stroke

28
NAMA KELOMPOK: 1. EVA SURIANTI 13330062 2. ERDINA SIRINGO RINGO 13330093 3. MERRY NUR OCTAVIA 13330100 4. YOHANA PATIENT SIDABUTAR 13330106 5. ADINDA MULYAWATI PASARIBU 13330116 STROKE

Upload: edi-irawan

Post on 11-Apr-2016

231 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

farmakoterapi

TRANSCRIPT

Page 1: Stroke

NAMA KELOMPOK:1. EVA SURIANTI 133300622. ERDINA SIRINGO RINGO 133300933. MERRY NUR OCTAVIA 133301004. YOHANA PATIENT SIDABUTAR133301065. ADINDA MULYAWATI PASARIBU13330116

STROKE

Page 2: Stroke

Latar BelakangDefinisi Stroke Menurut WHO mendefinisikan bahwa Stroke adalah

gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Menurut sumber Wikipedia, Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.

Page 3: Stroke

Jadi, stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius karena ditandai dengan tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Selain itu, tampak adanya kecenderungan peningkatan insidennya

Page 4: Stroke

Mekanisme pembekuan darah

Page 5: Stroke

Mekanisme obat pada stroke Terapi Trombolisis Anti-Koagulan Antikoagulan Oral Terapi Antiplatelet Anti hipertensi dan Statin Antihemostatik Neuroprotektan

Page 6: Stroke

Mekanisme obat pada stroke

1. Terapi trombolisisGumpalan darah dapat terbentuk pada semua pembuluh darah, namun ketika terbentuk di pembuluh darah koroner, serebral atau pulmonal, akan mengancam hidup, trombi koroner dapat menyebabkan infark miokard, trombi pembuluh darah serebral dapat menyebabkan stroke, tromboemboli pulmoner dapat menyebabkan gagal jantung dan gagal napas. Mekanisnme obat trombolitik melarutkan gumpalan darah dengan mengaktifkan plasminogen yang membentuk produk yang disebut plasmin.Plasmin adalah enzim penghancur protein yang dapat memutuskan ikatan antara molekul fibrin, yang menyusun gumpalan darah.Karena mekanisme ini, obat trombolitik disebut juga ‘aktivator plasminogen’dan ’obat fibrinolitik’

Page 7: Stroke

Terapi trombolisisRecombinant Tissue Plasminogen Activator (rt-PA)Terapi trombolitik pada myocardial infraction akut dan pada massive pulmonary embolism akut dengan haemodynamic instability. Terapi pada ischemic stroke akut. Terapi harus dilakukan selama tiga (3) jam onset terjadinya simptom dan setelah dipastikan tidak mengalami intracranial hemorrage stroke dengan CT scanMekanisme kerja: Pendekatan pertama yang dilakukan pada pasien yang diduga mengalami stroke akut untuk memastikan bahwa pasien telah mendapatkan bantuan pada pernafasan dan kerja jantung serta segera lakukan determinasi dengan menggunakan CT scan untuk menentukan penyebabnya. Pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah, tidak perlu diterapi terlebih dahulu asalkan tekanan darah tidak mencapai 200/120mmHg atau mempunyai riwayat acute myocardial infarction (AMI), pulmonary edema, hypertensive encephalopathy.

Page 8: Stroke

Dosis : dosis yang direkomendasikan 0,9mg/kg (dosis maksimal 90 mg) secara infusi selama 60 menit dan 10% dari total dosis diberikan secara bolus selama 1 menit. Pemasukan dosis 0,09 mg/kg (10% dari dosis 0,9mg/kg) secara iv bolus selama 1 menit, diikuti dengan 0,81 mg/kg (90% dari dosis 0,9mg/kg) sebagai kelanjutan infus selama lebih dari 60 menit. Heparin tidak boleh dimulai selama 24 jam atau lebih setelah penggunaan alteplase pada terapi stroke.

Efek Samping :1% sampai 10% : kardiovaskular (hipotensi), susunan saraf pusat (demam), dermatologi (memerah(1%)), gastrointestinal (GI hemorrhage (5%), nausea, vomiting), hemotologi (pendarahan mayor (0,5%), pendarahan minor (7%)), reaksi alergi (anaphylaxis, urticaria(0,02%), intracranial haemorrhage (0,4% sampai 0,87%, jika dosis ≤ 100mg)

Page 9: Stroke

Karakteristik pasien yang dapat diterapi dengan Alteplase (rt-PA) : Terdiagnosis ischemic stroke. Tanda-tanda neurologis tidak bisa terlihat jelas secara spontan. Simptom stroke tidak mengarah pada subarachnoid hemorrhage. Onset simptom kurang dari 3 jam sebelum dimulai terapi dengan

Alteplase Tidak mengalami trauma kepala dalam 3 bulan terakhir. Tidak mengalami myocardial infarction dalam 3 bulan terakhir. Tidak terjadi gastrointestinal hemorrhage atau hemorrhage pada

saluran kencing dalam 21 hari terakhir. Tidak melakukan operasi besar dalam 14 hari terakhir

Page 10: Stroke

Mekanisme kerja obat stroke

2. Anti-koagulanAntikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau tranfusi. Antikoagulan oral dan heparin menghambat pembentukan fibrin dan digunakan sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden tromboemboli (masuknya udara pada aliran darah) terutama pada vena

Page 11: Stroke

Anti-koagulan dibagi menjadi 3 kelompok : Heparin

Untuk pengobatan awal thrombosis vena-dalam dan embolisme paru, heparin diberikan sebagai dosis muatan intravena, diikuti dengan infus intravena yang berkesinambungan (menggunakan pompa infus) atau secara injeksi subkutan yang intermiten.Efek samping: perdarahan nekrosis kulit, trombositopenia (lihat peringatan), reaksi hipersensitivitas (urtikaria, angioedema, dan anafilaksis); osteoforosis setelah penggunaan jangka panjang (dan jarang terjadi alopesia

Page 12: Stroke

Antikoagulan oral, terdiri dari derivat 4 -hidroksikumarin misalnya : dikumoral, warfarin dan derivat indan-1,3-dion misalnya : anisindion- Warfarin

Dapat menghambat peranan enzim untuk siklus intrakonversi vit.K di hati. Pengurangan vitamin k merupakan kofaktor dibutuhkan untuk karboksilasi protein protrombin koagulasi II tergantung vit.K .

Page 13: Stroke

Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium (salah satu faktor pembekuan darah)

Contoh obat nya Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat (untuk transfusi). Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di dalam tubuh). Natrium edetat mengikat kalsium menjadi kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan

Page 14: Stroke

3. Antikoagulan oral a. Rivaroxaban Mekanisme Kerja Obat ini memiliki cara kerja yang cepat dengan respons dosis yang dapat diperkirakan dan dengan bioavalibilitas tinggi tidak diperlukan pengawasan atas pengentalan darah dan juga dengan potensi terbatas terjadinya interaksi dengan makanan dan obat-obatan.Efek samping utama Rivaroxaban adalah perdarahan, sama dengan obat-obatan antikoagulan lainDosis XARELTO TABLET 20 MG; Xarelto tablet, PT. Bayer Healthcare. oral inhibitor faktor Xa, yang meliputi Rivaroxaban (Xarelto ®), apixaban, betrixaban , edoxaban dan eribaxaban

Page 15: Stroke

b. DabigantaraAntikoagulan lama yang lebih sering

digunakan para dokter adalah kelompok VKA = Vit. K antagonis (warfarin, acenocoumarol, phenprocoumon) . Mekanisme kerja seperti mula kerja dabigatran relatif cepat, interaksi dengan obat lain dan makanan lebih sedikit dibandingkan warfarin, dan tidak membutuhkan pemantauan labratorium yang intensif.

Page 16: Stroke

c. Vka Untuk meningkatkan biosintesis beberapa faktor

pembekuan darah yang berlangsung di hati. Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan faktor- faktor pembekuan darah lebih dahulu.

DOSIS untuk mengobati defisiensi vitamin K pada pasien dewasa adalah 10-40 mg per hari.

d. Fandaparin

Page 17: Stroke

4. Terapi anti-plateletAntiplatelet adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri yang bekerja mencegah pelekatan (adhesi) platelet dengan dinding pembuluh darah yang cedera atau dengan platelet lainnya, yang merupakan langkah awal terbentuknya trombus.

Page 18: Stroke

Cyclooxygenase inhibitors (COX inhibitors)Mekanisme kerja nya adalah dapat menghambat sintesis tromboksan A, dari asam arakidonat dalam trombosit oleh asetilasi ireversibel dan inhibisi siklooksigenaseContohnya seperti Aspirin, yang dalam dosis rendah aspirin untuk pencegahan pada penyumbatan aliran darah ke otak atau pada penyakit pembuluh darah jantung. Dosis tunggal 150 – 300 mg diberikan  segera mungkin setelah terjadinya kerusakan sel. Kemudian dilanjutkan dengan dosis penjagaan 75 mg sehari. Efek samping yang diberikan seperti bronkospasme, gangguan saluran pencernaan.

Page 19: Stroke

Adenosine Diphosphate (ADP) receptor inhibitor- Clopidrogel mencegah adenosin diphospate yang merupakan media pengaktivasi platelet dengan secara selektif dan irreversible menghambat  ikatan adenosin diphospate  dengan reseptor  platelet  dan karen itu mengeblok ADP tergantung  aktivasi  dari  complex glycoprotein IIA/IIB

- Ticlopidine menghalangi ikatan antara platelet dengan fibrinogen yang diinduksi oleh ADP (Adenosin DiPospat) secara irreversibel, serta menghalangi interaksi antara platelet yang mengikutinya. Proses ini menyebabkan penghambatan pada agregasi platelet dan pelepasan isi granul platelet

Page 20: Stroke

Phosphodiesterase inhibitors

- Cilustrazol Mekanisme kerjanya

Dengan fokus terapeutik pada peningkatan cAMP. Peningkatan cAMP menghasilkan peningkatan dalam bentuk aktif pKa yang secara langsung berhubungan dengan agregasi trombosit atau cara mencegah pembekuan darah dan melebarkan pembuluh darah pada area kaki yang mengalami nyeri sehingga pembuluh darah tersebut menjadi relaks dan sirkulasi aliran darah meningkat

Adenosine reuptake inhibitors

- Dipiridamol (persantin)Mekanisme

kerjanya menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit dan sel endotel pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnya dalam plasma .

Page 21: Stroke

Glycoprotein IIB / IIIA inhibitors

- Tirafiban Dapat

menghambat spesifik terhadap pengikatan fibrinogen pada reseptor GP-Iib/IIIa dari trombosit. Indikasinya Mencegah penggumpalan darah atau serangan jantung

- Abciximab (ReoPro)Mencegah

terjadinya penggumpalan sel darah (yang disebut platelet) dalam darah, dan digunakan untuk pengobatan infaksi myocardial dan pencegahan agregasi platelet

Page 22: Stroke

5. Anti hipertensi dan Statin Hipertensi Merupakan faktor resiko kuat dimana pada tekanan dara160/95 mmHg, resiko terjadinya stroke meningkat sebesar 3 – 3,5 kali. Menurunkan tekanan darah sama dengan menurunkan resiko terjadinya stroke.

Obat antihipertensi intravena yang dapat menjadi pilihan antara lain: Labetalol, Nikardipin, Diltiazem, dan Esmolol. Obat antihipertensi per oral yang dapat menjadi pilihan antara lain : ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, Beta blocker/ Alfa blocker

Page 23: Stroke

StatinStatin diberikan bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi.Statin berfungsi untuk menghambat sebuah enzim penghasil kolesterol di dalam hati.Statin membantu menurunkan kolesterol dengan meningkatkan pembuangan kolesterol LDL dari aliran darah dan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi kolesterol di hati dengan menghalangi enzim dalam hati, hydroxy-methylglutaryl-coenzyme A reductase (HMG-CoA reductase), yang bertugas membuat kolesterol.  

Golongan dari statin (Atorvastatin (Lipitor), Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin, dan Simvastatin (Zocor).)Golongan fibrat ( gemfibrozil dan fenobibrat )

Page 24: Stroke

6. Anti hemostatikSuatu proses yang dapat menghentikan perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Faktor-faktor yang berperan adalah pembuluh darah, trombosit dan fibrin. Obat hemostatik adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.Obat hemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.Pemilihan obat hemoastatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan patogenesis perdarahan.Obat hemostatik sendiri dibagi menjadi 2:-Hemostatik lokal-Hemostatik sistemik

Page 25: Stroke

7. Neuroprotektan Obat-obat neuroproktetan berfungsi untuk mencegah kerusakan sel otak pasca stroke. Obatnya antara lain: a. CiticolineMekanisme kerjanya sebagai prekursor membran sel telah banyak dipelajari dalam percobaan dengan hewan. Efek samping:Hipotensi, ruam, insomnia, sakit kepala, diplopia. Dosis:Gangguan kesadaran karena cedera kepala atau operasi otak : 1 – 2 kali sehari 100 – 500 mg secara intra vena drip atau injeksi.Gangguan kesadaran karena infark selebral : 1 kali sehari 1000 mg, secara injeksi Intra Vena.Hemiplegia apopleksi : 1 kali sehari 1000 mg secara oral atau injeksi Intra Vena.

 

Page 26: Stroke

b. PiracetamMekanisme kerja piracetam belum diketahui dengan pasti.Para peneliti memperkirakan kerja piracetam melindungi pasien terhadap hipoksia.Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa piracetam melindungi otak melalui efek neuronal dan hemodinamik. Piracetam dapat memperbaiki deformabilitas eritrosit, menurunkan kekentalan darah dan menurunkan hiperaggregitas trombosit yang dapat menurunkan kejadian mikroemboli.Efek samping Rasa gugup, agitasi, iritabilitas, rasa lelah dan gangguan tidur. Gangguan saluran cerna misalnya: nausea, muntah, diare, dan gastralgia. Yang jarang terjadi adalah pusing-pusing, sakit kepala, tremor, peningkatan libido.Mulut kering, penambahan berat badan dan umumnya reaksi hipersensitivitas dermatologik.Dosis umunya 1 gram 3 x 1 sehari IV atau IM .

Page 27: Stroke

Contoh kasus pada pasien Warfarin adalah jenis antikoagulan lama, suatu antagonis vitamin

bekerja dengan mencegah terbentuknya faktor pembekuan. Penggunaan warfarin efektif menurunkan kejadian stroke pada pasien dengan FA nonvalvular sebesar 68%. Namun, ada beberapa keterbatasan dalam penggunaan warfarin seperti indeks terapi yang sempit, banyak berinteraksi dengan obat lain atau makanan, dan diperlukan pemantauan laboratorium secara berkala. Hal itu menyebabkan ambang terapi warfarin kurang dari dua pertiga keseluruhan pasien yang memakainya.

Tetapi antikoagulan baru seperti Dabigatran adalah antikoagulan oral golongan penghambat trombin. Dabigatran eteksilat segera dihidrolisasi pada pemberian oral menjadi bentuk aktifnya yaitu dabigatran. Setelah diserap di saluran cerna, kadar plasma tertinggi dicapai dalam 0,5-2 jam, kemudian obat ini dibuang melalui ginjal. Waktu paruh dari obat ini berkisar antara 12-17 jam sehingga dabigatran perlu diberikan 2 x sehari. Mula kerja dabigatran relatif cepat, interaksi dengan obat lain dan makanan lebih sedikit dibandingkan warfarin, dan tidak membutuhkan pemantauan labratorium yang intensif

Page 28: Stroke