dengan ditunjangmultimedia, khususnya proyektor(infocus). Sering terjadi listrik padam,sehingga cukup mengganggu konsentrasikegiatan belajar mengajar. Untuk ini,peneliti perlu mempersiapkan teknikpembelajaran manual.

b) Masih didapati sejumlah peserta didikyang belum memahami dan menguasaisecara maksimal materi pembelajaranyang diberikan, untuk itu peneliti perlu:(1) Menyampaikan pembelajaran dengan

tempo yang lebih lambat dan suarayang lebih keras.

(2) Mengelola penggunaan papan tulis ataumedia tayang agar lebih komunikatiflagi.

(3) Memberikan contoh dan latihan soal-soal yang bertahap dari mudah hinggayang kompleks.

(4) Melakukan pendampingan khususkepada peserta didik yangmemerlukan.

(5) Meminta bantuan peserta didik yangtelah kompeten (tutor sebaya) untukmemberikan bantuan, bimbingankepada rekannya yang memerlukan.

c) Terkait dengan materi pembelajaran,secara khusus hal-hal yang harusmendapat perhatian peneliti adalah agarpeserta didik:(1) Memahami lagi konsep bentuk dasar,

hubungan antara persamaan ataupertidaksamaan bentuk dasar dangrafiknya.

(2) Menguasai cara mengecek/menandaidaerah penyelesaian pertidaksamaan(menggunakan titik uji).

(3) Memahami sistem pertidaksamaanyang membatasi suatu kuadran (I, II,III, IV), yakni:

≥ 0, ≥ 0 untuk kuadran I

≤ 0, ≥ 0 untuk kuadran II

≤ 0, ≤ 0 untuk kuadran III

≥ 0, ≤ 0 untuk kuadran IV(4) Melengkapi atribut pada grafik

kartesiusnya, tanda sumbu , sumbu, dan titik pangkal.

(5) Sebaiknya menggunakan penggaris(alat geometri) untuk hasil lukisanyang lebih baik.

(6) Memperhatikan grafik garis untuk tanda>=, <=, >, <, tanpa putus-putus dandengan putus-putus.

(7) Memahami dan terampil menentukandaerah penyelesaian dari suatu sistempertidaksamaan linear.

b. Siklus II (Kedua)1) Perencanaan

Dilakukan perbaikan terhadapkekurangan pada siklus I. Peneliti melakukanpersiapan untuk tindakan pada siklus II,meliputi:(1) Pembuatan perangkat belajar berupa

rencana pembelajaran, merupakanlanjutan untuk pertemuan ke-4, 5, dan 6.

(2) Koordinasi dengan guru yang bertindaksebagai pengamat (observer) dalamproses belajar mengajar.

(3) Melakukan evaluasi berupa tes tertulisuntuk mengetahui kemampuan pesertadidik dalam pokok bahasan programlinear.

(4) Melakukan pendataan sikap, respons, danharapan peserta didik terhadap penerapanpersamaan linear bentuk dasar melaluiangket.

2) Pelaksanaan TindakanPelaksanaan tindakan siklus II telah

menunjukkan kesesuaian antara tindakanyang diinginkan dengan pelaksanaan tindakanini, karena pembelajaran tersebut telah

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

65

Page 10: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

mencerminkan kegiatan pembelajaran yangsesuai dengan harapan yang ingin dicapai.

3) Hasil ObservasiBerdasarkan hasil observasi, terlihat

guru dan peserta didik telah bertindak sesuaidengan rencana pembelajaran yang disiapkan,guru telah membimbing peserta didikmenyimpulkan materi-materi yang telahdipelajari.

4) Hasil EvaluasiSebanyak 37 (100%), dinyatakan

tuntas, 20 orang mendapat nilai maksimal(100). Ini berarti bahwa indikator penelitiantelah menunjukkan tercapainya ketuntasanbelajar secara klasikal. Namun demikian tetapdiberikan remedial berupa koreksi atauperbaikan terhadap bagian-bagian yang belumsempurna atau masih terdapat kesalahandalam jawaban yang diberikan.

5) Hasil RefleksiBerdasarkan hasil observasi dan

evaluasi siklus II, maka guru sudah maksimaldalam membimbing peserta didik yangmembutuhkan bimbingan pada saatmengerjakan soal-soal latihan. Selanjutnya,beberapa masukan penting yang dapatdijadikan acuan dari konsultasi denganobserver antara lain sebagai berikut:1) Peneliti tetap harus memberikan

bimbingan dan motivasi, khususnyakepada peserta didik yang belummemahami dan menguasai sepenuhnya.

2) Peran turor sebaya agar tetapdipertahankan, semangat kebersamaandan sosial antar peserta didik untukmeraih kemajuan bersama agar tetaptercipta.

3) Penghargaan (reward) harus diberikankepada para peserta didik, terutama yang

menunjukkan usaha keras dan berprestasibaik.

4) Geogebra penting untuk menunjangpembelajaran, yakni untuk mengonfirmasihasil penyelesaian soal sehingga pesertadidik lebih yakin akan konsep dan materiyang dikuasainya.

Pembahasan

1) Peningkatan Hasil BelajarDengan perubahan rerata nilai dari

84,63 pada tes siklus I, menjadi 97,33 padasiklus II, ada kenaikan 12,70 (15%), makapeningkatan nilai hasil belajar program lineardianggap berhasil dan hipotesis yangdiajukan, yakni “Penerapan persamaanlinear bentuk dasar dapat meningkatkan hasilbelajar program linear peserta didik kelas XIMIPA 3 SMA Negeri 1 Martapura TahunPelajaran 2015/2016”diterima.

Gambar 6. Nilai Tes Siklus I dan II

2) Capaian PsikomotorikPerolehan nilai rata-rata 97,33 pada

siklus II, dengan kategori sangat baik, semuapeserta didik telah melebihi nilai minimal 80(sesuai KKM) dan soal tes telah dikerjakandalam rentang waktu yang disediakan, rata-rata 62 menit (1 jam 2 menit) dari waktu 90menit (1 jam 30 menit). Hal ini menunjukkanbahwa secara psikomotorik peserta didiksangat baik.

84,63

97,33

Siklus I Siklus II

Nilai Tes

Vol. 4 No. 1, Januari - April 201866© STKIP PGRI Banjarmasin

Penerapan Persamaan Linear Bentuk Dasar pada Pembelajaran Program Linear SMA Kelas XI MIPA

Page 11: Syaiful Yazan, Muhammad Hatta p-ISSN 2442-3041; e-ISSN

3) ResponPerolehan skala sikap rerata skornya

43,22 telah melebihi 40. Hal ini menunjukkanrespon peserta didik terhadap pembelajaranprogram linear dengan menerapkan bentukdasar dikategorikan sangat baik.

4) Kesan dan Harapan SiswaHasil pernyataan tertulis peserta didik

pada angket menunjukkan bahwa merekamenyenangi dan merasa penerapan persamaanlinear bentuk dasar memudahkan dalampembelajaran program linear. Mereka berharapagar bentuk dasar ini dikembangkan, dan padatopik/bahasan matematika atau mata pelajaranlainnya juga menerapkan cara-cara yang lebihmudah (efektif dan efisien).

Pernyataan walau menggunakan carayang mudah namun tetap harus lebih teliti dantidak menyimpang dari konsep adalahpernyataan kritis yang mutlak harusdiperhatikan dan dipegang oleh peserta didikdan guru. Demikian juga saran agar guru lebihmeningkatkan layanan kepada peserta didikdengan mengatur kecepatan pembelajaran,mengelola penggunaan papan tulis atau mediatayang, dan pemberian contoh-contoh dansoal-soal yang lebih banyak dan bervariasikhususnya yang terkait dengan soal cerita(problem solving) program linear agar pesertadidik lebih menguasai dan terampil, perludiperhatikan oleh peneliti atau guru.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Penerapan persamaan linear bentukdasar dapat meningkatkan hasil belajarprogram linear peserta didik kelas XI MIPA.Secara psikomotorik, peserta didik sangat baik.Respon peserta didik terhadap pembelajaranprogram linear dengan menerapkan bentuk

dasar dikategorikan sangat baik. Umumnyapeserta didik menghendaki penerapanpersamaan linear bentuk dasar inidikembangkan, dan untuk materi matematikalainnya pun diharapkan dapat menerapkancara-cara yang lebih mudah (efektif danefisien).

Saran

Disarankan (1) teori dan konsep dasarmatematika tetap harus dipegang teguh, (2)peserta didik tetap harus teliti dalammenerapkan persamaan linear bentuk dasar,(3) persamaan linear bentuk dasar ini dapatmenjadi referensi dan diterapkan bukan hanyadalam pelajaran program linear, tetapi jugauntuk materi seperti transformasi geometriatau lainnya yang melipatkan garis ataupersamaan garis.

Daftar Pustaka

Aqib Zainal & Murtadlo Ali. (2016).Kumpulan Metode PembelajaranKreatif dan Inovatif. Bandung: SaranaTutorial Nurani Sejahtera.

Aqib Zainal. (2007). Penelitian TindakanKelas untuk Guru. Bandung: YramaWidya.

Ekawati, Estida & Sumaryanta. (2011).Pengembangan Instrumen PenilaianPembelajaran Matematika SD atauSMP” Program bermutu P4TKMatematika. Yogyakarta: P4TKMatematika

Marsigit. (2008). Indikator KeberhasilanSiswa Belajar Matematika. Diaksestanggal 2 April 2018 darihttp://pbmmatmarsigit.blogspot.co.id/2008/12/indikator-keberhasilan-siswa-belajar.html

Rohani, Ahmad. (2004). PengelolaanPengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 1, Januari - April 2018

Syaiful Yazan, Muhammad Hatta

67