artikel stroke

25
Apa itu penyakit Stroke? Salah satu penyakit yang paling ditakuti selain jantung dan kanker adalah penyakit stroke. Penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah di otak yang menjadi penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas 45 tahun. Namun begitu, penyakit ini juga dapat menimpa segala usia dari bayi sampai usia lanjut. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinan seseorang terkena penyakit stroke. Pria dan wanita sama-sama punya resiko terkena penyakit stroke. Apa penyebab penyakit Stroke? Otak memerlukan oksigen yang diperoleh dari darah. Penyakit stroke terjadi jika ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Gangguan ini dibagi menjadi dua bagian: 1. Stroke Iskemik: gangguan fungsi otak secara tiba-tiba yang disebabkan oleh penurunan aliran oksigen dan gula darah ke daerah otak tertentu yang dapat mematikan sel-sel syaraf. 2. Stroke Hemoragik: terjadi pendarahan di otak yang menurunkan aliran oksigen dan gula darah ke daerah tertentu sehingga sel-sel syaraf akan mati, area yang terkena akan terganggu fungsinya. Pada penderita yang berusia diatas 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh mengerasnya pembuluh darah. Sedangkan pada penderita yang berusia muda, stroke sering disebabkan oleh cacat pembuluh darah bawaan.

Upload: lelaki-pemberani

Post on 25-Jun-2015

1.142 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Stroke

Apa itu penyakit Stroke?

Salah satu penyakit yang paling ditakuti selain jantung dan kanker adalah penyakit stroke. Penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah di otak yang menjadi penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas 45 tahun. Namun begitu, penyakit ini juga dapat menimpa segala usia dari bayi sampai usia lanjut. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinan seseorang terkena penyakit stroke. Pria dan wanita sama-sama punya resiko terkena penyakit stroke.

Apa penyebab penyakit Stroke?

Otak memerlukan oksigen yang diperoleh dari darah. Penyakit stroke terjadi jika ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Gangguan ini dibagi menjadi dua bagian:

1. Stroke Iskemik: gangguan fungsi otak secara tiba-tiba yang disebabkan oleh penurunan aliran oksigen dan gula darah ke daerah otak tertentu yang dapat mematikan sel-sel syaraf.

2. Stroke Hemoragik: terjadi pendarahan di otak yang menurunkan aliran oksigen dan gula darah ke daerah tertentu sehingga sel-sel syaraf akan mati, area yang terkena akan terganggu fungsinya. Pada penderita yang berusia diatas 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh mengerasnya pembuluh darah. Sedangkan pada penderita yang berusia muda, stroke sering disebabkan oleh cacat pembuluh darah bawaan.

Faktor Resiko pada penyakit Stroke

Yang dimaksud dengan faktor resiko pada penyakit stroke adalah kondisi yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit stroke. Jika telah mengenali beberapa faktor resiko ini, maka diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya cacat bahkan meninggal dunia ini.

Selain faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu faktor usia

Page 2: Artikel Stroke

dan keturunan, beberapa faktor resiko tersebut adalah sebagai berikut: Tekanan darah tinggi Penyakit kencing manis Penyakit jantung Kadar kolesterol yang tinggi Gangguan pada pembuluh darah Kurang olah raga Kegemukan Alkohol Merokok Stres

Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke

Pusing, kepala seperti berputar Kejang mendadak Gangguan bicara (pelo/tidak mampu bicara) Gangguan sensor perasa (tidak dapat merasakan apapun) Gangguan pandangan Gangguan daya ingat Kelumpuhan pada otot-otot tubuh yang lain Masih banyak lagi kemungkinan gejala dan kombinasi gejala penyakit stroke yang dapat terjadi.

Apa akibat penyakit Stroke?

Penyakit yang timbul secara mendadak ini menyebabkan fungsi otak terganggu bahkan dapat mengakibatkan sebagian sel-sel otak tidak dapat berfungsi lagi. Banyak penderita penyakit ini menjadi cacat sehingga menjadi sangat tergantung kepada orang lain. Pada keadaan ini dibutuhkan seorang pendamping yang sebaiknya dididik secara khusus untuk menjadi pengasuh pasien stroke.

Disamping itu, penyakit stroke juga seringkali menimbulkan permasalahan lain seperti masalah kesehatan, ekonomi maupun sosial serta membutuhkan penanganan yang komprehensif yang termasuk pemulihan dalam jangka panjang bahkan sisa hidup penderita. Untuk masalah sosial, biasanya

Page 3: Artikel Stroke

penderita stroke akan merasa bersalah, cemas, frustasi dan depresi. Oleh karena itu, beberapa penderita stroke malah mengalami perubahan yang nyata justru lebih pada kepribadiannya daripada fisiknya.

Pertolongan pertama

Selain dapat menyelamatkan nyawa penderita, pertolongan pertama pada orang yang terkena stroke ini juga tidak menimbulkan efek samping apapun. Beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan:

Tetap tenang dan jangan panik Pastikan agar penderita tetap berada pada tempat semula dia terjatuh Bantulah penderita mengambil posisi duduk yang baik Lakukanlah pengeluaran darah pada 10 ujung jari tangan dengan menggunakan jarum suntik atau jarum jahit biasa (harus disucihamakan terlebih dahulu, antara lain dengan membakar ujung jarum diatas api)

Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, penderita akan sadarkembali. Dan jika mulut penderita tampak mencong, maka tariklah kedua daun telinganya sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu, lakukanlah dua kali penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar sebanyak dua tetes dari setiap ujung daun telinga (bagian bawah). Dalam beberapa menit kemudian, bentuk mulut penderita akan kembali normal danbawalah ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Penatalaksanaan Stroke

Penuhi kebutuhan oksigen, jika perlu dengan alat pernafasan Stabilisasi sistem kardiovaskuler (regulasi tekanan darah yangoptimal) Regulasi kadar gula darah u Berikan cairan cukup yang akan meningkatkan

Page 4: Artikel Stroke

aliran darah dan memperbaiki ganguan sirkulasi ke otak Mengatur suhu tubuh u Perbaiki posisi kepala dan dada, sehingga dapat meningkatkan aliran darah balik dari otak ke jantung. Memberikan heparin dan memakai stockings untuk mencegah tungkai yang lumpuh Fisioterapi dan terapi bicara secara teratur .

Untuk stroke iskemik, dapat dilakukan rekanalisasi, trombolisis di pembuluh darah yang terkena atau sistemik. Waktu yang terbaik adalah 3-6 jam sejak terjadinya serangan stroke. Sedangkan untuk stroke hemoragik jika luas, seringkali dapat menjadi fatal. Oleh karena itu, operasi bedah syaraf sering dapat menyelamatkan penderita.

Keadaan pasien pasca Stroke

Setelah menderita penyakit stroke, ada pasien yang mengalami sembuh total, cacat ringan ataupun cacat berat. Seperti dikatakan sebelumnya, penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan utama pada golongan usia diatas 45 tahun. Biasanya pemulihan penyakit ini terjadi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Bila telah melewati waktu enam bulan, biasanya pemulihannya tidak terlalu kelihatan lagi.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dialami oleh pasien pascastroke: Lumpuh pada salah satu sisi tubuh Mengalami gangguan berkomunikasi Mengalami gangguan pada penglihatan Memiliki emosi yang tidak stabil Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, makan, mandi, berpakaian dan buang air.

Untuk beberapa kesulitan diatas, penderita stroke biasanya membutuhkan alat bantu mekanis dan elektronis. Penggunaan alat bantu ini bertujuan untuk membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa aktivitas

Page 5: Artikel Stroke

sehari-hari dan mendorong semangat mereka.

Proses Penyembuhan

Bagi pasien penderita stroke, ada dua proses penyembuhan yang dapat dijalankan. Pertama adalah proses penyembuhan melalui obat-obatan dari rumah sakit. Hal ini harus diikuti dengan kontrol yang ketat pada larangan konsumsi makanan yang dapat memicu terjadi serangan stroke, seperti garam, kolesterol dan lemak.

Proses penyembuhan yang kedua adalah melalui fisioterapi atau latihan otot-otot agar fungsi otot dan fungsi komunikasi dapat seperti kondisi semula. Proses fisioterapi yang dilakukan bersama instruktur ini harus dijalankan dengan baik untuk menghindari kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.

Bagi penderita stroke yang berat, perawatan menjadi prioritas utama selama enam hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus, penderita harus sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang tepat. Gerakan persendian untuk menghindari kekakuan yang permanen harus dilakukan secara teratur.

Rehabilitasi

Setelah penderita penyakit stroke kembali ke rumah, mungkin dapat timbul berbagai kesulitan yang disebabkan penderita dan keluarganya belum siap. Akibatnya adalah menurunnya semangat penderita yang selalu mengkhawatirkan berbagai resiko yang akan mereka hadapi.

Tujuan rehabilitasi ini adalah menjaga atau meningkatkan derajat fungsi

Page 6: Artikel Stroke

mental dan fisik yang maksimal. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan ini, diantaranya terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan mental, terapi okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan olah raga. Bentuk tindakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan berat ringan cacat, bentuk cacat dan tingkat mental penderita.

Penanganan rehabilitasi ini memerlukan beberapa orang yang memiliki pendekatan multidisiplin seperti dokter keluarga, ahli rehabilitasi medik, ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga. Selanjutnya, penderita dilatih dan dipersiapkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu cara duduk, berdiri, jalan, mengenakan baju, memakai sandal dan lain-lain.

Seksualitas pasca Stroke

Kegiatan seks bagi pasien penderita stroke sangat dipengaruhi oleh berat/tidaknya cacat, usia, faktor psikologis dan kegiatan seks sebelum terkena stroke. Pada sebuah penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa setelah mengalami stroke seorang pria akan mengalami penurunan kemampuan ereksi dan ejakulasi. Sedangkan untuk wanita, akan mengalami kesulitan dalam lubrikasi vagina dan orgasme.

Keadaan cacat fisik penderita penyakit stroke juga akan membuat kesulitan untuk mencapai kepuasan seksual. Namun kebanyakan masalah bukan disebabkan oleh kondisi ini, melainkan oleh sikap psikologis diantarapenderita dan pasangannya. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah hubungan seks tidak akan memperbesar resiko untuk mendapatkan serangan stroke berikutnya.

Page 7: Artikel Stroke

Lima Gejala Stroke

Meski stroke perlu diwaspadai, kata dr Farida, ia meminta agar stroke tidak dijadikan momok. Sehingga ancaman stroke begitu menghantui aktivitas seseorang. Karena sebenarnya stroke dapat dicegah maupun dikendalikan. Banyak insan pasca stroke yang bisa beraktivitas kembali karena patuh dan tekun menjalani latihan-latihan selama terapi.

Menurut dr Farida, serangan stroke terjadi karena perubahan pola hidup. Karena itu untuk mencegah agar tidak terserang stroke, harus merubah pola hidup dari pola hidup tidak sehat ke pola hidup sehat. Caranya ialah dengan pola makan sehat, olahraga teratur dan cukup istirahat serta "tahu diri" terhadap batas kemampuan sendiri.

Ia menyebut lima gejala yang harus diwaspadai atas kemungkinan seseorang terkena stroke. Pertama, seseorang tiba-tiba merasa kelemahan mendadak, kesemutan pada muka, lengan atau kaki. Kedua, ia mulai kehilangan kemampuan berkata-kata secara tiba-tiba atau kesulitan memahami perkataan. Ketiga, ia akan kehilangan penglihatan mendadak terutama sebelah mata atau melihat ganda.

Gejala keempat adalah sakit kepala hebat mendadak yang tidak pernah dirasakah sebelumnya. Dan kelima adalah kehilangan keseimbangan mendadak terutama bila bersamaan dengan salah satu dari gejala di atas. "Bila ada salah seorang anggota keluarga yang mengalami kelima gejala itu segeralah pergi ke dokter. Karena tindakan segera dapat membantu mencegah terjadinya stroke," kata dr Farida.

Masalah kecepatan dalam berobat menjadi penting karena hampir sebagian besar penderita stroke berakhir dengan kecacatan berupa kelumpuhan kaki dan tangan. "Kondisi ini bisa menimbulkan depresi bagi penderitanya. Karena dari biasanya bisa jalan kemana-mana harus menggunakan kursi roda dan tubuh menjadi tidak berdaya," tuturnya.

Melihat bahayanya penyakit stroke, kata dr Farida, malah ada beberapa dokter yang mengusulkan agar istilah stroke diganti saja dengan "Brain Attack" seperti istilah yang digunakan pada serangan jantung (Heart Attack) sehingga masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyakit stroke. (T-1)

Page 8: Artikel Stroke

7 Tahapan Terapi Stroke Akut

Salah satu komponen krusial dalam penanggulangan stroke adalah upaya terapi stroke fase akut. Paradigma lama memandang terapi stroke akut dengan cara pandang “wait and see”, sehingga penderita yang mengalami serangan stroke dibawa ke rumah sakit hanya jika gejala stroke memberat.

Stroke merupakan penyakit saraf yang paling sering mengakibatkan cacat dan kematian. Di samping menduduki peringkat utama di antara segolongan penyakit saraf yang mengakibatkan kematian, stroke juga merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian pada umumnya.Sampai saat ini, penderita stroke adalah penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pusat pelayanan rawat inap penderita saraf. Selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluargannya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahan asuransi kesehatan. Selain itu, kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke juga dapat mengakibatkan hilangnya penghasilan penderita.Dari berbagai fakta tersebut menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini, diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rahabilitasi, dan promotif. Menurut dr Saiful Islam SpS dari RSUD dr Soetomo Surabaya, dari berbagai studi klinik telah disimpulkan bahwa serangan stroke merupakan keadaan darurat yang harus segera ditangani, sebagaimana penanganan trauma berat atau infark miokard akut. Dengan demikian,”time is brain” merupakan cara pandang yang lebih tepat dalam terapi stroke fase akut.Bukan hanya itu, terapi trombolitik pada penderita stroke iskemik akut, misalnya hanya dilakukan selang waktu tiga jam sejak terjadimnya serangan stroke. Padahal, keberhasilan terapi stroke akut sangat ditentukan oleh beberapa tahap dan merupakan mata rantai yang saling berkait (“stroke chain survival and recovery”).Ada tujuh tahapan terapi stroke akut, tahapan tersebut meliputi: pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh penderita, keluarga atau orang di sekitar penderita, sistem komunikasi yang baik antara masyarakat dan rumah sakit dan fasilitas pengiriman penderita ke rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa pelayanan ambulans darurat merupakan komponen paling signifikan yang berhubungan dengan kecepatan penderita stroke tiba di rumah sakit.Yang tidak kalah pentingnya adalah bagian triage dari instalasi rawat darurat, yang harus segera melakukan evaluasi penderita, termasuk pemeriksaan CT-scan kepala, penentuan diagnosis dan rencana penanganan, dan pengobatan umum termasuk tindakan bedah bila diperlukan.Ditambahkan Saiful Islam, sebenarnya masih ada satu mata rantai yang juga amat berpengaruh terhadap keberhasilan terapi stroke akut, yaitu perlengkapan atau sarana perawatan akut dan rehabulitasi dini. Dari penelitian yang dilakukan mobilisasi atau latihan dini merupakan faktor terpenting yang berkaitan dengan keberhasilan terapi.

Model perawatanSelama ini model perawatan terhadap penderita stroke disamakan dengan perawatan terhadap pasien dengan penyakit lain, akibatnya lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih panjang. Selain itu penanganan juga menjadi kurang sempurna. Saat ini telah dilakukan berbagai uji coba model perawatan khusus bagi penderita stroke. Antara lain, unit perawatan intensif penderita stroke akut, unit rehabilitasi stroke, serta unit perawatan stroke akut dan rehabilitasi dini.

Page 9: Artikel Stroke

Dalam penerapan model perawatan khusus bagi penderita stroke, unit ini dikendalikan oleh tim multidispliner yang melibatkan berbagai bidang keahlian, mulai dari dokter spesialis saraf, paramedik, ahli gizi, terapist, pekerja sosial dan bidang-bidang lain yang terkait dengan unit rehabilitasi medik

Page 10: Artikel Stroke

Stop Serangan Ulang, Kendalikan Faktor Risiko

Faktor risiko stroke yang berperan dalam terjadinya serangan stroke telah diketahui dan menjadi dasar bagi prevensi yang efektif. Diantaranya tekanan darah tinggi (hipertensi), kencing manis, kadar lemak darah yang tinggi (hiperlipidemia, baik kolesterol maupun trigliserida), penyakit jantung kegemukan (obesitas), merokok, gangguan psikis (stress), alkoholik, gangguan peredaran darah otak sepintas. Dari sekian banyak faktor risiko tersebut, maka hampir 70 persen faktor resiko hipertensi yang menyebabkan serangan stroke.

Pengobatan atau lebih tepat penatalaksanaan penderita dengan serangan stroke akut, apapun faktor resikonya haruslah cepat, karena terkait kurun jendela terapi. Pengendalian dan atau penataksanaan faktor risiko penderita pasca stroke juga penting bagi mencegah serangan ulang stroke.

Apa akibat yang terjadi setelah serangan stroke? Perjalanan penyakit pasca serangan stroke (prognosis) dapat terjadi berupa, antara lain kematian. Seperti penelitian Fachir 2002 dibagian saraf RSUD-Ulin menunjukan angka mortalitas sekitar 39,4 persen sembuh tanpa kecacatan, kecacatan (morbiditas) atau gejala sisa dalam berbagai bentuk, baik gangguan motorik (kelumpuhan/kelemahan,gangguan bicara, penglihaatan dsb). maupun gangguan sensorik, epilepsi, kepikunan (demensia vaskuler), depresi yang dapat terjadi karena kecacatannya atau berhubungan dengan lokasi lesi diotak, gangguan fungsi sosial maupun okupasional.

Dalam kaitan prognosis pasca stroke berupa kecacatan atau gejala sisi inilah kita sering mendengar istilah disabilitas (disability). Ukuran atau penilaian ketidakcakapan yang sering digunakan bagi penderita pasca stroke dalam hubungan dengan pekerjaan, jabatan bahkan kegiatan ritual semisal menunaikan ibadah haji dan lain sebagainya.

Sebenarnya berat atau ringan kecacatan (gejala sisa) yang terjadi pasca stroke. Berapa prosentasi kelemahan, gangguan bicara, penglihatan yang terjadi atau berapa skor ADL (Activity Daily Living) untuk melihat kemandirian aktivitas sehari-hari atau skor pemeriksaan Mini Mental (Mini Mental State) bagi penapisan kepikunan dan lain sebagainya, dihubungkan dengan berat/ringan pekerjaan atau jabatan dan tanggung jawab yang harus diemban seseorang

Page 11: Artikel Stroke

MEMBANGUN PERCAYA DIRI DAN KEMANDIRIAN INSAN PASCA STROKE

19 November 2002

Oleh : Haryono Suyono

Jakarta, KBI Gemari Menjelang sewindu usia Klub Stroke Rumah Sakit Islam Jakarta, minggu lalu, di aula Rumah Sakit itu, para Insan Pasca Stroke (IPS), lengkap dengan para dokter dan pembina lainnya, mengadakan Sarasehan untuk mencari cara terbaik bagaimana mengembangkan organisasinya agar para anggotanya mendapat dukungan dan makin meningkat rasa percaya diri dan kemandiriannya dalam masyarakat luas.

Dari berbagai definisi dapat dikatakan bahwa stroke adalah serangan pada otak yang mendadak dan menimbulkan gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh karena adanya gangguan aliran darah yang disebabkan saluran yang tersumbat atau adanya pembuluh darah pada otak yang pecah. Akibat serangan mendadak ini sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dalam waktu yang sangat singkat sel-sel tersebut mati. Kematian sel-sel otak itu akan mempunyai akibat yang sangat fatal pada penderitanya.

Biarpun peristiwa stroke bisa sangat sederhana dan bangsa kita relatif maju, tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia tentang stroke dan masalahnya masih rendah. Jumlah rumah sakit dan tenaga profesional yang diharapkan bisa memberikan pelayanan profesional juga masih sangat sedikit. Tidak semua rumah sakit mempunyai tenaga khusus untuk melayani penderita stroke atau unit pelayanan yang memadai atau unit pelayanan stroke tersendiri.

Tidak jarang para pasien penderita stroke terpaksa mengakhiri hidupnya secara fatal karena sewaktu dibawa ke rumah sakit, pasien tidak mendapat pelayanan segera, profesional dan komprehensif. Lebih dari itu, anjuran terhadap usaha-usaha yang semestinya dapat dikerjakan untuk mencegah stroke, seperti menganut pola hidup sehat tanpa resiko stroke, misalnya dengan tidak merokok, makan makanan yang rendah kolesterol, dan apabila mengidap penyakit darah tinggi, atau diabetes, dapat melakukan kontrol terhadap penyakit itu dengan baik dan rajin, belum menyebar secara luas atau dianggap bahwa serangan stroke bukan suatu serangan yang bisa mengena masyarakat secara umum, atau kalau pesan-pesan itu sudah terdengar dan dimengerti, anjuran yang diberikan belum dilakukan dengan baik.

Berbeda dengan para penderita penyakit lainnya, pada umumnya para penderita stroke mempunyai tingkat akibat pasca stroke yang berbeda-beda. Mereka yang mendapat serangan stroke relatif ringan dan segera mendapat penanganan yang komprehensip dan memadai dapat segera pulih kembali hampir seperti sedia kala. Mereka yang menderita stroke agak berat, dengan penanganan yang komprehensip dan memadai, dengan terapi pasca stroke yang memuaskan dan berkelanjutan, bisa pulih sampai kepada keadaan yang relatif memuaskan. Mereka umumnya bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Mereka yang menderita stroke tetapi tidak segera mendapat pelayanan yang memuaskan bisa mengalami penderitaan yang sangat panjang dan bisa mengakhiri hidupnya dalam kesengsaraan yang tidak nyaman.

Page 12: Artikel Stroke

Proses terapi harus dijalani dengan waktu yang panjang. Selama proses itu biasanya mereka bisa sangat sensitif dan mudah tersinggung. Karena itu para insan pasca stroke memerlukan pengertian, dukungan, kerjasama, petunjuk profesional, dan pendampingan yang akrab agar bisa mengembalikan rasa percaya diri, kemampuan mandiri dalam lingkungan keluarganya dan dalam lingkungan masyarakat luas.

Dukungan diperlukan dari teman-teman lain yang mempunyai penderitaan yang sama atau keluarga dan teman yang mempunyai sensitifitas yang tinggi. Ulangan gerak yang membosankan lebih mudah dilakukan kalau dilakukan dalam suasana yang tenang dan adanya semangat tambahan yang berasal dari tingkah laku teman lain yang bisa melakukan gerakan yang sama dengan baik. Kemampuan teman itu memberi semangat untuk maju dan menolong insan pasca stroke tidak putus asa.

Rupanya pengalaman inilah yang mengantar pembentukan Klub Stroke yang sekarang muncul di banyak tempat di Indonesia, khususnya di Jakarta, yaitu Klub Stroke yang berinduk pada rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan rehabilitasi. Klub Stroke dapat mendorong anggotanya untuk mendampingi para insan pasca stroke bergulat menghadapi saat-saat latihan dalam masa rehabilitasi yang sangat panjang dan membosankan.

Namun kita mengetahui bahwa para insan pasca stroke tidak bisa selalu berada di tempat pelayanan. Apabila secara mental sudah siap untuk menyatu kembali kepada masyarakat, sebaiknya mereka segera kembali bergaul dengan masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh masyarakatnya. Untuk kembali kepada masyarakat biasa itu mereka akan menghadapi berbagai masalah. Karena itu setiap insan pasca stroke yang menyatakan siap untuk kembali ke masyarakat perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak menjadi frustasi yang justru memperberat penderitaan yang telah dialami oleh para insan pasca stroke tersebut.

Agar proses rehabilitasi bisa lebih efektif dan memungkinkan insan pasca stroke bisa segera mengikuti proses sosialisasi yang sesungguhnya dalam lingkungan keluarga dan masyarakatnya, perlu dikembangkan Klub Stroke yang berbasis keluarga dan masyarakat. Untuk mengembangkan Klub Stroke seperti ini perlu dikembangkan tiga hal secara serentak dan terpadu. Pertama, keluarga dan masyarakat sendiri perlu disiapkan untuk menghayati penyakit stroke serta akibat-akibat apa saja yang dapat ditimbulkannya. Kedua, perlu dikembangkan kesediaan masyarakat untuk bersama-sama akrab dan menjadi pendamping insan pasca stroke dengan sikap pandang yang positip. Dan ketiga, insan pasca stroke sendiri perlu disiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang barangkali tidak bisa selalu sedap terhadap insan pasca stroke.

Klub Stroke berbasis klinik atau anggotanya dapat menjadi pelopor dibentuknya klub stroke berbasis keluarga dan masyarakat. Mereka dapat membentuk klub stroke di lingkungan keluarganya sendiri, menyantuni keluarga dengan pengalaman stroke dan akibatnya, serta mempersiapkan anggota keluarganya untuk menganut pola hidup sehat agar tidak terkena stroke. Klub Stroke keluarga itu dapat diperluas menjadi klub dengan mengikutsertakan anggota-anggota lain dari lingkungan RT atau RW-nya agar anggota-anggota itu memperoleh kesempatan untuk memahami kemungkinan serangan stroke dan akibatnya.

Apabila dipandang perlu bisa saja klub semacam ini tidak mempergunakan nama yang berbau stroke tetapi memilih nama lain yang lebih keren seperti misalnya “klub otak sehat” yang antara lain bisa melakukan kegiatan memelihara otak agar tetap sehat, mendapat aliran darah dengan baik serta bisa menghasilkan karya-karya besar yang menyumbang sebesar-besar kesejahteraan masyarakat. Klub-klub semacam ini dapat membantu para insan pasca stroke memperoleh kembali kepercayaan dirinya

Page 13: Artikel Stroke

dan makin mandiri menghadapi masalah aktual di masyarakatnya. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Pengamat Masalah Sosial Kemasyarakatan)-Pengantar-Stroke-25Nop2002.

DEFINISI HIPERTENSI tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.

secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmhg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmhg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmhg atau lebih, atau keduanya. pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmhg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmhg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.

tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

klasifikasi tekanan darah pada dewasa

kategori tekanan darah sistolik tekanan darah diastoliknormal dibawah 130 mmhg dibawah 85 mmhgnormal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg

Page 14: Artikel Stroke

stadium 1 (hipertensi ringan) 140-159 mmhg 90-99 mmhgstadium 2 (hipertensi sedang) 160-179 mmhg 100-109 mmhgstadium 3 (hipertensi berat) 180-209 mmhg 110-119 mmhgstadium 4 (hipertensi maligna) 210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebih

pengendalian tekanan darah

meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara: jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. sebaliknya, jika: - aktivitas memompa jantung berkurang - arteri mengalami pelebaran - banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun.

penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). perubahan fungsi ginjal ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: - jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal. - jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. - ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.

ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

Page 15: Artikel Stroke

sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan: - meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar) - meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak) - mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh - melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

Stroke Karena Rusaknya Sel-sel Otak

Stroke memang merupakan salah satu penyebab kematian terbesar saat ini, bahkan di Amerika Serikat stroke dan penyakit-penyakit pembuluh darah merupakan penyebab kematian nomor satu. Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap hidup dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah atau aliran pasokan oksigen dan nutrisi ini terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke.

Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Makin lama penghambatan ini terjadi, efeknya akan makin parah dan makin sukar dipulihkan. Sehingga tindakan yang cepat dalam mengantisipasi dan mengatasi serangan stroke sangat menentukan kesembuhan dan pemulihan kesehatan penderita stroke.

Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan pasokan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional.

Pecahnya pembuluh darah di suatu tempat di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati. Darah yang tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat merusak sel-sel otak yang berada di sekitarnya. Walaupun terjadi lebih jarang dari ischemic

Page 16: Artikel Stroke

stroke, hanya 20 persen dari kasus stroke yang terjadi, namun haemorrhagic stroke lebih serius tingkat bahayanya dibandingkan ischemic stroke. RIS

5 Tanda Munculnya Serangan StrokeStroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan difahami, agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Tanda-tanda itu adalah:

1. Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lema s pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja. 2. Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti. 3. Satu mata atau kedua mata mendadak kabur. 4. Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan. 5. Mendadak merasa pusing dan sakit k epala tanpa diketahui sebab musababnya.

Selain itu, kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan lain yang bisa timbul dan harus diwaspadai, yaitu:

1. Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah. 2. Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak.

Tangani Stroke Cepat, Tepat dan CermatUntuk meminimalkan terjadinya kecacatan pada penderita stroke, diperlukan penanganan yang cepat, tepat dan cermat. Itulah salah sastu prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap neurolog dalam menangani penderita stroke. Hal itu pula yang sangat bermakna bagi penderita yaitu selain mengurangi kecacatan, juga mempercepat pemulihan.

Orang yang terkena stroke pada usia muda akan lebih cepat proses pemulihannya dibandingkan dengan mereka yang terkena stroke pada usia tua. Hal ini disebabkan regenerasi pada orang muda lebih cepat, sehingga dengan penanganan yang cepat, tepat dan cermat kemungkinan pulih bisa lebih besar. “Pengalaman kita selama menangani stroke muda, umumnya Recovery mereka lebih bagus sehingga kemungkinan pulih seperti sediakala bisa lebih besar, dibandingkan mereka yang sudah usia lanjut,” katanya.

Sementara itu Dr Samino, ahli stroke Rumah Sakit Islam Jakarta yang juga penasehat ahli YASTROKI mengatakan, saat ini risiko serangan stroke meningkat 10-15 kali. Keadaan ini bila dibandingkan tahun dengan tahun 1970 yang hanya sekitar 2,5 persen, jelas ada peningkatan yan g cukup tajam, terutama di daerah perkotaan, sebagai akibat berubahnya pola hidup masyarakat, dan gaya hidup serta berubahnya pola makan.

Sikap masyarakat yang berubah begitu rupa, yang banyak menimbulkan stres pada masyarakat, juga menjadi pemicu timbulnya penyakit stroke pada masyarakat. Keadaan ini diperparah dengan perhatian

Page 17: Artikel Stroke

pemerintah yang belum seluruhnya memberikan perhatian penuh terhadap penyakit yang dapat menimbulkan kematian ini, yaitu belum diikuti dengan pelayanan yang wajar, karena pelayanan dan SDM yang tidak siap.

Gejala-Gejala Terjadinya Stroke Harus DiwaspadaiDengan mengenali gejala-gejala terjadinya stroke mungkin akan sedikit membantu mengatasi akibat fatal yang mungkin dialami seseorang. Sebagaimana diketahui, kadang orang mengabaikan gejala-gejala awal tersebut.

Demikian menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia, dalam laporan mingguan CDC bertajuk Morbidity and Mortality.

'Laporan terbaru mengatakan bahwa hampir 48% dari 167.000 kematian akibat stroke yang terjadi di tahun 1999 terjadi sebelum mereka sampai ke rumah sakit atau ke uni gawat darurat,' kata Dr. Janet Croft dari CDC. Tambahan lagi, katanya, hampir 25% kematian karena stroke pada orang yang lebih muda daripada 65 tahun terjadi sebelum berangkat ke rumah sakit atau gawat darurat.

Menurut Croft, sangat penting mendidik masyarakat mengenal gejala-ge jala dan gejala-gejala dari stroke. Hal ini mungkin bisa membantu mereka mengatasi dan melakukan tindakan yang efektif dalam kasus stroke.

Seperti diketahui, stroke merupakan nomor tiga terbesar penyebab kematian, dan sebagai salah satu penyebab terbesar terjadinya kecacatan pada orang lanjut usia di AS. Menurut catatan CDC, sekitar 500 ribu orang mengalami stroke pertama tiap tahunnya.

Para ahli kesehatan masyarakat mengkhawatirkan banyaknya pria dan wanita di bawah 65 tahun yang mengalami gejala stroke, tetapi mereka menganggapnya bukan stroke tetapi penyakit lainnya. Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa mengenali gejala stroke dan mencari bantuan darurat untuk mengatasinya mungkin bisa mengurangi stroke yang bisa menyebabkan kematian dan kecacatan itu.

Croft juga menyebutkan lima gejal a-gejala utama dari stroke.

1. Merasa lemah dan tidak bertenaga 2. Penglihatan kabur dan penglihatan menghilang 3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan 4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (yang kadang disebut penderit sebagai sakit kepala

terparah selama hidup.5. Bingung atau kesulitan berbicara

Jika seseorang mengalami salah satu dari kelima tanda tersebut, sebaiknya segeralah bawa penderita ke rumah sakit. 'Sebab jika mengalami stroke isemik, yang 80% penderita mengalami stroke jenis ini, maka paling lama tiga jam pasien harus mendapat perawatan yang sebaiknya agar mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan,' kata Croft. Stroke isemik terjadi ketika dalam arteri terjadinya pembekuan atau penghambatan sehingga memotong aliran darah ke otak.

Page 18: Artikel Stroke