sosiologi agama

31
Sosiologi Agama Minggu 2 Pengantar dan Pentingnya Sosiologi Agama

Upload: putriindah

Post on 28-Oct-2014

48 views

Category:

Spiritual


9 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Sosiologi agama

Sosiologi Agama

Minggu 2Pengantar dan Pentingnya Sosiologi

Agama

Page 2: Sosiologi agama

Fokus

PENJELASAN SOSIOLOGIS METHODOLOGICAL AGNOTICISM SENTRALNYA AGAMA DALAM

KEHIDUPAN MODERN PENTINGNYA SOSIOLOGI AGAMA

UNTUK MEMAHAMI KEHIDUPAN MODERN

Page 3: Sosiologi agama

Review Minggu Lalu agama sebagai “fenomena sosial” Bagaimana agama membentuk dinamika masyarakat/

mempengaruhi proses sosial dalam masyarakat. Bagaimana dinamika masyarakat membentuk/mempengaruhi

agama? Demikian karena agama dibentuk secara sosial sehingga

eksistensi agama tergantung pada faktor sosial, historis, dan kultural.

Bukan untuk meragukan atau mereduksi kebenaran agama. Teologi: bagaimana seharusnya bertindak Sosiologi: bagaimana kenyataanya manusia

bertindak.

Page 4: Sosiologi agama

Mitos Trickster Indian Winnebago

Danau Winnebago, Wisconsin USA

Page 5: Sosiologi agama

Danau Winnebago

Page 6: Sosiologi agama

Trickster Muda

Ia memiliki kehendak yang disadarinya. Setiap waktu ia sukar bertingkah laku sebagaimana adanya, dan tidak mampu mengontrol impuls-impuls.. Ia menjadi budak nafsu dan keinginannya untuk memiliki tak terbatas dan tak berbentuk… merupakan makhluk yang tidak lengkap dan pekerjaan tidak jelas, suatu tokoh yang mirip bayangan manusia.

Ia memiliki usus yang memburai diluar tubuhnya, dan penis yang luar biasa panjangnya melilit seluruh badan, dengan ujungnya berada dipuncak.

Page 7: Sosiologi agama

Dua Pengembaraan

Trickster menangkap seekor kerbau dan menyembelihnya dengan pisau di tangan kanannya. Di tengah pengembaraannya, tiba-tiba tangan kirinya merampas kerbau. “Ayo kembalikan padaku. Kerbau itu milikkku atau akan aku potong kau dengan pisau ini” teriak tangan kanan

Page 8: Sosiologi agama

Trickster dan anusnya

Trickster menyembelih beberapa ekor bebek dan memanggangnya. Sebelum ia pergi tidur ia menyuruh anusnya menjaga bebek panggang itu. Ketika ia tidur serigala mendekat: Ketika mereka mendekat, mereka kaget karena mereka mendengar dari arah rumah terdengar suara: pooh…

Page 9: Sosiologi agama

Mitos Azande, Afrika Timor

Orang digigit ular mati karena disantet Orang kejatuhan lumbung padi dan

tewas, dianggap mati karena santet.

Page 10: Sosiologi agama

Menurut anda?

Page 11: Sosiologi agama

Jawaban sosiologi klasik

Agama sebagai ilusi Akar studi agama adalah rasionalisme dan

positivisme abad 19 yang mempertanyakan agama atau menganggap agama sebagai ilusi.

Agama irrational dan akan digantikan filsafat dan sains.

Agama muncul karena ketidak berdayaan memberi penjelasan.

Agama dilihat sebagai fenomena alamiah yang harus dikaji secara objektif dan ilmiah.

Page 12: Sosiologi agama

Empat Tokoh, Satu Ilusi

Comte: The Positive Philosophy, 1830: Teologi, Metafisik dan Positif

Spencer: Principles of Sociology, 1876-96: “..did not conclude that primitive people were irrational but that since they had to operate on a basis of very limited knowledge.” Hamilton: 27

Page 13: Sosiologi agama

Edward Taylor, Primitive Culture, 1971: ..”it is a universal tendency among mankind to conceive all beings like themselves and to transfer to every object those qualities with which they are familiarly acquainted and of which they are intimately conscious.”

Sir James Frazer: The Golden Bough, 1890: Three stages of intellectual development; the magical, the religious and the scientific.

Page 14: Sosiologi agama

Kenyataannya adalah..

Agama begitu sentral dalam masyarakat modern.

“To explain it in such a way was largely to explain it away”. Hamilton 1

Menuju “social explanation”

Page 15: Sosiologi agama

“Social Explanations”

Penjelasan Relasi Sosial Penjelasan Sistem atau Struktural Mempelajari agama dalam konteks

sosial Penjelasan personal: orang beragama

karena mereka relijius Penjelasan sosiologis: MENGAPA

orang menjadi relijius?

Page 16: Sosiologi agama

Berger: Methodological Agnosticism

It is necessary to “bracket” aside the question of the status of religious claims.

Tidak penting bagi sosiolog apakah yang diteliti itu benar atau palsu.

Misalnya bila seorang sosiolog diberi obat yang dianggap mempunyai kekuatan magis, ia tidak perlu membuktikannya benar atau salah. Yang penting bagi sosiolog adalah menganalisa keyakinan dan praktek itu secara sosiologis.

Berger, The Social Reality of Religion, p.106.

Page 17: Sosiologi agama

Bagaimana harus melihat mitos tadi?

Kepercayaan tentang santet (witchcraft) terkait dengan proses psikologis dan sosial masyarakat Azande.

Misleading dan illegitimate untuk mengevaluasi agama sebagai valid atau invalid.

Memahami agama dari kacamata pengikutnya, bukan dari kacamata penelitinya.

Page 18: Sosiologi agama

Phillips, Religious Propositions

Empirical propositions vs “religious propositions”

Religious statement have internal sense and meaning.

Though mistaken, it embodies an expression of feelings and attitudes which give real force and significance in people’s lives.

Page 19: Sosiologi agama

Robert Bellah, Symbolic Realism

Bellah sees religion as essentially to do with symbols which are non-objective and which express feelings, values, hopes of subjects, and which organise and regulate the flow of interraction between subjects and objects.

These subjects express reality and are not reducible to empirical prepositions.

Religion as a reality sui generis. “Religion is true” (Bellah 1970: 93).

Page 20: Sosiologi agama

Pertanyaan sosiologis

Mengapa orang berfikir demikian? Mengapa orang membahasakan pengalamannya dengan cara seperti itu?

What conditions people come to think or not to think in religious terms

What conditions are associated with particular forms of religious expression?

Page 21: Sosiologi agama

Refleksi ……………..

Sosiologi agama membuat kita orang yang toleran terhadap praktek keagamaan yang berbeda.

Page 22: Sosiologi agama

BAGIAN II

SENTRALNYA AGAMA DALAM KEHIDUPAN MODERN

THE SALIENCE OF RELIGION

Page 23: Sosiologi agama

Pentingnya agama dalam Kehidupan Modern

AMERIKA 59% orang amerika dewasa mempunyai afiliasi

agama. 95% percaya pada Tuhan 80% percaya hidup setelah mati 90% berdoa 69 % membaca bible 40 % hadir di gereja 87 % mengatakan agama penting dalam

kehidupan mereka

Page 24: Sosiologi agama

Indonesia

Problem kekerasan umat beragama Agama sebagai basis demokrasi Agama sebagai basis feminisme Agama sebagai basis perdamaian Agama dan KB

Page 25: Sosiologi agama

Mengapa Sosiologi Agama

Agama merupakan kunci untuk memahami kehidupan dan perubahan sosial dalam masyarakat. Contoh urban culture melalui reproduksi fisik struktur agama di Amerika.

Agama membantu menjelaskan ragam tingkah laku dan sikap sosial: kelompok agama mempunyai afiliasi politik sendiri.

Agama sebagai emansipator.

Page 26: Sosiologi agama

The religious” untuk “the social”

“Emile Durkheim, Elementary Forms of Religious Life.

Religion is the wellspring of social life Religion that produced society, not

society that produced religion. Sociological importance of religion to

social cohesion.

Page 27: Sosiologi agama

Agama bukan a belief in god, but rather a unified system of beliefs and practices based upon classification of social reality into sacred and profane things,

and furthermore these beliefs and practices unite its adherents into a single moral community.

Agama beda dengan magic yang dianggap Durkheim sebagai aktivitas individual and instrumental.

Agama bertahan karena agama memuaskan fungsi sosial dasar, bukan fungsi psikologis.

Agama memahamkan the social Mengapa agama hadir secara fenomenal di ruang publik?

Kosmologi agama dan simbolisasi kolektif mempunyai kekuatan kolektif yang tidak dimiliki sistem idiologi komunisme dan nasionalisme.

Page 28: Sosiologi agama

Quiz

Apa itu “penjelasan sosiologis?” Apa itu “methodological agnosticism”? Apa itu “symbolic realism?” Mengapa agama tidak tergantikan

sains? Apa pentingnya sosiologi agama dalam

kehidupanmu sehari-hari?

Page 29: Sosiologi agama

Sosiologi Agama

Bagaimana agama memainkan peranan penting dalam politik, masyarakat dan kebudayaan?

Bagaimana politik, masyarakat dan kebudayaan membentuk agama?

Agama dalam relasi sosial: relational Agama sebagai produk: structural

Page 30: Sosiologi agama

Robert Bellah, Social Science as an approach to the study of

religion in Indonesia Sociologist have undertaken three main type

of religious study. They have studied religion as a central

theoretical problem in understanding social action.

They have studied the relation between religion and other areas of social life, such as politics, economics and social class.

And finally, they have studied religious roles, organization and movement.

Page 31: Sosiologi agama

Sentralnya agama

Tocqueville, Democracy in America, 2000, agama sebagai aspek civil society

Wilson, Contemporary Transformation of Religion, 1976, Dominannya agama di Amerika karena agama mengakomodasi keyakinan dan prakteknya pada nilai dan lifestyle masyarakat konsumen.

Fundamentalism is not a traditional protest against modernity, but rather a selective protest against aspect of modernity.

Universitas hanya diajar laki-laki, distant learning di Arab Saudi, teknologi bagi fundemantalis