stroke

6
Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak . Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor. Stroke, atau cerebrovascular accident (CVA), adalah hilangnya fungsi- fungsi otak dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karenaiskemia (berkurangnya aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis , arterial embolism ), atau adanya haemorrhage (pendarahan). [1] Stroke iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan hanya 15 persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic attacks (TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya terjadi sementara. Tetapi bagaimanapun, jika hal ini terjadi, maka kemungkinan terjadinya stroke berikutnya yang lebih berat dapat terjadi. Di Indonesia, stroke terjadi pada 12 dari 1.000 orang dan satu dari 7 pasien yang mengalami stroke akan meninggal. [2] Karenanya, daerah yang terkena stroke tidak dapat berfungsi seperti seharusnya. Gejala-gejalanya termasuk: hemiplegia (ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan dari salah satu sisi badan, aphasia (ketidakmampuan untuk mengerti atau berbicara), atau tidak mampu untuk melihat salah satu sisi dari luas pandang (visual field ). [3] Stroke memerlukan tindakan darurat medis (medical emergency ) pada masa emasnya (golden period) yang maksimum hanya berlangsung beberapa jam saja setelah terjadinya stroke. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tetap atau kerusakan yang lebih parah. Dan jika tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Stroke adalah penyebab ketiga terbesar kematian dan yang yang pertama dalam menyebabkan kecacatan pada dewasa di Amerika Serikat dan Eropa. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya stroke adalah: usia , tekanan darah tinggi , stroke sebelumnya, diabetes , kolesterol tinggi, merokok , atrial fibrillation ,migraine dengan aura, dan thrombophilia (cenderung thrombosis ). Dari semua faktor-faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok. 80 persen stroke dapat dihindari dengan pengelolaan faktor- faktor resiko. [2]

Upload: anonymous-sdvocomalw

Post on 03-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Strokeadalah suatu kejadian rusaknya sebagian dariotak. Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor.

Stroke, ataucerebrovascular accident(CVA), adalah hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karenaiskemia(berkurangnya aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis,arterial embolism), atau adanyahaemorrhage(pendarahan).[1]Stroke iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan hanya 15 persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic attacks(TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya terjadi sementara. Tetapi bagaimanapun, jika hal ini terjadi, maka kemungkinan terjadinya stroke berikutnya yang lebih berat dapat terjadi. Di Indonesia, stroke terjadi pada 12 dari 1.000 orang dan satu dari 7 pasien yang mengalami stroke akan meninggal.[2]Karenanya, daerah yang terkena stroke tidak dapat berfungsi seperti seharusnya. Gejala-gejalanya termasuk:hemiplegia(ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan dari salah satu sisi badan,aphasia(ketidakmampuan untuk mengerti atau berbicara), atau tidak mampu untuk melihat salah satu sisi dari luas pandang (visual field).[3]Stroke memerlukan tindakan darurat medis (medical emergency) pada masa emasnya (golden period) yang maksimum hanya berlangsung beberapa jam saja setelah terjadinya stroke. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tetap atau kerusakan yang lebih parah. Dan jika tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Stroke adalah penyebab ketiga terbesar kematian dan yang yang pertama dalam menyebabkan kecacatan pada dewasa di Amerika Serikat dan Eropa.

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya stroke adalah:usia,tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya,diabetes,kolesteroltinggi,merokok,atrial fibrillation,migrainedengan aura, danthrombophilia(cenderungthrombosis). Dari semua faktor-faktor tersebut yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok. 80 persen stroke dapat dihindari dengan pengelolaan faktor-faktor resiko.[2]Daftar isi

[sembunyikan] 1Klasifikasi 1.1Stroke hemorragik 1.2Stroke iskemik 1.2.1Sistem klasifikasi etiologis 1.2.1.1Sistem TOAST 1.2.1.2Sistem CCS 1.2.1.3Sistem ASCO 1.2.1.4Sistem UCSD Stroke DataBank 1.2.1.5Sistem HCSR 1.2.1.6Sistem NINCDS Stroke Data Bank 1.2.2Sistem lain 2Patofisiologi 2.1Eksitotoksisitas asam glutamat 2.2Stres oksidatif 2.3Peroksidasi lipid 2.4Disfungsi sawar darah otak 2.5Infiltrasi leukosit 2.6Pendarahan 3Faktor risiko 3.1Hipertensi 3.2Fibrilasi atrial 3.3Aterosklerosis 3.4Diabetes mellitus 3.5Transient Ischemic Attack(TIA) 3.6Cardiac papillary fibroelastoma(CPF) 3.7Cryptogenic cerebral infarction(CCI) 3.8Patent foramen ovale(PFO) 4Deteksi dini 5Diagnosis 5.1Simtoma klinis 5.2Simtoma paraklinis 5.2.1S100- 5.2.2Glial fibrillary-associated protein(GFAP) 5.2.3Myelin basic protein(MBP) 5.2.4Fatty acid-binding proteins(FABPs) 5.2.5Neuron-specific enolase(NSE) 5.2.6Protein tau (TP) 6Penanganan 6.1Pemulihan 7Pencegahan 8Penelitian 8.1Angioplasty dan stenting 8.2Thrombectomy mekanis 8.3Neuroprotection 9Referensi 10Pranala luarKlasifikasi[sunting|sunting sumber]Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitustroke iskemikmaupunstroke hemorragik. Sebuah prognosis hasil sebuah penelitian diKoreamenyatakan bahwa,[4]75,2% stroke iskemik diderita oleh kaum pria dengan prevalensi berupahipertensi, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Berdasarkan sistem TOAST, komposisi terbagi menjadi 20,8% LAAS, 17,4% LAC, 18,1% CEI, 16,8% UDE dan 26,8% ODE.

Deteksi secepatnya dalam masa 'Golden Period' beberapa jam setelah serangan stroke sangat berarti bagi kesehatan pasien pasca stroke. Stroke iskemik, karena penyumbatan harus diberikan obat pengencer darah untuk melancarkan sumbatan dalam waktu tidak lebih dari 3 jam setelah serangan stroke, sedangkan stroke hemorragik dimana terjadi pendarahan harus segera dilakukan pembedahan untuk membersihkan darah dari otak. Jika terlambat penangannya, maka pasien akan menderita pasca stroke yang lebih berat.[5]Stroke hemorragik[sunting|sunting sumber]Dalam strokehemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperticaudate putamen;talamus;hipokampus; frontal, parietal, danoccipital cortex;hipotalamus; area suprakiasmatik;cerebellum;pons; danmidbrain.[6]Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik menyerang penderita hipertensi.[7]Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipeintracerebral hemorrhage(ICH),subarachnoid hemorrhage(SAH),[8]cerebral venous thrombosis, danspinal cord stroke.[9]ICH lebih lanjut terbagi menjadiparenchymal hemorrhage,hemorrhagic infarction, danpunctate hemorrhage.[6]Stroke iskemik[sunting|sunting sumber]Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh daraharteriyang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh duaarteria karotis internadan duaarteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia.

Sistem klasifikasi etiologis[sunting|sunting sumber]Beberapa sistem klasifikasi yang didasarkan pada pertimbanganetiologitelah diterapkan kepada stroke iskemik.[10]Beberapa sistem tersebut gagal mengikuti perkembangan zaman dan tidak lagi dipergunakan, beberapa sistem yang lain masih dapat diterima oleh sebagian masyarakat dan dipergunakan dalam lingkup yang terbatas. Berikut adalah sistem klasifikasi yang paling mutakhir dan paling banyak digunakan.

Sistem TOAST[sunting|sunting sumber]Sistem TOAST (bahasa Inggris:Trial of ORG 10172 in Acute Stroke Treatment) pertama kali dikembangkan kepada terapi stroke iskemik akut pada awal tahun 1990. Sistem ini didasarkan pada sebagian besar fitur klinis namun tetap mempertimbangkan informasi diagnostik dari CT, MRI,transthoracic echocardiography,extracranial carotid ultrasonography, dan jika memungkinkan,cerebral angiography.

Sistem TOAST membagi stroke menjadi 5 subtipe yaitu,[11]

HYPERLINK "https://id.wikipedia.org/wiki/Stroke" \l "cite_note-12" [12]large arteryatherosclerosis(LAAS),cardiaoembolicinfarct(CEI),small artery occlusion/lacunar infarct(LAC),stroke of another determined cause/origin(ODE), danstroke of an undetermined cause/origin(UDE).

Sistem CCS[sunting|sunting sumber]Klasifikasi sistem CCS (bahasa Inggris:Causative Classification of Stroke System) mirip dengan sistem TOAST dengan perbedaan dalam subtipelarge artery atherosclerosisdibedakan menjadiocclusivedanstenotic. Sebagai contoh, penurunan diameter 50%, atau penurunan diameter