standar asuhan keperawatan di rumah

15
TUGAS PERAWATAN KLIEN DI RUMAH “STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH” oleh: Mega Indah R. 102310101064 Nita Eka Wijaya 102310101097

Upload: yesi-luki-nur-cahyani

Post on 19-Dec-2015

116 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

hdhdjc nv jhc,jyh,jyv,kyjfvjhvhgcfttdt vxgsrgsxhxngdjt vjfyuthcbchgfvnchtdjh mhvjyfjyf hjvfjyfyjfjhvjyfjhvjhvchtdhdtdjhnvmnv hhjfujy

TRANSCRIPT

TUGAS PERAWATAN KLIEN DI RUMAHSTANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH

oleh:

Mega Indah R.102310101064

Nita Eka Wijaya102310101097PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2012STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH

Keperawatan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Adapun banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan pemberian layanan keperawatan di rumah antara lain keperawatan kesehatan di rumah, keperawatan di rumah, dan keperawatan kunjungan. Spradley dan Allender (1996, halaman 484) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai semua layanan dan produk yang diberikan kepada klien di rumah mereka untuk mempertahankan, memulihkan, atau meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka. Perawat kesehatan di rumah telah mengidentifikasi adanya keunungan dalam pemberian perawatan untuk individu maupun keluarga di rumah. Salah satu keuntungannya adalah karena lingkungan rumah bersifat akrab. Keakraban yang ada ini dapat membantu pengenalan, berbagi, hubungan, dan kepedulian antara klien, keluarga, dan perawat. Perilaku yang ditunjukkan bersifat alamiah, keyakinan dan praktik budaya lebih nyata, dan ineraksi multigenerasi akan cenderung lebih diperlihatkan. Selain itu, perawat kesehatan di rumah akan lebih dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperbaiki dan mempelajari cara memberikan dukungan dan menggunakan intervensi yang kreatif apabila hal tersebut tidak dapat diperbaiki.

Asuhan keperawatan di rumah merupakan salah satu sektor yang berkembang sangat cepat di dalam sistem perawatan kesehatan dan saat ini mulai sudah banyak orang yang mendapatkan perawatan di rumah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya perkembangan perawatan kesehatan di rumah. Faktor yang dimaksud antara lain:

1. Peningkatan populasi lansia, yang sering menjadi resipien perawatan di rumah;

2. Pembayar pihak ketiga yang menyukai perawatan di rumah untuk mengontrol biaya;

3. Kemampuan lembaga dan institusi memberikan layanan berteknologi tinggi di rumah secara berhasil;

4. Konsumen lebih suka mendapatkan perawatan di rumah dibandingkan institusi.

Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar kinerja professional (Allender & Spradley, 2001). Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien di rumah menggunakan metode proses keperawatan meliputi tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

A. Standar I

Perawat mengumpulkan data kesehatan klien. Standar ini merupakan bagian dari tahap pengkajian keperawatan. Pengkajian difokuskan pada:

a. Pengkajian riwayat kesehatan:

1) Respon dan persepsi pasien terhadap status kesehatan

2) Riwayat penyakit masa lalu (riwayat dirawat di RS/ pelayanankesehatan lain, tindakan medik/pemeriksaan diagnostik yangpernah dilakukan)

3) Faktor risiko

4) Kemampuan mengatasi masalah

5) Riwayat penyakit keluarga

b. Pengkajian lingkungan sosial dan budaya yang meliputi:

1) Status sosial ekonomi

2) Kondisi tempat tinggal dan lingkungan

3) Ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan pasien

4) Tersedianya dukungan keluarga

5) Faktor budaya yang mempengaruhi kesehatan

c. Pengkajian spiritual mencakup nilai dan keyakinan yang dianut yang mempengaruhi kesehatan

d. Pemeriksaan fisik dan status kesehatan pasien saat ini.

e. Pengkajian kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari

f. Pengkajian kemampuan keluarga dalam merawat anggotakeluarga yang sakit.

Metoda pengumpulan data mencakup: wawancara, pemeriksaan fisik, observasi lingkungan tempat tinggal, Isian kuesioner, Penelusuran dokumentasi/data sekunder (catatan medik RS/sarana kesehatan lain). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian adalah pasien harus dilihat secara holistik dan unik, perawat harus selalu obyektif, format-format yang digunakan harus sesuai, memperhatikan tempat untuk wawancara, pengumpulan data dilakukan secara terus menerus dan dicatat secara menyeluruh, akurat dan sistimatik.

Perawat harus mengkaji kebutuhan perawatan klien dalam konteks lingkungan rumah maupun komunitas. Adapun beberapa hal yang menjadi parameter pengkajian lingkungan rumah antara lain mobilitas klien dan pemberi perawatan, kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri, kebersihan lingkungan, ketersediaan dukungan pemberi perawatan, keamanan, persiapan makanan, dukungan finansial, dan status emosional klien dan pemberi perawatan.

B. Standar II

Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul. Standar ini merupakan tahap penegakan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang terkumpul untuk merefleksikan respon pasien. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan berkaitan dengan masalah aktual, dan risiko, atau potensial.

Selain mengidentifikasi mengenai diagnosis keperawatan yang spesifik terhadap kebutuhan kesehatan klien, diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan lingkungan rumah juga perlu diidentifikasi. Salah satu contoh diagnosis keperawatan yang dimaksud yaitu gangguan penatalaksanaan pemeliharaan rumah. Penegakan diagnosis ini dapat berhubungan dengan ketidakmampuan fisik seperti degenerasi neuromuskular, kehilangan sistem pendukung karena kematian pasangan, keuangan yang tidak mencukupi, gangguan kognisi, atau keletihan.

C. Standar III

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya. Dalam standar ini perawat membuat hasil yang akan dicapai beserta kriteria hasilnya sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.D. Standar IV

Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Standar ini merupakan tahap perencanaan keperawatan. Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensikeperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi, memelihara, atau mengatasi masalah kesehatan pasien yang telahdiidentifikasi dan telah divalidasi selama fase perumusan diagnosa. Dalam merumuskan perencanaan ini menekankan pada partisipasipasien, keluarga, dan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain. Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, penentuantujuan serta penyusunan rencana tindakan secara komprehensif.

Pelaksanaan perencanaan dan inervensi yang dilakukan dengan kolaborasi antara klien dan pemberi perawatan berfokus pada penetapan rencana yang realistis untuk manajemen kesehatan di rumah, penyuluhan klien dan keluarga mengenai teknik perawatan di rumah, dan identifikasi sumber-sumber untuk membantu klien dan keluarga mempertahankan kecukupan diri.

E. Standar V

Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan. Standar ini merupakan tahap implementasi dalam asuhan keperawatan. Dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga, pelaku rawat dan tenaga lain (kesehatanmaupun non kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku. Jenis tindakan yang dapat dilakukan yaitu tindakan yang bersifat mandiri maupun tindakan kolaborasi. Kegiatan-kegiatan atau tindakan yang lazim dilakukan pada pelayanan keperawatan kesehatan di rumah antara lain:

a. Manajemen perawatan luka: tindakan yang dilakukan adalah debridemen atau irigasi luka, pembalutan luka, pengkajian dan pengambilan kultur luka, monitoring perkembangan penyembuhan luka, mengajarkan keluarga tentang perawatan luka di rumah.

b. Perawatan pasien dengan gangguan sistem pernapasan : tindakan yang dilakukan antara lain pengisapan/suction lendir, manajemen terapi oksigen, manajemen ventilasi mekanik, perawatan tracheostomy.

c. Perawatan pasien dengan gangguan eleminasi: tindakannya antara lain irigasi dan perawatan kolostomi, mengajarkan pasien dan pengasuhnya tentang cara menggunakan peralatan seperti pispot, urinal, perawatan kateter urin, observasi adanya tanda-tanda infeksi.

d. Perawatan pasien dengan gangguan nutrisi: tindakannya antara lain memberi makan melalui NGT, mengajarkan keluarga tentang cara memberikan makan pasien, mengkaji status nutrisi pasien, memberikan petunjuk pelaksanaan diet.

e. Kegiatan rehabilitasi: tindakannya mengajarkan keluarga tentang cara menggunakan alat bantu, melakukan latihan fisik, ambulasi dan tehnik pemindahan pasien.

f. Pelaksanaan pengobatan: tindakannya memberi petunjuk danmembimbing pasien dan keluarganya tentang cara pemberian obat, cara kerja dan efek samping obat serta tindakan yang harus dilakukan.

g. Kolaborasi pemberian terapi intravena antara lain dengan pengkajian dan penatalaksanaan hidrasi, pemberian antibiotik, pemberian nutrisi parenteral, transfusi darah, pemberian analgetik dan chemoterapi.

F. Standar VI

Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan. Standar ini merupakan tahap dari pelaksanaan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan yang telah dilakukan dan sejauh mana pemanfaatansumbersumber yang tersedia. Evaluasi dilakukan selama proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan maupun pada akhir pemberian asuhan keperawatan.

Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan oleh perawat pada kunjungan rumah yang berikutnya dengan mengobservasi parameter yang sama dan telah dikaji pada kunjungan rumah awal. Perawat juga dapat memberikan informasi mengenai parameter evaluasi sehingga klien dan keluarga dapat memperoleh intervensi profesional apabila tindakan tersebut diperlukan.

Penerapan terhadap proses keperawatan di rumah difokuskan pada kebutuhan klien individu dan pemberi perawatan. Menurut American Nurses Credentialing Center (2000, halaman 20), kerangka kerja praktik kesehatan di rumah adalah manajemen perawatan, yang mencakup: penggunaan proses keperawatan untuk mengkaji, mendiagnosis, merencanakan, dan mengevaluasi perawatan; pelaksanaan intervensi keperawatan, termasuk penyuluhan: koordinasi dan penggunaan rujukan dan sumber; pemberian dan pemantauan semua tingkat perawatan teknis; kolaborasi dengan disiplin lain dan pemberi perawatan lain; identifikasi masalah klinis dan penggunaan pengetahuan penelitian; supervisi personel tambahan; dan advokasi hak klien untuk determinasi diri.

Ada beberapa perbedaan antara keperawatan kesehatan di rumah dan keperawatan di rumah sakit. Stackhouse (1998) mengidentifikasi beberapa pertimbangan utama pada keperawatan kesehatan di rumah sehingga berbeda perannya dengan di rumah sakit. Pertimbangan tersebut antara lain:

1. Perawat bekerja dalam lingkungan klien. Perawat merupakan seorang tamu di rumah klien sedangkan di rumah sakit seringkali ada anggapan maupun perasaan bahwa perawat dan dokter adalah pemilik rumah sakit dan klien adalah tamunya.

2. Kebutuhan terhadap komunikasi yang jelas dan lengkap merupakan hal yang sangat penting karena anggota tim kesehatan lain biasanya tidak hadir bersama dengan perawat.

3. Pengetahuan mengenai sistem reimbursement adalah hal yang sangat penting. Klien harus mengetahui layanan apa saja yang tersedia karena sebagian besar orang tidak membayar langsung terhadap layanan yang diberikan.

4. Perawat kesehatan di rumah bekerja sendiri sedangkan perawat di rumah sakit dikelilingi oleh rekan kerja yang lain.

5. Perawat di rumah sakit memeiliki berbagai suplai dan peralatan sedangkan perawat kesehatan di rumah seringkali harus membuat dan mengadaptasi peralatan untuk disesuaikan dengan kondisi rumah.

6. Pengetahuan mengenai komunitas merupakan hal yang penting. Sumber komunitas seringkali dapat menimbulkan berbagai perbaikan terhadap kualitas hidup klien. Perawat kesehatan di rumah sebaiknya mempunyai berkas sumber untuk dibagikan kepada klien dan keluarga.

SOAL:

1. Di sebuah desa ada dua orang perawat yang tinggal bersebelahan. Salah satu perawat bekerja di sebuah rumah sakit pemerintah sedangkan perawat yang lain membuka tempat praktik keperawatan home care di rumahnya. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, perawat yang membuka praktik keperawatan di rumahnya tersebut seringkali harus membuat atau mengadaptasi peralatan untuk disesuaikan dengan rumahnya. Perbedaan apa yang ada pada keperawatan kesehatan di rumah dan di rumah sakit?a. Lingkungan kerja klienb. Kejelasan dan kelengkapan komunikasic. Sistem reimbursementd. Pengetahuan mengenai sumber komunitase. Suplai dan peralatan yang diperlukanJawaban : E2. Seorang perawat sedang mengobservasi kembali mobilitas klien, kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri, kebersihan lingkungan sekitar rumahnya, keamanan sekitar, dan status emosional klien. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil observasi sebelumnya. Apa yang sudah dilakukan oleh perawat tersebut?a. Pengkajianb. Penetapan diagnosac. intervensid. Implementasie. EvaluasiJawaban : E

3. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan di rumah, terdapat standar yang ditetapkan. Standar yang mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya dengan cara menetapkan waktu, kriteria hasil, dan tujuan yang diharapkan. Standar nomor berapa yang sesuai dengan pernyataan tersebut?a. Standar Ib. Standar IIc. Standar IIId. Standar IVe. Standar VI Jawaban : CDAFTAR PUSTAKA

American Nurses Credentialing Center.2000. Cerfication Catalog. Washington, D.C,: ANA. http// www.ana.org/ancc/cert/cataogs/2000.Blais, Kathleen K. 2006. Praktik Keperawatan Profesional Konsep dan Perspektif. Edisi 4. Jakarta: EGC.Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2006 Panduan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.Spradley, J.W., and Allender, J.A. 2001. Community health nursing: Concepts and Practice. 4th ed. Philadelphia: Lippincott.Stackhouse, J. 1998. Into the Community. Philadelphia: Lippincott.

_1408845735.doc