stroke (stikes)

40
STROKE STROKE (GPDO) (CVD) (GPDO) (CVD)

Upload: erni-jasmita

Post on 17-Sep-2015

257 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

bahan kuliah

TRANSCRIPT

  • STROKE (GPDO) (CVD)

  • STROKE ADALAH GANGGUAN FUNGSI SARAF YANG DISEBABKAN OLEH GANGGUAN PEREDARAN DARAH OTAK YANG TIMBUL SECARA MENDADAK (DETIK MENIT) DENGAN GEJALA DAN TANDA SESUAI DENGAN DAERAH OTAK YANG MENGALAMI GANGGUAN.

  • PENDARAHAN OTAK : SEPASANG ARTERI KAROTIS. DENYUTNYA DAPAT DIRABA DI LEHER BAGIAN DEPAN DI BAWAH MANDIBULA 3 CABANG:a. Arteri serebari anterior (otak bagian depan).b. Arteri serebri media (otak bagian tengah).c. Arteri serebri pasterior (otak bagian belakang).

    SEPASANG ARTERI VERTEBRALIS: BATANG OTAK DAN SEREBELUM (OTAK KECIL).

  • PENDARAHAN OTAK :

  • PENDARAHAN OTAK :

  • ORIGINS OF GREAT VESSELS FROM THE AORTIC ARCH

  • PEMBAGIAN STROKEBERDASARKAN LOKASI ARTERI:A. Sistem karotisB. Sistem vertebrobasiler.

  • BERDASARKAN TAHAP PERKEMBANGAN:a. Trancient ischemic attack (tia) (sis)b. Reversible ischemic neurological deficit (rind)C. Stroke inevolution d. Completed stroke

  • BERDASARKAN KELAINAN PEMBULUH DARAH:a. Ateromab. Penyakit vaskuler hipertensif.c. Emboli arteri sehat.d. Lain-lain: arteritiis.

  • BERDASARKAN LESI SEREBRAL:a. Perdarahan otakb. Infark otak.c. Iskemik otak.

  • UNTUK DIAGNOSIS KLINIS:SROKE ISKEMIK/NON-HEMORAGIK:a. Reversible ischemic attack- Tia- Rind.b. Stroke inevolution.c. Completed stroke.

  • UNTUK DIAGNOSIS KLINIS:STROKE HEMORAGIK:a. Perdarahan intraserebralb. Perdarahan subaraknoid.

  • PATOFISIOLOGIBERAT OTAK: 2% DARI BERAT BADAN (1200-1400GRM).MEMERLUKAN:15% CURAH JANTUNG (CARDIAC OUTPUT).20% OKSIGEN 70% GLUKOSA DALAM SIRKULASI.CBF (CEREBRAL BLOOD FLOW): JML ALIRAN DARAH YANG DIBUTUHKAN O;EH 100 GRM JARINGAN OTAK/MENIT (50-60 ML/100 GRM JARINGAN OTAK) (700-840 ML).

  • PATOFISIOLOGI (LANJUTAN)OTAK MASIH DAPAT BERFUNGSI :- O2 terganggu selama 8-10 detik (kerusakan irreversible bila o2 terganggu lebih dari 3 menit.- Bila kekurangan glukosa tidak lebih dari 30-60 menit.JIKA PEREDARAN DARAH TERSUMBAT SECARA PARSIAL, MIS. PADA ISKEMIK NEURON MASIH BERTAHAN SAMPAI 6-8 JAM (KADANG-KADANG 48 JAM.

  • PATOFISIOLOGI (LANJUTAN)BILA CBF TURUN 15 ML/100 GRAM JARINGAN OTAK /MENIT: ELECTRICAL FAILURE, BILA CBF TURUN MENJADI 10 ML/100 GRAM JARINGAN OTAK/MENIT: IONIC FAILURE.KEADAAN ANTARA ELECTRICAL FAILURE DAN IONIC FAILURE: ISCHEMIC PENUMBRA.

  • PNUMBRA15----------4010----------30-25060----------100CBF----------P2 O2CEREBRO VASCULAR RESERVEIRREVERSIBLETISSUEDEMAGEEEG----------EPNORMAL----------NORMALALTEREDPROLONGEDISOELECTRICABSENTISCHEMIC TRESHOLDINFERCTIONTRESHOLDNilai ambang perfusi serebral.

  • GEJALA-GEJALA YANG TIMBUL AKIBAT GPDO

  • GANGGUAN PADA PEMBULUH DARAH KAROTISCABANG YANG MENUJU OTAK BAGIAN TENGAH (ARTERI SEREBRI MEDIA) DAPAT TERJADI GEJALA-GEJALA SEBAGAI BERIKUT:- Gangguan rasa di daerah muka/wajah sesisi atau disertai gangguan rasa di lengan dan tungkai sesisi.- Dapat terjadi gangguan gerak/kelumpuhan dari tingkat ringan kelumpuhan total (hemiparesis/hemiplegi).- Gangguan untuk berbicara baik berupa sulit untuk mengeluarkan kata-kata atau mengerti pembicaraan orang lain (afasia).

  • - Gangguan pengelihatan (hemianopsia).- Mata selalu melirik ke arah satu sisi (deviation conjugae)- Kesadaran menurun.- Tidak mengenal orang yang sebelumnya dikenalnya (prosopagnosia.- Mulut perot.- Pelo (disartri).- Merasa anggota badan sesisi tak ada.- Tidak dapat membedakan antara kiri dan kanan.- Tampak tanda-tanda kelainan namun tak sadar kalau dirinya mengalami kelainan.- Kehilangan kemampuan yang dahulu dimiliki (amusia).

  • CABANG YANG MENUJU OTAK BAGIAN DEPAN (ARTERI SEREBRI ANTERIOR) DAPAT TERJADI GEJALA-GEJALA:- Kelumpuhan salah satu tungkai dan gangguan saraf perasa.- Ngompol.- Tidak sadar.- Gangguan mengungkapkan maksud.- Meniru omongan orang lain (ekholalf).

  • CABANG YANG MENUJU OTAK BAGIAN BELAKANG (ARTERI SEREBRI POSTERIOR) DAPAT TERJADI GEJALA-GEJALA:- Kebutaan seluruh lapangan pandang satu sisi atau separuh lapang pandang pada kedua mata, bila bilateral disebut cortical blindness.- Rasa nyeri spontan atau hilangnya rasa nyeri dan rasa getar pada separuh sisi tubuh. - Kesulitan memahami barang yang dilihat, namun dapat mengerti jika meraba atau mendengar suaranya.- Kehilangan kemampuan mengenal warna.

  • GANGGUAN PADA PEMBULUH DARAH VERTEBROBASILARIS- Gangguan gerak bola matahingga diplopia.- Kehilangan keseimbangan.- Kedua kaki lemah/hipotoni.- Vertigo atau dizziness.- Nistagmus.- Muntah.

  • FAKTOR RISIKO STROKEA. FAKTOR RISIKO YANG BISA DIMODIFIKASI (DIOBATI).- Hipertensi.- Penyakit jantung.- Diabetes melitus.- Hiperkolesterolemia.- Infeksi.- Merokok.- Obesitas (kurang aktivitas)- Stres

  • FAKTOR RISIKO STROKEB. FAKTOR RISIKO YANG TIDAK BISA DIMODIFIKASI- Umur.- Jenis kelamin.- Ras.

  • AKUTVASOPASMUSENSEFALO HIPERTENSIFMIKROANEURISMAPERDARAHAN INTRASEREBRALP.D. KECILHIPERTENSIKRONIKP.D. SEDANG/BESARATEROSKLEROSISTIA, RINDINFARK SEREBRISTROKE ATEROTROMBOTIK/TROMBO-EMBOLIFAKTOR RISIKO LAIN: - STIMULUS ATEROGENIK - HIPERLIPIDEMIA - DIABETES MELITUS - DLL.LIPHOHIALINOSIS(DEG. LIPHOHIALIN)MIKRO TROMBOSISINFARK LAKUNARSTROKELAKUNARPECAH

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG. Lab. darah (untuk mencari faktor risiko). EKG. Torak foto. CT scan.* Stroke hemoragik: hiperdens* Stroke non-hemoragik hipodens

  • PENGOBATANPENGOBATAN UMUM.Pedoman 5B:1. Brain (otak) Mencegah dan mengurangi edema otak, kepala sedikit ekstensi (20-30o)

  • PENGOBATAN2. Breathing (nafas)a. Bersihkan mulut penderita oleh karena jalan nafas sering terhalang oleh lendir, cairan yang dimuntahkan, lidah yang jatuh ke belakang, gigi palsu.b. Kalau perlu pasang pipa orofaring.

  • PENGOBATANc. Bila terdapat banyak lendir yang menyumbat jalan nafas serta untuk mengurangi terjadinya aspirasi dan infeksi paru maka tindakan pengisapan lendir atau pemasangan pipa endotrakial dikerjakan dengan hati-hati dan dianjurkan setelah pemberian anti edema otak..

  • PENGOBATAN3. Blood. a. Pertahankan tekanan darah supaya CBF memadai. b. Pada orang hipertensi pertahan MABP 120 140 mmHg atau menurunkan tekanan darah jangan melebihi 20% (10-20%) pada penderita dengan tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg.

  • PENGOBATAN3. Blood. a. Pertahankan tekanan darah supaya CBF memadai. b. Pada orang hipertensi pertahan MABP 120 140 mmHg atau menurunkan tekanan darah jangan melebihi 20% (10-20%) pada penderita dengan tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg.

  • PENGOBATAN4. Bladder. Usahakan penderita dapat mengosongkan kandung kencingnya paling sedikit 3 kali sehari.5. Bowel. a. Makanan penderita harus cukup mengandung kalori untuk menjamin metabolisme otak serta mencegah malnutrisi.

  • PENGOBATAN b. Buang air besar dilakukan dengan pemberian laksansia sekali dalam 2-3 hari, masalah ini perlu mendapat perhatian terutama pada penderita dengan stroke hemoragik/ pendarahan subaraknoid.

  • PENGOBATANPENGOBATAN KHUSUS.a. Stroke hemoragik - Mencegah pendaraha ulang. - Mencegah vasospasme. - Mencegah kejang. - Lain-lain (neuro protektan).b. Stroke non-hemoragik. - Anti koagolansia. - Anti agregasi. - Neuro protektan (citikolin, piracetam, nisergolin).

  • PERAWATANPerawatan penderita berbaring lama:Menjaga kebersihan tubuh, yang meliputi kulit, mata, mulut.Buang air kecil (miksi) dan buang air besar (defekasi) harus dapat berlangsung secara teratur.Bila suhu tubuh terlalu tinggi, diturunkan dengan kompres dingin, selimut dingin atau dengan menempatkan penderita dalam ruang berpendingin.

  • PERAWATANMencegah terjadinya atrofi otot-otot, kekakuan sendi-sendi plebotrombosis, pneumia hipostatik, dll sebagai akibat harus berbaring lama di tempat tidur dengan fisioterafi, pemakaian antiembolic stockings dan footboard, serta mengubah-ubah posisi penderita secara pasif.Mencegah terjadinya ulkus dekubitus dengan mengubah-ubah posisi penderita setiap 2-3 jam.

  • PERAWATANRehabilitasi dilakukan sedini mungkin, mulai dengan latihan pasif kemudian dilanjutkan dengan latihan aktif.Pada stroke non-hemoragik mobilisasi sudah dapat dimulai pada hari ke 2-3 setelah serangan kecuali terjadi gangguan fungsi jantung.Pada stroke hemoragik mobilisasi dapat dimulai pada minggu ke 2-4.

  • NORMALFAKTOR RISIKOSTROKE/TIAPROMOSIPENCEGAHAN PRIMERPENCEGAHAN SEKUNDER

    STRATEGI PENCEGAHAN STROKE

    - Modifikasi pola hidup.

    - Modifikasi pola hidup.- Kontrol faktor risiko.

    Modifikasi pola hidup.- Kontrol faktor risiko.- Anti thrombotic.- Thrombectomy.