study kelayakan bisnis rumah cokelat

Upload: nanda

Post on 09-Jan-2016

912 views

Category:

Documents


167 download

DESCRIPTION

study kelayakan bisnis .

TRANSCRIPT

  • STUDI KELAYAKAN BISNISRUMAH COKLAT

    Disusun Oleh:

    Yusniar Adelia Ningrum 100810201022Cinthia Valentina Iswahyudi 100810201042Rizqi Ila Khoiriyah 100810201138Dita Kusumawati 100810201161

    JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mulatumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas,bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga,membuat cokelat di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal

    tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di PuertoEscondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangkipengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkanuntuk membuat minuman saja, namun selaput putih yang terdapat pada biji kokoa lebihcondong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.

    Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kunodi Ro Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitartahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenalpohon kakawa yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocoltl yang berarti minumanpahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa.

    Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannyapun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan kewadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuatminuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter)namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknyamemiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji daripohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah.Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakankebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon,konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Mayamengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, ataurempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaanyang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.

    Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsaToltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa

  • Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputiKota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan bijikokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan makanan para dewa (theobroma, daribahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dansebagai hadiah.

    Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalamkebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) seringdigunakan sebagai mata uang [3]. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistemperhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat sehargatiga biji kokoa [4]

    Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungiistana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukancokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkanoleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyakbumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yangmemerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus,hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling seringditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.

    Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan sukuMaya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan,tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan,dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubukcokelat diemulsikan dengankarbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampurdengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknyadikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalamgentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milkchocolate).

    Perkembangan Coklat di IndonesiaTernyata perkembangan coklat yang sangat pesat di Eropa juga memberikan dampak

    pada perkembangan coklat di Indonesia. Pada jaman Kolonial coklat mulai berkembangdisini, dimana coklat mulai dikenal di pulau Jawa pada awal abad ke 18, yang dimulai dariBatavia pada tahun 1780-1790 tetapi sayang hasilnya tidaklah maksimal. kemudian coklat

  • mulai berkembang ke wilayah Indonesia lainnya seperti Menado pada tahun 1822, Ambonpada tahun 1830, Halmahera pada tahun 1867 dan pulau Bacan pada tahun 1880. Pada masaitu mulai terlihat adanya pengembangan olahan coklat yang dilakukan oleh perusahaanswasta. Tapi pengolahan coklat ini memberikan keuntungan bagi para petani setempat, namukarena otoritas dari Kolonial maka pengolahan coklat ini pun bisa berlangsung terus hinggatahun 1896.

    Perkebunan coklat di Indonesia terus dikembangkan dengan berbagai alternatif,hingga pada akhirnya pada tahun 1960 produksi coklat di Indonesia semakin meningkat. padatahun 1970 para petani mulai tertarik untuk menanam coklat setelah melihat perkembangancoklat dinegara tetangga, Malaysia. dari sinilah coklat di Indonesia benar-benar mulaiberkembang, hingga sekarang tercatat ada 3 wilayah sebagai penghasil coklat terbesar diIndonesia, yaitu Jawa Timur, Sumatra Utara dan daerah Timur.

    Latar Belakang Didirikannya Rumah CoklatCoklat adalah makanan yang sangat digemari berbagai kalangan, tidak peduli usia,

    gender, status ekonomi dll. Hal ini bisa dilihat bagaimana antusiasme seluruh orang diduniaterhadap makanan dan minuman berbahan dasar coklat, baik itu dibuat berupa kue, es krim,minuman, dll. Sedangkan Jember sendiri merupakan suatu kabupaten yang sedangberkembang. Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor, salah satunya adalah dari segipendidikan, Jember memiliki Universitas Negeri yang banyak diminati oleh para pelajar yanghendak melanjutkan tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkanbanyaknya pelajar dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke Jember dengantujuan untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jember. Sedangkan daripengalaman kami sebagai mahasiswa atau sebagai pemuda-pemudi Jember, masyarakatJember sangat antusisas terhadap tempat-tempat nongkrong yang menyediakan berbagaimacam makanan unik dan menarik, memiliki tempat yang nyaman, dan desain yang menarik,dan yang paling penting adalah harga.

    Oleh karena itu tercetuslah ide untuk membuat Rumah Coklat hal ini berdasarkanpantauan kami terhadap hobi para muda-mudi untuk sekedar nongkrong atau kumpul-kumpuldenga kawan-kawan mereka memilih tempat yang nyaman dan desain yang unik, dan hal inidimanfaatkan untuk berjualan makanan dan minuman berbahan dasar coklat yang notabenemasih belum ada di Jember.

  • BAB IIPEMBAHASAN

    A. Aspek Pasar dan Pemasaran

    1. Segmentasi , Targeting, Positioninga. Segmentasi

    Yang menjadi segmentasi dari usaha ini semua kelas, yakni mulai kelasmenengah keatas maupun menengah kebawah .

    b. TargetingYang menjadi target pasar adalah para muda-mudi baik itu pelajar maupunmahasiswa dan masyarakat sekitar.

    c. PositioningProdusen ingin menciptakan image atau citra bagi resto ini dibenak parakonsumen adalah resto cokelat yang melayani sepenuh hati tanpa mematikankantong konsumen tanpa mengurangi kualitas yang sudah terjamin.

    2. Permintaana. Perkembangan permintaan saat ini

    Dewasa ini, cokelat sudah mulai menjadi salah satu trend makanan bagi anakmuda dan permintaan saat ini mulai merangkak naik.

    b. Prospek permintaan akan datangCoklat akan tetap diminati oleh semua orang dari semua kalangan karenakenikmatannya. Selain itu, trend makan berbahan dasar coklat selaluberkembangnya setiap tahunnya.

    3. Penawarana. Perkembangan penawaran saat ini

    Perkembangan penawaran saat ini di wilayah Jember dan sekitarnya untuk kedaispesialisasi cokelat masih sangat jarang sedangkan permintaan selalu meningkat.

    b. Prospek penawaran akan datangMengingat adanya peluang yang besar dalam usaha resto cokelat yang akandatang. Maka perlu adanya produk yang memberikan nilai lebih. Oleh karena itu,bagi pelaku usaha disektor ini perlu melakukan penawaran yang inovatif untukmenarik pasar.

  • 4. Analisis persainganDengan melihat kondisi dimana rumah coklat belum ada disekitar kampus, hal ini

    menyimpulkan bahwa belum terjadi persaingan antara usaha cokelat satu dengan yang lain.Namun hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi persaingan dengan makanan ringanlainnya. Tapi dengan keunikan yang ada pada Rumah Cokelat, hal ini tidak akan menjadikansesuatu berarti. Selagi pemasar dapat memasarkan produknya seinovatif mungkin.

    5. ProdukProduk yang akan dihasilkan berupa makanan dan minuman berbahan dasar coklat.

    Dengan menggunakan bahan-bahan yang terpilih, cokelat yang akan diproduksi dapatdikatakan sebagai produk yang berkualitas. Karena produsen bukan hanya mengutamakankuantitas namun juga kualitas dari hasil yang akan diproduksi. Dengan pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan, hal ini akan menjadikan nilai tambah dari hasil produk.

    Material yang digunakan:

    Bahan:

    Coklat batang

    Coklat bubuk Cocoa

    Keju Roti tawar

    Pancake instant

    Buah-buahan segar

    Ice cube

    Gula cair, gula bubuk

    Madu

    Susu kental manis all variant

    Ice cream all variant

    Susu bubuk coklat dan vanilla

    Sirup blueberry, strawberry, orange

    Mayonaise

    Saus tomat + saus sambal

    Kopi hitam, cappucino, mochacino

    Saus strawberry, saus blueberry

    Soda

    Bahan dasar cake

  • Menu Makanan Coklat:

    Choco lava with ice cream

    Choco lava original

    Ice cream wafer choco

    Choco sundae

    Banana Split

    Pancake :

    - Strawberry- Vanilla

    - Coklat

    Waffle :

    - Strawberry- Vanilla

    - Coklat

    Cupcake berbagai macam varian

    Sandwich, kentang goreng, roti bakarMenu Minuman

    Aneka Jus

    Ice Snow White

    Ice Deep Purple

    Es Buah

    Orange Squash

    Italian Soda

    Strawberry Bliss

    Milkshake

    Soda Gembira

    Cola Float

    Strawberry Float

    6. HargaHarga yang ditetapkan untuk:

    a. Makanan all variant Rp 8.000

    b. Minuman all variant Rp 6.000c. Cupcakes Rp 10.000

  • 7. DistribusiDistribusi produk dilakukan secara langsung ke konsumen, hal ini dikarenakan

    pembeli datang langsung ke tempat penjualan.8. Promosi

    Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk cokelat ini melaluiberbagai promosi yaitu:

    1. Social network / media sosialMedia sosial yang digunakan disini seperti facebook, twitter dan media sosiallainnya, tidak ada biaya khusus dan tergolong murah.

    2. Menyebar brosur, leafletPromosi lainnya yang akan dilakukan adalah dengan menyebarkan brosur-brosurdan leaflet yang berisi promosi dari produk cokelat yang akan dijual.

    9. Strategi Pemasaran1. Kegiatan promosi

    Kegiatan promosi harus digalakkan dengan mempromosikan lewat media cetakseperti, pamphlet,leaflet ataupun,banner, maupun promosi melalui media sosial networkseperti facebook, twitter dll. Selain itu adanya cokelat gratis pada beberapa pembeli pertamasebagai promosi awal berdirinya usaha.

    2. Tingkat pelayanan

    Mahasiswa yang lebih menyukai keefektifan dan efisiensi waktu juga harusdiperhatikan. Sehingga, dalam melayani harus dapat memuaskan konsumen. Seperti dalammelayani konsumen diterapkan 3S (Senyum,Salam dan Sapa), dan keefektifian waktumelayani.

    3. Product Life Cycle (PLC)Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman

    tentang dinamika kompetitif suatu produk. Dengan menggunakan PLC, diharapkan dapatmempertahankan kelangsungan usaha.

  • Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) inimemiliki beberapa strategi:

    Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

    Produk Menawarkanproduk dasar

    Menawarkan

    variasi produkbaru

    Pembedaanprodukberdasakanjumlahpermintaan

    Tidakmemproduksimenu yang

    jarang dibelikonsumen

    Harga Memberikanharga dasarsesuai

    kesepakatan

    Memberikanharga yang

    dapat diterimapasar

    Harga yang

    sama atau lebihbaik dari pesaing

    Menurunkan

    harga

    Promosi

    PenjualanMenggunakan

    banyak promosimenarik untuk

    mendapatkankonsumen

    Mengatur

    promosi agar

    mendapatkanlebih banyakkeuntungan daripermintaan

    konsumen

    Kembalimembuatpromosi-

    promosi menarik

    yang mampu

    mempertahankan

    perhatian

    konsumen

    Kurangi

    promosi untuk

    memaksimalkan

    laba.

  • PLC dalam Rumah Coklat dilakukan guna mempertahankan eksistensi usaha.

    Tabel menjelaskan strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menghindari terjadinyakerugian dalam usaha.

    10. Analisis SWOTKekuatan (Strenght)

    Letak lokasi usaha di dekat kampus sangat strategis, bersih

    Memiliki tenaga kerja yang ahli di bidangnyaKelemahan (Weakness)

    Belum dikenal oleh masyarakat secara luas

    Produk yang ditawarkan berupa makanan yang mudah basi, sehingga ketikaproduk tidak laku dijual, dibutuhkan penanganan khusus agar tidak ada bahanyang terbuang. Misalnya, adonan yang belum terproses menjadi menumakanan jadi hendaknya disimpan di dalam kulkas.

    Peluang (Opportunity) Bekerja sama dengan pihak sponsor penyedia bahan dasar makanan dan

    minuman (coklat, susu, dan soda).Ancaman (Thread)

    Pesaing dari kedai lain yang sudah banyak pelanggan yang mengadaptasimenu yang telah tersedia di kedai kami sebagai menu tambahan di kedaimereka.

    11. Keputusan Strategi

    Strategi produk yang lebih murah

    Strategi produk prestise

    Strategi inovasi produk

    Strategi penekanan biaya

    Strategi promosi yang intensif

    Dari analisis aspek pasar dan pemasaran, dapat dikatakan usaha ini layak untukdijalankan karena telah memiliki dasar pemasaran yang kuat sehingga dalam prosesberjalannya diharapkan mampu mendukung penjualan.

    B. Aspek Manajemen1. Perencanaan (Planning)

  • Sisi Pendekatan Perencanaan Rumah Coklat menggunakan pendekatan kombinasidalam pembuatan suatu perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) danPendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up).Dipilihnya dua pendekatan agar terjadi hubungan baikantara atasan dan bawahan sehingga jika terjadi suatu masalah di dalam pekerjaan, karyawandapat mengungkapkannya kepada atasan agar atasan dapat segera mengambil tindakan atasmasalah yang terjadi di lapangan. Sisi Program Kerja Rumah Cokelat berusahamelaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukansebelumnya.Dalam pemasarannya, Rumah Cokelat merencanakan untuk memberikansesuatu yang unik dengan harga terjangkau oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumberdaya manusia:

    Lingkungan Eksternal

    Keputusan-keputusan Organisasional

    Faktor-faktor Persediaan KaryawanRekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,

    karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdmoraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untukmembuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan /jobspecification.

    2. Pengorganisasian (Organizing)Langkah Pengorganisasian Tujuan utama usaha Rumah Cokelat adalah

    mendapatkan keuntungan / laba / profit yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasanmaksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan olehRumah Cokelat adalah keuntungan dan produk yang dikenal serta digemari oleh

    masyarakat. Oleh karena itu, Rumah Cokelat harus dapat melayani para konsumen /pelanggan dengan cara yang ramah agar pelanggan merasa nyaman dalam pelayanan yangdiberikan oleh Rumah Cokelat Struktur Organisasi Rumah Cokelat mengatur usaha dansub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha, kemampuan sumber daya yang dimiliki, dankondisi lingkungan usaha baik internal maupun eksternal. Struktur Rumah Cokelat disusunsecara sederhana, yaitu pemilik usaha berada di posisi paling atas, selaku pimpinan usahatersebut.Lalu di bawahnya diikuti para karyawan selaku pelaksana di mana masing-masingkaryawan melakukan aktivitas yang telah ditentukan.

  • 3. Pengarahan (Actuating)Rumah Cokelat mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi pengarahan yang

    harus terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agardapat mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik Rumah Cokelat berusaha

    menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapatmemberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayananyang memuaskan pelanggan.Dengan pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baikantara pemilik Rumah Cokelat dengan karyawannya.

    4. Pengendalian (Controling)Pengendalian yang dilakukan oleh Rumah Cokelat untuk memastikan apakah

    aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu,Rumah Cokelat menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat mencegah terjadinya

    penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas kesalahanyang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

    Metode pengawasan yang berlaku di Rumah Cokelat bersifat fleksibel, dinamis, danekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi danevaluasi.Rumah Cokelat menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat, tepatwaktu, strategis, relistis, dan objektif .Dengan pengendalian ini, diharapkan Rumah Cokelatmampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.

    C. Aspek Sumber Daya ManusiaStruktur Organisasi

    1. Job Description dan Job SpecificationPemilik :

    Job description:

    Mengambil keputusan serta menjalankan perusahaan sesuai dengan tujuanyang telah ditetapkan

    Pemilik

    Keuangan

    (Kasir)

    Produksi

    (Chef)

    Pelayan

    (Staff)

  • Membuat kebijakan-kebijakan dalam perusahaan Mengatur arus bahan baku yang diperlukan

    Keuangan (Kasir)Job description:

    Melayani pembayaran dari konsumen

    Membuat laporan penjualan pper hari untuk diberikan ke manajer keuanganJob Specification:

    Pria/ wanita usia minimal 18 tahun

    Diutamakan lulusan SMK accounting

    Mampu mengoperasikan komputer

    Produksi (Chef)Job description:

    Membuat menu sesuai pesanan dari konsumenJob specification:

    Pria/ wanita usia maksimal 24 tahun Diutamakan lulusan SMK tata boga Memiliki kemampuan memasak

    Pelayan (Staff)Job description:

    Memberikan pelayanan kepada konsumen

    Berinteraksi secara langsung kepada pelangganJob specification:

    Pria/ wanita usia minimal 18 tahun

    Berkepribadian menarik dan ramah

    2. Proses Rekrutmen

    Membuat informasi lowongan kerja melalui media cetak Seleksi administrasi

    Wawancara, pada tahap ini pelamar akan dipanggil untuk mengikuti wawancara

    Tes kemampuan, pada tahap ini pelamar akan diseleksi atas dasar kompetensinyamelakukan suatu pekerjaan dan dilihat keterampilannya

    Keputusan diterima atau tidak berdasarkan seleksi pada saat ini pelamar diberitahusecara transparan melalui telepon, surat, ataupun email bahwa ia diterima atau tidak

    Penempatan kerja

  • Orientasi

    Pelatihan

    Kompensasi

    3. Penarikan Sdm Yang DibutuhkanJumlah keseluruhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Rumah Cokelat terdiri atas 5

    karyawan.

    Seleksi Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Rumah Cokelat ini mayoritas karyawan full time. Perekrutan karyawan di Rumah Cokelat ini dapat dilakukan sewaktu-waktu. Biasanya

    hal ini dilakukan ketika ada karyawan yang mengundurkan diri dari Rumah Cokelat.Hal ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan karyawan yang keluar dari RumahCoklat ini.

    Pengenalan Dan OrientasiMasa pengenalan dan orientasi dilaksanakan selama 5hari, dalam masa tersebut calon

    karyawan akan diberi arahan dan pembinaan oleh atasan atas pekerjaan apa saja yang akandikerjakan.Pemeliharaan Kesehatan Dan Keamanan

    Yang telah menjadi karyawan Rumah Cokelat akan memperoleh pemeliharaankesehatan dan keamanan berupa asuransi jiwa. Ini adalah suatu wujud tanggung jawabRumah Cokelat terhadap karyawan dalam rangka menciptakan rasa keamanan kepadakaryawan dan iklim kerja yang kondusif.

    D. Aspek Keuangan

    a. Kebutuhan Dana Investasi1. Biaya pra operasi

    Biaya pra operasi sebesar Rp 40.575.000- yang digunakan untuk penyewaanoutlet atau stan penjualan dan pendirian usaha awal.

    2. Modal KerjaModal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar sebesar Rp15.000.000Total kebutuhan investasi sebesar Rp 55.575.000

  • b. Rencana Pembelanjaan dan Sumber DanaDalam pendirian usaha cokelat ini menggunakan modal pribadi sebesar Rp30.575.000,- danpinjaman ke bank sebesar Rp 25.000.000,-

    c. Rencana Kebutuhan Dana

    Aktiva Tetap

    Bangunan Rp 20.000.000

    Oven 1 buah Rp 5.000.000

    Mesin Kasir 1buah Rp 1.450.000

    Kulkas 2 buah Rp 3.000.000

    Meja 10 buah Rp 4.700.000Kursi 30 buah Rp 2.000.000

    Piring 5 lusin Rp 500.000

    Sendok 5 lusin Rp 170.000

    Garpu 5 lusin Rp 170.000

    Blender 2 buah Rp 400.000

    Gelas 5 Lusin Rp 120.000

    Cangkir 3 Lusin Rp 210.000

    Pisau 3 buah Rp 225.000

    Wadah Tisu 10 buah Rp 30.000

    Cooking set Rp 2.000.000

    Pulsa + Leaflet Rp 500.000

    Jumlah Aktiva Tetap Rp 40.575.000

    Aktiva Lancar

    Kas Rp 10.000.000

    Bahan-Bahan Cokelat Rp 5.000.000

    Jumlah Aktiva

    Lancar Rp 15.000.000

    Total Aktiva Rp 55.575.000

    d. Proyeksi keuangan1. Proyeksi Pendapatan

    Pendapatan Per Hari

  • a. Produk makanan (Rp 8.000 x 35) Rp 280.000b. Produk Minuman (Rp 6.000 x 35) Rp 210.000c. Cupcakes (Rp 10.000 x15) Rp 150.000Total Rp 640.000 Pendapatan Per Bulan

    (Rp 640.000 x 30) Rp 19.200.000 Pendapatan Setahun

    (Rp19.200.000 x 12) Rp 230.400.0002. Proyeksi Biaya Per Tahun

    Pembelian bahan Rp 110.160.000 Gaji Karyawan

    - 2 Chef (@ Rp 1.000.000 x 12) Rp 24.000.000-5 Karyawan (@ Rp 700.000 x 12) Rp 42.000.000-1 Kasir (@ Rp 700.000 x 12) Rp 8.400.000Jumlah Gaji Karyawan Rp 74.400.000

    Biaya Listrik dan air Rp 5.000.000 Perlengkapan Kebersihan Rp 800.000Dep Oven 5 th Rp 1.000.000

    Dep Mesin Kasir 3 th Rp 500.000 Dep Kulkas 3 th Rp 700.000

    Dep blender Rp 300.000

    Jumlah Biaya Rp 188.360.0003. Proyeksi Rugi/Laba

    Perhitungan Rugi/Laba yaitu dengan menghitung antara selisih pendapatan danpengeluaran.

    Rugi/ Laba= Pendapatan Pengeluaran= 230.400.000 188.360.000= 42.040.000

    Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan produk cokelatyaitu sebesar Rp 42.040.000 pertahun.

    4. Perhitungan Kelayakan Usaha

    Perhitungan kelayakan usaha dengan menggunakan metode Payback Period.Payback Period = Investasi x 12

    Kas bersih/ tahun

  • Payback Period = 55.575.000. . 12 = 15 bulanHarga Rp 8.000 dengan total cost pertahun Rp 188.360.000

    Maka : Rp 8.000 x q = Rp 523.222 (perhari)q = 65

    Jadi kami akan memperoleh titik impas pada penjualan 65 produk makanan.Nett Present ValueInvestasi awal = Rp 55.575.000Bunga = 15% = 0,15Penerimaan pada tahun pertama = Rp 230.400.000

    PV = Rt/ (1 + i)t

    dimana:t = waktu arus kas

    i = suku bungaRt = arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t, makaPVinvestasi = Rp55.575.000/ (1 +0,15) = Rp 55.575.000PVpenerimaan = Rp 230.400.000/ (1 + 0,15) = Rp 200.347.826

    NPV = Ao + (A1 / (1 + r)) Dimana, Ao = nilai awal investasi; A1 = nilai penerimaan dari investasi; r = tingkat

    suku bunga yang relevan.

    Ao adalah jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, makamenggunakan bilangan negatif).

    Maka, NPV = Rp -55.575.000 + (Rp 230.400.000/ (1 + 0,15))= Rp 144.772.826

    Atau,

    NPV = PVinvestasi + PVpenerimaanNPV = Rp -55.575.000 + Rp 200.347.826

    = Rp 144.772.826

    Bila Berarti Maka

    NPV > 0investasi yang dilakukan

    memberikan manfaat bagiperusahaan

    proyek bisa dijalankan

  • NPV < 0

    investasi yang dilakukan akanmengakibatkan kerugian bagiperusahaan

    proyek ditolak

    NPV = 0investasi yang dilakukan tidakmengakibatkan perusahaanuntung ataupun merugi

    Kalau proyek dilaksanakan atau tidakdilaksanakan tidak berpengaruh padakeuangan perusahaan. Keputusan harus

    ditetapkan dengan menggunakan kriterialain misalnya dampak investasi terhadappositioning perusahaan.

    Dari perhitungan aspek keuangan, dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untukdijalankan. Dengan rincian:

    Kebutuhan investasi awal Rp 55.575.000

    Proyeksi pendapatan perbulan Rp 19.200.000pertahun Rp 230.400.000

    Proyeksi Laba bersih Rp 42.040.000 pertahun

    Payback period selama 15 bulan

    NPV = Rp 144.772.826

    E. Aspek Hukum dan Legalitas1. Skala usaha

    Rumah Coklat termasuk dalam skala usaha kecil karena mermiliki kekayaanatau asset sebesar Rp 55.575.000 (diluar tanah dan bangunan)

    2. Bentuk Perusahaan

    Bentuk usaha ini adalah Usaha Dagang (UD)3. Prosedur Perizinan

    1) Pendaftaran ijin usaha ke dinas perekonomian pemda yang didaftarkan kepangadilan negeri

    2) Permohonan menjadi wajib pajak setempat untuk mendapatkan NPWP(perseorangan)

    3) Pendaftaran ke departemen teknis (dinas perdagangan/perindustrian)Secara Umum:

    1. Akta pendirian

  • 2. Surat keterangan domisili usaha3. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)4. Tanda daftar perusahaan (TDP)5. Tanda daftar usaha perdagangan (TDUP) & surat izin usaha perdagangan (SIUP)Secara khusus :1. Izin usaha industri (IUI)2. Tanda daftar industri (TDI)3. Tanda daftar perusahaan (TDP)4) Lembaga/departemen/instansi yang terkait dengan usaha

    Jenis perizinan Lembaga yang terkaitNPWP Dinas perpajakanTDP

    Departemen perdagangan dan perindustrianTDI

    TDUP

    SIUP

    IUI

    HO Pemerintah daerah

    F. Aspek EkonomiDilihat dari sudut ekonomi bahwa adanya Rumah Cokelat ini tentunya akan

    menarik para pelanggan khususnya bagi seorang mahasiswa. Ada beberapa alasan mengapamahasiswa ikut tertarik dengan adanya Rumah Cokelat , diantaranya adalah :

    a) Dilihat dari segi harganya yang cocok dengan kantong mahasiswa.b) Harganya yang terjangkauc) Dilihat dari segi tempat bisnis Rumah Cokelat tersebut jika dekat dengan

    area kampus maka dapat meningkatkan keuntungan tersendiri bagi pebisniscokelat.

    d) Disamping dari segi harga bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan tempattersebut sebagai tempat berkumpul dengan temanya.

    e) Dan tentunya Meningkatkan keuntungan bagi pemilik Rumah Cokelat.Sehingga, dari segi aspek eknomi kami berpendapat bahwa usaha ini layak untuk

    didirikan.

  • G. Aspek Lingkungan dan Aspek SosialDalam studi kelayakan bisnis kita harus menilai kelayakan usaha secara komperhensif

    dengan memeperhatikan aspek lingkungan eksternal.Aspek lingkungan eksternal meliputiakses, tempat, dan manusia.Aspek lingkungan industry lebih mengarah pada aspekpersaingan di mana bisnis perusahaan benda.Akibatnya, factor-faktor yang mempenagruhikondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaantermasuk kondisi persaingan itu sendiri, menjadi penting dianalisis untuk study kelayakanbisnis jasa.Beberapa hal yang mendukung usaha bisnis Rumah Coklat dilihat dari aspeklingkunganya :

    1. Adanya persaingan sesama perusahaan dalam industrinyaDalam usaha bisnis Rumah Coklat tentunya terdapat persaingan yang sangat

    mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan apalagi sekarang. Dalam situasi persainganyang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhipasar. Sementara itu, persaingan pasar yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaanmenjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Jadi, perusahaan perlu mengetahuisituasi pesaingnya.

    2. Adanya ancaman masuk pendatang baruAdanya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi

    bagi perusahaan yang sudah ada. Implikasi tersebut misalnya adalah kapasitas menjadibertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yangterbatas.Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada.Adabeberapa factor yang menghambat pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industry, yangsering disebut dengan hambatan masuk.Factor-faktor yang dimaksud adalah skala ekonomi,diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan, aspek kesaluran distribusi danperaturan pemerintah.

    3. Adanya Ancaman dari produk pengganti.Perusahan-perusahaan yang berada dalam suatu industry bersaing dengan produk

    pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subsitusi dapat memberikan fungsiatau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi adalah kuat bilamana konsumen dihadapkanpada sedikitnya switching cost dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebihmurah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industry.

  • 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, untuk

    meningkatkan mutu dan servis, serta menghadapkan perusahaan dengan competitor (pesaing)melalui kekuatan yang mereka miliki.

    5. Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers)Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk menaikkan

    harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.Oleh karena itu, perusahaan harus mampumengendalikan perilaku pemasok.6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.

    Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkunganmasyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan laindan pemegang saham.

    Berdasarkan analisis aspek ekonomi, usaha Rumah Coklat layak untuk dijalankan.

    1. Aspek SosialTujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besar nya. Namun

    demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengankomponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehinggadalam rangka keseimbangan tadi, hendak nya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.Pengaruh positif

    Proyek bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masyarakat sekitar,tidakhanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik nya kondisi lingkungan fisisk,seperti jalan, jembatan, dan telepon tetapi juga kondisi lingkungan fisikis mereka.Beberapa hal yang mendukung usaha bisnis Rumah Coklat dilihat dari aspek sosialnya :

    1. Dengan adanya usaha Rumah Coklat akan dapat mempengaruhi wilayah usahatersebut ramai dikunjungi karena penempatan lokasi yang strategis, apabila lokasiusaha tersebut dekat dengan pusat keramaian dan hiburan

    2. Adanya jalur komunikasi dan distribusi yang menghubungkan antara pihak produsendan konsumen yang saling menguntungkan.

    3. Usaha bisnis Rumah Coklat sebagai perusahaan lembaga sosial dimana usaha tersebutmemiliki keterkaitan dalam melakukan kegiatan manufaktur, bahan baku, danmendistribusikanya ke pasar.

    4. Adanya perubahan kondisi sosial yang kompleks yang apabila dalam usaha RumahCoklat ini terdapat berbagai macam bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh salah

  • satu karyawan sehingga mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam bidangsosial yang kompleks dalam perusahaan.di sebabkan karena semakin membaikperaturan perundang-undangan pemerintah,meningkatnya kualitas sdm.

    5. Dengan adanya usaha Rumah Coklat ini akan menyebabkan Perubahan dalammasyarakat yang pluralistic yaitu :

    a. Membuka lapangan kerja barub. Melaksanakan alih teknologi terhadap karyawan yang terlatih yang

    dapat meningkatkan skil pekerja tetapi juga sikap mental sebagaitenaga kerja yang andal semakin kokoh.

    c. Meningkatkan mutu hidupBerdasarkan analisis aspek lingkungan dan aspek sosial, usaha ini layak untuk

    dijalankan karena dapat memberikan pengaruh yang positif untuk lingkungan sekitarnya.

    H. Aspek Teknis/ Operasi

    Pemilihan desain produk yang akan diproduksiProduk mengikuti tren pasar yang sedang berkembang saat ini tanpa meninggalkan keaslianrasa dari coklat.Contoh produk :Untuk contoh produk Choco Lava Original:

    Pancake Coklat:

    Banana Split:

  • Choco Cupcake:

    Sedangkan untuk minuman, berikut contoh minuman yang akan kami sajikan:Italian Soda:

    Choco and strawberry Milkshake

  • Pemilihan mesin dan teknologiMenggunakan mesin produksi (blender, oven, cooking set) standar

    Penentuan lokasi usaha

    Kami memilih lokasi usaha di Jalan Kalimantan karena lokasi ini merupakan wilayah pangsapasar kami yaitu mahasiswa dan kalangan lainnya, dan merupakan Jalan paling ramai didaerah kampus.

    Penentuan proses produksi dan lay-out pabrik yang dipilih, termasuk layoutbangunan dan fasilitas

  • Proses produksi dan distribusi dilakukan secara langsung di Rumah Coklat dengan konsepopen kitchen. Penataan interior minimalis dengan warna-warna yang fresh sehingga dapatmenarik dan membuat nyaman pengunjung.

    Penghitungan skala produksi ekonomisBerdasarkan penghitungan, ditemukan bahwa kami harus memproduksi 65 produk setiapharinya untuk memperoleh titik impas.

    Berdasarkan analisis aspek teknis dan operasi usaha Rumah Coklat ini layak untuk

    dijalankan.

  • BAB IIIPENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Rumah Coklat mampu memberikanhasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih dari hasilkuisioner yang telah disebarkan diperoleh data bahwa 70% setuju didirikannya RumahCokelat yang berada di Jalan Kalimantan, Jember. Selain itu didukung dengan hargayang terjangkau oleh kantong mahasiswa, letak yang strategis serta kualitas cokelatyang terjamin dan higienis. Dengan tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif,maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluangusaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

    3.2 RekomendasiDalam menjalankan usaha Rumah Coklat ini, yang perlu untuk diperhatikan adalahmengenai bagaimana menjaga kualitas produk dan mencari inovasi menu yang dapatmendongkrak penjualan.

    studikelayakanbisnis-130717024925-phpapp01.pdf