slide psyops - fungsi psikologis

21
FUNGSI PSIKOLOGIS DALAM OPERASI PSIKOLOGIS HEDITA UTAMI DEWI 7111091056 SYIFA FITRIYANTI 7111091053 INTAN MARIANI SULARKO 7111091042 ROHMAH HELMIKAWATY 7111091029 FIRMAN PRASTYO NUGROHO 7111091016

Upload: hedita-utami-dewi-winaputri

Post on 21-Jul-2015

240 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

FUNGSI PSIKOLOGIS DALAM OPERASI PSIKOLOGIS

HEDITA UTAMI DEWI SYIFA FITRIYANTI INTAN MARIANI SULARKO ROHMAH HELMIKAWATY FIRMAN PRASTYO NUGROHO

7111091056 7111091053 7111091042 7111091029 7111091016

Faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tingkah laku manusia dapat digunakan dalam operasi psikologi untuk mengembangkan pesanpesan propaganda dalam membentuk kerangka dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan operasi psikologi yang berhasil. Faktor-faktor tersebut adalah bangunan dasar bagi keberhasilan kampanye operasi psikologi. Pengembangan propaganda yang berhasil membutuhkan spesialis operasi psikologi yang memahami faktor utama tingkah laku manusia. Aplikasi pengetahuan tersebut bagi pengembangan propaganda dirintangi oleh tiga rintangan utama. Walaupun prioritas atau susunan rintangan tersebut bervariasi, yaitu: Pertama, identifikasi, ukuran dan perhitungan faktor-faktor psikologi merupakan sesuatu yang sangat sulit, karena pada umumnya sasaran tidak berada dibawah pengendalian spesialis operasi psikologi. Kedua, menganalisis tingkah laku suatu masyarakat asing yang dibutuhkan oleh spesialis operasi psikologi untuk memperkirakan hal-hal yang berhubungan dengan budaya dan sosial ekonomi sasaran. Ketiga, gerakan yang cepat pasukan tempur di medan tempur modem membatasi waktu yang tersedia bagi spesialis operasi psikologi untuk menyelesaikan analisa sasaran secara menyeluruh.

Adanya ketiga hambatan diatas selama pengembangan propaganda menciptakan suatu gangguan terhadap personil operasi psikologi untuk memperpendek analisis dan bergantung kepada penerimaan tema yang mungkin telah digunakan pada masa lalu. Sehingga, pengembangan propaganda yang efektif memerlukan personil operasi psikologi yang memahami empat faktor utama psikologi, yaitu : 1. persepsi, 2. motivasi, 3. stress dan 4. sikap.

PERSEPSIPersepsi adalah interpretasi panca indera atas masukan yang diperoleh dari melihat, mendengar, membau, merasai atau menyentuh sesuatu. Sikap individu memainkan peranan penting dalam menginterpretasikan masukan tersebut. Kapasitas psikologis, kerangka referensi, pembelajaran, pengalaman dimasa lalu, serta lingkungan sosial dan budaya, juga mempengaruhi persepsi. Sebagai contoh, selebaran yang disebarkan oleh AS yang didalamnya dicetak gambar as daun waru hitam (dengan harapan agar diinteipretasikan sebagai pertanda kematian) selama perang Vietnam. Gambar tersebut diharapkan dapat menimbulkan rasa takut dilingkungan tentara komunis. Pihak komunis yang dijadikan sasaran, yang melihat selebaran tersebut, tidak merasakan sebagaimana yang diharapkan, karena gambar as daun waru hitam tidak termasuk dalam daftar kartu-kartu yang dimiliki Vietnam, dengan demikian, seluruh usaha penyebaran selebaran tersebut menjadi sia-sia.

MOTIVASISemua organisme yang hidup dimotivasi oleh keinginan untuk tetap hidup dan mengisi potensi mereka dalam kehidupan. Dalam hal yang berhubungan dengan manusia, keinginan-keinginan atau perjuanganperjuangan tersebut dilaksanakan baik secara biologis maupun secara psikologis dan bagian demi bagian ditentukan arah dan kekuatannya oleh sifat dasar mereka yang paling dalam. Kebutuhan Perjuangan biologis yang paling signifikan dalam tingkah laku manusia diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keselamatan, fisik dan seks, serta menghindari penderitaan. Kebutuhan fisik meliputi kebutuhankebutuhan dasar akan makanan, air, tidur, mengeliminasi pemborosan dan kondisi-kondisi lainnya serta substansi-substansi yang diperlukan dalam kehidupan. Manusia secara tetap memperbaharui sendiri mclalui istirahat dan makanan. Gangguan yang berkepanjangan atas proses pembaharuan tersebut, dpat membuat mereka rawan terhadap stress. Sebagai contoh, tawanan perang, tidak kehilangan sesuatu yang lebih meyakinkan dari pada pencegahan sistimatis terhadap tidur dan kehiliangan makanan dalam waktu beberapa hari. Inti perjuangan psikologis yang umum nampak ada walaupun ada perbedaan individual dan budaya secara luas. Hal tersebut, yang harus dipahami oleh analis operasi psikologi dan para komandan

Keamanan, kecukupan dan kecakapan Kebutuhan akan keamanan direfleksikan dalam suatu penekanan masyarakat atas hukum dan perintah, pilihan pekerjaan dengan jabatan tetap serta jaminan atas ketidakmampuan dan berbagai kontinjensi lainnya. Rasa kecukupan bergantung kepada pengembangan intelektual, sosial dan kecakapan lainnya, Perasaan itu memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan dan menanggulangi tuntutan internal maupun ekstemal. Perasaan mengenai kecukupan pada umumnya berhubungan dengan tingkat kecakapan.

Persetujuan dan rasa memiliki Setiap individu mempunyai keinginan untuk berhubungan dengan individu lainnya secara dekat, khususnya pada saat-saat krisis dan stress yang berat. Sebagai contoh, prajurit didalam pertempuran membangun hubungan yang dekat dengan anggota dari unit lain, karena mereka satu sama lain memiliki saling kctcrgantungan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia juga mcmbutuhkan persetujuan dari yang lainnya dengan referensi untuk bekerja dan kegiatan lainnya untuk meraih dan mempertahankan rasa kecukupan dan kecakapan.

Nilai, arti dan harapan Konsep ini membantu merangsang manusia untuk mempromosikan pencapaian tingkat energi, baik lebih tinggi ataupun lebih rendah, atau penyebab kekalahan dan mencapai atau tidak mencapai tujuan pribadi. Tanpa nilai-nilai dan harapan tersebut, hidup akan nampak sia-sia, dan manusia mungkin menjadi bosan dan kehiiangan vitalitasnya.

Tingkah laku Motivasi tidak hanya memberikan arah bagi tindakan, tetapi juga mengaktifkan tingkah laku dalam mengejar tujuan. Faktor individu dan faktor keadaan yang luas, seperti lelah, sakit atau penderitaan, akan mempengaruhi tingkat penggiatan seseorang. Cara seseorang merasakan situasi dan menilai potensi untuk suatu penghargaan dan hukuman juga dapat mempengaruhi tingkah lakunya. Suatu kebutuhan individu yang sedang berlaku sekarang ini mempengaruhi persepsi, pemikiran/pertimbangan, pengetahuan dan proses psikologi lainnya. Sebagai contoh, manusia kemungkinan besar merasakan aspek-aspek lingkungan yang dihubungkan dengan pemuasan kebutuhan mereka. Bagi seorang prajurit yang tersesat di padang pasir dan mendcrita dahaga yang hebat, mungkin mencari air akan lebih penting daripada bergabung dengan pasukan dalam pertempuran.

Faktor-faktor Sosial Motivasi telah dijelaskan dalam hubungannya dengan kebutuhan dan perjuangan individu; betapapun, faktor-faktor sosial dapat memfasilitasi ataupun menghalangi usaha-usaha yang spesifik. Hal ini membuat beberapa tujuan lebih layak dari pada yang lain dan menentukan bagaimana dan untuk apa perluasan kebutuhan seseorang dipenuhi. Masyarakat menggunakan suatu sistem nilai dipasangkan dengan penghargaan dan hukuman untuk mendorong tingkah laku yang spesifik. Dinas-dinas militer juga menggunakan sistem ini. Sebagai contoh, seorang prajurit diharapkan untuk memperoleh kecakapan khusus dan lulus tes kualifikasi keterampiian agar memenuhi syarat untuk dipromosikan. Dilain pihak, tingkah laku yang tidak layak, seperti bercakap-cakap pada waktu tes, dapat mengakibatkan demosi. Jadi unit militer yang merupakan segmen kecil dari masyarakat menggerakkan tingkah laku melalui penghargaan dan hukuman.

Spesialis operasi psikologi harus mengenali bahwa kebutuhan-kebutuhan kelompok dan masyarakat merupakan pendorong yang penting bagi tingkah laku individu. Apabila seseorang memenuhi kebutuhan kelompoknya, ia juga cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya; betapapun, kebutuhan-kebutuhan kelompok atau masyarakat mungkin bertentangan dengan kebutuhan individu. Hal ini mungkin terjadi ketika prajurit dipaksa untuk mengambil resiko dalam hidupnya untuk suatu alas an yang ia sendiri tidak meyakininya.

STRESSBanyak rintangan yang mencampuri kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan rintangan ini menyebabkan stress pada individu. Stress berasal dari sejumlah sumber yang meliputi kondisi-kondisi biologis, psikologis dan sosial budaya. Stress psikologis dapat disebabkan oleh frustrasi, konflik dan tekanan. Walaupun frustrasi dan konflik tercatat sebagai dua sumber stress yang berbeda, frusuasi pada umumnya merupakan elemen kunci dalam suatu konflik. Frustrasi terjadi ketika seseorang menemukan rintangan yang menghalangi kemajuan kearah tujuan yang diinginkan. Rintangan tersebut bisa berasal dari luar maupun dari dalam. Sebagai contoh, para tawanan perang, yang hampir mencapai akhir pelarian melalui terowongan, menjadi sangat frustrasi ketika hujan lebat meruntuhkan terowongan yang dilaluinya, dan mereka harus memulainya dari awal lagi. Konflik terjadi ketika dua atau lebih keinginan atau motif tidak saling bersesuaian dan ketika satu kebutuhan menghambat kepuasan kebutuhan lainnya. Konflik juga terjadi ketika suatu tindakan yang dibutuhkan tidak bersesuaian dengan nilai-nilai dan keyakinan seseorang. Tekanan untuk mencapai tujuan yang spesifik atau bertingkah laku dalam suatu gaya yang khas dapat juga menyebabkan stress. Sebagai contoh, seorang prajurit mungkin berada dalam tekanan-yang hebat untuk memperoleh nilai tinggi dalam tes kuailifikasi keterampiian, karena nilai tersebut akan menentukan ia dipromosikan atau tidak. Spesialis operasi psikologi harus berusaha untuk menjadi seorang ahli khusus dalam mengenali dan menggunakan stress. Ia juga akan mcngalami frusstrasi, konflik dan tekanan setiap hari dengan jenis yang sama dengan personil di unit yang sedang dibantunya.

SIKAPSikap adalah suatu konsistensi, pembelajaran, kecenderungan emosional untuk merespon suatu obyek, personil atau situasi yang diberikan dalam suatu cara yang khusus. Opini dan kepercayaan merupakan hal yang memiliki keterkaitan erat dengan sikap, betapapun, mereka berbeda dalam satu hal pen ting. Opini ataupun kepercayaan berdasarkan kepada apa yang diketahui atau diasumsikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang benar, sementara sikap adalah bagaimana seseorang merasakan tentang sesuatu. Opini memiliki dasar-dasar dalam asumsi, sehingga ia lebih mudah mengubah opini dan kepercayaan seseorang dari pada sikapnya. Sikap mempengaruhi tingkah laku, khususnya ketika sikap menjadi suatu yang penting bagi individu. Sikap yang kuat tidak selalu menjadi jaminan bahwa seseorang akan bertingkah laku sesuai dengan sikapnya tersebut. Sebagai contoh, seorang prajurit mungkin memiliki perasaan yang sangat kuat tentang keabadian suatu perang, tetapi sikap ini tidaklah menjadi penyebab membelotnya prajurit tersebut ke pihak musuh. Rasa loyalitasnya tidak mengijinkannya untuk menerima cap sebagai pembelot atau pengkhianat. Sebagai hasilnya, ia melaksanakan rugasnya walaupun salah satu sikapnya bertentangan dengan tindakannya.

PRINSIP-PRINSIP BUJUKANSpesialis operasi psikologi harus benar-benar mengetahui dengan baik faktor-faktor psikologi yang meliputi persepsi, motivasi, stress dan sikap untuk mengembangkan daya tarik bujukan yang efektif. Pada tahap pengumpulan informasi, spesialis operasi psikologi harus menyerahkan kebutuhan informasi kepada pimpinan unit pengumpulan operasi psikologi untuk mempelajari tentang persepsi, motivasi, stressor yang mungkin dan sikap sasaran. Pada tahap analisa sasaran, spesialis operasi psikologi menganalisis informasi yang diperoleh. Ia menentukan, bagaimana individuindividu dikalangan sasaran merasakan dan menafsirkan konflik, apa yang memotivasi mereka untuk berjuang, apa keinginan-keinginan mereka, stressor apa yang saat ini berlaku, dan bagaimana sikap mereka terhadap suatu keadaan khusus. Langkah ini memasukkan analisa mendalam yang menyatakan tentang kerawanan sasaran dan tingkat kepekaannya terhadap daya tarik bujukan.

Ketika memilih media, spesialis operasi psikologi harus mengetahui bahwa sasarannya dapat menerima pesan-pesan yang bersifat bujukan. Hal itu akan menjadi tidak efektif, seperti contohnya penggunaan siaran radio, padahal sasaran tidak memiliki radio. Spesialis operasi psikologi juga harus mempertimbangkan bahwa suatu penyiaran kepada sasaran (yang menerima pesan dengan cara mendengar atau dengan cara audiovisual), mungkin akan lebih bereaksi secara lebih bersemangat terhadap tema tunggal yang dominan. Pesan harus diuji, untuk menenamkan apakah sasaran akan menginterprasikan pesan tersebut seperti yang diharapkan atau tidak. Sebagai contoh, AS menggunakan tema yang tidak dapat dihindarkan lagi dalam melawan komunis berikut para pendukungnya selama perang Vietnam. Tema tersebut berbunyi: "Mengapa tidak menyerah sekarang, sementara anda masih hidup", mcmberi penekanan tentang kemenangan AS yang tidak dapat dielakkan lagi. Walaupun hal itu merupakan tema yang logis, tetapi telah ditafsirkan berbeda oleh para pendukung komunis

Kredibilitas Komunikator Pandangan sasaran mengenai komunikator nampak sebagai suatu gabungan dari bermacam-macam pendapat. Pendapat-pendapat tersebut didasarkan pada persepsi mengenai kredibilitas komunikator pada tingkat mana ia nampak mengetahui apa yang ia katakan. Apabila penampilannya menguntungkan, maka sasaran akan lebih memungkinkan untuk dipengaruhi oleh presentasinya. Ketertarikan dan antusiasme komunikator dapat memancarkan rasa percaya diri dan mempertinggi keyakinan. Bahkan nilai suatu pidato akan mempengaruhi kredibilitas pendapat sasaran. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya, pembicara dengan gaya bicara yang cepat sering dihormati sebagai orang yang lebih cakap dari pada orang yang bicaranya lambat. Prinsip psikologis lainnya yang diaplikasikan pada pengembangan dan penyebaran materi propaganda adalah suatu pesan akan lebih kredibel jika sipenulis merupakan seorang yang terkenal dan jika namanya disebutkan dalam permulaan pesan. Sebagai hasilnya, sasaran nampak lebih menerima pesan tersebut dan bereaksi dalam sikap yang mendukung.

Pengembangan Pesan Suatu cara penyampaian yang halus sering lebih efektif dari pada penyampaian yang dilakukan secara bertubi-tubi, karcna itu, pesanpesan yang bersifat persuasif seharusnya tidak terlalu nyata. Tekanan bujukan yang berlebihan dapat menyebabkan perlawanan yang telah dipikirkan di lingkungan sasaran, karena orang-orang di lingkungan sasaran tersebut dapat memperkuat diri terhadap suatu serangan yang ditujukan kepada sikapnya. Jika memungkinkan, pesan-pesan yang bersifat persuasif seharusnya memuat informasi yang tajam dimana sasaran dapat memuaskan keinginannya. Hal tersebut memungkinkan sasaran untuk mempertahankan harga dirinya dengan merasakan bahwa keputusan dan arah tindakan yang dipilih adalah terhadap sasaran.

Proses komunikasi Spesialis operasi psikologi juga harus terbiasa dengan proses komunikasi. Komunikasi, pertukaran informasi dan ide, hanya mungkin untuk tingkatan individu yang memiliki pengetahuan umum dan penafsiran penggunaan bahasa dalam konteks budaya. Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai tiga fungsi penting dalam setiap budaya, yaitu pertama, memberi informasi kepada individu dan kelompok dengan menggunakan kesepakatan umum berkenaan dengan arti suatu kata, simbol atau tindakan; kedua, mempengaruhi individu atau kelompok agar bereaksi dengan sikap dan tingkah laku yang diharapkan (dampak psikologis bahasa yang merupakan perluasan dari fungsi informasi); ketiga, menciptakan dan memperkuat sikap dengan kuat yang dihubungkan dengart institusi khusus, seperti keagamaan, kebudayaan dan adat istiadat.

Pertimbangan-pertimbangan tambahan Spesialis operasi psikologi harus mendemonstrasikan efektifitas operasi psikologi dengan cara menggabungkan prinsipprinsip psikologi kedalam siklus pengembangan propaganda. Bilamana kampanye operasi psikologi tidak efektif dan tidak membawa hasil yang diharapkan, komandan unit yang didukung boleh tidak menggunakan operasi psikologi pada operasi-operasi mendatang. Berikut ini ada sebuah pepatah kuno yang mengatakan bahwa seorang anggota keluarga dapat menyerang anggota keluarga lainnya, tetapi jika seseorang dari pihak luar keluarga tersebut menyerang salah seorang anggotanya, maka keseluruhan keluarga tersebut akan bersatu melawan sipenyerang. Hal ini khususnya mengikat prajurit yang memiliki identitas rasa berkelompok yang kuat. Walaupun sasaran spesialis operasi psikologi adalah pemisahan para prajurit dari pemimpin mereka, ia harus tidak menggunakan tema yang menghina atau menyerang para panutan yang sangat dihargai oleh sasaran.

CONTOH FUNGSI PSIKOLOGIS DALAM PSYOPSAlexander The Great dari Makedonia. Alexander telah menaklukkan sebagian besar dunia yang dikenal pada masa pemerintahannya. Dengan masing-masing daerah dia menaklukkan ia tinggalkan prajurit untuk tetap mengontrol daerah yang baru ditaklukkan. Akhirnya, datanglah titik ketika Alexander menyadari bahwa dia telah membentang pasukannya terlalu tipis dan sekarang dalam bahaya kehilangan untuk kekuatan lawan besarsatunya pilihan Alexander adalah mundur dan berkumpul kembali dengan pasukan tentara yang ditinggalkannya. Alexander tahu bahwa jika ia bisa mengintimidasi kekuatan lawan mereka akan takut untuk mengikuti pasukannya. Alexander memerintahkan armorers untuk membuat baju besi breastplates beberapa kebesaran dan helm yang akan cocok "raksasa", pria 7 sampai 8 meter. Sebagai Alexander dan pasukannya menarik diri pada malam hari mereka tinggalkan baju besi yang besar. Baju besi yang besar tentu saja ditemukan oleh kekuatan lawan yang kemudian percaya bahwa mereka telah datang dekat untuk terlibat dalam pertempuran dengan raksasa.

TERIMA KASIH