suplementasi kapsul serbuk daun torbangun · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun...

140
SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicus Lour) UNTUK MENANGGULANGI KELUHAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI MAZARINA DEVI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2 0 0 9

Upload: lamdien

Post on 05-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUNTORBANGUN (Coleus amboinicus Lour) UNTUK

MENANGGULANGI KELUHAN SINDROMPRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

MAZARINA DEVI

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2 0 0 9

Page 2: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DANSUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Suplementasi Kapsul SerbukDaun Torbangun (Coleus amboinicus Lour) untuk Menanggulangi KeluhanSindrom Pramenstruasi pada Remaja Putri” adalah karya saya dengan arahan darikomisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruantinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yangditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dandicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Agustus 2009

Mazarina DeviNRP A561040011

Page 3: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

ABSTRACT

MAZARINA DEVI. The Supplementation of Torbangun Leaves (Coleus amboinicusLour) Capsule to Overcome Pre-Menstruation Syndrome Among Teenagers. Underdirection of HIDAYAT SYARIEF, M. RIZAL M. DAMANIK, AHMADSULAEMAN and BUDI SETIAWAN.

Torbangun (Coleus amboinicus Lour) is one of Labiatae family whichcontains a lot of micro nutrients and active elements. The plants containing iridoid andflavonoid as well as phytochemistry which correlated with hormone reproduction andhave been used as traditional medicine for premenstrual syndrome (PMS). Thepharmacologycal effects of torbangun leaves is for anti inflammation and maintainthe blood stream. Furthermore, the family of torbangun plants contains activeingredients that have direct effect on production of progesterone hormone. The studywas aimed to assess the efficacy of Coleus amboinicus Lour leaves capsule toovercome of Premenstrual syndrome (PMS) among teenagers. An experimentalclinical trial was conducted in Bogor on 35 teenagers with PMS. Three treatmentswere given included:1) Coleus amboinicus Lour leaves capsule; 2) commercial herb;and 3) placebo. 35 research participant had been the intervention period to 1 month.The supplementation period started at follicle phase until luteal phase, for duration of14 days. Retrieval of blood was done to analyze serum progesterone concentration inblood. Blood samples were collected on three occasions. The first, 3 day after theonset of menses, the second, 2 day before the expected onset of menses. And the third,3 day after the onset of menses. The results showed average menarche occurredaround age 13 years, with menstruation lasting for 5 days. During each successivetreatment cycle, participants experienced a lower pain intensity score. Results of thestudy showed that the group receiving Coleus amboinicus Lour capsule hadsignificantly (p < 0.05) reduced pain intensity compared with commercial herb andplacebo group. The group received Coleus amboinicus Lour capsule also showedhighest serum progesterone rate compared to commercial preparation and placebo. Inconclusion the torbangun leaves capsule can be used as treatment to relief symptomsof the premenstrual syndrome.

Key words: torbangun, coleus amboinicus Lour, premenstrual syndrome, teenagers

Page 4: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

RINGKASAN

MAZARINA DEVI. Suplementasi Kapsul Serbuk Daun Torbangun (Coleusamboinicus Lour) untuk Menanggulangi Keluhan Sindrom Pramenstruasi padaRemaja Putri. Dibimbing oleh HIDAYAT SYARIEF, M. RIZAL M. DAMANIK,AHMAD SULAEMAN dan BUDI SETIAWAN.

Sindrom pramenstruasi adalah gejala fisik dan psikis yang terjadi 7 sampai 10hari sebelum menstruasi dan akan hilang saat menstruasi. Keluhan yang terjadi sangatbervariasi dan dapat menjadi lebih ringan atau lebih berat. Penyebab terjadinyasindrom pramenstruasi belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa studi menyatakanbahwa perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Merupakan salah satupenyebab sindrom pramenstruasi. Tanaman Torbangun merupakan tanaman yangmengandung mineral kalsium, magnesium, zat besi dan flavonoid. Efek farmakologidari daun torbangun adalah sebagai anti inflamasi, memperlancar peredaraan darahdan sebagai pembersih darah. Kandungan zat aktif tanaman torbangun berhubungandengan hormon reproduksi. Selain itu keluarga dari tanaman torbangun mengandungzat aktif yang secara langsung memiliki efek terhadap jaringan produksi hormonprogesterone.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhsuplementasi serbuk daun torbangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap penurunankeluhan sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Penelitian ini membandingkansuplemen serbuk daun torbangun dengan herbal komersil yang sudah di jual di pasarandan plasebo.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap.Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah survey jenis sindrompramenstruasi yang dialami remaja putri, tahap kedua pembuatan suplemen dariserbuk daun torbangun dan tahap ketiga adalah pemberian suplemen kapsul serbukdaun torbangun. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2007 sampai dengan Mei2008 di desa Cinangneng-Cibanteng Kabupaten Bogor.

Analisis kalsium serum, magnesium serum dan Hb darah dilakukan diLaboratorium Biokomia Gizi Masyarakat Pusat Penelitian dan Pengembangan GiziBogor Departemen Kesehatan RI. Analisis hormon progesteron dilakukan dilaboratorium Makmal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Analisis bubuk dauntorbangun dilaksanakan di Laboratorium Jasa Analisis Pangan Departemen Ilmu danTeknologi Pangan Departemen Ilmu, Fakultas Teknologi Pertanian Bogor.

Karakteristik subjek penelitian meliputi umur, pendidikan dan indeks massatubuh (IMT). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata(p>0,05) pendidikan dan IMT serta umur pada ketiga kelompok perlakuan. Subjekpenelitian rata-rata mendapat menstruasi pertama kali (menarke) pada usia antara 12tahun hingga 15 tahun dengan rata-rata 13 tahun dan diantara ketiga kelompokperlakuan tidak berbeda nyata (p>0,05). Kisaran menstruasi subjek penelitian antara3-5 hari sebanyak 54,3 % sedangkan antara 6-7 hari sebanyak 45,7%. Berdasarkanuji Anova, kisaran menstruasi tidak berbeda nyata (p>0,05).

Rata-rata subjek penelitian mengalami 3 jenis keluhan yaitu sebanyak 45,71%dengan jenis keluhan yang bervariasi antara payudara terasa nyeri, sakit kepala, nyeriperut bagian bawah serta emosi. Nilai rata-rata jumlah jenis keluhan antar kelompokperlakuan sebelum pemberian suplemen tidak berbeda nyata (p>0,05). Akan tetapi

Page 5: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

nilai rata-rata jumlah jenis keluhan antar kelompok perlakuan sesudah pemberiansuplemen menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05).

Pada kelompok daun torbangun, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata(p<0,05) terhadap nilai rata-rata jenis keluhan antara sebelum dan sesudah pemberiansuplemen. Begitu juga terhadap kelompok herbal komersil, ada perbedaan yang nyata(p<0,05) nilai rata-rata jumlah jenis keluhan antara sebelum dan sesudah pemberiansuplemen, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang nyata(p>0,05) nilai rata-rata jumlah jenis keluhan antara sebelum dan sesudah pemberiansuplemen.

Kandungan normal kalsium dalam serum darah adalah 9 – 11 mg/dl. Rata ratakadar kalsium serum dalam darah sebelum pemberian suplemen berada pada kisarannormal yaitu sebesar 9,83 mg/dl kelompok kapsul serbuk daun torbangun, 9,55 mg/dlkelompok herbal komersil dan 9,83 mg/dl kelompok kontrol. Kandungan kalsiumserum dalam darah pada kelompok herbal komersil, sesudah pemberian suplementerjadi penurunan dan berada di bawah kisaran normal yaitu 8,51 mg/dl. Tidak adaperbedaan yang nyata kadar kalsium serum dalam darah antar kelompok baik sebelumpemberian suplemen maupun sesudah pemberian suplemen.

Rata rata kadar magnesium serum dalam darah pada ketiga kelompokperlakuan berada pada level normal baik sebelum pemberian suplemen, sesudahpemberian suplemen dan sesudah menstruasi. Tidak ada perbedaan yang nyata kadarmagnesium serum dalam darah antar tiga kelompok perlakuan baik sebelumpemberian suplemen sesudah pemberian suplemen.

Kadar Hb darah sebelum pemberian suplemen pada kelompok kapsul serbukdaun torbangun sebesar 11,84 mg/dl, sesudah pemberian suplemen terjadipeningkatan menjadi 12,26 mg/dl dan sesudah menstruasi sebesar 12,14 mg/dl. Padakelompok herbal komesil terlihat kadar Hb darah sebelum pemberian suplemensebesar 12,01 mg/dl dan sesudah pemberian suplemen kadar Hb darah sebesar 12,04mg/dl serta sesudah menstruasi sebesar 11,70 mg/dl. Untuk kelompok kontrol, kadarHb darah sebelum pemberian suplemen sebesar 12,10 mg/dl, sesudah pemberiansuplemen sebesar 11,46 mg/dl dan sesudah menstruasi sebesar 11,60 mg/dl. Tidak adaperbedaan yang nyata kadar Hb darah antar kelompok baik sebelum pemberiansuplemen sesudah pemberian suplemen.

Analisis progesteron serum menunjukkan bahwa kelompok subjek penelitianyang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesterondalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan yangmengkonsumsi herbal komersil dan kelompok kontrol pada fase luteal. Ada hubunganyang nyata antara penurunan keluhan dengan hormon progesteron serum darah.Penurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada subjek penelitian yang mengkonsumsikapsul torbangun lebih besar dibandingkan dengan objek yang mengkonsumsi herbalkomersil dan plasebo sebagai kontrol. Suplementasi kapsul serbuk daun torbangunsebanyak 750 miligram menurunkan keluhan payudara terasa nyeri, sakit kepala, nyeriperut bagian bawah dan emosi lebih besar pada remaja putri yang menderita sindrompramenstruasi dibandingkan herbal komersil dan plasebo.

Kata kunci : sindrom pramenstruasi, torbangun, remaja putri.

Page 6: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009

Hak cipta dilindungi undang-undang.1. Dilarang mengutip sebagian atas atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan nama atau menyebut sumbera. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atautinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB2. Dilarang menggunakan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUNTORBANGUN (Coleus amboinicus Lour) UNTUK

Page 7: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

MENANGGULANGI KELUHAN SINDROMPRAMENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

MAZARINA DEVI

DisertasiSebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor padaProgram Studi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2 0 0 9

Page 8: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Penguji Ujian Tertutup : Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.

Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS.

Penguji Ujian Terbuka : Djoko Kartono M.Sc., Ph.D.

Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman, MS.

Judul Disertasi : Suplementasi Kapsul Serbuk Daun Torbangun (Coleus

Page 9: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

amboinicus Lour) untuk Menanggulangi Keluhan SindromPramenstruasi Pada Remaja Putri

Nama : Mazarina Devi

NIM : A 561040011

Disetujui:

Komisi Pembimbing

Prof. Dr.Ir. Hidayat Syarief, MS. drh. M.Rizal M.Damanik, M.Rep.Sc.,PhDKetua Anggota

Prof. Dr.Ir. Ahmad Sulaeman, MS. Dr.Ir. Budi Setiawan, MS. Anggota Anggota

Mengetahui:

Ketua Program Studi Ilmu Gizi Masyarakat Dekan Sekolah PascasarjanaDan Sumberdaya Keluarga

Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 24 Juni 2009 Tanggal Lulus :

PRAKATA

Page 10: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Studi ini dilatar belakangi oleh terdapatnya berbagai jenis tanaman obat-obatan

yang belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu tanaman obat-obatan yang telah

dimanfaatkan secara turun temurun adalah tanaman Torbangun (Coleus amboinicus

Lour). Tanaman ini telah dirasakan manfaatnya oleh suku Batak sebagai pelancar

produksi air susu ibu yang sedang menyusui. drh M. Rizal M Damanik, M.Rep.Sc,

PhD telah melakukan riset mengenai tanaman Torbangun ini yang dibuat sop yang

diberikan pada ibu-ibu menyusui. Hasil dari riset tersebut juga didapat bahwa tanaman

ini berfungsi sebagai peluruh darah (uterine cleansing agent). Berdasarkan hal

tersebut dilakukan penelitian pengaruh suplementasi kapsul serbuk daun Torbangun

terhadap kejadian sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Hasil studi ini

menunjukkan bahwa pemberian kapsul serbuk daun torbangun dapat menurunkan

keluhan sindrom pramenstruasi dan meningkatkan kadar progesteron dalam serum

darah.

Puji syukur Alhamdulillah dipanjatkan ke haribaan Allah Subhanalahu

Wata’ala yang telah meridhoi jerih payah dan usaha yang telah saya lakukan sehingga

dapat menyelesaikan studi dan penulisan disertasi ini. Proses persiapan penelitian

yang panjang telah dilakukan sejak Oktober 2006 yang pada setiap tahap kegiatan

telah banyak pihak yang membantu demi kelancaran penelitian ini. Untuk itu pada

kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang

setinggi tingginya kepada berbagai pihak yang telah ikut berperan dalam penelitian

ini.

Ucapan terima kasih dengan penuh hormat saya sampaikan kepada ketua

komisi bapak Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief MS., yang telah banyak memberikan

masukan didalam menganalisa data dan pembahasan, yang selalu bersedia berdiskusi,

memberi nasihat dan solusi ketika penulis mendapat masalah dan dengan sabar

membimbing penulis menyelesaikan penulisan disertasi. Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan

MS., sebagai anggota komisi pembimbing, yang selalu memberi semangat,

memberikan masukan didalam menganalisis data, tempat penulis bertanya jika ada

masalah di lapang, membantu memecahkan masalah dan tempat penulis berkeluh

kesah jika mendapat kesulitan. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman MS., sebagai

anggota komisi yang selalu memberi semangat, memberikan masukan serta perhatian

didalam penulisan dan selalu menghibur penulis ketika penulis dalam kesulitan. Bapak

Page 11: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Drh. M Rizal M. Damanik, MRep.Sc, PhD., selaku anggota komisi yang merupakan

pencetus ide pertama penelitian ini, yang bersedia berdiskusi dan membimbing penulis

dalam kesibukannya mengajar di Malaysia. Untuk semua kesabaran, semangat dan

jerih payah dari komisi pembimbing, penulis haturkan terima kasih.

Ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.

Sebagai penguji pada saat prakualifikasi serta penguji pada ujian tertutup dan Dr. Sri

Anna Marliyati, MS., sebagai pembahas pada saat kolokium dan penguji pada ujian

tertutup yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan disertasi ini.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Djoko Kartono M.Sc., Ph.D. dan

Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman, MS., sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka.

Kepada Rektor Universitas Negeri Malang dan Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Malang beserta jajaran pimpinan, disampaikan ucapan terima kasih atas

kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti

studi Program Doktor (S3) pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya

Keluarga Sekolah Pascasarjana IPB. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional, terima kasih atas beasiswa (BPPS) yang telah

diberikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Institut Pertanian

Bogor, Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Ir Khairil Anwar, MS. Ketua Program

Studi Gizi Masyarakat Sumberdaya Keluarga Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS. Prof. Dr. Clara

M. Kusharto, MSc., selaku dosen wali, dan seluruh sivitas akademika atas pengajaran

yang diberikan selama penulis mengikuti pendidikan S3 di IPB.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Zuliar Apt, staf pengajar

Lembaga Akademi Farmasi Angkatan Laut Indonesia, yang telah membantu penulis

didalam formulasi dan produksi kapsul serbuk daun torbangun. Ibu Rousmala Dewi

yang telah sabar membantu penulis di lapang. Bidan Yana, sebagai tenaga medis di

desa Cinangneng yang menyediakan kliniknya sebagai tempat pemeriksaan kesehatan

objek penelitian selama penelitian.

Kepada rekan-rekan di Program Studi, Dr. Bernatal, MSi, Dr. Dodik Briawan,

MCN, Dr.Erli Mutiara MSi dan Dr. Heryudarini, SKM sebagai sejawat yang telah

banyak memberikan masukan dan sebagai teman diskusi selama perkuliahan dan

dalam penyelesaian disertasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Reisi,

yang selalu memberi semangat dan tempat penulis bercerita jika mendapat kesulitan.

Page 12: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Kepada teman-teman staf pengajar Teknologi Industri Universitas Negeri Malang

yang telah memberi semangat dan selalu menghibur selama penulis menyelesaikan

pendidikan disampaikan terima kasih.

Penghargaan khusus diberikan kepada ayanda (alm) Djohan Mawi dan ibunda

(alm) Saniah Djohan yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing serta

memberi semangat kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan sebelum

mereka dipanggil menghadap Ilahi pada saat penulis sedang melaksanakan penelitian.

Karena amanah merekalah, maka penulis tetap bertahan untuk menyelesaikan disertasi

ini. Kepada saudara-saudara penulis Nana, Titiek, Mahanizar dan Devi sebagai

pengganti kedua orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayang, perhatian,

dukungan moril dan material, serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

ini. Juga kepada saudara-saudara ipar penulis Syahrul, Koko, Ossy dan Deded, yang

senantiasa memberi semangat selama penulis menyelesaikan penelitian.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuan yang telah diberikan hingga

selesainya disertasi ini, semoga dapat keridhoanNya. Akhirnya dengan diiringi doa,

semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

dan penulis berharap semoga tulisan ini berguna bagi siapapun yang memerlukan.

Amien.

Bogor, Agustus 2009

Mazarina Devi

RIWAYAT HIDUP

Page 13: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 1963 sebagai anak ke tiga

dari lima bersaudara dari pasangan Djohan Mawi (alm) dan Saniah Djohan (alm).

Pendidikan sarjana (S1) ditempuh di IKIP Jakarta pada Program Studi Pendidikan

Tata Boga dan lulus tahun 1988. Pada tahun 1993 penulis melanjutkan Pendidikan

Program Masgister (S2) pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya

Keluarga Program Pascasarjana IPB. Tahun 1996 penulis menamatkan pendidikan

S2. Tahun 2004 penulis mendapatkan beasiswa dari BPPS Direktorat Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional untuk mengambil Program Doktor pada

Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Program Sekolah

Pascasarjana IPB.

Penulis bekerja sebagai staf pengajar program studi Tata Boga Fakultas Teknik

Universitas Negeri Malang sejak tahun 1990 hingga saat ini. Jabatan yang pernah

penulis pegang adalah sebagai Sekretaris Jurusan pada periode tahun 1997-2000.

Selain mengajar pada program studi Tata Boga, penulis aktif di Lembaga Pengabdian

pada Masyarakat Universitas Negeri Malang.

DAFTAR ISI

Page 14: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................ .DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xvDAFTAR LAMPIRAN .....................................................................

PENDAHULUAN ............................................................................

Latar Belakang ...........................................................................

Perumusan Masalah Penelitian .................................................

Tujuan Penelitian .......................................................................

Manfaat ......................................................................................

Hipotesis Penelitian ....................................................................

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

Alat Reproduksi Wanita ............................................................

Menstruasi ......................................................................... .........

Hormon-hormon yang Berhubungan dengan Siklus

Menstruasi .................................................................................

Hubungan Siklus Hormonal dan Menstruasi ............................

Sindrom Pramenstruasi ..............................................................

Upaya Menurunkan Keluhan PMS ...........................................

Tanaman Torbangun (Coleus amboinicus Lour).......................

Herbal komersil ..........................................................................

Hubungan Kebiasaan Makan dengan KejadianSindrom Pramenstruasi .............................................................

Zat Gizi Mikro yang Berhubungan dengan KejadianSindrom Pramenstruasi ...............................................................

KERANGKA PEMIKIRAN ..............................................................

Kerangka Pemikiran .................................................................

Definisi Operasional .................................................................

METODE PENELITIAN .................................................................

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian .......................................

Tahap Pelaksanaan Suplementasi ..............................................

Teknik Penarikan Subjek Penelitian ...........................................

xvi xviii

xix

1

1

4

5

5

6

7

7

8

11

15

16

19

20

23

24

25

30

30

32

34

34

34

37

Halaman

Page 15: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Jenis dan Cara Pengumpulan Data .............................................

Tahapan Penelitian ......................................................................

Pengolahan dan Analisa Data .....................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................

Kandungan Mineral Daun Torbangun .......................................

Keluhan Sindrom Pramenstruasi ................................................

Karateristik Subjek Penelitian ............................................Menarke dan Kisaran Menstruasi .......................................Keluhan Sindrom Pramenstruasi ...................................... Upaya Mengatasi Keluhan PMS .........................................

Jenis Keluhan Sindrom Pramenstruasi ........................................

Kebiasaan Makan dan Asupan Mineral .......................................Kebiasaan Makan ................................................................Asupan Energi .....................................................................

Asupan Karbohidrat ............................................................. Asupan Protein ....................................................................

Asupan Kalsium ................................................................... Asupan Magnesium .............................................................. Asupan Besi .........................................................................

Kesukaan Rasa Makanan .....................................................

Profil Darah .............................. ................................................Kalsium serum .....................................................................Magnesium serum ...............................................................Hemoglobin (Hb) darah .......................................................Hormon Progesteron ............................................................

PEMBAHASAN UMUM ...................................................................

SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

Simpulan ...............................................................................Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

LAMPIRAN .................................................................................. ....

38

40

41

45

45

45

45 47 48 51

53

61 61 64 65 67 69 71 73 75

77 77 79 80 82

85

91

91 92

93

102

Page 16: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kandungan gizi daun torbangun .......................................................... 22

2. Jenis data dan cara pengumpulan data ................................................. 39

3. Jenis data, frekuensi pengumpulan dan pengukuran ........................... 42

4. Kandungan mineral Ca, Mg dan Fe pada bubuk daun torbangun ....... 45

5. Karakteristik subjek penelitian .............................................................. 46

6. Rata rata usia usia pertama mendapat menstruasi (menarke) dan kisaran menstruasi ............................................................................... 48

7. Sebaran responden terhadap kombinasi keluhan sindrom pramenstruasi yang dialami ................................................................. 49

8. Sebaran subjek penelitian berdasarkan kombinasi gejala keluhansindrom pramenstruasi yang dialami sebelum suplementasi ……….. 51

9. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi gejala keluhan sindrom pramenstruasi ....................................................................................... 52

10. Nilai rata-rata jumlah jenis keluhan sebelum dan sesudah pemberian suplemen pada berdasarkan kelompok perlakuan ............ 55

11. Sebaran keluhan subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian suplemen berdasarkan jenis keluhan PMS ....................................... 59

12. Sebaran subjek penelitian menurut frekuensi makan lengkap dankelompok perlakuan sebelum dan sesudah pemberian suplemen ...... 61

13. Sebaran makanan jajanan yang disukai subjek penelitian .................. 62

14. Sebaran jenis makanan yang sering dikonsumsi objek penelitianper minggu .......................................................................................... 63

15. Rata-rata persentase tingkat kecukupan energi berdasarkankelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen ........................ 65

16. Rata-rata persentase tingkat kecukupan karbohidrat berdasarkankelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen ....................... 66

17. Rata-rata persentase tingkat kecukupan protein berdasarkankelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen ........................ 68

18. Rata rata asupan kalsium (mg) menurut kelompok sebelumdan sesudah pemberian suplemen ....................................................... 69

19. Rata rata asupan magnesium (mg) menurut kelompok sebelum dansesudah pemberian suplemen ............................................................ 71

20. Rata rata asupan besi (mg) menurut kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen ............................................................. 74

Page 17: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Halaman

21. Kesukaan subjek penelitian terhadap konsumsi makananrasa manis dan rasa asin sebelum pemberian suplementasi ............ 76

22. Nilai rata rata kalsium serum (mg/dl) dalam darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi ........... 77

23. Nilai rata rata magnesium serum (mg/dl) dalam darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi ............ 80

24. Nilai rata rata Hb darah (mg/dl) sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi .................................................. 81

25. Sebaran nilai rata rata Progesteron darah (ng/ml) sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi ........... 83

Page 18: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Hubungan siklus hormonal dan menstruasi ....................................... 15

2 Tanaman torbangun .......................................................................... 21

3. Faktor faktor yang berhubungan dengan sindrom pramenstruasi ..... 31

4. Kapsul yang digunakan dalam penelitian …………………………… 35

5. Bagan proses pembuatan suplemen bubuk daun Torbangun .............. 36

6. Pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan perlakuan .............. 38

7. Tahap pengambilan data ...................................................................... 41

8. Persentase jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhanmenurut kelompok perlakuan sebelum pemberian suplemen ............ 50

9. Rata-rata persentase kepatuhan minum kapsul menurut kelompok perlakuan ........................................................................... 53

10. Nilai rata-rata jumlah jenis keluhansebelum dan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan ................... 54

11. Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhan payudara terasa nyeri sebelum dan sesudah pemberian suplemen .................... 56

12. Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhan sakit kepala sebelum dan sesudah pemberian suplemen .................... 57

13. Jumlah subbjek penelitian berdasarkan jenis keluhan perut bagian bawah terasa nyeri sebelum dan sesudah pemberian suplemen .......... 57

14. Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhan emosi sebelum dan sesudah pemberian suplemen ............................... 58

15. Rata rata asupan energi sebelum dan sesudah pemberiansuplemen pada kelompok perlakuan..................................................... 64

16. Rata rata asupan karbohidrat sebelum dan sesudah pemberian suplemen pada kelompok perlakuan ..................................................... 6617. Rata rata asupan protein sebelum dan sesudah pemberian

suplemen pada kelompok perlakuan ..................................................... 67

18. Tingkat kecukupan kalsium sebelum dan sesudah pemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan ......................................... 70

19. Tingkat kecukupan magnesium sebelum dan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan ...................... 72

20. Tingkat kecukupan zat besi sebelum dan sesudah emberiansuplemen berdasarkan kelompok perlakuan ......................................... 75

Page 19: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Form perkembangan peserta riset ................................................... 102

2. Formulir persetujuan setelah mendapat penjelasan(Informed consent) ............................................................................ 103

3. Tahapan analisis Hemoglobin .......................................................... 105

4. Analisis hormon progesteron ............................................................ 105

5. Hasil analisis tabulasi silang karakteristik objek penelitian .............. 106

6. Analisis tabulasi indeks masa tubuh .................................................. 107

7. Analisis tabulasi silang menarke dan kisaran menstruasi ................. 107

8. Sebaran sampel yang mengalami kejadian sindrompramenstruasi sebelum dan sesudah intervensi ................................ 108

9. Selisih Nilai Kalsium serum (mg/dl) sampel dalam Darah ............... 109

10. Nilai Magnesium serum (mg/dl) sampel dalam Darah ...................... 110

11. Nilai Hb (mg/dl) sampel dalam Darah ............................................... 111

12. Sebaran sampel berdasarkan jumlah penurunan keluhan sindrom pramenstruasi sebelum dan sesudah Intervensi ............... 112

13. Hasil analaisis chi Square jumlah jenis keluhan sebelumpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan ................... 112

14. Hasil analisis chi square jumlah jenis keluhan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan …………… 113

15. Hasil analisis uji t keluhan payudara terasa nyeri sesudahpemberian suplemen antar kelompok perlakuan .............................. 113

16. Hasil analisis uji t keluhan sakit kepala sesudah pemberian suplemen antar kelompok perlakuan............................... 114

17. Hasil analisis Uji t keluhan nyeri perut bagian bawah sesudahpemberian suplemen antar kelompok perlakuan.............................. 114

18. Hasil analisis Uji t keluhan emosi sesudahpemberian suplemen antar kelompok perlakuan ............................. 114

19. Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan kalsium serum ……………………………………………………………… 115

20. Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan magnesium serum ………………………………………………… 115

21. Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan Hb darah ........ 116

22. Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan hormone progesteron serum ………………………………………………... 116

Page 20: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

Halaman

23. Hasil analisis Anova nilai rata rata progesteron darah sebelum Dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi……… 117

24. Hasil analisis Post Hoc ..................................................................... 118

25. Persetujuan Etik (Ethical Clearance) ……………………………... 119

26. Hasil Analisis kandungan mineral bubuk daun torbangun ………... 120

Page 21: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sindrom pramenstruasi (PMS) atau sindrom menjelang menstruasi

merupakan suatu keadaan dimana sejumlah gejala terjadi beberapa saat sebelum

menstruasi, gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang

ketika menstruasi dimulai. Gejala-gejala tersebut berupa gangguan fisik dan psikis.

Keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut kembung atau

sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit,

dan tumbuhnya masalah kulit seperti jerawat. Keluhan psikis meliputi depresi,

sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, dan kadang-kadang

perubahan suasana hati yang sangat cepat.

Sindrom pramenstruasi terjadi akibat berbagai faktor yang salah satunya

adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Terjadinya

penurunan kadar hormon estrogen setelah ovulasi dapat mempengaruhi

neurotransmitter di otak terutama serotonin. Serotonin memegang peranan dalam

regulasi emosi (Agustini, 2007). Sindrom pramenstruasi adalah gejala gejala yang

disebabkan perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi

wanita serta berhubungan dengan turun naiknya kadar estrogen dan progesteron

yang terjadi selama siklus menstruasi (Daugherty, 1998). Gejala itu dirasakan pada

waktu antara saat ovulasi dan menstruasi (7-10 hari sebelum menstruasi), kemudian

menghilang pada saat menstruasi hingga beberapa hari setelah menstruasi. Lebih

lanjut Owen (1975) menyatakan sindrom pramenstruasi disebabkan karena produksi

hormon estrogen berlebihan. Secara lebih jelas Wyatt et al. (2001) mengatakan

bahwa defisiensi hormon progesteron sebagai penyebab terjadinya sindrom

pramenstruasi.

Para peneliti saat ini sedang menyelidiki kemungkinan adanya perbedaan

genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan

pengeluaran hormon reproduksi dalam sel. Kemungkinan lain berhubungan dengan

gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial atau fungsi serotonin yang

dialami penderita, terutama mereka yang peka terhadap perubahan hormonal dalam

siklus menstruasi (Brinton, 1997).

Page 22: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

2

Gejala-gejala yang timbul menjelang masa menstruasi akan menjadi

gangguan terhadap aktivitas sehari-hari pada wanita pada saat menstruasi. Masalah

utama yang ditimbulkan oleh sindrom pramenstruasi menurut Baziad (2005) ini

ialah gangguan pada diri wanita sendiri dan keluarganya, kerugian dalam bidang

industri dan komersial, serta dalam skala yang lebih besar adalah kerugian pada

ekonomi nasional. Masalah tersebut dikaitkan dengan penurunan produktivitas

kerja akibat peningkatan absensi kehadiran di tempat kerja selama 7 sampai 10

hari, atau sama dengan 84 - 120 hari per tahun, dan ini merupakan suatu kehilangan

personal dan sosial yang bermakna. Hasil penelitian Ruhana (2005)

mengungkapkan bahwa keluhan menstruasi ini mempengaruhi kegiatan belajar

mahasiswa.

Pada saat menstruasi, wanita kehilangan darah. Di dalam darah terkandung

zat besi dan unsur ini yang membentuk sel-sel darah merah. Karena itu, pada saat

menstruasi perlu ada tambahan zat besi sehingga kekurangan unsur Fe di dalam

tubuh tergantikan. Survey yang dilakukan di PT Dada Indonesia oleh Worker Rights

Consortium (2002) menemukan bahwa sebagian besar pekerja (20 dari 26) yang

disurvei mengaku bahwa mereka merasa pusing dan banyak diantaranya yang

mengalami sakit kepala dan gangguan menstruasi. Tingginya jumlah perempuan

yang mengalami gangguan menstruasi juga bisa berarti bahwa mereka mengalami

anemia dalam tingkatan yang cukup tinggi

Menurut Dickerson et al. (2003) sebanyak 85% wanita yang masih

mendapatkan siklus menstruasi, mengalami satu atau lebih gejala sindrom

pramenstruasi. Penelitian Ruhana (2005) menunjukkan bahwa sebesar 87,2%

mahasiswa putri TPB IPB mengalami sindrom pramenstruasi. Hasil survey di

Amerika Utara, sindrom pramenstruasi dialami oleh hampir 75% wanita dan sekitar

5% mengalami gejala sindrom pramenstruasi yang parah (Macdougall, 2000)

Hasil penelitian Abraham (1981) dan Sherwood et al. (1986) menyebutkan

bahwa resiko sindrom pramenstruasi meningkat pada wanita yang mengalami

defisiensi mineral magnesium dan zink. Selain magnesium dan zink, mineral

kalsium memiliki peran penting terhadap kejadian Sindrom pramenstruasi. Hasil

penelitian Thys-Jacobs et al. (1989) melaporkan bahwa sebanyak 55% dari 661

pasien penderita sindrom pramenstruasi yang diberikan kalsium, mengalami

perbaikan pada gejala PMS. Selain itu menurut Mira et al. (1988), gejala sindrom

Page 23: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

3

pramenstruasi berhubungan dengan kandungan α-tocopherol (vitamin E) dalam

tubuh. Dilaporkan bahwa pemberian vitamin E sebanyak 400 IU per hari selama

phase luteal menurunkan gangguan yang timbul pada remaja putri penderita sindrom

pramenstruasi (ACOG, 2000). Meningkatnya kadar estrogen dalam darah akan

menyebabkan gejala depresi dan khususnya gangguan psikis.

Tanaman torbangun (Coleus amboinicus Lour) adalah salah satu species

dari Labiatae family yang banyak mengandung zat gizi mikro dan zat aktif yang

telah diteliti manfaatnya bagi kesehatan. Manfaat yang telah dirasakan masyarakat

selama ini adalah sebagai obat sariawan, batuk, demam, perut kembung dan asma

(Tanaman Obat Indonesia, 2005). Menurut tradisi masyarakat Batak di Sumatera

Utara, daun torbangun diyakini berkhasiat sebagai laktagogum, meningkatkan

kualitas dan kuantitas ASI (Damanik et al, 2001) dan dapat meningkatkan status gizi

anak yang dilahirkan (Damanik, 2005). Selain berkhasiat sebagai laktagogum,

masyarakat Batak juga meyakini khasiat daun torbangun sebagai pembersih rahim

ibu yang baru melahirkan (uterine cleansing agent), penambah tenaga (tonikum),

pengurang rasa nyeri (analgesik), penawar racun (antimikroba/antibakteri) dan obat

untuk menyembuhkan penyakit seperti sariawan dan batuk (Damanik et al, 2004).

Torbangun kaya akan kandungan zat gizi mikro seperti magnesium, besi,

zink, kalsium, α-tocopherol, dan β-karoten, minyak atsiri antara lain fenol,

karvakrol, isopropil o kresol dan sineol serta zat aktif seperti flavonoid dan

glikosida (Batubara, 2004). Menurut Collins (2006), keluarga dari tanaman

torbangun mengandung zat aktif yang secara langsung memiliki efek terhadap

jaringan produksi hormon progesteron, namun belum ada penelitian yang secara

khusus menggunakan daun torbangun sebagai suplemen untuk mengurangi keluhan

sindrom pramenstruasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dengan

menjadikan daun torbangun sebagai suplemen pada remaja putri yang mengalami

sindrom pramenstruasi.

Selama ini telah tersedia minuman suplemen herbal yang digunakan untuk

menurunkan keluhan sindrom pramenstruasi yaitu minuman Kiranti. Minuman ini

mengandung Kunyit (Curcuma domestica) sebanyak 20%, Asam jawa (Tamarind)

3,75%, Kencur (Kaempferiae) 2%, Jahe (Zingiberis officinale), Gula Palm

(Arengae piñata), Kayu manis (Cinnamoni cortex) dan air 74,25%. Hasil penelitian

yang dilakukan Suryana (2005) melaporkan bahwa herbal komersil dapat

Page 24: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

4

menurunkan skor gejala sindrom pramenstruasi. Selain kiranti, merk dagang lain

yang digunakan untuk menurunkan keluhan sindrom pramenstruasi diantaranya

adalah kapsul Tuntas yang terdiri dari jintan hitam jahe, dan kunyit.

Perumusan Masalah Penelitian

Sindrom pramenstruasi merupakan masalah fisik dan psikis yang

mempengaruhi wanita sebelum siklus menstruasi. Dampak yang dapat ditimbulkan

dari sindrom pramenstruasi adalah menurunnya aktifitas kerja individu yang

mengalami kejadian sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi antara lain

disebabkan kelebihan hormon estrogen, defisiensi hormon progesteron atau

kombinasi keduanya, dan defisiensi mineral seperti kalsium, magnesium dan zat

besi.

Tanaman torbangun merupakan tanaman obat yang kaya akan kandungan

mineral kalsium, magnesium dan zat besi namun belum diteliti kegunaannya untuk

menurunkan gejala sindrom pramenstruasi. Selain kandungan mineral, torbangun

juga mengandung zat aktif yang dapat berperan meningkatkan kandungan hormon

progesteron. Rendahnya kadar hormon progesteron selama masa luteal merupakan

salah satu sebab terjadinya sindrom pramenstruasi. Penelitian tentang efikasi daun

torbangun terhadap sindrom pramenstruasi belum diteliti padahal daun torbangun

berpotensi sebagai herbal untuk menurunkan keluhan sindrom pramenstruasi. Oleh

sebab itu perlu dilakukan penelitian hubungan tanaman torbangun dengan kejadian

sindrom pramenstruasi.

Permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Jenis jenis sindrom pramenstruasi apa yang banyak dikeluhkan oleh remaja putri

usia 15-18 tahun?

2. Berapa kandungan mineral (Ca, Mg dan Fe) pada daun torbangun yang

berhubungan dengan kejadian sindrom pramenstruasi?

3. Bagaimana kebiasaan makan remaja putri yang menderita sindrom

pramenstruasi?

4. Bagaimana pengaruh pemberian kapsul serbuk daun torbangun terhadap

penurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada remaja putri dibanding dengan

herbal komersil dan plasebo?

Page 25: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

5

5. Bagaimana pengaruh pemberian kapsul serbuk daun torbangun terhadap

konsentrasi kalsium serum, magnesium serum dan Hb remaja putri penderita

sindrom pramenstruasi dibanding dengan herbal komersil dan plasebo?

6. Bagaimana pengaruh pemberian kapsul serbuk daun torbangun terhadap

konsentrasi hormon progesteron serum pada remaja putri penderita sindrom

pramenstruasi dibanding dengan herbal komersil dan plasebo?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi kapsul serbuk

daun torbangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap penurunan keluhan sindrom

pramenstruasi pada remaja putri.

Tujuan Khusus:

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis kandungan mineral magnesium, kalsium dan Fe pada serbuk daun

torbangun.

2. Mengetahui kebiasaan makan remaja putri yang mengalami sindrom

pramenstruasi.

3. Mengkaji pengaruh perlakuan suplementasi kapsul serbuk daun torbangun,

herbal komersil dan plasebo terhadap kandungan magnesium serum, kalsium

serum dan Hb remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi.

4. Mengkaji pengaruh suplementasi kapsul serbuk daun torbangun terhadap

konsentrasi hormon progesteron dalam serum darah (ng/ml) pada remaja putri

yang mengalami sindrom pramenstruasi

5. Mengkaji pengaruh suplementasi kapsul serbuk daun torbangun terhadap

keluhan pada remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi.

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang manfaat

tanaman torbangun (Coleus amboinicus Lour) dikaitkan dengan kejadian sindrom

pramenstruasi pada remaja putri. Di samping itu juga memberikan sumbangan yang

Page 26: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

6

berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada peran

tanaman obat obatan terhadap kesehatan reproduksi wanita. Hasil penelitian ini

dapat menjadi dasar pengembangan minuman fungsional atau suplemen makanan

yang berguna untuk mengurangi kejadian sindrom pramenstruasi.

Dari segi riset, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi

yang berarti bagi penelitian sejenisnya khususnya yang terkait dengan penelitian

daun torbangun dan sindrom pramenstruasi. Selain itu penelitian ini masih

mempunyai celah yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Hipotesis Penelitian

1. Suplementasi kapsul serbuk daun torbangun dapat meningkatkan kandungan

kalsium serum, magnesium serum dan Hb dibandingkan dengan herbal komersil

dan plasebo pada remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi.

2. Suplementasi kapsul serbuk daun torbangun dapat meningkatkan konsentrasi

hormon progesteron dibandingkan dengan herbal komersil dan plasebo pada

remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi.

3. Suplementasi kapsul serbuk daun torbangun dapat menurunkan keluhan

sindrom pramenstruasi dibandingkan dengan herbal komersil dan plasebo pada

remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi.

Page 27: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

7

TINJAUAN PUSTAKA

Alat Reproduksi Wanita

Alat Reproduksi wanita terdiri atas: 1) organ eksternal atau disebut organ

reproduksi luar yang berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita

dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. 2)

organ internal atau disebut organ reproduksi dalam yang berfungsi ovulasi,

fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan dan perkembangan

fetus, kelahiran. Organ internal terdiri dari Ovarium (indung telur) penghasil sel

telur, Tuba falopii (oviduct) tempat berlangsungnya pembuahan serta rahim

(uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin (Gunawan, 1999).

Ovarium

Ovarium berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-

kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan

saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan

pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi (pengeluaran ovum) serta sintesis dan

sekresi hormon-hormon steroid

Tuba Falopii

Sepasang tuba kiri-kanan dengan panjang antara 5 cm hingga 7,6 cm. Tuba

Falopii yaitu tempat berlangsungnya pembuahan berfungsi sebagai jalan transportasi

ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk

corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnya

ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi

menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.

Dinding tuba terdiri tiga lapisan : 1) Pars isthmica (proksimal/isthmus) yang

merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali

transfer gamet. 2) Pars ampularis (medial/ampula) yaitu tempat terjadinya fertilisasi

adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering

juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini. 3) Pars infundibulum (distal)

adalah lapisan yang dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada

Page 28: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

8

ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi menangkap

ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium dan membawanya ke dalam

tuba (Gunawan, 1999).

Uterus

Uterus atau rahim adalah organ muskular berbentuk seperti buah pir

terletak di puncak vagina. Uterus terletak di belakang kandung kemih dan di depan

rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Uterus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks

dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka

ke arah vagina. korpus biasanya condong ke arah depan. Selama masa reproduktif,

panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya

otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Bila tidak terjadi pembuahan maka

lapisan rahim (endometrium) akan luruh dan akan dikeluarkan melalui vagina yang

disertai dengan pendarahan (Anonymous, 2008)

Menstruasi

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

kehamilan (Simon, 2003). Menurut Greenspan et al. (1998) menstruasi adalah

perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus.

Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi, rata-rata lamanya 4 sampai

6 hari tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pada umumnya

perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah

yang hilang serbanyak 28 - 283 gram. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari

fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang

banyaknya tidak tentu. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika

perdarahannya sangat hebat. Pada saat menstruasi terjadi peningkatan kadar dan

aktivitas hormon-hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan estrogen yang

disebabkan tidak adanya hormon Luteinizing Hormone (LH) karena produksinya

telah dihentikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal

(Sobotta, 1989).

Page 29: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

9

Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus

menstruasi. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai tepat

satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara

21-35 hari, dan hanya sekitar 10-15% remaja putri memiliki siklus 28 hari (Baziad,

1993). Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang

wanita yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause (Simon, 2003).

Menstruasi yang pertama kali disebut menarke paling sering terjadi pada usia 12

tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 atau 16 tahun.

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata, sedang pada hewan

mamalia terjadi siklus estrus. Siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari

(ada pula setiap 21 hari dan 35 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari

ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh

hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH). Pada saat tersebut sel oosit primer

akan membelah dan menghasilkan ovum. Saat folikel berkembang menjadi folikel

de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang

merangsang keluarnya Luteinizing Hormone (LH) dari hipofisis. Estrogen yang

keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang

habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan

FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang

folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-

14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus (Greenspan et al, 1998 dan

Joseph et al, 1997).

Fase Folikuler

Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di

dalam ovarium. Masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Dimulai

dari hari pertama sesudah menstruasi sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat

dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Pada pertengahan fase ini, kadar FSH

sedikit meningkat yang menyebabkan terjadinya rangsangan pertumbuhan sekitar 3-

30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur tetapi hanya satu folikel

yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium

dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan

progesteron (Simon, 2003). Endometrium terdiri dari 3 lapisan dimana lapisan

Page 30: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

10

paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap

dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua

lapisan yang telah dilepaskan. Pada akhir dari fase ini terjadi lonjakan produksi

hormon LH yang sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi.

Fase Ovulasi

Fase ovulasi adalah masa paling subur bagi seorang wanita. Sel telur

biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan

melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri timbul

pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang

berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam (Simon, 2003).

Fase Luteal

Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi

progesteron terus menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml.

Estrogen dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia,

juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama

permulaan atau pertengahan fase folikuler. Produksi estrogen dan progesteron

maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23 (Jacoeb et al, 1994).

Fase luteal terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.

Pada fase ini folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum

dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur)

pada saat terjadinya proses ovulasi serta menghasilkan sejumlah besar progesteron.

Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap

tinggi sampai siklus yang baru dimulai (Simon, 2003). Peningkatan suhu ini bisa

digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron bermakna, yang diikuti oleh

penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen dan LH. Keadaan ini digunakan

sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam

menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan untuk penghambatan

masuknya sperma ke dalam uterus dan proses peluruhan dinding rahim yang

prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.

Page 31: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

11

Hormon-hormon yang Berhubungan dengan Siklus Menstruasi

Hormon adalah protein yang terdiri atas asam amino pendek dan steroid,

yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dan mempunyai efek tertentu pada aktifitas

organ-organ lain dalam tubuh serta disekresi langsung ke pembuluh darah (Syahrum

et al, 1994). Hormon berfungsi sebagai penghantar (transmitter) yang dilepas dari

sel-sel khusus ke dalam aliran darah dan selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-

sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon (Ismail, 2008).

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh

untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Kadar hormon dalam darah

dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk

menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah

oleh umpan balik negatif (Coad, 2002). Hormon mengontrol laju aktivitas selular.

Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel

yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik (Pragasta

2008). Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon

dari kelenjar lainnya.

Hormon reproduksi merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan

kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Hormon-hormon tersebut

sebagian bertanggung jawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi

perkembangan organ seks yang normal.

Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH)

Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH) merupakan hormon yang

diproduksi oleh hipotalamus di otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH

(Follicle Stimulating Hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka

estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan

menjadi rendah, begitupun sebaliknya. Hormon-hormon yang dihasilkan

gonadotropin hipofisis meliputi LH, FSH, prolaktin, estrogen dan progesteron.

Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya

sekresi gonadotropin akibat penurunan inhibisi steroid (Pragasta, 2008).

Page 32: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

12

Luteinizing Hormon (LH)

LH dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama

dengan FSH berfungsi mematangkan folikel dan sel telur, serta merangsang

terjadinya ovulasi. LH merupakan glikoprotein dengan BM sekitar 28.000. Terdiri

dari satu unit alfa dan satu unit beta. Waktu paruh plasma awal dari awal LH sekitar

30 menit. Folikel yang melepaskan ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum

yang disusun oleh sel-sel lutein dan disebut korpus luteum (Greenspan et al, 1998;

Syahrum et al, 1994).

Follicle Stimulating Hormon (FSH)

Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga dapat berkembang dan

berfungsi pada saat pubertas. FSH mengembangkan folikel primer yang

mengandung oosit primer dan keadaan padat (solid) tersebut menjadi folikel yang

menghasilkan estrogen (Greenspan et al, 1998; Syahrum et al, 1994). FSH

merupakan glikoprotein dengan BM sekitar 33.000 yang terdiri dari satu unit alfa

dan satu unit beta, sedangkan waktu paruh awalnya adalah 3 jam.

Prolactin Releasing Hormon (PRH)

Prolaktin terdiri dari satu rantai peptida dengan 198 asam amino dan sama

sekali tidak mengandung karbohidrat. BM-nya adalah sekitar 25.000. Secara

pilogenetis, prolaktin adalah suatu hormon yang sangat tua serta memiliki susunan

yang sama dengan hormon pertumbuhan (Growth hormone, Somatogotropic

hormone, TSH, Somatotropin). Secara sinergis dengan estradia, prolaktin

mempengaruhi laktasi serta berperan pada pembentukan dan fungsi korpus luteum

(Syahrum et a., 1994).

Steroid ovarium

Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Pada umumnya

steroid yang dihasilkan, disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di

jaringan perifer melalui perubahan prekursor-prekursor steroid lain, konsekuensinya

Page 33: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

13

kadar plasma dari hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas

steroidogenik dari ovarium.

Estrogen

Hormon estrogen dihasilkan oleh teka interna folikel. Estrogen merupakan

produk yang paling penting yang disekresi oleh ovarium karena memiliki potensi

biologik dan efek fisiologik yang beragam terhadap jaringan perifer sasaran.

Peninggian kadar estrogen plasma berkorelasi erat dengan peningkatan ukuran

folikel pra-ovulasi. Setelah lonjakan LH, kadar estrogen serum akan mencapai kadar

terendah selama beberapa hari dan terjadi peningkatan kedua kadar estrogen plasma

dan akan mencapai puncaknya pada pertengahan fase luteal, yang akan

mencerminkankan sekresi estrogen oleh korpus luteum (Greenspan et al, 1998;

Syahrum et al, 1994).

Pada masa pubertas terjadi perkembangan sifat seks sekunder. Selanjutnya

akan berlangsung siklus pada uterus, vagina dan kelenjar mammae. Hal ini

disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen. Terhadap uterus, hormon estrogen

menyebabkan endometrium mengalami proliferasi, yaitu lapisan endometrium

berkembang dan menjadi lebih tebal. Hal ini diikuti dengan lebih banyak kelenjar-

kelenjar, pembuluh darah arteri maupun vena (Simon, 2003).

Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan

endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga

sesuai untuk penetrasi sperma (Simon, 2003). Estrogen memiliki efek neurologis

pusat yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan aktivitas otak dan juga dapat

berkontribusi dalam penyimpanan garam yang menyebabkan terjadinya

pembengkakkan tubuh seperti pembengkakkan pada kaki dan payudara (Lichten,

2005)

Progesteron

Progesteron adalah hormon steroid yang terlibat dalam siklus menstruasi.

Progesteron adalah sintesa dari pregnenolone yaitu produk turunan dari kolesterol

(Luconi et al, 1998). Konversi ini dilakukan dalam dua langkah, 3 - hydroxyl

kelompok ini diubah menjadi keto grup dan dipindahkan ke C-4, dari C-5.

Progesteron, seperti pregnenolone dan dehydroepiandrosterone termasuk kelompok

Page 34: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

14

neurosteroids yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di bagian tertentu di otak.

Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian

diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.

Progesteron berperan dalam menstimulasi endometrium untuk tumbuh lebih lanjut

serta mensekresi dan mengumpulkan zat-zat gizi bagi perkembangan telur menjadi

janin. Fase sekresi ini berlangsung sepanjang minggu ke 3 dari siklus. Peran lain

dari progesteron yang paling penting adalah faktor penyebab endometrium untuk

mengeluarkan protein khusus dalam siklus menstruasi (Brinton, 1997). Progesteron

menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik pada fase sekresi pada

endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan

yang optimal jika terjadi implantasi.

Progesteron bersama estrogen penting sekali bagi proses pematangan folikel

dan pelepasan telur. Selama fase folikuler, kadar progesteron adalah rendah yaitu

kurang dari 2 ng/ml (3,8 nmol/l) dan kadar progesteron akan mencapai plateau yaitu

antara 10-20 ng/ ml (32-64 nmol) pada pertengahan fase luteal. Selama fase luteal,

hampir semua progesteron dalam sirkulasi merupakan hasil sekresi langsung korpus

luteum. Pengukuran kadar progesteron plasma banyak dimanfaatkan untuk

memantau ovulasi. Kadar progesteron di atas 4-5 ng/ml (12,7-15.9 nmol/l)

mengisyaratkan bahwa ovulasi telah terjadi. Perkembangan uterus yang sudah

dipengaruhi hormon estrogen selanjutnya dipengaruhi progesteron yang dihasilkan

korpus luteum menjadi stadium sekresi, yang mempersiapkan endometrium

mencapai optimal.

Androgen

Androgen merupakan hormon steroid dengan 19 atom C. Jenis hormon yang

termasuk androgen yaitu : testosteron, DTH, 17 ketosteroid DHEA,

dihidroeplandrosteron, juga termasuk golongan ini tetapi khasiat androgennya

lemah. Androgen merangsang pertumbuhan rambut di daerah aksila dan pubes serta

mampu meningkatkan libido. Androgen terbentuk selama sintesis steroid di ovarium

dan adrenal, sebagai pembakal estrogen. Androgen pada wanita dapat berakibat

maskulinisasi, maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan yang

berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar rata-rata testosteron plasma berkisar

Page 35: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

15

antara 0,2 ng/mg-0,4ng/mg (0,69-1,39 nmol/l) dan sedikit meningkat pada fase pra-

ovulasi (Jacoeb et al, 1994).

Hubungan Siklus Hormonal dan Menstruasi

Permulaan siklus menstruasi, dimulai dengan kadar hormon gonadotropin

(FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase

luteal siklus sebelumnya. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami

peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada

fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium

(Coad, 2002). Secara skematis siklus menstruasi disajikan pada Gambar 1.

Sumber: Wikipedia

Gambar 1 Hubungan siklus hormonal danmenstruasi

Fase folikel ovulasi Fase luteal

Hormon

Hari ke 1 Hari ke 14 Hari ke 28

Perkembangan endometrium

Page 36: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

16

Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran

FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level

estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis

(respon bifasik). Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor

hormon LH yang terdapat pada sel granulosa dan dengan rangsangan dari hormon

LH, sekresi hormon progesteron terjadi (Pragasta, 2008).

Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang

menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah

penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal. Kadar

estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase

pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum.

Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah

terjadi ovulasi. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa

hidup korpus luteum dan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus

berikutnya.

Sindrom Pramenstruasi

Shreeve (1983) mendefinisikan sindrom pramenstruasi sebagai sejumlah

perubahan psikis maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14

sebelum menstruasi dan mereda segera setelah menstruasi berawal. Menurut Dalton

(1983), sindrom pramenstruasi adalah kambuhnya gejala-gejala pada saat

premenstruasi dan menghilang setelah menstruasi. Indusekhar et al. (2007)

berpendapat bahwa sindrom pramenstruasi adalah kelompok gejala-gejala psikologi

dan somatik yang berhubungan dengan siklus mentruasi yang terjadi pada fase luteal

serta berakhir saat menstruasi. Sedangkan Karyadi (2005) mengatakan bahwa

sindrom pramenstruasi merupakan kumpulan gejala akibat perubahan hormonal

yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan

menstruasi. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai

beberapa hari setelah selesai menstruasi.

Penyebab timbulnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori

menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidak seimbangan antara

hormon estrogen dan progesteron. Teori lain mengatakan, karena hormon estrogen

yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini

Page 37: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

17

sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan

sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon reproduksi dalam

sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor

kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita (Karyadi,

2005).

Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak

berlebihan, juga menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di payudara,

tungkai, dan juga di otak (Baziad, 2005). Faktor kebiasaan makan seperti tinggi

gula, garam, kopi, teh dan coklat memperberat gejala sindrom pramenstruasi.

Kopi, teh dan coklat dianjurkan tidak dikonsumsi penderita sindrom

pramenstruasi karena mengandung kafein. Kafein dapat menyebabkan ganguan

tidur, sakit kepala dan gangguan emosi (Wirakusumah, 2009). Kekurangan zat-zat

gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat

besi, zink, mangan, asam lemak linoleat juga dapat memperparah gejala sindrom

pramenstruasi (Karyadi, 2005).

Pengelompokkan Gejala Sindrom Pramenstruasi

Abraham (1981) membagi sindrom pramenstruasi menurut gejalanya yakni

sindrom pramenstruasi tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan

sindrom pramenstruasi termasuk tipe A. Penderita sindrom pramenstruasi tipe H

sekitar 60%, sindrom pramenstruasi C 40%, dan sindrom pramenstruasi D 20%.

Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D

secara bersamaan. Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri (Lichten, 2005).

Sindrom pramenstruasi tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa

cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami

depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat menstruasi. Gejala ini timbul

akibat ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron dimana hormon

estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon

progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti

mengatakan bahwa pada penderita sindrom pramenstruasi A (anxiety) bisa jadi

kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita sindrom pramenstruasi A

sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi

minum kopi (Lawrence, 2004).

Page 38: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

18

Sindrom pramenstruasi tipe H (hyperhydration) adalah sindrom

pramenstruasi dengan gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada

buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum

menstruasi. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe sindrom

pramenstruasi lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan

di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita.

Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium

pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala

ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta

membatasi minum sehari-hari. Garam dan gula dapat memperparah keluhan

sindrom pramenstruasi terutama pada gejala pembengkakan karena bersifat retensi

terhadap cairan (Baziad, 1993).

Sindrom pramenstruasi tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin

mengkonsumsi makanan yang manis-manis (coklat) dan karbohidrat sederhana

(biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah mengkonsumsi gula dalam

jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar,

pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena

pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap

makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak

terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium (Abraham,

1981).

Sindrom pramenstruasi tipe D (depression) adalah sindrom pramenstruasi

dengan gejala rasa ingin menangis, depresi, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung,

sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul

rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya sindrom pramenstruasi tipe

D berlangsung bersamaan dengan sindrom pramenstruasi tipe A, hanya sekitar 3%

dari seluruh tipe sindrom pramenstruasi benar-benar murni tipe D. Sindrom

pramenstruasi tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron

dan estrogen. Kombinasi sindrom pramenstruasi tipe D dan tipe A dapat disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan

penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama

B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan

Page 39: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

19

magnesium dapat membantu mengatasi gangguan sindrom pramenstruasi tipe D

yang terjadi bersamaan dengan sindrom pramenstruasi tipe A.

Upaya Menurunkan Keluhan PMS

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan sindrom

pramenstruasi saat ini meliputi terapi farmakologi dan non farmakologi. Secara

farmakologi terapi dilakukan dengan pemberian obat antidepresi seperti sertraline

(Jones, 2002). Studi yang dilakukan oleh Freeman (2004) menunjukkan bahwa

pemberian sertraline dengan dosis 50 mg dan 100 mg per hari selama tiga siklus

menstruasi menunjukkan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi yang signifikan

dibandingkan dengan plasebo. Selain antidepresi, pemberian analgesik dan anti

inflamasi juga dapat dilakukan pada penderita sindrom pramenstruasi (Smith,

2006).

Terapi secara non farmakologi yang umumnya dilakukan adalah dengan

pemberian suplemen vitamin dan mineral. Pemberian vitamin B6 diantaranya dapat

menurunkan retensi cairan dan emosi (Jones, 2002) sedangkan Whyatt (1999)

berpendapat bahwa pemberian vitamin B6 100 mg per hari selama 3 siklus dapat

memberikan manfaat pada penurunan keluhan gejala sindrom pramenstruasi. Pada

satu studi yang dilakukan oleh London et al. (1991) dengan pemberian multivitamin

dan mineral dihasilkan, bahwa usaha penurunan keluhan sindrom pramenstruasi

dapat dilakukan dengan pemberian vitamin B6 600 mg per hari, magnesium 500 mg

per hari, vitamin E 200 IU per hari, vitamin A 25,000 IU per hari. Pemberian

suplemen multivitamin dan mineral tersebut menurunkan keluhan sindrom

pramenstruasi dengan gejala yang berbeda-beda (Stewart A, 1987: Chakmakjian,

1985)

Beberapa studi juga dilakukan untuk melihat hubungan sindrom

pramenstruasi dengan defisiensi mineral. Quaranta (2007) mengatakan bahwa

pemberian 250 mg mineral magnesium setiap hari selama tiga bulan menurunkan

gejala sindrom pramenstruasi. Sulih hormon saat ini juga sudah dilakukan untuk

menurunkan keluhan gejala sindrom pramenstruasi meskipun terdapat pendapat

yang berbeda. Studi yang dilakukan oleh Dennerstein (1985) menunjukkan bahwa

pemberian hormon progesteron 3 x 100 mg per hari selama empat bulan,

Page 40: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

20

memberikan manfaat pada penurunan sindrom pramenstruasi dibandingkan dengan

plasebo.

Herbal

Treatmen lain yang dapat dilakukan untun menurunkan keluhan sindrom

pramenstruasi adalah dengan herbal. Di Amerika herbal sudah digunakan sebagai

suplemen untuk pengobatan gejala sindrom pramenstruasi sedang di Eropa dan

Asia, herbal digunakan sebagai pemberi rasa atau dijadikan minuman (Bendich,

2000). Tanaman Evening primrose oil (Oenthera biennis) dapat mencegah keluhan

sindrom pramenstruasi dan memberikan manfaat menurunkan keluhan sindrom

pramenstruasi (Casper, 1987). Studi lain yang dilakukan oleh Schellenberg (2001)

diperoleh bahwa pemberian tablet ekstrak buah Agnus castus sebanyak 20 mg per

hari selama tiga siklus menstruasi, memberikan hasil yang signifikan terhadap

penurunan gejala sindrom pramenstruasi. Lima dari enam gejala sindrom

pramenstruasi yang diamati mengalami penurunan keluhan yaitu mudah

tersinggung, suasana hati yang tidak nyaman, emosi, sakit kepala dan

pembengkakkan pada payudara. Agnus castus berperan dalam meningkatkan

produksi hormon progesteron yang membantu menjaga keseimbangan hormon

estrogen dan progesteron pada fase luteal (Schellenberg et al, 2001).

Black cohosh (Cimicifuga racemosa) di Jerman sebagai suplemen yang

digunakan untuk menurunkan keluhan sindrom pramenstruasi (Blumenthal et al,

1998). Dong quai (Angelica polymorpha var sinensis) adalah herbal dari Cina yang

juga digunakan untuk terapi sindrom pramenstruasi (Foster, 1999). Menurut Chou

(2005) pengobatan tradisional Cina dengan menggunakan herbal sudah digunakan

dan memberikan hasil efektif dalam menurunkan keluhan sindrom pramenstruasi.

Tanaman Torbangun (Coleus amboinicus Lour)

Torbangun merupakan suatu tumbuhan jenis perdu, mempunyai batang tebal,

berdaging lunak, dan agak berkayu dengan cabang-cabang yang mencapai

ketinggian satu meter. Pada bagian batangnya terdapat ruas-ruas. Bila bagian ruas

batangnya itu menyentuh tanah, maka akar bisa keluar pada bagian tersebut.

Torbangun biasanya ditanam di kebun-kebun di daerah dataran rendah dengan

Page 41: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

21

ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Batangnya lunak dan berair, daunnya

berwarna hijau muda, berbentuk lonjong bergerigi kasar dan tebal. Daun torbangun

memiliki bau yang khas dan bermanfaat untuk pengobatan. Pengembang biakan

tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun

ditanam langsung di tanah. Torbangun tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu

banyak kena sinar matahari dan airnya cukup atau tidak terlalu kering (Tanaman

Obat Indonesia, 2005).

Daun torbangun (Gambar 2) memiliki daun tunggal berwarna hijau dengan

ukuran panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm. Daging daunnya tebal dan terletak berhadapan

satu daun dengan daun lainnya. Bagian ini memiliki tangkai. Bentuk daunnya bulat

telur berujung runcing dengan tepian bergerigi. Tulang daunnya tampak menonjol

seperti jala. Jika diremas, daunnya mengeluarkan aroma (Tanaman Obat Indonesia,

2005).

Gambar 2 Tanaman torbangun

Tanaman ini memiliki banyak khasiat. Kandungan zat aktif dalam tanaman

ini antara lain barbatusin, barbatusol (pada daun), koleol, forskolin, dan phytosterol

(Schoellhorn, 2002). Khasiat forskolin antara lain merangsang ereksi, dan aktivator

enzim adenilat-siklase, sementara itu phytosterol bersifat steroid (Schoellhorn,

2002). Forskolin juga berperan dalam meningkatkan produksi hormon tiroid,

dimana hormon tiroid berfungsi mempertahankan sekresi Gonadotropin Releasing

Page 42: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

22

Hormone (GNRH). Sel-sel GNRH berdiameter sel kira-kira 275-375 nm yang

mengandung granula sekretori, menghasilkan FSH dan LH. FSH dan LH hormon

yang diproduksi oleh tubuh yang berhubungan dengan siklus menstruasi (Pragasta,

2008). LH berperan dalam meningkatkan dan mempertahankan korpus luteum

memperoduksi hormon progesteron.

Pada literatur Kebun Tanaman Obat Indonesi (2005) kandungan kimiawi

dalam daun torbangun (Coleus amboinicus Lour) antara lain kalium, minyak atsiri

(dua persen) yang mengandung karvakrol, isoprofil-o-kresol, karvon, limonen,

dihidrokarvon, dihidrokarveol, karveol, asetaldehida, furol, dan fenol. Semua zat

kimia itu didapatkan di bagian daunnya. Phytochemical database (Santosa, 2005)

melaporkan bahwa dalam daun ini terdapat juga kandungan vitamin C, vitamin B1,

vitamin B12, beta karotin, niasin, karvakrol, kalsium, asam-asam lemak, asam

oksalat, dan serat. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi terhadap bermacam-

macam aktivitas biologik, misalnya antioksidan, diuretik dan analgesik. Shreeve

(1983) mengemukakan bahwa kurangnya asam lemak esensial yang diperlukan oleh

tubuh kita merupakan penyebab utama sindroma pre-menstruasi. Kandungan zat

gizi daun torbangun dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Kandungan gizi daun torbangun.

No Zat Gizi Komposisi per100 gram

1

2

3

4

5

6

7

8

Energi Kalori* (kal)

Protein* (gram)

Lemak* (gram)

Karbohidrat* (gram)

Zat Besi** (mg)

Magnesium** (mg)

Kalsium** (mg)

Potasium** (mg)

27

1,3

0,6

4,0

13,6

62,5

230

52

Sumber : * Departemen Kesehatan RI (2001)** Batubara et al (2004)

Hasil uji fitokimia dalam daun torbangun terkandung alkaloid, flavonoid, dan

tanin. Golongan flavonoid yang terkandung dalam daun torbangun adalah golongan

flavonol glikosida, flavon glikosida, biflavonil, dan flavon (Batubara et al, 2004).

Page 43: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

23

Senyawa flavonoid diketahui memiliki banyak fungsi bagi kesehatan manusia

seperti antioxidant, anti inflammatory, anti virus, anti bakteri, dan lain-lain (Baron,

2002). Tanaman torbangun selama ini telah digunakan untuk mengobati mulas,

perut kembung, sariawan, batuk, nyeri perut, dan demam. Daun torbangun telah

digunakan oleh masyarakat Batak Sumatera Utara sebagai makanan yang dapat

meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI serta status gizi anak yang dilahirkan

(Damanik, 2005). Efek farmakologis tanaman ini adalah berbau harum, getir, dan

rasa tebal di lidah, menghilangkan sakit, penurun panas dan antiseptik. Menurut

Morton (1992) daun torbangun dapat digunakan untuk mengobati gangguan pada

vagina, selain itu daun torbangun mempunyai sifat dapat membersihkan darah

(Tanaman obat Indonesia, 2005).

Stephenson (2001) mengemukakan bahwa tanaman yang mengandung

iridoid dan flavonoid serta kandungan fitokimia yang berhubungan dengan hormon

reproduksi dapat digunakan untuk pengobatan tradisional penderita sindrom

pramenstruasi.

Herbal Komersil

Herbal komersil yang digunakan adalah herbal komersil yang sudah diperjual

belikan di pasar. Kandungan utama pada suplemen ini adalah jintan hitam. Jintan

hitam merupakan tanaman yang tumbuh liar sampai pada ketinggian 1100 m dari

permukaan laut. Biasanya ditanam di daerah pegunungan ataupun ditanam

dihalaman atau ladang sebagai tanaman rempah-rempah. Jintan hitam mengandung

senyawa fosfat, zat besi, fosfor, karbohidrat, dan minyak yang mengandung banyak

manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut suatu studi kandungan kadar minyak pada

jintan hitam sekitar 28% (Anonymous, 2007). Jintan hitam juga mengandung

antibiotika yang berguna untuk membasmi virus, kuman, dan bakteri. Terdapat pula

“karotena” yang dapat berfungsi sebagai antikanker, hormon-hormon reproduksi

(Imansyah, 2003).

Selain jintan hitam, Tuntas mengandung kunyit dan jahe. Kunyit berkhasiat

untuk melancarkan darah, peluruh darah, anti radang, mempermudah persalinan, anti

bakteri, menstruasi tidak teratur, sakit perut setelah melahirkan, astringent dan

antispasmodic sedangkan jahe berkhasiat untuk mengobati perut kembung, mulas

Page 44: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

24

dan memperkuat khasit obat lain (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura,

2002).

Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi

Kebiasaan makan berpengaruh terhadap kejadian sindrom pramenstruasi.

Makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, kentang, jagung, gandum dan

oat membantu meringankan gejala sindrom pramenstruasi terutama berkaitan

dengan mood (Mommies, 2005). Karbohidrat dapat meringankan gejala sindrom

pramenstruasi karena karbohidrat berperan dalam meningkatkan gula darah. Ketika

tingkat gula darah turun, tubuh mengeluarkan adrenalin yang menghentikan

efektifitas hormon progesteron yang membantu penyembuhan gula darah

(Mommies, 2005).

Mengurangi konsumsi makanan bergaram dapat menurunkan keluhan

sindrom pramenstruasi karena garam dapat menyebabkan penahanan air (retensi)

dan pembengkakan pada perut. Usaha dengan mengurangi asupan garam maka rasa

kembung dan sakit saat menjelang menstruasi dapat berkurang (Simon, 2003)

Memperbanyak makan makanan yang berserat seperti sayur sayuran dan

buah buahan dapat mengurangi keluhan sindrom pramenstruasi seperti sakit kepala

dan nyeri perut (Simon, 2003). Sayur sayuran dan buah buahan selain mengandung

serat kasar, juga banyak mengandung vitamin dan mineral yang dapat menurunkan

keluhan sindrom pramenstruasi. Hasil penelitian di Jepang menunjukkan bahwa

konsumsi makanan mengandung rendah serat ditemukan hubungan yang nyata

dengan keluhan nyeri perut (Nagata, 2005). Studi pada wanita penderita sindrom

pramenstruasi di Denmark yang dilakukan Deutch (1995) menyatakan bahwa sayur-

sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan mengandung rendah lemak tetapi

banyak mengandung asam lemak omega-3 yang relatif cukup besar. Asam lemak

omega-3 dapat menurunkan rasa sakit yang ditimbulkan saat menjelang menstruasi.

Mengkonsumsi makanan rendah lemak dapat menurunkan keluhan nyeri

perut dan pembengkakkan pada penderita sindrom pramenstruasi (Simon, 2003).

Menurut London et al. ( 1987) konsumsi rendah lemak dapat mencegah terjadinya

sindrom pramenstruasi. Sependapat dengan Mayo (1997) yang merekomendasikan

konsumsi rendah lemak pangan hewani dapat mencegah terjadinya sindrom

Page 45: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

25

pramenstruasi. Wanita yang mengeluarkan darah cukup banyak ketika menstruasi,

membutuhkan konsumsi daging untuk mempertahankan level besi.

Minum air minimal 8 gelas sehari untuk membantu pengangkutan vitamin

dan mineral ke seluruh bagian tubuh dan memproduksi enzim pencernaan yang

membantu proses tubuh. Minum dengan jumlah yang cukup dapat mengurangi

pembengkakan, retensi air dan gejala sindrom pramenstruasi lainnya (Simon, 2003).

Zat Gizi Mikro yang Berhubungan dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi

Vitamin dan mineral disebut gizi mikro. Vitamin dan mineral dibutuhkan

dalam jumlah lebih sedikit daripada protein, lemak dan karbohidrat tapi sangat

penting untuk status gizi tubuh yang baik. Mereka membantu tubuh tetap bekerja

dan tetap sehat. Beberapa mineral juga memperbaiki jaringan tubuh, sebagai contoh

kalsium dan fluor terdapat di dalam tulang dan gigi, dan zat besi di dalam darah.

Zat gizi mikro diperlukan dalam metabolisme hormon reproduksi.

Kekurangan zat gizi ini berpengaruh pada hormon reproduksi. Vitamin A, Vitamin

B kompleks, asam pantotenat, vitamin B1, niasin, asam folat, vitamin C dan vitamin

E diperlukan organ reproduksi agar berfungsi dengan baik. Adapun mineral yang

dibutuhkan oleh organ reproduksi adalah jenis kalsium dan magnesium.

Penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi antara lain adalah faktor

hormon dan faktor makanan. Wanita yang mengkonsumsi makanan rendah

kandungan, mineral besi, kalsium, dan magnesium memiliki resiko terkena sindrom

pramenstruasi lebih tinggi dibandingkan wanita yang mengkonsumsi makanan yang

cukup mengandung mineral besi, kalsium dan magnesium. Dari sebuah studi

diketahui bahwa wanita yang rutin menambah suplemen kalsium (1000mg/hari) atau

magnesium (250mg/hari) di dalam pola makannya, lebih kecil beresiko mengalami

PMS (London, 1991).

Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh

manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang

dan gigi. Pada darah dan jaringan lunak terdapat 1% kalsium. Tanpa kalsium yang

1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku dan

Page 46: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

26

transmisi saraf terganggu. Bila kadar kalsium darah rendah akibat asupan kurang,

tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Kebutuhan kalsium pada remaja putri

adalah sebesar 1000 mg per hari (Widyakarya Pangan Gizi, 2004). Kalsium akan

bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-B. Paparan

sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui

berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai

akhirnya menyatu di dalam tulang.

Salah satu peran penting lain kalsium adalah dalam meringankan sindrom

pramenstruasi (PMS). Menurut Linder (1992) defisiensi kalsium dalam darah dapat

mengakibatkan iritabilitas neuromuskuler (kekejangan dan kontraksi urat daging

yang tak terkendali) dan dapat menyebabkan peningkatan keluhan sindrom

pramenstruasi bila defisiensi itu terjadi pada fase luteal.

Kadar kalsium serum berperan dalam mengontrol sekresi paratiroid

(Pragasta, 2008). Peran hormon tiroid yang berhubungan dengan siklus mentruasi

adalah mempertahankan sekresi hormon gonadotropin yang merangsang pelepasan

hormon FSH dan LH di hipofisis. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH

sedangkan pembentukan hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum yang

dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima

telur yang sudah dibuahi.

Hal lain yang perlu diperhatikan, defisiensi kalsium dapat menyebabkan

rendahnya sekresi estrogen dari tubuh (Linder, 1992). Tingginya hormon estrogen

dalam tubuh dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh yang menyebabkan

pembengkakan (Baziad, 2005).

Penelitian tentang hubungan kalsium dengan siklus menstruasi dimulai tahun

1930. Dari studi tersebut mulai dilakukan treatmen dengan pemberian suplemen

kalsium pada penderita sindrom pramenstruasi. Selanjutnya tahun 1989 suatu studi

dengan 33 orang subjek penelitian yang diberikan suplemen kalsium menunjukkan

hubungan yang nyata dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada

penderita setelah mengkonsumsi tablet kalsium 1000 mg per hari. (Thys-Jacobs et

al, 1989). Pada satu studi yang dilakukan terhadap 466 orang wanita penderita

sindrom pramenstruasi secara acak. Sebagian dari 466 wanita itu diberi 1.200 mg

kalsium karbonat per hari, hasilnya terlihat pada siklus menstruasi ketiga dimana

gejala sindrom pramenstruasi bisa dikurangi 48% pada wanita yang mengkonsumsi

Page 47: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

27

kalsium dari total penderita, sedangkan pada kelompok plasebo hanya 30% gejala

sindrom pramenstruasi yang dapat dikurangi (Bendich, 2000).

Magnesium

Mineral magnesium dan zink penting dalam produksi serotonin dan

dopamine. Hormon-hormon ini dapat membantu meringankan gejala sindrom

pramenstruasi seperti sakit kepala, sakit pinggul dan ketegangan. Magnesium dapat

diperoleh dari gandum utuh (whole grain), kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran

hijau, atau minum suplemen. Zink banyak ditemukan dalam berbagai makanan

seperti seafood, sereal, gandum dan sebagian besar makanan kaya protein seperti

daging dan produk susu (Abraham et al, 1981).

Kebutuhan mineral magnesium bagi remaja putri adalah 240 mg per hari

(Widyakarya Pangan Gizi, 2004). Pada wanita yang dengan gejala sindrom

pramenstruasi dilaporkan mengalami defisiensi magnesium (Abraham, 1981).

Menurut Rosenstein (1994) kandungan magnesium dalam darah pada wanita yang

mengalami sindrom pramenstruasi lebih rendah bila dibandingkan dengan wanita

yang tidak mengalami sindrom pramenstruasi. Hal itu dijelaskan pula oleh

Sherrwood (1986) bahwa rendahnya level magnesium dalam darah ditemui pada

wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi.

Defisiensi magnesium merupakan salah satu faktor menyebabkan terjadinya

keluhan sindrom pramenstruasi. Magnesium dalam tubuh manusia berperan dalam

metabolisme karbohidrat yaitu memecah glukosa menjadi dua asam pyruvat (Linder,

2008). Selain itu magnesium bersama kalsium berperan dalam sekresi hormon

estrogen. Meningkatnya konsentrasi hormon estrogen disebabkan karena sedikitnya

sekresi hormon estrogen yang diakibatkan rendahnya konsumsi magnesium

(Apriadji, 2008).

Magnesium selain itu juga berperan dalam produksi hormon serotonin.

Hormon serotonin berfungsi mengendalikan kestabilan emosi. Serotonin berperan

sebagai neurotransmiter yaitu zat kimia di dalam otak yang berfungsi membawa

pesan antar sel syaraf (Coad, 2002). Kadar serotonin yang rendah adalah suatu

kondisi yang dapat menyebabkan ovulasi tertunda atau lebih awal dan memicu suatu

ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron (Agustini, 2007).

Page 48: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

28

Pemberian suplemen magnesium dapat menurunkan gejala sindrom

pramenstruasi (Facchinettia, 1991). Pemberian suplemen magnesium selama dua

siklus menstruasi juga efektif untuk menurunkan gejala sakit kepala pada penderita

sindrom pramenstruasi pada pertengahan siklus ke dua (Facchinettib, 1991).

Pemberian suplemen magnesium yang dikombinasikan dengan vitamin B6

menunjukkan penurunan gejala sindrom pramenstruasi kelompok A (axiety) seperti

rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil (De Souza et al, 2000)

Pada umumnya para dokter merekomendasikan pemberian suplemen

magnesium yang ideal sebesar 400 mg per hari. Efek pemberian suplemen

magnesium mulai terlihat setelah dua atau tiga bulan setelah pengobatan dimulai

(Werbach, 1994).

Zat Besi

. Zat besi (Fe) merupakan mikronutrien yang esensial dalam memproduksi

hemoglobin yang berfungsi dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan

tubuh, mengangkut elektron dalam sel, dan dalam mensintesis enzim yang

mengandung zat besi yang dibutuhkan untuk menggunakan oksigen selama

memproduksi energi selluler (Linder, 1992). Zat besi adalah bagian penting dari sel

darah merah dan diperlukan untuk menjaga sel-sel tubuh supaya bekerja dengan

baik. Anemia karena kekurangan zat besi adalah masalah gizi paling umum di

dunia.

Zat besi penting untuk mengikat oksigen. Setiap hari tubuh kita

membutuhkan sekitar 20 mg zat besi dari makanan. Namun dari sejumlah itu hanya

kira-kira 2 mg saja yang diserap tubuh, sisanya terbuang bersama tinja. Jika sampai

kekurangan zat besi, maka pasokan oksigen dalam tubuh pun rendah sehingga suplai

oksigen ke otak juga rendah dan ini dapat meyebabkan sakit kepala (Utari, 2004).

Sumber zat besi yang paling baik adalah daging sapi, ikan, daging unggas, hati dan

organ tubuh hewan lainnya. Zat besi juga ditemukan pada kacang-kacangan,

sayuran daun hijau tua dan buah-buahan yang sudah dikeringkan. Zat besi yang

berasal dari pangan nabati ini tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh

sebagaimana zat besi yang berasal dari pangan.

Akibat menstruasi buruh wanita remaja harus kehilangan zat besi hingga dua

kali jumlah yang dikeluarkan pria. Remaja putri dengan berat badan 55 kg, zat besi

Page 49: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

29

yang keluar lewat saluran pencernaan dan kulit atau kehilangan basal berjumlah

0,5 - 1,0 mg per hari, atau umumnya sekitar 0,8 mg per hari. Jumlah zat besi yang

hilang karena menstruasi, pada 95% populasi adalah 1,6 mg per hari, sehingga

jumlah zat besi yang hilang akibat menstruasi ditambah kehilangan basal menjadi

sekitar 2,4 mg per hari pada 95% populasi (Hartawan, 1998).

Menurut Cunningham et al. (1995) rata-rata banyaknya darah yang hilang

pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh beberapa

kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 12 gr per dl dan

kandungan besi Hb 2,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan

menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk

setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun. Dalam pembentukan

hemoglobin diperlukan zat besi.

Zat besi merupakan salah satu komponen penyusun hemoglobin. Jika tubuh

kekurangan zat besi (defisiensi zat besi), maka akan menghambat pembentukan

hemoglobin yang berakibat pada terhambatnya pembentukan sel darah merah.

Selanjutnya timbulah anemia akibat kekurangan zat besi yang disebut dengan

anemia defisiensi zat besi (Wijayakusuma, 2007). Gejala-gejala orang yang

mengalami anemia defisiensi zat besi adalah cepat lelah, lemah, kurang bergairah,

sakit kepala dan mudah marah, sulit berkonsentrasi dan rentan terhadap infeksi.

Pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh,

pecah-Pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan. Oleh sebab itu

defisiensi zat besi dapat meningkatkan gejala keluhan sindrom pramenstruasi.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi

diantaranya adalah kurangnya zat besi dalam makanan yang dikonsumsi,

malabsorbsi zat besi (penyerapan zat besi yang tidak optimal) akibat diare kronis,

kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang berat, dan

perdarahan gastrointestinal akibat induksi obat. Kehilangan banyak darah tersebut

menyebabkan terkurasnya cadangan zat besi dalam tubuh sehingga pembentukan sel

darah merah terganggu (Wijayakusuma, 2007).

Page 50: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

30

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk

siklus menstruasi. Menstruasi yang terjadi sering disertai dengan rasa nyeri. Rasa

nyeri saat menstruasi merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan

banyak dialami oleh wanita. Gejala-gejala nyeri menstruasi diantaranya yaitu rasa

sakit datang secara tidak teratur dan kram di bagian bawah perut. Rasa sakit

menstruasi juga diikuti dengan sindrom pramenstruasi yaitu sekumpulan gejala

bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa menstruasi dimulai

dan biasanya berhenti saat menstruasi mulai. Gejala-gejala tersebut meliputi

tingkah laku seperti rasa tidak nyaman, nyeri pada bagian bawah perut, nyeri pada

payudara, sakit kepala dan masalah lainya yang berhubungan dengan siklus

menstruasi.

Sindrom pramenstruasi adalah suatu masalah umum yang terjadi pada

wanita-wanita yang masih mengalami siklus menstruasi, ditandai oleh emosi dan

gejala fisik yang secara konsisten terjadi sepanjang tahap luteal dari siklus

menstruasi. Sindrom pramenstruasi diakibatkan oleh perubahan hormonal yang

berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan

menstruasi. Sindrom pramenstruasi dapat juga disebabkan karena faktor genetik.

Selain itu, sindrom pramenstruasi berhubungan dengan faktor kejiwaan atau

psikis. Kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E,

vitamin C, kalsium, magnesium, zat besi, zink, mangan, asam lemak linoleat juga

merupakan faktor penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi (Mira dan Abraham

1988)

Wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi akan mencari upaya untuk

mengurangi keluhan-keluhan yang terjadi menjelang menstruasi. Berbagai upaya

dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan tersebut seperti istirahat, olah raga,

pengaturan diet makanan, terapi vitamin dan terapi hormon. Mengkonsumsi

suplemen seperti mengkonsumsi minuman kesehatan menjelang menstruasi adalah

Page 51: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

31

salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan jelang

menstruasi.

Faktor faktor yang berhubungan dengan masalah sindrom pramenstruasi

dapat dilihat pada kerangka pemikiran (Gambar 3).

Gambar 3 Faktor faktor yang berhubungan dengan sindrom pramenstruasi

Tidak diteliti

Diteliti

KUALITASMAKANGENETIK PSIKIS

STATUS GIZI HORMONAL

SINDROM PRAMENSTRUASI

STATUS Mg serum, Ca Serum, Hbdan hormon progesteron serum

PRODUKTIVITASKERJA

Daun Torbangun,Herbal komersil,plasebo

Page 52: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

32

Definisi Operasional

Sindrom pramenstruasi adalah gejala gejala yang terjadi 7-10 hari sebelum

menstruasi yang terjadi berulang ulang dalam siklus menstruasi selama 3 bulan

berturut turut.

Keluhan sindrom pramenstruasi adalah kondisi yang terjadi pada subjek

penelitian 7 sampai 10 hari sebelum menstruasi yang terjadi minimal selama tiga

bulan berturut-turut.

Tingkat keparahan adalah tingkat keluhan yang ditimbulkan dari kejadian sindrom

pramenstruasi yang menyebabkan penderita tidak dapat beraktivitas

Sakit kepala adalah rasa sakit pada kepala yang timbul menjelang menstrusi yang

mengakibatkan aktivitas kerja terganggu.

Emosi adalah rasa marah, sedih yang timbul menjelang menstruasi dan

mengakibatkan aktifitas kerja terganggu.

Nyeri perut bagian bawah adalah rasa sakit yang timbul pada bagian bawah perut

yang timbul menjelang menstruasi yang mengakibatkan aktifitas kerja terganggu.

Nyeri pada payudara adalah rasa sakit pada payudara yang timbul menjelang

menstruasi

Kebiasaan makan adalah cara individu memilih, mengkonsumsi dan

menggunakan makanan yang tersedia, yang didasarkan kepada latar belakang sosial

budaya.

Asupan kalsium dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan sesudah

pemberian suplemen yang kemudian dianalisis.

Asupan magnesium dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan sesudah

pemberian suplemen yang kemudian dianalisis.

Page 53: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

33

Asupan zat besi dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan sesudah

pemberian suplemen yang kemudian dianalisis.

Status biokimia dalam darah adalah status gizi subjek penelitian dengan melihat

status biokimia kalsium serum, magnesium serum dan Hb darah sebelum dan

sesudah intervensi

Kalsium serum adalah kandungan kalsium (mg/dl) dalam serum darah sebelum dan

sesudah intervensi serta setelah menstruasi

Magnesium serum adalah kandungan magnesium (mg/dl) dalam serum darah

sebelum dan sesudah intervensi serta setelah menstruasi

Hb adalah Hb darah (mg/dl) yang diukur sebelum dan sesudah pemberian suplemen

serta setelah menstruasi

Hormon progesteron adalah hormon yang diproduksi oleh korpus luteum pada fase

luteal

Suplemen kapsul serbuk daun torbangun adalah daun torbangun yang

dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C dan kemudian dihaluskan dengan grinder

serta di ayak dengan ayakan ukuran 50 mesh yang dimasukkan dalam kapsul ukuran

0 seberat 250 mg per kapsul.

Page 54: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

34

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Desain

Desain penelitian ini adalah randomized control trial (RCT). Penelitian ini

terdiri dari tiga perlakuan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama

adalah survey jenis sindrom pramenstruasi yang dialami remaja putri, tahap kedua

pembuatan suplemen kapsul serbuk daun torbangun dan tahap ketiga adalah

pemberian suplemen kapsul serbuk daun torbangun, herbal komersil dan plasebo

sebagai kontrol.

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2007 sampai dengan Mei 2008

di daerah Cinangneng-Cibanteng Kabupaten Bogor. Analisis kalsium serum,

magnesium serum dan Hb darah dilakukan di Laboratorium Biokimia Gizi

Masyarakat Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor Departemen Kesehatan

RI. Analisis hormon progesteron dilakukan di laboratorium Makmal Rumah Sakit

Cipto Mangunkusumo Jakarta. Analisis serbuk daun torbangun dilaksanakan di

Laboratorium Jasa Analisis Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,

Fakultas Teknologi Pertanian IPB di Bogor.

Tahap Pelaksanaan Suplementasi

Tahap penentuan dosis kapsul serbuk daun torbangun didasari pada hasil

penelitian Subanu (1985) yang melaporkan bahwa daun torbangun secara in vitro

menunjukkan sifat oksitosik bila dikonsumsi dengan dosis 50 kg/7 gram, yaitu dapat

menyebabkan adanya kontraksi uterus. Dosis yang umum dilakukan dalam

pengobatan tradisional yaitu 750 mg serbuk daun torbangun atau 10 gram dalam

bentuk daun segar (Tanaman Obat Indonesia, 2005). Berdasarkan hal tersebut,

dalam penelitian ini dosis yang digunakan adalah 750 mg serbuk daun torbangun per

hari. Dosis yang digunakan pada herbal komersil adalah sebesar 300 mg per hari

yang berdasarkan informasi dari perusahaan yang memproduksi herbal komersil

tersebut.

Page 55: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

35

Subjek penelitian ini adalah remaja putri berusia 15-18 tahun yang menderita

sindrom pramenstruasi. Subjek penelitian dikelompokkan secara acak kedalam tiga

kelompok perlakuan yaitu: 1) kelompok daun torbangun (DT) yaitu mendapatkan

kapsul serbuk daun torbangun 750 miligram (3 kapsul) per hari selama 14 hari, 2)

kelompok herbal komersil (HK) yaitu mendapatkan kapsul herbal komersil 300

miligram (1 kapsul) per hari selama 14 hari dan 3) kelompok plasebo sebagai

kontrol. Suplemen dianjurkan untuk dikonsumsi pada pagi hari.

Pembuatan Kapsul Serbuk Daun Torbangun

Tahap selanjutnya adalah pembuatan kapsul serbuk daun torbangun. Kapsul

serbuk daun torbangun dibuat dari daun torbangun yang dikeringkan kemudian

dihaluskan dengan alat grinder dan dimasukkan dalam kapsul ukuran 0 dengan berat

250 miligram per kapsul. Herbal komersil yang digunakan dengan herbal komersil

yang per kapsulnya mengandung jintan hitam, kunyit dan jahe yang diproduksi oleh

suatu perusahaan obat herbal tradisional yang dibeli di apotik pasar Pramuka, serta

plasebo yaitu amilum yang dimasukkan dalam kapsul sebagai kontrol.

Kapsul perlakuan yang digunakan untuk suplementasi mempunyai bentuk,

ukuran dan warna yang sama. Kapsul herbal komersil yang sebelumnya mempunyai

warna berbeda yaitu merah dan kuning, dibungkus dengan kapsul yang memiliki

warna seperti kapsul serbuk daun torbangun dan plasebo (Gambar 4).

Gambar 4 Kapsul yang digunakan dalam penelitian

Daun torbangun yang digunakan diambil dari pekarangan rumah peneliti.

Bibit tanaman torbangun diperoleh dari kebun torbangun dari peneliti Damanik yang

telah disertifikasi oleh herbarium Bogor. Daun torbangun yang dijadikan bahan

suplemen berusia 2,5 bulan. Kapsul serbuk daun torbangun dibuat dengan cara

mengeringkan daun torbangun segar dalam oven yang bersuhu 40° C selama 4 jam.

Page 56: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

36

Sebelum dikeringkan, daun torbangun dicuci terlebih dahulu dan kemudian diangin-

anginkan. Daun torbangun yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dengan

menggunakan grinder yang kemudian diayak dengan ayakan ukuran 50 mesh. Dari

300 gram daun torbangun segar, setelah dikeringkan, dihaluskan dan diayak, akan

menghasilkan 22,5 gram serbuk daun torbangun. Serbuk daun torbangun

dimasukkan dalam kapsul ukuran 0 (Gambar 5). Proses pemasukan daun torbangun

dilakukan di laboratorium produksi Lembaga Farmasi Indonesia Angkatan Laut,

Jakarta.

Gambar 5 Bagan proses pembuatan kapsul serbuk daun torbangun

Pada herbal komersil agar memiliki bentuk yang sama, kapsul herbal

komersil tersebut dimasukkan dalam cangkang kapsul yang memiliki ukuran dan

warna yang sama dengan kapsul daun torbangun. Plasebo yaitu berupa kapsul yang

memiliki bentuk yang sama dengan kapsul lainnya yang diisi dengan amilum yaitu

tepung tapioka. Pemilihan amilum karena dalam jumlah kecil, amilum tidak

memberikan efek bagi tubuh.

DIKERINGKAN DALAMOVEN DENGAN SUHU 40°C

DIMASUKKAN DALAMKAPSUL

DIHALUSKAN DENGANGRINDER

Page 57: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

37

Teknik Pemberian Suplemen

Bahan-bahan percobaan yang berupa tiga jenis kapsul disimpan dalam botol

plastik dan diberi silica gel yang berbeda sesuai dengan labelnya. Setiap botol diisi

kapsul yang diberi kode A, B dan C. Botol tersebut diberikan pada subjek sesuai

dengan kelompoknya setelah dilakukan pengambilan darah tahap pertama

bersamaan dengan pengisian formulir persetujuan (Informed Consent).

Sebelum dilakukan suplementasi dilakukan survey untuk mengetahui jenis

keluhan yang banyak dialami remaja putri. Responden yang mengikuti identifikasi

jenis keluhan diambil dari beberapa pabrik di daerah Darmaga dan Cinangneng

Kabupaten Bogor. Sebanyak 110 remaja putri telah mengikuti identifikasi.

Kapsul dikonsumsi setiap hari oleh subjek penelitian yang cara konsumsinya

dijelaskan secara lisan dan tulisan pada botol. Setiap tiga hari setelah pemberian

kapsul, dilakukan pengecekan terhadap subjek untuk menjaga kepatuhan konsumsi

kapsul (compliance). Pada pengecekan ke tiga, disertai dengan pendistribuasian

botol kembali untuk dikonsumsi pada minggu kedua. Suplementasi dilakukan

selama 14 hari, yang dihitung mulai 3 hari setelah menstruasi selama 14 hari pada

siklus pertama. Selain melakukan pengecekan setiap tiga hari, untuk menjaga

kepatuhan dilakukan berbagai upaya yang diantaranya melibatkan ibu dari subjek

penelitian, sosialisasi pada awal kegiatan, penjelasan pada saat pengumpulan data

baseline.

Teknik Penarikan Subjek Penelitian

Jumlah subjek penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini (kurva satu

sisi) menggunakan asumsi bahwa Zα = 5%, Zβ = 75%, d (selisih penurunan nilai

rata-rata yang diinginkan) = 3 dan estimasi standard deviasi (Sd) 3,01 (Hill dkk,

1980). Rumus yang digunakan adalah:

n ≥ [ (2 X s² X (Zβ + Zα)²] /d² = 11

sehingga diperoleh jumlah minimum subjek penelitian 11 orang per kelompok

perlakuan. Dengan asumsi drop-out dari penelitian sebesar 10%, maka jumlah

subjek penelitian adalah 12 orang. Untuk 3 kelompok perlakuan jumlah sampel

adalah sebanyak 36 orang.

Page 58: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

38

Subjek penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami sindrom

pramenstruasi, dengan memiliki kriteria: 1) Remaja putri usia 15-18 tahun.

Penentuan remaja putri dikarenakan selama mengikuti riset ini peserta tidak

diperkenankan hamil, tidak sedang menyusui dan tidak sedang menggunakan alat

kontrasepsi, 2) Tidak memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan

ginekology seperti penyakit Ammenorrhea, 3) Memiliki siklus menstruasi normal

yaitu 28 hari. 4) Bersedia untuk diberikan suplemen selama 1 siklus menstruasi, 5)

Bersedia diambil darah sebelum dan setelah intervensi dan 6) Mengalami gejala

sindrom pramenstruasi dengan kriteria sedang, sesuai dengan gejala yang diamati

dari penelitian ini yaitu emosi, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah, dan nyeri

payudara.

Jumlah unit percobaan pada penelitian ini sebanyak 36 orang yang setiap

kelompok perlakuan terdiri dari 12 orang (Gambar 6). Subjek penelitian yang telah

memenuhi kriteria seperti yang telah ditentukan, kemudian secara acak

dikelompokkan menjadi tiga kelompok perlakuan. Kelompok daun torbangun diberi

kode A, kelompok herbal komersil diberi kode B dan untuk kelompok plasebo diberi

kode C.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Tabel 2 adalah jenis data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik

subjek penelitian yang meliputi nama lengkap, berat badan, tinggi badan, IMT, usia

awal menstruasi, keluhan saat menjelang menstruasi (sindrom pramenstruasi).

Kapsul serbuk bubukdaun torbangun

n = 12Placebo n = 11

Subjek Penelitiann = 35

Herbal komersiln = 12

Gambar 6 Pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan perlakuan

perlakuanppPerlakuan

Page 59: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

39

Data pola konsumsi makan yang meliputi kebiasaan makan, asupan kalsium,

magnesium dan asupan zat besi. Data gejala-gejala sindrom pramenstruasi yang

dialami subjek penelitian menjelang menstruasi yaitu nyeri pada payudara, sakit

kepala, nyeri pada bagian bawah perut dan emosi. Jenis dan cara pengumpulan data

disajikan pada.

Tabel 2 Jenis data dan cara pengumpulan data

No Jenis Data Cara Pengumpulan Data

1 Karakteristik subjek penelitian Wawancara langsung dengan menggunakankuesioner

2. Konsentrasi Mg, Ca dan Fe padasuplemen serbuk DT

Pengukuran kandungan gizi pada serbukdaun torbangun dengan metode AAS

3. Kebiasaan makan Wawancara langsung dengan subjekpenelitian pada awal treatmen dengankuesioner

4. Asupan Kalsium Pengukuran berdasarkan pencatatankonsumsi pangan sebelum dan sesudahpemberian suplemen dengan metode recall

5. Asupan Magnesium Pengukuran berdasarkan pencatatankonsumsi pangan sebelum dan sesudahpemberian suplemen dengan metode recall

6. Asupan Zat Besi Pengukuran berdasarkan pencatatankonsumsi pangan sebelum dan sesudahpemberian suplemen dengan metode recall

7. Keluhan yang dirasakan meliputinyeri payudara, sakit kepala, nyeriperut bagian bawah dan emosi.

Wawancara langsung dengan menggunakanlembar evaluasi

8.. Magnesium Serum Pengukuran kadar Mg (mg/dl) pada Darahsubjek penelitian sebelum dan sesudahpemberian suplemen serta setelah menstruasi

9. Kalsium Serum Pengukuran kadar Ca (mg/dl) pada Darahsubjek penelitian sebelum sesudah pemberiansuplemen serta setelah menstruasi

10. Hb darah Pengukuran kadar Hb (mg/dl) subjekpenelitian sebelum dan sesudah pemberiansuplemen serta setelah menstruasi

11. Konsentrasi Hormon Progesteron Pengukuran konsentrasi hormon progesteron(ng/ml) pada Darah subjek penelitianlsebelum dan sesudah pemberian suplemen

Data tersebut dikumpulkan melalui pengisian dan wawancara dengan

kuesioner, pengukuran langsung dan analisis laboratorium. Pengumpulan data

dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang tenaga medis.

Page 60: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

40

Tahapan Penelitian

Tahap pengambilan data subjek penelitian telah mendapat persetujuan

Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan Persetujuan Etik (Ethical Clearance)

Nomor: LB.03.02/KE/3872/2007 tertanggal 27 September 2007.

Proses penelitian dimulai dengan pencatatan tanggal subjek penelitian

mendapatkan menstruasi. Berdasarkan pencatatan waktu menstruasi yang diperoleh,

data kemudian dikelompokkan untuk mengetahui waktu pengambilan darah dan

berapa subjek penelitian yang diambil pada waktu yang bersamaan.

Subjek penelitian kemudian diundang ke rumah seorang bidan yang terletak

di sekitar tempat penelitian untuk pengambilan darah dan pemberian suplemen

berdasarkan kelompok perlakuan. Waktu pengambilan darah dan pemberian

suplemen tidak dilakukan bersamaan tetapi berdasarkan tanggal subjek penelitian

mendapatkan menstruasi. Rata rata dalam satu hari sekitar dua sampai empat subjek

penelitian yang diambil darah. Pemberian suplemen kapsul serbuk daun torbangun,

herbal komersil dan plasebo dimulai 3 hari setelah mengalami menstruasi (fase

folikel) pada siklus pertama dimulai penelitian. Setiap kelompok subjek penelitian,

mengkonsumsi suplemen sesuai dengan kelompok perlakuan setiap hari yang

diminum selama 1 siklus menstruasi yaitu selama 14 hari. Bersamaan dengan

pengambilan darah tahap satu, dilakukan wawancara dan recall konsumsi makan

pertama. Setelah 14 hari subjek penelitian mengkonsumsi suplemen, pada hari ke

15 dilakukan pengambilan darah tahap kedua. Pengambilan darah tahap kedua ini

dilakukan pada fase luteal yaitu fase menjelang terjadinya menstruasi. Pada

umumnya satu sampai dua hari setelah pengambilan darah tahap kedua, subjek

penelitian mendapatkan menstruasi. Bersamaan dengan pengambilan darah,

dilakukan recall konsumsi makan kedua sesudah pemberian suplemen. Selama fase

luteal hingga menstruasi, dilakukan pencatatan terhadap keluhan yang dialami.

Wawancara untuk mendapatkan data keluhan dilakukan peneliti dengan cara

mengunjungi subjek penelitian di rumahnya setelah mereka pulang kerja.

Pengambilan darah tahap ketiga dilakukan dua hari setelah menstruasi yaitu pada

fase folikel (Gambar 7).

Page 61: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

41

Gambar 7 Tahap pengambilan data

Pengambilan darah tahap kedua dan tahap ketiga serta recall konsumsi

makan kedua tetap dilakukan di tempat yang sama yaitu di rumah bidan. Darah

tersebut kemudian dianalisis untuk melihat kandungan magnesium serum (mg/dl),

kalsium serum (mg/dl) dan Hb darah (mg/dl) serta konsentrasi hormon progesteron

serum (ng/ml).

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara bertahap mulai dari data terkumpul di

lapangan sampai siap untuk dianalisis. Terhadap data dari hasil pengumpulan di

lapangan dilakukan pengeditan (editing), pengkodean (coding) dan pemasukan data

kedalam komputer (entry data).

Pengolahan data meliputi data karakteristik subjek penelitian yaitu usia, berat

badan, tinggi badan, pendidikan berdasarkan lama sekolah, usia awal menstruasi,

siklus menstruasi, lama menstruasi. Data karakteristik diukur dengan menggunakan

ukuran rata rata, standard deviasi serta dikategorikan yang kemudian diukur

persentasenya.

3hari 1-2hari

Pemberian suplemen

Menstruasipertama

Menstruasikedua

Awal suplementasipengambilan darahpertama

3hari

Sesudah suplementasipengambilan darahkedua

Sesudah menstruasipengambilan darahketiga

Page 62: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

42

Gejala gejala yang dialami menjelang menstruasi yang meliputi sakit kepala,

nyeri pada bagian bawah perut, nyeri pada payudara dan, emosi. Data tersebut

kemudian diukur dengan menggunakan ukuran rata rata, standard deviasi serta

dikategorikan yang kemudian diukur persentasenya. Jenis data, frekuensi dan

pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Jenis data, frekuensi pengumpulan dan pengukuran

No Jenis Data Frekuensipengumpulan

Waktu pengumpulan Metodepengukuran

1. Karakteristik subjekpenelitian

1 kali Pada awal penelitian Kuesioner

2. Kandungan Ca, Mg, dan Fepada serbuk dauntorbangun

1 kali Awal penelitian AAS

3. Kebiasaan makan 1 kali Pada awal penelitian Kuesioner

4. Asupan Kalsium 2 kali Sebelum dan sesudahpemberian suplemen

Recall

5. Asupan Magnesium 2 kali Sebelum dan sesudahpemberian suplemen

Recall

6. Asupan Besi 2 kali Sebelum dan sesudahpemberian suplemen

Recall

7. Keluhan yang dirasakan:nyeri payudara, sakitkepala, nyeri pada perutbagian bawah dan emosi.

1 kali Pada awal penelitian Lembarevaluasipenilaian

8. Magnesium Serum 3 kali Sebelum, sesudahpemberian suplemendan setelahmenstruasi

AAS

9. Kalsium Serum 3 kali Sebelum, sesudahpemberian suplemendan setelahmenstruasi

AAS

10. Hb darah 3 kali Sebelum, sesudahpemberian suplemendan setelahmenstruasi

Sianmet

11. Hormon Progesteron 3 kali Sebelum, sesudahpemberian suplemendan setelahmenstruasi

Spektrofotometer, Elisa

Page 63: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

43

Data konsumsi makan dari food recall direkap untuk diindentifikasi jenis

jenis makanan yang dikonsumsi dan ukurannya. Food recall dilakukan selama dua

hari yaitu pada saat sebelum suplementasi dan sesudah suplementasi. Data konsumsi

makan yang telah diperoleh kemudian dikonversi ke dalam zat gizi menggunakan

DKBM tahun 2001. Untuk menghitung kecukupan energi dan zat gizi kelompok

remaja menggunakan Angka Kecukupan Gizi (WNPG, 2004). Data kebiasaan

makan direkap berdasarkan jenis-jenis makanan yang sering dikonsumsi selama satu

minggu.

Data profil darah meliputi kadar kalsium serum, magnesium serum, Hb dan

hormon progesteron dalam serum darah. Data yang diperoleh kemudian

dibandingkan berdasarkan kandungan normal dalam darah. Untuk kalsium serum

kandungan normal kalsium dalam serum darah adalah 9 – 11 mg/dl. Kandungan

normal magnesium dalam serum darah adalah antara 1,7– 2,3 mg/dl. Hb darah

normal pada berada pada level 12 mg/dl hingga 14 mg/d dan pada fase luteal atau

setelah fase ovulasi, kadar hormon progesteron berada pada level diatas 4 ng/ml

dan pada fase folikel atau fase sebelum fase ovulasi berada pada level dibawah

2 ng/ml.

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat pengaruh

suplementasi kapsul serbuk daun torbangun terhadap gejala sindrom pramenstruasi

yang meliputi emosi, sakit kepala, nyeri pada bagian bawah perut, dan nyeri pada

payudara pada subjek penelitian.

Analisis data terhadap konsentrasi vitamin dan mineral pada suplementasi

kapsul serbuk daun torbangun dilakukan di laboratorium kimia gizi departemen

Gizi Masyarakat. Anova digunakan untuk membandingkan perbedaan peubah

parametrik sebelum perlakuan seperti melihat perbedaan karakteristis subjek

penelitian, tingkat kepatuhan, kebiasaan makan, konsentrasi kalsium serum,

magnesium serum serta Hb dan profil hormon progesteron serum subjek penelitian

antar kelompok perlakuan.

Uji Chi square digunakan untuk menguji kesamaan distribusi non-parametrik

antar kelompok perlakuan, yaitu melihat perbedaan penurunan jenis keluhan

sesudah pemberian suplemen antar kelompok perlakuan. Uji t digunakan untuk

membandingkan signifikansi peubah parametrik sebelum dan sesudah suplementasi,

yaitu melihat perbedaan nilai rata-rata jumlah jenis keluhan sebelum dan sesudah

Page 64: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

44

pemberian suplemen per kelompok perlakuan. Korelasi digunakan untuk melihat

hubungan antara jenis keluhan sindrom pramenstruasi dengan kadar kalsium serum,

magnesium serum, progesteron serum dalam darah.

Page 65: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

45

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Mineral Daun Torbangun

Daun torbangun kaya akan zat gizi mineral seperti kalsium, magnesium dan

zat besi. Kalsium dan Magnesium adalah mineral yang dapat digunakan untuk

terapi penderita sindrom pramenstruasi. Berdasarkan analisis serbuk daun

torbangun dengan metode AAS, diperoleh kandungan kalsium, magnesium dan zat

besi seperti pada Tabel 4.

Tabel 4 Kandungan mineral Ca, Mg dan Fe pada serbuk daun torbangun.

No Mineral Komposisi mg/100g

1

2

3

Kalsium

Magnesium

Besi

2739

36

21

Kandungan kalsium pada daun torbangun segar adalah 273,8 mg/100 gram.

Kandungan kalsium pada daun torbangun tidak berbeda jauh dengan kandungan

kalsium pada bayam yaitu 267 mg/100 gram, daun katuk 233 mg/100 gram (DKBM,

1995). Sedangkan susu sebagai salah satu bahan pangan sumber kalsium memiliki

kandungan kalsium 143 mg/100 gram pada susu segar dan susu bubuk full cream

895 mg per gram (DKBM, 1994).

Keluhan Sindrom Pramenstruasi

Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah remaja putri usia antara 15-18

tahun yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok terbesar berada pada

kelompok usia17-18 tahun (68,6 %) dengan rata rata 17,1±1,5 tahun baik pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun, herbal komersil dan kontrol dan 31,4 %

berusia antara 15-16 tahun (Tabel 5). Secara umum tidak terdapat perbedaan yang

nyata (p>0,05) antara kelompok usia 15-16 tahun dengan kelompok usia 17-18

tahun antar perlakuan. Gejala sindrom pramenstruasi semakin meningkat

bersamaan dengan meningkatnya usia. Wanita dengan usia 35-45 tahun pada

Page 66: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

46

umumnya mengalami keluhan sindrom pramenstruasi yang lebih parah (Mommies,

2005).

Tabel 5 Karakteristik subjek penelitian

Karakteristik D T(n=12)

n %

H K(n-12)

n %

Kontrol(n=11)

n %

Total(n=35)

n %p

Usia (thn)15-16 tahun17-18 tahunRata-rata

4 33,3 8 66,7

17,1±1,5

3 259 7517,1±1,5

4 36,47 63,6

17±1,5

11 31,4 24 68,6

17,1±1,5 0,185PendidikanSDSMPSMURata-rata

9 75,0 1 8,4 2 16,7

7,0±2,0

7 58,34 33,31 8,4

7,5±2,0

7 63,64 36,40 0

7,1±1,5

23 65,7 10 28,6 2 5,7

7,2±1,8 0,783

Berat badan (kg)35-4445-54 > 55Rata-rata

3 25,0 7 58,3 2 16,7

48,3±6,7

4 33,37 58,31 8,4

46,3±4,5

8 72,72 18,21 9,1 43,6±6,5

15 42,9 16 45,7 4 11,4

46,1±6,1 0,408Tinggi Badan (cm)< 150150-159160-169Rata-rata

1 8,4 7 58,3 4 33,3153,6±6,3

2 16,69 75,01 8,4151.8±5,8

4 36,47 63,60 0150,3±5,5

7 20,0 23 65,7 5 14,3 151,9±5,8 0,955

IMT< 18,518,5-25>25Rata-rata

1 8,4 8 66,7 3 25,020,6±3,4

2 6,7 9 75,0 1 8,3

20,2±2,7

4 45,5 6 45,5 1 9,0

19,3±2,8

8 22,8 22 62,9 5 14,3

20,0 ±2,9 0,594

Sebagian besar pendidikan subjek penelitian pada tingkatan Sekolah Dasar

(SD) 65,7 % dengan rata rata lama pendidikan 7,2±1,8 tahun. Pendidikan tertinggi

adalah pada tingkat Sekolah Menengah Umum dengan persentase sangat rendah

yaitu hanya sebesar 5,7 %. Data ini memperlihatkan bahwa pendidikan subjek

penelitian sangat rendah, masih di bawah program wajib belajar 9 tahun dengan rata

rata lama pendidikan 7,2 tahun. Hasil uji Anova menunjukkan tidak terdapat

perbedaan yang nyata (p>0,05) pendidikan subjek penelitian antar perlakuan.

Berat badan subjek penelitian terbesar berada pada kelompok berat badan

antara 45 – 54 kg sebesar 45,7 % dengan rata-rata berat badan 46,1±6,1 kg dan tidak

berbeda jauh dengan kelompok berat badan antara 35-44 kg. hasil uji Anova

Page 67: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

47

menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) berat badan antar kelompok

perlakuan.

Tinggi badan subjek penelitian terbesar berada pada kelompok tinggi badan

antara 150-159 cm yaitu sebesar 65,7 % dengan rata-rata tinggi badan 151,9±5,8 cm.

Sebesar 20 % subjek penelitian memiliki tinggi badan di bawah 150 cm. Hasil uji

Anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) tinggi badan antar

kelompok perlakuan.

Indeks massa tubuh subjek penelitian pada ketiga kelompok perlakuan

terbesar pada kelompok 18,5-25 yaitu sebesar 62,9 % dengan rata rata indeks massa

tubuh 20,0±2,9 Indeks massa tubuh 18,5-25 berarti subjek penelitian memiliki

massa tubuh normal, sebesar 22,8 % subjek penelitian yang memiliki massa tubuh di

bawah 18,5 yang berarti kurus. Subjek penelitian yang memiliki indeks massa tubuh

di atas 25 kg yang berarti obesitas sebesar 14,3%. Hasil uji Anova menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) indeks massa tubuh antar kelompok

perlakuan.

Berdasarkan pendidikan, berat badan, tinggi badan dan IMT, terlihat bahwa

subjek penelitian memiliki karakteristik yang cenderung homogen antar kelompok

perlakuan. Hal itu dapat dilihat dari hasil uji Anova dimana p > 0,05.

Menarke dan Kisaran Menstruasi

Menarke adalah usia pertama seorang wanita mendapat menstruasi. Usia

pertama mendapat menstruasi atau menarke subjek penelitian rata rata berada pada

usia 13,5±1,33 tahun. Tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) diantara kelompok

perlakuan dalam hal menarke dan kisaran menstruasi. Usia pertama menstruasi

subjek penelitian terbesar berada pada kelompok usia antara 12-15 tahun yaitu

sebanyak 80 %. Umumnya usia pertama terjadi menstruasi paling sering terjadi pada

usia 13 tahun, tetapi dapat juga menarke terjadi pada usia 10-16 tahun (Rajikin,

2007).

Hasil penelitian yang dilakukan Suryana (2005) pada mahasiswa putri

tingkat persiapan bersama IPB menunjukkan rata-rata menarke (usia pertama

menstruasi) adalah 12,7 tahun. Penelitian yang dilakukan Whincup (2001)

menunjukkan bahwa remaja putri yang lahir antara tahun 1982 dan 1986 di Inggris

rata rata mendapatkan menstruasi pertama kali pada usia 13 tahun sedangkan

Page 68: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

48

menurut Coad (2002) bahwa usia rata-rata menarke di Eropa adalah 12 tahun hingga

13 tahun.

Baziad (2005) berpendapat bahwa lama menstruasi pada umumnya berkisar

antara 3-5 hari, dan ada sebagian antara 7-8 hari. Lama menstruasi subjek penelitian

berada pada kisaran 3-5 hari sebesar 54,3% dengan rata rata kisaran 5,6±0,7. Lama

kisaran menstruasi subjek penelitian adalah normal. Dengan uji Anova, lama

menstruasi subjek penelitian antar kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang

nyata (p>0,05) (Tabel 6).

Tabel 6 Rata rata usia pertama mendapat menstruasi (menarke) dan kisaran menstruasi

Kelompok Total pKeadaan menstruasiDT HK Kontrol

Menarke (tahun)< 1212-15> 15Rata-rata

Kisaran menstruasi3-5 hari6-7 hariRata-rata

1 8,39 75,02 16,713,0±1,4

7 58,35 41,7

5,7±0,7

1 8,3 9 75,0 2 16,713,5 ±1,6

6 50,0 6 50,0 5,5±0,7

0 0 10 90,9 1 9,1

13,9±0,9

6 54,5 5 45,5

5,72±0,8

2 5,728 80,0 5 14,313,5±1,3

19 54,316 45,7

5,6±0,7

0,269

0,724

Keluhan Sindrom Pramenstruasi.

Salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah mengamati jenis-jenis keluhan

sindrom pramenstruasi yang sedang dialami subjek penelitian, yaitu diantaranya

nyeri payudara, sakit kepala, nyeri perut pada bagian bawah dan emosi. Penentuan

jenis keluhan sindrom pramenstruasi berdasarkan dari suatu studi, yang

menghasilkan informasi bahwa gejala sindrom pramenstruasi yang paling umum

terjadi adalah nyeri payudara, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah dan emosi

(Stephenson, 2001).

Hasil identifikasi keluhan yang banyak dialami remaja putri yang dilakukan

peneliti dalam penelitian ini sebanyak 55,5% responden mengalami keluhan nyeri

payudara, 60% mengalami sakit kepala, 65% mengalami nyeri perut bagian bawah

dan 70% responden mengalami emosi jelang menstruasi. Hasil identifikasi jenis-

jenis keluhan yang banyak dialami remaja putri dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 69: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

49

Subjek penelitian diambil dari responden yang ikut dalam identifikasi jenis

keluhan sindrom pramenstruasi, dengan syarat minimal mengalami dua keluhan dari

empat jenis keluhan yang ditentukan peneliti selain dari kriteria yang telah

ditentukan. Sebanyak 110 responden yang mengikuti identifikasi keluhan, hanya

sebanyak 36 subjek penelitian yang masuk dalam kriteria yang telah ditentukan.

Dalam perjalanan selanjutnya, seorang subjek penelitian dari kelompok kontrol

mengundurkan diri karena pindah kerja ke Jakarta, sehingga hanya 35 subjek

penelitian yang mengikuti penelitian ini hingga berakhir.

Tabel 7 Sebaran responden terhadap kombinasi keluhan sindrom pramenstruasi yang dialami

n = 110

Jenis keluhan Ya

n %

Tidak

n %

Pembengkakan pada tangan dan kaki

Perut kembung

Nyeri payudara

Peningkatan berat badan

Rasa lapar ingin mengkonsumsi

makanan yang manis

Nafsu makan bertambah

Sakit kepala

Daerah panggul terasa berat

Mual dan muntah

Kelelahan yang luar biasa

Kelainan kulit (misalnya jerawat )

Nyeri perut bagian bawah..

Emosi /Mudah marah

Cemas.

Mudah tersinggung / Sensitif

Gangguan Tidur

14 12,7

33 30

61 55,5

20 18,2

34 30,9

39 35,5

66 60

42 38,2

11 10

42 38,2

41 37,3

65 59,1

70 63,6

34 30,9

48 43,6

9 8,2

96 87,3

77 70

49 44,5

90 81,8

76 69,1

71 64,5

44 40

68 61,8

99 90

68 61,8

69 62,7

45 40,9

40 36,4

76 69,1

62 56,4

101 91,8

Page 70: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

50

Sebanyak 28 orang dari 35 subjek penelitian, yang mengalami keluhan nyeri

payudara, 21 orang mengalami keluhan sakit kepala, 29 orang mengalami nyeri

perut bagian bawah dan 31 orang mengalami keluhan emosi. Pada kelompok

perlakuan pemberian kapsul serbuk daun torbangun (DT), sebesar 29% subjek

penelitian mengalami keluhan nyeri payudara, 17,1% mengalami keluhan sakit

kepala, 29% mengalami keluhan nyeri perut bagian bawah dan 31,4% mengalami

keluhan emosi. Pada kelompok herbal komersil (HK) diperoleh sebesar 25,7%

subjek penelitian yang mengalami keluhan nyeri payudara, sakit kepala sebesar

sebesar 22,9% nyeri perut bagian bawah, sebesar 25,7 % dan emosi yaitu sebesar

31,4%. Kelompok kontrol sebesar 25,7 % subjek penelitian yang mengalami

keluhan nyeri payudara, sakit kepala sebesar sebesar 20 % nyeri perut bagian

bawah, sebesar 29% dan emosi yaitu sebesar 25,7% (Gambar 8).

29

17.1

29

31.4

25.7

22.9

25.7

31.4

25.7

20

29

25.7

0

5

10

15

20

25

30

35

Payudara terasa nyeri Sakit kepala Nyeri perut bagianbawah

Emosional

Jenis Keluhan

%

DTHKKontrol

Gambar 8 Persentase jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhan menurut kelompok perlakuan sebelum pemberian suplemen

Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini minimal mengalami

dua jenis keluhan yang sesuai dengan jenis keluhan yang telah ditentukan. Jenis

keluhan yang dialami subjek penelitian bervariasi antara satu dengan yang lain.

Pada umumnya subjek penelitian rata-rata mengalami tiga jenis keluhan pada tiap-

Page 71: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

51

tiap kelompok perlakuan dengan jenis keluhan yang berbeda. Jenis-jenis keluhan

yang dialami subjek penelitian memiliki sebelas variasi. Sebaran jenis-jenis keluhan

yang dialami subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran subjek penelitian berdasarkan kombinasi gejala keluhan sindrompramenstruasi yang dialami sebelum suplementasi

n = 35Jenis gejala sindrompramenstruasi DT HK Kontrol

n % n % n %

P+SK+NP+E

P+SK+NP

P+SK+E

P+NP+E

SK+NP+E

P+SK

P+NP

P+E

SK+NP

SK+E

NP+E

Total

4 33,34

- -

1 8,33

4 33,34

1 8,33

- -

1 8,33

- -

- -

1 8,33

- -

12 100

4 33,34

- -

1 8,33

2 16,67

2 16,67

1 8,33

-

1 8,33

- -

0 -

1 8,33

12 100

4 33,34

1 8,33

- -

4 33,34

- -

- -

- -

- -

1 8,33

1 8,33

- -

11 100

Keterangan:P = nyeri payudaraSK = sakit kepalaNP = nyeri pada perut bagian bawahE = emosi

Upaya Mengatasi Keluhan PMS

Selama ini sebagian besar subjek penelitian tidak melakukan upaya apapun,

hanya sebesar 8,6 % subjek penelitian melakukan upaya mengkonsumsi obat untuk

mengurangi keluhan sindrom pramenstruasi. Ada beberapa upaya yang dilakukan

oleh subjek penelitian yang selanjutnya ditunjukkan pada Tabel 9.

Sebesar 57,1 % subjek penelitian membiarkan saja dengan alasan tidak ada

biaya untuk membeli obat. Sebesar 25,7 % subjek penelitian istirahat tidur ketika

Page 72: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

52

sedang mengalami keluhan PMS dan sebesar 5,7 % mengompres perut dengan air

hangat. Menurut Baziad (1993) air hangat dapat digunakan untuk mengurangi rasa

sakit pada keluhan nyeri pada perut bagian bawah penderita sindrom pramenstruasi.

Tabel 9 Upaya yang dilakukan untuk mengurangi gejala keluhan sindrompramenstruasi

Kelompok Total Upaya

DTn %

HKn %

Kontroln % n %

Membiarkan saja

Mengompres perut denganair hangat

Istirahat/tidur

Minum obat

Mengkonsumsi sayuran

6 50

1 8,3

3 25

2 16,7

0 0

6 50

1 8,3

4 33,4

1 8,3

0 0

8 72,7

0 0

2 18,2

0 0

1 9,1

20 57,1

2 5,7

9 25,7

3 8,6

1 2,9

Total 12 100 12 100 11 100 35 100

Setelah identifikasi dan penentuan subjek penelitian, dilakukan pemberian

suplemen pada subjek penelitian sesuai dengan kelompok perlakuan. Pemberian

suplemen dilaksanakan sejak fase folikel yaitu tiga hari setelah menstruasi hingga

fase luteal yaitu 1-2 hari sebelum menstruasi. Pemberian suplemen pada tiga hari

setelah menstruasi karena berdasarkan beberapa studi menunjukkan bahwa tiga hari

setelah menstruasi hormon mulai diproduksi dan mulai seimbang (Mira, 1988).

Kepada semua subjek penelitian diminta untuk mengkonsumsi kapsul pada

pagi hari. Untuk meningkatkan kepatuhan minum kapsul dilakukan melalui

pengawasan langsung oleh peneliti ketika pengambilan dan pencatatan laporan.

Seluruh subjek penelitian diperintahkan mengisi formulir monitoring yang setiap 2

hari diperiksa oleh peneliti. Selain mengisi formulir monitoring, verifikasi kejujuran

pelaporan pengisian kepatuhan minum kapsul subjek penelitian juga dilakukan

peneliti dengan cara menanyakan kepada anggota keluarga peserta.

Page 73: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

53

Selama pemberian suplemen, dari laporan mingguan diperoleh informasi

bahwa tidak ada subjek penelitian yang menggunakan suplemen atau obat lain untuk

mengurangi keluhan menstruasi. Selain itu juga tidak ada subjek penelitian yang

mengkonsumsi jamu untuk memperlancar haid. Hasil menunjukkan bahwa tingkat

kepercayaan pelaporan subjek penelitian dengan nilai median 4 yakni percaya.

Sesudah pemberian suplemen, dilakukan analisis terhadap kepatuhan minum

kapsul. Rata-rata per kelompok perlakuan kepatuhan minum kapsul mencapai

93,4% (Gambar 9). Dengan uji Anova, rata rata tingkat kepatuhan konsumsi antar

ketiga kelompok tidak berbeda nya (p>0,05).

0 0 0

93 93 92.9

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

DT HK KontrolKelompok Perlakuan

%

Gambar 9 Rata-rata persentase kepatuhan minum kapsul menurut kelompok perlakuan

Jenis Keluhan PMS

Jenis keluhan sindrom pramenstruasi yang diamati dalam penelitian ini

adalah sakit kepala, nyeri payudara, nyeri pada perut bagian bawah dan emosi. Jenis

keluhan yang dialami tersebut dibandingkan antara sebelum diberikan suplemen

dengan sesudah diberikan suplemen.

Subjek penelitian pada umumnya sebelum pemberian suplemen nilai rata-

rata jumlah jenis keluhan dari seluruh kelompok perlakuan yang dialami adalah

3.97±0,985 dan sesudah pemberian suplemen terjadi penurunan menjadi 1,45±1,666.

Gambar 10 menunjukkan nilai rata rata jumlah jenis keluhan antar kelompok

sebelum dan sesudah pemberian suplemen.

Page 74: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

54

Berdasarkan uji Chi square diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang nyata

(p>0,05) nilai rata rata jumlah jenis keluhan PMS yang dialami subjek penelitian

sebelum pemberian suplemen antar kelompok perlakuan. Nilai rata rata jumlah jenis

keluhan yang dialami subjek penelitian sesudah pemberian suplemen, berdasarkan

uji Chi square memperlihatkan perbedaan yang nyata (p<0,05) antar kelompok

perlakuan (Lampiran 13).

43.83

4.09

0.25

0.92

3.18

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

DT HK KontrolKelompok Perlakuan

Nila

i Rat

a-ra

ta

Sebelum Sesudah

Gambar 10 Nilai rata-rata jumlah jenis keluhan sebelum dan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Analisis juga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata rata

jumlah keluhan antara kelompok kapsul serbuk daun torbangun, herbal komersil dan

kontrol. Berdasarkan uji t, nilai rata rata jumlah jenis keluhan pada kelompok yang

diberi suplemen kapsul serbuk daun torbangun berbeda nyata (p<0,05) dengan

kelompok kontrol sesudah pemberian suplemen. Hasil uji t juga memperlihatkan

nilai rata rata jumlah jenis keluhan pada kelompok yang diberi suplemen herbal

komersil berbeda nyata (p<0,05) dengan kelompok kontrol sesudah pemberian

suplemen. Nilai rata rata jumlah jenis keluhan untuk kelompok kapsul serbuk daun

torbangun dengan kelompok herbal komersil, berdasarkan uji t tidak

memperlihatkan perbedaan yang nyata (p>0,05).

Tabel 10 adalah pengamatan penurunan terhadap nilai rata-rata jenis keluhan

antara sesudah dan sebelum pemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan.

Berdasarkan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan yang nyata (p<0,05) nilai rata-rata

Page 75: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

55

jenis keluhan sebelum dan sesudah pemberian suplemen pada kelompok perlakuan

kapsul serbuk daun torbangun. Pada kelompok herbal komersil, hasil uji t

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (p<0,05) nilai rata-rata jenis keluhan

sebelum dan sesudah pemberian suplemen, sedangkan pada kelompok kontrol hasil

uji t menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) nilai rata-rata jenis

keluhan sebelum dan sesudah pemberian suplemen.

Tabel 10 Nilai rata-rata jumlah jenis keluhan sebelum dan sesudah pemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan Sebelum pemberiansuplemen

Sesudah pemberiansuplemen

p

DT 4,00± 0,953 0,25 ± 0,622 0,00*

HK 3,83 ± 1,115 0,92 ± 1,311 0,00*

Kontrol 4,09 ± 0,944 3,18 ± 1,328 0,53Keterangan* = Berpengaruh nyata (p<0,05)

Pemberian suplemen dilakukan selama 14 hari, dimulai pada fase folikel

sampai fase luteal pada satu siklus menstruasi. Alasan pemberian suplemen selama

14 hari karena sindrom pramenstruasi umumnya terjadi 10 hari sebelum menstruasi.

Pemberian suplemen dimulai tiga hari setelah menstruasi. Sesudah pemberian

suplemen terlihat adanya penurunan keluhan yang cenderung cukup signifikan pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan herbal komersil pada tiap jenis

keluhan.

Penurunan keluhan nyeri payudara pada kelompok perlakuan kapsul serbuk

daun torbangun dan herbal komersil lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.

Sebanyak 10 orang subjek penelitian yang menderita nyeri payudara pada kelompok

kapsul serbuk daun torbangun setelah pemberian suplemen sebanyak 9 orang

subjek penelitian mengaku mengalami penurunan keluhan nyeri payudara. Pada

kelompok herbal komersil, dari 9 orang subjek penelitian yang menderita nyeri

payudara, sesudah pemberian suplemen sebanyak 7 orang subjek penelitian

mengaku mengalami penurunan keluhan nyeri payudara. Sedangkan pada kelompok

kontrol, dari 9 orang subjek penelitian yang menderita keluhan nyeri payudara,

sesudah pemberian suplemen sebanyak 7 orang yang masih menderita keluhan.

Hanya 2 orang subjek penelitian yang mengalami penurunan keluhan nyeri

Page 76: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

56

payudara. Gambar 11 memperlihatkan jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis

keluhan nyeri payudara sebelum dan sesudah pemberian suplemen.

.

10

1

9

2

9

7

0

2

4

6

8

10

12

D T

Seb

elum

Ses

udah H K

Seb

elum

Ses

udah

Kontrol

Seb

elum

Ses

udah

Ora

ng

Gambar 11 Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhannyeri payudara sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Berdasarkan keluhan sakit kepala, jumlah subjek penelitan yang mengalami

penurunan gejala sakit kepala pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan

herbal komersil lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Pada kontrol hanya 1

orang yang mengalami penurunan keluhan sakit kepala.

Subjek penelitian yang menderita sakit kepala pada kelompok kapsul serbuk

daun torbangun sebanyak 6 orang. Setelah pemberian suplemen, seluruh subjek

penelitian mengaku mengalami penurunan keluhan sakit kepala. Pada kelompok

herbal komersil, dari 8 orang subjek penelitian yang menderita sakit kepala, sesudah

pemberian suplemen hanya 2 orang subjek penelitian yang masih mengalami

keluhan sakit kepala. Sedangkan pada kelompok kontrol, dari 7 orang subjek

penelitian yang menderita keluhan sakit kepala, sesudah pemberian suplemen hanya

satu orang subjek penelitian yang mengalami penurunan keluhan sakit kepala

(Gambar 12).

Page 77: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

57

6

0

8

2

7

6

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

D T

Seb

elum

Ses

udah H K

Seb

elum

Ses

udah

Kontrol

Seb

elum

Ses

udah

Ora

ng

Gambar 12 Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhansakit kepala sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Penurunan keluhan nyeri perut bagian bawah diperlihatkan pada gambar 13.

Sebanyak 10 orang subjek penelitian yang menderita perut bagian bawah terasa

nyeri pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun setelah pemberian suplemen

sebanyak 9 orang subjek penelitian mengaku mengalami penurunan keluhan nyeri

perut bagian bawah.

10

1

9

2

10

7

0

2

4

6

8

10

12

D T

Seb

elum

Ses

udah H K

Seb

elum

Ses

udah

Kontrol

Seb

elum

Ses

udah

Ora

ng

Gambar 13 Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhan nyeriperut bagian bawah sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Page 78: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

58

Pada kelompok herbal komersil, dari 9 orang subjek penelitian yang

menderita perut bagian bawah terasa nyeri, setelah pemberian suplemen sebanyak 7

orang subjek penelitian mengaku mengalami penurunan keluhan perut bagian

bawah terasa nyeri. Pada kelompok kontrol, dari 10 orang subjek penelitian yang

menderita keluhan perut bagian bawah terasa nyeri, sesudah pemberian suplemen

sebanyak 7 orang yang masih menderita keluhan. Hanya 2 orang subjek penelitian

yang mengalami penurunan keluhan nyeri perut bagian bawah.

Berdasarkan keluhan emosi, Gambar 14 memperlihatkan penurunan pada

kelompok perlakuan kapsul serbuk daun torbangun dan herbal komersil lebih besar

dari kelompok kontrol. Subjek penelitian yang menderita emosi pada kelompok

kapsul serbuk daun torbangun sebanyak 11 orang. Sesudah pemberian suplemen,

sebanyak 10 subjek penelitian mengaku mengalami penurunan keluhan emosi.

11

1

11

3

9

8

0

2

4

6

8

10

12

D T

Sebelum

Sesudah

H K

Sebelum

Sesudah

Kontrol

Sebelum

Sesudah

Ora

ng

Gambar 14 Jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis keluhanemosi sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Pada kelompok herbal komersil, dari 11 orang subjek penelitian yang

menderita emosi, sesudah pemberian suplemen hanya 3 orang subjek penelitian

yang masih mengalami keluhan emosi. Sebanyak 8 orang subjek penelitian

menyatakan tidak mengalami keluhan emosi lagi. Pada kelompok kontrol, dari 9

orang subjek penelitian yang menderita keluhan emosi, sesudah pemberian

suplemen hanya 1 orang ojek penelitian yang mengalami penurunan keluhan emosi.

Page 79: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

59

Sebanyak 8 subjek penelitian masih mengalami keluhan emosi menjelang

menstruasi.

Berdasarkan uji Chi square diperoleh bahwa ada perbedaan yang nyata

(p<0,05) antara penurunan keluhan nyeri payudara sesudah pemberian suplemen

antar kelompok perlakuan. Begitu pula terhadap keluhan sakit kepala, nyeri perut

bagian bawah dan emosi, uji Chi square menunjukkan ada perbedaan yang nyata

(p<0,05) antara penurunan keluhan sakit kepala sesudah pemberian suplemen antar

kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang nyata (p<0,05 penurunan keluhan nyeri

perut bagian bawah sesudah pemberian suplemen antar kelompok perlakuan dan ada

perbedaan yang nyata (p<0,05) penurunan keluhan emosi sesudah pemberian

suplemen antar kelompok perlakuan (Tabel 11).

Tabel 11 Sebaran keluhan subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian suplemen berdasarkan jenis keluhan PMS

DT HK KontrolKeluhan

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

p

Nyeri payudara

- Sebelum

- Sesudah

10 2

1 11

9 3

2 10

9 2

7 4

0,863

0,007*

Sakit kepala

- Sebelum

- Sesudah

7 5

0 12

8 4

2 10

7 4

6 5

0,913

0,006*

Nyeri perut bagianbawah

- Sebelum

- Sesudah

20 4

2 22

18 6

4 20

20 2

14 8

0,599

0,007*

Emosi

- Sebelum

- Sesudah

11 1

1 11

11 1

3 9

9 2

8 3

0,697

0,004*

Keterangan* = Berpengaruh nyata (p<0,05)

Untuk melihat perbedaan penurunan antara kelompok perlakuan kapsul

serbuk daun torbangun dengan herbal komersil dan kontrol dilakukan dengan uji t.

Penurunan keluhan nyeri payudara sesudah pemberian suplemen, hasil uji t

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) penurunan keluhan

Page 80: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

60

nyeri payudara antara kelompok kapsul serbuk daun torbangun dengan herbal

komersil. Untuk kelompok kapsul serbuk daun torbangun dengan kontrol, uji t

menunjukkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap penurunan keluhan nyeri

payudara sesudah pemberian suplemen.

Hal ini dapat dilihat dimana penurunan keluhan penderita gejala nyeri

payudara pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan herbal komersil

cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok kontrol sesudah

pemberian suplemen.

Hasil uji t terhadap penurunan keluhan sakit kepala sesudah pemberian

suplemen antar kelompok kapsul serbuk daun torbangun dengan herbal komersil,

uji t memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap penurunan

keluhan sakit kepala. Begitu juga antara kelompok kapsul serbuk daun torbangun

dengan kontrol, hasil uji t memperlihatkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05)

terhadap penurunan keluhan sakit kepala sesudah pemnerian suplemen. Penurunan

keluhan penderita gejala sakit kepala pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun

dan herbal komersil cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok

kontrol sesudah pemberian suplemen (Lampiran 12).

Berdasarkan hasil uji t penurunan keluhan nyeri perut bagian bawah antara

kelompok kapsul serbuk daun torbangun dengan herbal komersil sesudah pemberian

suplemen berbeda nyata (p<0,05), begitu juga antara kelompok kapsul serbuk daun

torbangun dan kontrol hasil uji t memperlihatkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05)

terhadap penurunan nyeri perut bagian bawah sesudah pemberian suplemen.

(Lampiran 17).

Perbedaan yang nyata itu terlihat dimana penurunan keluhan penderita

gejala nyeri perut pada bagian bawah pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun

cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok herbal komersil dan

kontrol sesudah pemberian suplemen.

Berdasarkan hasil uji t, penurunan keluhan emosi sesudah pemberian

suplemen berbeda nyata (p<0,05) antara kelompok kapsul serbuk daun torbangun

dengan herbal komersil. Begitu juga antara kapsul serbuk daun torbangun dengan

kontrol, hasil uji t menunjukkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05) penurunan

keluhan emosi sesudah pemberian suplemen (Lampiran 18).

Page 81: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

61

Kebiasaan Makan dan Asupan Mineral

Kebiasaan makan

Pengukuran konsumsi pangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kebiasaan makan subjek penelitian yang meliputi jenis makanan yang dikonsumsi

(makanan pokok, jajanan, minuman dan suplemen), frekuensi dan jumlah konsumsi

dari setiap jenis makanan dalam ukuran rumah tangga (URT).

Subjek penelitian pada umumnya makan lengkap sehari hanya 1 kali yaitu

pada waktu makan siang atau makan malam. Hanya sebagian kecil subjek penelitian

yang makan lengkap 2 kali sehari. Makan lengkap didefinisikan jika subjek

penelitian mengkonsumsi makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk baik hewani

maupun nabati serta sayur-mayur atau buah-buah. Sebelum pemberian suplemen,

sebanyak 91,7 % kelompok kapsul serbuk daun torbangun, 83,3 % kelompok herbal

komersil dan 81,8 % kontrol mengkonsumsi makanan lengkap sebanyak satu kali

sehari. Sesudah pemberian suplemen, persentase subjek penelitian yang

mengkonsumsi makan 1 kali sehari cenderung tidak banyak berubah yaitu yang

makan satu kali sehari yaitu sebanyak 83,3 % kelompok kapsul serbuk daun

torbangun 75 % kelompok herbal komersil dan 72,7 % kontrol (Tabel 12).

Tabel 12 Sebaran subjek penelitian menurut frekuensi makan lengkap dankelompok perlakuan sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Kelompok TotalFrekuensi makanlengkap DT (n=12) HK (n=12) Kontrol

(n=11)

Sebelum pemberiansuplemen 1 kali

2 kali

3 kali

11 (91,7%

1 ( 8,3%)

-

10 (83,3%)

2 (16,7%)

-

9 (81,8%)

2 (18,2%)

-

30 (85,7%)

5 (14,3%)

-

Sesudah pemberiansuplemen 1 kali

2 kali

3 kali

10 (83,3%)

2 (16,7%)

-

9 (75%)

3 (25%)

-

8 (72,7%)

3 (27,3%)

-

27 (77,1%)

8 (22,9%)

-

Page 82: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

62

Waktu makan subjek penelitian adalah pagi jam 7 .00 pagi, siang jam 12.00

dan sore hari jam 17.00. Bila dilihat dari kebiasaan makan lengkap, maka waktu

makan subjek penelitian adalah jam 12.00 dan jam 17.00. Pada umumnya subjek

penelitian pada pagi hari hanya mengkonsumsi makanan jajanan seperti pisang

goreng, brownies, mie instant. atau nasi goreng. Siang hari, kadang kadang subjek

penelitian mengkonsumsi makan di tempat kerja dengan membeli makanan yang ada

di sekitar lokasi kerja mereka. Mie bakso adalah makanan yang paling sering

dikonsumsi mereka, baik kelompok kapsul serbuk daun torbangun (83,3%), herbal

komersil (83,3%) maupun kontrol (81,8%). Mie bakso mereka konsumsi pada

umumnya sebagai makan siang pengganti nasi. Gorengan adalah jajanan lain yang

sering mereka konsumsi. Kadang kadang gorengan mereka jadikan sebagai teman

makan atau lauk seperti bala bala. Tabel 13 di bawah menunjukkan jajanan yang

disukai subjek penelitian.

Tabel 13 Sebaran makanan jajanan yang disukai subjek penelitian

Jenis jajananDT (n=12)

KelompokHK (n=12) Kontrol

(n=11)

Total

Mie Bakso

Siomay

Gorengan

Wafer

Bolu

10(83,3%)

5(41,7%)

5(41,7%)

6(50,0%)

5(41,7%)

10(83,3%)

6(50%)

7(58,3%)

7(58,3%)

5(41,7%)

9(81,8%)

6(54,5%)

5(45,5%)

5(45,5%)

5(45,5%)

29(82,9%)

17(48,6%)

17(48,6%)

18(51,4%)

15(42,9%)

Makanan ringan atau snack jarang dikonsumsi mereka, kalaupun ada

persentasenya sangat kecil. Makanan ringan yang sering mereka konsumsi adalah

wafer dan bolu (brownies). Makanan ringan mereka beli di sekitar tempat tinggal

mereka. Pada umumnya mereka mengkonsumsi makanan ringan di sore hari sambil

minum teh.

Mie instan adalah jenis makanan yang terbesar dikonsumsi pada ketiga

kelompok perlakuan yaitu sebesar 91,4% subjek penelitian hampir tiap hari

mengkonsumsi mie instant. Pada umumnya, mie instant dikonsumsi pada pagi hari,

baik sebagai makanan pokok maupun sebagai teman makan nasi atau lauk. Selain

Page 83: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

63

mie instan, lauk nabati seperti tahu dan tempe adalah jenis makanan yang sebagian

besar dikonsumsi subjek penelitian hampir setiap hari, yaitu sebesar 94,3%.

Frekuensi lauk nabati lebih banyak dikonsumsi dibandingkan dengan lauk hewani

oleh subjek penelitian. Hanya 25,7% subjek penelitian yang mengkonsumsi lauk

hewani lebih dari 5 kali per minggu. Meskipun mereka rendah dalam

mengkonsumsi lauk hewani yang menurut Mayo (1997) bahwa konsumsi rendah

lemak hewani dapat mencegah terjadingya sindrom pramenstruasi, tetapi kebiasaan

mengkonsumsi sayur atau buah diantara subjek penelitian masih rendah. Menurut

Simon (2003) memperbanyak konsumsi makanan yang berserat seperti sayur sayuran dan buah buahan

dapat mengurangi keluhan sindrom pramenstruasi. Terhadap konsumsi sayur-mayur hanya

sebesar 42,9% subjek penelitian yang mengkonsumsi sayur hampir tiap hari,

sedangkan untuk buah-buahan hanya sebesar 11,4% subjek penelitian yang

mengkonsumsi buah buahan lebih dari 5 hari per minggu (Tabel 14).

Tabel 14 Sebaran jenis makanan yang sering dikonsumsi subjek penelitian perminggu

Jenis jajananDT (n=12)

KelompokHK (n=12) Kontrol

(n=11)

Total

Mie instant

Lauk hewani

Lauk nabati

Sayur-mayur

Buah-buahan

11(91,7%)

3(25%)

11(91,7%)

4(33,3%)

2(16,7%)

11(91,7%)

3(25%)

11(91,7%)

6(50%)

1(8,3%)

10(90,9%)

3(27,3%)

11(100%)

5(45,5%)

1(9,1%)

32(91,4%)

9(25,7%)

33(94,3%)

15(42,9%)

4(11,4%)

Pada suatu studi menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara

wanita yang sering mengkonsumsi sayuran dengan intensitas nyeri perut yang

menjadi lebih ringan (Barnard, 2000). Sayur-mayur merupakan bahan pangan

sumber serat makanan karena kaya akan selulosa. Serat makanan merupakan

pangan yang tidak dapat dicerna secara enzimatik yang dapat memperbesar volume

feses (Linder, 1992), sedang Siregar (2004) berpendapat bahwa serat adalah jenis

karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh

dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume

feces.

Page 84: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

64

Menurut Agustini (2007) rendahnya konsumsi sayur-mayur dan buah-buahan

yang merupakan sumber vitamin dan mineral selain serat kasar dapat meningkatkan

gejala sindrom pramenstruasi.

Asupan Energi

Asupan energi dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan sesudah

pemberian suplemen. Rata rata total asupan energi dihitung dari konsumsi pangan

harian. Asupan energi rata rata subjek penelitian masih dibawah angka kecukupan

energi yang dianjurkan per hari. Angka kecukupan energi yang dianjurkan pada

remaja putri usia 15 – 18 tahun adalah sebesar 2200 kkal per hari. Asupan energi per

hari pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun sebelum pemberian suplemen

sebesar 1280,1 kkal per hari dan sesudah pemberian suplemen sebesar 1214,7 kkal

per hari. Pada kelompok herbal komersil asupan energi sebelum pemberian

suplemen adalah sebesar 1045,7 kkal per hari dan sebesar 1090,6 kkal per hari

sesudah pemberian suplemen. Pada kelompok kontrol, asupan energi sebesar 1158,9

kkal per hari sebelum pemberian suplemen dan sebesar 1038,7 kkal per hari sesudah

pemberian suplemen (Gambar 15).

1280.1

1045.7

1158.91214.7

1090.61038.7

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

DT HK Kontrol

Kelompok perlakuan

Kilo

Kal

ori

SebelumSesudah

Gambar 15 Rata rata asupan energi sebelum dan sesudahpemberian suplemen pada kelompok perlakuan

Page 85: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

65

Rata-rata tingkat kecukupan energi subjek penelitian sebelum dan sesudah

pemberian suplemen mengalami kekurangan energi yaitu di bawah angka kecukupan

gizi yang dianjurkan (Depkes, 1996)). Pada kelompok kapsul serbuk daun

torbangun dan kelompok kontrol, angka kecukupan energi mengalami penurunan

yang relatif kecil. Studi yang dilakukan oleh Webb (1986) menjelaskan bahwa

perubahan aktifitas selama siklus menstruasi, menyebabkan meningkatnya

pengeluaran energi pada fase luteal sebagai akibat dari perubahan hormon. Gong et

al (1989) berpendapat bahwa meningkatnya asupan energi yang signifikan selama

fase luteal disebabkan respon dari meningkatnya metabolisme hormon pada fase ini.

Berdasarkan hasil uji Anova tingkat kecukupan energi sebelum dan sesudah

pemberian suplemen antara tiga kelompok perlakuan tidak memperlihatkan

perbedaan yang nyata (p>0,05) (Tabel 15).

Tabel 15 Rata-rata persentase tingkat kecukupan energi berdasarkan kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Energi Kelompok p

DT HK Kontrol

Sebelum :% AKG 57,17±24,29 46,92±11,01 51,82±14,02 0,342

Sesudah :% AKG 54,25±13,87 49,17±9,33 46,64±10,32 0,221

Asupan Karbohidrat

Asupan karbohidrat dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan

sesudah pemberian suplemen. Rata rata total asupan karbohidrat dihitung dari

konsumsi pangan harian. Asupan karbohidrat rata rata subjek penelitian sudah di

atas angka kecukupan karbohidrat yang dianjurkan per hari. Angka kecukupan

karbohidrat yang dianjurkan pada orang dewasa dan anak anak adalah sebesar

adalah sebesar 130 gram per hari. Asupan karbohidrat per hari pada kelompok

kapsul serbuk daun torbangun sebelum pemberian suplemen sebesar 154,6 gram per

hari dan sesudah pemberian suplemen sebesar 140,6 gram per hari.

Pada kelompok herbal komersil asupan karbohidrat sebelum pemberian

suplemen adalah sebesar 138,4 gram per hari dan sebesar 132,2 gram per hari

Page 86: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

66

sesudah pemberian suplemen. Pada kelompok kontrol, asupan karbohidrat sebelum

pemberian suplemen sebesar 167,2 gram per hari dan sesudah pemberian suplemen

229,8 gram per hari (Gambar 16).

154.6

138.4

167.2

140.6132.2

229.8

0

50

100

150

200

250

DT HK Kontrol

Kelompok perlakuan

Gra

m SebelumSesudah

Gambar 16 Rata rata asupan karbohidrat sebelum dan sesudah pemberian suplemen pada kelompok perlakuan

Rata-rata tingkat kecukupan karbohidrat subjek penelitian sebelum dan

sesudah pemberian suplementasi berada di atas angka kecukupan karbohidrat yaitu

di atas >70%. Angka kecukupan karbohidrat pada kelompok kontrol sesudah

pemberian suplemen mengalami kenaikan, sedangkan pada kelompok kapsul serbuk

daun torbangun dan herbal komersil terjadi penurunan. Berdasarkan hasil uji Anova

memperlihatkan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) sesudah dan sebelum

pemberian suplemen diantara kelompok perlakuan (Tabel 16).

Tabel 16 Rata-rata persentase tingkat kecukupan karbohidrat berdasarkan kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Karbohidrat Kelompok p

DT HK Kontrol

Sebelum :% AKG 118,88±59,21 106,43±39,53 128,65±47,11 0,562

Sesudah :% AKG 108,16±35,24 101,67±23,96 176,74±289,6 0,490

Page 87: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

67

Studi yang dilakukan oleh Wurtman et al (1994) menyatakan bahwa

konsumsi makanan tinggi kabohidrat selama fase luteal dapat meningkatkan keluhan

emosi, depresi dan kelelahan pada penderita sindrom pramenstruasi. Mayo (1997)

menyarankan mengkonsumsi karbohidrat kompleks termasuk biji-bijian, kacang-

kacangan, sayuran dan buah-buahan untuk mencegah kejadian sindrom

pramenstruasi. Beberapa studi dikemukakan bahwa kelebihan konsentrasi estrogen

dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan kaya serat makanan dengan

diimbangi asupan magnesium, magnesium dan kalsium berperan dalam sekresi

estrogen (Apriadji, 2008).

Karbohidrat diyakini dapat membantu penurunan keluhan sindrom

pramenstruasi karena karbohidrat berperan dalam meningkatkan gula darah.

Konsentrasi gula darah yang rendah dapat mengakibatkan tubuh mengeluarkan

adrenalin. Menurut Mommies (2005) adrenalin akan menghentikan efektifitas

progesteron yang berperan dalam penurunan keluhan sindrom pramenstruasi.

Progesteron berfungsi menekan aktivitas kerja hormon estrogen.

Asupan Protein

Asupan protein dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan

sesudah pemberian suplemen. (Gambar 17).

40.18

37.19

40.62

53.7

47.36 46.75

0

10

20

30

40

50

60

DT HK Kontrol

Kelompok perlakuan

gram

Sebelum Sesudah

Gambar 17 Rata rata asupan protein sebelum dan sesudahpemberian suplemen pada kelompok perlakuan

Page 88: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

68

Asupan protein subjek penelitian berasal pada umumnya dari kacang-

kacangan. Persentase asupan protein subjek penelitian dari lauk hewani sangat

rendah. Asupan protein per hari pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun

sesudah pemberian suplemen mengalami kenaikan yakni dari sebesar 40,18 gram

per hari menjadi sebesar 53,7 gram sesudah pemberian suplemen per hari. Pada

kelompok herbal komersil asupan protein juga mengalami kenaikan sesudah

pemberian suplemen yaitu sebesar 37,19 gram per hari dan sebesar 47,36 gram per

hari sesudah pemberian suplemen. Pada kelompok kontrol, asupan protein sebesar

45,65 gram per hari sebelum pemberian suplemen dan mengalami kenaikan menjadi

sebesar 45,65 gram per hari sesudah pemberian suplemen.

Berdasarkan WNPG (2004) angka kecukupan protein yang dianjurkan adalah

57 mg dan 55 mg untuk remaja putri dengan usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun.

Angka kecukupan protein subjek penelitian sebelum pemberian suplemen pada

kelompok herbal komersil masuk dalam kategori defisiensi (<70%), tetapi sesudah

pemberian suplemen mengalami kenaikan. Rata-rata angka kecukupan protein

kelompok kapsul serbuk daun torbangun, herbal komersil dan kontrol sesudah

pemberian suplemen mengalami kenaikan sehingga masuk dalam kategori gizi baik

(>70%) (Tabel 17).

Tabel 17 Rata-rata persentase tingkat kecukupan protein berdasarkan kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Protein Kelompok p

DT HK Kontrol

Sebelum :% AKG 72,59±24,34 67,18±20,15 73,14±17,99 0,774

Sesudah :% AKG 97,12±33,49 89,39±19,65 84,24±15,27 0,368

Hasil uji Anova menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p>0,05) rata-rata

kecukupan protein sebelum dan sesudah pemberian suplemen di antara kelompok

perlakuan.

Page 89: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

69

Asupan Kalsium

Kalsium adalah mineral yang membentuk tulang. Sembilan puluh

sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya

tersebar di darah dan jaringan lunak. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat

berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat

membawa pesan. Penelitian Thys-Jacobs (1989) kalsium menurunkan nilai total

skor sindrom pramenstruasi pada penderita sindrom pramenstruasi hingga lebih dari

48% sedangkan kontrol 30%. Menurut Bendich (2000) bahwa telah banyak

dilakukan uji coba pemberian berbagai macam suplemen untuk menurunkan gejala

sindrom pramenstruasi tetapi hanya kalsium yang memberi hasil yang signifikan

terhadap penurunan gejala sindrom pramenstruasi.

Asupan mineral kalsium dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum

dan sesudah pemberian suplemen (Tabel 18). Rata-rata total asupan kalsium

dihitung dari konsumsi pangan harian dan termasuk tambahan dari pemberian

suplemen kapsul perlakuan setelah suplementasi..

Tabel 18 Rata-rata asupan kalsium (mg) menurut kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

PerlakuanDT

Kelompok

HK Kontrol

p

Sebelum pemberiansuplemen /I 433.8±232,0 423,0±129,4 430,4±193,2 0,990

Sesudah pemberiansuplemen /II 391.7±160,1 385,2±153,3 461,8±117,7 0,393

Asupan kalsium pada setiap kelompok tidak memperlihatkan perbedaan yang

besar. Terhadap penilaian konsumsi pangan sesudah pemberian suplemen, pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan kelompok herbal komersil terlihat

penurunan asupan kalsium sebelum dan sesudah pemberian suplemen meskipun

tidak signifikan. Pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun sebelum pemberian

suplemen asupan kalsium sebesar 433,8 mg, sedangkan sesudah pemberian

suplemen sebesar 391,7 mg. Begitu pula pada kelompok herbal komersil, dimana

sebelum pemberian suplemen asupan kalsium sebesar 423 mg, sedangkan sesudah

Page 90: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

70

pemberian suplemen sebesar 385,2 mg. Hal ini berbeda dengan kelompok kontrol,

asupan kalsium sesudah pemberian suplemen (461,8mg) lebih besar dari sebelum

pemberian suplemen sebesar 430,4 mg. Berdasarkan hasil uji Anova tidak ada

perbedaan yang nyata asupan kalsium antar kelompok perlakuan baik sebelum

pemberian suplemen (p>0,05) maupun sesudah pemberian suplemen (p>0,05).

Berdasarkan angka kecukupan kalsium yang dianjurkan per hari, asupan

kalsium subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian suplemen masih dibawah

angka kecukupan gizi kalsium yang dianjurkan yaitu sebesar 1000 mg per hari

untuk remaja putri dengan usia 15 tahun sampai 18 tahun. Rata-rata angka

kecukupan kalsium masih di bawah 70% yang berarti mengalami defisiensi kalsium

baik sebelum pemberian suplemen, maupun sesudah pemberian suplemen (Gambar

18).

91.67

75

100

91.67 90.91

100

8.33

25

0

8.33 9.09

00

20

40

60

80

100

120

sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah

DT HK Kontrol

%

<70>70

Gambar 18 Tingkat kecukupan kalsium sebelum dan sesudah pemberiansuplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan kelompok herbal komersil

terjadi penurunan jumlah subjek penelitian yang mengalami defisiensi kalsium

sesudah pemberian suplemen. Sebelum pemberian suplemen distribusi subjek

penelitian yang mengalami defisiensi sebesar 91,67% (DT) dan 100% (HK).

Sesudah pemberian suplemen defisiensi kalsium turun menjadi 75% (DT) dan

91,67% (HK). Meskipun terjadi penurunan, subjek penelitian mengalami defisiensi

kalsium (<70%) sangat besar. Pada kelompok kontrol, distribusi subjek penelitian

Page 91: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

71

yang mengalami defisiensi kalsium mengalami kenaikan sesudah pemberian

suplemen yaitu sebesar 90,91% menjadi 100%.

Defisiensi kalsium disebabkan kurangnya konsumsi makanan sumber

kalsium seperti susu, lauk hewani dan kacang-kacangan. Subjek penelitian yang

sering mengkonsumsi lauk hewani hanya sebesar 25,7%. Rendahnya asupan

kalsium pada subjek penelitian karena mereka jarang mengkonsumsi makanan

sumber kalsium seperti susu. Alasan mereka jarang mengkonsumsi susu dan lauk

pauk sumber hewani karena harganya relative mahal. Sumber kalsium yang pada

umumnya mereka konsumsi adalah ikan teri asin. Ikan teri asin dikonsumsi rata-rata

seminggu sekali.

Suatu studi menunjukkan bahwa defisiensi kalsium dapat meningkatkan

keparahan keluhan sindrom pramenstruasi (Baziad, 2005). Kalsium berperan dalam

menurunkan pembengkakan (diuretik) selain mengatur fungsi sel dan impuls syaraf

(Linder, 1992).

Asupan Magnesium

Rata rata total asupan magnesium dihitung dari konsumsi pangan harian dan

tidak termasuk tambahan dari pemberian suplemen kapsul perlakuan. Asupan

mineral magnesium merupakan nilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum dan

sesudah pemberian suplemen. Terhadap penilaian konsumsi pangan sesudah

pemberian suplemen, terlihat adanya penurunan asupan magnesium antara sebelum

pemberian suplemen dengan sesudah pemberian suplemen meskipun tidak

signifikan (Tabel 19).

Tabel 19 Rata rata asupan magnesium (mg) menurut kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Perlakuan

DT

Kelompok

HK Kontrol

p

Sebelum pemberiansuplemen /I 262,7±137,8 247,0±58,5 245,3±98,5 0,904

Sesudah pemberiansuplemen /II 255,7±103,2 234,9±84,4 243,3±71,3 0,846

Page 92: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

72

Pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun sebelum pemberian suplemen

asupan magnesium sebesar 262,7 mg, sedangkan sesudah pemberian suplemen

sebesar 255,7 mg. Begitu pula pada kelompok herbal komersil, dimana sebelum

pemberian suplemen asupan magnesium sebesar 247,0 mg, sedangkan sesudah

pemberian suplemen sebesar 234,9 mg. Pada kelompok kontrol, asupan magnesium

sesudah pemberian suplemen sebesar 243,3 mg yang artinya lebih rendah dari

sebelum pemberian suplemen yakni sebesar 245,3 mg. Berdasarkan hasil uji Anova

tidak ada perbedaan yang nyata asupan magnesium antar kelompok baik sebelum

pemberian suplemen (p>0,05) maupun sesudah pemberian suplemen (p>0,05).

Asupan gizi magnesium subjek penelitian per hari, sebelum dan sesudah

pemberian suplemen berada di atas angka kecukupan gizi magnesium yang

dianjurkan yaitu 240 mg per hari untuk remaja putrid usia 15-18 tahun. Pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan kelompok kontrol, distribusi subjek

penelitian yang mengalami defisiensi magnesium (<70%) sebelum dan sesudah

pemberian suplemen tidak mengalami perubahan. Pada kelompok herbal komersil,

subjek penelitian yang mengalami defisiensi magnesium dari tidak ada menjadi

sebesar 25% sesudah pemberian suplemen (Gambar 19).

25 25

0

2518.18 18.18

75 75

100

7581.82 81.82

0

20

40

60

80

100

120

sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah

DT HK Kontrol

%

<70>70

Gambar 19 Tingkat kecukupan magnesium sebelum dan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Page 93: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

73

Salah satu peran magnesium adalah memecah glukosa darah (glikolisis).

Hormon tiroid dengan merangsang glikogenolisis dan glukoneogenesis,

menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa darah sehingga meningkatkan

glikolisis ( Pragasta, 2008). Meningkatnya glikolisis menyebabkan kebutuhan

akan mineral magnesium untuk memecah gula darah semakin tinggi (Linder, 1992).

Selain itu magnesium juga berperan dalam produksi hormon serotonin. Kurangnya

asupan magnesium dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme karbohidrat

serta menyebabkan rendahnya produksi hormon serotonin dalam sel otak yang

berperan sebagai neurotransmiter (Agustini, 2007). Beberapa studi yang telah

dilakukan merekomendasikan bahwa pemberian suplemen magnesium sebesar 360

mg per hari selama 2 siklus menstruasi pada penderita sindrom pramenstruasi,

memberikan hasil yang nyata dengan penurunan keluhan sakit kepala (Facchinettib,

1991).

Asupan Besi

Asupan mineral zat besi dinilai dari pencatatan konsumsi pangan sebelum

dan sesudah pemberian suplemen. Rata-rata total asupan zat besi dihitung dari

konsumsi pangan harian dan tidak termasuk tambahan dari pemberian suplemen

kapsul perlakuan. Pada penilaian konsumsi pangan sesudah pemberian suplemen,

baik pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun, herbal komersil dan kontrol

terjadi penurunan asupan zat besi sebelum dan sesudah pemberian suplemen. Pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun sebelum pemberian suplemen asupan zat

besi sebesar 23,11 mg, sedangkan sesudah pemberian suplemen sebesar 18,4 mg.

Pada kelompok herbal komersil, dimana sebelum pemberian suplemen asupan zat

besi sebesar 21,1 mg, sedangkan sesudah pemberian suplemen sebesar 18,6 mg.

begitu pula dengan kelompok kontrol, asupan zat besi sesudah pemberian suplemen

21,3 mg lebih besar dari sebelum pemberian suplemen 20,6 mg. Penurunan asupan

zat besi terbesar pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun, sedangkan

penurunan terkecil pada kelompok kontrol (Tabel 20).

Berdasarkan hasil uji Anova tidak ada perbedaan yang nyata asupan zat besi

antar kelompok baik sebelum pemberian suplemen (p>0,05) maupun sesudah

pemberian suplemen (p>0,05).

Page 94: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

74

Tabel 20 Rata rata asupan besi (mg) menurut kelompok sebelum dan sesudah pemberian suplemen

Perlakuan

DT

Kelompok

HK Kontrol

p

Sebelum pemberiansuplemen /I 23,11±14,5 21,1±8,7 21,3±11,8 0,898

Sesudah pemberiansuplemen /II 18,4±9,8 18,6±9,3 20,6±7,7 0,823

Nilai kebutuhan zat besi yang dianjurkan per hari, asupan zat besi subjek

penelitian sebelum dan sesudah pemberian suplemen masih dibawah angka

kecukupan gizi zat besi yang dianjurkan yaitu sebesar 26 mg per hari untuk remaja

putri dengan usia 15 tahun sampai 18 tahun. Menurut Mayo (1997) defisiensi zat

besi dapat menyebabkan kekurangan zat gizi karena absopsi makanan dalam tubuh

terganggu.

Gambar 20 menunjukkan angka kecukupan zat besi subjek penelitian.

Asupan gizi zat besi subjek penelitian per hari, sesudah pemberian suplemen yang

berada di atas angka kecukupan zat besi menurun pada kelompok kapsul serbuk

daun torbangun dan kelompok herbal komersil yaitu dari 75% sebelum

suplementasi, menjadi 66,67% sesudah suplementasi baik pada kelompok kapsul

serbuk daun torbangun maupun pada kelompok herbal komersil. Hal itu berbeda

dengan kelompok kontrol, dimana persentase defisiensi zat besi subjek penelitian

pada kelompok kontrol mengalami penurunan yaitu dari 27,27% sebelum

suplementasi menjadi 18,18% sesudah suplementasi.

Zat besi dapat diperoleh dari sayuran berwarna hijau gelap dan daging.

Berdasarkan kebiasaan makan, subjek penelitian sangat rendah mengkonsumsi

sayur-mayur serta lauk pauk hewani. Rendahnya konsumsi lauk hewani, karena

harga lauk hewan seperti daging yang mahal, sedangkan sayur-mayur jarang mereka

konsumsi dengan alasan mereka tidak suka makan sayur.

Page 95: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

75

25

33.33

25

33.33

27.27

18.18

75

66.67

75

66.67

72.73

81.82

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah

DT HK Kontrol

%<70>70

Gambar 20 Tingkat kecukupan zat besi sebelum dan sesudah pemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Zat besi atau Fe merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh,

meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit (tracemineral). Hemoglobin yang

berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, mengandung 60-70% zat besi.

Kekurangan zat besi berarti tubuh kita kekurangan haemoglobin dan oksigen yang

dapat meningkatkan gejala keluhan sindrom pramenstruasi terutama sakit kepala

(Wijayakusumah, 2007).

Di dalam kerja otak, zat besi dibutuhkan untuk proses metabolisme. Jika

kebutuhan zat besi kurang, metabolisme otak bisa terganggu yang mengakibatkan

enzim-enzim yang digunakan untuk memperlancar kerja otak jadi berkurang. Lebih

jauh hal itu membuat transfer energi rangsangan ke otak pun menjadi terhambat.

Padahal energi ini sangat diperlukan dalam menjalankan impuls-impuls saraf dalam

otak (Surono, 1999).

Kesukaan Rasa Makanan

Kesukaan mengkonsumsi rasa makanan manis dan asin memiliki hubungan

terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. Menurut Smith (2006) rasa makanan

manis dan rasa makanan asin memberi pengaruh terhadap peningkatan keluhan

sindrom pramenstruasi. Subjek penelitian umumnya menyukai makanan manis

Page 96: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

76

yaitu sebesar 74%. Subjek penelitian yang menyukai konsumsi makanan manis

terbesar pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan terendah pada

kelompok herbal komersil yakni sebesar 66,7 % subjek penelitian yang menyukai

makanan rasa manis sedangkan pada kontrol sebesar 72 % subjek penelitian yang

menyukai makanan rasa manis (Tabel 21).

Tabel 21 Kesukaan subjek penelitian terhadap konsumsi makanan rasa manis dan rasa asin sebelum pemberian suplemen.

Rasa makanan DTKelompok

HK Kontrol Total

Makanan Manis Ya Tidak

Makanan Asin Ya

Tidak

10 ( 83,3%) 2 (16,7%)

4 (33,3%) 8 (66,7%)

8 (66,7%) 4 (33,3%)

4 (33,3%) 8 (66,7%)

8 (72,7%) 3 (27,3%)

0 (0%)11 (100%)

26 (74,3%) 9 (25,7%)

8 (22,9%) 27 (77,1%)

Konsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan gejala keluhan sindrom

pramenstruasi, karena konsumsi makanan tinggi gula dapat menaikkan gula darah.

Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat yaitu memecah gula dengan

cara merubah glukosa menjadi dua asam pyruvat (Linder, 1992). Bila asupan

magnesium rendah maka produksi serotonin menurun karena magnesium digunakan

dalam proses glikolisis padahal magnesium berperan juga dalam produksi serotonin

(Apriadji, 2008; Agustini, 2007).

Pada rasa makanan asin, persentase subjek penelitian yang menyukai

makanan rasa asin lebih rendah daripada rasa manis. Persentase subjek penelitian

yang menyukai makanan asin pada kelompok perlakuan kapsul serbuk daun

torbangun dan herbal komersil sama yakni sebesar 33,3 %. Pada kelompok kontrol

tidak ada seorang subjek penelitian yang menyukai rasa asin.

Menurut Baziad (2005), penderita sindrom pramenstruasi sebaiknya

menghindari makanan dengan konsentrasi garam tinggi. Pembatasan makanan

berkonsentrasi garam tinggi ditujukan untuk mengatasi retensi cairan atau

pembengkakan.

Page 97: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

77

Profil Darah

Kalsium, magnesium dan zat besi adalah mineral mineral yang berhubungan

dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

kalsium dan magnesium dapat mengurangi keluhan sindrom pramenstruasi

(Facchinettib, 1991; Thys-Jacobs 1989).

Kalsium Serum

Konsentrasi kalsium serum dalam darah sebelum pemberian suplemen pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun mengalami penurunan sesudah pemberian

suplemen yaitu dari sebesar 9,83 mg/dl turun menjadi 9,35 mg/dl dan sesudah

menstruasi juga mengalami penurunan sebesar 8,82 mg/dl. Asupan kalsium sesudah

pemberian suplemen juga mengalami penurunan dibanding sebelum pemberian

suplemen walau terlihat sangat kecil penurunannya. Pada kelompok herbal komersil

juga terjadi penurunan konsentrasi serum dalam darah sesudah pemberian suplemen

turun dari 9,55 mg/dl menjadi sebesar 8,51 sesudah pemberian suplemen dan

sesudah menstruasi sebesar 8,54 mg/dl. Penurunan asupan kalsium juga terjadi pada

kelompok kontrol. Untuk kelompok kontrol, konsentrasi kalsium serum dalam

darah sebelum pemberian suplemen sebesar 9,83 mg/dl dan turun menjadi 9,53

mg/dl meskipun asupan kalsium pada kelompok ini mengalami kenaikan. Sesudah

pemberian suplemen sebesar dan sesudah menstruasi sebesar 9,21 mg/dl (Tabel

22).

Tabel 22 Nilai rata rata konsentrasi kalsium serum (mg/dl) dalam darah sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi

Perlakuan

DT

Kelompok

HK Kontrol

p

Sebelum pemberiansuplemen /I

9,83±0,32 9,55±1,83 9,83±2,26 0,840

Sesudah pemberiansuplemen /II

9,35±0,92 8,51±0,62 9,53±1,99 0,068

Sesudah menstruasi /III 8,82±1,49 8,54±0,75 9,21±1,90 0,473

Page 98: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

78

Kandungan normal kalsium dalam serum darah adalah 9 – 11 mg/dl. Rata

rata konsentrasi kalsium serum dalam darah sebelum pemberian suplemen berada

pada kisaran normal yaitu sebesar 9,83 mg/dl kelompok kapsul serbuk daun

torbangun, 9,55 mg/dl kelompok herbal komersil dan 9,83 mg/dl kelompok kontrol.

Kandungan kalsium serum dalam darah pada kelompok herbal komersil, sesudah

pemberian suplemen terjadi penurunan dan berada di bawah kisaran normal yaitu

8,51 mg/dl. Kandungan kalsium serum darah pada kelompok kapsul serbuk daun

torbangun dan herbal komersil sesudah menstruasi berada dibawah level normal

yang ditentukan yaitu 8,82 mg/dl pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan

8,54 mg/dl pada kelompok herbal komersil. Meskipun demikian belum masuk dalam

kategori kekurangan kalsium (hipokalsemia). Menurut Sauberlich (1999)

kekurangan kalsium (hipokalsemia) terjadi apabila konsentrasi kalsium serum darah

berada dibawah 8,5 mg/dl dan kelebihan kalsium (hiperkalsemia) apabila

mempunyai konsentrasi diatas 10,5 mg/dl. Studi yang dilakukan Penland et al

(1993) menunjukkan bahwa rendahnya status kalsium dalam darah meningkatkan

efek negatif terhadap penurunan gejala retensi air dan rasa nyeri pada penderita

sindrom pramenstruasi.

Berdasarkan hasil uji Anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata

konsentrasi kalsium serum dalam darah antar kelompok baik sebelum pemberian

suplemen (p>0,05) maupun sesudah pemberian suplemen (p>0,05). Begitu juga

dengan hasil korelasi (Lampiran 19) memperlihatkan tidak ada hubungan yang

nyata antara kalsium serum darah (mg/dl) dengan jenis keluhan sindrom

pramenstruasi. Kalsium serum darah tidak berhubungan nyata dengan keluhan nyeri

payudara (r = -0,101; p > 0,05).

Kalsium serum juga tidak berhubungan nyata (r= 0,082; p > 0,05) dengan

keluhan sakit kepala sesudah pemberian suplemen. Hasil korelasi memperlihatkan

bahwa kalsium serum darah tidak ada hubungan yang nyata terhadap keluhan nyeri

perut bagian bawah (r= -0012; p>0,05) dan emosi (r= 0,057; p> 0,05).

Pada studi yang dilakukan Thys-Jacobs et al (2000) menunjukkan bahwa

pemberian suplemen kalsium 1200 mg efektif sesudah tiga siklus menstruasi

dimana pada siklus pertama hasilnya belum menunjukkan suatu perubahan.

Kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi

ultraviolet-B. Paparan sinar matahari akan merangsang produksi vitamin D. Vitamin

Page 99: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

79

ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran

darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang (Linder, 1992).

Pada penelitian ini, diduga penurunan kalsium serum pada kelompok kapsul

serbuk daun torbangun dan herbal komersil sesudah pemberian suplemen

disebabkan asupan kalsium yang lebih rendah sesudah suplemen dibandingkan

sebelum pemberian suplemen. Pada kelompok kontrol, asupan kalsium sesudah

pemberian suplemen lebih besar dibandingkan dengan asupan kalsium sebelum

pemberian suplemen, meskipun demikian terjadi penurunan konsentrasi kalsium

serum sesudah suplementasi. Penurunan kalsium serum pada kelompok kapsul

serbuk daun torbangun cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kelompok herbal

komersil. Hal itu disebabkan karena daun torbangun mengandung kalsium yang

cukup besar dimana kalsium berperan dalam sekresi hormon tiroid yang berfungsi

dalam mempertahankan sekresi hormon gonadotropin.

Magnesium Serum

Konsentrasi magnesium dalam serum darah sebelum pemberian suplemen

pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun sebesar 1,98 mg/dl, sesudah

pemberian suplemen terjadi peningkatan menjadi 2 mg/dl dan sesudah menstruasi

mengalami penurunan menjadi sebesar 1,90 mg/dl. Pada kelompok herbal komersil

terlihat konsentrasi magnesium serum dalam darah sebelum pemberian suplemen

sebesar 1,88 mg/dl dan sesudah pemberian suplemen terdapat kenaikan konsentrasi

magnesium serum dalam darah menjadi 1,91 mg/dl dan sesudah menstruasi tetap

yaitu sebesar 1,91 mg/dl. Untuk kelompok kontrol, konsentrasi magnesium serum

dalam darah sebelum pemberian suplemen sebesar 1,94 mg/dl, sesudah pemberian

suplemen sebesar 1,91 mg/dl dan sesudah menstruasi sebesar 1,96 mg/dl.

Kandungan normal magnesium serum dalam darah adalah antara 1,7– 2,3 mg/dl

(Rousselet, 1971).

Rata rata konsentrasi magnesium serum dalam darah pada ketiga kelompok

perlakuan berada pada level normal baik sebelum pemberian suplemen, sesudah

pemberian suplemen dan sesudah menstruasi. Hasil uji Anova menunjukkan tidak

ada perbedaan yang nyata konsentrasi magnesium serum dalam darah antar tiga

kelompok perlakuan baik sebelum pemberian suplemen (p>0,05) sesudah pemberian

Page 100: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

80

suplemen (p>0,05) serta sesudah menstruasi ((p>0,05). Hal tersebut dapat dilihat

pada Tabel 23.

Tabel 23 Nilai rata rata magnesium serum (mg/dl) dalam darah sebelum dansesudah pemberian suplemen serta sesudah menstruasi

Perlakuan DT HK Kontrol p

Sebelum pemberiansuplemen /I

1,98±0,09 1,88±0,13 1,94±0,10 0,084

Sesudah pemberiansuplemen /II

2±0,08 1,91±0,14 1,91±0,12 0,088

Sesudah menstruasi /III 1,90±0,10 1,91±0,08 1,96±0,08 0,368

Hasil korelasi (Lampiran 20) memperlihatkan tidak ada hubungan yang

nyata antara magnesium serum darah (mg/dl) dengan jenis keluhan sindrom

pramenstruasi. Magnesium serum darah tidak ada hubungan yang nyata terhadap

keluhan payudara terasa nyeri (r= 0,096; p > 0,05). Magnesium serum tidak ada

hubungan yang nyata (r= 0,019; p > 0,05) dengan sakit kepala sesudah pemberian

suplemen. Hasil korelasi juga memperlihatkan bahwa magnesium serum darah tidak

berada hubungan nyata dengan keluhan nyeri perut bagian bawah (r= -0,197; p >

0,05) dan emosi (r= 0,183; p> 0,05).

Secara deskriptif terlihat bahwa konsentrasi magnesium serum kelompok

kapsul serbuk daun torbangun dan herbal komersil sesudah pemberian suplemen

mengalami kenaikan sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan. Asupan

magnesium pada ketiga kelompok perlakuan sesudah suplementasi lebih rendah

dibandingkan sebelum suplementasi. Berdasarkan hal tersebut dapat dijelaskan

bahwa suplemen kapsul serbuk daun torbangun meningkatkan konsentrasi

magnesium serum pada penderita sindrom pramenstruasi.

Hemoglobin (Hb)

Konsentrasi Hb darah subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 24.

Konsentrasi Hb darah pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun mengalami

kenaikan sesudah pemberian suplemen dari sebesar 11,84 mg/dl meningkat menjadi

Page 101: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

81

12,26 mg/dl dan sesudah menstruasi mengalami penurunan sebesar 12,14 mg/dl.

Pada kelompok herbal komersil juga terjadi peningkatan walau sangat kecil yakni

dari sebesar 12,01 mg/dl menjadi 12,04 mg/dl sesudah pemberian suplemen, tetapi

mengalami penurunan sesudah menstruasi yaitu sebesar 11,70 mg/dl. Untuk

kelompok kontrol, konsentrasi Hb darah sebelum pemberian suplemen sebesar 12,10

mg/dl, sesudah pemberian suplemen sebesar 11,46 mg/dl dan sesudah menstruasi

sebesar 11,60 mg/dl.

Tabel 24 Nilai rata rata Hb darah (mg/dl) sebelum dan sesudah pemberiansuplemen serta sesudah menstruasi

Perlakuan DT HK Kontrol p

Sebelum pemberiansuplemen /I

11,84±0,99 12,01±1,03 12,10±0,88 0,810

Sesudah pemberiansuplemen /II

12,26±0,81 12,04±0,90 11,46±0,76 0,075

Sesudah menstruasi /III 12,14±0,73 11,70±1,03 11,60±0,66 0,258

Suatu studi menunjukkan bahwa indikasi perubahan level plasma besi

berhubungan dengan perubahan aktifitas hormon estrogen yang diikuti dengan

perubahan Hb (Fujino, 1966). Konsentrasi Hb darah normal pada berada pada level

12 mg/dl hingga 14 mg/dl.

Pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun, Hb darah rata rata di bawah

level normal yaitu 11,84 mg/dl, tetapi sesudah pemberian suplemen ada peningkatan

sebesar 3,89 % yaitu sebesar 12,26 mg/dl. Sesudah menstruasi, Hb darah berada

pada batas normal yaitu 12,14 mg/dl. Pada kelompok perlakuan herbal komersil, Hb

darah sebelum pemberian suplemen berada pada batas normal yaitu 12,01 mg/dl,

sesudah pemberian suplemen menjadi 12,04 mg/dl yang berarti mengalami

peningkatan yang sangat kecil. Konsentrasi Hb kelompok perlakuan herbal komersil

sesudah menstruasi mengalami penurunan menjadi sebesar 11,70 mg/dl yang berarti

berada di bawah batas normal Hb darah yaitu dibawah 12 mg/dl. Kelompok kontrol,

Hb darah sebelum pemberian suplemen berada pada batas normal yaitu sebesar

12,10 mg/dl. Sesudah pemberian suplemen dan sesudah menstruasi berada dibawah

Page 102: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

82

batas normal yaitu 11,46 saat sesudah pemberian suplemen dan 11,60 sesudah

menstruasi. Hasil uji Anova menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata

konsentrasi Hb darah antar kelompok baik sebelum pemberian suplemen (p>0,05)

sesudah pemberian suplemen (p>0,05) maupun sesudah menstruasi (p>0,05).

Secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa terjadi kenaikan Hb darah yang cukup

tinggi pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dibandingkan dengan

kelompok herbal komersil sesudah pemberian suplemen. Pada kelompok kontrol,

Hb darah mengalami penurunan sesudah pemberian suplemen. Hal tersebut

disebabkan karena daun torbangun mengandung zat besi yang cukup tinggi

(Batubara et al, 2004).

Pada penderita anemia atau sering disebut kurang darah, konsentrasi sel

darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Proses kekurangan zat

besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Pada awalnya terjadi

penurunan simpanan cadangan zat besi dan bila belum juga dipenuhi dengan asupan

zat besi, lama-kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb. Pada wanita

dewasa dengan berat badan 55 kg, zat besi yang keluar lewat saluran pencernaan dan

kulit atau kehilangan basal berjumlah 0,5 - 1,0 mg per hari, atau umumnya sekitar

0,8 mg per hari. Sedangkan jumlah zat besi yang hilang karena haid, pada 95%

populasi adalah 1,6 mg per hari. Sehingga jumlah zat besi yang hilang akibat haid

ditambah kehilangan basal menjadi sekitar 2,4 mg per hari pada 95% populasi

(Hartawan, 1999).

Hormon Progesteron

Analisis progesteron serum menunjukkan bahwa kelompok subjek penelitian

yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi

progesteron serum dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

perlakuan yang mengkonsumsi herbal komersil dan kelompok kontrol pada fase

luteal.

Tabel 25 memperlihatkan bahwa sebelum pemberian suplemen, konsentrasi

progesteron serum pada fase folikel antar kelompok perlakuan cenderung tidak

berbeda besar. Berdasarkan uji Anova yang dilakukan menunjukkan tidak ada

perbedaan yang nyata konsentrasi progesteron serum antar kelompok sebelum

pemberian suplemen (p>0,05).

Page 103: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

83

Tabel 25 Sebaran nilai rata rata progesteron darah (ng/ml) sebelum dan sesudahpemberian suplemen serta sesudah menstruasi

Perlakuan DT HK Kontrol p

Sebelum pemberiansuplemen /I

0,63±0,29 0,50±0,19 0,58±0,27 0,438

Sesudah pemberiansuplemen /II

8,01±5,07 5,01±0,80 2,59±0,17 0,001*

Sesudah menstruasi /III 0,79±0,27 0,51±1,20 0,61±0,22 0,017*Keterangan

= Ada hubungan nyata (p<0,05)

Sesudah pemberian suplemen yaitu pada fase luteal, terlihat adanya

perbedaan konsentrasi progesteron serum yang cenderung besar antara kelompok

perlakuan. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang nyata konsentrasi

progesteron serum antar kelompok perlakuan (p<0,05) sesudah pemberian suplemen

pada fase luteal. Hasil Post Hoc menunjukkan bahwa kelompok kapsul serbuk daun

torbangun memiliki konsentrasi progesteron serum dalam darah lebih tinggi

dibandingkan kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan herbal komersil (Lampiran

24).

Hormon progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron

mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi

zygot. Pada fase luteal atau setelah fase ovulasi, konsentrasi hormon progesteron

berada pada level diatas 4 ng/ml dan pada fase folikel atau fase sebelum fase

ovulasi berada pada level dibawah 2ng/ml. Nilai rata rata progesteron serum pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun sesudah pemberian suplemen atau pada

fase luteal adalah 8,01 ng/ml yang berarti berada pada level progesteron dalam

darah, begitu pula pada kelompok herbal komersil dengan nilai rata rata

progesteron sesudah pemberian suplemen 5,01 ng/ml. Pada kelompok kontrol, nilai

rata rata progesteron serum sebesar 2,59 ng/ml yang berarti dibawah level

progesteron pada fase luteal.

Berdasarkan hasil uji korelasi yang dilakukan diperoleh bahwa ada hubungan

yang nyata (p < 0,05) antara penurunan keluhan sindrom pramenstruasi dengan

hormon progesteron serum darah. Secara terperinci diperoleh bahwa ada hubungan

yang nyata (p<0,05) antara keluhan nyeri payudara dan emosi dengan konsentrasi

Page 104: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

84

progesteron serum darah. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang

nyata (p>0,05) antara keluhan sakit kepala dan nyeri perut bagian bawah dengan

konsentrasi progesteron serum darah (Lampiran 22).

Menurut Wyatt et al. (1999) antara tahun 1950 dan tahun 1980 awal

diketahui bahwa defisiensi progesteron sebagai salah satu penyebab sindrom

pramenstruasi. Hingga saat ini riset tentang hubungan progesteron dengan sindrom

pramenstruasi masih terus dilakukan. Terapi dengan progesteron mulai populer

digunakan pada saat tersebut. Studi yang dilakukan pada tahun 1999 menemukan

bahwa pengunaan progesteron sintetis dapat menurunkan keluhan pada penderita

sindrom pramenstruasi (Wyatt et al, 1999).

Page 105: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

85

PEMBAHASAN UMUM

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

suplementasi kapsul serbuk daun torbangun (Coleus amboinicus Lour) terhadap

penurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada remaja putri. Penelitian ini

membandingkan suplemen kapsul serbuk daun torbangun dengan herbal komersil

yang sudah di jual di pasaran dan kontrol.

Sindrom pramenstruasi adalah gejala fisik dan psikis yang terjadi sebelum

menstruasi yaitu 7 sampai 10 hari sebelum menstruasi dan akan hilang saat

menstruasi. Keluhan yang terjadi sangat bervariasi dan dapat menjadi lebih ringan

atau lebih berat. Penyebab seseorang wanita mengalami sindrom pramenstruasi

belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa studi menyatakan bahwa salah satu

penyebab sindrom pramenstruasi adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi

sebelum menstruasi yakni ketidak seimbangan antara hormon estrogen dan

progesteron pada fase luteal (Carr 2001). Teori lain mengatakan karena hormon

estrogen yang berlebihan dan rendahnya hormon progesteron (Baziad, 2005).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala

sindrom pramenstruasi dapat melalui terapi farmakologi dan non farmakologi.

Terapi farmakologi yang digunakan dalam pengobatan penderita sindrom

pramenstruasi pada umumya pemberian obat pengurang rasa nyeri (analgesik), anti

depresi dan anti inflamasi. Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan

pemberian vitamin (B6, C dan E), mineral (Mg, Ca, Zn), terapi hormon progesteron,

mengatur pola makan dan terapi Herbal. Menurut Quaranta (2007) bahwa treatmen

yang dilakukan pada penderita sindrom pramenstruasi dengan menggunakan herbal

lebih efektif bila dibandingkan dengan pemberian mineral magnesium.

Penemuan utama dari penelitian ini adalah bahwa pemberian suplemen

kapsul serbuk daun torbangun sebanyak 750 mg per hari selama 14 hari dapat

menurunkan keluhan nyeri payudara, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah dan

emosi pada penderita sindrom pramenstruasi. Berdasarkan uji t, jumlah jenis

keluhan pada kelompok yang diberi suplemen daun torbangun berbeda nyata

(p<0,05) dengan kelompok kontrol sesudah pemberian suplemen. Penurunan

keluhan nyeri payudara, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah dan emosi pada

Page 106: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

86

kelompok perlakuan kapsul serbuk daun torbangun lebih besar dibandingkan dengan

kelompok herbal komersil dan kelompok kontrol.

Penemuan lain dari hasil penelitian ini mendapatkan bahwa subjek

penelitian yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun, memiliki konsentrasi

hormon progesteron serum dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

perlakuan yang mengkonsumsi herbal komersil dan kelompok kontrol pada fase

luteal yakni 8,01 ng/ml yang berarti berada pada level normal (di atas 4 ng/ml).

Konsentrasi progesteron serum antar kelompok perlakuan memperlihatkan ada

perbedaan yang nyata (p<0,05) sesudah pemberian suplemen pada fase luteal.

Penurunan keluhan nyeri payudara dan emosi ada hubungannya dengan konsentrasi

progesteron serum darah (p<0,05), sedangkan keluhan sakit kepala dan nyeri perut

bagian bawah tidak ada hubungan (p>0,05) dengan konsentrasi progesteron serum

darah.

Menurut Stephenson (2001) kandungan fitokimia tanaman torbangun

berhubungan dengan hormon reproduksi, sedangkan Collins (2006) berpendapat

bahwa keluarga dari tanaman torbangun mengandung zat aktif yang secara langsung

memiliki efek terhadap jaringan produksi hormon progesteron. Tanaman torbangun

merupakan tanaman yang mengandung forskolin (Tolson, 2007). Forskolin

berperan dalam meningkatkan produksi hormon tiroid, dimana hormon tiroid

berfungsi mempertahankan sekresi Gonadotropin Releasing Hormone (Tolson,

2007). Sel-sel GNRH berdiameter sel kira-kira 275-375 nm yang mengandung

granula sekretori, menghasilkan FSH dan LH. FSH dan LH hormon yang

diproduksi oleh tubuh yang berhubungan dengan siklus menstruasi (Pragasta, 2008).

Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH sedangkan pembentukan hormon

progesteron dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH. Selama

fase luteal, LH meningkatkan dan mempertahankan korpus luteum pasca ovulasi

dalam menghasilkan progesteron (Pragasta, 2008). Efek farmakologi lain dari daun

torbangun adalah sebagai anti inflamasi, memperlancar peredaraan darah dan

sebagai pembersih darah (Tanaman Obat Indonesia, 2005).

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kelompok yang diberikan kapsul daun

torbangun mengalami penurunan keluhan sindrom pramenstruasi yang nyata

(p<0,05) setelah pemberian suplemen dibandingkan dengan sebelum pemberian

suplemen dan memiliki konsentrasi hormon progesteron serum lebih besar

Page 107: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

87

dibandingkan dengan kelompok herbal komersil dan kontrol. Suatu studi

menjelaskan bahwa wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi dijumpai

mengalami peningkatan konsentrasi estrogen yang berlebihan menjelang menstruasi

(Baziad, 2005). Diduga pada konsentrasi estrogen tertentu di dalam darah, terjadi

stimulasi aktivitas sel-sel otak (Baziad, 2005). Konsentrasi estrogen yang tinggi ini,

selain memicu aktivitas sel-sel otak berlebihan, juga menyebabkan terjadinya retensi

cairan tubuh, seperti di payudara, tungkai, dan juga di otak. Karena disebabkan oleh

konsentrasi estrogen yang tinggi, maka terapi dengan pemberian hormon

antiestrogen yaitu pemberian hormon progesteron. Hormon progesteron menekan

aktivitas sel-sel otak (Baziad, 2005). Menurut Karyadi (2005) pemberian hormon

progesteron dalam dosis kecil yang dilakukan 8 sampai 10 hari sebelum menstruasi

dapat mengimbangi konsentrasi hormon estrogen yang tinggi dalam darah. Suatu

studi menjelaskan bahwa salah satu peran progesteron adalah menekan kerja hormon

estrogen karena progesteron bersifat diuretik (Dalton, 1983). Biasanya progesteron

diberikan dengan dosis 10 mg/hari 10 hari sebelum menstruasi (Baziad, 2005).

Beberapa teori mengatakan bahwa rasa cemas dan sensitif adalah gejala yang timbul

akibat ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron, hormon estrogen

terlalu tinggi daripada hormon progesteron (Karyadi, 2005). Pengobatan dengan

hormon progesteron memerlukan waktu lama. Efek samping yang ditimbulkan oleh

progesteron sangat sedikit. Jenis progesteron yang dianjurkan adalah jenis

progesteron alamiah, seperti didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat (MPA),

karena jenis hormon ini memiliki khasiat antidepresif.

Selain itu konsentrasi progesteron yang rendah menyebabkan turunnya

serotonin dalam darah. Studi yang dilakukan Ashby et al (1988) menjelaskan bahwa

wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi memiliki konsentrasi serotonin yang

rendah. Lebih lanjut, wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi memiliki level

konsentrasi serotonin yang rendah selama 10 hari sebelum menstruasi (Rapkin AJ,

1987). Serotonin penting sekali bagi otak dan syaraf dan kurangnya persediaan zat

ini dalam jumlah yang cukup dapat mengakibatkan depresi (Shreeve, 1983).

Serotonin adalah zat penting yang terdapat dalam butiran darah (trombosit) yang

melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak serotonin berperan sebagai

neurotransmiter yaitu zat kimia di dalam otak yang berfungsi membawa pesan antar

sel syaraf (Hamilton, 2006).

Page 108: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

88

Dalam beberapa studi dikemukakan bahwa penyebab sindrom pramenstruasi

diantaranya ádalah defisiensi mineral magnesium dan kalsium (Roseinstein, 1994;

Bendich, 2000). Dalam penelitian ini belum ditemukan hubungan penurunan

keluhan nyeri payudara, sakit kepala, nyeri perut bagian bawah dan emosi dengan

konsentrasi kalsium serum. Pada penelitian ini konsentrasi kalsium serum antar

kelompok perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata sesudah

pemberian suplemen (p>0,05). Konsentrasi kalsium serum tidak menunjukkan

hubungan yang nyata dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi.

Sumbangan kalsium yang diberikan dari konsumsi kapsul serbuk daun torbangun

hanya sebesar 20,54 mg, sedangkan kebutuhan kalsium remaja putri per hari adalah

1.000 mg per hari. Asupan kalsium subjek penelitian per hari setelah pemberian

suplemen masih dibawah angka kecukupan gizi kalsium yakni sebesar 391,7 mg

pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun.

Asupan kalsium antar kelompok perlakuan baik sesudah pemberian

suplemen (p>0,05) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Secara deskriptif

dapat dijelaskan bahwa kandungan kalsium serum dalam darah pada kelompok

kapsul daun torbangun, herbal komersil dan kontrol sesudah suplementasi

mengalami penurunan. Diduga penurunan kalsium serum setelah pemberian

suplemen disebabkan asupan kalsium yang lebih rendah sesudah suplementasi

dibandingkan sebelum pemberian suplemen pada kelompok kapsul serbuk daun

torbangun dan herbal komersil. Pada kelompok kontrol, asupan kalsium sesudah

suplementasi mengalami kenaikan, meskipun demikian konsentrasi kalsium serum

sesudah suplementasi mengalami penurunan. Penurunan kalsium serum pada

kelompok kapsul serbuk daun torbangun cenderung lebih kecil dibandingkan dengan

kelompok herbal komersil.

Pada satu (Thys-Jacobs S, 2000) menunjukkan bahwa pemberian tablet

kalsium sebesar 1000 mg per hari dapat menurunkan keluhan sindrom

pramenstruasi. Penelitian yang lain menghasilkan dari 466 wanita yang diberi

1.200 mg kalsium karbonat per hari, hasilnya terlihat pada siklus menstruasi ketiga

dimana gejala sindrom pramenstruasi bisa dikurangi 48% pada wanita yang

mengkonsumsi kalsium dari total penderita. Peran kalsium adalah mengontrol

sekresi paratiroid (Pragasta, 2008). Salah satu peran hormon tiroid yang

berhubungan dengan siklus menstruasi adalah mempertahankan sekresi hormon

Page 109: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

89

gonadotropin yang merangsang pelepasan hormon FSH dan LH di hipofisis. Wanita

yang menderita sindrom pramenstruasi juga diketahui sering didapatkan memiliki

kondisi tiroid rendah. Meningkatkan kondisi tiroid yang rendah dapat mengurangi

gejala sindrom pramenstruasi (Agustini, 2007).

Hormon tiroid menyebabkan peningkatan kadar gula darah dengan cara

merangsang glikogenolisis dan glukoneogenesis, sedangkan di sisi lain

meningkatkan glikólisis (Pragasta, 2008). Meningkatnya konsentrasi gula darah

mengakibatkan sebagian magnesium dalam tubuh digunakan untuk memecah gula,

sedangkan magnesium juga berperan dalam produksi serotonin. Oleh sebab itu

rendahnya asupan magnesium dapat mengakibatkan peningkatan gejala keluhan

sindrom pramenstruasi terutama pada keluhan sakit kepala.

Pada penelitian ini juga tidak belum ditemukan hubungan magnesium serum

dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi (p>0,05). Konsentrasi

magnesium serum sebelum dan sesudah pemberian suplemen pada ketiga kelompok

perlakuan berada pada tingkat normal yaitu berada antara 1,7 – 2,3 mg/dl.

Penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata konsentrasi magnesium

serum dalam darah antar tiga kelompok perlakuan sesudah pemberian suplemen

(p>0,05). Secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa suplemen kapsul serbuk daun

torbangun dan herbal komersil meningkatkan konsentrasi magnesium serum pada

penderita sindrom pramenstruasi. Hal itu dapat terlihat dimana konsentrasi

magnesium serum pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun dan kelompok

herbal komersil mengalami kenaikan sesudah suplementasi. Asupan gizi

magnesium subjek penelitian per hari, sebelum dan sesudah pemberian suplemen

berada di atas angka kecukupan gizi magnesium yang dianjurkan yaitu 240 mg per

hari untuk remaja putrid usia 15-18 tahun.

Salah satu peran mineral magnesium adalah dalam produksi hormon

serotonin, oleh sebab itu defisiensi magnesium akan mengakibatkan menurunnya

hormon serotonin (Mommies, 2005). Selain unsur pembentuk hormon serotonin,

magnesium juga berperan pada metabolisme karbohidrat yaitu memecah glukosa

menjadi dua asam pyruvat oleh karena itu keluhan sindrom pramenstruasi semakin

parah bila penderita PMS mengkonsumsi tinggi gula. Magnesium juga bersifat

diuretik, dimana magnesium bersama kalsium berperan dalam sekresi estrogen dari

dalam tubuh. Magnesium bersama kalsium juga berperan penting dalam sekresi

Page 110: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

90

estrogen dari dalam tubuh. Tinggi hormon estrogen dapat menyebabkan retensi

cairan yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan terutama pada tungkai. Oleh

sebab itu, magnesium dapat menurunkan pembengkakan atau bersifat diuretik.

Menurut Fujino (1966) indikasi perubahan level plasma besi berhubungan

dengan perubahan aktifitas hormon estrogen yang diikuti dengan perubahan Hb.

Konsentrasi Hb darah normal pada berada pada level 12 mg/dl hingga 14 mg/dl.

Pada kelompok kapsul serbuk daun torbangun, Hb darah rata rata di bawah level

normal yaitu 11,84 mg/dl, tetapi sesudah pemberian suplemen ada peningkatan

sebesar 3,89 % yaitu sebesar 12,26 mg/dl. Pada kelompok perlakuan herbal

komersil, Hb darah sesudah pemberian suplemen mengalami peningkatan yang

sangat kecil dari 12,01 mg/dl menjadi 12,04 mg/dl, sedangkan pada kelompok

kontrol Hb darah mengalami penurunan sesudah pemberian suplemen. Asupan zat

besi pada ketiga kelompok perlakuan sesudah pemberian suplemen mengalami

penurunan dibandingkan sebelum pemberian suplemen. Hasil uji Anova

menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata konsentrasi Hb darah antar kelompok

sesudah pemberian suplemen (p>0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat dijelaskan

bahwa terjadi kenaikan Hb darah yang cukup tinggi pada kelompok kapsul serbuk

daun torbangun dibandingkan dengan kelompok herbal komersil sesudah pemberian

suplemen. Hal tersebut dapat disebabkan karena daun torbangun mengandung zat

besi yang cukup tinggi (Batubara et al, 2004)

Page 111: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

91

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Tanaman torbangun kaya akan zat mineral. Pada serbuk daun torbangun

terkandung mineral kalsium yang sangat tinggi yakni 2738,6 mg/100 gram,

kandungan magnesium sebesar 35,8 mg/100 gram dan zat besi sebesar 21,37

mg/100 gram.

2. Subjek penelitian pada umumnya makan lengkap sehari hanya 1 kali yaitu pada

waktu makan siang atau makan malam. Mie bakso dan mie instan adalah

makanan yang paling sering dikonsumsi mereka, baik kelompok kapsul serbuk

daun torbangun, herbal komersil maupun kontrol sedangkan konsumsi sayur-

mayur dan buah-buahan sangat rendah.

3. Hasil korelasi memperlihatkan tidak ada hubungan yang nyata antara kalsium

serum darah (mg/dl) dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi. Hasil

korelasi memperlihatkan tidak ada hubungan yang nyata antara magnesium

serum darah (mg/dl) dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi. Hasil

korelasi memperlihatkan tidak ada hubungan yang nyata antara Hb darah

(mg/dl) dengan penurunan keluhan sindrom pramenstruasi.

4. Subjek yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi

progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan

yang mengkonsumsi herbal komersil dan kelompok kontrol pada fase luteal.

Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh bahwa ada hubungan yang nyata antara

penurunan keluhan dengan hormon progesteron serum darah (p < 0,05).

5. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (p<0,05)

penurunan keluhan sindrom pramenstruasi antar kelompok perlakuan sesudah

pemberian suplemen. Penurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada subjek

penelitian yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun lebih besar

dibandingkan dengan subjek penelitianyang mengkonsumsi herbal komersil dan

Page 112: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

92

plasebo sebagai kontrol. Konsumsi kapsul daun torbangun sebanyak 750

miligram menurunkan keluhan payudara terasa nyeri, sakit kepala, nyeri perut

bagian bawah dan emosi lebih besar pada remaja putri yang menderita sindrom

pramenstruasi dibandingkan herbal komersil dan plasebo.

Saran

1. Tanaman daun torbangun terbukti dapat meningkatkan kadar progesteron serum

pada penderita sindrom pramenstruasi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk

mengetahui kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada daun torbangun

yang dapat meningkatkan kadar progesterone serum.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjut dengan perlakuan pemberian suplemen kapsul

daun torbangun dengan berbagai dosis untuk mendapatkan dosis yang tepat

dalam pengobatan penderita sindrom pramenstruasi serta dosis yang tidak

berbahaya bagi wanita penderita sindrom pramenstruasi yang ingin konsepsi

mengingat daun torbangun bersifat oksitosik.

3. Melihat manfaat dari daun torbangun pada penurunan keluhan sindrom

pramenstruasi, perlu dilakukan studi pengembangan produk makanan dari daun

torbangun, seperti dibuat minuman atau snack yang dapat meningkatkan nilai

ekonomis tanaman torbangun.

Page 113: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

93

DAFTAR PUSTAKA

Abraham GE, Lubran MM. 1981. Serum and red cell magnesium levels in patientswith premenstrual tension. American Journal Clinical Nutrition ;34:2364–6.

ACOG. 2000. Premenstrual Syndrome. Practice bulletin. clinical managementguidelines for obstetrician –gynecologists. Number 15.

Agustini S. 2007. Pre menstrual syndrome (sindrom pra haid). Medikaholistik. com.Complementary Medicine Website. www.medikaholistik.com.html [23Maret 2008].

Apriadji, WH. 2008. Makanan sehat untuk mengatasi stress dan depresi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Anonymous. 2004. Mencegah PMS pada remaja putri produktif.http://www.isnet.org.html [21April 2006].

Anonymous. 2007. Jintan hitam. \asiamaya_com - Jintan Hitam, Nigella Sativa.html[17 Desember 2007].

Anonymous. 2008. The menstrual cycle. www.health.uab.edu/15359/.html [18Oktober 2008].

Argonz J, Abinzano. 1950. Premenstrual tension treated with vitamin A. JournalClinical Endocrinol ;10:1579-1589

Ashby CR. et al. 1988. Alteration of platelet serotoninergic mechanismand monoamine oxidase activity in premenstrual syndrome. BiologyPsychiatry; 24: 225-233.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Kajian proses standarisasi produkpangan fungsional di Badan Pengawasan Obat dan Makanan.Lokakarya Kajian Penyusunan Standar Pangan Fungsional. BadanPengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Barnard N, Anthony R. Scialli, Donna Hurlock, And Patricia Bertron. 2000.Diet and sex-hormone binding globulin, dysmenorrhea, andpremenstrual symptoms. Obstetrics & Gynecology. Vol. 95, No. 2

Barron D, Di Pietro A, Dumontet C, McIntosh DB. 2002. Isoprenoid flavonoids arenew leads in the modulation of chemoresistance. Phytochem Rev3: 325-3.

Batubara I, V. Mirtaningtyas, A. Setyawan, A. Haryati dan I. Nurmala. 2004. ProfilUnsur-unsur penting (P, K, Ca, Mg dan Fe) flavonoid daun torbangun(Coleus amboinicus Lour) sebagai gambaran daun torbangun dalamkesehatan masyarakat. Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB.

Page 114: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

94

Baziad A, Jacoeb T Z. 1993. Anovulasi: patofisiologi dan penanganannya, Edisi 2.Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Baziad A. 2005. Sindrom pra menstruasi. http://situs.kesrepro.info/kia/jan.html [7Juli 2006].

Bendich A. 2000. The potential for dietary supplements to reduce premenstrualsyndrome (PMS) symptoms. Journal of the American College of Nutrition.Vol 19; No. 1: 3-12

Bertone-Johnson. 2006. Diet kaya kalsium tekan PMS. http:/www.hanyaremaja.com.html [ 6 april 2006].

Blumenthal M, et al . 1998. The complete German commission E monographs.therapeutic guide to herbal medicine. Austin TX: American BotanicalCouncil.

Brinton LA., et al. 1997. Post menopausal Hormone-replacement therapy Time fora reappraisal. New England Journal Medicine;336:1821-2.

Burns A., A. Lovich, R. Maxwell, J. Shapiro. K. 1999. Where woman have nodoctor: A health guide for women. The Hesperian Foundation, Barkeley,California.

Carr M. 2001. Selection from current literature treatments for premenstrualdysphoric disorder. Family Practice. Oxford University Press.

Casper R 1987. A double-blind trial of evening primerose oil in premenstrualsyndrome. 2nd International Symposium on PMS, Kiawah Island.

Chakmakjian Z, Higgins C, Abraham G. 1985. The effect of a nutritionalsupplement, Optivite for women on premenstrual tensions syndrome:effect of symptomatology, using double-blind crossover design. JournalAppl Nutrition.

Chou P. and Carol AM. 2005. Understanding premenstrual syndrome from aChinese medicine perspective. The Journal of Alternative andComplementary Medicine. Vol.11 (2) : 355-361.

Coad J dan Melvyn D. 2002. Anatomi dan fisiologi untuk bidan. penerjemah;Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Terjemahan dari: Anatomy andPhysiology for Midwives.

Collins JJ. 2006. Phytotherapeutic management of endocrine dysfunctions. http://www.douglaslabs.com.html [10 Juli 2007].

Craig WJ. 1999. Health-promoting properties of common herbs. American JournalClinical Nutrition. 70:4915S-9S.

Page 115: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

95

Cunningham, Macdonald, Grand, 1995, Obstetri Williams, Edisi 18, EDC, Jakarta.

Dalton. 1983. The menstrual cycle. Pantheon Books. New York.

Damanik R, et al. 2001. Consumtion of bangun-bangun leaves (Coleus amboinicusLour) to increase breast milk production among Bataknese Women in NortSumatera Island, Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 10(4).

Damanik R, N. Watanapenpaiboon & ML. Wahlqvist. 2004. The use of a putativelactagogue plant on breast milk production in Simalungun, North Sumatra,Indonesia. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. No. 16(4):S87.

Damanik R. 2005. Effect of consumtion of Torbangun soup (Coleus amboinicusLour) on Micronutrient intake of the Bataknese Lactating women. MediaGizi dan Keluarga. Vol 29 No.1:63-74.

Di Pietro A. et al. 2002. Modulation by flavonoids of cell multidrug resistancemediated by P-glycoprotein and related ABC transporters. Cell Mol Life Sci;59 : 307-322

Daugherty JE. 1998. Treatment strategies for premenstrual syndrome. AmericanFarmarcy Physician. 58:183-192, 197-198.

Departemen Kesehatan RI. 2001. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia.Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat . Pusat Penelitian danPengembangan Gizi.

Deutch B. 1995. Menstrual pain in Danish women correlated with low n-3polyunsaturated fatty acid. European Journal Clinical Nutrition. Vol 49;508-516

de Padua, L.S., 1988. Some medicinal plants for common ailments. TechguidSeries No. 14. National Book Store, Inc., Philippines.

De Souza MC. et al . 2000. A synergistic effect of a daily supplement for one monthof 200 mg magnesium plus 50 mg Vit. B6 for the relief of anxiety relatedpremenstrual symptoms : a randomized, double blind , crosseover study.Journal Womens Health Gend Based Medicine; 9: 131-139.

Dickerson LM, Pharm D, Pamela J, Mazyck and Melissa H. 2003. Premenstrualsyndrome. American Family Physicians. 67:1743-1752

Dietary Suplement Education Aliance. 2002. How dietary supplement are regulated.dietary suplement education International Bureau. http://www.Suplement.info.org [7 Juli 2008]

Dennerstein I. et al. 1985. Progesterone and premenstrual syndrome: a double blindcrossover trial. British Medicine Journal 290:1617-21

Page 116: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

96

Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2002. Pelestarian tanaman obat.Direktorat Tanaman Sayuran, Hias dan Aneka Tanaman. DepartemenPertanian R.I.

Dorgan J.F. et al . 1996. Relation of energy, fat and fiber intakes to plasmaconcentration of estrogens and androgens in PMS. American Journal andClinical Nutrition; 64: 25-31.

aFacchinetti F. et al. 1991. Oral magnesium successfully relieves premenstrualmood changes. Obstetrics Gynecology ;78:177–81.

bFacchinetti F. et.al. 1991. Magnesium prophylaxis of menstrual migraine: effectson intracellular magnesium. Headache;31:298–301.

Foster S, Tyler V.E. 1999. Tyler’s honest herbal. 4th ed. New York: Hawoeth Press.

Freeman E.W, K Rickels, Steven J.S, Marcia P and Sha Xiao. 2004. Continuous orintermittent dosing with Sertraline for patients with severe premenstrualsyndrome or Premenstrual dysphoric disorder. American Journal Psychiatry;161: 343-31

Fujino M, EB. Dawson, T. Holeman, W.J. McGanity. 1966. Interrelationshipsbetwen estrogenic activity, serum iron and ascorbic Acid level during themenstrual cycle. American Journal and Clinical Nutrition. Vol. 18:256-260.

Gong EJ, D Garrel and DH. Calloway. 1989. Menstrual cycle and voluntary foodintake. American Journal and Clinical Nutrition; 49: 252-8.

Greenspan S, Francis, Baxter D. John, 1998, Endroklinologi dasar dan klinik, EdisiIV, EGC, Jakarta.

Gunawan, A. 1999. Fisiologi Kedokteran (10th ed). EGC Penerbit Buku Kedokteran,Jakarta

Halbreich UR, Bergeron, Kimberly, E. Freeman, Anna LS. and L. Cohen. 2002.Efficacy of Intermittent, Luteal phase sertraline treatment of premenstrualdysphoric disorder. The American College of Obstetrics and Gynecology.100; 1219-1229.

Hamilton, P. (2006). Serotonin PMS dan Hubungannya dengan Pembangunan.http://ezinearticles.com.html [12 November 2008].

Hartawan,R. 1998. 7 dari 10 Remaja putri Hamil Terkena Anemia.http://www.indomedia.com.html [10 Maret 2007].

Hartawan, R. 1999. Hamil dan anemia. http://www.mail-archive.com.html [14Pebruari 2007].

Page 117: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

97

Hill P. L. Garbaczewski, P.Helman, J.Huskisson, E.Sporangisa dan E.L Wynder.1980. Diet, lifestyle and menstrual activity. Journal American CollegeNutrition 33: June 1192-1198.

Imansyah B. 2003. Biji jintan atasi berbagai penyakit. Buletin Iptek danLingkungan. Sinar Harapan No. 5420.

Indusekhar R, S.B Usman dan S O’Brien. 2007. Psychological aspects ofpremenstrual Syndrome. Best Practice & Research Clinical Obstetrics andGynaecology. Vol. 21, No. 2, pp. 207-220.

Iskandar.2006. Klinik mengatasi PMS. http://www.bisnis.com.html [10 April 2006].

Ismail. 2008. Struktur Kelenjar Endokrin. http://images.mailmkes.multiply. com.html [ 3 November 2008].

Jacoeb T.Z., Baziad Ali, 1994, Anovulasi : Patofisiologi dan Penanganannya, Edisi2, Balai penerbit FKUI, Jakarta.

Jones, C.L. 2002. Premenstrual syndrome. Gale Encyclopedia of Medicine, PublisedDesember by The Gale Group.

Joseph L. dan Mayo MD. 1997. A healthy menstrual cycle. Clinical NutritionInsights. Vol 5 No. 9

Karyadi E. 2005. Menangkal rasa sakit menjelang menstruasi. www.indomedia.com.html [6 Mei 2006].

Lawrence A. 2004. Treating PMS; What relationship does magnesium play fourcategories of PMS? [email protected] [7September 2004].

Lichten EM. 2005. Medical Treatment of PMS premenstrual syndrome.Birmingham, Michigan

Linder, M. 1992. Biokimia nutrisi dan metabolisme. Penerjemah Aminudin P;Jakarta: enerbitUniversitas Indonesia. Terjemahan dari: NutritionalBiochemistry and Metabolism.

London RS., Bradley, Chiamori. 1983. The effect of alpha-tocopherol onpremenstrual symptomatology: a double-blind study. Journal AmericanCollege Nutrition; 2 (2) : 115-122

London RS, Murphy L, Kitslowski, Reynolds. 1987. Efficacy of alpha-tocopherolin treatment of premenstrual syndrome. Journal Reproduction Medicine; 32(6): 400-404.

Page 118: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

98

London RS, Bradley, Chiamori. 1991. Effect of nutritional supplement onpremenstrual symptomatology in women with premenstrual syndrome: adouble-blind study. Journal American College Nutrition; 10 (5) : 494-499.

Luconi M, Bonaccorsi L, Maggi M, Pecchioli P, Krausz C, Forti G, Baldi E (1998)."Identification and characterization of functional nongenomic progesteronereceptors on human sperm membrane". J. Clin. Endocrinol. Metab. 83 (3):877–85 Mayo JL. 1997. A Healthy menstrual cycle. Clinical NutritionInsights. Vol 5, No 9

Mira M, P. M Stewart and S. Abraham. 1988. Vitamin and trace element status inpremenstrual syndrome. American Journal Clinical Nutrition; 47:636-641

Macdougall. 2000. Research digest west. Journal of Medicine. Vol 233

Mommies WR. 2005. Premenstrual Syndrome. www.wrm-indonesia.org.html [23Mei 2007]

Mortola JF. 1998. Premenstrual syndrome – pathophysiologic considerations. TheNew England Journal of Medicine. Volume 338:256-257

Morton JF. 1992. Country borage (Coleus amboinicus Lour): a potent flavoring andmedicinal . Journal of Herbs, Spices Medicinal Plants 1. 77-90

Muskoka. 1998. Nutrition and premenstrual syndrome. Psychiatry Clinical NorthAmerican; 21 (3): 577-90

Nagata CK. Hirokawa, N. Shimizu dan H. Shimizu. 2005. Associations ofmenstrual pain with intake of soy, fat dan dietary fiber in Japanesewomen. European Journal of Clinical Nutrition; 59, 88-92

Neuwinger, H.D., 2000. African traditional medicine. A Dictionary of Plant Useand Applications. Medpharm Scientific Publishers, Stuttgart, pp. 406–408.

Owen JA. 1975. Physiology of the menstrual cycle. American Journal of ClinicalNutrition; 28: 333-338.

Penland J.G, Johnson P.E. 1993. Dietari calcium and manganese effects onmenstrual cycle symptoms. American Journal Obstetrics and Gynecology;168:1417-1423

Pragasta R. 2008. Anatomi dan fisiologi sistem endokrin. Fakultas KedokteranUniversitas Islam Malang.

Pudjiadi S. 2003. Ilmu gizi klinis pada anak. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia.

Page 119: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

99

Quaranta S. 2007. Pilot study of the efficacy and safety of a modified-releasemagnesium 250 mg tablet (Sincromag) for the treatment ofpremenstrual syndrome. Clinical Drug Investig; 27 (1): 51-8

Rapkin AJ, Edelmuth E, Chang LC. et al. 1987. Whole blood serotonin in thepremenstrual syndrome. Obstetrics and Gynaecology : 533-537.

Rajikin MH. 2007. Haid antara suka dan duka. UI Press Jakarta.

Ruhana A. 2005. Upaya mengurangi keluhan menstruasi oleh mahasiswa putri IPBTPB IPB Tahun 2003/2004. Departemen Gizi Masyarakat dan SumberdayaKeluarga, Fakultas Pertanian. IPB Bogor. Skripsi.

Santosa C.M dan Triana H. 2005. Kandungan senyawa nimia dan efek ekstrak airdaun bangun-bangun (Coleus amboinicus L.) pada aktivitas fagositosisnetrofil tikus putih. Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3).

Sauberlich HE. 1999. Laboratory tests for the assessment of nutritional status.Second Ed. CRC Press, Washington.

Schellenberg. 2001. Treatment for the premenstrual syndrome with agnus castusfruit extract: prospective, randomised, plasebo controlled study. BritishMedicine Journal; 322:134-137

Schoellhorn,R. 2002. Plectranthus coleus’ cousin. Ricks weed read. University ofFlorida. Gainesville

Sherwood R, Rocks B, Steward A et al. 1986. Magnesium and the premenstrualsyndrome. Ann Clinical Biology; 23:667-670

Shreeve C, 1983, Sindrom Pramenstruasi, ARCAN, Jakarta

Simon H. 2003. Premenstrual syndrome. Associate Profesor of Medicine, HarvardMedical School; Physician, Massachusetts General Hospital. A.D.A.M. Inc.

Siregar, CT. 2004. Nutrisi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara

Smith E. 2006. Premenstrual Syndrome. What is premenstrual syndrome.

Sobotta, J. 1989. Atlas anatomi manusia-Atlas II, Jakarta: EGC.

Stephenson J. 2001. Fruit extract for PMS. Journal American Medical Association.Vol. 285 No. 6.

Stewart A. 1987. Clinical and biochemical effects of nutritional supplementation onthe premenstrual syndrom. Journal Reproduction Medicine; 32:435-41.

Page 120: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

100

Syahrum MH, Kamaludin, Tjokronegoro.1994. Reproduksi dan embriologi : Darisatu sel menjadi organisme, FKUI, Jakarta.

Subanu, Pudjiastuti, Adji. 1985. Pengaruh beberapa tanaman obat pada uterusmarmut terisolasi. Disajikan pada Pertemuan Ilmiah Nasional II Fitoterapidan Fito farmasi, Bandung.

Suryana EA. 2005. Pengaruh suplemen herbal kiranti terhadap skor keluhanmenstruasi pada mahasiswa putri tingkat persiapan bersama IPB tahun2003/2004. departemen Gizi Masyarakat. Fakultas pertanian IPB Bogor.

Surono, A. 1999. Penuhi kalsium dari berbagai sumber. http://www.indomedia.com.html. (14 Juni 2008)

Tambunan AH dan Lamhot PM. 2000. Mekanisme pengeringan beku produkpertanian. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol.2, No.3, (Juni2000), hal. 66-74 Humas-BPPT/AN.

Tanaman Obat Indonesia. 2005. Daftar Tanaman Obat Indonesia. Indonesia SharingCommunity.

Thys-Jacobs S, Ceccarelli S, Bierman A. 1989. Calcium supplementation inpremenstrual syndrome. Journal Gen Intern Medica; 4:183-189.

Thys-Jacobs S, MD. 2000. Micronutrients and premenstrual syndrome: The case forCalcium. Journal of the American College of Nutrition. Vol 19, No 2:220-227.

Tolson, D. 2007. Forskolin. http://IronMagazine. com. html [3 Juni 2009]

Utari D. 2004. Salah Diet Bisa Mengakibatkan Osteoporosis.www.dnet.net.id.html [3 Juni 2007].

Webb P. 1986. 24-hour energy expenditure and the menstrual cycle. AmericanJournal Clinical Nutrition; 44:614-9.

Werbach MR. 1994. Premenstrual syndrome: magnesium. International JournalAlternative Complementary Medicine; Feb:29 [review].

Whincup PP, Gilk, Odoki, Taylor dan Cook. 2001. Age of menarche incontemporary British teenagers: survey of girls born between 1982 and 1986.British Medical Journal. Vol 322:1095-1096.

Wijayakusumah, H. 2007. Anemi karena kekurangan zat besi.http://medicastore. com. html [14 Pebruari 2007].

Wirakusumah E. 2009. Manfaat dan bahaya kopi. http://www.azk4.com.html [30april 2009].

Page 121: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

101

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004. Ketahanan pangan dan gizi di eraotonomi daerah dan globalisasi. Jakarta 15-19 Mei 2004.

WRC. 2002. Penilaian WRC Mengenai P.T Dada Indonesia Rekomendasidan Temuan Awal. Laporan Workers Rights Consortium (Konsorsium Hak-hak Pekerja – WRC).

Wurtman JJ, Brzezinski A, Wurtman RJ, Laferrere B. 1994. Effect of nutrient intakeon premenstrual depression. British Journal Obstetrics Gynecology;101 (8):689-695.

Wyatt KM, PW. Dimnock, PW. Jones and S. O’Brien. 1993. Eficacy of vitamin B6in the treatment of premenstrual syndrome: systematic review. BritishMedical Journal; 318: 1375-1381.

Wyatt K.M, P.W. Dimnock, and S. O’Brien. 1999. PMS Premenstrual syndrome.Clinical evidence. 1:286-297.

Wyatt KP Dimmock, P. Jones, M Obhrain and S. O’Brien. 2001. Efficacy ofprogesteron and progesteron in management of premenstruasl syndrome:systematic review. British Medical Journal. Vol. 323: 776-780.

Page 122: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

102

Lampiran 1Form Perkembangan Peserta Riset

”Pengaruh Minuman Daun Torbangun(Coleus amboinicus Lour) Terhadap Kejadian Sindrom Pramenstruasi”

Nama Peserta : ....................................................No urut : ....................................................

Isilah pernyataan di bawah ini dengan sesungguhnya dan sejujurnya sesuai denganperubahan kejadian sindrom pramenstruasi yang anda alami.

IntensitasKeluhan

1 2 3 4 51. Sakit Kepala2. Keram perut bagian bawah3. Nyeri pada payudara4. Daerah panggul terasa berat atau tertekan5. Pembengkakan pada tangan dan kaki6. Kelelahan yang luar biasa7. Perut kembung8. Emosional9. Cemas

Keterangan :

1 Tidak ada perubahan

2 Sedikit berkurang

3 Cukup berkurang

4 Berkurang banyak

5 Sangat berkurang

Page 123: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

103

Lampiran 2

Formulir Persetujuan Setelah Mendapat Penjelasan

(INFORMED CONSENT)

Kegiatan Pengaruh Ekstrak keringdaun Torbangun (Coleus Amboinicus Lour)terhadap Kejadian Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja Putri

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

KELUARGA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ........................................................................................................

Umur : ........................................................................................................

Alamat : ........................................................................................................

.................................................................................... ....................

No. KTP : ........................................................................................................

Menyatakan bahwa setelah mendapat keterangan tentang kegiatan Program Studigizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, saya menyadari manfaat dan resikokegiatan ini serta dengan sukarela menyetujui untuk ikut serta dalam kegiatan ini,dengan catatan waktu berhak membatalkan persetujuan ini.

Bogor, ....................................2008

Mengetahui, Yang menyetujui,

Penanggung jawab kegiatan Peserta kegiatan

(Mazarina Devi) (......................................)

Saksi dari perusahaan

(.......................................)

Page 124: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

104

Lampiran 3 Tahapan analisis Hemoglobin

Analisis Hemoglobin

Metode : Cyanmethemoglobin

Alat : spektofotometer

Reagen : Potassium hexacyanoferrate solution (larutan 1)

Potassium cyanide solution (larutan 2)

Sampel : Darah dengan EDTA

Tahapan analisis :

1. Membuat larutan drabkin yaitu dengan mencampurkan reagen (larutan 1 dan

larutan 2) masing-masing sebanyak 5 ml ke dalam 1000 ml aquadest

2. Masukan larutan drabkin sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi

3. Tambahkan darah dengan pipet sebanyak20 µl ke dalam tabung reaksi

4. Baca absorbans pada panjang gelombang 540 nm setelah 3 menit

Page 125: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

105

Lampiran 4 Analisis hormon Progesteron

Analisis Hormon Progesteron

1. Dipipet 25 ul Calibrator A ke dalam sumur A1

2. Dipipet 25 ul Calibrator B ke dalam sumur B1

3. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur C1

4. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur D1

5. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur E1

6. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur F1

7. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur G1

8. Dipipet 25 ul Calibrator C ke dalam sumur III

9. Dipipet 200 ul tiap sampel ke dalam sumur masing masing dari sumur 2 A2.

10. Dipipet 200 ul HRP-Progesteron Conjugate ke dalam semua sumur.

11. Inkubasi 120 menit suhu ruang 37°C

12. Dicuci dengan Mikroplate Washer sebanyak 3 kali dengan isi tiap sumur 300ul.

Setelah selesai buang sisa cairan dengan tisu pembersih.

13. Dipipet 100ul Substrate ke dalam semua sumur, hindari dari sinar matahari

langsung

14. Inkubasi 15 menit suhu ruang (15-25°C)

15. Dipipet 100ul Stop Solution ke dalam tiap sumur, goyang 5 detik

16. Dibaca plate dengan Microplate Reader pada 450nm sebelum 30 menit

Page 126: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

106

Lampiran 5 Hasil analisis tabulasi silang karakteristik subjek penelitian

Kelompok usia * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo Total

Kelompokusia

15 - 164 3 4 11

17 - 19 8 9 7 24Total 12 12 11 35

Pendidikan * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo Total

Pendidikan SD 9 7 7 23SMP 2 4 4 10SMU 1 1 0 2

Total 12 12 11 35

Kelompok Berat badan * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo

Total

kelompok Berat badan35-44 3 4 8 1545-54 7 7 2 16>55 2 1 1 4

Total 12 12 11 35

Kelompok tinggi badan * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo Total

Kelompok tinggi badan <150 1 2 4 7150-159 7 9 7 23160-169 4 1 0 5

Total 12 12 11 35

Page 127: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

107

Lampiran 6 Analisis tabulasi indeks massa tubuh

Kelompok indeks massa tubuh * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo

Total

Kelompok indeks massa tubuh <18.5 1 2 5 818.5-25 8 9 5 22>25 3 1 1 5

Total 12 12 11 35

Lampiran 7 Analisis tabulasi silang menarke dan kisaran menstruasi

Kelompok usia pertama mens (menarke) * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuantorbangun tuntas placebo

Total

Kelompok usiapertama mens(menarke)

<12 1 1 0 2

12-15 9 9 10 28>15 2 2 1 5

Total 12 12 11 35

Lama mens rata rata * Kelompok perlakuan Crosstabulation

Kelompok perlakuan Totaltorbangun tuntas placebo

Lamamens ratarata

3-5 hari 7 6 6 19

6-7 hari 5 6 5 16Total 12 12 11 35

Page 128: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

108

Lampiran 8 Sebaran sampel yang mengalami kejadian sindrompramenstruasi sebelum dan sesudah intervensi

Payudara Nyeri Sakit kepala Nyeri perut bagbawah

EmosionalSampel

Sebelum Sesudah sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum SesudahDT123456789

101112

HK131415161718192021222324

Plasebo25262728293031323334

35

YaYaYaYaYaYa-

YaYa-

YaYa

-YaYa-

Ya-

YaYaYaYaYaYa

YaYaYaYaYaYaYaYa-

Ya-

TidakTidakTidakTidak

YaTidak

-TidakTidak

-TidakTidak

-TidakTidak

-Ya-

TidakTidakTidakTidakTidak

Ya

YaYaYaYa

TidakYaYa

Tidak-

Ya-

Ya-

YaYa-

YaYa---

Ya-

YaYa-

YaYa-

YaYaYa--

Ya

Ya-

Ya-

Ya--

YaYaYaYa

Tidak-

TidakTidak

-TidakTidak

---

Tidak-

TidakTidak

-TidakTidak

-YaYa

Tidak--

Tidak

Ya-

Ya-

Ya--

TidakYaYaYa

YaYaYa-

YaYaYaYaYa-

YaYa

YaYa-

YaYaYa--

YaYaYaYa

YaYaYaYaYaYaYaYa-

YaYa

TidakTidakTidak

-Ya

TidakTidakTidakTidak

-TidakTidak

YaTidak

-Tidak

YaTidak

--

TidakTidakTidakTidak

YaYaYaYa

TidakYaYaYa-

TidakTidak

YaYaYaYaYaYaYaYa-

YaYaYa

YaYaYaYaYaYa-

YaYaYaYaYa

YaYa-

YaYaYaYaYaYaYa-

TidakYa

TidakTidakTidakTidakTidakTidak

-TidakTidakTidak

YaTidakTidak

YaYa

Tidak-

TidakTidakTidakTidakTidak

YaYa-

YaTidak

YaYaYaYaYa-

Page 129: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

109

Lampiran 9 Selisih Nilai Kalsium serum (mg/dl) sampel dalam Darah sebelumintervensi (I), sesudah intervensi (II) dan sesudah menstruasi III)

Sampel Selisih Tahap I-II(%)

Selisih Tahap II-III (%)

Selisih Tahap I-III (%)

Torbangun123456789

101112_x

Herbal komersil131415161718192021222324_x

Plasebo2526272829303132333435_x

-160

-8,5-1,4-1,18,7-5,6

-15,6-2,5-7,9

-1,08-7,5

-4,87

-13,77,3-7,8-2,5

-33,1-19,9-4,8-4,8-6,6

-12,7-12-5,8

-9,7

-8,4-6,1-3,7

-9,98-0,513,8-10,80,60,7-2,3-2,7

-2,67

-25,2-1,26,7-4

-2,60

-12,9-12,6-10-4,8-2,6-2,4

-5,97

-0,7-2,87,6-1

12,1-9,9-6,83,7-0,4-6,610,2-1,1

0,36

8,1-9

-11,563,4-4,4

-14,40,80

0,9-15,30,6

-3,71

-37,41,2-2

-5,3-3,68,7

-17,8-26,2-2,5

-12,3-3,6-9,7

-9,21

-14,2-2,7

-0,08-3,5-25

-22,12-11,3-8,6-6,9

-18,5-3,1-4,8

-10,07

-1-14,5-14,8-6,9-4

-2,6-10,10,61,7

-17,2-2,2

-6,45

Page 130: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

110

Lampiran 10 Nilai Magnesium serum (mg/dl) sampel dalam Darah sebelumIntervens (I)i, sesudah intervensi (II) dan sesudah menstruasi III)

Sampel Selisih Tahap I-II(%)

Selisih Tahap II-III(%)

Selisih Tahap I-III(%)

Torbangun123456789

101112_x

Herbal komersil131415161718192021222324_x

Plasebo2526272829303132333435_x

3,23,72,60,50,5-2,70,50-22

4,40

1,06

-3,411,40,57

-3,40,62,70,511

-4,45,8

1,61

-8,7-5,5-8,3-4,83,3

14,1-6,71,12,7-4,30,5

-1,51

-10,3-9,1-7,5-1

-1,6-3,2-1

-11,5-2,7-1,5-1,1-9

-4,96

-2,90,5-40-4

-3,51,1-40,54,21,74

-0,5

5,61,15,7-14,8-0,55,65,92,12

-2,5

2,62

-7,4-5,8-5

-0,5-1

-5,7-0,5

-11,5-4,7-0,5-3,3-9,1

-4,58

-6,112

-3,57

-7,24,13,8-3,51,55,3-2,810

1,72

-3,6-4,5-3,1-5,78,2

13,5-1,6

74,9-2,4-2

0,97

Page 131: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

111

Lampiran 11 Nilai Hb (mg/dl) sampel dalam Darah sebelum intervensi (I),sesudah intervensi (II) dan sesudah menstruasi (III)

Sampel Selisih I-II (%) SelisihII-III (%)

SelisihI-III (%)

Torbangun123456789

101112_x

Herbal komersil131415161718192021222324_x

Plasebo2526272829303132333435_x

0,44,7-0,614,123

-8,50,22,74,51,73,31,2

3,89

10,6-3,80,10

-0,20,20,2-1,80,1-1,4-0,20,3

0,34

-2,4-1,8-1,4-4,3-5,2-4,7

-10,4-7,4-11-5,4-8

-5,64

-4,7-0,2-1,3-6,9-0,20,6-1,5-0,12,80,21,1-0,3

-0,88

-9,3-1

-2,2-1,3-0,8-7

-2,1-0,9-4,5-2,8-1,3-1,5

-2,89

41

1,41,1-0,30,64,6-11

0,32,1

1,35

-5,2-4,5-1,96,3

-22,7-7,9-1,32,67,31,84,40,9

-1,68

0,3-4,7-2,2-1,3-1,1-6,8-1,9-1,8-4,4-4,1-1,5-1,2

-2,56

6,6-0,80,1-3,3-5,5-4,2-6,3-8,3

-10,1-5,2-6,1

-3,92

Page 132: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

112

Lampiran 12 Sebaran sampel berdasarkan jumlah penurunan keluhansindrom pramenstruasi sebelum dan sesudah Intervensi

Payudara Nyeri Sakit kepala Nyeri perut bagbawah

EmosionalSampel

n % n % n % n %

D T Sebelum Sesudah

Selisih

Herbal komersil Sebelum Sesudah

Selisih

Plasebo Sebelum Sesudah

Selisih

101

9

92

7

97

2

10010

90

10022,22

77,78

10077,78

22,22

60

6

82

6

76

1

1000

100

10025

75

10085,71

14,29

101

9

92

7

107

3

10010

90

10022,22

77,78

10070

30

111

10

113

8

98

1

1009,09

90,9

10027,27

72,73

10088,89

11,11

Lampiran 13 Hasil analaisis Chi Square jumlah jenis keluhan sebelum pemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

CrosstabKelompok perlakuan Total

torbangun tuntas placebo

Total keluhan sebelum intervensi2 2 3 2 73 6 5 5 164 4 4 4 12

Total 12 12 11 35

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-Square .346(a) 4 .987Likelihood Ratio .340 4 .987Linear-by-Linear Association .002 1 .968N of Valid Cases 35

Page 133: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

113

Lampiran 14 Hasil analaisis Chi Square jumlah jenis keluhan sesudahpemberian suplemen berdasarkan kelompok perlakuan

Crosstab

Kelompok perlakuan Totaltorbangun tuntas placebo

Total keluhansesudah intervensi

0 0 0 1 1

1 0 1 7 82 1 1 2 43 1 4 1 64 10 6 0 16

Total 12 12 11 35

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-Square 26.261(a) 8 .001Likelihood Ratio 30.918 8 .000Linear-by-Linear Association 19.749 1 .000N of Valid Cases 35

Lampiran 15 Hasil analisis Uji t keluhan payudara terasa nyeri sesudahpemberian suplemen antar kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan _

x ± SD SE F P

DT

HK

0,08 ± 0,289

0,17 ± 0,389

0,083

0,112 1,497 0,234

DT

Kontrol

0,08 ± 0,289

0,64 ± 0,505

0,083

0,152 14,026 0,001*

Page 134: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

114

Lampiran 16 Hasil analisis Uji t keluhan sakit kepala sesudah pemberian suplemen antar kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan _

x ± SD SE F P

DT

HK

0,00 ± 0,000

0,17 ± 0,389

0,000

0,112 13,750 0,001*

DT

Kontrol

0,00 ± 0,000

0,55 ± 0,522

0,000

0,157 1314,783 0,000*

Lampiran 17 Hasil analisis Uji t keluhan nyeri pada bagian bawah perutsesudah pemberian suplemen antar kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan _

x ± SD SE F P

DT

HK

0,08 ± 0,289

0,33 ± 0,778

0,083

0,225 5,949 0,023*

DT

Kontrol

0,08 ± 0,289

1,27 ± 1,009

0,083

0,304 51,643 0.000*

Lampiran 18 Hasil analisis Uji t keluhan emosi sesudah pemberian suplemenantar kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan _

x ± SD SE F PDT

HK

0,00 ± 0,000

0,17 ± 0,389

0,000

0,112 5,436 0,029*

DT

Kontrol

0,08 ± 0,289

0,73 ± 0,467

0,083

0,141 6,594 0.018*

Page 135: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

115

Lampiran 19 Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan kalsium serum

Payudaraterasanyeri

Sakitkepala

Nyeri perutbagianbawah

Emosi/mudah marah

Kalsium serumtahap 2

Pearson Correlation-.101 .082 -.012 .057

Sig. (2-tailed) .564 .639 .946 .744N 35 35 35 35

Payudara terasanyeri

Pearson Correlation1 -.237 .152 .045

Sig. (2-tailed) . .171 .385 .798N 35 35 35 35

Sakit kepala Pearson Correlation -.237 1 -.193 -.090Sig. (2-tailed) .171 . .267 .606N 35 35 35 35

Nyeri perut Pearson Correlation .152 -.193 1 .075Sig. (2-tailed) .385 .267 . .669N 35 35 35 35

Emosi/mudahmarah

Pearson Correlation.045 -.090 .075 1

Sig. (2-tailed) .798 .606 .669 .N 35 35 35 35

Lampiran 20 Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan magnesium serum

Payudaraterasa nyeri

Sakitkepala

Nyeri perutbagianbawah

Emosi/mudah marah

Payudara terasa nyeri Pearson Correlation 1 -.237 .152 .045Sig. (2-tailed) . .171 .385 .798N 35 35 35 35

Sakit kepala Pearson Correlation -.237 1 -.193 -.090Sig. (2-tailed) .171 . .267 .606N 35 35 35 35

Nyeri perut bagian Pearson Correlation .152 -.193 1 .075Sig. (2-tailed) .385 .267 . .669N 35 35 35 35

Emosi/mudah marah Pearson Correlation .045 -.090 .075 1Sig. (2-tailed) .798 .606 .669 .N 35 35 35 35

Magnesium serum 2 Pearson Correlation .096 .019 -.197 .183Sig. (2-tailed) .582 .912 .257 .294N 35 35 35 35

Page 136: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

116

Lampiran 21 Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan Hb darah

Payudaraterasa nyeri

Sakitkepala

Nyeri perutbagian bawah

Emosi/mudah marah

Payudara terasanyeri

PearsonCorrelation

1 -.237 .152 .045

Sig. (2-tailed) . .171 .385 .798N 35 35 35 35

Sakit kepala PearsonCorrelation

-.237 1 -.193 -.090

Sig. (2-tailed) .171 . .267 .606N 35 35 35 35

Nyeri perutbagian bawah

PearsonCorrelation

.152 -.193 1 .075

Sig. (2-tailed) .385 .267 . .669N 35 35 35 35

Emosi/mudahmarah

PearsonCorrelation

.045 -.090 .075 1

Sig. (2-tailed) .798 .606 .669 .N 35 35 35 35

Hb tahap 2 PearsonCorrelation

.072 .063 .086 .010

Sig. (2-tailed) .680 .721 .622 .955N 35 35 35 35

Lampiran 22 Hasil analisis korelasi antara jenis keluhan dengan hormon progesteron serum

payudaraterasa nyeriintervensi

sakit kepalaintervensi

perut bagianbawah terasa

nyeriintervensi

emosiintervensi

payudara terasa nyeriintervensi

Pearson Correlation1 .108 .580 .609

Sig. (2-tailed) . .538 .000 .000N 35 35 35 35

sakit kepala intervensi Pearson Correlation .108 1 -.043 .037Sig. (2-tailed) .538 . .806 .833N 35 35 35 35

perut bagian bawahterasa nyeri intervensi

Pearson Correlation.580 -.043 1 .609

Sig. (2-tailed) .000 .806 . .000N 35 35 35 35

emosi intervensi Pearson Correlation .609 .037 .609 1Sig. (2-tailed) .000 .833 .000 .N 35 35 35 35

progesteron tahap 2 Pearson Correlation -.452(**) -.295 -.230 -.444(**)Sig. (2-tailed) .006 .085 .185 .008N 35 35 35 35

Page 137: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

117

Lampiran 23 Hasil analisis Anova nilai rata rata progesteron darah (ng/ml)sebelum dan sesudah pemberian suplemen serta sesudahmenstruasi

Kelompokperlakuan

progesterontahap 1

progesterontahap 2

progesterontahap 3

torbangun Mean .6332 8.0076 .7913N 12 12 12Std. Deviation .29008 5.07197 .27474

tuntas Mean .5008 5.0139 .5123N 12 12 12Std. Deviation .18814 .79688 .17615

placebo Mean .5801 2.5936 .6129N 11 11 11Std. Deviation .26342 1.19968 .21700

Total Mean .5711 5.2797 .6396N 35 35 35Std. Deviation .24943 3.73324 .24977

ANOVA

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

progesterontahap 1

Between Groups.107 2 .053 .848 .438

Within Groups 2.009 32 .063Total 2.115 34

progesterontahap 2

Between Groups169.510 2 84.755 8.911 .001

Within Groups 304.351 32 9.511Total 473.860 34

progesterontahap 3

Between Groups.478 2 .239 4.661 .017

Within Groups 1.643 32 .051Total 2.121 34

Page 138: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

118

Lampiran 24. Post Hoc

ANOVA

Progesteron

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

8,911Antar kelompok

Diantara kelompok

0,001

Total

169,510

304,351

473,860

2

32

34

84,755

9,511

UJI Post Hoc (LSD)

Peubah dependen: Progesteron setelah suplementasi

95% Confidence IntervalKelompokperlakuan (I)

Kelompokperlakuan

(J)

MeanDifference (I-

J)

Std.Error

SigLowerBound

UpperBound

torbangun

tuntas

placebo

tuntas

placebo

torbangun

placebo

torbangun

tuntas

2.9937

5.4140(*)

-2.9937

2.4203

-5.4140(*)

-2.4203

1.25903

1.28733

1.25903

1.28733

1.28733

1.28733

.024

.000

.024

.069

.000

.069

0.429

2.7918

-5.5582

-.2019

-8.0362

-5.0425

5.5582

8.0362

-.4291

5.0425

-2.7918

.2019

.

Page 139: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

119

Lampiran 25 Persetujuan Etik (Ethical Clearance)

Page 140: SUPLEMENTASI KAPSUL SERBUK DAUN TORBANGUN · yang mengkonsumsi kapsul serbuk daun torbangun memiliki konsentrasi progesteron dalam darah lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

120

Lampiran 26. Hasil Analisis kandungan mineral bubuk daun Torbangun