paradigma sosiologi

14
Paradigma Sosiologi Paradigma Sosiologi Menurut “ Menurut “ Thomas Kuhn Thomas Kuhn “ Paradigma “ Paradigma berasal dari bhs Latin yaitu berasal dari bhs Latin yaitu “Para “ dan “deigma“ “Para “ dan “deigma“ Para berarti Para berarti berdampingan berdampingan Deigma berarti Deigma berarti contoh contoh Jadi paradigma menurut Kuhn Jadi paradigma menurut Kuhn diartikan sbg percontohan atau diartikan sbg percontohan atau model atau “Pola“ model atau “Pola“ 28 28

Upload: maisie

Post on 13-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Paradigma Sosiologi. Menurut “ Thomas Kuhn “ Paradigma berasal dari bhs Latin yaitu “Para “ dan “deigma“ Para berarti berdampingan Deigma berarti contoh Jadi paradigma menurut Kuhn diartikan sbg percontohan atau model atau “Pola“. 28. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Paradigma Sosiologi

Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi

Menurut “ Menurut “ Thomas KuhnThomas Kuhn “ Paradigma “ Paradigma berasal dari bhs Latin yaitu “Para “ berasal dari bhs Latin yaitu “Para “ dan “deigma“ dan “deigma“

Para berarti Para berarti berdampinganberdampingan Deigma berarti Deigma berarti contohcontoh Jadi paradigma menurut Kuhn Jadi paradigma menurut Kuhn

diartikan sbg percontohan atau diartikan sbg percontohan atau model atau “Pola“model atau “Pola“

2828

Page 2: Paradigma Sosiologi

“ “ George RitzerGeorge Ritzer “ mengartikan bahwa “ mengartikan bahwa paradigma adalah merupakan suatu paradigma adalah merupakan suatu gambaran fundamental tentang gambaran fundamental tentang subject matter subject matter dalam suatu ilmu.dalam suatu ilmu.

ParadigmaParadigma secara umum dapat secara umum dapat diartikan sebagai cara pandang atau diartikan sebagai cara pandang atau kerangka berfikir yang didasarkan kerangka berfikir yang didasarkan pada fakta atau gejala-gejala yang pada fakta atau gejala-gejala yang diinterpretasi dan dipahami.diinterpretasi dan dipahami.

2929

Page 3: Paradigma Sosiologi

Paradigma berfungsi untuk Paradigma berfungsi untuk merumuskan apa yang harus merumuskan apa yang harus dikaji,pertanyaan apa yang harus dikaji,pertanyaan apa yang harus dipertanyakan, dan kaidah-kaidah apa dipertanyakan, dan kaidah-kaidah apa saja yang harusnya diikuti dalam saja yang harusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban-jawaban yang menafsirkan jawaban-jawaban yang diperoleh.diperoleh.

Pengertian diatas mengandung Pengertian diatas mengandung beberapa penekanan yaitu paradigma beberapa penekanan yaitu paradigma merupakan pencapaian baru dan merupakan pencapaian baru dan kemudian diterima sebagai kemudian diterima sebagai pemecahan masalah.pemecahan masalah.

3030

Page 4: Paradigma Sosiologi

HUKUM DAN PERUBAHAN HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIALSOSIAL

- - MENGKAJI HUKUM DALAM MENGKAJI HUKUM DALAM HUBUNGANYA DENGAN PERUBAHAN HUBUNGANYA DENGAN PERUBAHAN SOSIAL. SOSIAL.

-- MENUJUKKAN BAGAIMANA HUKUM MENUJUKKAN BAGAIMANA HUKUM ITU TERBENTUK DAN BEKERJA.ITU TERBENTUK DAN BEKERJA.

-- Terbukanya berbagai jabatan Terbukanya berbagai jabatan yang yang dulunya dijabat oleh dulunya dijabat oleh belanda dan belanda dan selanjutna diberikan selanjutna diberikan pada pribumipada pribumi

Page 5: Paradigma Sosiologi

-- Penggunaan bahasa Indonesia Penggunaan bahasa Indonesia secara luas dicetuskanya secara luas dicetuskanya

melalui melalui sumpah pemuda, 28 sumpah pemuda, 28 oktober 1928.oktober 1928.

-- Perombakan disegala aspek Perombakan disegala aspek pemerintahan, bidang hukum, pemerintahan, bidang hukum, sistem peradilan ( hapusnya sistem peradilan ( hapusnya dualisme peradilan-hakim dualisme peradilan-hakim

tunggal, tunggal, ketatanegaraan, ketatanegaraan, pemerintahan, pemerintahan, pendidikan pendidikan ( hanya ada SR).( hanya ada SR).

Page 6: Paradigma Sosiologi

Pengaruh perubahan sosialPengaruh perubahan sosial -- Sikap tak sadar akan arti dan Sikap tak sadar akan arti dan

kwalitas.kwalitas. -- Sikap untuk mencapai tujuan Sikap untuk mencapai tujuan

secapatnya tanpa mau secapatnya tanpa mau berusaha berusaha selangkah demi selangkah demi selangkah.selangkah.

-- Sikap tak tangung jawabSikap tak tangung jawab -- sikap apatis dan lesu.sikap apatis dan lesu.

-- Adanya urbanisasi, modernitas, Adanya urbanisasi, modernitas, modernisasi.modernisasi.

Page 7: Paradigma Sosiologi

PermasalahanPermasalahan 1.1. Apakah yang bisa dilakukan untuk Apakah yang bisa dilakukan untuk

memahami kehadiran serta bekerjanya memahami kehadiran serta bekerjanya hukum di tengah2 masyarakat hukum di tengah2 masyarakat yang yang sedangmengalami perubahan sedangmengalami perubahan

sosial.sosial. 2.2. Mengapa keadaan pertumbuhan Mengapa keadaan pertumbuhan

hukum hukum di Indonesia adalah seperti di Indonesia adalah seperti yang kita yang kita lihat seperti ini.lihat seperti ini.

3.3. Apa yang akan terjadi bila suatu Apa yang akan terjadi bila suatu negara negara dihadakan pada perubahan dihadakan pada perubahan sosial.sosial.

4.4. Bgmn hukum hrs berbuat thd Bgmn hukum hrs berbuat thd perubahan perubahan sosial yang dihadapinya.sosial yang dihadapinya.

Page 8: Paradigma Sosiologi

Hukum harus bisa menjabarkan Hukum harus bisa menjabarkan pekerjaan dalam fungsinya sbbpekerjaan dalam fungsinya sbb

1.1. Pembuatan norma norma .Pembuatan norma norma . 2.2. Penyelesaian sengketa – Penyelesaian sengketa –

sengketa.sengketa. 3.3. Menjamin kelangsungan Menjamin kelangsungan

kehidupan kehidupan masyarakat bila ada masyarakat bila ada perubahan perubahan sosialsosial..

4.4. Sosial Enginering/ menimbulkan Sosial Enginering/ menimbulkan perubahan tingkah laku masyarakat.perubahan tingkah laku masyarakat.

Page 9: Paradigma Sosiologi

Mengapa pertumbuhan hukum Mengapa pertumbuhan hukum di Indonesia spt ini?di Indonesia spt ini?

““Hart” mengatakan bahwa Hart” mengatakan bahwa penyelengaraan hukum di penyelengaraan hukum di masyarakat itu berbeda .masyarakat itu berbeda . -- Sederhana dengan bentuk yang Sederhana dengan bentuk yang

tidak jelas.tidak jelas.(ketidak pastian, statis, inefisien)(ketidak pastian, statis, inefisien)

-- Penyelenggaraan hukum yang Penyelenggaraan hukum yang jelas dan jelas dan terperinci dengan dibentuk terperinci dengan dibentuk lembaga lembaga lembaga hukum. lembaga hukum.

Page 10: Paradigma Sosiologi

Pelaksanaan Hukum di Pelaksanaan Hukum di MasyarakatMasyarakat

Primary Rule Of Obligation Primary Rule Of Obligation – kurang – kurang efektit karena hanya mengandalkan efektit karena hanya mengandalkan hukum dari segi bentuknya yang formal hukum dari segi bentuknya yang formal sajasaja

Scondary Rule of Obligation- Scondary Rule of Obligation- melayani melayani fungsi hukum.fungsi hukum.

-- Pembuatan UU/Pembuatan UU/Rule of regocnitionRule of regocnition -- Mengadakan yang baru dan Mengadakan yang baru dan

menghapus menghapus yang lama/ yang lama/ Rule of ChangeRule of Change -- Menentukan hukumanMenentukan hukuman/ Rule of / Rule of

adjudicationadjudication

Page 11: Paradigma Sosiologi

Keadilan dalam HukumKeadilan dalam Hukum(perspektif sosiologis)(perspektif sosiologis)

Pasal 178 ayat (3) HIRPasal 178 ayat (3) HIR ” ” Hakim wajib mengadili seluruh Hakim wajib mengadili seluruh

bagian gugatan, tetapi hakim bagian gugatan, tetapi hakim dilarang menjatuhkan putusan dilarang menjatuhkan putusan atas hal hal yang tidak dituntut atas hal hal yang tidak dituntut atau mengabulkan putusan yang atau mengabulkan putusan yang lebih daripada yang dituntut”lebih daripada yang dituntut”

Page 12: Paradigma Sosiologi

Kasus kedung omboKasus kedung ombo(1990)(1990)

1.1. Put PN semarang menolak Put PN semarang menolak gugatan gugatan bayar tanah Rp 10.000,-/M.bayar tanah Rp 10.000,-/M.

2.2. Put Banding menguatkan put PN.Put Banding menguatkan put PN. 3. Put Kasasi ganti rugi tanah 3. Put Kasasi ganti rugi tanah

Rp50.000,-Rp50.000,- /M dan tananam Rp /M dan tananam Rp 30.000,-/M.30.000,-/M.

4.4. Put PK menganulir put Kasasi.Put PK menganulir put Kasasi.

Page 13: Paradigma Sosiologi

Dasar PutusanDasar Putusan 1.1. Put MA Nmr 620/ 1968, tuntutan Put MA Nmr 620/ 1968, tuntutan

ganti rugi tidak pantas, akan tetapi ganti rugi tidak pantas, akan tetapi penggugat menuntut sejumlah itu. penggugat menuntut sejumlah itu. Dalam hal ini hakim harus Dalam hal ini hakim harus memutuskan berapa yang pantas yang memutuskan berapa yang pantas yang harus dibayar ( tdk melanggar ps 178 harus dibayar ( tdk melanggar ps 178 ayat 3 HIRayat 3 HIR

2.2. Put MA Nmr 499/ 1970, PN boleh Put MA Nmr 499/ 1970, PN boleh memutuskan melebihi dari yang memutuskan melebihi dari yang diminta, shg pasal 178 ayat (3) tidak diminta, shg pasal 178 ayat (3) tidak berlaku mutlak sebab hakim dalam berlaku mutlak sebab hakim dalam memberi putusan harus benar benar memberi putusan harus benar benar aktif dan menyelesaikan perkara.aktif dan menyelesaikan perkara.

Page 14: Paradigma Sosiologi

3.3. Put MA 556/ 1972, boleh Put MA 556/ 1972, boleh mengabulkan mengabulkan hal yang lebih hal yang lebih daripada yang digugat, daripada yang digugat, akan akan tetapi masih sesuai dengan hal tetapi masih sesuai dengan hal kejadian material yang diijinkan.kejadian material yang diijinkan.