stres akut

3
STRES AKUT DEFINISI Gangguan stress akut adalah periode singkat munculnya ingatan- ingatan yang mengganggu segera setelah terjadinya peristiwa traumatik yang hebat. Orang-orang dengan gangguan stress akut pernah mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Secara mental, penderita seperti mengalami kembali peristiwa traumatik yang pernah dialami sehingga mereka menghindari hal-hal yang bisa mengingatkan mereka akan peristiwa tersebut dan menimbulkan kecemasan. GEJALA Gejala-gejala biasanya cepat terjadi dalam waktu beberapa menit atau jam, sebagai reaksi terhadap peristiwa yang membuat stress. Gejala biasanya bisa mereda dengan cukup cepat, namun terkadang bisa tetap ada selama beberapa hari atau minggu. Gejala-gejala yang dialami biasanya berupa : Gejala psikologis, seperti cemas, mudah marah, emosi naik- turun, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, dan ingin menyendiri Gejala fisik, seperti berdebar-debar, merasa sakit, nyeri dada, sakit kepala, nyeri perut, dan sesak nafas Gejala-gejala fisik disebabkan oleh hormon stress, seperti adrenalin, yang dilepaskan ke dalam aliran darah, dan oleh impuls saraf yang terlalu aktif ke berbagai bagian tubuh. Penderita juga bisa mengalami gejala-gejala seperti : Menurunnya kesadaran akan lingkungan sekitar (misalnya menjadi linglung) Merasa seperti semuanya tidak nyata

Upload: echa-magung

Post on 25-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan mengenai definisi dan tatalaksana dalam kasus stres akut

TRANSCRIPT

Page 1: stres akut

STRES AKUT

DEFINISI

Gangguan stress akut adalah periode singkat munculnya ingatan-ingatan yang mengganggu segera setelah terjadinya peristiwa traumatik yang hebat. Orang-orang dengan gangguan stress akut pernah mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Secara mental, penderita seperti mengalami kembali peristiwa traumatik yang pernah dialami sehingga mereka menghindari hal-hal yang bisa mengingatkan mereka akan peristiwa tersebut dan menimbulkan kecemasan.

GEJALA

Gejala-gejala biasanya cepat terjadi dalam waktu beberapa menit atau jam, sebagai reaksi terhadap peristiwa yang membuat stress. Gejala biasanya bisa mereda dengan cukup cepat, namun terkadang bisa tetap ada selama beberapa hari atau minggu.

Gejala-gejala yang dialami biasanya berupa :

Gejala psikologis, seperti cemas, mudah marah, emosi naik-turun, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, dan ingin menyendiri

Gejala fisik, seperti berdebar-debar, merasa sakit, nyeri dada, sakit kepala, nyeri perut, dan sesak nafas

Gejala-gejala fisik disebabkan oleh hormon stress, seperti adrenalin, yang dilepaskan ke dalam aliran darah, dan oleh impuls saraf yang terlalu aktif ke berbagai bagian tubuh.

Penderita juga bisa mengalami gejala-gejala seperti :

Menurunnya kesadaran akan lingkungan sekitar (misalnya menjadi linglung) Merasa seperti semuanya tidak nyata

Tidak mampu mengingat bagian penting dari peristiwa traumatik yang dialami

Menarik diri atau kurangnya respon emosional

Merasa seperti terlepas dari dirinya sendiri atau tidak nyata

DIAGNOSA

Pedoman diagnostic berdasarkan PPDGJ III adalah

Page 2: stres akut

PENGOBATAN

1.      Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi merupakan suatu jenis terapi yang menggunakan obat-obatan yang

berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neurotransmiter disusunan syaraf pusat otak yakni

sistem limbik. Sebagaimana diketahui sistem limbik merupakan bagian otak yang berfungsi

mengatur alam pikiran, alam perasaan dan perilaku seseorang. Obat yang sering dipakai adalah

obat anti cemas (axiolytic) dan anti depresi (anti depressant).

2.      Psikoterapi

a)      Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku dilakukan dengan mengubah perilaku yang menimbulkan stress

akut, toleransi atau adaptabilitas terhadap stress akut yang dialami, menyeimbangkan antara

aktivitas fisik dan nutrisi, serta manajemen perencanaan, organisasi dan waktu.

b)      Pendekatan Kognitif

Pendekatan kognitif merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengubah pola pikir

individu agar berpikir positif dan sikap yang positif, membekali diri dengan pengetahuan tentang

stres, serta menyeimbangkan antara aktivitas otak kiri dan kanan. Pendekatan kognitif bisa juga

dilakukan dengan menggunakan metode hipnoterapi.

c)      Metode Coping Stres Menggunakan Teknik Relaksasi

Relaksasi dilakukan dengan tujuan untuk melepaskan semua ketegangan-ketegangan

yang selama ini dialami oleh individu. Relaksasi yang dilakukan bisa berupa relaksasi otot-otot,

relaksasi kesadaran indra dan relaksasi pikiran-pikiran.

Semua pendekatan-pendekatan yang dilakukan bertujuan untuk merubah pola pikir serta

tingkah laku yang muncul akibat sebagai reaksi stres akut. Pendekatan yang dilakukan bertujuan

untuk merubah serta mengembalikan individu ke keadaan semula atau keadaan yang normal.

Selain itu penanganan dini terhadap reaksi stres akut mengurangi kemungkinan seorang individu

mengalami Pasca- Traumatic Stres Disorder.

Page 3: stres akut