sosiologi

10
PERILAKU MENYIMPANG . Teori terjadinya perilaku menyimpang : a) Sudut pandang sosiologi : perilaku alternatif karena tidak bisa mencapai tujuan yang selaras dengan kebudayaannya - Teori sosialisasi : gangguan pada penghayatan dan pengamalan nilai dan norma kebudayaan khusus yang menyimpang[1] : karena pengaruh sebagian besar teman (pecandu narkotik karena terpengaruh teman) asosiasi difernsial : karena dianggap wajar oleh masyarakat di lingkungan tersebut (pemabuk yang tinggal di lingkungan masyarkat pemabuk) - Teori anomie Emile Durkheim : karena tidak adanya norma yang dijadikan pegangan Robert K Merton : ketidakharmonisan antara tujuan budaya (struktur sosial) dengan cara – cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. - Teori pergaulan bebas (Edwin H. Sutherland) : penyimpangan karena proses alih budaya dan dari proses tersebut seseorang mempelajari subkebudayaan menyimpang - Teori Labeling (Edwin M. Lemert) : penyimpangan karena julukan yang diberikan kepadanya b) Sudut pandang biologi : tipe tubuh tertentu cenderung berprilaku menyimpang Tipe tubuh (Sheldon) : 1. Endomorp : bundar, halus, dan gemuk 2. Mesomop : berotot, atletis 3. Ectomorp : tipis, kurus c) Sudut pandang psikologi : perilaku menyimpang karena penyakit mental dan gangguan kepribadian Tiga bagian dalam diri manusia (Sigmun Freud[2]) :

Upload: rezasaputra

Post on 01-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sosiologi

TRANSCRIPT

PERILAKU MENYIMPANG .Teori terjadinya perilaku menyimpang :a) Sudut pandang sosiologi : perilaku alternatif karena tidak bisa mencapai tujuan yang selaras dengan kebudayaannya- Teori sosialisasi : gangguan pada penghayatan dan pengamalan nilai dan normakebudayaan khusus yang menyimpang[1] : karena pengaruh sebagian besar teman (pecandu narkotik karena terpengaruh teman) asosiasi difernsial : karena dianggap wajar oleh masyarakat di lingkungan tersebut (pemabuk yang tinggal di lingkungan masyarkat pemabuk)- Teori anomie Emile Durkheim : karena tidak adanya norma yang dijadikan peganganRobert K Merton : ketidakharmonisan antara tujuan budaya (struktur sosial) dengan cara cara yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut.- Teori pergaulan bebas (Edwin H. Sutherland) : penyimpangan karena proses alih budaya dan dari proses tersebut seseorang mempelajari subkebudayaan menyimpang- Teori Labeling (Edwin M. Lemert) : penyimpangan karena julukan yang diberikan kepadanyab) Sudut pandang biologi : tipe tubuh tertentu cenderung berprilaku menyimpangTipe tubuh (Sheldon) :1. Endomorp : bundar, halus, dan gemuk2. Mesomop : berotot, atletis3. Ectomorp : tipis, kurusc) Sudut pandang psikologi :

perilaku menyimpang karena penyakit mental dan gangguan kepribadianTiga bagian dalam diri manusia (Sigmun Freud[2]) :1. id : tidak sadar, naluriah, mudah dipengaruhi hati2. ego : sadar dan rasional sebagai penjaga pintu kepribadian3. superego : telah menyerap nilai kultural berfungsi sebagai suara hatiSudut pandang KriminologiTeori Pengendalian Pengendalian dari dalam berupa norma yang dihayati dan nilai yang dipelajari seseorang. Pengendalian dari luar berupaya imbalan sosial terhadap konformitas dan sanksi hukuman terhadap penyimpangan. Dalam masyarakat konvensional, ada empat hal yang mengikat individu terhadap normamasyarakatnya. Kepercayaan, mengacu pada norma yang dihayati.Ketanggapan, yakni sikap tanggap seseorang terhadap pendapat orang lain.Keterikatan (komitmen), berhubungan dengan berapa banyak imbalan yang diterima seseorang atas perilakunya yang konformis.Keterlibatan, mengacu pada kegiatan seseorang dalam berbagai lembaga masyarakat seperti sekolah dan organisasi-organisasi masyarakat.

Teori Konflik Dalam teori ini terdapat dua macam konflik sebagai berikut. Konflik budaya, terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus yang masing-masing cenderung tertutup sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya kesepakatan nilai. Masing-masing kelompok menjadikan norma budayanya sebagai peraturan resmi. Orang-orang yang menganut budaya berbeda dianggap sebagai penyimpangan.Konflik kelas sosial, terjadi akibat suatu kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya.

Berdasarkan sifatBentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Penyimpangan bersifat positifPenyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.Penyimpangan bersifat negativePenyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:Penyimpangan primer (primary deviation)Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.Penyimpangan sekunder (secondary deviation)Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk.Berdasarkan pelakunyaBentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:Penyimpangan individual (individual deviation)Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela.Penyimpangan kelompok (group deviation)Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.Penyimpangan campuran (combined deviation)Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng).

Penggolongan Perilaku MenyimpangTindakan non-conform, yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam pelajaran, merokok di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada tempatnya dan sebagainya.Tindakan antisosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan untuk bunuh diri, minum-minumman keras, menggunakan narkotika, homoseksual dan lain-lain.Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.Jenis-jenis Penyimpangan SosialJenis-jenis penyimpangan sosial terdiri dari 4 jenisTawuran atau perkelahian antarpelajarPerkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang disebabkan karena masalah sepele.Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman kerasPenyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan. Penyimpangan sosial yang timbul adalah pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan.Hubungan seksualHubungan seks diluar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial karena menyimpang norma sosial maupun agama.Tindak kriminalitasTindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong, menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis kejahatan:Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.

Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya, suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakitA. Pengendalian Sosial1. Pengertian Pengendalian SosialPada dasarnya pengendalian sosial adalah upaya yang dilakukan oleh warga masyarakat untuk mencegah dan mengatasi berbagai macam bentuk perilaku menyimpang. Upaya pengendalian sosial ini dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh petugas penegak norma seperti polisi, hakim, jaksa, dan KPK, dapat juga dilakukan warga masyarakat biasa. Macam-macam pengendalian sosial adalah sebagai berikut:Merujuk pada definisi di atas , kita dapat mengidentifikasikan ciri-ciri yang terdapat dalam pengendalian sosial sebagai berikut:a. Suatu cara atau metode tertentu terhadap masyarakat.b. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat.c. Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap individu.d. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.2. Macam Pengendalian Sosiala. Menurut waktunya Pengendalian PreventifPengendalian sosial preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan perilaku, misalnya dapat berbentuk nasihat, anjuran dan lain-lain. Pengendalian represifPengendalian sosial represif adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran atau penyimpangan perilaku. Misalnya, dapat berbentuk teguran, peringatan lisan dan tertulis, sanksi administrasi, denda, dan bahkan hukuman mati.b. Menurut Petugasnya Pengendalian sosial formalYaitu pengendalian sosial yang dilakukan oleh aparatur Negara, misalnya pengamanan yang dilakukan oleh polisi, hakim, dan jaksa, serta oleh aparat KPK. Pengendalian sosial nonformalYaitu pengendalian sosial yang dilakukan oleh warga masyarakat biasa dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

c. Menurut sifatnya Pengendalian sosial kuratifPengendalian sosial kuartif adalah pengendalian sosial dalam bentuk pembinaan atau penyembuhan terhadap berbagai macam bentuk perilaku yang menyimpang, misalnya penyembuhan kepada eks pemakai narkoba. Pengendalian sosial partisipatifPengendalian sosial partisipatif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan mengikutsertakan pelaku untuk melakukan penyembuhan atau perbaikan perilaku. Misalnya kepada mantan pencuri yang ditugaskan menjadi aparat keamanan.3. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

a. PendidikanPendidikan juga berperan sebagai alat pengendalian sosial karena pendidikan dapat membina dan mengarahkan warga masyarakat terutama anak sekolah kepada pembentukan sikap dan tindakan para siswa yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negaranya.b. Pendidikan AgamaPendidikan Agama dapat berperan sebagai alat pengendalian sosial, karena Agama dapat memengaruhi sikap dan perilaku para pemeluknya dalam pergaulan hidup masyarakat.c. Gosip atau desas-desusGosip atau desas-desus adalah bentuk pengendalian sosial atau kritik sosial yang dilontarkan secara tertutup oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang menyimpang perilakunya.d. TeguranTeguran adalah kritik sosial yang dilontarkan secara terbuka oleh masyarakat terhadap warga masyarakat yang berperilaku menyimpang.e. Kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat supernaturalDiantara masyarakat primitif, baik orang purba maupun orang modern keduanya menggunakan sarana biasa maupun sarana supernatural (yang bersifat melebihi kodrat) dalam kendali sosialnya.f. HukumanDengan adanya sanksi hukuman yang keras, tentunya akan membuat jera bagi para pelanggar, sehingga tidak berani mengulanginya lagi.

B. Lembaga Pengendalian SosialPerilaku menyimpang yang terjadi di sekitar kita dapat dilakukan pencegahan secara dini melalui aktivitas pengendalian sosial preventif. Perilaku menyimpang yang sudah diperbuat oleh individu dalam masyarakat dapat diatasi dengan pengendalian sosial represif. Pengendalian sosial merupakan upaya warga masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku serta upaya mengembalikan dari berbagai bentuk penyimpangan perilaku yang salah menjadi perilaku-perilaku yang benar yang sesuai dengan nilai dan norma. Pengendalian sosial memerlukan perangkat-perangkat seperti norma sosial, lembaga-lembaga sosial yang bertugas menegakkan norma serta personal-personal yang melaksanakan penegakan hukum di dalam lembaga sosial tersebut. Lembaga-lembaga sosial dalam pengendalian sosial akan disajikan melalui uraian berikut :1. Macam Lembaga Pengendalian SosialJenis-jenis lembaga pengendalian sosial ada 5 macam yang sangat mendasar yaitu sebagai berikut:a. Lembaga KepolisianPolisi merupakan aparat keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada dalam hal ini bertugas pelindung terhadap ketertiban masyarakat.b. Lembaga KejaksaanLembaga kejaksaan pada hakikatnya merupakan lembaga formal yang bertugas sebagai penuntut umum yaitu pihak yang melakukan peuntutan terhadap mereka-mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang berlaku.c. Lembaga PengadilanLembaga Pengadilan pada hakikatnya juga merupakan lembaga pengadilan sosial formal yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil penyidikan dan BAP dari kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap kasus pelanggaran itu sendiri.d. Lembaga KPKKPK merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberantas para korupsi di tanah air.e. Lembaga AdatPenyimpangan perilaku diselesaikan berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku di bawah penyelanggaran tokoh-tokoh adat setempat.f. Tokoh-Tokoh MasyarakatTokoh-tokoh masyarakat ini merupakan panutan sekaligus pengendali yang dipatuhi oleh warga masyarakat yang lain. Usaha warga masyarakat untuk memberikan opini dan penekanan terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar ketentuan perundang yang berlaku baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung disebut kontrol sosial.