summary of pai for uneven test

Upload: aprijal-ghiyas-kun

Post on 08-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Summary of PAI for Uneven Test

TRANSCRIPT

Summary of PAI for Uneven Test

A. Q. S. Al-Baqarah ayat 1481. BacaanDan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

2. PenjelasanBerdasarkan Q. S. Al-Baqarah ayat 177:Tujuan Allah SWT memindahkan arah kiblat umat islam dari Baitul Maqdis (Masjidil aqsa) ke Kabah (Masjidil Haram) adalah:a. Supaya umat yahudi tidak sombong, dan merasa sebagai bangsa yang unggul dan dimuliakan.b. Bagi umat islam merasa puas karena sudah memiliki kiblat sendiri.

Surat Al-Baqarah ayat 148 juga menjelaskan bahwa berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan merupakan hal yang diharuskan, namun pernyataan tersebut juga mencangkup ajakan kepada orang lain untuk senantiasa menempuh jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Maka dalam berdakwah dibutuhkan visi dan misi yang sama antara setiap orang, mengesampingkan perbedaan dan mencari persamaan dalam perbedaan tersebut demi tercapainya kemaslahatan.

3. Prilaku yang mencerminkana. Terbiasa bermusyawarah dan berdialog dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada, tidak bersikap egois atau ingin menang sendiri dalam menyampaikan pendapat atau menyimpulkan pendapat.b. Dalam kehidupan, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan kepada siapa merupakan hal yang diharuskan asal tidak mengganggu kaidah, karena berbuat baik kepada orang lain hakikatnya berbuat baik kepada diri sendiri.

B. Q. S. Al-Fatir ayat 321. Bacaan2. PenjelasanAda tiga tingkatan orang mukmin dalam mengamalkan Al-Quran, yaitu:a. Dzalimun Linafsih (orang yang zalim terhadap diri sendiri), artinya:Tidak bertaqwa, yaitu tidak mau mengerjakan perintah Allah dan tidak mau meninggalkan larangan Allah.b. Al-MuqtasidBertaqwa (melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah). Namun tidak mau mengerjakan yang sunah dan mengerjakan hal yang dipandang makruh.c. Sabiqum bilkhairatBertaqwa serta mengerjakan hal yang sunah dan meninggalkan hal yang dipandang makruh.

Menurut tafsir Al-Maragi, dari tiga kelompok diatas dapat ditarik kesimpulan:a. Orang yang sedikit mengamalkan al-quran dan banyak amal buruknya.b. Orang yang seimbang antara kebaikan dan keburukannya.c. Orang yang terus-menerus berbuat kebaikan tanpa melakukan keburukan.

3. Prilaku yang mencerminkanaa. Untuk mendapatkan kebahagian akhirat dapat ditempuh dengan cara mengamalkan ajaran Al-Quran.b. Orang yang telah mengamalkan ajaran Al-Quran berarti telah mendapat petunjuk dari Allah SWT, dan balasannya adalah surga.c. Memiliki sifat dan prilaku sebagai pewaris Al-Quran: Suka membaca al-quran. Mendengarkan apabila al-quran dibaca. Belajar membaca dengan baik dan benar. Mengambil pelajaran dari isi al-quran. Mengajar dan menyebarluakan ajaran al-quran kepada orang lain.

C. Q. S. Al-Isra ayat 26-27 (Menyantuni kaum duafa)1. Bacaan2. Penjelasana. Pada hakikatnya, apa yang dimiliki seseorang ada sebagian hak orang lain (Q. S. Az-Zariyat ayat 19).b. Dengan memberikan hak orang lain secara baik, akan mempererat tali persaudaraan dan meringankan beban mereka juga (Q. S. At-Taubah ayat 103).

3. Prilaku yang mencerminkan

D. Q. S. Al-Baqarah ayat 1771. Bacaan2. PenjelasanTujuan beribadah ialah memantapkan iman kepada Allah yang tercermin dengan meningkatkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain serta lingkungan. Iman dan amal shaleh merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan.Adapun kebaikan-kebaikan yang dapat dilakukan:a. Memberikan harta yang dicintai kepada kerabat yang membutuhkan.b. Memberikan bantuan kepada anak-anak yatim.c. Memberi bantuan kepada ibnu sabil atau musafir.d. Memberikan harta kepada peminta-minta.e. Memerdekakan budak dan hamba sahaya.f. Melaksanakan ibadah hanya karena Allah.g. Menunaikan zakat.h. Menepati janji ketika berjanji.

8 golongan yang berhak menerima zakat:a. Fakir (Orang yang sedang dalam kebutuhan, namun dapat menjaga diri dari meminta-minta).b. Miskin (Orang yang sedang dalam kebutuhan, dan suka meminta-minta).c. Amil zakat (orang yang mengurus semua yang berkaitan dengan zakat).d. Muallaf.e. Budakf. Gharimun (Orang yang berhutang, namun diberi zakat berdasarkan kefakirannya bukan atas hutangnya).g. Mujahidin (Orang yang berjihad di jalan Allah SWT).h. Musafir atau ibnu sabil.

3. Perilaku yang mencerminkana. Berbagi rasa kepada kaum lemah sehingga timbul resa peduli terhadap penderitaan sesama.b. Ada hubungan yang erat antara sesama muslim.c. Menghindari sikap beragama yang mementingkan diri sendiri, sedangkan hubungannya dengan masyarakat sekitar diabaikan.

E. Pengertian dan aspek iman kepada rasul AllahBerdasarkan Quran surat Al-Hajj ayat 22 telah menjelaskan bahwa Allah memilih utusan-utusannya dari golongan malaikat dan manusia untuk diyakini bahwa mereka benar-benar utusan Allah.Wahyu-wakyu Allah yang diturunkan kepada para Rasul ada yang berbentuk suhuf-suhuf dan ada yang berbentuk kumpulan suhuf-suhuf (mushaf atau kitab suci).Aspek keyakinan kepada rasul yang dijelaskan dalam Al-Quran:1. Rasul Allah SWT sebagian ada yang diceritakan dan seagian ada yang tidak diceritakan.2. Setiap mukmin wajib beriman kepada Rasul Allah.3. Allah juga mengatur para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.4. Rasul adalah seorang laki-laki yang mempunyai derajat yang sama.5. Setiap rasul memiliki Bahasa dan kelebihan sendiri-sendiri.6. Rasul mempunyai sifat Sidiq, Amanah, Tablig, dan Fathanah.7. Cara allah menyampaikan wakyu kepada rasul, melewatia. Perantara malaikat jibrilb. Dibalik tabir atau hijabc. Membisikan wakyu ke dalam jiwa para nabi/rasuld. Mimpi

F. Perilaku beriman kepada Rasul Allah1. Mengatur kehidupan manusiaDalam Q. S. Al-Mumin ayat 78 telah dijelaskan bahwa Allah SWT telah mengutus banyak sekali Rasul, sebagian ada yang diceritakan dan sebagian ada yang tidak diceritakan. Tugas para Rasulpun sangat berat, tidak jarang mereka mendapat cacian dan ejekan bahkan siksaan. Oleh karena itu Allah memberi mereka wahyu dan mukjizat.

2. Islam tidak membedakan Rasul AllahTugas-tugas para Rasul:a. Meyakinkan umatnya akan keesaan dan kekuasaan Allah SWT.b. Memberikan batasan kepada umatnya, mana yang baik dan mana yang buruk.c. Memberikan contoh tentang sifat-sifat terpuji.d. Menjelaskan apa saja yang dapat membawa kepada keridhaan Allah SWT.e. Menjelaskan kepada umat mengenai perkara yang gaib.

G. Rasul sebagai utusan AllahSurat Al-Fatir ayat 24 menjelaskan bahwa Allah SWT mengutus para Rasul sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan Allah SWT telah mengutus Rasul-rasulnya kepada setiap umat pada masing-masing zamannya.

H. Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhirSurat Al-Ahzab ayat 21 menjelaskan bahwa pada diri Rasulullah SAW terdapat suri tauladan yang baik bagi umat-umatnya yang patut untuk dicontoh.Rasulullah senantiasa mendapat bimbingan dari Allah dan memiliki sifat kesempurnaan serta terjaga dari dosa (masum).

I. Fungsi beriman kepada Rasul Allah SWT1. Para rasul benar-benar utusan Allah SWT, dan pembawa risalah yang harus kita yakini kebenarannya.2. Sebagai orang yang beriman hauslah mengamalkan syariat yang telah diajarkan kepada kita.3. Memebenarkan berita-berita mereka yang bersumber kepada wahyu Allah SWT.

Fungsi rasul berdasarkan Al-Quran:1. Menceritakan ayat- ayat Allah (Q. S. Al-Araf : 35).2. Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan Bahasa kaumnya (Q. S. Ibrahim : 4).3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan (Q. S. Fatir : 24, Yunus : 47, Ar-Rad : 7, dan An-Nahl : 36).4. Memberi peringatan yang jelas (Q. S. Al-Ahqaf : 9).5. Membawa berita gembira, Pemberi peringatan, dan sebagai saksi (Q. S Al-Fath : 8).

J. Perilaku yang mencerminkan iman kepada rasul Allah1. Sifat-sifat rasul kita jadikan sebagai sikap dalam kehidupan kita baik kejujurannya, amanahnya, wawasannya, serta pandai dalam mecari jalan keluar dari semua permasalahan.2. Semua amalan kita harus berdasarkan wahyu yang telah disampaikan oleh para rasul.3. Meyakini kebenaran ajaran para rasul secara keseluruhan.4. Membekali diri dengan kehidupan yang penuh ketaqwaan.

K. Tobat1. PengertianTobat artinya berjanji kepada Allah SWT, tidak akan mengulanginya lagi perbuatan-perbuatan dosa yang pernah dilakukan dan menggantinya dengan perbuatan-perbuatan baik.Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu adalah menggantikan perbuatan-perbuatan yang buruk (Q.S. Hud : 14).

2. Syarat yang harus diperhatikan agar tobat yang dilakukan diterima Allah SWT.a. Menghentikan perbuatan maksiat.b. Menyesali segala dosa yang telah diperbuat.c. Berjanji dengan sepenuh hati untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu.d. Jika dosa itu menyangkut orang lain, maka harus meminta maaf terlebih dulu.e. Memperbanyak amal saleh dan ibadah kepada Allah.f. Banyak mempelajari ilmu-ilmu agama.g. Banyak bergaul dengan orang-orang saleh.h. Meyakini akan kebenaran ajaran Islam diiringi dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan-Nya.3. Tingkatan orang yang bertobata. Orang yang bertobat dengan sebenar-benarnya tobat. Dosa yang pernah dilakukan tidak diulanginya lagi. Tobat ini disebut tobat nasuha.b. Orang yang bertaubat, semua dosa besar yang pernah dilakuan tidak diulanginya lagi, namun terkadang masih melakukan dosa kecil tanpa sengaja, tetapi dia cepat sadar dan bertaubat.c. Orang yang bertaubat denga disertai niat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. Namun dia sering tidak berdaya melawan hawa nafsu untuk berbuat dosa. Nafsu ini disebut nafsu musawalah.d. Orang yang bertaubat, setelah itu melakukan perbuatan dosa dan tidak ada penyesalan dalam dirinya atas dosa yang dilakukannya.

L. Raja1. PengertianRaja adalah mengharap agar segala kegiatan atau aktivitas kehidupan baik ibadah maupun muamalah yang dilakukannya mendapat ridha Allah SWT.

2. Faktor-faktor rajaa. Berpegang teguh kepada tali Allah/agam islam (Q.S. Ali-Imran : 103).b. Mengharap kepada Allah, agar selalu sukses dalam segala usaha serta mendapat ridha Allah SWT.c. Khauf, yaitu merasa takut kepada Allah SWT.d. Mahabbah, yaitu cinta kepada Allah SWT.

M. Jual beli1. PengertianMenurut Bahasa, Jual beli adalah memberikan sesuatu dengan imbalan sesuatu atau menukarkan sesuatu dengan yang lain.Menurut istilah syarak, Jual beli adalah kesepakatan tukar menukar barang untuk memiliki suatu barang selamanya dengan cara tertentu atau aqad.

2. Hukum jual belia. Mubah atau boleh, artinya setiap orang islam dalam mencari nafkahnya boleh dengan cara jual beli.Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (Q. S. Al-Baqarah : 275).b. Wajib, yaitu apabila dalam mempertahannkan hidup ini hanya satu-satunya (jual beli) yang mungkin dilakukan oleh seseorang.c. Haram, apabila jual beli tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli.d. Sunnah, yaitu jual beli kepada seseorang yang sangat membutuhkan barang tersebut.

3. Rukun dan syarat jual belia. Adanya penjual dan pembeli. Baligh dan berakal. Atas kehendak sendiri.b. Barang yang diperjual belikan.Syarat sah barang yang diperjual-belikan: Barang itu suci. Barang itu memiliki manfaat. Barang itu milik sendiri atau diberi kuasa orang lain. Barang itu jelas dan dapat dikuasai oleh penjual dan pembeli. Barang itu dapat iketahui kedua belah pihak baik kadar, jenis, sifat, dan harganya.c. Alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli.d. Aqad, yaitu ijab dan Kabul antara penjual dan pembeli.

4. Bentuk-bentuk jual belia. Jual beli sah tetapi dilarang. Menyakiti perasaan / hati si pembeli. Menaikkan harga yang sangat tinggi dari harga pasaran. Menjual atau membeli yang masih dalam tawar menawar orang lain dan masih dalam masa khiyar. Membeli barang untuk ditimbun. Menjual-belikan barang halal, tetapi dipergunakan untuk perbuatan maksiat. Menjual atau membeli dengan tujuan menipu.

b. Jual beli yang tidak sah dan haram/terlarang. Jual beli sperma binatang jantan. Jual beli sesuatu yang belum ada di tangan. Jual beli dengan sistem jin. Jual beli sesuatu yang belum jelas hasilnya (jual beli kacang tanah yang baru berbunga). Jual beli barang najis.

5. KhiyarKhiyar yaitu boleh memilih satu diantara dua, yaitu meneruskan aqad atau membatalkan jual beli.a. Khiyar majlisPembeli dan penjual bolaeh memilih antara meneruskan aqad atau membatalkannya, selama keduanya masih berada ditempat jual beli.b. Khiyar syaratPilihan antara meneruskan atau membatalkan jual bei sesudah mempertimbangkan dalam waktu yang ditetapkan keduanya.c. Khiyar aib/cacatPembeli boleh mengembalikan barang yang dibeli apabila barangnya diketahui cacat sesudahnya, sedangkan harganya untuk barang yang baik (tidak cacat).

6. Akhlak yang mencerminkan ketaatan terhadap hokum jual belia. Menumbuh dan membina ketentraman jiwa dan kebahagiaan.b. Dengan memperoleh keuntungan maka nafkah untuk keluarga akan terpenuhi yang merupakan suatu tanggung jawab yang harus dilaksanakan.c. Sebagai saran ibadah, dengan memperoleh keuntungan maka seseorang muslim dihimbau untuk berinfak, sedekah, dan zakat.d. Menolak kemungkaran, dengan adanya suatu usaha seperti berdagang berarti mengkondisikan kehidupan social yang lebih sejahtera.

N. Riba1. PengertianRiba adalah aqad atau transaksi sewaktu meminjam atau menukar suatu barang tertentu ada tambahan atau kelebihan.

2. Bahaya ribaa. Adanya pihak yang dirugikan, yaitu mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan kepada pihak peminjam.b. Memupuk sifat rakus, loba, tamak, dan bakhil serta tidak peduli terhadap sesama.c. Dibenci oleh Allah SWT (Q. S. Al-Baqarah : 279).d. Mendapat hukuman di dunia dan akhirat dari Allah SWT.

3. Macam-macam ribaa. Riba FadliTukar menukar dua barang sejenis tapi tidak sama timbangan, ukuran, atau kuantitasnya.b. Riba qadliRiba yang disebabkan hutang piutang yang dikenakan bunga tinggi apabila meminjam uang kepada seseorang.c. Riba NasiahTambahan bunga atau bunga berganda seumpama minimal 20%, yang disyaratkan kepada orang yang berutang atau jual beli dengan tenggang waktu sebagai imbalan.d. Riba YadRiba yang disebabkan terpisah tempat aqad atau tranaksi sebelum serah terima barang, kecuali sudah jelas atau disebutkan jumlah dan kuantitasya.

O. Syirkah1. PengertianSyirkah atau perseroan, yaitu persetujuan dua orang atau lebih untuk membuka perusahaan dengan tujuan membagi keuntungan. Baik dalam bentuk modal dan jasa, persentase kepemilikan saham, pemilik, pengelola dan bidang apa saja yang akan digarap bersama.Dengan pemahaman ini Syirkah adalah berusaha secara bersama-sama antara penanam saham dan pengelola yang kedua belah pihak ikut terlibat dalam mengemudikan saham.

2. Macam-macam syirkaha. Syirkah inan (harta)Syirkah inan adalah aqad yang terjadi antara dua orang atau lebih dalam permodalan untuk melakukan suatu bisnis atas dasar membagi untung dan rugi sesuai jumlah modalnya masing-masing.b. Syirkah abdan atau syirkah kerjaPersyarikatan antara dua orang atau lebih untuk melakukan sesuatu usaha/pekerjaan yang hasilnya dibagi antara mereka menurut perjanjian.Macam-macam syirkah kerja: QiradPemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk usaha atau dagang. Sedangkan keuntungan dibagi antara keduanya sesuai dengan perjanjian.

MusaqahKerjasama antara pemilik kebun dengan pemelihara kebun disertai perjanjian bagi hasil yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan bersama.

Muzaraah dan MukhabarahKerjasama antara pemilik tanah (sawah/lading) dengan penggarap, benih bibit dari penggarap dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama. Kewajiban mengeluarkan zakat hasil panen setelah mencapai nisabnya, ialah dari siapa yang menyediakan bibit atau benihnya, baik si pemilk tanah atau si penggarap.

P. Perbankan1. Bank dapat dibedakan menjadi duaa. Bank konvensionalBank yang dalam aktivitasnya baik penghimpuanan dan maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk periode tertentu.b. Bank syariahBank yang dalam aktivitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenkan imbalan atas dasar prinsip syariah, yaitu jual beli dan bagi hasil.

2. Perbedaan bank konvensioanl dan syariahPerbedaan pada keduanya adalah terletak pada system pemberian imbalan atau jasa dari dana. Bank dengan prinsip syariah tidak menggunakan system bunga dalam menentukan imbalan atas dana yang digunakan atau dititipkan oleh suatu pihak. Penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan di bank didasarkan pada prinsip bagi hasil sesuai dengan hukum islam.

3. Prinsip bagi hasil dalam bank syariaha. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu aqad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.b. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.d. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.

4. Perhimpunan dana pada bank syariaha. WadiahAqad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai barang/uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan barang/uang berdasarkan jenisya.b. MudarabahAqad antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola (mudarabah) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan.

5. Penyaluran dana dalam bank syariaha. Dengan system jual beli.b. Dengan system bagi hasil.c. Dengan system sewa.d. Simpanan wadiah bank Indonesia.Kelebihan dana disimpan di bank Indonesia berupa simpanan wadiah bank Indonesia.

6. Produk jasa pada bank syariaha. WalakahJasa bank bertindak sebagai wakil nasabah, prinsip ini ditetapkan untuk pengiriman uang (transfer), penagihan (colletion/inkaso), dan letter of credit.b. KafalahJasa penjaminan nasabah bank bertindak sebagai penjamin (kafil) sedangkan nasabah sebgai pihak yang dijamin (makfullah).c. Hawalahd. Rahne. Qardhf. Qardul Hasang. Sarfh. Ujrah

7. Hikmah bank syariaha. Bagi umat islam dapat menjadi alternative untuk menyimpan uang baik secara deposito atau bagi hasil.b. Menghindarkan umat islam dari praktik bunga yang mengandung pemerasan.c. Menyelamatkan umat islam dari ketergantungan terhadap bank yang tidak berperinsip hokum Islam.d. Bank syariah dapat mengelola zakat di negara yang pemerintahannya belum dapat mengelola zakat dari muaki secara langsung.

8. Baitul Mal Wal TamwilBMT adalah lembaga keuangan mikro di Indonesia yang sangat sukses saat ini.

9. Akhlak yang menunjukan kepatuhan terhadap hukum islam tentang kerjasama ekonomia. Dalam mencari harga bagi seorang muslim harus dengan cara halal, pengelolaannya dan pemanfaatan juga harus sesuai dengan ajaran islam.b. Melaksanakan syariah/hokum dan ketaatan dalam islam secara keseluruhan dalam sendi kehidupan.c. Konsep ajaran islam salah satunya adalah tidak boleh merugikan orang lain.