stikes

10
PERKAWINAN USIA DINI DAN KESEHATAN REPRODUKSI Oleh : Hartatik Vivin. H Maindar SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Upload: prasetya-una-nubari

Post on 04-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perkawinan usia dini dan reproduksi

TRANSCRIPT

Page 1: stikes

PERKAWINAN USIA DINI DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Oleh :HartatikVivin. HMaindar

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Page 2: stikes
Page 3: stikes

Latar Belakang

Pakar Ginekolog dan Seksologi, dokter Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menyatakan, dampak perkawinan pada usia anak menghancurkan masa depan sang anak dan mengganggu kesehatan reproduksinya.

Seorang remaja wanita yang telanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan, karena jiwa dan fisiknya belum siap. ’’Sebagian besar pernikahan dini diakhiri dengan perceraian, karena umumnya pernikahan tersebut bukan karena cinta, tapi unsur keterpaksaan,’’

Risiko lainnya adalah keselamatan fisik, mental, dan trauma reproduksi berupa kerusakan alat reproduksi. Di satu sisi, anak berisiko terkena kanker mulut rahim, penyakit kelamin, dan trauma psikologis berupa nyeri saat berhubungan seks (dispareunia) maupun trauma sosial.

Page 4: stikes

Rumusan MasalahDari hantaran di atas dapat kami ambil rumusan pokok bahasan adalah sebagai berikut:

Pentingkah Kesehatan Reproduksi Remaja ?

Apa saja Dampak-dampak Perkawinan Usia Dini terhadap Kesehatan Reproduksi ?

Page 5: stikes

PEMBAHASANPERKAWINAN USIA DINI DAN KESEHATAN REPRODUKSI

A. KESEHATAN REPRODUKSI Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.

Page 6: stikes

B. DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSIMasih ingat dengan syekh Puji yang menikahi ulfa umur 12 tahun???? Pemberitaan yang menarik perhatian khalayak karena merupakan peristiwa yang tidak lazim. Apapun alasannya, perkawinan tersebut dari tinjauan berbagai aspek sangat merugikan kepentingan anak dan sangat membahayakan kesehatan anak akibat dampak perkawinan dini atau perkawinan di bawah umur. Berbagai dampak pernikahan dini atau perkawinan dibawah umur dapat dikemukakan sbb.:

1.Dampak biologisAnak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak. Patut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan) terhadap seorang anak.

Page 7: stikes

2. Dampak psikologis

Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat dalam diri anak.

3. Dampak socialFenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan.

Page 8: stikes

4. Dampak prilaku seksual menyimpangAdanya prilaku seksual yang menyimpang yaitu prilaku yang gemar berhubungan seks dengan anak-anak yang dikenal dengan istilah pedofilia. Apabila tidak diambil tindakan hukum terhadap orang yang menggunakan seksualitas anak secara ilegal akan menyebabkan tidak ada efek jera dari pelaku bahkan akan menjadi contoh bagi yang lain.

5. Dampak terhadap hukumAdanya pelanggaran terhadap 3 Undang-undang di negara kita yaitu:1. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 (1) Pasal 6 (2) 2. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 (1) 3. UU No.21 tahun 2007 tentang PTPPO

Page 9: stikes

A. KesimpulanDari uraian tersebut jelas bahwa pernikahan dini atau perkawinan

dibawah umur (anak) lebih banyak mudharat daripada manfaatnya lebih pada kesehatan reproduksi; menikah di usia dini jelas akan merusak kesehatan reproduksi wanita. Oleh karena itu patut ditentang. Orang tua harus disadarkan untuk tidak mengizinkan menikahkan/mengawinkan anaknya dalam usia dini atau anak dan harus memahami peraturan perundang-undangan untuk melindungi anak. Masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dapat mengajukan class-action kepada pelaku, melaporkan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesai (KPAI), LSM peduli anak lainnya dan para penegak hukum harus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk melihak adanya pelanggaran terhadap perundangan yang ada dan bertindak terhadap pelaku untuk dikenai pasal pidana dari peraturan perundangan yang ada.

B.Saran-saranBegitu banyak dampak negative dari pernikahan usia dini terhadap keseharan reproduksi, karena itu sebaiknya anak-anak muda harus selalu ingat masa depannya. Ingatlah pula bahwa ada waktu tertentu untuk melakukan pernikahan.

PENUTUP

Page 10: stikes