study kelayakan

26
STUDY KELAYAKAN Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang diperlukan kegiatan studi kelayakan yang menyajikan beberapan informasi. Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor atau perbankan. Dokumen studi kelayakan merupakan dokumen yang sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan strategi apakah rencana tambang tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya rencana usaha penambangan

Upload: ivania-ceria

Post on 22-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tambang

TRANSCRIPT

Page 1: Study Kelayakan

STUDY KELAYAKAN

Studi kelayakan tambang merupakan kegiatan untuk menghitung dan

mempertimbangkan suatu endapan bahan galian ditambang dan atau diusahakan

secara menguntungkan. Sebelum kegiatan perencanaan dan perancangan tambang

diperlukan kegiatan studi kelayakan yang menyajikan beberapan informasi.

Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus

dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya

apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang

berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor

atau perbankan.

Dokumen studi kelayakan merupakan dokumen yang sangat berguna bagi

manajemen dalam mengambil keputusan strategi apakah rencana tambang tersebut

layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal lain yang harus dipahami adalah, studi

kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi

ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya,

hukum, dan lingkungan.

Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya

rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi

dilaksanakan, yaitu:

a) Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik

acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor;

b) Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan;

c) Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan,

sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera

ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya;

d) Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam

melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi,

Page 2: Study Kelayakan

kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek

lingkungan, dan lain-lain.

Informasi dari kegiatan studi kelayakan, yaitu :

1. Pendahuluan, berisi : ringkasan, pengertian-pengertian

2. Umum, berisi : lokasi, iklim, topografi sejarah, kepemilikan, status lahan,

transportasi, dll

3. Permasalahan lingkungan, berisi : kondisi kini, baku, permasalahan yang perlu

dilindungi, reklamasi lahan, studi khusus, perizinan.

4. Faktor geologi, berisi : keberadaan endapan, genesa, struktur, mineralogi dan

petrografi.

5. Cadangan bahan galian, berisi : prosedur eksplorasi, penemuan bahan galian,

perhitungan jumlah cadangan, dan kadar rata-rata.

6. Perencanaan tambang : development, dan eksploitasi

7. Pengolahan : fasilitas ditempat yang diperlukan

8. Bangunan dipermukaan : lokasi dan perencanaan konstruksi

9. Fasilitas pendukung : listrik, pengadaan air, jalan masuk, lokasi tanah buangan,

perumahan, dll

10. Karyawan : tenaga kerja dan staff

11. Pemasaran : survey ekonomi terhadap permintaan dan penawaran, harga kontrak

jangka panjang, lahan pengganti, dll

12. Biaya : perkiraan biaya development dan biaya eksploitasi baik langsung tidak

langsung dan biaya keseluruhan, biaya pengolahan, transportasi, peleburan, dll

13. Evaluasi ekonomi : evaluasi cadangan, klarifikasi cadangan dan sumber daya

alam

14. Proyeksi keuntungan : perhitungan keuntungan minimal (margin) yang

didasarkan pada kisaran COG dan harga

Page 3: Study Kelayakan

Aspek-aspek yang menjadi kajian dalam studi kelayakan adalah:

1. Aspek kajian teknis, meliputi:

Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur

uji, parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;

Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut sebagai data teknis

dalam menentukan pilihan sistem penambangan, apakah tambang

terbuka, tambang bawah tanah atau campuran.

2. Aspek kajian nonteknis, meliputi:

Kajian peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

aspek ketenagakerjaan, aturan K3 (Kesehatan dan Keselamatan

Kerja), sistem perpajakan dan retribusi, aturan administrasi

pelaporan kegiatan tambang, dan lain-lain;

Kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, meliputi

kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku, dan kebiasaan

masyarakat setempat.

3. Kajian pasar, berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis

dari karakter pasar, potensi, dan pesaing pasar.

4. Kajian kelayakan ekonomis, adalah perhitungan tentang kelayakan ekonomis

yang berupa estimasi-estimasi dengan mempergunakan beberapa metode

pendekatan. Secara umum, metode pendekatan yang dimaksud biasanya

melalui analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR),

Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.

5. Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL (Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan) dan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan

Lingkungan- Upaya Pemantauan Lingkungan).

Page 4: Study Kelayakan

Peraturan mengenai studi kelayakan

Studi kelayakan tambang diatur dalam:

A. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59

TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI Bagian

Keempat Pasal 15 Ayat 1 sampai 4

1) Pemegang IUP dapat melakukan Studi Kelayakan setelah menyelesaikan

Eksplorasi dan menyampaikan laporan Eksplorasi rinci kepada Menteri,

gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

2) Dalam hal Eksplorasi dilakukan oleh Menteri, Badan Usaha dapat langsung

melakukan studi kelayakan setelah mendapatkan IUP.

3) Badan Usaha wajib melakukan Studi Kelayakan sesuai dengan kaidah

teknik pertambangan yang baik dan benar serta standar Studi Kelayakan

Panas Bumi.

4) Studi Kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi studi:

a) Penentuan cadangan layak tambang di seluruh Wilayah Kerja;

b) Penerapan teknologi yang tepat untuk Eksploitasi dan penangkapan

uap dari sumur produksi;

c) Lokasi sumur produksi;

d) Rancangan sumur produksi dan injeksi;

e) Rancangan pemipaan sumur produksi;

f) Perencanaan kapasitas produksi jangka pendek dan jangka panjang;

g) Sistim pembangkit tenaga listrik dan/atau sistim pemanfaatan

langsung;

h) Upaya konservasi dan kesinambungan sumber daya Panas Bumi;

i) Rencana keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan lingkungan

dan teknis pertambangan Panas Bumi; dan

j) Rencana pasca tambang sementara.

Page 5: Study Kelayakan

B. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA

PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN Paragraf

3 Pasal 40 sampai Pasal 43

Pasal 40

1) Paling lambat pada akhir masa tahap eksplorasi, atau pada setiap saat,

pemegang IUP Eksplorasi dapat melakukan tahapan kegiatan studi

kelayakan pada sebagian atau seluruh WIUP nya setelah menyampaikan

dan disetujuinya laporan eksplorasi lengkap, laporan RKAB dan RKTTL

tahap studi kelayakan oleh pemberi izin.

2) RKAB dan RKTTL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai

peraturan perundang-undangan, antara lain memuat :

a. Kegiatan yang eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi

yang diperoleh.

b. Realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan.

c. Rencana kegiatan pada studi kelayakan, meliputi eksplorasi detail

d. Untuk meningkatkan status sumberdaya dan cadangan, studi

geoteknik, geohidrologi, sampling, analisa contoh, pemboran detail,

evaluasi sumberdaya dan cadangan, pengambilan contoh ruah, studi

dan atau percobaan pengolahan, studi kelayakan, studi amdal

e. Rencana biaya yang akan dikeluarkan pada tahap studi kelayakan

f. Jadwal pelaksanaan rencana kegiatan seperti tercantum pada tahap

studi kelayakan;

Page 6: Study Kelayakan

Pasal 41

1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

melakukan evaluasi terhadap Laporan Eksplorasi Lengkap, laporan

RKAB dan RKTTL sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (2) dan (3),

dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya laporan.

2) Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya

laporan tidak ada tanggapan atas Laporan Eksplorasi Lengkap, RKAB

dan RKTTL sebagaimana dimaksud ayat (1), oleh pemberi izin, maka

laporan tersebut dianggap memadai dan pemegang IUP dapat melanjutkan

kegiatan ke tahap studi kelayakan.

Pasal 42

1) Pemegang IUP Eksplorasi yang telah selesai melakukan tahap kegiatan

studi kelayakan pada sebagian/seluruh WIUP nya, atau dalam jangka

waktu paling lambat 6 (enam) bulan sebelum tanggal berakhir masa

berlakunya IUP Eksplorasi, wajib menyampaikan laporan studi kelayakan

dan laporan studi AMDAL, Laporan Rencana Reklamasi, Laporan

Rencana Penutupan tambang, untuk dipresentasikan dan mendapat

persetujuan dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai

kewenangannya atau instansi yang berwenang,

2) Presentasi hasil studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

dihadiri wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

3) Dalam hal wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak hadir, dapat diwakilkan pada

pemerintah provinsi.

Page 7: Study Kelayakan

Pasal 43

1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

harus menerbitkan surat persetujuan hasil evaluasi Laporan Studi

Kelayakan, AMDAL, Rencana Reklamasi, Rencana Penutupan Tambang,

yang disampaikan pemegang IUP Eksplorasi dalam jangka waktu paling

lama 14 (empat belas) hari kerja sejak laporan dinyatakan lengkap dan

benar.

C. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA

PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA Paragraf 3

Pasal 50 sampai Pasal 52

Pasal 50

1) Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak berakhirnya tahap kegiatan

eksplorasi, atau pada setiap saat, pemegang IUP/IUPK Eksplorasi mineral

logam atau batubara dapat melakukan tahapan kegiatan studi kelayakan

pada sebagian atau seluruh WIUP/WIUPK-nya setelah menyampaikan dan

disetujuinya laporan eksplorasi lengkap dan laporan RKAB tahap studi

kelayakan oleh pemberi izin.

2) Kegiatan tahap studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi antara lain: in fill drilling, pembuatan terowongan eksplorasi, uji

metalurgi dan/atau pengolahan, studi geotekenik, geohidrologi, studi

kelayakan, studi AMDAL uji penambangan dan peralatan tambang,

perhitungan cadangan dan perencanaan tambang.

3) RKAB studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

sesuai peraturan perundang-undangan, antara lain memuat :

a. Kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan dan hasil eksplorasi yang

diperoleh;

b. Realisasi pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan;

Page 8: Study Kelayakan

c. Rencana kegiatan pada tahap studi kelayakan;

d. Rencana biaya yang akan dikeluarkan pada tahap studi kelayakan; dan

e. Jadwal pelaksanaan rencana kegiatan seperti tercantum pada tahap

studi kelayakan.

Pasal 51

1) Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi yang telah selesai melakukan tahap

kegiatan studi kelayakan pada sebagian atau seluruh WIUP/WIUPK-nya,

atau dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan sebelum tanggal

berakhir masa berlakunya IUP/IUPK Eksplorasi, wajib menyampaikan

laporan studi kelayakan termasuk laporan studi AMDAL, untuk

dipresentasikan dan mendapat persetujuan dari Menteri, Gubernur, atau

Bupati/Walikota sesuai kewenangannya atau instansi yang berwenang.

2) Laporan kegiatan studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup antara lain informasi mengenai:

a) hasil penyelidikan geologi yang mendalam dan pembuktian endapan-

endapan bijih dalam WIUP/WIUPK termasuk cadangan-cadangan

bijih atau batubara yang terukur, terunjuk, dan terkira sepanjang

diperlukan bagi kelayakan ekonomis daripada pengusahaan untuk

dipertimbangkan dan pengujian-pengujian serta pengambilan contoh

endapan-endapan yang bernilai tersebut sesuai dengan rencana kerja

yang telah disetujui;

b) hasil pengamatan dan informasi yang terinci mengenai lokasi untuk

kegiatan operasi produksi yang termasuk dalam pengusahaan berikut

penyiapan peta-peta dan gambar-gambar yang berhubungan dengan

mengenai lokasi-lokasi tersebut;

c) Hasil studi kelayakan teknis dan ekonomis mengenai penambangan,

pengangkutan, pemuatan dan pengapalan bijih/batubara, konsentrat-

konsentrat dan hasil dalam bentuk lain dari WIUP/WIUPK, termasuk

Page 9: Study Kelayakan

penyelidikan teknis tentang kemungkinan lokasi pelabuhan, jalan-jalan

penghubung dari tambang ke pelabuhan sungai dan cara pengangkutan

lain yang cocok;

d) Hasil penyelidikan tentang setiap kemungkinan pengaruh

pengangkutan dengan menggunakan tongkang atau kapal;

e) Hasil penyelidikan tentang lokasi dan rancang bangun lapangan

terbang dan termasuk fasilitas pelabuhan dan pendaratan, apabila

dianggap perlu;

f) Penyelidikan dan perencanaan bagi pengembangan suatu yang

berhubungan dengan kemungkinan tetap yang sesuai, termasuk

rancang bangun fasilitas perumahan dan fasilitas sosial, kebudayaan

dan kemasyarakatan sejauh diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang mungkin berkembang akibat kegiatan-kegiatan

perusahaan dalam waktu 5 (lima) tahun setelah dimulainya periode

operasi;

g) Hasil studi tentang kebutuhan tenaga kerja dimeudian hari untuk

pengusahaan dengan memperkirakan jenis dan lamanya pelatihan yang

diperlukan untuk menjamin penggantian tenaga kerja asing oleh tenaga

kerja Indonesia dana penggunaan tenaga kerja setempat semaksimal

mungkin sejalan dengan operasi yang aman dan efisien dari

pengusahaan;

h) Hasil studi dampak fisik mengenai pengaruh yang akan timbul

terhadap lingkungan hidup sebagai akibat kegiatan pengusahaan, studi

tersebut akan dilakukan dengan berkonsultasi dengan konsultan

independen yang memenuhi persyaratan;

i) Hasil penyelidikan tentang jumlah dan jenis usaha setempat yang

mungkin diperlukan untuk melayani kebutuhan pengusahaan dan

pemukiman tetap yang mungkin berkembang dalam jangka waktu 5

(lima) tahun setelah dimulainya kegiatan operasi produksi;

Page 10: Study Kelayakan

j) Penelitian metalurgi dan pemasaran untuk menentukan kemampuan

hasil perolehan mineral dan penjualannya serta kontrak penjualannya;

k) Penelitian pemasaran untuk menentukan kemampuan hasil perolehan

batubara dan kemungkinan penjualan batubara yang telah ditingkatkan

mutunya serta persyaratan kontrak yang sesuai terhadap produk yang

dapa dijual;

l) Hasil penyelidikan pendahuluan tentang kelayakan mendirikan

fasilitas pengolahan dan pemurnian, yang cukup untuk

memperkirakan modal dan biaya operasi serta kemungkinan sumber

tenaga listrik yang diperlukan dikemudian hari;

m) Hasil analisa keuangan yang menyeluruh, berdasrakan kriteria yang

tepat untuk suatu usaha pertambangan, atas aliran kas (cash flow) yang

prospek dan tingkat pengembalian (rate of return) dari pengusahaan;

n) Hasil penyelidikan tentang fasilitas penyediaan air yang sesuai untuk

keperluan usaha pertambangan, industri, dan pemukiman tetap; dan

o) Hasil studi AMDAL atau UKL-UPL yang telah disetujui oleh instansi

yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

p) Presentasi hasil studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus dihadiri wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral, dinas teknis pemerintah provinsi, dan dinas teknis

pemerintah kabupaten/kota yang membidangi pertambangan mineral

dan batubara.

q) Dalam hal wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak hadir, dapat diwakilkan

pada dinas teknis pemerintah provinsi yang membidangi pertambangan

mineral dan batubara.

Page 11: Study Kelayakan

Pasal 52

Menteri, Gubernur, atau Bupati/W sesuai dengan kewenangannya harus

menerbitkan surat persetujuan hasil evaluasi Laporan kegiatan Studi

Kelayakan termasuk AMDAL/UKL-UPL yang disampaikan pemegang IUP

Eksplorasi dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak

laporan dinyatakan lengkap dan benar.

D. LAMPIRAN XIII b KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER

DAYA MINERAL NOMOR : 1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3

November 2000 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI

KELAYAKAN, EKSPLOITASI DAN PRODUKSI

A. Format Laporan Studi Kelayakan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Ruang Lingkup dan Metode Studi

4. Pelaksana Studi

5. Jadwal Waktu Studi

BAB II : KEADAAN UMUM

1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya

(KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) Eksploitasi

yang dimohon.

2. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat

Page 12: Study Kelayakan

3. Keadaan Lingkungan Daerah Penduduk, Mata Pencaharian Penduduk,

Keadaan Flora, Fauna, Iklim, Sosial Ekonomi dan lain-lain

4. Topografi dan Morfologi

BAB III : GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN

1. Geologi

a. Litologi

b. Struktur

c. Geoteknik

2. Keadaan Endapan

a. Bentuk dan Penyebaran Endapan

b. Sifat dan Kualitas Endapan

c. Cadangan

i. Cara Perhitungan Cadangan

ii. Klasifikasi dan Jumlah Cadangan (insitu, miniable, marketable,

dilengkapi dengan perhitungan stripping ratio dan cut off

grade)

BAB IV : RENCANA PENAMBANGAN

1. Sistem/Metode dan Tata Cara Penambangan (dilengkapi bagan alir )

2. Tahapan kegiatan Penambangan (termasuk penanganan tanah penutup)

3. Rencana Produksi (kuantitas, kualitas, cut off grade, stripping ratio )

4. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)

5. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang

6. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang Belum

Terpasarkan (kualitas rendah, belum ekonomis masa sekarang)

7. Rencana Pemanfaatan Bahan Galian dan Mineral Ikutan

8. Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca Tambang.

Page 13: Study Kelayakan

BAB V : RENCANA PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN ATAU

PENCUCIAN

1. Studi/Percobaan Pengolahan/ Pemurnian

2. Tatacara Pengolahan dan Pemurnian

a. Tahapan Pengolahan

b. Bagan Alir

c. Recovery Pengolahan

3. Peralatan Pengolahan (jenis, jumlah dan kapasitas)

4. Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan

5. Jenis, Jumlah, Kualitas Hasil Pengolahan dan Tailing

BAB VI : PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN

1. Tata Cara

2. Peralatan (jenis, jumlah, kapasitas)

BAB VII : LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Lingkungan (mengacu kepada dokumen Amdal atau UKL dan UPL)

a. Dampak kegiatan (tambang, pengolahan dan sarana penunjang).

b. Pengelolaan lingkungan

1) Pengelolaan limbah (tambang, pengolahan dan sarana

penunjang).

2) Rencana Reklamasi dan Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang.

3) Penanganan Air Asam Tambang (kalau ada).

4) Pemantauan Lingkungan

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Organisasi

b. Peralatan

c. Langkah-langkah pelaksanaan K-3 Pertambangan

Page 14: Study Kelayakan

d. Rencana Penggunaan dan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan

Berbahaya lainnnya.

BAB VIII : LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA

1. Bagan Organisasi

2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalam

Bentuk Tabel

3. Tingkat Gaji dan Upah

4. Sistem Kerja (kontrak, borongan dan lain-lain).

BAB IX : PEMASARAN

1. Bagan Organisasi

2. ProspekPemasaran

a. Dalam Negeri

b. Luar Negeri

BAB X : INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

1. Investasi

a. Modal Tetap

1) Pengurusan perizinan dan eksplorasi

2) Pembebasan Lahan

3) Konstruksi atau Rekayasa

4) Peralatan (penambangan, pengolahan, pegangkutan dan lain-

lain).

b. Modal Kerja

c. Sumber Dana

2. Analisis Kelayakan

Page 15: Study Kelayakan

a. Biaya Produksi (termasuk biaya pengelolaan dan pemantauan

lingkungan K3)

b. Pendapatan Penjualan

c. “Cash Flow” (aliran uang tunai)

d. Perhitungan “Discounted Cash Flow Rate of Return”/” Interal

Rate of Return” (DCFROR/IRR).

e. Perhitungan “Break Even Point” (BEP)

f. Waktu Pengembalian Modal

g. Analisa Kepekaan dan Resiko

BAB XI : KESIMPULAN

Memuat secara ringkas hal-hal sebagai berikut :

Luas wilayah yang dimohon/ ditingkatkan ke tahap Eksploitasi

Cadangan (“in situ”, miniable”, “marketabel”)

Rencana Penambangan (tata cara dan sistem)

Rencana Pengolahan dan pemurnian atau pencucian (kalau ada ) .

Rencana Produksi per-tahun dan umur tambang.

Rencana pemasaran dan harga jual.

Investasi yang diperlukan termasuk modal kerja dan sumber dana.

Hasil analisis kelayakan

Jumlah tenaga kerja (tetap dan harian atau buruh)

Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan

Potensi dan rencana perlakuan bahan galian yang belum dapat dipasarkan

dan mineral ikutan serta bahan galian lain.

LAMPIRAN

1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke tahap Eksploitasi dan

sekitarnya, skala 1 : 10.000

Page 16: Study Kelayakan

2. Peta topografi detail daerah tambang dan sekitarnya, skala minimum

1:2.000

3. Peta penyebaran cadangan dan kualitas, skala minimum 1 : 2.000

4. Peta situasi tambang (Mining Lay Out) skala 1: 10.000, yang memuat :

a. Kontur topografi

b. Penyebaran bahan galian

c. Bangunan-bangunan penting

d. Batas wilayah eksploitasi

e. Jalan, Perkampungan. “stock pile”, lokasi pencucian dan

pengolahan.

f. Lokasi timbunan waste, tailing dan bahan galian yang belum dapat

dipasarkan.

g. Indeks peta rencana pertambangan, dan sebagainya

5. Peta rencana penambangan dan reklamasi, minimal skala 1 : 2.0000,

menggambarkan :

a. Tahapan dan blok-blok yang akan ditambang

b. Tahapan dan blok wilayah yang akan direklamasi per tahun

c. Jalan tambang

d. Lokasi timbunan waste, tailing dan mineral ikutan serta bahan

galian yang belum dapat dipasarkan

6. Desain tambang dan pengolahan (dalam bentuk peta, penampang,

gambar 3 dimensi, sketsa, bagan)

Page 17: Study Kelayakan

DAFTAR PUSTAKA

www.tambangunp.blogspot.com/2013/09/tahapan-kegiatan-usaha-

pertambangan.html (diakses tanggal 3 April 2015)

www.kiradminner.blogspot.com/2012/10/peraturan-tentang-study-

kelayakan.html (diakses tanggal 3 April 2015)

\