stres kerja.pdf

27

Upload: trinhkhanh

Post on 14-Jan-2017

274 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRES KERJA.pdf
Page 2: STRES KERJA.pdf

Suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan tidak pasti dan penting.

Page 3: STRES KERJA.pdf

HellRieger dan Slocum (2011), menyatakan stres adalah

perasaan kecemasan atau ketegangan fisik yang terjadi

ketika tuntutan atau stresor yang dirasakan individu

melebihi kemapuannya untuk mengatasi masalah.

Spielberger (dalam Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa

stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai

seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau

suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.

Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau

gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar

diri seseorang.

Page 4: STRES KERJA.pdf
Page 5: STRES KERJA.pdf

Stres kerja merupakan beban kerja yang berlebihan, perasaan susah dan ketegangan emosional yang menghambat performance individu (Robbins, 2004).

Stres kerja menyebabkan penyimpangan pada fungsi psikologis, fisik dan tingkah laku individu yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari fungsi normal (Beehr & Newman, 1988; dan Robbins 2004).

Sementara Beehr (1985) menyebutkan bahwa gangguan psikologis yang paling sering terjadi sebagai akibat stres kerja adalah kecemasan dan depresi.

Page 6: STRES KERJA.pdf

Menurut Anwar (1993), Stres kerja adalah suatu

perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami

karyawan dalam menghadapi pekerjaannya.

Stres kerja tidak dapat dihindari, namun stres kerja

dapat dikurangi dan dikelola.

Stres kerja apabila dikelola dengan baik dapat menjadi

pendorong dan meningkatkan intensitas kerja,

sedangkan apabila tidak dikelola dengan baik stres kerja

akan menimbulkan permasalahan yang berdampak

negatif bagi individu dan perusahaan

Page 7: STRES KERJA.pdf

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, adalah akibat positif yang ditimbulkan oleh stres

yang berupa timbulnya rasa gembira, perasaan bangga, menerima sebagai tantangan, merasa cakap dan mampu, meningkatnya motivasi untuk berprestasi, semangat kerja tinggi, produktivitas tinggi, timbul harapan untuk dapat memenuhi tuntutan pekerjaan, serta meningkatnya kreativitas dalam situasi kompetitif.

2. Distress, adalah akibat negatif yang merugikan dari stres, misalnya perasaan bosan, frustrasi, kecewa, kelelahan fisik, gangguan tidur, mudah marah, sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan, timbul sikap keragu-raguan, menurunnya motivasi, meningkatnya absensi, serta timbulnya sikap apatis.

Page 8: STRES KERJA.pdf

Works Factors: Task demands: extremely high/ low Interpersonal relationship: poor Career progress: too slow / fast Role dynamics: Ambiguity, Underload/ overload,

conflict Personal Factors: Needs, Capabilities, Personality: type A (achievement orientation,

impatience, perfectionism)

Page 9: STRES KERJA.pdf

Nonwork Factors: Familly, Economics, Personal affairs

Page 10: STRES KERJA.pdf
Page 11: STRES KERJA.pdf

Faktor organisasi, salah satunya adalah struktur dalam organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, misalnya melalui formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, serta lingkungan yang kurang mendukung (Luthans, 2002).

Faktor individual, antara lain adalah tipe kepribadian karyawan. (Robbins, 2003). Tipe kepribadian A lebih cepat untuk mengalami kemarahan dan akan mengalami stres yang dapat menuju terjadinya masalah pada kesehatan individu tersebut (Luthans, 2002).

Faktor lingkungan. Perubahan dalam daur bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik dan ketidakpastian teknologi dapat menyebabkan stres kerja (Robbins, 2003).

Page 12: STRES KERJA.pdf

Person-role conflict: having to do thing we really do not want to do, do not believe in, or cannot do.

Inter sender role conflict: facing a situation where

two or more people are asking you to do two or more different things at the same time.

Inter-role conflict: having to play several major parts

or roles in your life. Intra sender role conflict: being asked by someone to

do something but at the same time being prevented from doing it.

Page 13: STRES KERJA.pdf
Page 14: STRES KERJA.pdf

APA YANG MENYEBABKAN STRESS? APA KONSEKUENSI-KONSEKUENSINYA BAGI

KARYAWAN INDIVIDUAL? MENGAPA KONDISI YANG SAMA YANG DAPAT

MENCIPTAKAN STRESS UNTUK SESEORANG TAPI TIDAK BERLAKU/BERDAMPAK YANG SAMA UNTUK ORANG LAIN?

Page 15: STRES KERJA.pdf
Page 16: STRES KERJA.pdf
Page 17: STRES KERJA.pdf
Page 18: STRES KERJA.pdf

Secara langsung dikaitkan dengan tugas pekerjaan seseorang (person-job interface).

Stressors level individual ini adalah merupakan kondisi dimana pegawai memiliki

terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan atau di bawah tekanan jadwal waktu yang ketat.

Page 19: STRES KERJA.pdf

Disebabkan oleh dinamika kelompok dan perilaku manajerial. Para manager menciptakan stres pada

para pegawai dengan:

(1) menunjukkan perilaku yang tidak konsisten; (2) gagal memberikan dukungan yang memadai; (3) menunjukkan ketidakpedulian; (4) memberikan arahan yang tidak memadai; (5) menciptakan suatu lingkungan produktivitas

yang tinggi; (6) memusatkan perhatian pada hal yang negative,

sementara hal positif diabaikan.

Page 20: STRES KERJA.pdf

Mempengaruhi sejumlah besar pegawai. Suatu lingkungan kerja yang mempunyai tekanan yang tinggi sementara tidak ada tempat bagi pegawai untuk melepaskan stres mereka, maka akan menimbulkan kobaran respon stres.

Page 21: STRES KERJA.pdf

Cox (dalam Gibson, 1996) membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres, yaitu: • Pengaruh psikologis, yang berupa kegelisahan, agresi,

kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah.

• Pengaruh perilaku, yang berupa penyalahgunaan obat-

obatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang berakibat timbulnya beberapa penyakit. Pada saat stres juga terjadi peningkatan intensitas kecelakaan, baik di rumah, di tempat kerja atau di jalan.

Page 22: STRES KERJA.pdf

Pengaruh kognitif, yaitu ketidakmampuan mengambil

keputusan, kurangnya konsentrasi, dan peka terhadap

ancaman

Pengaruh fisiologis, yaitu menyebabkan gangguan

pada kesehatan fisik yang berupa penyakit yang sudah

diderita sebelumnya, atau memicu timbulnya penyakit

tertentu.

Page 23: STRES KERJA.pdf

• Manajemen stres mengacu pada tindakan dan

inisiatif yang mengurangi stress dengan

membantu individu memahami respon stress,

mengenali stress, dan menggunakan suatu

teknik yang berupaya untuk meminimalkan

dampak negatif dari pengalaman yang

menimbulkan stress.

Page 24: STRES KERJA.pdf

Teknik Relaksasi

Memilih posisi yang nyaman

Pejamkan mata

Mengendurkan otot-otot

Sadar akan pernafasan perut

Mempertahankan suatu sikap pasif selama beberapa

detik

Lakukan terus sampai jangka waktu tertentu

(misalnya: 20 menit)

Page 25: STRES KERJA.pdf

• Inisiatif manajemen kesehatan yang menggabungkan komponen-komponen pencegahan penyakit, perawatan medis, perawatan diri, dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat).

• Sasarannya adalah penggunaan tembakau (merokok) dan penyalahgunaan zat, kebiasaan gizi buruk dan gaya hidup tidak sehat, stress yang berlebihan di tempat kerja, dan kemampuan karyawan yang tidak memadai untuk mengatasi stres

Page 26: STRES KERJA.pdf

Teknik organisasional

Mengontrol iklim organisasi

Menyediakan dukungan sosial

Menetapkan peran pekerja

Menyediakan bantuan untuk pekerja yang stres

Mengeliminasi work overload dan work underload

Page 27: STRES KERJA.pdf

Gibson, Ivancevich, Donnelly. (1996). Organisasi Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hellriegel, D., & Slocum, J. W. 2011. Organizational behavior, thirteenth edition. South-western: Cengage learning

Kreitner dan Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung:

PT. Refika Aditama. Margianti Lulus. (1999). Stres kerja : Latar belakang Penyebab dan Alternatif

Pemecahanannya. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 3 : 71-80, Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Schultz, Duane, Sydney Schultz. (1994). Psychology and work today: an introduction to industrial and organizational psychology. New York: Macmillan Publishing Company.

Siagian, Sondang. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.Cet. 18. Jakarta : Bumi Aksara

Robbins, S. P. 2003. Essentials of organizational behavior. New Jersey: Pearson education, Inc.