laporan kapsul

32
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia sudah berkembang, setelah melewati berbagai era yang panjang. di Indonesia, perkembangan farmasi dimulai dari zaman pra perang dunia II dimana selama penjajahan belanda hanya terdapat apoteker dari luar negeri saja dan dari Indonesia sendiri hanya setara dengan asisten apoteker. Apoteker adalah seorang yang mempunyai keahlian dan wewenang di bidang kefarmasian baik di apotik, rumah sakit, dan bidang lain yang berhubungan dengan kefarmasian. Kemudian pada masa pendudukan Jepang mulai dirintis pendidikan tinggi farmasi dengan nama Yukugaku sebagai bagian dari Jakarta ika daigaku. Pada tahun 1944 yakugaku di ubah menjadi yaku daigaku. Tahun 1946 di buka perguruan tinggi ahli obat di klaten yang 1

Upload: rahmat-panigoro

Post on 03-Jan-2016

2.809 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

farmasetika

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KAPSUL

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia sudah berkembang, setelah

melewati berbagai era yang panjang. di Indonesia, perkembangan farmasi dimulai

dari zaman pra perang dunia II dimana selama penjajahan belanda hanya terdapat

apoteker dari luar negeri saja dan dari Indonesia sendiri hanya setara dengan

asisten apoteker. Apoteker adalah seorang yang mempunyai keahlian dan

wewenang di bidang kefarmasian baik di apotik, rumah sakit, dan bidang lain yang

berhubungan dengan kefarmasian.

Kemudian pada masa pendudukan Jepang mulai dirintis pendidikan tinggi

farmasi dengan nama Yukugaku sebagai bagian dari Jakarta ika daigaku. Pada

tahun 1944 yakugaku di ubah menjadi yaku daigaku. Tahun 1946 di buka

perguruan tinggi ahli obat di klaten yang kemudian di pindah dan berubah menjadi

Fakultas Farmasi Gadjah Mada di Yogyakarta dan mulai di ikuti oleh beberapa

perguruan tinggi yang lain.

Pada tahun 2005 Universitas Negeri Gorontalo secara resmi membuka

jurusan farmasi program studi D3 di Fakultas MIPA. tahun 2007 Jurusan Farmasi

di pindah dan bergabung dengan Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan dan

Keolahragaan. tahun 2010 Universitas Gorontalo secara resmi membuka Program

studi S1. Pada Program Studi S1 telah di susun berbagai macam mata kuliah yang

menunjang mahasiswa dalam mempelajari ilmu farmasi secara mendetail guna

1

Page 2: LAPORAN KAPSUL

dalam menunjang seorang calon farmasis pada praktek kerja nanti, Salah satunya

adalah Farmasetika Dasar. Farmasetika Dasar adalah ilmu yang mempelajari

tentang bentuk sediaan Obat dan cara pembuatannya. Obat dapat didefinisikan

sebagai suatu zat yang di maksudkan untuk di pakai dalam diagnosis, mengurangi

rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. (1).

Pada praktikum Farmasetika Dasar di ajarkan cara membuat berbagai

sediaan obat seperti Serbuk Bagi, Salep, Serbuk tabur, Sirup, Suspensi, Emulsi,

Suppositoria dan Kapsul. Kapsul ialah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam

cangkang keras atau lunak yang dapat larut (2).

I.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui bentuk sediaan kapsul, jenis dan ukuran kapsul

Memahami proses pembuatan kapsul dan komponen - komponennya

Mempelajari perhitungan bahan dan perhitungan dosis pada kapsul

Mengetahui keuntungan dan kerugian bentuk sediaan kapsul

I.2.2 Tujuan Percobaan

Menentukan jenis dan ukuran kapsul yang akan digunakan

Meracik serbuk dan mahir memasukkan serbuk kedalam kapsul

Menghitung dosis dari bahan yang akan digunakan

Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari bentuk sediaan kapsul

2

Page 3: LAPORAN KAPSUL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satu

macam obat atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam

cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.

Tergantung pada formulasinya kapsul dari gelatin bisa lunak dan bisa juga

keras. Kapsul gelatin yang keras merupakan jenis yang digunakan oleh ahli

farmasi masyarakat dalam menggabungkan obat-obat secara mendadak dan di

lingkungan para pembuat sediaan farmasi dalam memproduksi kapsul umumnya.

Sedangkan kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin di mana gliserin atau alkohol

polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik

(Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi; ).

Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai berikut:

(Ilmu Resep; )

1. Bentuknya menarik dan praktis.

2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan

berbau tidak enak

3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung sehingga obat

cepat diabsorpsi

4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang

berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien

3

Page 4: LAPORAN KAPSUL

5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan zat tambahan atau

penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet

Sedangkan kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul adalah sebagai

berikut:

1. Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak

dapat menahan penguapan.

2. Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab)

3. Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul

4. Tidak bisa untuk balita

5. Tidak bisa dibagi-bagi (Ilmu Resep;

Cangkang kapsul kelihatannya keras, tetapi sebenarnya masih

mengandung air dengan kadar 10-15%. Jika disimpan di tempat yang lembab,

kapsul akan menjadi lunak dan melengket satu sama lain serta sukar dibuka

karena kapsul itu dapat menyerap air dari udara yang lembab. Sebaliknya, jika

disimpan di tempat yang terlalu kering, kapsul itu akan kehilangan airnya

sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Oleh karena itu, penyimpanan kapsul

sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang:

1. Tidak terlalu lembab atau dingin dan kering

2. Terbuat dari botol gelas, tertutup rapat dan diberi bahan pengering

3. Terbuat dari wadah botol plastik, tertutup rapat yang juga diberi bahan

pengering

4. Terbuat dari aluminium foil dalam blister atau strip (Ilmu Resep; )

4

Page 5: LAPORAN KAPSUL

Bobot atau volume obat yang diisikan kedalam kapsul tergantung pada

sifat atau bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul

biasanya berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Sebagai

pedomannya dapat menggunakan tebel dibawah ini.

No. Ukuran Acetosal dalam

gram

Nat-bikarbonat

dalam gram

Nbb* dalam

gram

000

00

0

1

2

3

4

5

1

0,6

0,5

0,3

0,25

0,2

0,15

0,1

1,4

0,9

0,7

0,5

0,4

0,3

0,25

0,12

1,7

1,2

0,9

0,6

0,5

0,4

0,25

0,12

Ada tiga cara pengisian kapsul yaitu sebagai berikut : (Ilmu Resep; )

1. Dengan tangan

Merupakan cara yang paling sederhana, yaitu dengan tangan tanpa

bantuan alat lain. cara ini sering digunakan di apotek untuk melayani resep

dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan

5

Page 6: LAPORAN KAPSUL

untuk mencegah alergi yang mungkin timbul akibat petugas tidak tahan

terhadap obat tersebut.

Untuk memasukkan obat dapat dilakukan cara sebagai berikut.

a. Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta.

b. Tiap bagian serbuk tadi dimasukkan ke dalam badan kapsul dan ditutup

2. Dengan alat bukan mesin

Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan

manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih

seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat, sebab sekali buat dapat

dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian

tetap dan bagian yang bergerak.

Cara pengisian kapsul: (Ilmu Resep;

a. Buka bagian-bagian kapsul.

b. Badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang pada bagian alat yang tidak

bergerak / tetap.

c. Taburkan serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul.

d. Ratakan dengan bantuan alat kertas film.

e. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakkan bagian alat

yang bergerak.

3. Dengan mesin

Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan menjaga

keseragaman kapsul, perlu dipergunakan alat yang otomatis mulai dari

membuka, mengisi sampai menutup kapsul.

6

Page 7: LAPORAN KAPSUL

II.2 Resep

II.2.1 Uraian

Bahan

1. Amo

xicill

in (FI

IV; ,ISO; )

7

Dr. Jemmy Gunardi, Sp.Pd

SIK : 003/FM/GTO/07

Jl. G. Lompobattang 104

Telp. 0435-654321

Gorontalo, 26-11-2011

R/ Amoxicillin 200 mg

Digoxin 2/5 tab

CTM 4 mg

Asam Mefenamat 200 mg

Simvastatin 1/3 tab

DMP ½ tab

m. f. Pulv da in caps d.t.d No. XV

∫ t d.d 1 a.c

Pro : Raihan

Umur : 28 tahun

Page 8: LAPORAN KAPSUL

Nama Resmi : Amoxicillinum

Nama lain : Amoksisillin

Rumus Molekul : C16H19NO5S.3H2O

Berat Molekul : 365,40 H COOH

Rumus Struktur : H N CH3

C CONH CH3

NH2 H H

Pemerian : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.

Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut

dalam benzen, dalam karbon tetraklorida, dan

dalam kloroform.

Kegunaan : Infeksi saluran pernapasan dan infeksi lainnya.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar

terkendali.

2. Asam Mefenamat (2)

Nama Resmi : Acidium mefenamicum

Nama lain : Asam Mefenamat

Rumus Molekul : C15H15NO2

Berat Molekul : 241,29

Rumus Molekul : COOH

NH

CH3 CH3

8

Page 9: LAPORAN KAPSUL

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, melebur

pada suhu lebih kurang 2300C disertai peruraian

Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar

larut dalam kloroform, sukar larut dalam etanol

dan metanol, praktis tidak larut dalam air

Kegunaan : Meredakan nyeri termasuk sakit kepala, sakit

gigi, nyeri otot tulang, nyeri karena luka, nyeri

setelah operasi, nyeri setelah melahirkan, nyeri

reumatik, nyeri tulang dan demam

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

3. Digoxin (2)

Nama resmi : Digoxinum

Sinonim : Digoksin

Rumus Molekul : C41H64O14

Berat molekul : 780,96

Rumus struktur :

O O

OH

CH3 H

H OH

O

C18H3O9 H

9

Page 10: LAPORAN KAPSUL

Pemerian : Hablur tidak berwarna sampai putih atau serbuk

hablur putih, tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam kloroform dan

dalam eter, larut dalam etanol (70%), mudah larut

dalam piridina

Kegunaan : Payah jantung kongestif, fibrilisasi atrium

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindungi dari cahaya

4. CTM (3)

Nama resmi : Chlorpheniramini Maleat

Sinonim : Klorfeniramina Maleat

Rumus molekul : C16H19ClN2.C4H4O4

Berat molekul : 390,87

Rumus struktur :

N CH Cl

CH2CH3N(CH3)2

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit

Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol

(95%), dalam 10 bagian kloroform, sukar larut

dalam eter dan dalam benzena

10

Page 11: LAPORAN KAPSUL

Kegunaan : Mengobati keadaan alergi seperti gatal-gatal,

urticaria dan dermatitis

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, dan terlindungi dari

cahaya

5. Simvastatin (FI III; ,ISO; )

Nama resmi : Simvastatin

Sinonim : Simvastatin OGB dexa

Rumus molekul : C25H38O5

Berat molekul : 418,57

Pemerian : Serbuk kristal, warna putih, nonhigroskopis

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan sangat laru

dalam kloroform, metanol dan etanol

Kegunaan : Menurunkan kadar kolesterol tetap, sebagai anti

hyper-kolesterol primer dan sekunder

Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu

antara 50C hingga 100C

6. DMP

Nama resmi : Dextromethorphanum

Sinonim : Metoksi morfinan

Rumus molekul : C18H25NO

Berat molekul : 271,4

Rumus struktur :

CH3

11CH3

H

Page 12: LAPORAN KAPSUL

H N CH3

CH3O

Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai agak kuning,

tidak berbau

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam

kloroform

Kegunaan : Meringankan batuk tidak berdahak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

II.2.2 Farmakologi ()

Gabungan dari racikan resep di atas dapat membentuk efek

farmakologi yang dapat menyembuhkan penyaki infeksi saluran

pernafasan yang disebabkan oleh alergi serta gangguan jantung dan tubuh

yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini jika ditinjau dari

indikasi masing-masing obat.

II.2.3 Nama Latin

CITO : CITO : Segera

R/ : Recipe : Ambillah

200 : Duo centum : 200

2/5 : duo pars quinque : 2/5

4 : quarta : 4

1/3` : pars tertia : 1/3

12

Page 13: LAPORAN KAPSUL

1/2 : pars dimidia : ½

mg : miligramma : miligram

Tab : tabula : tablet

m.f : misce fac : campur, buatlah

pulv : pulvis : serbuk

da in : da in : kedalam

caps : capsulae : kapsul

d.t.d : da tales doses : serahkan sesuai dosis

No. : numero : sebanyak

XV : quindecim : 15

∫ : signa : tandai

T d.d : ter de die : tiga kali sehari

1 : unus : 1

a.c : ante coenam : sebelum makan

pro : pro : untuk

13

Page 14: LAPORAN KAPSUL

BAB III

METODE KARJA

III.1 ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

III.1.1 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah :

1. Alu

2. Lap halus

3. Lumpang

4. Neraca analitik citizen

5. Sendok tanduk

6. sudip

III.1.2 BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN

14

Page 15: LAPORAN KAPSUL

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :

1. Alkohol 70%

2. Amoxicillin

3. Asam mefenamat

4. Cangkang kapsul

5. CTM

6. Digoxin

7. DMP

8. Kertas perkamen

9. Plastik obat

10. Simvastatin

11. Tissue

III.2 CARA KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Dibersihkan alat menggunakan alkohol 70%

3. Bahan obat yang akan digerus diletakan diatas kertas perkamen yang telah

diberi label nama masing-masing obat

4. Bahan obat telah digerus satu persatu secara bergantian didalam lumping

hingga halus

5. Obat yang telah digerus diletakan kembali keatas perkamen kemudian

ditimbang satu persatu

6. Dicampurkan semua bahan obat yang telah diserbukan hingga halus dan

homogen

7. Serbuk dibagi dahulu diatas kertas perkamen sesuai dengan jumlah kapsul

yang dimint yaitu 8 kapsul. Jadi disiapkan 8 kertas perkamen dengan

15

Page 16: LAPORAN KAPSUL

menggunakan metode block. Metode block disebut juga metode pembagian

yaitu metode yang digunakan oleh ahli farmasi untuk menempatkan seluruh

serbuk yang telah diolah diatas satu permukaan lempeng atau selembar kertas

perkamen yang lebar diatas meja

8. Dimasukan serbuk tersebut kedalam badan kapsul sampai terisi penuh dan

tutup dengan rapat

9. Dimasukan 8 kapsul tadi kedalam plastik obat, diberi etiket putih dan ditandai

3 kali sehari

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan

Setelah melakukan percobaan, hasil yang diperoleh adalah sedian

berbentuk kapsul. Kapsul adalah sedian padat yang terbungkus dalam cangkang

keras ataupun lunak. Cangkang kapsul memiliki ukuran yang berbeda-beda

dimulai dari nomor yang paling kecil yaitu 5 dan nomor yang paling besar yaitu

000. Dalam percobaan ini, yang kita gunakan adalah cangkang kapsul nomor 00.

Kapasitas kapsul kira-kira berkisar antara 30mg - 60mg tergantung berat jenis

serbuknya.

IV.1.1 Perhitungan Bahan

- Amoxicillin : 200 mg

- Digoxin : 2/5 tab

16

Page 17: LAPORAN KAPSUL

- CTM : 4 mg

- Asam mefenamat : 200 mg

- Simvastatin : 1/3 mg

- DMP : 1/2 tab

Sediaan yang diminta adalah setengah yaitu 8, maka:

- Amoxicillin : 200500

x 8 = 3,2 tablet

- Digoxin : 25

x 8 = 3,2 tablet

- CTM : 44

x 8 = 8 tablet

- Asam mefenamat : 200500

x 8 = 3,2 tablet

- Simvastatin : 13

x 8 = 2,6 tablet

- DMP : 12

x 8 = 4 tablet

IV.1.2 Perhitungan Dosis

Untuk mendapatkan dosis yang tepat maka tablet harus digerus

dan ditimbang, dengan catatan satuan tablet di ubah menjadi gram.

- Amoxicillin : 3,2× 500

1000 = 1,6 gram

- Digoxin : 3,2× 0,25

1000 = 0,0008 gram

- CTM : 8 mg1000

= 0,0008 gram

- Asam mefenamat : 3,2× 500

1000 = 1,6 gram

17

Page 18: LAPORAN KAPSUL

- Simvastatin : 2,6 ×10

1000 = 0,026 gram

- DMP : 4 × 151000

= 0,06 gram

Sediaan ditimbang menggunakan kertas perkamen, jadi berat

sediaan di tambahkan dengan berat kertas perkamen.

- Amoxicillin : 1,6 + 0,2168 = 1,8168

- Digoxin : 0,0008 + 0,2303 = 0,23

- CTM : 0,008 + 0,2264 = 0,2272

- Asam mefenamat : 1,6 + 0,2284 = 1,8284

- \Simvastatin : 0,026 + 0,2320 = 0,258

- DMP : 0,06 + 0,2040 = 0,264

IV.2 Pembahasan

Sediaan kapsul dapat diartikan seabagai campuran homogen dua atau lebih

bahan obat yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari

obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul

merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1-10000µ. Dalam Ilmu

Farmasi, cangkang dibuat dari : Gelatin, pati, dan bahan lain yang cocok (2).

Dalam percobaan kali ini, langkah awal yang kita kerjakan sebelum meracik

sediaan kapsul terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang akan kita

gunakan. kemudian membersihkan alat menggunakan akohol 70%. Untuk

membersihkan alat, kita tidak dapat menggunakan alcohol yang 90% karena

18

Page 19: LAPORAN KAPSUL

mudah menguap dan umumnya digunakan sebagai pengawet. Selanjutnya

menyediakan bahan yang telah ditimbang yaitu Amoxicillin 3,2 tablet, simvastatin

2,6 tablet, CTM 8 tablet, Asam Mefenamat 3,2 tablet dan DMP 4 tablet. Setelah

semua bahan telah disiapkan, mulailah kita menggerus bahan satu persatu dengan

mendahulukan dari bobot yang paling besar kemudian yang kecil, hal ini

dilakukan agar patikel didalamnya memiliki kehalusan yang sama rata. Setelah

semua bahan homogen, langkah berikutnya kita menyiapkan kertas perkamen

sebanyak 8 lembar. dalam penyusunan kertas perkamen kita menggunakan

metode block. Metode block disebut juga metode pembagian yaitu metode yang

digunakan oleh ahli farmasi untuk menempatkan seluruh serbuk yang telah diolah

diatas satu permukaan lempeng atau selembar kertas perkamen yang lebar diatas

meja. Selanjutnya, mulailah kita memasukkan serbuk tersebut kedalam badan

kapsul. Pada percobaan ini dalam cara pengisian kapsul, kita menggunakan

metode dengan tangan. metode ini merupakan cara yang paling sederhana, yaitu

dengan tangan tanpa bantuan alat lain. Untuk memasukkan obat, dapat dilakukan

dengan membagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta, kemudian

tiap bagian serbuk tadi dimasukan kedalam badan kapsul dan ditutup. Kemudian

sediaan kapsul yang telah jadi dimasukkan kedalam plastik obat disertakan

dengan etiket putih.

IV.2.1 Informasi / keterangan obat:

Cara Pemakaian

Obat diminum tiga kali sehari yaitu pagi siang dan malam dalam

interval waktu 6 jam sebelum makan.

19

Page 20: LAPORAN KAPSUL

Cara Penyimpanan

Obat disimpan pda tempat atau ruanagan yang tidak lembab atau

dingin dan kering, terbuat dari botol gelas atau wadah botol plastic,

tertutup rapat dan diberi bahan pengering.

IV.2.2 Interaksi obat

Digoxin dan simvastatin tidak boleh dicampur, karena digoxin

merupakan obat yang akan cepat berinteraksi dengan obat-obat lain

seperti simvastatin. Hal ini disebabkan karena digoxin memiliki dosis

yang kecil, maka jika berinteraksi dengan simvastatin akan mengurangi

daya absorbsi obat dari digoxin. sehingga kerja digoxin tidak maksimal

dalam mengobati penyakit. Jadi dari permasalahan diatas obat digoxin

harus disendirikan atau jangan dicampur dengan obat-obat lainnya.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kapsul terdiri dari kapsul cangkang keras dan kapsul cangkang lunak. Ukuran

kapsul cangkang keras bervariasi dari nomor paling kecil 5 sampai nomor

paling besar 000, kecuali cangkang untuk hewan

2. Komponen-komponen kapsul adalah zat aktif, zat tambahan dan cangkang

kapsul

20

Page 21: LAPORAN KAPSUL

3. Keuntungan kapsul diantaranya adalah bentuknya menarik dan praktis serta

dapat menutupi obat yang berasa dan berbau tidak enak. Sedangkan kerugian

kapsul diantaranya adalah tidak bisa untuk balita dan idak bisa dibagi-bagi

V.2 Saran

V.2.1 Dosen

Diharapkan agar tetap pertahankan cara pengajaran yang selama ini

dan untuk tahun kedepannya. Dapat pula menambah dan memperbaiki

peralatan atau mesin yang ada di Laboratorium agar para praktikan bisa

lebih baik mengikuti praktikum.

V.2.2 Asisten

Diharapkan untuk dapat lebih tegas dalam membimbing praktikan

saat praktikum atau pada saat memperbaiki jurnal

V.2.3 Praktikan

Kepada prakikan diharapkan untuk lebih teliti dalam mengecek alat

agar tidak terjadi kesalahan, lebih sering mengecek bahan-bahan yang ada

di laboratorium sehingga pada saat praktikum tidak kehabisan bahan.

21

Page 22: LAPORAN KAPSUL

22