strategi kepuasan pelanggan
DESCRIPTION
Strategi kepuasan pelangganTRANSCRIPT
Strategi Kepuasan Pelanggan
Upaya mewujudkan kepuasan pelanggan bukanlah hal yang mudah. Pada
prinsipnya strategi kepuasan pelanggan akan menyebabkan para pesaing harus
bekarja keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan
suatu perusahaan. Menurut Schnaars dalam buku Fandy Tjiptono (2008:40)
“Kepuasan pelanggan merupakan stategi panjang yang membutuhkan komitmen,
baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia.” Ada beberapa strategi
yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan
adalah sebagai berikut:
Relationship Marketing
Yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual
berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain, dijalin
suatu kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara terus menerus sehingga
diharapkan dapat terjadi bisnis ulangan (repeat business).
Strategi Superior Customer Service
Yaitu strategi yang digunakan dengan menawarkan pelayanan yang lebih baik
daripada pesaing. Dalam hal ini, perusahaan menerapkan strategi dengan
berusaha menawarkan produk yang lebih unggul dari pada pesaingnya.
Strategi Unconditional Guarantees/Extraordinary Guarantees Strategi ini
berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada
gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau
jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para
karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.
Strategi Penanganan keluhan yang Efektif
Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah seorang
pelanggan yang tidak puas menjadi puas. Proses penanganan keluhan yang efektif
dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan
pelanggan tidak puas dan mengeluh.
Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan
Strategi ini merupakan berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaa untuk
memberikan kepuasankepada pelanggan dengan cara melakukan pemantauan, dan
pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan, memberikan
pendidikan dan pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship, dan public
relation kepada pihak manajemen.
Quality Funtion Deployment (QFD)
Yaitu praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan kebutuhan
pelanggan. QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk memprioritaskan
kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
tersebut dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum.
Indikator Kepuasan Pelanggan
SMK Wijaya Kusuma Surakarta sebagai lembaga milik swasta yang bergerak
pada bidang pendidikan menawarkan berbagai pelayanan kepada siswanya. Dalam
penelitian ini pelayanan yang diberikan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
dibagi kedalam beberapa dimensi antara lain: tangible, reliability, responsiveness,
assurance dan empathy yang dijadikan sebagai acuan indikator penelitian dan
dipaparkan sebagai berikut:
Berwujud (tangible) pada dimensi ini, indikator dilihat dari:
Fasilitas fisik, yaitu tersedianya kelengkapan infrastruktur instansi.
Perlengkapan dan peralatan, artinya seberapa lengkap peralatan dan perlengkapan
yang dimiliki instansi.
Penampilan pegawai, yaitu kebersihan dan kerapihan pegawai dalam melayani
pelanggan.
Keandalan (reliability)
Pelayanan akurat dan terpercaya, artinya instansi memberikan pelayanan secara
konsisten sesuai yang dijanjikan.
Kinerja sesuai dengan harapan, artinya institusi memberikan pelayanan tepat dan
objektif pada setiap pelanggannya
Ketanggapan (responsiveness)
Kesigapan, artinya kecepatan dan ketanggapan instansi untuk selalu siap sedia
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Kesiapan memberikan pelayanan, kesiapan instansi untuk selalu siap sedia
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Jaminan (assurance)
Kompetensi, artinya setiap pegawai pada instansi memiliki keterampilan dan
pengetahuan untuk memberikan pelayanan secara maksimal.
Sikap dan perilaku, artinya pegawai selalu memperhatikan sikap dan tingkah laku
dalam melayani pelanggan.
Tanggung jawab, artinya kejujuran dan keikhlasan karyawan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
Empati (empathy)
Perhatian yang tulus dan bersifat individual, kemampuan instansi untuk
memberikan perhatian kepada pelanggan secara khusus.
Mendengarkan dan menghargai, artinya pegawai menerima pendapat setiap
pelanggan selama proses pelayanan untuk memahami keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
Kepedulian, artinya pegawai memberikan solusi kepada pelanggan atas masalah-
masalah yang ada selama proses pelayanan.
Hubungan Antara Variabel-Variabel Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan
Konsumen
Berwujud (tangible) diartikan sebagai tampilan fisik. Dimensi ini biasanya
digunakan perusahaan untuk menaikkan image di mata konsumen yang dapat
digambarkan dengan kebersihan ruangan, kerapihan berpakaian, dan penataan
tempat. Dalam suatu perusahaan jasa, khususnya pada sekolah, faktor kondisi
fisik pada umumnya akan memberikan gambaran bagaimana sekolah tersebut
dapat berpotensi untuk menunjukkan fungsinya sebagai tempat pelayanan
pendidikan. Pada umumnya seseorang akan memandang suatu potensi sekolah
tersebut awalnya dari kondisi fisik. Dengan kondisi yang bersih, rapi, dan teratur
seseorang akan menduga bahwa sekolah tersebut akan melaksanakan fungsinya
dengan baik.
Hubungan berwujud (tangible) dengan kepuasan siswa adalah berwujud
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan siswa. Semakin baik persepsi
siswa terhadap berwujud maka tingkat kepuasan siswa juga akan semakin tinggi.
Dan jika persepsi siswa terhadap berwujud buruk maka kepuasan siswa juga akan
semakin rendah.
Keandalan (reliability) adalah kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan
yang dijanjikan dengan akurat dan handal. Dimensi ini berkaitan dengan
kemampuan menyadiakan pelayanan dengan sikap simpatik, ketepatanan waktu
pelayanan, profesional dalam melayani siswa.
Hubungan keandalan (reliability) dengan kepuasan siswa adalah: keandalan
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan siswa. Semakin baik persepsi
siswa terhadap keandalan sekolah maka tingkat kepuasan siswa juga akan
semakin tinggi. Dan jika persepsi siswa terhadap keandalan buruk maka kepuasan
siswa juga akan semakin rendah.
Daya tanggap (responsiveness) adalah kesedian untuk membantu pelanggan dan
memberikan dengan segera dan tepat. Dimensi ini menekankan pada perhatian
dan kecepatan dalam menghadapi permintaan, pernyataan, keluhan serta kesulitan
pelanggan. Sekolah merupakan lokasi
32
yang secara umum merupakan tempat seseorang untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan. Oleh sebab itu penyedia jasa pelayanan pendidikan harus mampu
menanggapi setiap keluhan siswa. Dengan demikian daya tanggap yang tinggi dari
pihak sekolah akan memberikan rasa kepercayaan pada siswa bahwa mereka akan
selalu terlayani dengan baik.
Hubungan daya tanggap (responsiveness) dengan kepuasan siswa adalah: daya
tanggap (responsiveness) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan siswa.
Semakin baik persepsi siswa terhadap daya tanggap (responsiveness) maka
kepuasan siswa akan semakin tinggi. Dan jika persepsi siswa terhadap daya
tanggap (responsiveness) buruk, maka kepuasan siswaakan semakin rendah.
Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, dan bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan. Berkaitan dengan kemampuan karyawan untuk menanamkan kepercayaan
kepada siswa, sikap sopan dan kemampuan karyawan dalam menjawab
pertanyaan siswa. Setiap siswa pada dasarnya ingin diperlakukan secara baik oleh
pihak pengelola sekolah. Adanya jaminan bahwa siswa selalu akan dilayani secara
baik oleh pihak sekolah, akan memberikan rasa nyaman kepada siswa, sehingga
kemantapan pribadi siswa akan bertambah. Dengan demikian, kepercayaan siswa
terhadap sekolahnya akan bertambah.
Hubungan jaminan (assurance) dengan kepuasan siswa adalah: jaminan
(assurance) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan siswa. Semakin baik
persepsi siswa terhadap jaminan (assurance) maka kepuasan siswaakan semakin
tinggi. Dan jika persepsi siswa terhadap jaminan (assurance) buruk makan
kepuasan siswa akan semakin rendah.
Empati (empathy) adalah perhatian secara individu yang diberikan oleh penyedia
jasa sehingga pelanggan merasa penting, dihargai dan dimengerti oleh perusahaan.
Inti dari dimensi ini adalah bagaimana perusahaan meyakinkan pelanggannya
bahwa mereka itu adalah unik dan istimewa dan dapat digambarkan dengan
perhatian secara personal.
Umumnya siswa ingin diperlakukan dan diperhatikan secara khusus oleh pihak
sekolah. Hal ini akan menambah kepercayaan mereka terhadap sekolahnya.
Hubungan empati (empathy) dengan kepuasan siswa adalah: kepedulian
(empathy) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan siswa. Semakin baik
persepsi pelanggan terhadap kepedulian (empathy) maka kepuasan siswa akan
semakin tinggi. Dan jika persepsi siswa terhadap kepedulian (empathy) buruk,
maka kepuasan siswa akan semakin rendah.