formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

40
DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 FORMULIR 5: PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN ON LINE UNTUK USULAN PROGRAM STUDI STRATA SARJANA Pengusul yang telah memperoleh Surat Pertimbangan Persetujuan Penyelenggaraan dapat mengajukan ijin penyelenggaraan dengan mengajukan satu berkas uji kelayakan yang disampaikan dalam format terlampir. Penyusunan Studi Kelayakan ini merujuk pada peraturan yang telah ada dan telah disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi on-line. Pengusul harus mengikuti format yang telah disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas disertai dengan data dan sumbernya yang sah. Format Studi Kelayakan Program Studi Baru On-line mengacu pada SK no. 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan PP 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan, terdiri atas: I. PENDAHULUAN II. KURIKULUM III. SUMBER DAYA IV. PENDANAAN V. MANAJEMEN AKADEMIS VI. SISTEM PENJAMINAN MUTU VII. KESIMPULAN Pada setiap bagian atau sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan analisis yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diminta sesuai dengan halaman maksimum yang ditentukan, pada kertas berukuran A4, Font 11- Calibri, margin kiri, kanan, atas, bawah masing-masing 2cm. Pengusul juga wajib memberikan data-data yang mendukung terhadap analisis atau pernyataan pada aspek kualitatif terkait. Olahan atau analisis data

Upload: muhamad-fauzi

Post on 19-Dec-2014

891 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Just Share

TRANSCRIPT

Page 1: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMADIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2012

FORMULIR 5: PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN ON LINEUNTUK USULAN PROGRAM STUDI STRATA SARJANA

Pengusul yang telah memperoleh Surat Pertimbangan Persetujuan Penyelenggaraan dapat mengajukan ijin penyelenggaraan dengan mengajukan satu berkas uji kelayakan yang disampaikan dalam format terlampir.

Penyusunan Studi Kelayakan ini merujuk pada peraturan yang telah ada dan telah disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi on-line. Pengusul harus mengikuti format yang telah disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas disertai dengan data dan sumbernya yang sah.

Format Studi Kelayakan Program Studi Baru On-line mengacu pada SK no. 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan PP 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan, terdiri atas:

I. PENDAHULUANII. KURIKULUM III. SUMBER DAYA IV. PENDANAAN V. MANAJEMEN AKADEMISVI. SISTEM PENJAMINAN MUTUVII. KESIMPULAN

Pada setiap bagian atau sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan analisis yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diminta sesuai dengan halaman maksimum yang ditentukan, pada kertas berukuran A4, Font 11-Calibri, margin kiri, kanan, atas, bawah masing-masing 2cm. Pengusul juga wajib memberikan data-data yang mendukung terhadap analisis atau pernyataan pada aspek kualitatif terkait. Olahan atau analisis data dimasukkan ke dalam badan dokumen sedangkan data yang relevan dapat disampaikan dalam lampiran apabila halaman tidak mencukupi.

Page 2: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Program Studi : Analis Kesehatan Jenjang Diploma IIIProgram Studi lain yang diusulkan pada saat bersamaan, apabila ada, yaitu:1. Farmasi Jenjang S12. … Jenjang …3. Dan seterusnya bila lebih dari dua.

I. PENDAHULUANPerkembangan ilmu dan penerapan teknologi di tanah air, menuntut kesiapan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas. Pengembangan SDM yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dari peranan seorang

analis kesehatan sebagai ilmu terapan. Dengan demikian, tenaga-tenaga profesional dalam bidang

kesehatan khususnya Analis, semakin dibutuhkan baik dalam dunia kesehatan, maupun bidang-bidang lain

yang membutuhkan tenaga analis kesehatan dalam meningkatkan SDM yang dimilikinya., berkembangnya

industri, kualitas produk dan pengamanan konsumen sebagai akibat kualitas hidup yang semakin

meningkat juga dengan adanya tuntutan sistem informasi yang lebih handal antara lain untuk prakiraan

berbagai perubahan akibat pembangunan yang semakin komplek dan kompetitif. Menyikapi perubahan ini,

maka paradigma baru pendidikan tinggi nasional berintikan pada menghasilkan manusia yang beretika

tinggi dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) demi kemajuan dan kebaikan manusia.

Indonesia dan khususnya di Propinsi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Brebes dengan luas wilayah

304.472 Ha (3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan. dengan

jumlah penduduk 1.752.128 jiwa pada tahun 2009, terdiri dari 873.062 jiwa penduduk laki-laki dan 879.066

jiwa penduduk perempuan yang dihadapkan dengan ketertinggalan pembangunan di bidang tekhnologi dan

kesehatan. Hasil perhitungan human development index (HDI) atau indeks pembangunan manusia (IPM)

untuk 179 negara pada tahun 2003 dari United Nations Development Programme (UNDP), Indonesia

menempati posisi 109; namun tahun 2008 nilai IPM Indonesia terus menurun ke posisi 112. Sebaran IPM

menurut propinsi, Jawa Tengah menempati urutan ke 23 dari seluruh propinsi di Indonesia, sedangkan IPM

berdasarkan pembangunan ditingkat kabupaten dan kota pada tahun 2009 Kabupaten Brebes menduduki

ranking ke 3 dari 4 Kabupaten dan 2 Kota (sumber BPS Provinsi Jawa Tengah 2009). Kondisi demikian

mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes dihadapkan dengan

peningkatan dan pengembangan yang pesat pada kelangsungan hidup dan kualitas hidup masyarakat yang

serius. Kenyataan menunjukkan tingginya angka kematian bayi, kematian ibu dan kematian anak balita di

Indonesia, khususnya di Kabupaten Brebes masih sangat tinggi. Angka kematian bayi di Kabupaten Brebes

mencapai 42,27 /1.000 kelahiran hidup, kematian ibu 246/100.000 KH dan kematian anak balita

145/139.888 BLT dengan Usia Harapan Hidup 63,20 tahun dan jumlah kasus gizi kurang mencapai 6.681

anak dan gizi buruk 1.958 anak.

Page 3: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Penyakit yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB), di dominasi penyakit-penyakit infeksi,

yaitu TB Paru, pneumonia dan diare juga penyakit filariasis (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, (2009).

Fenomena masalah kesehatan dan gizi buruk yang tinggi tersebut menjadi indikasi signifikan rendahnya

kualitas SDM untuk berkompetisi dalam era globalisasi dan mengisi otonomi daerah.

Rendahnya derajat kesehatan masyarakat di atas, diduga berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Masih terbatasnya jumlah dan mutu tenaga kesehatan di berbagai tingkatan pengelolaan kesehatan,

baik dalam bentuk promotif, pencegahan maupun pengobatan.

2. Masih terbatasnya jumlah dan mutu sarana pelayanan kesehatan untuk memberikan pembinaan

pengembangan serta pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata.

3. Masih terbatasnya kemampuan dan mutu sistem pelaporan serta kemampuan mengukur dan

mengembangkan berbagai indikator derajat kesehatan, baik dalam bentuk pelaporan berkala

maupun dalam bentuk studi khusus guna diperoleh data informasi yang valid dan representatif bagi

perencanaan pengembangan kesehatan.

4. Masih terbatasnya kemampuan sosial ekonomi masyarakat sehingga membatasi kemampuan

menjaga lingkungan permukiman, menyebabkan masih banyak ancaman faktor penyebab penyakit

menular yang mengakibatkan angka kesakitan dan kematian tinggi.

5. Rendahnya kualitas Sumber Daya yang ada dibidang tekhnologi khususnya perkembangan tekhnologi

menjadikan salah satu ketertinggalan yang nyata sebagai dampak dari globalisasi dan perkembangan

ilmu teknologi.

6. Masalah kesehatan yang dihadapi bervariasi menurut ruang dan waktu serta semakin kompleks,

ditandai dengan transisi demografi dan epidemiologi sebagai dampak dari pembangunan nasional

secara menyeluruh, antara lain dampak perubahan keadaan sosial, tingkat pendidikan, keadaan sosial

ekonomi dan perubahan kondisi lingkungan. Disisi lain penyakit menularpun masih tetap tingi karena

tingginya biaya hidup dan pelayanan kesehatan dan keterjangkauan terhadap pelayanan kesehatan,

buruknya keadaan lingkungan, bencana alam serta penyebab lain yang membutuhkan penanganan

segera.

Memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat yang belum memadai dan untuk memacu

peningkatan kualitas SDM, maka dilakukan reformasi di sektor kesehatan yang ditandai dengan

ditetapkannya Paradigma Sehat. Hal tersebut sebenarnya terfokus pada paradigma pembangunan

kesehatan yang lebih mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya-

upaya kuratif dan rehabilitatif. Dalam jangka panjang diharapkan reformasi kesehatan akan mampu

mendorong masyarakat dapat bersikap dan bertindak mandiri untuk menjaga kesehatan mereka sendiri.

Namun fakta yang ada, bahwa upaya-upaya percepatan reformasi kesehatan (baca penataan sistem

kesehatan) belum optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan utama berupa:

(1) meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah, (2) merespons harapan dan kebutuhan

masyarakat wilayah sesuai dengan harga diri atau hak azasinya, dan (3) memberikan perlindungan finansial

Page 4: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

terhadap kemungkinan dikeluarkannya biaya akibat penyakit yang diderita masyarakat wilayah

bersangkutan.

Menyikapi tuntutan dinamika pembangunan masa kini dan masa mendatang maka Yayasan Mitra

Cipta Karya yang bergerak di bidang pendidikan mempunyai komitmen tinggi untuk mengembangkan SDM

dan IPTEKS di berbagai bidang, salah satunya adalah dibidang kesehatan. Salah satu wujud komitmen

Yayasan Mitra Cipta Karya adalah rencana pendirian Politeknik Mitra Karya Mandiri (Politeknik Mitra Karya

Mandiri) dengan Program Studi D3 Analis Kesehatan, D3 Farmasi dan D3 Manajemen Informatika.

Komitmen pendirian dan penyelenggaraan Politeknik Mitra Karya Mandiri ini merupakan langkah strategis

untuk mendorong percepatan reformasi di sektor kesehatan sesuai paradigma sehat, yakni optimalisasi

pelayanan kesehatan bagi masyarakat bangsa.

Pendirian Politeknik Mitra Karya Mandiri bertujuan untuk menjawab kebutuhan tenaga Ahli Madya

dan profesional dalam disiplin ilmu Analis Kesehatan, Farmasi dan Manajemen Informatika, terutama bagi

pemenuhan kebutuhan pembangunan pada skala Regional, Nasional maupun Global; mengambil peran

dalam pemecahan masalah-masalah kesehatan serta mengembangkan program pembangunan kesehatan

sebagai bagian dari sistem pembangunan terpadu tingkat Regional, Nasional dan Global; disamping itu

membuka kesempatan belajar serta merespons kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang ilmu

kesehatan.

Pembukaan dan penyelenggaraan program pendidikan tinggi formal hanya dimungkinkan bila

memenuhi persyaratan yang digariskan dalam Sistem Pendidikan Nasional seperti tersebut dalam

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.

Persyaratan tersebut, diantaranya kelayakan dan kondisi pemrakarsa/penyelenggara pendidikan tinggi,

dampak penyelenggaraan, peminatan dan prospek pasar kerja bagi lulusan dan pembiayaan. Untuk itu

telah dilakukan studi kelayakan pendirian dan penyelenggaraan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan

Politeknik Mitra Karya Mandiri, yang hasilnya dipaparkan pada bagian-bagian dalam dokumen ini sebagai

landasan utama pertimbangan pendirian dan penyelenggaraan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan

Politeknik Mitra Karya Mandiri.

I.1. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN (maksimum 7 halaman)I.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Penyelenggaraan Program Studi Analis Kesehatan Jenjang D3 dan cara

pencapaiannya1. Visi

Program Studi D-3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri adalah Menjadi Lembaga

Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Kompetitif Dalam Persaingan Global dengan Komitmen Terhadap

Lulusan yang Unggul dan kompetitif di bidang Analis Kesehatan di era global pada tahun 2020.

2. Misi

Misi dari Program Studi Analis Kesehatan Jenjang Diploma 3 Politeknik Mitra Karya Mandiri Adalah:

Page 5: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

1). Menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan mengacu pada kurikulum berbasis

kompetensi dengan standar nasional dan internasional yang mencakup ilmu kelaboratoriuman,

ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan yang relevan dengan kebutuhan dinamis kerja/ masyarakat

melalui keterpaduan Imtaq dan Iptek

2). Mengembangkan inovasi dan penerapan teknologi di bidang analis kesehatan yang dapat

meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan manusia.

3). Meyelenggarakan Program Pendidikan Analis Kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat dan

pengguna lulusan di bidang laboratorium Analis Kesehatan dalam jenjang pendidikan Diploma.

4). Menyiapkan peserta didik menjadi tenaga profesional bidang laboratorium kesehatan yang

berjiwa entrepreneurship dan unggul dalam pengembangan teknologi informasi.

5). Mengembangan jaringan kerjasama dengan user, profesi dan stakeholder dalam meningkatkan

mutu lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar.

6). Meningkatkan kemampuan institusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

sumber daya manusia laboratorium kesehatan yang unggul, kompetetitif serta inovatif

7). Ikut berperan serta dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui

pengembangan karya di bidang kesehatan khususnya laboratorium kesehatan.

8). Mengembangkan kemampuan soft skill mahasiswa melalui kegiatan kemahasiswaan;

3. Tujuan Penyelenggaraan Program Studi Analis Kesehatan Jenjang D3

Tujuan pendidikan program Diploma 3 ( D III ) Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri, mendidik

mahasiswa dan mahasiswi melalui kurikulum tertentu sehingga menjadi tenaga Analis Kesehatan yang

mampu;

1. Menghasilkan Ahli Madya Analis Kesehatan yang tangguh, beriman dan bertakwa serta berakhlak

mulia dan memiliki pengetahuan agama islam yang luas dan mendalam serta berkepribadian islami

dalam pengelolaan laboratorium

2. Mencetak Ahli Madya Analis Kesehatan berdasarkan konpetensi di bidangnya sehingga setelah lulus

siap untuk langsung bekerja sebagai Ahli Madya Analis Kesehatan

3. Mampu menerapkan pengetahuan dan teknologi bidang ilmu analis kesehatan dalam kegiatan

pelayanan kepada masyarakat.

4. Menguasai dasar keilmuan dan pengetahuan serta metodologi bidang ilmu analis kesehatan,

sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian

masalah sesuai bidangnya.

5. Mampu mengelola upaya kesehatan secara professional sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

6. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan tehnologi ilmu analis kesehatan.

7. Mengelola dan memimpin laboratorium kesehatan.

8. Melakukan penyuluhan kesehatan sesuai dengan bidangnya

Page 6: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

9. Melakukan administrasi laboratorium dengan baik.

Sasaran yang ingin dicapai adalah Ahli Madya Analis Kesehatan yang mempunyai kualifikasi :

1. Menguasai pemeriksaan di bidang kimia klinik, hematology, parasitologi, mikrobiologi serta kimia

analisa, sehingga nantinya siap bekerja di laboratorium klinik, laboratorium kesehatan, RS,

Puskesmas serta PMI.

2. Mampu mengembangkan ilmu yang dimiliki sesuai perkembangan jaman dan perkembangan

teknologi serta kebutuhan pengguna.

4. Strategi Pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik

Mitra Karya Mandiri

Strategi yang dilakukan Program Studi Analis Kesehatan jenjang Diploma 3 Politeknik Mitra Karya

Mandiri untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan adalah dengan melaksanakan sistem manajemen mutu

atas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkesinambungan untuk menghasilkan lulusan

dengan kompetensi unggul dalam bidang pharmaceutical care serta mampu bekerja dan bersaing di tingkat

nasional dan internasional. Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dalam pendidikan dilakukan

berdasarkan rancangan kebijakan dalam pengembangan program pendidikan sebagai berikut :

1. Pengembangan program studi dari mono-program menjadi multi-program studi dan berjenjang.

Politeknik Mitra Karya Mandiri mengembangkan program studi Diploma 3 Analis Kesehatan yang

berorientasi pada pelayanan kesehatan pasien/masyarakat) (2) Sain dan teknologi Analis Kesehatan

(berorientasi pada produk Analis Kesehatan). Untuk ke depannya Politeknik Mitra Karya Mandiri juga

akan mengembangkan kurikulum pembelajaran Diploma 3 Analis Kesehatan sesuai dengan kebutuhan

pengguna dan stake holder. Untuk mengakomodasi perkembangan minat lulusan pendidikan Analis

Kesehatan dan tuntutan kompetensi lulusan dari pengguna lulusan, pihak Politeknik Mitra Karya

Mandiri juga akan membangun jejaring dengan kalangan usaha dan dunia pendidikan lainnya guna

membantu dan mengarahkan peserta didik ke depan nantinya.

2. Peningkatan kualitas dan relevansi lulusan program studi Diploma 3 Analis Kesehatan, dengan

penerapan beberapa konsep baru pendidikan, yaitu pembelajaran berbasis outcomes, pembelajaran

yang berbasis penelitian dan pembelajaran berbasis pengalaman praktek di masyarakat (outcomes-,

research-and experiential practice-based learning). Dalam pengelolaan pembelajaran akan

dikembangkan sistem asesmen hasil belajar mahasiswa/lulusan (outcomes) yang berbasis portfolio (

portfolio-based student learning outcome assessments).

3. Penataan proses pendidikan dengan mengembangkan 3 kategori proses pembelajaran, yaitu

curriculum, co-curriculum and extra-curriculum, yang akan berkait dengan pengembangan sistem

asesmen portfolio mahasiswa (students portfolio assessment system).

Page 7: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

4. Meningkatkan kualitas dosen, dengan memprogram para dosen untuk mengikuti studi lanjut S-2 dan

S-3 di dalam dan ke luar negeri, dengan target pada akhir tahun 2020, jumlah dosen dengan

pendidikan S-3 dan S-2 mencapai 90%.

5. Mendorong agar dosen yang telah memenuhi persyaratan untuk mengajukan kenaikan jabatan,

khususnya untuk menjadi guru besar, dengan target pada akhir tahun 2020, jumlah guru besar 5 orang

(25%).

6. Memfasilitasi dosen agar memperoleh sertifikasi sebagai dosen sesuai Undang-undang Guru dan

Dosen, dengan target seluruh dosen telah tersertifikasi.

7. Pengembangan manajemen internal sistem pendidikan dengan penerapan berbagai standar akademik

dan non-akademik, sistem portfolio dan sistem asesmen di semua sektor dan fungsi untuk

pengembangan dan peningkatan budaya jaminan mutu yang berkelanjutan. Optimalisasi penggunaan

teknologi informasi untuk memudahkan proses monitoring, mempercepat penyebaran informasi dan

mendapatkan umpan balik dari para stake holder serta promosi program studi melalui website dan

jejaring alumni.

I.1.2 Manfaat Prodi Analis Kesehatan Jenjang Diploma yang diusulkan terhadap institusi, masyarakat, dan bangsa khususnya yang terkait dengan pengelolan sumber daya bangsa (manusia dan alam) dalam rangka peningkatan nation competitiveness

Sesuai dengan tujuan pendirian Politeknik Mitra Karya Mandiri di atas maka diharapkan dapat mewujudkan

berbagai kepentingan, antara lain:

1. Sumbangan nyata pada kebutuhan sumberdaya manusia bertaraf akademis- profesionalisme yang

berkompetensi global sebagai modal keunggulan kompetitif dalam bidang ilmu kesehatan khususnya

ilmu Analis Kesehatan.

2. Sumbangan nyata dalam pemecahan masalah kesehatan (jumlah, jenis dan intensitas) serta

pengembangan program pembangunan kesehatan sebagai bagian dari sistem pembangunan terpadu

tingkat regional, nasional maupun global.

3. Membuka akses bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya Kabupaten Brebes memperoleh pendidikan

tinggi kesehatan dan berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan secara produktif di tingkat nasional

maupun internasional.

Adapun manfaat bagi Politeknik Mitra Karya Mandiri adalah

1) Membantu peningkatan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan dalam hal penguasaan

keilmuan Analis Kesehatan untuk keperluan tertentu.

2) Menjadi bencmarking khususnya di Politeknik Mitra Karya Mandiri dengan menyelenggarakan

berbagai keilmuan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat antara lain Ahli Madya Analis Kesehatan

3) Menambah khasanah keilmuan yang ada di Politeknik Mitra Karya Mandiri.

4) Sebagai salah satu penyelenggaran program studi Analis Kesehatan di Kabupaten Brebes dan

sekitarnya sehingga menjadi ciri khas dan kelebihan tersendiri bagi Politeknik Mitra Karya Mandiri,

Page 8: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

serta meningkatkan nation competitiveness bagi Kabupaten Brebes khususnya Propinsi Jawa

Tengah dan Indonesia umumnya. (berdasarkan data evaluasi.or.id tahun 2011)

No Kode PT Perguruan Tinggi Kota Program StudiJumlah Siswa

Jumlah Pendaftar Per2007-2008

Jumlah Lulusan

2006-2008Pria Wanita Total Pendaftar Diterima

1 001-004 Universitas Airlangga SurabayaAnalis Kesehatan 15 88 103

943 76 32

2 014-223Akademi Analis Kesehatan Sari Mutiara Medan

Analis Kesehatan 0

3 015-016Politeknik Kesehatan YRSU Dr Rusdi Medan

Analis Kesehatan 0

4 021-017 Universitas Kader Bangsa PalembangAnalis Kesehatan 14 74 88

75 51 48

5 023-069 STIKESMAS Abdi Nusa PalembangAnalis Kesehatan 16 42 58

60 58 13

6 024-032Akademi Analis Kesehatan Widya Dharma Palembang

Analis Kesehatan 5 22 27

30 20

7 024-085Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu

Analis Kesehatan 77 206 283

380 320 52

8 033-167STIKES Kesetiakawanan Sosial Indonesia Jakarta

Analis Kesehatan 8 19 27

65 53

9 033-172STIKES Mohammad Husni Thamrin Jakarta

Analis Kesehatan 93 186 279

394 295 102

10 043-219Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi

Analis Kesehatan 20 41 61

93 63

11 043-244Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Analis Kesehatan 63 156 219

392 290 187

12 043-277STIKES Muhammadiyah Ciamis Ciamis

Analis Kesehatan 0

13 043-307Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung

Analis Kesehatan 0

14 043-317Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung

Analis Kesehatan 0

15 044-132Akademi Analis Kesehatan An-Nasher Cirebon

Analis Kesehatan 30 61 91

133 85 46

16 053-042STIKES Guna Bangsa Yogyakarta Yogyakarta

Analis Kesehatan 0

17 054-061Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta Yogyakarta

Analis Kesehatan 35 49 84

55 50 29

18 061-022Universitas Setia Budi Surakarta Surakarta

Analis Kesehatan 59 135 194

280 200 154

19 061-026Universitas Muhammadiyah Semarang Semarang

Analis Kesehatan 42 112 154

207 183 73

20 064-062Akademi Analis Kesehatan Pekalongan Pekalongan

Analis Kesehatan 36 78 114

178 137 69

21 064-136Akademi Analis Kesehatan 17 Agustus 1945 Semarang Semarang

Analis Kesehatan 56 128 184

116 84 44

22 064-145Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta Surakarta

Analis Kesehatan 7 37 44

51 44

23 072-015Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Kediri

Analis Kesehatan 71 184 255

513 373 266

24 074-037Akademi Analis Kesehatan Unmuh Surabaya Surabaya

Analis Kesehatan 28 85 113

223 161 64

25 074-043Akademi Analis Kesehatan YPM Sidoarjo Sidoarjo

Analis Kesehatan 41 116 157

227 192 115

26 074-108Akademi Analis Kesehatan Malang Malang

Analis Kesehatan 10 25 35

45 35

27 074-121Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik Gresik

Analis Kesehatan 0

28 083-054 STIKES Wira Medika Bali DenpasarAnalis Kesehatan 32 52 84

88 73

29 085-005Politeknik Medica Farma Husada Mataram Mataram

Analis Kesehatan 0

30 091-034 Universitas Indonesia Timur MakassarAnalis Kesehatan 179 439 618

824 700 265

31 093-134Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yapika Makassar

Analis Kesehatan 0

32 093-145 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Analis 0

Page 9: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Mega Rezky Kesehatan

33 094-079Akademi Analis Kesehatan Kendari Kendari

Analis Kesehatan 54 85 139

225 151 40

34 094-110Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar Makassar

Analis Kesehatan 0

35 103-084 STIKES Perintis Padang PadangAnalis Kesehatan 42 164 206

400 220 55

36 104-088Akademi Analis Kesehatan Pekanbaru Pekanbaru

Analis Kesehatan 38 157 195

377 338 83

37 104-113Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam Batam

Analis Kesehatan 0 27 27

98 45

38 111-009Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

Palangka Raya

Analis Kesehatan 17 70 87

158 97

39 113-072STIKES Wiyata Husada Samarinda Samarinda

Analis Kesehatan 6 8 14

40 114-094Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Banjarbaru

Analis Kesehatan 0

41 121-008Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura Jayapura

Analis Kesehatan 19 75 94

176 100 31

Sumber : http://evaluasi.or.id/ per Mey 2012

Berdasarkan data evaluasi.or.id untuk keberadaan Institusi penyelenggara program studi analis Kesehatan

di wilayah kabupaten Brebes masih kurang terakomodasi, bahkan kota terdekat penyelenggara program

studi analis kesehatan masih terbatas, sehingga masih sangat memungkinkan bagi pendirian program studi

Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri di Kabupaten Brebes khususnya dan propinsi Jawa Tengah

umumnya.

Tabel 3: Rasio Tenaga Kesehatan di dinas kesehatan menurut kabupaten / kota dengan penduduk di Jawa Tengah, 2009Jenis Tenaga Kesehatan Fakta Standart/Ideal/nasional

Dokter umum 10,41 : 100.000 penduduk 40 : 100.000 penduduk Dokter Spesialis 4,96 : 100.000 penduduk 6 : 100.000 penduduk Dokter Gigi 2,72 : 100.000 penduduk 11 : 100.000 penduduk Perawat 60,43 : 100.000 penduduk 117,5 : 100.000 penduduk Bidan 34,43 : 100.000 penduduk 100 : 100.000 penduduk Ahli KesMas 3,61 : 100.000 penduduk 40 : 100.000 penduduk Tekhnisi Medis/Analis Lab 8,86 : 100.000 penduduk 40 : 100.000 penduduk Farmasi 9,13 : 100.000 penduduk 10 : 100.000 penduduk Sumber : Bank Data Pusdatin-Depkes RI & DinKes Propinsi Jawa Tengah 2008

Berdasarkan data diatas untuk keberadaan Institusi penyelenggara program studi analis Kesehatan

diwilayah kabupaten Brebes masih belum terakomodasi, bahkan kota terdekat penyelenggara program

studi analis kesehatan Semarang, sehingga masih sangat memungkinkan bagi pendirian program studi

Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri di Kabupaten Brebes khususnya dan propinsi Jawa

Tengah umumnya.

I.1.3 Kemampuan dan potensi perguruan tinggi untuk mengelola Program Studi yang diusulkan. Penjelasan tersebut harus didukung dengan data

Yayasan Mitra Cipta Karya berkedudukan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Brebes

merupakan sebuah yayasan yang mendedikasikan pengabdiannya kepada peningkatan kualitas kehidupan

bangsa melalui perluasan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Ide

Page 10: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

dasar pendirian Yayasan Mitra Cipta Karya( YMCK ) bertolak dari kondisi nyata di masyarakat, dimana

tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat di Indonesia dan khususnya Kabupaten Brebes

yang relatif belum memadai. Yayasan Mitra Cipta Karya Kabupaten Brebes di dirikan pertama kali pada

bulan Maret 2011, yang diketuai langsung oleh Bapak Drs.Sugeng Fatoni, MM beserta tim.

Menyikapi banyaknya kebutuhan tenaga-tenaga ahli diberbagai bidang baik kesehatan maupun

keilmuan lainnya, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes dan sekitarnya serta propinsi Jawa Tengah pada

umumnya, maka Yayasan Mitra Cipta Karya di Kabupaten Brebes berinisiatif untuk ikut berkontribusi pada

upaya pembangunan sumber daya manusia dibidang kesehatan yang dirasakan masih kurang memadai.

Begitu pula kebutuhan akan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, didominasi tenaga kerja

kategori non profesional yang relatif jumlahnya masih sangat terbatas ; sebaliknya tenaga kerja

berkemampuan akademik dan profesional sangat terbatas. Hal ini memungkinkan timbulnya pandangan

inferior dari para mitra di negara-negara tujuan terhadap eksistensi kualitas SDM di Indonesia sebatas

sebagai “buruh”. Memperhatikan permasalahan di atas maka Yayasan Mitra Cipta Karya berkomitmen

tinggi untuk berkiprah membantu pemerintah bagi pengentasan berbagai problema ikutan terhadap

masalah kemanusiaan. Salah satu wujud komitmen Yayasan Mitra Cipta Karya dibidang pendidikan

kesehatan dan komputer adalah melalui pendirian Politeknik Mitra Karya Mandiri dengan Program Studi

Diploma 3 Analis Kesehatan, Program Studi Diploma 3 Farmasi dan Program Studi Diploma 3 Manajemen

Informatika. Kehadiran Yayasan Mitra Cipta Karya melalui pendirian Politeknik Mitra Karya Mandiri,

diharapkan menjadi mitra bagi pemerintah dalam upaya pengentasan permasalahan pembangunan baik

dibidang kesehatan dan ketertinggalan tekhnologi yang dihadapi masyarakat, khususnya di wilayah

Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah.

Untuk itu pihak yayasan telah membangun kemitraan dengan berbagai pihak baik dari lingkungan

Kabupaten Brebes maupun Propinsi Jawa Tengah pada umumnya. Komponen output meliputi adanya

jaminan dari pengelola terhadap kepastian penyerapan lulusan pada pangsa pasar dalam dan luar negeri

melalui jaringan kerja sama yang telah dibentuk dengan institusi lain di luar Politeknik Mitra Karya Mandiri,

antara lain Pemerintah Kabupaten Brebes, Institusi pendidikan disekitar Kabupaten Brebes dan juga

kalangan usaha yang bergerak dibidang Laboratorium khususnya laboratorium kesehatan, yang

menggunakan jasa ahli madya Analis Kesehatan dalam proses kerjanya, ( Rumah Sakit, Puskesmas,

Laboratorium Mandiri dan Dinas Kesehatan). Selain itu untuk menunjang proses pembelajaran dapat

berjalan pihak Yayasan juga memfasilitasi dengan penambahan gedung baru yang diperuntukan bagi

Laboratorium dan Perpustakaan, Hotspot (free internet) di kawasan Politeknik Mitra Karya Mandiri.

1.2 ASPEK SPESIFIKASI (maksimum 7 halaman)

1.2.1 Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan internasional

Page 11: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Pertumbuhan penduduk Indonesia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat merupakan potensi

yang besar terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan yang lebih baik dalam dan luar negeri. Ahli Madya

Analis Kesehatan sebagai salah satu unsur kekuatan pembangunan nasional di bidang kesehatan

mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang sama dengan unsur-unsur kekuatan pembangunan

lainnya dalam mewujudkan tujuan nasional, khususnya dibidang yang berkaitan dengan profesinya

meningkatkan peran sertanya secara aktif, terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional sebagai tenaga

fungsional ahli teknologi laboratorium kesehatan.

Analis Kesehatan adalah petugas yang bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lab

sebagai penunjang diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang

sejahtera. Analis Kesehatan atau pranata laboratorium adalah bagian dari profesi di bidang kesehatan.

Seorang ahli Analis Kesehatan harus memiliki ketrampilan dan tanggung jawab yang tinggi dalam

pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya risiko yang fatal jika terjadi kesalahan. Seperti

juga menjadi seorang ahli Analis Kesehatan yang berhubungan dengan nyawa manusia. Banyak yang tidak

mengetahui Analis Kesehatan memiliki banyak sekali peluang pekerjaan. Seorang lulusan Analis Kesehatan

bisa bekerja pada laboratorium rumah sakit tentunya bertugas membantu diagnosa seorang dokter. Selain

rumah sakit, Tenaga Analis Kesehatan bisa ditempatkan di klinik kesehatan seperti Prodia, Pratama, PMI,

dan semua tempat yang berhubungan dengan analisis.

Dengan komposisi penduduk yang mayoritas adalah kelompok usia produktif dan anak, maka

tantangan ke depan adalah penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya, namun kondisi saat ini peluang

kerja dalam negeri sangat terbatas, oleh karena itu perlu diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk

meningkatkan kompetensi diri melalui jenjang pendidikan agar bisa bersaing di pasar kerja. Keterbatasan

pasar kerja di dalam negeri harus disikapi dengan upaya mencari terobosan untuk pembekalan terhadap

tenaga kerja, termasuk salah satunya adalah tenaga Analis Kesehatan.

Perguruan tinggi berperan penting dalam penyediaan tenaga kerja profesional, namun demikian daya

tampung dan jumlah perguruan tinggi yang mengembangkan Ilmu–Ilmu Kesehatan masih sangat terbatas

dan tidak sebanding dengan kebutuhan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan adanya kebijakan

pemerintah yang memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada masyarakat dan swasta terhadap

pendirian program studi Ilmu – Ilmu Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan penyediaan tenaga kerja

kesehatan yang profesional yang masih kurang memadai, sehingga menjadi peluang untuk pengembangan

POLTEKNIK khususnya DIII Analis Kesehatan masih cukup besar karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Kabupaten Brebes dalam percepatan pembangunan bidang kesehatan selaras dengan rencana strategis

pembangunan ekonomi industri dan kesehatan di Kabupaten Brebes. Keberadaan berbagai institusi

pendidikan tinggi di Kabupaten Brebes sebenarnya menunjukan adanya kemajuan dalam bidang

pendidikan, hal ini perlu dilihat secara positif dimana keragaman pendidikan dengan disiplin ilmu yang

sama maupun berbeda akan mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Brebes.

Page 12: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Perguruan tinggi berperan penting dalam penyediaan tenaga kerja profesional, namun demikian

daya tampung dan jumlah perguruan tinggi yang mengembangkan Ilmu–Ilmu Kesehatan masih sangat

terbatas dan tidak sebanding dengan kebutuhan tenaga Analis Kesehatan di segala sektor. Dengan adanya

kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan seluas–luasnya kepada masyarakat dan swasta

terhadap pendirian program studi Ilmu–Ilmu Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan penyediaan

tenaga kerja dibidang kesehatan yang profesional yang masih kurang memadai, sehingga menjadi peluang

untuk pengembangan Politeknik khususnya Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan masih cukup besar

karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kabupaten Brebes, nasional maupun global dalam rangka

percepatan pembangunan disegala bidang yang selaras dengan rencana strategis pembangunan ekonomi

dan kesehatan di Kabupaten Brebes.

Keberadaan berbagai institusi pendidikan tinggi di Kabupaten Brebes sebenarnya menunjukan

adanya kemajuan dalam bidang pendidikan, hal ini perlu dilihat secara positif dimana keragaman

pendidikan dengan disiplin ilmu yang sama maupun berbeda akan mendukung pembangunan Sumber Daya

Manusia di Kabupaten Brebes. Pembukaan Program Studi Diploma Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya

Mandiri tidak memberikan dampak negatif terhadap keberadaan institusi pendidikan kesehatan sejenis di

Kabupaten Brebes, bahkan sebaliknya dapat bermanfaat sebagai mitra kerja untuk peningkatan kualitas.

Penyelenggaraan Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri mempunyai

dampak ekonomis yang sangat besar bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat Kabupaten Brebes

khususnya, Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya. Dampak tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Mengurangi pengeluaran, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi masalah

kesehatan. Diketahui bahwa Indonesia dan khususnya di Kota Brebes, dihadapkan dengan belum

memadainya derajat kesehatan masyarakat, tingginya kematian ibu maupun anak dan berbagai kasus

penyakit yang menekan produktivitas kerja masyarakat. Dengan kehadiran Politeknik Mitra Karya

Mandiri yang nantinya menghasilkan tenaga kesehatan yang berkemampuan akademik tinggi dan

profesional dalam bidangnya, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk merubah pola hidupnya

sehingga akan mengurangi beban ekonomi akibat masalah kesehatan.

b. Meningkatkan pendapatan daerah, bilamana kondisi pada poin (a) dapat ditekan maka secara ekonomi

akan sangat menguntungkan Pemkab Brebes khususnya dan Indonesia umumnya, karena dua hal: (1)

berkurangnya pengeluaran bagi penanganan dibidang Kesehatan, dan (2) meningkatnya pendapatan

rakyat (karena tidak ada waktu produktif yang hilang) yang akan berpengaruh positif terhadap

peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah. Dengan demikian lulusan Politeknik Mitra Karya

Mandiri akan dapat langsung berkarier meningkatkan pendapatan mereka, juga mendatangkan

pendapatan bagi daerah/negara.

Sistem Kesehatan Nasional yang dinamis dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, melalui

usahanya yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta yang menempatkan peran serta

Page 13: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

masyarakat sebagai hal utama, merupakan salah satu sarana dan wahana yang dapat meningkatkan mutu

kehidupan bangsa.

Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan merupakan subsistem dari sistem pendidikan nasional yang

merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional, sehingga tujuan Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan

berpedoman dan berlandaskan pada kedua sistem nasional tersebut dengan tidak mengabaikan keilmuan

lain yang saling terkait seperti halnya pendidikan Diploma 3 Analis Kesehatan yang ada di Politeknik Mitra

Karya Mandiri. Usaha-usaha pendidikan dan kesehatan berikut lembaga-lembaganya merupakan bagian

dari budaya bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangakan. Sesuai dengan pemahaman tadi dan

peranannya sebagai lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan yang memikul tanggung jawab di bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya dibidang kesehatan, maka Politeknik Mitra

Karya Mandiri dalam sumbangsihnya dalam peningkatan mutu pendidikan kesehatan di Indonesia memiliki

berbagai potensi yang dapat memberikan jaminan akan keberlangsungan institusi / program pendidikan

yang meliputi komponen input seperti sumber pembiayaan yang memadai, prasarana yang memadai,

struktur organisasi dan SDM profesional serta animo masyarakat yang tinggi.

1.2.2 Hubungan Program Studi Analis Kesehatan dengan Program Studi lain pada institusi Politeknik

(minimum 60% perbedaan dari kurikulum program studi lain di institusi pengusul);

Pada saat ini di Politeknik Mitra Karya Mandiri terdapat beberapa program studi yang memiliki

beberapa kesamaan dalam hal keilmuan kesehatan, akan tetapi kemungkinan adanya overlapping dengan

keilmuan lain (Diploma III Analis Kesehatan, Diploma III Farmasi dan Diploma III Manajemen Informatika)

dapat saja terjadi. Hal ini dikarenakan perbedaan pembahasan antara keilmuan lain yang memfokuskan

pada penanganan, pemeriksaan dan analisa pasien serta aspek lainnya sedangkan pada Analis Kesehatan

lebih menekankan pada proses analisa laboratorium.

Untuk mata pelajaran yang diajarkan ada beberapa mata ajar yang diberikan pada seluruh program

studi, kecuali beberapa matakuliah yang khas di Politeknik Mitra Karya Mandiri, matakuliah wajib nasional

(Agama, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kearganegaraan, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Bahasa Inggris),

dan matakuliah psikologi menjadi satu keharusan yang diberikan pada semua siswa di Politeknik Mitra

Karya Mandiri guna menjamin terciptanya Tenaga ahli madya Analis Kesehatan yang kompeten ber-

ahklaqul karimah yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi serta mempunyai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu sebagai analisis pada laboratorium, alat kesehatan di

industri, instalasi rumah sakit, instansi pengawasan mutu, atau laboratorium sejenisnya.

1.2.3 Keunggulan dan karakteristik Program Studi yang akan dimiliki

Keunggulan Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan yang akan didirikan berdasarkan track record diantaranya:

Page 14: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

1. Akan segera mengajukan proses akreditasi guna menjamin kemampuan dan kualitas penyelenggaraan

di Politeknik Mitra Karya Mandiri.

2. Memiliki sejumlah dosen tetap sebanyak 6 orang sesuai kompetensi yang dipersyaratkan dibidangnya,

3. Memiliki sarana prasarana laboratorium Analis Kesehatan dan laboratorium lainnya dalam mendukung

pembelajaran yang akan segera dilengkapi setelah izin dikeluarkan.

4. Memiliki dosen yang memiliki kompetensi tambahan (sertifikasi dibidang Analis Kesehatan).

5. Memiliki gedung perkuliahan yang luas dengan suasana belajar yang tenang.

Politeknik Mitra Karya Mandiri dengan program studi Diploma 3 Analis Kesehatan mempunyai

beberapa kelebihan yang menjadikan program studi ini unggulan dibidangnya antara lain, adanya

kerjasama dengan Rumah Sakit disekitar wilayah Kabupaten Brebes dan sekitarnya yang bisa menjadi

tempat lahan praktek sekaligus studi komperehensif dibidang keilmuan Analis Kesehatan. Studi kasus

langsung yang bisa ditemui mahasiswa diharapkan menjadi sarana belajar dan pembanding nyata keadaan

yang sebenarnya di dunia kerja nanti. Dengan adanya lahan praktek Rumah sakit diharapkan menjadi nilai

lebih bagi mahasiswa dalam mengkaji, meneliti dan menjalankan keilmuannya, juga meliputi komitmen

pengelola dalam proses PBM berbasis kompetensi yang berkualitas sesuai standar internasional. Untuk itu

pihak yayasan telah membangun kemitraan dengan berbagai pihak baik dari lingkungan Kabupaten Brebes

maupun Propinsi Jawa Tengah pada umumnya. Komponen output meliputi adanya jaminan dari pengelola

terhadap kepastian penyerapan lulusan pada pangsa pasar dalam dan luar negeri melalui jaringan kerja

sama yang telah dibentuk dengan institusi lain di luar Politeknik Mitra Karya Mandiri, antara lain

Pemerintah Kabupaten Brebes, Rumah sakit, Institusi kesehatan disekitar Kabupaten Brebes dan juga

kalangan usaha yang bergerak dibidang kesehatan yang menggunakan jasa ahli Analis Kesehatan dalam

proses kerjanya, ( Klinik kesehatan, dan juga kalangan usaha yang menggunakan jasa ahli Analis Kesehatan

dalam proses kerjanya, ( Laboratorium kesehatan).

II. KURIKULUM

Page 15: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

II.1. RUMPUN KEILMUAN (maksimum 10 halaman)II.1.1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari Program Studi dan konstelasinya

terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi antar bidang tersebut)

Berkembangnya dunia industri di Indonesia sampai ke kota-kota kecil, menyerap tenaga kerja yang

besar, seiring dengan angka pertumbuhan tenaga kerja, Percepatan pembangunan melalui industrialisasi,

membawa implikasi tidak berimbangnya tenaga kesehatan, khususnya tenaga Diploma 3 Analis Kesehatan

sesuai standar kelayakan yang ada, oleh karena itu Politeknik Mitra Karya Mandiri mengusulkan

pembentukan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan, dengan kualifikasi luaran yang dibutuhkan baik

oleh masyarakat sekitar, negara maupun dunia internasional.

Sasaran Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan adalah manusia dan bersifat medis laboratoris, yang

berbeda dengan profesi kesehatan lain yang berada di instansi pelayanan kesehatan seperti puskesmas,

klinik atau rumah sakit. Konteks keahlian lebih di titikberatkan pada keahlian dibidang Analis khususnya

analis laboratorium kesehatan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang pendidikan

kesehatan maka Politeknik Mitra Karya Mandiri juga membekali para lulusan dengan keterampilan yang

menyesuaikan dengan perkembangan tekhnologi dan informasi yang dibutuhkan sehingga diharapkan

lulusan Politeknik Mitra Karya Mandiri dapat mengembangkan ilmu dan teknologi dengan pemikiran dan

penyelesaian masalah dibidang Analis Kesehatan, juga bidang-bidang lain yang ada hubungannya dengan

perihal kesehatan. Untuk menjawab kebutuhan tenaga Ahli Madya dan profesional dalam disiplin ilmu

Analis Kesehatan, terutama bagi pemenuhan kebutuhan pembangunan pada skala Regional, Nasional

maupun Internasional serta mengambil peran dalam pemecahan masalah-masalah kesehatan serta

mengembangkan program pembangunan ekonomi dan kesehatan sebagai bagian dari sistem

pembangunan terpadu tingkat Regional, Nasional dan Internasional.

Disamping penggunaan metode SBL (Students Based Learning) yang tengah menjadi trend dalam

pembelajaran di Perguruan Tinggi, ICT (Information and Communication Technology) juga merupakan

bidang keilmuan dan ketrampilan yang menjadi pokok kajian dan keahlian Prodi Diploma 3 Analis

Kesehatan. Hal ini mengingat perkembangan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang

pesat dewasa ini. ICT sebagai salah satu keahlian lulusan Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan menjadi sangat

relevan karena sejalan dengan visi dari Renstra Depdiknas 2010 – 2014 Terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman

yang selalu berubah. Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Pendidikan Tinggi Bermutu, Berdaya

Saing Internasional, Berkesetaraan Gender dan Relevan dengan Kebutuhan Bangsa dan Negara (Renstra

DikNas 2010-2014) yang memprioritaskan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan baik sarana,

prasarana, sertifikasi nasioanal maupun internasional dan peningkatan badan hukum pengelolaan

perguruan tinggi, relevansi dan daya saing serta peran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk

penerapan dalam pendidikan/proses pembelajaran.

Page 16: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Perluasan dan pemerataan akses pendidikan tinggi bermutu, berdaya saing internasional,

berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara dilaksanakan melalui:

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan tinggi bermutu, berdaya saing internasional,

berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara yang meliputi pemerataan

dan perluasan akses prodi vokasi, profesi, dan akademik; penyediaan dosen; penyediaan dan

perluasan akses PT; penyediaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, berdaya

saing internasional, serta berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara;

dan

2. Ketersediaan data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan tinggi, serta

keterlaksanaan akreditasi pendidikan tinggi.

Hal tersebut salah satunya diwujudkan melaui Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), yaitu program

pengembangan infrastruktur jaringan online skala nasional (National Wide Area Network) yang dibangun

oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) pada tahun 2007. Namun kenyataannya, belum banyak

pendidik dan praktisi yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan ICT/ TIK dalam pembelajaran.

Perkembangan TIK atau multimedia di Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan masih belum optimal

dibandingkan dengan negara-negara tetangga sepertI Singapura, Malaysia dan Thailand dikarenakan

beberapa kendala yang masih dirasakan oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik dan profesional

pendidikan di berbagai jenjang pendidikan terutama berkaitan dengan kesiapan dan kultur sumber daya

manusia di lingkungan pendidikan. Dengan terbangunnya infrastruktur Jardiknas ini, tantangan ke depan

adalah bagaimana mengembangkan isi e-pembelajaran dan e-administrasi. Pada tahun 2010--2014,

penyebarluasan TIK untuk e-pembelajaran dan e-administrasi didukung melalui kegiatan:

a. perluasan akses Jardiknas, TV Edukasi dan pengembangan konten pembelajaran berbasis TIK;

b. pengembangan sistem informasi manajemen untuk memudahkan tugas-tugas perencanaan,

pelaporan, dan pengendalian berbagai macam kegiatan dan program;

c. Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah.

Sesuai dengan visi-misinya, Prodi Diploma 3 Analis Kesehatan yaitu menyelenggarakan pembelajaran

yang memfasilitasi peserta didik dalam proses pengembangan dirinya menjadi ahli Analis Kesehatan yang

kompeten, memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan profesional, sosial dan komunikasi yang unggul, serta

karakter dan perilaku yang profesional. Proses pembelajaran dirancang untuk memberikan pengetahuan

dan pengalaman praktek dalam bidang Analis Kesehatan yang selalu disesuaikan dengan perkembangan

kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Fokus pengembangan saat ini mengarah pada pengembangan bidang Klinis-Laboratorium dan bidang

Sains-industri. Pengembangan bidang Klinis-Laboratorium difokuskan pada promosi praktek laboratorium

yang berkualitas, layanan yang berpusat pada kepentingan pasien, serta hasil analisa yang rasional,

sedangkan pengembangan bidang Sain-Industri difokuskan pada pengembangan dan penelitian untuk

mencari dan menemukan sumber-sumber/bahan baru bagi pengembangan penanggulangan penyakit dan

Page 17: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

penyebabnya. Untuk itu dikembangkan fasilitas untuk kegiatan kuliah, diskusi, laboratorium untuk kegiatan

praktikum dan penelitian, perpustakaan, serta tempat praktek kerja profesi di berbagai rumah sakit,

Puskesmas, laboratorium, maupun pemerintahan. Jejaring kerja sama telah dijalin dengan berbagai

lembaga dalam negeri maupun luar negeri, diantaranya dengan LSP TELAPI (Lembaga Sertifikasi Profesi

Tenaga Laboratorium Penguji Indonesia, Rumah Sakit dan Laboratorium Mandiri di Kabupaten Brebes Jawa

Tengah, Jabar dan DKI Jakarta. Untuk ke depannya pihak Politeknik Mitra Karya Mandiri juga akan

mendaftarkan menjadi anggota Majelis Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia

(PATELKI), juga mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan penelitian dalam dan

luar negeri maupun dengan organisasi profesi Kesehatan lainnya. Pengembangan berbagai fasilitas

pembelajaran di kampus, kerjasama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri dalam kegiatan

pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, ditunjang manajemen berbasis mutu serta

transparansi, diharapkan dapat memberikan jaminan kepastian bagi peserta didik maupun masyarakat yang

memperoleh layanan tridharma dari Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya

Mandiri.

II.1.2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun kedepanProgres pertumbuhan dunia industri akan terus meningkat, seiring dengan kebutuhan dan kemajuan

teknologi, sehingga kompetensi dasar bidang ilmu yang harus dikuasai lulusan tersebut diberikan dalam

kurikulum inti sebagai standar kemampuan dasar yang harus dimiliki dan kurikulum institusional yang terus

dikembangkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan stakeholders, yang relevan dengan perkembangan

industri 10 tahun mendatang, baik bidang penelitian kesehatan, Industri Rumah Sakit, Laboratorium

ataupun Jasa.

Pendidikan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan yang berorientasi kepada pemenuhan

kebutuhan dunia kesehatan, industri dan usaha secara umum yang di dalamnya terkait dengan pelayanan

medis ini harus dapat menjawab tuntutan pengguna di dunia usaha dan dapat mengikuti perkembangan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang Analis Kesehatan, sesuai dengan

kebutuhan serta prioritas pembangunan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna termasuk teknologi

yang menunjang usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat pekerja. Lulusan Pendidikan Diploma 3

Analis Kesehatan yang terampil, dikembangkan berdasarkan falsafah dalam kerangka konsep yang kokoh

dengan dasar pendidikan lulusan Sekolah Menengah Umum. Oleh karena itu kurikulum Pendidikan Diploma

3 Analis Kesehatan perlu disusun berdasarkan kompetensi sesuai dengan peran dan fungsinya, dan

menjadikan SKKNI sebagai dasar pengembangan kurikulumnya dan mengoptimalkan pemanfaatan ICT/ TIK

dalam pembelajarannya.

II.1.3. Untuk Program Studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan keahlian yang akan dibentuk

Page 18: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang pendidikan kesehatan maka Politeknik Mitra

Karya Mandiri juga membekali para lulusan dengan keterampilan yang menyesuaikan dengan

perkembangan tekhnologi dan informasi yang dibutuhkan sehingga diharapkan lulusan Politeknik Mitra

Karya Mandiri dapat mengembangkan ilmu dan teknologi dengan pemikiran dan penyelesaian masalah di

bidang Analis Kesehatan/laboratorium kesehatan, juga bidang-bidang lain yang ada hubungannya dengan

perihal kesehatan dan menghasilkan karya ilmiah yang bermutu tinggi khususnya dibidang Analis Kesehatan

yang merupakan sumbangsih baik pada perkembangan ilmu maupun pada penyelenggaraan usaha

pembangunan nasional khususnya dalam bidang ilmu Analis Kesehatan untuk menjawab kebutuhan tenaga

Ahli Madya dan profesional dalam disiplin ilmu Analis Kesehatan, terutama bagi pemenuhan kebutuhan

pembangunan pada skala Regional, Nasional maupun Internasional; mengambil peran dalam pemecahan

masalah-masalah kesehatan serta mengembangkan program pembangunan ekonomi dan kesehatan

sebagai bagian dari sistem pembangunan terpadu tingkat Regional, Nasional dan Internasional.

Memperhatikan kompetensi lulusan yang telah dirumuskan sesuai jenis dan jenjang pendidikan yang

akan dikembangkan diuraikan dengan cara mengelompokkan kompetensi kedalam Peran dan fungsi Ahli

Madya Analis Kesehatan sebagai berikut: dalam usaha mempersiapkan tenaga Analis Kesehatan yang

menghayati dan mengamalkan Pancasila, kreatif dinamis, mempunyai pengetahuan, keterampilan serta

sikap sehingga mampu :

1. Melaksanakan profesinya yang mencakup:

a. Mengenal, merumuskan serta menyusun prioritas masalah kesehatan dalam segala permasalahan

yang berkaitan dengan Analis Kesehatan dan berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah

tersebut melalui Analis perencanaan, implementasi dan evaluasi.

b. Memecahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan observasi, pemeriksaan dan

pencatatan yang baik dibidang laboratorium kesehatan untuk mengidentifikasi dan melakukan

tindakan-tindakan dalam rangka mengedepankan aspek Analisis dengan memperhatikan keadaan,

kondisi, situasi, dan lingkungan serta masyarakat.

c.Mengidentifikasi dan merekomedasikan pemecahan masalah/hambatan yang ada dalam proses

laboratorium kesehatan.

d. Berinteraksi, berkomunikasi dengan rekan sejawat dalam rangka promosi dan mengajak untuk

lebih memperhatikan dan menjalankan keahliannya dibidang Analis Kesehatan, juga dapat

memberikan dukungan psikososial yang diinginkan.

2. Ikut aktif dalam mengelola system manajemen Laboratorium dengan menerapkan prinsip

administrasi, organisasi, supervisi kontrol dan evaluasi.

3. Sebagai seorang profesional yang tumbuh dan berkembang senantiasa meningkatkan dan

mengembangkan diri dalam IPTEKs keilmuan Analis Kesehatan sesuai dengan bakatnya dengan

berpedoman kepada pendidikan seumur hidup.

Page 19: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

4. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, bersifat terbuka dan dapat

menyesuaikan perubahan serta berorientasi ke masa depan serta sebagai pemimpin yang dapat

mengajak masyarakat untuk hidup dengan membudayakan Kesehatan dengan menjunjung tinggi

martabat kemanusiaan dan nilai-nilai keagamaan.

5. Pelaksana teknis dalam pelayanan standar Laboratorium Kesehatan.

6. Penyediaan teknis operasional Manajemen Laboratorium Kesehatan baik dirumah sakit, puskesmas

maupun Laboratorium mandiri.

7. Penyuluh dalam bidang Kesehatan.

II.2. RANCANGAN KURIKULUM (maksimum 15 halaman)

II.2.1. Profil atau karakteristik (spesifikasi teknis) lulusan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan

Pembangunan nasional ditujukan pada terciptanya mutu kehidupan bangsa yang tinggi dalam

kerangka masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Ditinjau dari segi

kesehatan maka mutu kehidupan yang tinggi berarti terdapatnya hal-hal berikut; panjangnya masa hidup,

yang berarti dicegahnya kematian pada umur muda, rendahnya angka kematian yang berarti tingginya

status kesehatan baik jasmani, rohani maupun sosial, berkurangnya ketidakmampuan, dimungkinkan baik

perseorangan maupun kelompok untuk berkembang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya,

terdapatnya pranata-pranata sosial yang dapat menjamin anggota-anggota masyarakat hidup layak, bebas

dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial yang serasi, selaras dan seimbang.

Sistem Kesehatan Nasional yang dinamis dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, melalui

usahanya yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta yang menempatkan peranserta

masyarakat sebagai hal utama, merupakan salah satu sarana dan wahana yang dapat meningkatkan mutu

kehidupan bangsa. Ilmu Analis Kesehatan merupakan subsistem dari sistem pendidikan nasional yang

merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional, sehingga tujuan pendidikan Diploma 3 Analis

Kesehatan berpedoman dan berlandaskan pada kedua sistem nasional tersebut. Usaha-usaha pendidikan

dan kesehatan berikut lembaga-lembaganya merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu dipelihara

dan dikembangkan.

Sesuai dengan pemahaman tadi dan peranannya sebagai lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan

yang memikul tanggung jawab di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka lulusan

program studi Diploma 3 Analis Kesehatan diharapkan dapat berperan serta aktif dalam pembangunan

dibidang kesehatan yang mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Terwujudnya Pendidikan Analis Kesehatan sebagai bagian dari pusat pengembangan kebudayaan

dengan pemikiran serta karya pembaharuan budaya dan bangsa dengan pembentukan kepribadian

bangsa

2. menghasilkan pemikiran yang memperkokoh pengembangan watak, moral dan etika bangsa

Page 20: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

3. Terselenggaranya peran aktif sebagai penggerak pembangunan dengan konsep pembaharuan dan

konsep perencanaan ke masa depan secara terpadu, khususnya di bidang Analis Kesehatan.

4. Terwujudnya Pendidikan Diploma 3 Analis Kesehatan sebagai bagian dari pusat pengembangan ilmu

dan teknologi dengan pemikiran dan penyelesaian masalah di bidang kesehatan dan bidang-bidang

lain yang ada hubungannya dengan keilmuan Analis Kesehatan.

5. Dihasilkan karya ilmiah yang bermutu tinggi khususnya dibidang kesehatan yang merupakan

sumbangsih baik pada perkembangan ilmu maupun pada penyelenggaraan usaha pembangunan

nasional

6. Terselenggaranya peran aktif dalam pelaksanaan pembangunan nasional khusunya bidang kesehatan

dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur.

Sejalan dengan kompleksnya masalah pembangunan kesehatan nasional dan ketidak pastian masa depan,

maka arah pengembangan pendidikan Analis Kesehatan terutama ditujukan pada :

Memantapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Nasional, khususnya dalam bidang Analis

Kesehatan.

Meningkatkan pengembangan institusi dalam rangka peningkatan kepeloporan dan peranannya

dalam pembangunan kesehatan baik nasional, regional maupun internasional.

Pengembangan substansi ilmu Analis Kesehatan sejalan dan sesuai dengan paradigma baru Analis

Kesehatan.

Mengupayakan kemandirian sehingga mampu mengembangkan peranannya sesuai dengan misi yang

di embannya.

Pengembangan visi dan misi kesehatan dengan wawasan yang luas dan misi ideal untuk menguatkan

pemerataan derajat kesehatan di masyarakat.

Area garapan yang khususnya menjadi prioritas perhatian adalah :

Pelaksana Laboratorium Kesehatan (Melakukan pemeriksaan laboratorium dalam bidang hematologi,

kimia klinik, urinalisa, imuno-serologi, mikrobiologi, parasitologi, toksikologi, kimia Analis Kesehatan,

makanan dan minuman, air dan melakukan persiapan pemeriksaan untuk patologi anatomi dan

biologi molekuler

Membuat dan melakukan uji kualitas media reagen untuk pemeriksaan laboratorium

Menggunakan, memelihara, mengkaliberasi, dan menangani masalah berbagai instrumen di

laboratorium

Pengembangan paradigma baru kesehatan dibidang laboratorium

Melakukan pembinaan teknis kelaboratorium

Mampu berkomonikasi dengan dokter dan pasien tentang hal – hal yang bersifat spesifik teknis

laboratorium

Beberapa kebijakan pemerintah baik tingkat nasional maupun Kabupaten Brebes mengarah pada

peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup (kesehatan) hal ini dapat dicapai melalui upaya peningkatan

Page 21: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

dan pegembangan mutu tenaga kerja bidang kesehatan. Dengan skala prioritas adalah peningkatan

kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan untuk memenuhi jumlah, jenis dan kualitas yang memadai melalui

upaya-upaya pendidikan, pelatihan dan penempatan tenaga kesehatan, standarisasi dan akreditasi tenaga

kesehatan. Untuk itu perlu di tumbuh kembangkan institusi pendidikan kesehatan yang berkualitas dengan

standart mutu yang tinggi sebagai suatu bentuk upaya menghasilkan tenaga dibidang kesehatan yang

berkompetensi dan dibutuhkan oleh masyarakat maupun pengembangan keilmuan khususnya dibidang

Analis Kesehatan sesuai dengan Profesi, Bidang pekerjaan, atau bidang keilmuan dan keahlian yang dapat

diisi oleh lulusan institusi pendidikan kesehatan di Kabupaten/Kota Brebes, Jawa Tengah.

Adapun karakteristik tersendiri yang nantinya diharapkan akan dimiliki oleh lulusan Program Studi

Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri.

1. Motivation

a. Memiliki rasa ingin tahu tentang dinamika perkembangan ilmu Analis Kesehatan.

b. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menerapkannya di

kehidupan sehari-hari dalam pekerjaan dan kehidupan bermasyarakat.

c. Memiliki kemauan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, kemampuan dan keterampilan dalam

bidang Analis Kesehatan.

2. Attitude

a. Memiliki sikap yang positif terhadap perkembangan ilmu Analis Kesehatan.

b. Memiliki sikap positif untuk menjalin kerjasama dengan disiplin ilmu terkait dalam rangka

pengembangan dan penerapan ilmu Analis Kesehatan.

c. Memiliki etika dalam bertingkah laku dan menjalankan profesinya.

3. Skill

a. Terampil menerapkan ilmu Analis Kesehatan dalam menganalisis masalah serta merumuskan

alternatif pemecahannya.

b. Terampil berkomunikasi secara verbal dengan lulusan disiplin ilmu terkait.

4. Ability

a. Mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu Analis Kesehatan untuk meningkatkan potensi serta

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

b. Mampu memecahkan masalah di bidang Analis Kesehatan melalui analisis dengan menggunakan

teknologi.

c. Memiliki kemampuan dalam pengembangan dan penjaminan mutu sediaan Analis Kesehatan.

5. Knowledge

a. Memiliki pemahaman tentang pengertian umum ilmu Analis Kesehatan, ruang lingkup kajiannya

serta contoh penerapannya.

b. Memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dalam ilmu Analis

Kesehatan.

Page 22: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

c. Memiliki pemahaman tentang metodologi ilmiah dalam pemecahan masalah di bidang Analis

Kesehatan.

d. Memiliki kemampuan untuk mendukung pelayanan Analis laboratorium yang berkualitas sesuai

peraturan perundang-undangan dan etika Analis Kesehatan.

e. Memiliki kemampuan untuk melakukan penelusuran, pengkajian, dan penyampaian informasi hasil

analisis laboratorium kesehatan.

f. Memiliki karakter unggul untuk berperan sebagai pemberi layanan, pengambil keputusan,

komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar sepanjang hayat, peneliti, serta wira-usahawan.

Berikut rumusan Profil Lulusan Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri

A. Profil Lulusan Program Studi

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI

Profil-1Memiliki integritas dan kedisiplinan yang tinggi, serta berkemauan keras, jujur dan bertanggungjawab.

Profil -2Menghasilkan lulusan yang berorientasi pada dunia kerja dengan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang teknis analis kesehatan dan teknologi laboratorium, serta penerapannya

Profil -3Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang analis kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan masyarakat.

Profil -4Lulusan mempunyai penguasaan pengetahuan dan keterampilan kerja di bidang teknis analisis laboratorium, manajemen, advokasi, pemberdayaan masyarakat, kesehatan, Kendali mutu dan teknologi dibidang analis kesehatan

Profil -5Lulusan mempunyai jiwa wiraswasta yang mampu menciptakan lapangan kerja serta mampu berkompetisi sebagai tenaga kerja sesuai kompetensinya sebagai analis kesehatan.

Profil -6 Mampu berfikir, bersikap, berprilaku dan bertindak secara ilmiah dalam menerapkan ilmu yang dikuasainya

II.2.2. Profesi, bidang pekerjaan, atau bidang keilmuaan dan keahlian yang dapat diisi oleh lulusan

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada beberapa dasa warsa terakhir

dalam abad ke-20 ini berkembang dengan sangat pesat, mempunyai pengaruh yang sangat besar dan luas

pada berbagai segi kehidupan manusia temasuk kesehatan. Pendekatan dan penyelesaian masalah

kesehatan individu, keluarga dan masyarakat mengalami perubahan yang cukup mendasar. Disamping itu

muncul masalah-masalah kesehatan baru sebagai akibat samping dari proses modernisasi yang terjadi dan

sering memerlukan penanganan khusus.

Sistem pendidikan tenaga kesehatan harus dapat mengadakan reorientasi dan penyesuaian

sedemikian rupa sejalan dengan perkembangan IPTEK yang antara lain untuk menghasilkan ahli madya

Analis Kesehatan profesional yang dibutuhkan oleh masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan;

menghasilkan pemikiran dan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat, serta menerapkan

kemajuan kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan melalui

Page 23: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

penelusuran , pengkajian hasil / temuan riset atau evidance based Analyst. lulusan program studi Diploma

3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri Sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional yakni

mendidik mahasiswa Diploma 3 Analis Kesehatan untuk mengembangkan potensi peserta didik

(mahasiswa/i) agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta

bertanggungjawab terhadap profesi dan gelar Ahli Madya Analis Kesehatan yang akan disandang.

Berdasarkan tujuan pendidikan diatas, maka lulusan pendidikan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan

berkompetensi :

1. Mampu melaksanakan proses teknis operasional laboratorium (pra analitik, analitik, dan post analitik)

dengan melakukan berbagai pemeriksaan dalam bidang: Kimia Klinik/Hematologi (Pemeriksaan darah,

urin dan cairan tubuh), Serologi (Pemeriksaan serum darah), Parasitologi (Pemeriksaan feses),

Mikologi (Pemeriksaan jamur), Bakteriologi (Pemeriksaan bakteri klinik dan bakteri makanan,

minuman, Air), Amami (Pemeriksaan makanan, minuman, air secara kimia), Kimia Kuali dan kuanti

(Pemeriksaan bahan toksikologi).

2. Memiliki kompetensi dalam penguasaan ilmu bidang laboratorium kesehatan, komputerisasi, maupun

manajemen laboratorium kesehatan.

3. Membuat perencanaan proses, prosedur, serta pengambilan sampel di laboratorium kesehatan.

4. Mampu memberikan penilaian/menganalisa dalam mendeteksi secara dini terhadap berbagai specime.

Sesuai dengan keahlian yang diperolehnya Lulusan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan dapat

melaksanakan tugas pada berbagai tempat kerja antara lain:

1. Rumah Sakit Bagian Laboratorium : di semua posisi Analis Laboratorium

2. Puskesmas (tenaga ahli Laboratorium)

3. Laboratorium (peneliti fungsional kesehatan/ Lab. Kimia Klinik/Hematologi, Lab. Bakteriologi/Media,

Lab. Kimia Kuali/Kuanti, Lab. Amami )

4. Instansi Pemerintah (Dinas Kesehatan Propinsi : di bagian analis kesehatan, Laboratorium Forensik)

Selain tersebut diatas, ada beberapa hal yang membuat program studi ini dapat berlanjut terus adalah

Kebutuhan akan analisis kesehatan khususnya dibidang laboratorium akan terus berkembang, seiring

dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ilmu pengetahuan baik Indonesia dan dunia yang

kompleks yang nantinya akan mereka dapatkan dari lulusan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan di

Politeknik Mitra Karya Mandiri.

II.2.3. Capaian pembelajaran (Learning Outcomes) dari program studi sesuai dengan profil lulusan dan

jenjang Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia level 6 untuk PS yang diusulkan. Rujukan teknis

untuk menyusun capaian pembelajaran (learning outcomes) dapat dilihat pada Perpres Nomor 8

Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Page 24: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Falsafah pendidikan keilmuan Diploma 3 Analis Kesehatan adalah Pancasila dan UUD 1945, yang

didasarkan pada kemanusiaan sebagai titik sentral upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-

nilai kemanusiaan. Manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk

Tuhan Yang Maha Esa. Melalui kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK)/ Competency-based Curriculum,

lulusan pendidikan Program Studi Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri akan memiliki

kualifikasi kompetensi sebagai berikut:

1. Kompetensi Linguistik, yaitu memiliki pengetahuan tentang sistem manajemen Laboratorium Analis

Kesehatan yang dapat digunakan dalam menjelaskan permasalahan yang ada dibidang analisis serta

penanganannya.

2. Kompetensi pedagogik, yaitu keahlian dalam menyebarkan dan mengajarkan fungsi dari keilmuan

Analis Kesehatan itu sendiri pada semua orang baik kepada pembelajar pemula (young learners)

maupun pembelajar dewasa (adult learners dalam hal ini kalangan industri dan perusahaan).

3. Kompetensi profesional, yaitu keahlian dan keunggulan dalam bidang pengetahuan dan ketrampilan

dibidang Analis Kesehatan, praktek pengukuran, analisa kejadian yang dapat digunakan dalam proses

penerapan keilmuan yang dimiliki, serta memiliki pengetahuan terhadap teori dan praktek penelitian

dalam bidang Analis Kesehatan dan dapat menggunakan temuan penelitian tersebut secara efektif

dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan ilmu Analis Kesehatan.

4. Kompetensi pribadi, yaitu memiliki kepribadian yang matang dan berakhlak mulia bersikap dan

bertindak sesuai dengan profesinya berazaskan pancasila dan UUD 1945.

5. Kompetensi sosial, yaitu memiliki kemampuan menjalin hubungan yang baik dengan semua orang,

rekan sejawat, orang tua, masyarakat, serta dunia kerja secara luas.

Ilmu Analis Kesehatan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau

kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan mampu menganalisis berbagai hal dibidang Analis

laboratorium dan sebagainya. Para lulusan diharapkan dapat bekerja proaktif berinteraksi dengan klien,

keluarga dan tenaga kesehatan lain dalam proses menilai potensi dan menetapkan tujuan dan sasaran yang

disepakati bersama menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang unik yang dimiliki seorang ahli

Analis Kesehatan. Ahli Madya Analis Kesehatan ialah orang yang telah menyelesaikan pendidikan

professional Analis Kesehatan dan mempunyai wewenang menjalankan profesi sesuai dengan peraturan

yang berlaku, dengan pembekalan keilmuan yang dimiliki, lulusan program studi Diploma 3 Analis

Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri dapat :

1. Menghasilkan tenaga professional yang mampu merencanakan, mengembangkan, memanfaatkan,

mengelola serta mengevaluasi kegiatan di bidang keilmuan Analis Kesehatan (penata dan pelaksana

laboratorium) baik disekolah maupun di luar sekolah yang dilandasi oleh nilai-nilai Ketuhanan yang

maha esa, pancasila dan budaya akademik, etika profesi serta serta profesionalisme yang tinggi.

2. Mendalami, meningkatkan serta mengembangkan ilmu dan teknologi khususnya Analis Kesehatan

untuk dimanfaatkan seluas-luasnya dalam menyelenggarakan pengelolaan di berbagai bidang.

Page 25: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pengelola manajemen Laboratorium, tidak hanya secara

konseptual tetapi juga secara operasional.

4. Berperan dan bertanggung jawab dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan

khususnya Analis Kesehatan, sehinga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, bangsa dan

negara sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan IPTEK.

Dengan pembekalan keilmuan yang di dapat diharapkan akan menghasilkan keluaran (learning

outcomes) Program studi Analis Kesehatan dengan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang

maha esa, inovatif dan adaptif terhadap setiap perubahan dan perkembangan, khususnya masalah dibidang

Analis Kesehatan (laboratorium kesehatan) sehingga lulusan mempunyai kemampuan bersaing di tingkat

nasional dan regional serta mampu menghadapi tantangan dan hambatan dalam kompetisi pasar global.

A.Tabel Matriks hubungan antara Rumusan Kompetensi dengan Elemen Kompetensi Sesuai SK Mendiknas No. 045/U/2002

NoKelompok

KompetensiRumusan Kompetensi

Elemen Kompetensi

Landasan Kepribadian

Penguasaan Ilmu dan

Keterampilan

Kemampuan Berkarya

Sikap dan Prilaku dalam

berkarya

Pemahaman kehidupan berkarya

1Kompetensi Utama

1. Penguasaan dan Ketrampilan Berbahasa Aktif Lisan dan Tertulis

2. Penguasaan Keilmuan √3. Penguasaan Ketrampilan √4. Kemampuan Menguasai Teknologi terapan dibidang Analis Kesehatan (teknis pemeriksaan laboratorium)

5. Kemampuan untuk merancang dan Melaksanakan proses teknik operasional Laboratorium

6. Ketrampilan Penguasaan Tehnologi/ ICT dalam proses teknik operasional Laboratorium

2Kompetensi Pendukung

1. Pemahaman terhadap Wacana, Nilai dan Budaya Internasional

2. Penguasaan Ketrampilan Manajerial dan Pengembangan keilmuan analis kesehatan (pranata laboratorium)

3

Kompetensi Lainnya/Khas Politeknik Mitra Karya Mandiri

1. Memiliki Pemahaman & Ketrampilan Kewirausahaan

2. Memiliki Pemahanan dan Kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan

√ √

3. Memiliki Pemahaman dan Kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dan berkewarganegaraan dalam melaksanakan kegiatan analisis laboratorium

√ √

B. Kompetensi1. Kompetensi Lulusan Diploma 3 Analis Kesehatan Politeknik Mitra Karya Mandiri

Page 26: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

Kompetensi Kode Kompetensi yang harus dimiliki

Utama

U1 Memiliki keahlian dasar dalam bidang ilmu kesehatan (analis kesehatan)

U2 Mampu mendesain sistem manajemen dan administrasi laboratorium

U3 Menguasai teknik analisa kebutuhan dan pemenuhan sarana prasarana laboratorium

U4 Memiliki pengetahuan dan kemampuan dibidang teknis laboratorium

U5 Mampu bekerja sebagai tenaga perencana, pelaksana, pengatur dan pengendali sistem, yang diaplikasikan dalam proses analisis laboratorium.

U6Mampu mengantisipasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah/hambatan yang terkait dengan proses analisis di laboratorium

U7Mampu mengembangkan ilmu-pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang analis kesehatan serta senantiasa menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu-pengetahuan dan teknologi teknis laboratorium kesehatan

Page 27: Formulir5 stikes analis_kesehatan_diii

U8Mengidentifikasi, menilai dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan proses analisis laboratorium serta memberikan keputusan guna mencapai hasil yang optimal dalam pelayanan informasi laboratorium

U9Penguasaan Keilmuan, evaluasi dan pengawasan mutu, layanan dan pengembangan analis kesehatan

U10 Mampu memberikan kontribusi ilmu yang diperoleh bagi pemecahan persoalan lintas disiplin ilmu secara optimal.

U11 Ketrampilan Penguasaan Tehnologi/ ICT dalam proses analisis laboratorium

U12Mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dalam bahasa Inggris dan Indonesia dalam berbagai situasi baik dalam kehidupan sehari-hari dalam setting formal maupun akademik.

Pendukung

P1 Pemahaman terhadap Wacana, Nilai dan Budaya Internasional

P2Menguasai keilmuan, pendekatan dan prinsip-prinsip pembelajaran yang melandasi ketrampilannya mengelola teknis dan manajemen laboratorium secara terintegrasi.

Lainnya

L1Mampu Berwirausaha / bekerja mandiri / bekerjasama dalam mengelola teknis dan manajemen laboratorium secara terintegrasi

L2

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki etika dan moral, berkepribadian yang luhur dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa

L3Memiliki Pemahanan dan Kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dan berkewarganegaraan dalam melaksanakan kegiatan analisis laboratorium dan memiliki jiwa pemimpin.